• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL BAHAGIA PANGKALAN BUN KALIMANTAN TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL BAHAGIA PANGKALAN BUN KALIMANTAN TENGAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

87

PENGARUH FASILITAS DAN LOKASI TERHADAP

KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL BAHAGIA

PANGKALAN BUN KALIMANTAN TENGAH

Bakhtiar HM, Rustam Effendi, Bobby Susanto

Dosen Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Antakusuma Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Antakusuma

Alumni Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Antakusuma Jl. Iskandar No. 63 Telp/Fax. 0532 – 22287 Kode Pos 74112 Pangkalan Bun

Abstract

This study is based on the high rate of hotel growth in Pangkalan Bun which is not matched by an increase in the number of balanced travelers. This of course will affect the number of visitors staying at the hotel. Hotel service providers must prepare the best strategy to attract consumers, because with the emergence of new hotels, consumers are increasingly having many choices. Pangkalan Bun Happy Hotel is one of the hotels affected by this imbalance. Can be seen from the steady decline in the number of visitors who stayed at this hotel since 2012 s.d in 2016. The problem in this study is "what factors influence a person's decision to stay at Pangkalan Bun Happy Hotel". Which is specifically focused on two variables ie facility and location. The purpose of this study is to be able to study the influence of these two variables in influencing the decision to stay at the Happy Hotel Pangkalan Bun.

After conducting literature review and hypothesis formulation, data were collected through questionnaires on 91 Happy Hotel guests. Then performed data analysis obtained by using multiple regression analysis. This analysis includes: validity and reliability, multiple regression analysis, hypothesis testing with t and F test, and miner detection coefficient analysis (R2). From the analysis obtained multiple regression analysis as follows: Y = 9,058 + 0,158 X1 + 0.593 X2

Based on test result with t test, it is found that, partially facility and location have significant effect to the decision to stay at Hotel Bahagia Pangkalan Bun Kalimantan Tengah. While through the F test obtained jointly facilities and locations have a significant effect on the decision to stay at a happy hotel pangkalan bun Kalimantan Tengah. From coefficient of determination obtained by value of R square equal to 0,522. In other words this indicates that the large percentage of stay decisions that can be explained by the variation of independent variables ie service quality, facilities and location is 52.2% while the remaining 47.8% is explained by other variables outside the research variables.

(2)

88 Perusahaan lokal sebagai tuan rumah

semakin dituntut untuk mengenali perilaku konsumen untuk kemudian

menyesuaikan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan mereka. Perusahaan yang ingin

survive harus mempunyai nilai lebih

yang menjadikan perusahaan tersebut berbeda dengan perusahaan lain. Nilai lebih yang ditawarkan ini akan semakin memberikan kemantapan kepada calon konsumen untuk bertransaksi atau mendorong para konsumen lama untuk bertransaksi kembali.

Hotel Bahagia adalah salah satu City Hotel yang berlokasi di Jl. Pangeran Antasari no.100 pangkalan bun. Bapak Ali Rahmat selaku pemilik Hotel Bahagia mengatakan bahwa

beberapa renovasi, penambahan fasilitas-fasilitas yang dilakukan ini bukan dimaksudkan untuk mengurangi kenyamanan tamu hotel, hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan sepenuhnya untuk tamu yang menginap.

Imbas dari ketimpangan antara pertumbuhan jumlah hotel dan jumlah kunjungan wisatawan nampaknya juga berdampak pada hotel ini, terlihat bahwa dalam beberapa tahun terakhir hotel ini mengalami pengurangan jumlah pengunjung yang cukup drastis.

Berikut data yang berhasil diperoleh mengenai jumlah tamu yang menginap di Hotel Bahagia dalam 5 tahun terakhir :

Tabel 1

Jumlah Pengunjung Hotel Periode 2012-2016

Tahun Jumlah (0rang)

2012 810

2013 1216

2014 713

2015 1003

2016 1014

Sumber: Hotel Bahagia Pangkalan Bun, 2017

Berdasarkan Tabel diatas, terlihat bahwa terjadi fluktuasi jumlah tamu yang menginap di hotel tersebut. Selama periode tahun 2012-2016 jumlah tamu yang menginap cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2013 jumlah tamu hotel sempat mengalami kenaikan namun kembali mengalami penurunan pada tahun berikutnya. Penurunan jumlah tamu hotel ini tentunya harus diantisipasi oleh pihak hotel dengan melakukan penyelidikan mengenai penyebab jumlah tamu yang

cenderung mengalami penurunan ini. Pihak hotel sebenarnya telah menetapkan target minimum tingkat hunian pada tahun 2016 yakni 1500, namun pada kenyataannya jumlah tamu pada tahun 2016 hanya mencapai angka 1014 yang berarti tidak sesuai dan jauh dengan target yang telah ditetapkan pihak hotel. Konsumen dalam hal ini merupakan komunitas yang heterogen yang berasal dari berbagai latar belakang, sifat, kebiasaan, daerah, budaya, dan tingkat ekonomi. Dengan dilatar

(3)

89 belakangi oleh beberapa teori,

penelitian sebelumnya dan fenomena masalah tersebut, maka dilakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh fasilitas dan lokasi terhadap keputusan konsumen untuk menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun. Menurut Payne (2000) pemasaran jasa merupakan proses mempersepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dari latar belakang dalam uraian tersebut diatas maka penulis dalam penelitian ini mengangkat judulnya adalah “Pengaruh Fasilitas dan Lokasi Terhadap Keputusan Menginap Di Hotel Bahagia Pangkalan Bun Kalimantan tengah

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, penulis dapat merumuskan masalah penelitian yang diteliti yaitu :

1. Bagaimana pengaruh fasilitas terhadap keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun? 2. Bagaimana pengaruh lokasi

terhadap keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun? 3. Bagaimana pengaruh fasilitas, dan

lokasi secara simultan terhadap keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun?

Tujuan Penelitian

Pada Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas terhadap keputusan

menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun.

2. Untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun.

3. Untuk mengetahui pengaruh fasilitas dan lokasi secara simultan terhadap keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Hotel

Kata hotel memilki pengertian atau definisi yang cukup banyak, masing-masing orang berbeda dalam menguraikannya. Berikut ini adalah beberapa pengertian hotel : Menurut Menteri Perhubungan, hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan berikut makan dan minum (SK.Menhub.RI.No.PM 10/PW.391/PHB-77).

Menurut AHMA (American Hotel and Motel Associations), hotel adalah suatu tempat dimana disediakan penginapan, makanan, dan minuman, serta pelayanan lainnya, untuk disewakan bagi para tamu atau orang-orang yang tinggal untuk sementara waktu.

Menurut Webster, hotel adalah suatu bangunan atau lembaga yang menyediakan kamar untuk menginap, makanan dan minuman serta pelayanan lainnya untuk umum.

Dengan mengacu pada pengertian diatas dan untuk menertibkan perhotelan Indonesia, pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam Surat Keputusan Mentri pariwisata, pos, dan telekomunikasi (Menparpostel)

(4)

90 No.KM/37/PW.340/MPPT-86,

tentang peraturan usaha dan penggolongan hotel, Bab 1, Ayat (b) dalam SK tersebut menyebutkan bahwa : “ Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang dipergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum dan dikelola secara komersial.”

Pengertian Hotel Bisnis

Definisi Hotel Bisnis mengacu pada Marlina Endy dalam bukunya Panduan Perancangan Bangunan Komersial (2008, p.52), hotel bisnis merupakan hotel yang dirancang untuk mengakomodasi tamu yang mempunyai tujuan bisnis. Lokasi hotel bisnis relatif berada di pusat kota, berdekatan dengan area perkantoran atau area perdagangan. Hotel Bisnis dikenal juga dengan nama Commercial Hotel ataupun dengan nama City Hotel.

Fasilitas yang disediakan hotel bisnis akan menyediakan fasilitas lengkap yang berkaitan dan mendukung untuk kegiatan bisnis terutama untuk kegiatan Meeting, Incentive, Convention, dan

Exhibition (MICE). Fasilitas yang

tersedia antara lain ballroom,

banquet room, dan business center

dengan fasilitas pendukung lainnya seperti restoran, bar & café, pusat kebugaran & spa, kolam renang, dan sebagainya (Kusumo, 2012). Ditinjau dari karakteristik tamu pada hotel bisnis relatif tinggal berkisar antara 1 – 3 malam perkunjungan.

Fasilitas

Fasilitas adalah sumberdaya fisik yang ada sebelum suatu jasa

dapat ditawarkan kepada konsumen (Tjiptono,1997), Sedangkan menurut Sulastiyono (2006) fasilitas adalah penyediaan

perlengkapanperlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada para tamu dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya atau kegiatan-kegiatannya, sehingga kebutuhan-kebutuhan tamu dapat terpenuhi selama tinggal dihotel. Segala fasilitas yang ada yaitu kondisi fasilitas, kelengkapan, desain interior dan eksterior serta kebersihan fasilitas harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan atau didapat konsumen secara langsung. Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab kalau tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing. Hal ini akan menyebabkan penurunan penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan laba.

Lokasi

Lupiyoadi (2001) menyatakan lokasi berarti berhubungan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan operasi. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:

1. Konsumen mendatangi pemberi jasa

Apabila keadaannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain harus strategis.

2. Pemberi jasa mendatangi konsumen

Dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus

(5)

91 diperhatikan adalah penyampaian

jasa tetap berkualitas.

3. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung Berarti penyedia jasa dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, komputer, ataupun surat. dalam hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama komunikasi antar kedua belah pihak dapat terlaksana.

Keputusan Pembelian

Tahap konsumsi berada pada tahap proses keputusan konsumen, disinilah seorang konsumen memutuskan untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa atau tidak. Keputusan konsumen yang dilakukan dalam usaha perhotelan adalah keputusan seseorang untuk menginap di hotel tersebut. Keputusan yang dipilih konsumen dalam memilih hotel adalah kunci bagi kelangsungan siklus sebuah hotel karena konsumen merupakan aset. Keputusan yang diambil oleh tamu pada prinsipnya merupakan keputusan konsumen dalam memilih hotel sebagai tempat untuk menginap, yang secara garis besar dijelaskan dalam perilaku konsumen.

Keputusan konsumen merupakan salah satu bagian yang

terdapat di dalam perilaku konsumen. Swasta dan Handoko (1994) mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Menurut Prawirosentono (2002), keputusan dapat diambil dengan cermat apabila didukung oleh data atau informasi yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Cravens (1996) mengatakan bahwa dalam pengambilan keputusan diperlukan pengetahuan tentang kebutuhan pasar dan kecenderungan terhadap perkembangan pasar, persaingan, serta keunggulan bersaing organisasi.

III. METODELOGI PENELITIAN

Obyek Penelitian

Adapun obyek penelitian ini yaitu di tamu Hotel Bahagia yang terletak di Jalan Pangeran Antasari No 100 Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu menjelaskan hubungan antar variabel yang memberikan gambaran berbagai informasi dengan menganalisis data numerik (angka) secara jelas mengenai pengaruh fasilitas dan lokasi terhadap keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.

Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

(Sugiyono,2007:2). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu :

(6)

92 1. Variabel independen

Variabel independen yang dilambangkan dengan ( X ) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang berpengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006 : 26). Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

 Fasilitas (X1)  Lokasi (X2) 2. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk di jelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006 : 26). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah : Keputusan Menginap (Y .

Populasi Dan Sampel

Menurut Sugiyono (2007) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh pelanggan atau konsumen yang menggunakan jasa hotel Bahagia Pangkalan Bun.

Menurut Djarwanto (2000:108), sampel adalah bagian

dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada

jumlah populasinya). Adapun jumlah

pengunjung/konsumen yang menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun pada tahun 2016 sebanyak 1014 orang sehingga diperoleh sampelnya dalam penelitian ini yaitu sebanyak 91 orang.

Hipotesis

Berdasarkan masalah pokok yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat disajikan hipotesis sebagai jawaban sementara atas masalah pokok.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

 Fasilitas terhadap keputusan menginap HO : Fasilitas diduga tidak berpengaruh terhadap Keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun.

 HA : Fasilitas diduga berpengaruh terhadap Keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun.

 Lokasi terhadap keputusan menginap

 HO :Lokasi diduga tidak berpengaruh terhadap Keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun.

 HA :Lokasi diduga berpengaruh terhadap Keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun.  Fasilitas dan Lokasi terhadap

Keputusan menginap

 HO :Fasilitas dan Lokasi diduga tidak berpengaruh terhadap Keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun.

 HA :Fasilitas dan Lokasi diduga berpengaruh terhadap Keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun.

(7)

93

Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan menggunakan tingkat signifikan 5%. Dan untuk mendapatkan hasil yang baik, regresi linear berganda mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik.

Adapun alat analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

IV. HASIL DAN ANALISIS

Hasil dari penilaian responden dapat dinilai dengan pengujian secara parsial (uji t) dan secara simultan (uji F). Hasil pengujian secara parsial sebagai berikut :

1. Perhitungan yang dilakukan menghasilkan nilai thitung untuk variabel fasilitas sebesar 2.477, dengan nilai signifikansi sebesar 0,015, Sementara itu, dengan batas signifikansi sebesar 0,05 dan arah koefisien regresi positif, diperoleh nilai ttabel sebesar 1.987. Dengan membandingkan kedua nilai t yang diperoleh, terlihat bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat diambil keputusan menolak H0. Dari hasil tersebut, dapat

disimpulkan bahwa variabel fasilitas secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menginap.

2. Perhitungan yang dilakukan menghasilkan nilai thitung untuk variabel lokasi sebesar 7.802 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Sementara itu, dengan batas signifikansi sebesar 0,05 dan arah koefisien regresi positif, diperoleh nilai ttabel sebesar 1.987. Dengan membandingkan kedua nilai t yang diperoleh, terlihat bahwa thitung > ttabel, sehingga dapat diambil keputusan tolak H0. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menginap.

3. Dari tabel diatas hasil uji-F (secara bersama-sama) diperoleh nilai Fhitung sebesar 48.128 dengan sig. 0,000. Dengan batas signifikan 0,05 dan Ftabel 3,10 maka Fhitung > Ftabel. Jadi diperoleh hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh positif dari fasilitas dan lokasi terhadap keputusan menginap secara bersama dapat diterima.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Bahwa variabel fasilitas secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun sebesar 8,6 % 2) Bahwa variabel lokasi secara parsial

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun sebesar 43 %

3) Menyatakan bahwa adanya pengaruh positif dari fasilitas dan lokasi secara simultan terhadap keputusan menginap di Hotel Bahagia Pangkalan Bun. Sebesar 52%

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan beberapa saran, yaitu :

1) Sebaiknya pihak manajemen Hotel Bahagia makin memperhatikan kinerja dari para karyawannya. Setiap tamu

(8)

94 tidak dibiarkan terlalu lama

menunggu. Setiap karyawan hendaknya diberikan pelatihan tentang seluk beluk perhotelan sehingga memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk dapat secara cepat memberikan pelayanan yang tepat sasaran.

2) Sebaiknya memperhatikan kamar agar bersih dan nyaman merupakan faktor yang dominan dari fasilitas. Setiap

room boy yang bekerja di Hotel

Bahagia harus memastikan bahwa kamar yang akan ditempati tamu harus benar-benar bersih dan tertata rapi. Jika terdapat perabot kamar yang rusak hendaknya segera diperbaiki agar tidak mengganggu kenyamanan para tamu pada saat menempati kamar tersebut. Sebaiknya pihak hotel agar memperhatikan kemudahan untuk menjangkau lokasi hotel apabila pada suatu saat ingin berpindah lokasi atau memperluas usahanya dengan mendirikan hotel baru.

.

DAFTAR PUSTAKA

Dwi febri, Anastasia, 2006, “Analisis Strategi Diferensi, Promosi Dan Kualitas Pelayanan Dalam Meningkatkan Minat Beli ( Studi Kasus Pada Patra Convention Hotel)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Semarang, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Engel, James F, 1994, “Perilaku

Konsumen Jilid 1”, Jakarta: Binarupa Aksara.

Ghozali, Imam. 2003. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gutomo, Anjar, 2005, “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kasus Pada Warnet Grand Sylcomnet Di Tembalang )” Skripsi

Tidak Dipublikasikan, Fakultas

Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Jurusan Manajemen Perhotelan, 2007, “Analisa Kualitas Layanan Sebagai Pengukur Loyalitas Pelanggan Hotel Majapahit Surabaya Dengan Pemasaran Relasional Sebagai Variabel Intervening”,

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Jakarta.

Lukasyanti, Dewi, 2006, “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menggunakan Jasa Pada Rumah Sakit Umum Daerah Kraton Kabupaten Pekalongan”. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Lupiyoadi, Rambat & A Hamdani, 2006. “Manajemen Pemasaran Jasa”. Jakarta : Salemba Empat.

Lupiyohadi, Rambat, 2001 “Manajemen pemasaran jasa teori dan praktik”, Salemba Empat, Jakarta.

Retansa, Andika Reza, 2009, “Analisis Pengaruh Tingkat Pelayanan, Kualitas Pelayanan, dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Bank BNI ’46 Persero, Tbk. Cabang Semarang.” Skripsi Tidak

Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi,

Universitas Diponegoro, Semarang. Sulastiyono, Agus, 2006. “Manajemen

Penyelenggaraan Hotel. Bandung ; Alfabeta.

Suwiti, Ni Wayan dan Cecil Irwin Jr. Boham, 2008,” Akomodasi Perhotelan”. Jilid III, PT Macanan Jaya Cemerlang, Klaten.

(9)

95 Suyanto, 2006, “ Analisis Pengaruh

Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Perbaikan, Pelayanan, dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Jasa Bengkel ( Studi Kasus di Bengkel AHASS 1013 Yang Berada di Jalan Raya Kaligarang No 52 Semarang).”

Skripsi Tidak Dipublikasikan,

Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang

Swasta, Basu dan T Hani Handoko, 1987, “Manajemen Pemasaran”, Liberty, Yogyakarta.

Swasta, Basu, 2009,” Azas-Azas Marketing”, Yogyakrta : Liberty. Tjiptono, Fandy, 2004,” Manajemen

Jasa”, Andy Offset, Yogyakarta. Zeithaml L, Valerie A; A. Parasuraman;

Leonardo L. Berry, 1998, “Servqual a multiple-item scale for measuring consumer perception of

service quality”. Journal of

(10)

Referensi

Dokumen terkait

normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data. normal atau mendekati

Analisis kadar flavonoid total dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Visibel dan membandingkan kadar flavonoid total dari dua metode pembuatan ekstrak

Terjadi pasang surut penggunaan Asbuton di dalam negeri, sejak diketemukan pada tahun 1924 dan mulai diproduksi sejak tahun 1926 yang dalam penambangannya pernah mengalami

(1) Pendanaan Penghentian Konflik dan rekonsiliasi pascakonflik diambil dari dana siap pakai pada APBN dan/atau dana belanja tidak terduga pada APBD oleh Pemerintah dan/atau

Penelitian ini menarik di angkat karena berbicara tentang sengketa wilayah daerah otonom yang satu dengan lainnya yakni antara kota Bitung dengan Kabupaten Minahasa

NAMA

Operasi pada fossa posterior harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati mengingat komplikasi yang terjadi lebih besar yang berkaitan dengan emboli udara, kerusakan saraf, dan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Isolat Propolis