• Tidak ada hasil yang ditemukan

TICKETING SYSTEM PADA DASANA XENTRE WATER PARK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TICKETING SYSTEM PADA DASANA XENTRE WATER PARK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

A-25

TICKETING SYSTEM PADA DASANA XENTRE WATER PARK Anita Diana1, Ridwan Nur2

1,2 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur, Jakarta e-mail : 1anita.diana@budiluhur.ac.id , 2ridwan_nur_11@yahoo.co.id .

ABSTRACT

Developments in science and technology at this time very rapidly, and has changed a lot of how to work in any field, and no agency except the water park. The development of systems and ways of working requires proper management, fast, efficient, and accurate in getting useful information for the development of the water park agencies. Until now, the method of data processing on Dasana Xentre Water Park is not computerized and yet integrated. Some things are still to be done manually, so there will be problems at this water park. For example, the slow of search customer data at the time they wanted to recreate a card member and swimming lessons because the data is not stored properly, frequent errors in recording and calculation, the resulting reports are less accurate, often the data redundancy and the possibility of lost data because data storage not properly. Therefore we try to create a ticketing system for Dasana Xentre Water Park. In order for the results of the system can resolve the problem.

Keywords : ticketing system, water park

PENDAHULUAN

Dasana Xentre Water Park sebuah perusahan hiburan wahana air rekreasi. Dasana Xentre

Water Park tidak sepenuhnya memiliki sistem yang terkomputerisasi ada beberapa kegiatan yang

masih dilakukan secara manual seperti proses pemesanan, pengadaan barang, pembayaran sewa kantin. Melihat dari beberapa kendala yang muncul dalam Dasana Xentre Water Park, Seiring dengan kegiatan proses pengadaan barang dan penyewaan kantin pada Dasana Xentre Water Park sering kali mengalami hambatan atau tidak teraturnya dalam kegiatan pemesanan, maka dibutuhkan suatu sistem baru yang dapat memberikan keluaran yang cepat dan tepat sehingga segala informasi yang berhubungan dengan kegiatan pengadaan dan penyewaan kantin pada Dasana Xentre Water Park sesuai dengan yang diinginkan.

Sistem Tiketing yang ada di Dasana Xentre Water Park dapat mengalami masalah. Masalah yang timbul adalah pembuatan kembali kartu member/les renang yang hilang memerlukan waktu yang lebih lama karena sulitnya pencarian data dalam tumpukan dokumen yang tidak tertata dengan rapih, dapat terjadi kesalahan dalam penghitungan jumlah penjualan tiket.

Adapun tujuan dalam penelitian ini yang pertama adalah merancang sistem informasi tiketing yang dapat mempermudah dalam menyimpan data pelanggan serta mempermudah pencarian data pelanggan. Kedua merancang sistem informasi tiketing yang dapat mempermudah dalam penghitungan jumlah penjualan tiket sehingga dalam pembuatan laporan dapat lebih akurat. Ketiga merancang sistem informasi tiketing yang dapat mempermudah dalam menghitung biaya serta akurat dan mempermudah dalam penyimpanan data penjualan tiket, denda, member, dan data les renang. Keempat merancang sistem informasi yang dapat menyimpan data di dalam database agar data dapat tersimpan rapih dan tidak tercecer.

METODE PENELITIAN

Dalam penyelesaian penelitian ini diperlukan data-data yang obyektif dan berhubungan dengan topik yang dibahas. Adapun metode yang penulis pergunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data dari Dasana Xentre Water Park adalah yang pertama studi pendahuluan. Pada tahap awal ini dilakukan pengumpulan data atau materi penulis dengan cara tinjauan lapangan yang dilakukan untuk memperoleh data sebagai bahan analisa melalui observasi, dimana kegiatan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan mengamati langsung hal-hal yang berkaitan dengan sistem yang dibahas, yang nantinya akan digunakan sebagai masukan untuk laporan ini serta melalui wawancara. Kegiatan wawancara ini mengajukan pertanyaan lisan dalam mendapatkan dan melengkapi data yang diperoleh melalui wawancara pada bagian-bagian yang terkait dalam sistem yang dibahas. Selain tinjauan lapangan juga dilakukan penelitian kepustakaan. Dalam penulisan ini

(2)

A-26

penulis menggunakan berbagai sumber bacaan baik buku-buku ilmiah, catatan atau diktat semasa kuliah. Penulis juga melengkapi data dengan hasil pencarian melalui internet yang erat hubungannya dengan penulisan dan dijadikan pendukung topik ini.

Tahap kedua adalah analisa sistem, dimana kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisa sistem yang ada, yaitu mempelajari dan mengetahui apa yang dikerjakan sistem yang ada, menspesifikasikan sistem yaitu menspesifikasikan masukan digunakan, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan.

Adapun tahapan-tahapan pada analisa sistem yaitu pertama Activity Diagram yang digunakan untuk memodelkan alur kerja sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas di dalam suatu proses, kedua Use

Case Diagram yang digunakan untuk menjelaskan manfaat sistem yang diusulkan jika dilihat

menurut pandangan orang yang berada diluar sistem atau actor, dan ketiga adalah rancangan sistem. Tahapan perancangan sistem adalah merancang sistem secara rinci mengenai berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan metode sistem yang baru yang dilakukan dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program.

Alat-alat yang digunakan dalam tahap analisa sistem adalah pertama ERD (Entity

Relationship Diagram) yang merupakan model konseptual yang menjabarkan hubungan anatara

penyimpanan data dan hubungan data. Kedua spesifikasi basis data yang digunakan untuk menjelaskan tipe data yang ada pada model konspetual secara rinci. Ketiga Sequence Diagram untuk menggambarkan interaksi antar obyek didalam dan disekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram juga menggambarkan berbagai aliran aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang. Bagaimana masing-masing aliran berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Keempat

Class Diagram untuk menggambarkan struktur dan deskripsi class, package, dan obyek beserta

hubungan satu dengan lain seperti cointainment, pewarisan, asosiasi dan lain-lain.

Pengertian Sistem menurut Andri Kristanto (2008) mendefinisikan : “ Suatu sistem adalah jaringan atau pendekatan sistem kerja dari suatu prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu ”.

Informasi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu organisasi yang berfungsi untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan manajemen. Pada intinya informasi merupakan suatu fakta dari kejadian-kejadian yang telah diolah dalam bentuk yang lebih berguna dan mempunyai arti bagi penerimanya untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Pada buku yang dikarang oleh Lonnie D.Bentley dan Jeffrey L.Whitten (2007) mengungkapkan : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau datang”.

Menurut John W.Satzinger (2007) pada buku karangannya mendefinisikan sistem informasi sebagai : “Sistem Informasi didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa bagian yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai hasil dari informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bisnis “.

Menurut Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L. Whitten (2007) : “ perancangan sistem adalah suatu teknk menggabungkan kembali bagian-bagian informasi yang telah dipisahkan oleh analis sistem”.

Pengertian Berorientasi Obyek menurut Sholiq (2010) pada buku karangnya yaitu : “ Berorientasi obyek atau object oriented merupakan paradigma. Paradigma ini memandang sistem sebagai kumpulan obyek-obyek yang saling berinteraksi satu sama lain. Berorientasi obyek ini juga bermakna kegiatan mengorganisasikan informasi (struktur data) dan perilaku yang mengaturnya”.

Menurut Sholiq (2010) pengertian object-oriented analysis adalah sebagai berikut : “ Analisa Berorientasi Obyek adalah suatu cara berfikir tentang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar dunia nyata. Model berguna untuk memahami persoalan, mengkomunikasikan dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek, memodelkan persuhaan, menyiapkan dokumentasi, merancang program, dan merancang basis data “.

Menurut Agus Mulyanto (2009:125), anallisa sistem adalah teori sistem umum yang sebagai landasan konseptual yang mempunyai tujuan untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai suatu tujuan yang sama

(3)

A-27

dengan seperangkat input yang lain ( bisa jadi lebih sederhana dan lebih interatif) atau melakukan beberapa perbaikan serupa.

Menurut Sibero (2010) Visual Basic.NET adalah bahasa pemograman yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft. Visual Basic.NET merupakan pengembangan dari versi sebelumnya, yaitu

Visual Basic 6.0, yang memiliki karakteristik mudah untuk dipahami, namun handal dalam mengikuti

tren teknologi perangkat lunak. Perbedaan mendasar antara Visual Basic.NET dengan versi-versi sebelumnya adalah kemampuan OOP(Object Oriented Programming) yang telah ditanamkan pada

Visual Basic.NET. Saat ini Visual Basic.NET telah dikolaborasikan dengan beberapa jenis aplikasi,

seperti aplikasi desktop dan aplikasi berbasis web. PEMBAHASAN

Analisa masalah pada sistem berjalan ini digambarkan dengan menggunakan tools ishkawa

fishbone seperti Gambar 1.

Gambar 1. Ishikawa Fishbone.

Rancangan ticketing system yang akan diusulkan, terlihat pada Use Case Diagram dan Entity Relationship Diagram seperti pada Gambar 2.

(4)

A-28

Gambar 3. Entity Relationship Diagram

Untuk pembuatan basis data nya, dibutuhkan rancangan tabel spesifikasi basis data seperti di bawah ini :

Nama Tabel : Tiket Media : Hard disk Isi : Data Tiket Organisasi : Index Sequential

Primary Key : kd_tiket

Panjang Record : 38 byte Jumlah Record : 11 record Struktur :

Tabel 1. Spesifikasi Basis Data Tiket

No. Nama Field Jenis Lebar

1 Kd_ tiket Varchar 5

2 Nm_ tiket Varchar 25

3 Hrg_Tiket Double 8

Kemudian rancangan program aplikasi ticketing systemnya, dibuat Rancangan Layar seperti dibawah ini :

(5)

A-29

Gambar 4. Rancangan Layar Entry Data Pelanggan

(a) (b)

Gambar 5. Rancangan Layar (a) Cetak Kartu Les Renang, (b) Cetak Kartu Member

(6)

A-30

Gambar 7. Rancangan Layar Cetak Laporan Tiket Renang

Untuk menggambarkan aliran aktifitas sistem yang akan dirancang, dibentuk Sequence Diagram seperti di bawah ini :

Gambar 8. Sequence Diagram Cetak Penjualan Tiket Renang

(7)

A-31

(8)

A-32 KESIMPULAN

Hasil penelitian Ticketing System pada Dasana Xentre Water Park dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: pembuatan cetak kartu member dan cetak kartu les renang ditujukan agar mempermudah pada saat pencarian data member. Pembuatan cetak penjualan tiket renang untuk membantu dalam penghitungan penjualan tiket. Sistem informasi ticketing pada Dasana Xentre Water Park dan dibuatkan database untuk mempermudah dalam penyimpanan data & pencarian data. Penyimpanan data dalam database untuk memudahkan dalam penyimpanan, pencarian dan pemeliharaan data agar tidak tercecer.

Dalam penulisan Ticketing System pada Dasana Xentre Water, penulis memberikan saran-saran yang diharapkan dapat membantu pemakaian dalam pelaksanaan sistem yang terkomputerisasi. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut: perlu adanya pelatihan kepada petugas yang akan menggunakan sistem informasi ini, agar kedepannya mereka mengetahui cara menggunakan dan melakukan perawatan sistem informasi ini. Informasi yang disajikan pada dasarnya berasal dari data masukan, maka sebelum memasukkan data atau input data harus dilakukan pengecekan terhadap kebenaran data tersebut, agar informasi yang dihasilkan sesuai dengan keluaran yang diinginkan. Secara rutin membuat data cadangan yang ada atau backup data terhadap data yang telah diolah untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan. Disarankan untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan sistem ini, agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan baik dari segi hardware maupun

software.

DAFTAR PUSTAKA

Kristanto, A., 2008, Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta : Gava Media

John W.Satzinger, Robert B. Jackson, dan Stephen D. Burd, 2007, System Analyst and Design in a

Changing Word, fourth edition. New York : Thomson Course Technology.

Lonnie D. Bentley, dan Whitten, J.L, 2007, System Analyst and Design for the Global Enterprise,

Seventh Edition, New York : The McGrraw-Hill.

Mulyanto, A., 2009, Sistem Informasi Konsep & Aplikasi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sholiq, 2010, Analisa dan perancangan berorientasi obyek : konsep dasar berorientasi obyek. Bandung : Mutiara Indah.

Gambar

Gambar 2. Use Case Diagram
Gambar 3. Entity Relationship Diagram
Gambar 5. Rancangan Layar (a) Cetak Kartu Les Renang,  (b) Cetak Kartu Member
Gambar 9. Sequence Cetak Laporan Penjualan Tiket Renang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian sebagai langkah lanjutan, analisis fluks kalor dilakukan untuk lebih memahami fenomena yang muncul berdasarkan perubahan suhu awal batang panas berdasarkan

Bangsal Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta selama bulan Januari – Juni 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penggunaan antibiotika pada

Pada tahap ini nelayan dapat memutuskan menerima atau menolak penggunaan alat tangkap jaring arad dan dampak yang ditimbulkan oleh penggunaan jaring arad, maka nelayan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan semua hal – hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan proses pembelajaran menggunakan

Evaluasi akhir dilakukan sebagai penilaian dari keseluruhan kegiatan peningkatann kecerdasan naturalis.Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui presentase saus tomat jajanan pentol di sekitar wilayah simpang empat Banjarbaru yang tidak memenuhi syarat SNI 01-7388-2009 dari

[r]

Kelompok Kerja Jasa Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Bolaang Mongondow akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk