• Tidak ada hasil yang ditemukan

Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik Universitas Jambi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik Universitas Jambi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PEMENANGAN CALON-CALON LEGISLATIF MUDA

DPRD PROVINSI JAMBI TAHUN 2019

1

Julia Dwi Putri (Ilmu Politik /H1B116075/Universitas Jambi)

*Juliadwiputri448@gmail.com

ABSTRACT

The background of this research is the researcher's interest in the strategies used in winning the legislative election candidates who are still relatively young. Having a young age and it can be said that they do not have experience in the political field, of course, greatly influences the views of voters to elect these candidates as representatives of the public vote. Like in the Jambi Provincial DPRD in 2019 there were several legislative candidates who passed the seats of the DPRD at a young age. The purpose of this study is to determine the winning strategy carried out by young legislative candidates for the Jambi Provincial DPRD 2019. In this study the researchers used descriptive qualitative methods. The results of this study indicate that in winning the legislative candidates do political marketing by forming figures and complex campaign programs including determining political products, promotion, place, price and voter segmentation. In this case, the role of political marketing has helped young legislative candidates win the Jambi Provincial DPRD Pileg in 2019. The results show that the victories of young legislative candidates are influenced by family and relationship factors as strengths and as young people who certainly have a wide range of friends. forming a wide network. This can describe the socio-political conditions in Indonesia which tend to form political dynasties.

ABSTRAK

Latar belakang pada penelitian ini adalah ketertarikan peneliti terhadap strategi yang digunakan dalam pemenangan kandidat pemilihan legislatif yang masih tergolong usia muda. Memiliki usia muda dan dapat dikatakan belum mempunyai pengalaman di bidang politik, tentu sangat berpengaruh pada pandangan pemilih untuk memilih kandidat tersebut sebagai keterwakilan dari suara masyarakat. Seperti halnya di DPRD Provinsi Jambi pada tahun 2019 ada beberapa calon legislatif yang lolos duduk dikursi DPRD dengan usia yang masih muda. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi pemenangan yang dilakukan calon-calon legislatif muda DPRD Provinsi Jambi 2019. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif Deskriptif. Hasil penelitian ini meunjukkan bahwa dalam pemenangan calon legislatif melakukan marketing politik dengan pembentukan figur dan program-program kampanye yang kompleks mecakup dari penentuan produk politik, promotion, place, price dan segmentasi pemilih. Dalam hal ini, peran marketing politik telah membantu calon-calon legislatif muda dalam memenangkan Pileg DPRD Provinsi Jambi tahun 2019. Hasilnya menunjukkan bahwa kemenangan calon-calon legislatif muda dipengaruhi oleh faktor keluarga dan relasi sebagai kekuatan serta sebagai anak muda yang tentu memiliki lingkup pertemanan yang membentuk jaringan yang luas. Hal ini dapat menggambarkan kondisi sosial politik Indonesia yang cenderung membentuk dinasti politik.

(2)

PENDAHULUAN

Strategi merupakan salah satu makna dari politik dalam artian luas. Strategi sendiri merupakan suatu cara atau taktik yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul baik dari faktor internal maupun faktor eksternal sehingga menjadi kendala dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Banyak calon legislatif yang sudah merencanakan atau menyusun strategi untuk memenangkan pemilu. Secara keseluruhan membutuhkan suatu perencanaan strategi dalam melakukan hubungan dengan masyarakat, hal ini menyangkut produk politik yang akan dibawakan, image yang akan dimunculkan, program kampanye yang akan dilakukan dan strategi penggalangan massa. Apalagi calon lagislatif yang belum mempunyai pengalaman di bidang politik, tentunya sangat mempengaruhi pandangan pemilih untuk memilih kandidat tersebut sebagai keterwakilan dari suara masyarakat. Dan dapat dilihat bahwa kasus tersebut banyak ditemui pada calon anggota legislatif muda.

Jika melihat fenomena di masyarakat pada saat ini, realitanya telah terjadi pergeseran perhatian masyarakat pada sosok politisi senior yang sudah lama berkecimpung dalam kancah politik Indonesia. Perhatian masyarakat kini teralihkan dengan kehadiran kader-kader muda di masing-masing partai pada saat pemilu legislatif maupun dalam pemilihan kepala daerah. Tentunya tetap berpedoman pada persyaratan yang diatur dalam Undang-Undang nomor 8 Tahun 2012, BAB VII Bagian Kesatu tentang persyaratan bakal calon Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota adalah Warga Neraga Indonesia (WNI) yang telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih. Kemudian untuk batasan umur yang dikatakan muda sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa Pemuda adalah warga

negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Di provinsi Jambi, beberapa calon legislatif diisi oleh anak muda dan tentunya menaruh harapan besar terhadap majunya Provinsi Jambi. Banyak artikel dan Koran yang memberitakan tentang calon legislatif muda di Provinsi jambi.

Tiga nama merupakan calon legislatif muda yang berhasil duduk dikursi DPRD Provinsi Jambi. Nama Ezzaty sangat tidak asing di telinga masyarakat Jambi. Calon legislatif muda peraih suara fantastis merupakan Aset Politisi Kerinci-Sungai Penuh Kedepan. Ezzaty merupakan putri dari Wali Kota Sungai Penuh yang maju melalui Partai Demokrat nomor 2, berhasil meraih suara tertinggi meskipun bersaing dengan calon legislatif senior. Dengan meraup lebih kurang 33 ribu suara, ia memastikan lolos dengan peraih suara tertinggi di DPRD Provinsi Jambi. Atas perolehan itu, ia juga merupakan calon legislatif termuda di Provinsi Jambi. Selanjutnya M.Rendra Ramadhan Usman dari partai PKS merupakan lelaki kelahiran tahun 1991 anggota DPRD Provinsi tergolong usia muda dengan daerah pemilihan Tanjung jabung barat dan Tanjung jabung timur. Terakhir nama Ibnu Sina yang termasuk anggota DPRD Provinsi yang berusia muda kelahiran 1991, dengan daerah pemilihan Jambi 1 yaitu kota Jambi.

Kemenangan caleg muda yang telah dipaparkan di atas tentunya memiliki perencanaan tepat serta strategi jitu untuk memenangkan pemilu tersebut. Apalagi kalau melihat kelemahan dari calon legislatif muda tentu masih baru dalam dunia perpolitikan dan minimnya pengalaman sangat mempengaruhi. Usia muda juga tidak cukup menunjang segalanya, kreatifitas dan kontribusi sangat diperlukan.

(3)

Oleh karena itu, strategi pemenangan yang dilakukan tim sukses tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan calon kepada masyarakat tetapi juga bertujuan untuk menambah minat serta menjadikannya cara untuk memenangkan hati pemilih dalam memenangkan pemilu. Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai strategi pemenangan yang dilakukan oleh calon-calon legislatif muda DPRD Provinsi Jambi dalam memperoleh suara pemilih pada Pemilu Legislatif Tahun 2019. METODE

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Wawancara (Interview) dan dokumentasi. Adapun yang menjadi sumber data primer anggota legislatif muda dan sumber data tambahan (Sekunder) adalah segala bentuk dokumen, baik dalam bentuk tertulis, dokumen maupun foto. Teknik Analisis Data, ditunjukkan melalui Reduksi, Dokumentasi dan terakhir menarik kesimpulan atau verifikasi. Dengan menggunakan triangulasi, peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredebilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.

HASIL DAN PEMBAHASAN Strategi Strenght + Opportunity

Strategi SO merupakan strategi dalam menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Strategi SO Mohd. Rendra Ramadhan Usman pada dasarnya juga terdapat proses marketing politik seperti pull markting untuk menarik pemilih. Sebagai anak dari golongan keluarga cukup terpandang dan berlatar belakang politik menjadi kekuatan dalam mengikuti pencalonan. Bahkan hasil

wawancara dengan narasumber yang memiliki hak pilih di daerah pemilihan Pak Rendra mencalon, menggambarkan bahwa keluaraga Pak Rendra juga turut serta membantu atau turun untuk mengkampanyekan anaknya. Kemudian dengan usia relatif masih muda membuatnya bisa lebih mudah melakukan pendekatan kepada anak-anak muda melalui kegiatan-kegiatan dan hal ini dianggapnya sebagai peluang. Kekuatan-kekuatan inilah yang dimanfaatkan oleh Legislatif Muda Mohd. Rendra Ramadhan sangat mudah mendapatkan penerimaan masyarakat sehingga melancarkan pembentukan basis pemilih untuk dirinya dalam proses kampanye politik. Dengan rutin melakukan komunikasi politik dalam rangka pembentukan basis pemilih bagi dirinya, maka Pak Rendra membuat image dirinya akan ter publish. Misalnya dengan menarik perhatian masyarakat untuk membangun kepercayaan bagi dirinya. Memberikan influenzer kepada tim sukses yang selanjutkan akan melakukan pass-marketing dan mendorong tim untuk giat melakukan kampanye baik dengan dorongan materil maupun non materi. Produk politik yang terbentuk bagi dirinya adalah latar belakang keluarga politisi, merakyat, berjiwa sosial, memiliki kapasitas sehingga itu akan di promosikan. Kegiatan tersebut tentu menjadi nilai tukar untuk mendapatkan simpati masyarakat (harga). Dengan strategi direncanakan, ketika menghadapi masyarakat Pak Rendra akan berusaha menempatka dirinya adaptif dengan lingkungan misalnya ketika menghadapi masyarakat dengan berbagai latar belakang etnis tertentu.

Strategi SO Ibnu Sina pada pendekatan marketing politik calon melakukan pull

(4)

markting dengan tiga proses marketing yaitu produk, promosi, harga dan tempat. Memberikan fasilitas akan membentuk citra dirinya seolah dermawan. Kemudian giat melakukan kegiatan tatap langsung dengan masyarakat secara otomatis telah mempromosikan dirinya. Bentuk bantuan-bantuan kecil dimasyarakat akan mempengaruhi psikologis pemilih. Selain itu Pak Ibnu juga melakukan penentuan-penentuan tempat berikut keadaan masyarakat yang dia sasar. Selain itu, pada peluang informan menganggap kondisi keluarga cukup terpandang dan memiliki teman-temanlah yang berpotensi mendukungnya. Sehingga strategi dilakukan dengan modal unsur tersebut dapat melakukan pendekatan-pendekatan dengan anak-anak muda.

Strategi SO Ezzaty dengan latar belakang keluarga telah secara otomatis membentuk image politik pada Ezzaty sebagai produk yang akan dipasarkan dalam politik. Dengan turun kemasyarakat guna menarik (pull marketing) perhatian masyarakat untuk memilihnya telah menjadi wahana untuk melakukan promosi politik. Menyasar beberapa kalangan anak muda merupakan upaya Ezzaty dalam proses penempatan (place) politik sehingga terjadi komunikasi yang lebih tepat.

Selain itu juga, dorongan keluarga baik moril dan materil dimiliki oleh Ezzaty jelas diuntungan jika dibanding calon-calon lain dari finansial saja tidak setara dengan Ezzaty. Turun sertanya seorang ayah telah memiliki popularitas ditengan masyarakat menjadikan keuntungan tersendiri untuk membantu mengkampanyekan anaknya. Ezzaty juga menjelaskan bahwa strategi yang dilakukannya adalah sosialisasi kepada masyarakat dan pelajar. Sosialisasi kepada

masyarakat membuatnya lebih dikenal dengan potensi dan kepada pelajar serta mahasiswa dikarenakan masih berjiwa muda. Namun selain itu, fenomena yang menarik sering kali ditemui dalam dinamika politik. Berbicara Kerinci-Sungai Penuh misalnya, kita tahu bahwa AJB adalah wali kota Sungai Penuh, anaknya Pak Fikar adalah Ketua DPRD Sungai Penuh. Lalu Bu Ezzaty anaknya juga berhasil menduduki kursi DPRD Provinsi Jambi. Hal ini sangat terlihat jelas ada dinasti poitik yang sengaja dibangun untuk mempertahankan atau menciptakan peluang untuk mendapatkan kekuasaan lebih besar. Maka sangat wajar pada kontestasi yang di ikuti oleh Bu Ezzaty, Walikota Sungai penuh turun tangan langsung dalam memenangakan anaknya. Pola yang dijalankan oleh Ezzaty membuktikan bahwa sudah terjadi Klientelisme Politik. Dari semua penjabaran diatas memperlihatkan Ezzaty melibatkan keluarga dalam mendapatkan dukungan. Keluarga yang mempunyai kuasa pada jaringan tersebut sehingga memudahkan Ezzaty dalam pengumpulan suara untuk memenangkan pemilihan Legislatif DPRD Provinsi Jambi.

Strategi Strenght + Threaths

Strategi ST merupakan strategi dalam menggunakan kekuatan untuk menghindari tantangan.

Strategi ST Mohd. Rendra Ramadhan Usman ada beberapa poin. Seperti Image politik yang telah dimiliki sebagai produk politik Pak Rendra telah menjadi modal marketing politik. Calon melakukan upaya pull marketing melalui proses promosi dengan terjun ke masyarakat. Hal tersebut kita analisa dari pernyataan dengan berusaha meyakinkan masyarakat bahwa dirinya mampu menjadi wakil rakyat. Sejumlah

(5)

narasi yang keluar dari calon juga akan mempengaruhi psikologis pemilih dengan upaya-upaya pendekatan. Mohd. Rendra Ramadhan Usman juga melakukan sosialisasi secara aktif kepada masyarakat untuk meyakini agar dapat memberi kepercayaan untuk anak muda. Keadaan keluarga sebagai kekuatan dan partai politik yang belum memiliki kursi dari dapilnya menjadi tantangan tersendiri. Maka dari itu dengan melakukan marketing, sosialisasi dan kampanye dalam proses politik di gunakan dalam menghadapi tantangan tersebut. Strategi ST Ibnu Sina yaitu dengan memberikan keyakinan dengan kegiatan komunikasi politik terhadap pemilih adalah salah satu upaya Pak Ibnu Sina melakukan push marketing. Dari penjelasan diatas bahwa, calon banyak melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan cara membangun image positif sehingga mempengaruhi pandangan masyarakat terhadapnya. Tantangan terhadap dirinya dianggap masih muda tentu akan mempengaruhi persepsi mayarakat. Tetapi jelah bahwa, dengan kekuatan yang dimilikinya dan aktivitas-aktivitas politik di lakukan mampu meminimalisir anggapan tersebut sehingga pada akhirnya sekarang dapat menduduki kursi DPRD Provinsi Jambi. Dalam hal proses politik (4P) yang dilakuakan oleh Bapak Ibnu Sina ini akan terbentuk suatu produk kepribadian muda merakyat. Komunikasi melalui kegiatan dilakukan menjadi ajang untuk mempromosikan dirinya. Menentukan tempat-tempat yang sesuai dengan modal politiknya adalah upaya penyesuaian tempat dan keadaan pemilih khususnya terhadap pemilih muda.

Strategi ST Ezzaty Hal sama dengan Bapak Ibnu Sina dialami oleh anggota legislatif muda Ezzaty. Faktor keluarga dan usia

relatif muda menjadi kekuatan politiknya. Sementara tantangannya adalah adanya anggapan masih muda. Sehingga memang strategi aktivitas-aktivitas politik dilakukan dalam menghadapi tantang tersebut sang calon akan menggunakan kekuatannya. Dengan latar blakang keluarga politik tentu dalam marketing politiknya akan mencitrakan memiliki kapabilitas dan kapasistas. Sehingga terbentuk kepercayaan masyarakat bahwa, dengan usia relatif muda sekali pun mampu menjadi anggota dewan. Modal politik awal calon gunakan dalam menarik masa salah satunya dengan menggambarkan keadaan keluarga (pull marketing). Sama hal nya dengan Pak Rendra, Ibu Ezzaty dengan latar belakang keluarga politisi akan menciptakan image politik dengan anggapan bahwa memiliki kemampuan untuk mencalonkan sebagai anggota dewan. Bersosial adalah upayanya untuk melakukan promosi dirinya terhadap pemilih.

Strategi Weakness + Opportunity

Strategi WO merupakan strategi dalam mengurangi kelemahan untuk mengejar peluang.

Strategi WO Mohd Rendra Ramadhan Usman yang digunakannya adalah dengan cara meyakinkan masyarakat serta memanfaatkan relasi dan keluarga. Sebagai anak muda dan baru terjun ke dunia politik sekaligus pendatang karena lama tinggal diluar negeri tentu menjadi kelemahan tersendiri baginya. Maka dari itu untuk mengurangi kelemahan tersebut guna mengejar peluang Pak Rendra fokus membentuk basis suara terhadap anak-anak muda, relasi-relasi yang sudah terbentuk dan dorongan keluarga. Satu hal proses dilakukan pada bagian ini adalah Price, atau

(6)

harga dalam hal ekonomi akan dijadikan sebagai biaya politik.

Strategi WO Ibnu Sina strategi yang digunakannya adalah dengan cara meyakinkan masyarakat serta memanfaatkan relasi dan keluarga. Yang menjadi kelemahan baginya adalah usia masih muda sekaligus kategori pengusaha baru. Hal itu tentu mempengaruhi kondisi keuangan sebagai modal politik. Namun, kondisi keluarga cukup terpandang dan jalinan pertemanan menjadikan itu sebagai peluang politik tidak disia-siakan olehnya. Salah satu siasat digunakanagar membuat pemilih yakin dan bantuan dari keluarga baik bersifat materil maupun moril. Dalam hal ini proses politik terkait price atau harga adalah modal biaya politik yang akan dia keluarkan baik dana pribadi mapun dana lain dari keluarga mapun teman.

Strategi WO Ezzaty Ditengah usia masih muda dan belum memiliki pengalam politik menjadi kelemahan bagi Legislatif Muda Ezzaty. Dengan melakukan aktivitas politik yaitu komunikasi-komunikasi dengan politisi senior yang telah berpengalaman dilakukan Legislatif Muda Ezzaty untuk mengurangi kelemahannya. Komnikasi tersebut juga dapat meningkatkan kemampuannya menjadi anggota dewan, upaya ini akan bermanfaat dalam pembentukan keperibadian politiknya (product).

Selain dengan banyak terjun ke masyarakat akan menambah wawasan Legislatif Muda Ezzaty tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat dan menarik simpati masyarakat. Sehingga hasilnya, dengan meminimalisir kelemahan dirinya mampu memanfaatkan peluang yaitu latar belakang keluarga politisi secara optimal.

Strategi Weakness +Threaths

Strategi WT merupakan strategi dalam mengurangi kelemahan untuk menghindari tantangan.

Strategi WT Mohd. Rendra Ramadhan Usman lebih menitik beratkan pada personal branding dalam melakukan marketing, sosialisasi maupun kampanye politik. Sebagai politisi baru, dianggap pendatang dan partai sebagai perahu politik belum memiliki kursi sebelumnya tentu menjadi hal menyulitkan baginya. Personal branding Legislatif Muda Mohd. Rendra Ramadhan Usman baik latar belakang pendidikan, karir dan terutama sekali adalah latar belakang keluarga menjadi produk politik.

Dalam posisi seperti ini partai juga akan diuntungan dengan merekrut Bapak Mohd. Rendra Ramadhan Usman sebagai calon. Nah inilah yang dijadikan Partai PKS sebagai pass-marketing dengan menempatkan sosok potensial.

Strategi WT Ibnu Sina yanng memiliki kelemahan terpaut pada usia relatif masih muda dan sebagai pengusaha baru yang memiliki finansial belum terlalu mapan seperti politisi senior. Dengan usia muda tersebut juga menimbulkan anggapan masyarakat bahwa dirinya belum mampu untuk terjun mengelola pemerintahan. Namun strategi dilakukan oleh Bapak Ibnu Sina adalah meyakinkan masyarakat sebagai upaya dari pull-marketing. Hal ini dinilai berhasil terbukti dengan dirinya sekarang menduduki kursi parlemen Provinsi Jambi. Strategi WT Ezzaty yang menjadi kelemahan bagi dirinya yaitu usia masih muda. Dengan demikian juga membentuk penilaian atau anggapan masyarakat bahwa Legislatif Muda Ezzaty belum memiliki kemampuan mengelola pemerintahan. Namun dirinya membuktikan mampu mengawali karir didunia politik dengan cemerlang. Hasil dari

(7)

strategi yang dilakukan sebagai bagian dari kampanyenya tentu ikut mempengaruhi. Dengan usia muda, dia berusaha menjadikan itu sebagai produk politik bagi dirinya. Terbukti dengan pencalonan pertama diawal karirnya dirinya langsung berhasil menduduki kursi DPRD Provinsi Jambi. SIMPULAN

a. Perbedaan sudut pandang masing calon-calon ini mengakibatkan strategi yang berbeda-beda. Tiga calon legislatif muda yang menang memiliki domain yang sama terutama sekali faktor keluarga sebagai kekuatan politik. Pengaruh keluarga ini menggambarkan kondisi sosial politik di Indonesia yang cenderung membentuk dinasti politik, hal ini tentu bertentangan dengan semangat-semangat reformasi.

1) Mohd. Rendra Ramadhan Usman

S+O ; Menggunakan faktor keluarga (strenght) untuk memanfaatkan usianya yang masih muda (opportunity) dengan giat hadir dan meyakinkan masyarakat.

S+T ; Menggunakan kekuatan (keluarga) untuk menghindari keadaan partai yang belum memiliki kursi (treaths) dengan melakukan pendekatan.

W+O ; Mengurangi stigma politisi baru dan pendatang (weakness) untuk mengejar peluang (opportunity) dengan meyakinkan, membentuk kepercayaan dan bantuan keluarga.

W+T ; Mengurangi kelemahan (weakness) untuk menghindari tantang (treaths) adalah dengan meyakinkan masyarakat bahwa meskipun masih muda akan mampu mengelola pemerintahan.

2) Ibnu Sina

S+O ; Menggunakan faktor keluarga dan usia muda (strenght) untuk memanfaatkan jaringan seperti teman sejawat dan juga keluarga itu sendiri (opportunity) dengan mendekati,

memberikan fasilitas dan membuat kegiatan anak muda.

S+T ; Menggunakan kekuatan (keluarga,usia muda) untuk menghindari anggapan sebagai politisi muda (treaths) dengan melakukan sosialisasi dan silaturahmi.

W+O ; Mengurangi stigma usia muda dan pengusaha baru (weakness) untuk mengejar peluang (opportunity) dengan meyakinkan dan membentuk kepercayaan masyarakat, mendapatkan bantuan keluarga baik materil maupun moril.

W+T ; Mengurangi kelemahan (weakness) untuk menghindari tantang (treaths) adalah dengan meyakinkan masyarakat bahwa meskipun masih muda akan mampu mengelola pemerintahan.

3) Ezzaty

S+O ; Menggunakan usia muda dan keluarga (strenght) untuk memanfaatkan latar belakang keluarga sebagai pejabat publik (opportunity) dengan terjun ke masyarakat, memperkenalkan latar belakang keluarga, sosialisasi kepada anak muda.

S+T ; Menggunakan kekuatan (usia muda, keluarga) untuk menghindari anggapan sebagai politisi muda (treaths) dengan giat melakukan sosialisasi.

W+O ; Mengurangi stigma usia muda (weakness) untuk mengejar peluang (opportunity) dengan melakukan komunikasi dengan politisi senior untuk belajar dan menambah wawasan.

W+T ; Mengurangi kelemahan (weakness) untuk menghindari tantang (treaths) adalah dengan meyakinkan masyarakat bahwa meskipun masih muda akan mampu mengelola pemerintahan.

b. Tedapatnya calon muda yang kompeten dan memiliki modal sosial yang baik. Namun kalah dikarenakan finansial dan latar belakang keluarga. Mengindikasikan bahwa dinasti politik menghambat bagi calon-calon muda

(8)

yang memiliki potensi apalagi ketika dihadapkan dengan money politic.

UCAPAN TERIMAKASIH

Berdasarkan kelemahan kesimpulan maka saran yang dapat dianjurkan adalah setiap calon-calon anggota legislatif muda agar tidak mengandalkan keluarga tetapi lebih menonjolkan kapasitas yang dimiliki, untuk menghindari stikma negative politik dinasti. DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arjul Muhtar Habodin Muh. (2016). Pengantar ilmu politik. Malang : Penerbit Elektronik.

A Steiner George dan B Miner. (1997). Kebijakan Dan Strategi Manajemen. Alih Bahasa Oleh Ticoalu dan Agus Dharma. Jakarta : Erlangga.

Aspinall, E., & Sukmajati, M. (2015). Politik Uang Indonesia Patronase dan Klientelismepada Pemilu Legislatif 2014. Yogyakarta : PolGov

Budiardjo Miriam. (2008). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Firmansyah. (2007). Marketing Politik: Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta : Yayasan Obor.

(2012). Marketing Politik. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Ibrahim. (2015). Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Kusuma Wijaya. (2014). Pandu Lolos ke Senayan Karena Usianya Muda. Kompas.com 24 April 2014

Schroder Peter. (2000). Politische Strategien. Jerman : Nomos.

Sugiyono. (2012). Memahami Penulisan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

(2017). Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA.

Tomsa, A. & Ufen, A. (2012). Party Politics and Clientelism in Southeast Asia. London : Routledge

Karya Ilmiah

Al-Husaini Yaseser Dharma dan M.E.Fuady. (2016). Strategi Komunikasi Politik Kader Muda Partai Gerindra, Jurnal Prodi Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung.

Nadir Sakinah. (2013). Otonomi daerah dan desentralisasi desa. Jurnal Politik Profektif. Universitas Hassanudin Makasar Volume 1. 2013.

Nanik Patryoningsih. (2014). Dampak Pemilihan Umum Serentak Bagi Pembanguna Demokrasi Indonesia, jurnal. Vol. 21. Fakultas Hukum Universitas Muhammdiyah Yogyakarta.

Zarmaili. (2012). Proses Pelaksanaan Desentralisasi Administrasi Pada Pemerintah Provinsi Jambi, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Volume 12. No.3 2012.

Sumber Dokumen

Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Provinsi Jambi Dalam Angka 2019.

Hasil Wawancara dengan Bapak Mohd. Rendra Ramadhan Usman, Selaku Anggota DPRD Provinsi Jambi, Kamis 4 Juni 2020

(9)

Hasil Wawancara dengan Bapak Ibnu Sina, selaku Anggota DPRD Provinsi Jambi, Kamis 4 Juni 2020

Hasil Wawancara dengan Ibu Ezzaty, selaku Anggota DPRD Provinsi Jambi, Sabtu 4 Juli 2020

Hasil Wawancara dengan Rizki selaku Mahasiswa asal Telanai Pura Kota Jambi, Jumat 5 Juni 2020

Hasil Wawancara dengan Bapak Sani, Selaku Ketua Karang Taruna Kelurahan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Minggu 7 Juni 2020

Hasil Wawancara dengan Bapak Ade Andrianus, selaku Calon Anggota DPRD Provinsi Jambi 2019, Kamis, 27 Agustus 2020

Hasil Wawancara dengan Silviana Verika, sebagai Mahasiswa asal Kota Sungai, Kamis 03 September 2020

Hasil Wawancara dengan saudara Ahmad Barkati, sebagai Mahasiswa asal Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jumat 04 September 2020

Hasil Wawancara dengan Bapak JK, sebagai staf Dinas lingkungan hidup Kota Sungai Penuh, Rabu 23 September 2020

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan. Kementerian Pemuda dan Olahraga, Republik Indonesia. Internet https:// jambiupdate.co/artikel-caleg-muda- peraih-suara-fantastis-aset-politisi- kerinci--sungai-penuh-kedepan.html https:// jambiupdate.co/artikel-caleg-muda- peraih-suara-fantastis-aset-politisi- kerinci--sungai-penuh-kedepan.html http://jambiprov.go.id/v2/index.h

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian masalah pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai Respons Dokter pada Implementasi Program

Peserta didik membentuk kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 anak dan diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik Menyusun kerangka dan Menyampaikan teks

Pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah mengenai analisis bentuk dan interpretasi lagu While My Guitar Gently Weeps karya George Harrison.. Pembahasan mengenai

seluruh skala. Garis skala harus cukup halus untuk memungkinkan pembacaan yang mudah dan tetap. Untuk meter-meter gas G 10 sampai dengan G 650 elemen ujinya dapat dibuat sesuai

Time juga melakukan kegiatan pemasangan Kamera Traf dikawasan SMDS, yang bertujuan nantinya untuk mengetahui seberan harimau sumatera dan satwa lainnya di kawasan

Fenomena lompatan nyala api atau flame lift-up telah diteliti dengan parameter material ring dan posisi ring dari ujung burner terhadap perbandingan laju aliran

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat ditentukan apakah pelanggan bisa dijadikan target operasi P2TL atau tidak.Data target operasi yang diperoleh dari AMR lebih

Data diolah dengan Metode Weighted Mean Score (WMS). Hasil penelitian menunjukkanbahwa waste “terjadi penambahan jenis pekerjaan” memiliki frekuensi tertinggi,