• Tidak ada hasil yang ditemukan

Meningkatkan Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Bekerja. Ima Mumpuni / Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Meningkatkan Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Bekerja. Ima Mumpuni / Abstrak"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Meningkatkan Manajemen Waktu pada Mahasiswa yang Bekerja

Ima Mumpuni / 207000095

Abstrak

Pada umumnya mahasiswa yang bekerja cenderung sangat sibuk dan kemampuan dalam melakukan manajemen waktu disini juga sangat diperlukan, tapi kenyataannya banyak mahasiswa yang bekerja kurang mampu melakukan manajemen waktu dengan baik terutama pada saat kuliah. Oleh karena itu, mahasiswa perlu meningkatkan manajemen waktunya untuk bisa membagi waktu anatara aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Pembahasan mengenai meningkatkan manajemen waktu pada mahasiswa yang bekerja, menimbulkan pertanyaan apakah dengan meningkatkan manajemen waktu para mahasiswa dapat membagi waktu antara bekerja dan kuliah. Artikel ini bertujuan untuk membahas pertanyaan tersebut.

Kata kunci : Manajemen Waktu dan Mahasiswa bekerja

Abstract

In general, students who work tend to be very busy and time management skills are also very necessary here, but in fact many students who worked less able to manage time well, especially in college. Therefore, students need to be able to improve time management group should share their time doing activities. Discussion about increasing student time management at work, raises the question of whether to improve time management students to divide their time between work and college. This article aims to discuss the question.

(2)

Pendahuluan

Mahasiswa merupakan masa menuju kedewasaan dimana mahasiswa mempersiapkan diri untuk dapat menerima tanggung jawab sepenuhnya sebagai orang dewasa. Hal ini ditunjukan dengan melakukan aktivitas-aktivitas di luar tugas perkuliahan, misalnya dengan bekerja. Sering kali mahasiswa melakukan kerja part time, sehingga mengurangi waktu mereka untuk belajar. Bekerja memang menjadikan seorang mahasiswa semakin dewasa dalam hal bertanggung jawab dan melaksanakan tugas pekerjaan yang ada (Timpe, 1993).

Manajemen waktu pada mahasiswa sangat penting. Bagi mahasiswa yang bekerja, mereka harus memiliki ketrampilan manajemen waktu, karena mereka berkewajiban menyelesaikan kewajibannya untuk menyelesaikan tugas kuliah dengan baik, sementara disisi lain mereka harus bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik pula. Jika mahasiwa yang bekerja tidak bisa mengelola manajemen waktunya dengan baik, maka mereka akan mengesampingkan tugas-tugas mereka di kuliah. Mereka cenderung untuk fokus pada pekerjaannya dari pada tugas kuliah. Untuk mengatasi hal seperti itu, maka seorang mahasiswa yang bekerja dituntut untuk bisa mengatur manajemen waktunya dengan baik. Davidson (2002) menyatakan bahwa manajemen waktu juga berarti gagasan bahwa seseorang harus bekerja lebih cerdas bukan lebih keras.

Untuk meningkatkan manajemen waktu yang bisa dipilih oleh mahasiswa adalah menggunakan sistem siklus pada setiap tahun ajaran atau setiap semester. Umumnya sistem ini dimulai dengan menetapkan tujuan (goal setting) untuk mengukuhkan konteks bagi manajemen waktu. Berikutnya adalah menelusuri penggunaan waktu dan membangun kesadaran tentang bagaimana mahasiswa akan menghabiskan waktunya. Salah satu cara yang dilakukan mahasiswa ialah membuat rencana, dan ini termasuk membuat to do list, rencana mingguan, rencana bulanan, dan rencana semesteran. Memantau (self monitoring) apa yang telah dikerjakan. Pada tahap ini mahasiswa menilai seberapa baik mereka menjalankan rencana, seberapa akurat mahasiswa membuat rencana, seberapa tepat mahasiswa menduga kegiatan-kegiatan yang dilakukan, dan sebagainya. Tahap akhir dari siklus manajemen waktu ini adalah pergeseran dan penyesuaian waktu dimana anda melakukan koreksi terhadap sistem yang berjalan sebelum memulai siklus yang baru (Heynes, 1994).

(3)

BPS (2008) menyatakan bahwa jumlah mahasiswa di DKI Jakarta yang memiliki peran ganda (pelajar sekaligus pekerja) sekitar 45% dan jumlah tersebut meningkat sekitar 10% dari tahun 2007. Berdasarkan data tersebut mahasiswa yang bekerja dapat dibagi menjadi dua, yaitu bekerja sebagai pekerja paruh waktu (part time) dan bekerja dengan penuh waktu (full time). Mahasiswa dengan paruh waktu adalah mahasiswa yang melakukan pekerjaan dengan tujuan tertentu, tidak terkait dengan waktu yang tetap dan disesuaikan dengan kegiatan lain yaitu perkuliahan. Sedangkan bekerja penuh waktu adalah mahasiswa yang bekerja di suatu perusahaan dalam satu waktu dan menyesuaikan jadwal kuliah dengan pekerjaannya.

Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah dengan meningkatkan manajemen waktu para mahasiswa dapat mengatur waktu dalam bekerja.

Pembahasan

Manajamen waktu pada mahasiswa yang bekerja

Menurut Misra (dalam Timpe, 1993) manajemen waktu adalah suatu cara merencanakan segala sesuatu dengan efektif, seperti menentukan sasaran pribadi, menentukan prioritas, melakukan komunikasi, dan lain-lain. Selain itu juga manajemen waktu adalah meninjau kembali dan merencanakan waktu dengan seefektif mungkin dan merupakan suatu kemampuan, keterampilan khusus untuk melakukan suatu kegiatan baik bersama orang lain, atau melalui orang lain dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen waktu juga mempunyai pengertian yaitu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya dengan menitikberatkan atas kemampuan diri sendiri untuk mampu merencanakan, mengatur dan mengontrol waktu sehingga didapat hasil nya sesuai harapan (Atkinson, 1990). Terkait dengan artikel ini mahasiswa yang bekerja diharapkan mampu merencanakan, mengatur, dan mengontrol waktu di dalam perkuliahan memenuhi tugas-tugasnya dan juga di dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga didapatkan hasil yang memuaskan atau sesuai dengan harapan. Harapan mahasiswa diperkuliahan maupun dipekerjaan Pada umumnya mahasiswa bekerja cenderung sangat sibuk dan kemampuan melakukan manajemen waktu sangatlah diperlukan, banyak mahasiswa yang kurang mampu dalam melakukan manajemen waktunya dengan baik terutama pada saat kuliah. Mahasiswa yang bekerja terkadang membuang-buang waktu, membolos dan suka menunda pekerjaan. Mahasiswa

(4)

melakukan penundaan biasanya karena pekerjaan yang sulit, pekerjaan sangat banyak, atau bisa juga karena ragu-ragu dalam mengerjakan. Hal ini dapat dicegah dengan cara meningkatkan manajemen waktu, dengan begitu segala aktivitas yang dilakukan mahasiswa yang bekerja dapat terjadwal dengan baik.

Menurut Ahmadi (2005) Mahasiswa merupakan suatu masa menuju kedewasaan dimana mahasiswa mempersiapkan diri untuk dapat menerima tanggung jawab sepenuhnya sebagai orang dewasa. Mahasiswa bekerja adalah mahasiswa yang setiap harinya melakukan aktivitas perkuliahan tetapi disisi lain juga bekerja. Bekerja memang menjadikan seorang mahasiswa semakin dewasa dalam hal bertanggung jawab dan melaksanakan tugas pekerjaan yang ada. Didukung dengan pendapat Orr (1990) bekerja digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis, dan sosiologis, selain itu juga dapat dijadikan ajang latihan untuk bertanggung jawab karena keterkaitannya dengan orang lain dan lingkungan sosial. Mahasiswa bekerja selain melatih diri untuk bertanggung jawab, mereka bekerja juga untuk mencari pengalaman dalam bekerja, sehingga ketika mereka lulus kuliah dan bekerja mereka sudah memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Selain itu bekerjanya mahasiswa tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga saja, melainkan juga untuk menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang telah diperoleh serta mengembangkan dan mengaktualisasikan diri.

Ditinjau dari beberapa pengertian manajemen waktu dan pengertian mahasiswa bekerja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen waktu pada mahasiswa bekerja adalah suatu kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam membagi waktu secara efektif untuk mengerjakan kegiatan-kegiatannya, seperti waktu untuk belajar dan waktu untuk bekerja, sehingga mereka bisa melakukan aktivitas-aktivitasnya tanpa mengorbankan salah satu aktivitasnya.

Langkah untuk Meningkatkan Manajemen Waktu

Langkah untuk meningkatkan manajemen waktu yaitu membuat jadwal semester, menilai dan merencanakan jadwal mingguan, jadwal setiap hari, dan evaluasi setiap jadwal. Menggunakan empat langkah tersebut untuk meningkatkan manajemen waktu dapat diterapkan dalam beraktivitas, agar disetiap aktivitasnya lebih terencana, berikut penjelasannya (Heynes, 1994) :

(5)

Penting untuk diingat bahwa setelah anda mempunyai jadwal kegiatan semesteran ini, anda perlu memperbaharui jadwal semester ini secara berkala. Perubahan tenggat waktu pengumpulan tugas, misalnya, atau tugas matakuliah yang baru dan aktivitas lain yang perlu direncanakan, menyebabkan jadwal harus dikoreksi dan diperbaharui. Mempunyai jadwal semester yang akurat penting untuk tahap berikutnya dari proses ini, yaitu merencanakan beban kerja mingguan.

2. Menilai dan Merencanakan Jadwal Mingguan

Membuat jadwal minggu berikutnya setiap jumat petang atau jumat malam adalah suatu kebiasaan yang baik. Karena jika minggu berikutnya jadwal sangat padat, maka akan sangat membantu jika menyelesaikan sebagian tugas pada akhir pekan itu agar tekanan pada minggu yang akan datang berkurang.

3. Jadwal Setiap Hari

Tulis jadwal harian pada setiap pagi. Termasuk tugas-tugas yang belum selesai dari hari sebelumnya. Pembuatan jadwal harian ini hanya membutuhkan beberapa menit saja karena anda sudah mempunyai jadwal mingguan sebagai pedoman. Berikan skala prioritas untuk setiap tugas harian yang telah ditulis. Beberapa aktivitas harus dikerjakan hari itu dan sebagian lagi mungkin merupakan opsional untuk diselesaikan hari itu.

4. Evaluasi Setiap Jadwal

Evaluasi jadwal setiap pagi. Tanyakan pada diri sendiri apakah jadwal hari itu cukup realistis. Tuliskan berapa jam setiap tugas akan diselesaikan. Evaluasi jadwal juga disetiap malam. Apakah semua tugas dalam daftar telah diselesaikan.

Kesimpulan

Meningkatkan manajemen waktu menjadi salah satu solusi agar mahasiswa tetap terjadwal dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Meningkatkan manajemen waktu dapat membantu mahasiswa dalam mengatur setiap jadwal yang akan dilakukannya, tidak hanya mengenai pekerjaan tetapi tugas kuliah dan meluangkan waktu bersama teman-temannya. Apabila mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam mengatur waktu, mahasiswa akan terbiasa disiplin ketika menjalankan segala aktivitas. Hanya saja, dalam usaha

(6)

meningkatkan manajemen waktu di perlukan banyak kesiapan baik secara psikologis maupun fisiologis.

Kekurangan dalam melakukan peningkatan manajemen waktu, mahasiswa akan terbebani dengan banyaknya jadwal yang dibuat antara aktivitas kuliah dengan aktivitas bekerja. Sehingga, perlu upaya kuat untuk menerapkan langkah-langkah dalam manajemen waktu.

Saran

Mahasiswa yang bekerja diharapkan bisa terus meningkatkan manajemen waktu, berikut adalah saran agar dapat meningkatkan manajemen waktu:

1. Mahasiswa dapat menetapkan tujuan

2. Mahasiswa diminta untuk membuat rencana

3. Mahasiswa dapat memantau apa yang dikerjakannya

Dari keempat saran tersebut ada baiknya mahasiswa dapat menjalankan tanggung jawab perkuliahannya dan tanggung jawab di pekerjaan dengan baik. Walaupun memiliki kesulitan dalam meningkatan manajemen waktu, mahasiswa diharapkan tetap dapat me-manajemen waktu dengan semaksimal mungkin.

(7)

Daftar Pustaka

Ahmadi, A .(2005). Psikologi Perkembangan. Jakarta. Rineka Cipta

Atkinson, P.E. (1990). Manajemen Waktu yang Efektif. Jakarta: Bina Aksara

Badan Pusat Statistik. (2008). Keadaan Angkatan Pelajar atau Mahasiswa yang Bekerja Paruh Waktu atau Memiliki Usaha Kecil Pada Tahun 2008. Jakarta: BPS

Davidson, J. (2002). Manajemen Waktu Menguasai Waktu anda dalam 10 menit. Yogyakarta:Andi

Haynes, M.E. (1994). Manajemen Waktu Untuk Diri Sendiri. Jakarta:Binarupa Aksara. Orr, F. (1990). Sukses Belajar Sambil Bekerja. Jakarta: Binapura Aksara.

Timpe, Dale A. (1993). Seri Ilmu dan Manajemen Bisnis : Mengelola Waktu. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apa Saja Faktor Yang Berhubungan Dengan

Jika sebuah benda bermuatan didekatkan pada bagian kepala elektroskop, muatan yang berlainan jenis dengan muatan benda akan berkumpul di kepala elektroskop.. Muatan listrik di

Nelson & Miller (1992) mengemukakan 3 fase utama dalam investigasi lapangan, a.l. pengumpulan peta, foto medan, foto udara, data/ pengalaman 2 setempat sehubungan

Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Hasil Uji

Como Van Gogh, la imagen de Pablo Picasso lo convirtió en una figura icónica fuera del círculo artístico. Mientras que Van Gogh simboliza la propia destrucción, maniaco depresivo

Hasilnya menyatakan bahwa peningkatan terhadap pengalaman audit terjadi ketika outsourcing, tetapi tidak secara signifikan meningkatkan kepercayaan parapengguna terhadao

(1) Mahkamah boleh, sementara menunggu penyiasatan berhubungan dengan pelakuan suatu kesalahan yang melibatkan keganasan rumah tangga, mengeluarkan perintah

Penggunaan PEGME sebagai larutan inhibitor dalam lingkungan asam menunjukan hasil yang sangat baik dan sangat efektif untuk mengatasi masalah korosi pada material