• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TELAAH PUSTAKA. Pada dasarnya komunikasi adalah proses menyampaikan informasi, perintah,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TELAAH PUSTAKA. Pada dasarnya komunikasi adalah proses menyampaikan informasi, perintah,"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

12

BAB II

TELAAH PUSTAKA 2.1. Landasan Teori

2.1.1. Komunikasi Pemasaran

Pada dasarnya komunikasi adalah proses menyampaikan informasi, perintah, dan ide dari seseorang kepada orang lain supaya diantara mereka terjadi interaksi.

(Kotler & Keller, 2008) menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.

2.1.2. Promosi

2.1.2.1. Pengertian Promosi

Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Promosi merupakan salah satu komponen dari bauran pemasaran (marketing mix). Fungsi promosi dalam bauran pemasaran adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan konsumen. ( Kotler & Armstrong, 2012) menyatakan bahwa promosi sebagai “Promotion means activities that communicate the merits of the product and

persuade target customers to buy it”, artinya promosi merupakan kegiatan yang

mengomunikasikan manfaat dari sebuah produk dan membujuk target konsumen untuk membeli produk tersebut.

Selanjutnya (Rangkuti, 2010) menegaskan bahwa, “Promosi adalah kegiatan penjualan dan pemasaran dalam rangka menginformasikan dan

(2)

mendorong permintaan terhadap produk, jasa, dan ide dari perusahaan dengan cara memengaruhi konsumen agar mau membeli produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.” Setelah melihat definisi-definisi tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa promosi adalah kegiatan mengomunikasikan atau menginformasikan manfaat dari sebuah produk dan jasa kepada konsumen untuk mendorong dan membujuk konsumen untuk membeli produk dan jasa tersebut.

Berdasarkan Jurnal Binus Business Review dalam (Wijaya & Ariyanti, 2018) dikemukakan bahwa semakin gencar kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan, maka konsumen akan semakin tertarik dan terpengaruh sehingga akhirnya konsumen akan membeli produk yang dihasilkan dan ditawarkan perusahaan. Keberhasilan dan pelaksanaan program promosi yang tepat akan berdampak positif dalam memperlancar penyebaran suatu produk atau jasa untuk mencapai pangsa pasar yang ditargetkan perusahaan.

Selanjutnya dalam International Journal of Marketing Studies dalam (Wijaya & Ariyanti, 2018)mengemukakan bahwa:

“One of the advantages of promotions is that they can stimulate consumers to think and evaluate brands and purchase possibilities when they otherwise may not have. Therefore, many marketers and retailers utilize different kinds of promotion tools and strategies in order to understand the preference of consumers and boost their sales.”

Artinya menyatakan bahwa salah satu keuntungan dari promosi adalah mereka dapat merangsang konsumen untuk berpikir dan mengevaluasi merek dan kemungkinan melakukan pembelian. Oleh karena itu, banyak pemasar dan

(3)

pengecer memanfaatkan berbagai jenis alat promosi dan strategi dalam rangka untuk memahami preferensi konsumen dan meningkatkan penjualan mereka.

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan promosi tentu tujuan utamanya adalah untuk mencari laba. (Rangkuti, 2010) menyatakan pada umumnya kegiatan promosi harus mendasarkan kepada tujuan sebagai berikut:

1. Modifikasi tingkah laku

Kegiatan promosi yang bertujuan untuk berusaha mengubah tingkah laku konsumen dengan menciptakan kesan baik tentang produk dan mendorong pembelian produk oleh konsumen, sehingga konsumen yang dari tidak menerima suatu produk akan menjadi setia terhadap produk.

2. Memberitahu

Kegiatan promosi yang bersifat memberikan informasi mengenai harga, kualitas, syarat pembeli, kegunaan, dan keistimewaan sebuah produk kepada pasar yang dituju untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli.

3. Membujuk

Kegiatan promosi yang bersifat membujuk dan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian atas produk yang ditawarkan. Perusahaan lebih mengutamakan penciptaan kesan positif kepada konsumen agar promosi dapat berpengaruh terhadap perilaku pembeli dalam waktu yang lama.

4. Mengingatkan

Kegiatan promosi yang bersifat mengingatkan ini dilakukan untuk mempertahankan merek produk di hati masyarakat, dan mempertahankan pembeli yang akan melakukan transaksi pembelian secara terus-menerus.

(4)

2.1.2.2. Bauran Promosi

Bauran promosi merupakan alat komunikasi yang terdiri dari kombinasi alat-alat promosi yang digunakan oleh perusahaan. Pada umumnya alat-alat promosi tersebut memiliki hubungan yang erat, sehingga diantaranya tidak dapat dipisahkan, karena bersifat saling mendukung dan melengkapi.

( Kotler & Armstrong, 2012) menyatakan, “Promotion mix (marketing

communications mix) is the specific blend of promotion tools that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationships”,

yang artinya bauran promosi (bauran komunikasi pemasaran) adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan perusahaan untuk secara persuasif mengomunikasikan nilai pelanggan dan membangun hubungan pelanggan.

Sealnjutnya ( Kotler & Armstrong, 2012) menegaskan bahwa bauran promosi terdiri atas 5 (lima) alat-alat promosi, yaitu:

1. Advertising (periklanan), yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non personal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa. Periklanan dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup broadcast, print, internet, outdoor, dan bentuk lainnya.

2. Sales promotion (promosi penjualan), yaitu insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Bentuk promosi yang digunakan mencakup discounts, coupons, displays,

(5)

3. Personal selling (penjualan perseorangan), yaitu presentasi personal oleh tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup

presentations, trade shows, dan incentive programs.

4. Public relations (hubungan masyarakat), yaitu membangun hubungan yang baik dengan berbagai publik perusahaan supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. Bentuk promosi yang digunakan mencakup press releases, sponsorships, special

events, dan web pages.

5. Direct marketing (penjualan langsung), yaitu hubungan langsung dengan sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera dan membina hubungan yang abadi dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup catalogs, telephone marketing, kiosks, internet, mobile

marketing, dan lainnya.

2.1.3. Media Sosial

Media sosial merupakan media online yang mendukung interaksi sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang ini antara lain: Blog, Twitter, Facebook, Instagram dan Wikipedia. Definisi lain dari sosial media juga di jelaskan oleh (Antony, 2008) menurutnya social media adalah media dimana penggunanya dengan mudah berpartisipasi di dalamnya, berbagi dan menciptakan pesan, termasuk blog, jejaring sosial, wiki/ensiklopedia online, forum-forum maya, termasuk virtual worlds (dengan avatar/karakter 3D).

(6)

Sedangkan (Kotler & Keller, 2012) meyatakan bahwa media sosial merupakan sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan vidio dengan satu sama lain dan dengan pertusahaan dan sebaliknya. Selanjutnya Dailey dalam (Helpiastuti, 2017) menyatakan bahwa media sosial adalah konten

online yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah dan

terukur, yang paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran cara mengetahui orang, membaca dan berbagi cerita serta mencari informasi dan konten. Dari beberapa definisi dari media sosial tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa media sosial merupakan sarana pertukaran informasi antar individu maupun perusahaan.

2.1.4. Jejaring Sosial Instagram

(Boyd & Ellison, 2008) mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai layanan berbasis web yang memungkinkan perorangan untuk membangun profil umum atau semi-umum dalam satu sistem yang terbatas, menampilkan pengguna lainnya yang berkaitan dengan mereka, dan melihat-lihat dan mengamati daftar koneksi yang mereka miliki maupun daftar yang dibuat oleh pengguna lainnya dalam sistem tersebut. Situs jejaring sosial dianggap sebagai ekstensi diri di dunia maya dan hubungan-hubungan yang ada di dalamnya juga merupakan ekstensi dari hubunga-hubungan yang benar-benar ada. Hal ini, didukung dalam penelitian yang dilakukan Lampe et.al dalam (Puntoadi, 2011) yang menemukan bahwa alasan penggunaan situs jejaring sosial adalah untuk mencari orang-orang yang mereka kenal dan berinteraksi dengan teman-teman tersebut, dan bukan untuk mencari teman-teman baru.

(7)

Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk

membagi-bagikan foto dan video. Menurut M Nisrina dalam (Irma, 2017) Instagram sendiri masih merupakan bagian dari Facebook yang memungkinkan teman

Facebook kita mem-follow akun Instagram kita. Makin populernya Instagram

sebagai aplikasi yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak pengguna yang terjun ke bisnis online turut mempromosikan produk-produknya lewat Instagram.

Instagram merupakan salah satu media jejaring sosial yang dapat

dimanfaatkan sebagai media pemasaran langsung. Melalui Instagram-lah produk barang/jasa ditawarkan dengan meng-upload foto atau video singkat, sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang/jasa yang ditawarkan.

2.1.4.1. Fitur Instagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan mengambil gambar atau

foto yang menerapkan filter digital untuk mengubah tampilan efek foto, dan membagikannya ke berbagai layanan media sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Instagram memiliki lima menu utama yang semuanya terletak dibagian bawah (Atmoko, 2012) yaitu sebagai berikut :

1. Home Page

Home page adalah halaman utama yang menampilkan (timeline)

foto-foto terbaru dari sesama pengguna yang telah diikuti. Cara melihat foto-foto yaitu hanya dengan menggeser layar dari bawah ke atas seperti saat scroll mouse di komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru dimuat saat pengguna mengakses aplikasi, Instagram hanya membatasi foto-foto terbaru.

(8)

2. Comments

Sebagai layanan jejaring sosial Instagram menyediakan fitur komentar, foto-foto yang ada di Instagram dapat dikomentar di kolom komentar. Caranya tekan ikon bertanda balon komentar di bawah foto, kemudian ditulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang disediakan setelah itu tekan tombol send.

3. Explore

Explore merupakan tampilan dari foto-foto populer yang paling banyak

disukai para pengguna Instagram. Instagram menggunakan algoritma rahasia untuk menentukan foto mana yang dimasukkan ke dalam explore feed.

4. Profil

Profil pengguna dapat mengetahui secara detail mengenai informasi pengguna, baik itu dari pengguna maupun sesama pengguna yang lainnya. Halaman profil bisa diakses melalui ikon kartu nama di menu utama bagian paling kanan. Fitur ini menampilkan jumlah foto yang telah diupload, jumlah

follower dan jumlah following. 5. News Feed

New feed merupakan fitur yang menampilkan notifikasi terhadap

berbagai aktivitas yang dilakukan oleh pengguna Instagram. News feed memiliki dua jenis tab yaitu “Following” dan “News”. Tab “following” menampilkan aktivitas terbaru pada user yang telah pengguna follow, maka tab “news” menampilkan notifikasi terbaru terhadap aktivitas para pengguna Instagram terhadap foto pengguna, memberikan komentar atau follow maka pemberitahuan tersebut akan muncul di tab ini.

(9)

Menurut (Atmoko, 2012) ada beberapa bagian yang sebaiknya diisi agar foto yang di unggah lebih mempunyai makna informasi, bagian-bagian tersebut yaitu :

1. Judul

Judul atau caption foto bersifat untuk memperkuat karakter atau pesan yang ingin disampaikan pada pengguna tersebut.

2. Hashtag

Hashtag adalah simbol bertanda pagar (#), fitur pagar ini sangatlah penting

karena sangat memudahkan pengguna untuk menemukan foto-foto di

Instagram dengan hashtag tertentu.

3. Lokasi

Fitur lokasi adalah fitur yang menampilkan lokasi dimana pengguna pengambilannya. Meski Instagram disebut layanan photo sharing, tetapi

Instagram juga merupakan jejaring sosial. Karena pengguna bisa

berinteraksi dengan sesama pengguna. Ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di Instagram, yaitu sebagai berikut :

a. Follow

Follow adalah pengikut, dari pengguna Instagram pengguna satu agar

mengikuti atau berteman dengan pengguna lain yang menggunakan

Instagram. b. Like

Like adalah suatu ikon yang mana pengguna dapat menyukai gambar

(10)

dibagian bawah caption yang bersebelahan dengan komentar. Kedua, dengan double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.

c. Komentar

Komentar adalah aktivitas dalam memberikan pikirannya melalui kata-kata, pengguna bebas memberikan komentar apapun terhadap foto, baik itu saran, pujian atau kritikan.

d. Mentions

Fitur ini adalah untuk menambah pengguna lain, caranya dengan menambah tanda arroba (@) dan memasukan akun Instagram dari pengguna tersebut.

2.1.5. Media Sosial Sebagai Media Promosi

Online and social media marketing menurut (Kotler & Keller, 2016)adalah

“online activites and programs designes to engage customers or prospects and directly or indirectly raise awareness, improve image, or elicit sales of products and services”.

Media sosial merupakan suatu aktivitas komunikasi pemasaran yang menggunakan media elektronik (online) dalam menarik konsumen atau perusahaan dalam berbagai bentuk (gambar, tulisan, dll) untuk meningkatkan kesadaran, citra perusahaan, dan untuk meningkatkan penjualan.

Menurut Trusov dalam (Indika & Jovita, 2017)mengatakan bahwa WOM elektronik dan iklan melalui media sosial membantu pemasar dalam menarik konsumen dengan harga yang rendah dan dalam hitungan waktu yang lebih cepat ditambah dengan review konsumen yang membantu menarik konsumen. Media

(11)

sosial merupakan jaringan teknologi yang digunakan untuk menciptakan berita melalui pengguna internet dan mengkomunikasikan serta mendiseminasikan informasi, sedangkan pemasaran media sosial merupakan suatu jenis model pemasaran internet untuk mencapai tujuan pemasaran dengan berpartisipasi dalam lingkup jaringan media sosial (Maoyan dalam (Indika & Jovita, 2017).

Penyampaian komunikasi pemasaran melalui media sosial dinilai melalui 4C, yaitu context, communication, collaboration, dan connection menurut Hauer dalam (Indika & Jovita, 2017) :

1. Context adalah “how we frame our stories” yaitu cara bagaimana seseorang

membentuk suatu cerita melalui penggunaan bahasa dan isi pesan.

2. Communication adalah “the practice of sharing our sharing story as well as listening, responding, and growing,” yaitu cara bagaimana berbagi cerita

membuat seseorang mendengar, merespon, dan tumbuh sehingga orang menjadi nyaman dan pesan tersampaikan kepada orang yang dituju.

3. Collaboration adalah “working together to make things better and more efficient and effective”. Kerja sama yang dimaksud adalah kerja sama antara

akun atau perusahaan dengan pengguna media sosial yang bertujuan membuat hal menjadi lebih baik, lebih efisien, dan lebih efektif.

4. Connection adalah “the relationship we forge and maintain” yaitu cara

bagaimana mempertahankan dan terus mengembangkan hubungan yang telah dilakukan.

(12)

2.1.6. Pariwisata

Secara Etimologis kata pariwisata yang berasal dari bahasa Sansekerta, sesungguhnya bukanlah berarti “tourisme” (bahasa Belanda) atau “tourism“ (bahasa Inggris). Kata pariwisata, menurut pengertian ini, sinonim dengan pengertian “tour”. Pendapat ini berdasarkan pemikiran sebagai berikut: kata pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu masing-masing kata “pari“ dan “wisata”. Pari, berarti banyak, berkali-kali, berputar-putar, lengkap (ingat kata paripurna) sedangkan wisata, berarti perjalanan, berpergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata “travel” dalam bahasa Inggris . Atas dasar itu, maka kata “pariwisata“ seharusnya diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar, dari suatu tempat ke tempat lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan kata “tour”, sedangkan untuk pengertian jamak, kata “kepariwisataan“ dapat digunakan kata “tourisme” atau “tourism”. Menurut Herman V.Schulalard dalam (Yoeti, 2010) memberikan batasan pariwisata sebagai berikut: kepariwisataan adalah sejumlah kegiatan, terutama yang ada kaitannya dengan kegiatan perekonomian yang secara langsung berhubungan dengan masuknya, adanya pendiaman dan bergeraknya orang-orang asing keluar masuk suatu kota, daerah atau Negara.

Menurut E.Guyer Freuler dalam (Yoeti, 2010) merumuskan pengertian pariwisata dengan memberikan batasan sebagai berikut:

“Pariwisata dalam artian modern adalah merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar akan menumbuhkan (cinta) terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan

(13)

berbagai bangsa dan kelas, masyarakat manusia sebagai hasil daripada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan dari pada alat-alat pengangkutan.”

Batasan yang lebih bersifat teknis dikemukakan oleh Hunzieker dan K. Krapt dalam (Yoeti, 2010) di mana batasan yang diberikannya sebagai berikut: “Kepariwisataan adalah keseluruhan daripada gejala-gejala yang ditimbulkan oleh perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyediaan tempat tinggal sementara, asalkan pendiaman itu tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh penghasilan dari aktivitas yang bersifat sementara itu”.

Kemudian Salah Wahab dalam bukunya yang berjudul “An Introduction on Tourism Theory” mengemukakan bahwa:

“Batasan pariwisata hendaknya memperlihatkan anatomi dari gejalagejala yang terdiri dari tiga unsur, yaitu: manusia (Man), yaitu orang yang melakukan perjalanan wisata, ruang (Space), yaitu daerah atau lingkup tempat melakukan perjalanan; dan waktu (Time), yakni waktu yang digunakan selama dalam perjalanan dan tinggal di daerah tujuan wisata.” (Yoeti, 2010)

Berdasarkan ketiga unsur itu (Man, Space, Time) Salah Wahab merumuskan pengertian Pariwisata sebagai berikut: “Suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian di antara orang-orang dalam suatu negara itu sendiri (di luar negeri), meliputi pendiaman orang-orang daerah lain (daerah tertentu, suatu negara atau benua) untuk sementara waktu

(14)

dalam mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya dimana ia memperoleh pekerjaan tetap” (Yoeti, 2010).

Berdasarkan beberapa batasan yang disebutkan tersebut, tampak bahwa pada prinsipnya kepariwisataan dapat mencakup semua macam perjalanan, asal saja perjalanan tersebut dengan bertamasya dan rekreasi. Kepariwisataan dalam hal ini diberikan suatu garis pemisah yang mengatakan bahwa perjalanan tersebut tidak bermaksud untuk memangku suatu jabatan di suatu tempat atau daerah tertentu, sebab perjalanan terakhir ini dapat digolongan ke dalam perjalanan bukan untuk bertamasya atau pariwisata.

Suatu yang sangat menonjol dari batasan batasan yang dikemukakan di atas bahwa pada pokoknya, apa saja yang menjadi ciri-ciri dari perjalanan pariwisata adalah sama atau dapat disamakan (walau cara mengemukakannya agak berbeda), yaitu dalam pengertian kepariwisataan terdapat beberapa faktor penting yang mau tidak harus ada dalam batasan suatu definisi pariwisata. Faktor-faktor yang dimaksudkan antara lain:

a. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu

b. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ketempat lainnya

c. Perjalanan itu, walaupun apa bentuknya, harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan atau rekreas

d. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen ditempat tersebut.

(15)

Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.

2.1.7. Jenis dan Macam Pariwisata

Pariwisata dilakukan untuk memenuhi keinginan masing-masing individu yang beraneka ragam. Kegiatan pariwisata dapat di bagi berdasarkan jenis dan macam pariwisata. Beberapa ahli membagi jenis dan macam pariwisata sesuai kategorinya masing-masing. Adapun pembagian kategori pariwisata tersebut dapat dikelompokkan melalui tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Jenis dan Macam Pariwisata No Katagori Pariwisata Jenis 1 Letak geografis kegiatan

pariwisata berkembang a. Pariwisata Lokal b. Pariwisata Regional c. Pariwisata Nasional 2 Pengaruhnya terhadap neraca pembayaran a. Pariwisata Aktif b. Pariwisata Pasif 3 Alasan atau tujuan

perjalanan

a. Pariwisata bisnis b. Pariwisata pakasi c. Pariwisata pendidikan 4 Waktu berkunjung a. Pariwisata musiman

b. Pariwisata okasional 5 Menurut Objeknya a. Cultural Tourism

b. Recupational Tourism c. Commercial Tourism d. Sport Tourism e. Political Tourism f. Social Tourism g. Religion Tourism Sumber: (Yoeti, 2010)

(16)

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, jenis dan macam pariwisata dapat di kelompokkan sesuai kategori tertentu. Pengelompokkan kategori ini sesuai dengan maksud, tujuan, motivasi perjalanan, yang melakukan perjalanan, serta objek yang dikunjungi.

2.1.8. Pengembangan Pariwisata

Kebijakan merupakan hal yang penting dalam pengelolaan dan pengembangan kepariwisataan. Terlepas dari kebijakan yang dibuat oleh dinas terkait, objek wisata harus memenuhi kriteria tertentu agar dapat diminati. Menurut (Yoeti, 2010) suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga kriteria agar obyek tersebut diminati pengunjung, yaitu:

1. Something to see

Adalahs obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa di lihat atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain obyek tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot minat dari wisatawan untuk berkunjung di obyek tersebut.

2. Something to do

Adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah untuk tinggal di sana.

(17)

3. Something to buy

Adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-oleh.

Pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah-langkah yang terarah dan terpadu terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan perencanaan pengembangan fisik. Kedua hal tersebut hendaknya saling terkait sehingga pengembangan tersebut menjadi realistis dan proporsional. Suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Sarana dan prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung dari pengembangan obyek wisata.

(18)

2.2. Telaah Penelitian Sebelumnya

NO Peneliti dan Tahun

Judul Hasil Penelitian 1. Edwin Adrianta

Surijah, dkk (2017)

Analisis Isi Media Sosial Pariwisata Bali

1. Unggahan gambar yg tidak ada elemen model/subjeknya lebih diminati.

2. Caption yg menunjukkan keterangan gambar yg bersifat informasi dan persuasif lebih diminati 2. Gita Atiko, Ratih

Hasanah Sudrajat, Kharisma Nasionalita (2016) Analisis Strategi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Oleh Kementerian Pariwisata Ri (Studi Deskriptif Pada Akun Instagram @Indtravel) Penyusunan strategi promosi menggunakan media sosial

Instagram yang dilakukan

oleh Kemenpar memiliki beberapa tahapan yang mampu mempermudah Kemenpar dalam mencapai tujuannya. Tahapan yang dilakukan adalah

penciptaan konten, penentuan

platform, perencanaan program, implementasi program, monitoring dan evaluasi 3. Ni Made Sri Rukmiyati dan Ni Made Suastini (2016) Dampak Media Sosial Terhadap Perilaku Wisatawan 1. Media sosial mempengaruhi perilaku wisatawan dalam memilih dan memutuskan mengenai tempat wisata yang akan di kunjungi. 2. Wisatawan menggunakan media sosial untuk berkomunikasi selama mereka berwisata.

(19)

3. Wisatawan membagikan pengalaman mereka saat berwisata pada media sosial.

4. Wenday Dwi Novi Kurniawati (2016) Pemanfaatan Instagram Oleh Komunitas Wisata Grobogan Dalam Mempromosikan Potensi Pariwisata Daerah

Media sosial digunakan untuk sarana

menyebarkan informasi, komunikasi, dan promosi. Mempromosikan potensi wisata melalui empat tahap, yaitu kehadiran

komunikator,

olah pesan, media dan komunikan. 5. Megasari Noer Fatanti dan I Wayan Suyadnya (2015) Bagaimana Instragram Menciptakan Objek Tujuan Wisata ?

Isi Instagram berguna untuk mendukung promosi sebuah tempat yang menjadi tujuan wisata di Indonesia

khususnya di Bali dan Malang

6. Zahrotul Umami (2015)

Social Strategy Pada Media Sosial Untuk Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogjakarta

1. Social strategy digunakan untuk menghubungkan antara pelaku pariwisata satu dengan lainnya untuk bersenergi melakukan promosi bersama.

2. Strategy impact dan

sosial impact pada media

sosial digunakan sebagai dasar perencanaan social

strategy untuk promosi

pariwisata Yogyakarta dengan menggunakan media sosial.

(20)

2.3. Alur Penelitian

Peningkatan Jumlah Wisatawan di Kota

Semarang

Mengembangkan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram

Instagram Strategi Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram Kelebihan dan Kelemahan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram Prospek Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram Kesimpulan

Gambar

Tabel 2. 1   Jenis dan Macam Pariwisata  No  Katagori Pariwisata  Jenis   1  Letak geografis kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan kadar asam askorbat dalam sediaan tablet bewarna dengan menggunakan metode iodametri dimana sampel ditambahkan dengan air, HCl 2N dan kloroform sebagai

Ditambah lagi dengan konsep media pendukung yang dibuat agar dapat diletakkan dan difungsikan disekitar pengendara yang sedang melakukan perjalanan dengan kendaraan mereka

Gambaran umum dari purwarupa robot lengan pemilah objek berdasarkan label tulisan secara realtime, adalah robot lengan digunakan untuk mengidentifikasi suatu objek

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Velina Silviyani et al, yang menyatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara posisi bekerja petani lansia

Data yang diperoleh dari hasil elektroforesis pada ISSR berdasarkan penampilan pola pita DNA dianalisis menggunakan analisis gerombol ( cluster analysis) dengan teknik

Bagaimana membuktikan terjadinya konkurensi tiga buah garis pada segitiga sama sisi dengan menggunakan titik singgung incircle yang dirotasi 180 o pada

Untuk mendeskripsikan jenis- jenis kata serapan bahasa Melayu Desa Penuba Kecamatan Selayar Kabupaten Lingga, adapun informan dalam penelitian ini adalah penduduk

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul penelitian “PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PUSAT PENDAPATAN DAN PUSAT BIAYA