• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori 1. Pengembangan

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002. Pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat, dan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada, atau menghasilkan teknologi baru.Pengembangan secara umum berarti pola pertumbuhan, perubahan secara perlahan (evolution) dan perubahan secara bertahap.

Menurut Seels dan Richey (Alim Sumarno, 2012) Pengembangan berarti proses meterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fitur fisik. Pengembangan secara khusus berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran. Sedangkan, menurut Tessmer dan Richey (Alim Sumarno,2012) pengembangan memusatkan perhatiannya tidak hanya pada analisis kebutuhan, tetapi juga isu-isu luas tentang analisis awal-akhir, seperti analisis kontekstual. Pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk berdasarkan temuan-temuan uji lapangan.

Dari pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana,terarah untuk membuat atau memperbaiki, sehingga menjadi produk yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakanmutu yang lebih baik.

(2)

2. Media Belajar

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah, artinya “perantara” atau “pengantar”. Media pembelajaran sebagai alat atau media yang tujuannya merangsang siswa sehingga proses pembelajaran dapat terjadi (Haryono, 2014:47). Berdasarkan pengertian tersebut media pembelajaran menjadi pengantar atau perantara bagi siswa dalam menerima informasi pembelajaran dan dapat juga memungkinkan siswa menerima pengetahuan baru dari media tersebut. (Sanjaya, 2008:204) mengatakan bahwa “media pembelajaran siswa adalah pengetahuan yang diperoleh dari sebuah alat atau bahan ajar”.

Berdasarkan pengertian tersebut kedudukan media sangatlah penting dalam proses pembelajaran. Melalui media pembelajaran siswa lebih mudah mendapatkan informasi dan kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi yang bersifat abstrak. (Sudjana, 2011:1) menyimpulkan “media pembelajaran memiliki kedudukan sebagai alat bantu mengajar yang ada dalam komponen metodelogi, selain itu media pembelajaran juga sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru”. Media pembelajaran dapat memberikan efektifitas dan interaktifitas dalam memberikan informasi mengenai materi pembelajaran (Wibowo, 2013:75).

Jadi, media pembelajaran merupakan alat bantu mengajar yang bertujuan untuk pendidikan yang memungkinkan siswa memproleh pengetahuan dan memberikan informasi dari media tersebut serta melalui media mampu memberikan efektifitas dan interaktif dalam pembelajaran.

(3)

b. Tujuan Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses pembelajaran dan memiliki beberapa manfaat dalam penggunaannya. Selain dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi, media juga memberikan pemahaman yang konkret bagi siswa sekolah dasar. Berikut beberapa tujuan media pembelajaran menurut (Uno, 2011:141) yaitu: (1) mampu menumbuhkan perasaan senang, terangsang, dan bersikap positif terhadap pembelajaran; (2) mempermudah siswa pada tingkat rendah untuk memahami materi yang disajikan dalam konsep abstrak.; (3) membantu daya tilik siswa terhadap benda-benda nyata yang berhubungan dengan materi; (4) menyadarkan siswa tentang hubungan ilmu dan alam sekitar; (5) menyampaikan konsep-konsep abstrak yang disajikan dalam bentuk yang konkret.

Berdasarkan pengertian diatas tujuan dari pembelajaran adalah menciptakan emosi baik pada siswa untuk mengikuti pembelajaran. Emosi baik ini akan mempermudah siswa dalam menangkap informasi yang diberikan dan pembelajaran lebih bermakna dikarenakan siswa ikut serta langsung di dalamnya.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran menurut Sutikno (dalam Haryono, 2014:50) adalah sebagai berikut: (1) media dapat membantu mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran; (2) media dapat memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalistik; (3) media dapat menghilangkan kebosanan siswa; (4) media dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran; (5) media dapat meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan.

(4)

Media pembelajaran memiliki berbagai macam fungsi untuk membantu kegiatan belajar mengajar. Fungsi media pembelajaran antara lain sebagai berikut:(1) media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa; (2)media dapat membantu siswa memperoleh gambaran jelas tentang benda yang sulit diamati secara langsung dikarenakan objek terlalu besar atau objek yang terlalu kecil; (3) media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk rutin belajar; (4) media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh kepada siswa dari yang konkret sampai dengan abstrak; dan (5) memudahkan siswa untuk membandingkan, mengamati, dan mendeskripsikan suatu benda.

Fungsi media pembelajaran diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat banyak salah satunya yaitu menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistik. Maksudnya adalah fungsi dari media pembelajaran yaitu dapat menjelaskan suatu konsep dengan penjelasan yang mudah diterima oleh siswa secara nyata atau real. d. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Jenis-jenis media pembelajaran jika ditinjau berdasarkan rancangannya, media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan memiliki dua jenis yakni mulai dari yang sederhana (langsung dapat dimanfaatkan yang ada di lingkungan) sampai dengan yang kompleks atau canggih. Menurut Leshin (dalam Arsyad, 2013:79) menyampaikan bahwa media pembelajaran akan mengikuti taksonomi yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok, dan lain-lain).

(5)

Media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja atau latihan, dan lembar lepas). Media berbasis visual (buku, grafik, peta, dan lain-lain). Media berbasis audio-visual (video, film, televisi, dan recorder), serta media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, dan video interaktif). Menurut Setyosari (dalam Haryono, 2014:52) menyampaikan bahwa jenis media pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: (1) tujuan, (2) isi atau substansi yang ingin disajikan, (3) kemauan, (4) kemampuan, dan (5) ketersedian media pembelajaran. Sedangkan berdasarkan klasifikasinya media pembelajaran dilihat dari bentuk atau ciri fisiknya dapat dikelompokkan menjadi: (1) media dua dimensi, (2) media tiga dimensi, (3) media pandang diam, (4) media pandang gerak (Haryono, 2014: 52).

Berdasarkan jenis-jenis media pembelajaran diatas, dapat disimpulkan bahwa media Peliper ini termasuk media tiga dimensi yang dapat dilihat dari segala arah dan dapat diaplikasikan oleh siswa untuk melakukan pembelajaran. 3. Media Papan Lingkaran Pekerjaan

a. Pengertian Paliper

Paliper merupakan media peraga tiga dimensi, karena secara fisik dibuat dalam bentuk papan yang berbentuk lingkaran yang dapat didirikan oleh 2 tiang. Paliper sebagai media belajar tiga dimensi yang dapat mengatasi berbagai kesulitan yang bisa ditemui jika menghadirkan objek/benda langsung kedalam kelas.

(6)

Gambar 2.1 Rancangan Desain Media b. Keunggulan dan Kekurangan Paliper

1) Keunggulan dan kelemahan produk

Produk media paliper merupakan jenis pengembangan media yang sengaja dirancang untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang tentunya memiliki keunggulan dan kelemahan dalam media ini. Keunggulan media paliper anata lain yaitu :

a) Dapat menghadirkan pembelajaran konkret

b) Media yang menarik dengan bentuk dan memiliki tata letak yang bagus c) Mudah digunakan untuk membantu guru dalam menjelaskan materi d) Materi berkaitan tentang kehidupan sehari-sehari

e) Menciptakan minat dan motivasi belajar peserta didik f) Peserta didik mendapatkan pengalaman yang nyata g) Daya ingat peserta didik jangka panjang

2) Kelemahan dari media peliper ini antara lain yaitu:

(7)

4. Pembelajaran Tematik

a. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa (Majid 2014: 80). Keterpaduan pembelajaran dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar (Majid, 2014:86). Sesuai denganarahan Permendikbud No.22 tahun 2016 tentang standar proses sekolah dasar dan menengah (dalam BSNP, 2009:1), bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan hendaknya diselenggarakan secara interaktif, insipratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu, melalui proses pembelajaran yang interaktif, insipratif, dan menyenangkan, siswa diharapkan dapat memperoleh proses pembelajaran yang bermakna dalam rangka mengembangkan potensinya.

Pada pelaksanaan kurikulum 2013, pembelajaran untuk tingkat SD/MI sederajat melaksanakan pembelajaran tematik terpadu.Sebagaimana tercantum dalam salinan lampiran Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang standar proses bahwa pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/PaketA disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa.

Jadi, pembelajaran tematik terpadu pada dasarnya adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.

(8)

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Suatu pembelajaran dapat dikatakan sebagai pembelajaran tematik terpadu apabila memiliki karakteristik-karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut menurut Majid (2014:90) sebagai berikut:(1) berpusat pada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung, (3) pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dariberbagai mata pelajaran, (5) bersifat fleksibel, (6) menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.

Karakteristik pembelajaran diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran tematik memiliki banyak karakteristik. Pertama, berpusat kepada siswa yaitu pembelajaran tematik lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator. Kedua, memberikan pegalaman langsung, dengan memberikan pengalaman langsung, siswa dihadapkan dengan sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak. Ketiga, pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas yaitu fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Keempat, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran yaitu siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Kelima, bersifat fleksibel yaitu guru dapat mengaitkan beberapa mata pelajaran lainnya. Keenam, menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan yaitu siswa dapat belajar sambil bermain dan dapat menciptkan suasana kelas yang menyenangkan.

(9)

Pembelajaran tematik juga mengadopsi prinsip pembelajaran PAIKEM, yaitu pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan.Pembelajaran tematik di dalamnya memuat Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang disusun dengan melakukan pemetaan kompetensi dasar. Menurut Majid (2014:97) untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dari semua kompetensi dasar dan indikator yang diambil dari beberapa mata pelajaran yang dijadikan tema perlu dilaksanakan pemetaan kompetensi dasar.

c. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki beberapa keuntungan bagi guru menurut Trianto (2010: 89-90) adalah sebagai berikut: a) Materi pelajaran tidak dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencangkup berbagai mata pelajaran, b) Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami, c) Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas. Guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar keberbagai aspek kehidupan, d) Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai berbagai sudut pandang, e)Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada kompetisi bisa dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi.

Sedangkan keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa diantaranya sebagai berikut: a) Dapat lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar, b) Menghilangkan batas semu antar bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratife, c) Menyediakan kurikulum yang

(10)

kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar,d) Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas, e) Membantu siswa membangun hubungan antar konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman

Jadi kelebihan yang dimiliki, pembelajaran tematik juga memiliki keterbatasan, terutama dalam pelaksanaannya, yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melakukan evaluasi proses, dan tidak hanya evaluasi dampak pembelajaran langsung saja.

B. Penelitian Relevan

Penelitian relevan merupakan suatu penelitian sebelumnya yang dianggap cukup relevan atau memiliki keterkaitan, dibawah ini adalah beberapa penelitian relevan terdahulu :

Tabel. 2.1 Penelitian Relevan

No. Judul Penelitian terdahulu Persamaan Perbedaan

1. Yolanda Dana Kumala Sari (2018) dengan judul “ Pengembangan LKS Tematik Integratif Tema 4 Subtema 1 Pembelajaran 4 Untuk Kelas IV SDN Sukorame 2 Kota Kedii”

1.Pembelajaran Tema 4 Subtema 1

2.Untuk kelas IV

1. Penelitian Yolanda mengembangankan bahan ajar berupa LKS Tematik Integratif, sedangkan penelitian ini mengembangkan media pembelajaran Paliper 2. Dian Puspita Sari (2015) dengan

judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Tematik Materi jenis-jenis Pekerjaan Untuk Kelas IV MI/SD” 1. Untuk pembelajaran di kelas IV 2. Pembelajaran tema 4 subtema 1 1. Penelitian Dian

mengembangakan bahan ajar Lembar kerja Siswa, sedangankan penelitian ini mengembangkan media pembelajaran Paliper 3. Moh.Hayyi Syafa’ad (2013)

dengan judul “Peningkatan Kemampuan mengenal Jenis-jenis pekerjaan melalui metode mind mapping pada siswa kelas 3 SDN Palengaan Laok VI Palengaan Pamekasan

1. Materi yang dimuat sama-sama membahas jenis-jenis pekerjaan

1. jenis penelitan Moh.Hayyi Syafa’ad merupakan penelitian tindakan kelas, sedangkan penelitian ini merupakan pengembangan media 2. Penelitian Moh.Hayyi Syafaa’d meneliti kelas 3 sedangkan penelitian ini untuk kelas 4

(11)

C. Kerangka Berfikir

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Kondisi Ideal :

Peran guru dalam pembelajaran adalah pendidik profesioanal dengan tugas utama mendidik, mengajar,membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (UU No.14 tahun 2005)

Kondisi Sekolah :

1. minimnya penggunaan media pembelajaran di untuk proses belajar.

2. Masih Teacher Center Approach 3. Media yang digunakan guru belum menarik perhatian siswa untuk belajar

Analisis Kebutuhan :

1. Membutuhkan media pembelajaran yang konkrit yang bertujuan untuk membahas materi pada tema 4 subtema 1

Model Penelitian Pengembangan ADDIE

Analysis : Mengumpulkan data permasalahan atau kelemahan yang akan dijadikan bahan pengembangan Design : Merumuskan alternatif pemecahan masalah dengan mendesain produk dengan detail dan menarik

Development : Pembuatan produk berdasakan desain rancangan yang telah dibuat sedemikian untuk hasil yang bagus

Implementation : Pembuatan produk berdasakan desain rancangan yang telah dibuat sedemikian untuk hasil yang bagus

Evaluation :

Evaluasi produk pengembangan media. Evaluasi dapat menggunakan lima tahap komponen ADDIE.

Hasil :

1.Pengembangan Media Papan Lingkaran Pekerjaan Berputar (PALIPER) Pembelajaran tema 4 subtema 1 kelas 4 Sekolah Dasar.

Gambar

Gambar 2.1 Rancangan Desain Media  b.  Keunggulan dan Kekurangan Paliper
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa stadium Plasmodium yang banyak ditemukan adalah stadium ring hal ini menunjukan bahwa terjadi fase aseksual

Dari hasil penelitian lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan fasilitas belajar di sekolah pada kategori baik, dilihat dari lingkungan sekolah, lingkungan keluarga

Pelanggan, merupakan orang yang melakukan proses pemesanan menu meliputi memilih kategori, memilih menu, memilih jumlah menu, melihat harga pesanan dan melihat

Dalam suatu penyalahgunaan narkoba secara tidak langsung menimbulkan korban. Untuk mengatasi korban penyalahgunaan narkoba perlu dilakukan tindakan-tindakan yang baik agar

Kesimpulan yang dapat diberikan untuk komunitas belajar yang menunjang profesi guru dipaparkan oleh Peppers (2015: 29) bahwa tema yang muncul dari temuan

Masyarakat Maluku dari daerah Nalahia di Persatuan Keluarga Risapori Henalatu Jakarta bergaul dengan teman sebaya dengan latar belakang budaya yang sama dan juga akan

11 Pelatihan Pengembangan Standar Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran untuk Guru-Guru Sekolah Dasar, Pembicarta, Pekanbaru, 18 Mei 2008 12 Pelatihan Pengembangan Silabus dan

keadaa daan n sek sekita itarny rnya a sesu sesuai ai den dengan gan kem kemamp ampuan uanny nya. esain esain sistem l sistem lalu lin alu lintas unt tas untuk ke uk