• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Kearifan Lokal dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan di SDN 2 Banaran Sragen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nilai Kearifan Lokal dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Karawitan di SDN 2 Banaran Sragen"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SD

NEGERI 2 BANARAN SRAGEN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan

Oleh :

MILA KHOIRUNISA S.P A510150028

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)

i

PERSETUJUAN

PENERAPAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SDNEGERI 2 BANARAN SRAGEN

Diajukan Oleh : MILA KHOIRUNISA S.P

A 510 150 028

Skripsi telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Surakarta untuk dipertahankan di hadapan penguji skripsi.

Surakarta,

Dosen Pembimbing

Dr Minsih, S.Ag., M.Pd. NIDN. 0625087902

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENERAPAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SDNEGERI 2 BANARAN SRAGEN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

MILA KHOIRUNISA S.P A510150028

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada hari Senin, 16 Desember 2019 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Penguji

1. Dr Minsih, S Ag., M Pd.artini, SH ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Saring Marsudi. Drs., SH., M Pd ( )

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Mulyadi. Drs., SH., M Pdulyadi SH.M.Pd ( )

(Anggota 2 Dewan Penguji)

Surakarta, 16 Desember 2019 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

(Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum) NIP.- 0028046502

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggung jawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 17 Desember 2019

Penulis

Mila khoirunisa S.P A510150028

(5)

1

PENERAPAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SDNEGERI 2 BANARAN SRAGEN

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SD Negeri 2 Banaran Sragen. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dengan desain fenomenologi. Narasumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, pelatih seni karawitan dan peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. . Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kegiatan ekstrakurikuler karawitan dilakukan dengan beberapa tahap meliputi persipan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pelaksanaan karawitan juga berjalan dengan lancar karena adanya dukungan dari beberapa pihak antara lain adalah dari pihak sekolah dengan menyediakan pelatih karawitan dan warga sekitar yaitu dengan meminjamkan alat musik gamelan untuk kegiatan latihan. terdapat fasilitas yang menunjang pelaksanaan ekstrakurikuler karawitan yaitu seperangkat alat gamelan yang digunakan sebagai latihan siswa. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pada hari jumat siang dan minggu pagi bertempat di rumah pelatih seni karawitan.

Kata Kunci : persiapan, pelsanaan, evaluasi, karawitan

Abstract

This study was designed to describe the application of musical extracurricular activities at SD Negeri 2 Banaran Sragen. This type of research is a qualitative study, with a phenomenological design. Resource persons in this study are the principal, senior musical trainers and students. Data collection techniques using observation, interviews and documentation. Analysis of the data in this study used the steps in reducing data, presenting data, and drawing conclusions. . The data validity technique uses source triangulation and technique triangulation. The results showed that the implementation of musical extracurricular activities was carried out in several ways including the preparation, implementation, and evaluation. Performing karawitan also runs with representatives of the parties providing representatives with karawitan and local residents by bringing gamelan instruments for training activities. There are facilities that support the implementation of musical extracurricular namely a set of gamelan instruments used as student training. The activities were carried out on Friday afternoon and Sunday morning at the house of the Karawitan arts coach

(6)

2 1. PENDAHULUAN

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pelajaran yang diselenggarakan di luar jam pembelajaran biasa. ekstrakurikuler menjadi kegiatan ekstrakurikuler yang memungkinkan siswa untuk memperluas kurikulum reguler mereka, dan mengejar kegiatan untuk itu menciptakan suasana positif di sekolah. Kegiatan ektrakurikuler juga dimaksudkan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati oleh siswa, misalnya olah raga, kesenian, berbagai macam keterampilan dan kepramukaan dilaksanakan diluar jam pelajaran biasa. Bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai. Salah satunya adalah kegiatan ekstrakurikuler karawitan jawa. Dalam menentukan kegiatannya siswa diberi kebebasan dalam memilih bakat dan minat mereka. Salah satu yang dimuat kedalam kegiatan ekstrakurikuler adalah kebudayaan asli daerah. Dahliani, Ispurwono Soemarno,Purwanita Setijanti (2015)

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang beraneka ragam dan pluralistik. Oleh karena itu pembelajaran di sekolah sebaiknya merupakan satu instrumen utama untuk memperkuat karakter bangsa Indonesia dengan tidak meninggalkan cara pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Salah satunya adalah melalui Model pembelajaran “Berkat Anang” merupakan salah satu model pembelajaran yang bertujuan untuk menguatkan karakter siswa pendidikan dasar yang berbudaya Jawa. Model pembelajaran ini diterapkan dengan strategi pembelajaran yang berkarakter, aktif, dan menye-nangkan Rahmawati (2014: 2).

Sistem pendidikan Indonesia menyatakan kurikulum sekolah harus memasukkan kearifan lokal dalam subjek mereka. Kearifan lokal ini menggali potensi sumber daya lokal benda budaya yang bisa digunakan sebagai objek atau bahan pembelajaran proses. Budaya lokal ini adalah bagian dari berbagai karakteristik masyarakat yang memperkaya budaya atau identitas. Budaya lokal merupakan nilai-nilai lokal dari masyarakat suatu daerah yang terbentuk secara alami dan diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke waktu. Fan Naa Na Muhammad, Tjetjep Rohendi Rohidi, Hartono (2017). Budaya lokal tersebut

(7)

3

mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang baik yang digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan. Kearifan lokal merupakan pandangan hidup serta pengetahuan yang digunakan sebagai strategi di dalam kehidupan yang berupa aktifitas yang dilakukan masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka Alfian (2013: 428). Tata nilai kehidupan ini tidak hanya berbentuk religi, akan tetapi juga dalam budaya, dan adat istiadat. Adat istiadat dan tata nilai yang ada dalam suatu masyarakat merupakan basis dalam mengatur tata perikelakuan anggota masyarakat. Masyarakat pada dasarnya memiliki tatanan nilia-nilai sosial dan budaya yang dapat berkedudukan sebagai modal sosial (Social Capital) bangsa. Sikap dan perilaku masyarakat yang mentradisi, karena didasari oleh nilai-nilai yang diyakini kebenarannya ini merupakan wujud dari kearifan lokal. Rasanya akan banyak kehilangan sesuatu yang berharga apabila kekayaan adat istiatat dan budaya yang ada di kawasan nusantara tidak dipelihara dan dikembangkan. Untuk itu perlu upaya penggalian terhadap apa yang disebut dengan istilah nilai-nilai kearifan lokal. Salah satu kearifan lokal adalah seni karawitan. Seni karawitan merupakan kesenian yang berasal dari dari jawa.

Karawitan adalah cabang seni pertunjukan yang butuh belajar. Tidak hanya masalah keterampilan yang dibutuhkan dalam karawitan melainkan juga ketelatenan. Kebosanan belajar akan menciptakan rasa sulit mempelajari satu atau dua gendhing dan belajar menabuh gamelan itu bukan kuantitas gendhing yang diutamakan. Menabuh tidak harus banyak gendhing, melainkan harus sampai pada kedalaman rasa. Endraswara (2013: 23). Banyak hal yang diajarkan didalam kegiatan ekstrakurikuler karawitan yaitu gamelan jawa. Dalam setiap musik dan lagu jawa memiliki yang tersendiri. Gending-gending jawa yang diajarkan kepada siswa memiliki maksud agar siswa dapat mempelajari keseniannya sendiri meski tahu akan kebudayaan daerah lain. Tetapi budaya kesenian daerahnya sendiri masih bisa dipertahankan dan dilestarikan. Tujuan dari ekstrakurikuler seni karawitan sendiri yaitu untuk mengenalkan dan memberikan gambaran awal kepada siswa mengenai seni karawitan yang merupakan salah satu kesenian asli budaya jawa. Di era globalisasi saat ini posisi kesenian tradisional khususnya karawitan sudah mulai tersingkir atau tergeser oleh budaya modern yang semakin

(8)

4

digemari olehanak-anak hingga orang dewasa. Kemunculan musik-musik modern saat ini mempengaruhi selera bermusik masyarakat sekarang ini. Terutama generasi muda yang sebelumnya belum memahami budaya aslinya, begitu mudah mengikuti budaya tersebut. Siswa cenderung lebih mengenal dan menyulai musik-musik modern dari pada kesenian tradisonal asli daerah. Padahal, hal ini sangat bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia. Berdasarkan fenomena tersebut, maka perlu dilakukan usaha menangkal pengaruh budaya globalisasi tersebut dengan penggalian kembali nilai-nilai luhur budaya asli, yang selanjutnya disosialisasikan kepada generasi muda. Kegiatan yang dapat meningkatkan pemahaman anak terhadap budaya daerah. Salah satunya adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler karawitan di sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler karawitan dapat digunakan sebagai media dalam menumbuhkan cinta akan budaya sendiri pada generasi muda saat ini. Ekstrakurikuler karawitan merupakan kesenian yang dibawakan secara berkelompok, suatu proses pembelajaran yang menerapkan kerjasama dalam sebuah tim, sehingga dalam memainkan alat musik gamelan siswa harus dapat saling bekerjasama. Selain itu dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler seni karawitan ini siswa juga diajak untuk mempelajari budaya asli Jawa sehingga timbul rasa cinta budaya pada anak. Banyak hal positif yang bisa di peroleh siswa ketika mereka mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karawitan, antara lain dengan mereka bermain karawitan mereka sudah menjadi salah satu pahlawan bangsa yang dapat melestarikan budaya asli Indonesia. Penelitian yang dilakukan di SDN Jombatan 3 Jombang menunjukkan bahwa siswa yangmengikuti kegiatan ekstrakurikuler karawitan memberikan pengaruh positif pada nilai sikap kebersamaan siswa.Kebersamaan disini diwujudkan dalam kegiatan bagaimana siswa tersebut dapat bekerjasama, saling menghargai dan kompak memainkan sesuai dengan irama gamelan Jawa.Dalam seni karawitan tercipta kondisi kegotongroyongan, keselarasan, saling menunggu, saling menghargai antara instrumen satu dengan yang lainnya (Wahyudi, Aka, & Darmawan, 2017: 60). Dari kegiatan ini siswa akan menjadi generasi bangsa yang cinta akan budaya

(9)

5

lokal dan dapat menanamkan nilai-nilai kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil observasi nilai kearifan lokal dalam kegiatan kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SDN 2 Banaran telah menerapkan agar siswa tidak melupakan jati diri dari bangsa yang kaya akan budaya daerah salah satunya dengan diadakannya ekstrakurikuler karawitan. Ekstrakurikuler ini wajib untuk diikuti oleh semua siswa dari kelas 5 sampai kelas 6 dengan dilatih oleh seorang seniman yang memiliki keahlian dibidang karawitan asli dari desa tersebut. karawitan merupakan salah satu ekstrakurikuler yang diunggulkan di sekolah tersebut. hal ini dibuktikan dengan beberapa prestasi yang telah diraih antara lain menjadi juara II dalam kegiatan porseni di tingkat kecamatan dan juara II ditingkat kabupaten dalam jangka waktu dua tahun berturut-turut pada tahun 2012-2013. Ekstrakurikuler ini diadakan setiap seminggu sekali yaitu pada hari sabtu. Respon yang baik dari para siswa memicu semangat guru dalam melatih siswa. Hal ini juga dipengaruhi oleh dukungan dari sekolah serta orang tua wali murid dalam kegiatan ekstrakurikuler karawitan. Karena mayoritan penduduk asli daerah tersebut merupakan pekerja seni sehingga kegiatan ekstrakurikuler karawitan ini mendapatkan dukungan penuh dari wali murid. Kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SDN 2 Banaran merupakan salah satu kegiatan unggulan disamping kegiatan lainnya. Kegiatan rutin yang dilaksanakan seminggu sekali ini diharapkan dapat melestarikan kebudayaan sekitar mereka terutama seni karawitan

2. METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif L. Agung, S. (2015). Desain penelitian ini adalah fenomenologi. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2019 – Agustus 2019 yang berlokasi di SD Negeri 2 Banaran tepatnya di dusun II, Banaran, Sambung Macan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, Wawancara, Dokumentasi . Teknik Analisis Datayang digunakan dalam penelitian

(10)

6

berupa analisis interaktif meliputi Data reduction (reduksi data),Data Display

(penyajian data ), Conclution drawing/verification.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Karawitan adalah cabang seni pertunjukan yang butuh belajar. Tidak hanya masalah keterampilan yang dibutuhkan dalam karawitan melainkan juga ketelatenan. Kebosanan belajar akan menciptakan rasa sulit mempelajari satu atau dua gendhing dan belajar menabuh gamelan itu bukan kuantitas gendhing yang diutamakan. Menabuh tidak harus banyak gendhing, melainkan harus sampai pada kedalaman rasa. Endraswara (2008:23). Karawitan memiliki arti khusus yaitu seni suara vokal atau instrumentalia dengan laras slendro dan pelog. Karawitan dapat berdiri sendiri artinya karawitan bisa disajikan secara mandiri, atau dapat pula disajikan dengan seni yang lain. Antara lain seni wayang, seni tari, seni ketoprak, seni ludruk, seni wayang wong, dan seni jawa lainya Herawati (2009: 119). Karawitan merupakan seni yang yang membutuhkan latihan yang tekun dan sungguh-sungguh agar dapat memainkan gending dengan baik.

Menurut Pratiwi dan Purwanti (2017) melalui pembelajaran ekstrakurikuler karawitan ini dapat membentuk karakter siswa dengan latihan rutin dan pembiasaan secara rutin. Latihan rutin ini mampu membentuk karakter siswa. yaitu dengan cara ketika siswa mengikuti karawitan guru akan selalu memberi contoh secara langsung kepada para siswa cara memainkan musik karawitan. Penelitian tersebut didukung oleh Udin,dkk (2018) siswa dapat belajar berlatih mengrawit melalui bimbingan guru sehingga mereka dapat memperoleh berbagai karakter positif termasuk kesabaran, kerja sama, konsistensi, kegigihan, tanggung jawab, disiplin, kepercayaan diri, dan ketekunan dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan menurut Bayu Adi Laksono dkk (2018) bertujuan untuk menyelidiki fungsi kearifan lokal sebagai elemen pendukung pelaksanaan program keaksaraan orang dewasa. menurut hasil penelitian Fahmi (2018) Tahapan pembelajaran ekstrakurikuler karawitan dimulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup

(11)

7

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan ada tanggal 31 Mei 2019 aspek yang sama ditemukan di SDN Banaran 2 tentang pengertian diatas yakni:Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru melakukan persiapan. Sebelum jam pembelajaran dimulai, guru mempersiapkan dan mengecek gamelan yang akan digunakan. Dilanjutkan dengan kegiatan berdoa sebelum memulai latihan. Selanjutnya pemilihan materi yang diberikan kepada siswa, tidak didasarkan pada kurikulum. Guru memberikan materi pembelajaran dengan acuan berdasarkan tingkat kesulitan gendhing dan kemampuan siswa, sehingga penyampaian materi dalam pembelajaran ekstrakurikuler karawitan tetap berjalan dengan lancar. Pada kegiatan akhir dilakukan dengan adanya tanya jawab antara pelatih dan siswa mengenai latihan hari itu. Kemudian mengembalikan pemukul gamelan di posisi semula. Setelah siswa mengembalikan pemukul gamelan dengan tertib, guru mengucapkan salam. Kegiatan diakhiri dengan berdo’a.

4. PENUTUP

Penerapan kegiatan ekstrakurikuler karawitan di SDN Banaran 2 sragen. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, maka untuk lebih jelasnya akan dibahas lebih lanjut. Penerapan kegiatan ekstrakurikuler karawitan berjalan dengan baik. Di dalam pelaksanaanya kegiatan ekstrakurikuler karawitan berlangsung setiap hari jumat dan minggu bertempat di rumah pak kamto selaku pelatih karawitan. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler karawitan berjalan secara disiplin. Itu karena guru ekstrakurikuler yang sangat disiplin sehingga siswa juga menjadi disiplin. Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler karawitan meliputi tiga tahap yaitu kegiatan pembuka,inti, dan penutup. Dalam kegiatan pembuka biasanya diawali dengan kegiatan berdoa sebelum latihan, dan kegiatan inti yaitu pemberian materi kepada siswa oleh pelatih karawitan lalu pada bagia penutupnya melakukan sesi tanya jawab kepada siswa dan diakhiri dengan doa. Beberapa kendala saat kegiatan latihan dapat diatasi dengan pemberian nasehat dan motivasi.

(12)

8 DAFTAR PUSTAKA

Alfian, M. 2013. Potensi Kearifan lokal dalam Pembentukan Jati Diri

Anwar, S. 2015. Management of students development. Riau : yayasan indragiri.

Asih, P. N & Purwanti, R. S. (2017). Pembentukan Karakter Melalui Pembelajaran Ekstrakurikuler Karawitan Di SDN Dayu Gadingsari Sanden Bantul.jurnal PGSD Indonesia,2(3)

http://ojs.upy.ac.id/ojs/index.php/jpi/article/view/992

Dahliani & Setijanti, P. (2015). Local Wisdom In Built Environment In Globalization Era. International Journal of Education and Research.3(6) http://www.ijern.com/journal/2015/June-2015/13.pdf

Endraswara, S. 2008. Laras Manis Tuntunan Karawitan Jawa. Yogyakarta: Kuntul Press.

Fan Naa Na Muhammad, Tjetjep Rohendi Rohidi, Hartono. (2017).

Extracurricular Activities And Student’s Performance In Secondary School Catharsis: Journal of Arts Education.2(6)

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/catharsis/article/view/19284

Laksono, B. A & Wahyuni, S. (2018). An Investigation Of Local Wisdom To SupportAdult Literacy Program. International Journal of Social Sciences.4(2)

https://grdspublishing.org/index.php/people/article/view/1559

L. Agung, S. (2015). The Development of Local Wisdom-Based Social Science Learning Model with Bengawan Solo as the Learning Source. American International Journal of Social Science.4(4)

http://www.aijssnet.com/journals/Vol_4_No_4_August_2015/8. pdf

Marinda F. (2018). Pembelajaran Ekstrakurikuler Karawitan Di Sekolah Dasar Inklusi Negeri 1 T rirenggo Bantul Yogyakarta.Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 19 Tahun ke-7 2018.796(1)

Saidah, K. (2018). Implementasi Pendidikan Karakter melalui Pengenalan Nilai-Nilai Kearifan Lokal di SDN Burengan 2 Kota Kediri.jurnal Tarbiyatuna,1(2)

(13)

9

Udin, G. Zuber, A, & Demartoto, A. (2018). Karawitan Learning Ethnipedagogy As A Medium Of Creating Adiluhung Character In Students.International journal of multicultural,3(5).

Referensi

Dokumen terkait

test Tes tulisan (UTS) Mampu melakukan pengukuran produktivitas menggunakan berbagai metode Mampu melakukan pengukuran produktivitas dengan menggunakan satu metode Mampu

Dengan target pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 5,2-5,6% dan tingkat inflasi 3,5% maka target pertumbuhan kredit perbankan berdasarkan

It is then proved that this homology theory is a dihomotopy invari- ant and that higher dimensional branchings (resp. Two kinds of mathematical problems are particularly of

Gambar 6 Grafik Perbandingan Hasil Uji FTIR Gugus Vinil (-CH=CH2) pada Sampel Sebelum dan Sesudah Reaksi Polimerisasi Hal utama yang diperkirakan menyebabkan sedikitnya

Dari sini dapat disimpulkan bahwa fenomena pembakaran mushaf al-Qur’an dalam tradisi masyarakat Muslim merupakan sebuah resepsi dari sisi praktis yang muncul dari

Sehubungan dengan penyusunan skripsi guna menyelesaikan studi pendidikan S1 Akuntansi di UNIKA Soegijapranata Semarang, mohon sekiranya Bapak/Ibu auditor bersedia

Demikian pengumuman dari kami harap

Menguji apakah kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor real estate and property yang terdaftar di Bursa