• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN OLAHRAGA AEROBIK INTENSITAS SEDANG DAN HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN OLAHRAGA AEROBIK INTENSITAS SEDANG DAN HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

PERBEDAAN OLAHRAGA AEROBIK INTENSITAS SEDANG DAN

HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING TERHADAP KEBUGARAN

FISIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

Latar Belakang: Olahraga merupakan suatu kebiasaan sehat yang selama ini sudah banyak mulai ditinggalkan. Dibalik mampu meningkatkan ketahanan tubuh kita tetapi dapat juga secara tidak langsung mengurangi atau bahkan meyembuhkan salah satu penyakit.

Tujuan: Mengetahui perbedaan diantara olahraga aerobik dengan intensitas sedang dan HIIT atau High Intensity Interval Training..

Metode: Penelitian ini merupakan Eksperimental dengan menggunakan Observational Randomized Pre and Post Test Group Design yaitu membandingkan antara perlakuaan terhadap dua kelompok.

Hasil: Analisis uji normalitas Kolmogorov-smirnov menunjukkan distribusi data variable nilai HST sebelum pelatihan dan nilai HST sesudah pelatihan dengan nilai p masing masing 0.027 dan 0.014 menunjukkan distribusi tidak normal, adanya hubungan yang signifikan antara nilai HST sebelum pelatihan dengan nilai HST setelah pelatihan karena nilai p adalah 0.001, dan tidak ada perbedaan yang signifikan atau tidak ada hubungan antara pelatihan Intensitas tinggi (HIIT) dan intensitas sedang. Karena nilai p adalah 0.293 dan 0.247.

Kesimpulan: Dengan melakukan pelatihan olahraga aerobik baik itu intensitas tinggi atau pun sedang akan dapat menimbulkan peningkatan kebugaran fisik. Namun dari penelitian yang sudah dilakukan, perbedaan yang didapat dari kedua jenis pelatihan tidak terlalu terlihat atau tidak signifikan.

Kata Kunci: Harvard Step Test, denyut nadi, olahraga aerobik, kebugaran fisik, olahraga aerobik intensitas tinggi, olahraga aerobik intensitas sedang.

(2)

ii ABSTRACT

DIFFERENCES OF MODERATE INTENSITY AEROBIC EXERCISE AND HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING ON PHYSICAL FITNESS OF MEDICAL FACULTY STUDENT UDAYANA UNIVERSITY

Background: Exercise is a healthy habit, which is already a lot of becoming obsolete. In addition to able to increase our endurance but can also indirectly reduce or even cure some disease.

Objective: Knowing the difference between aerobic exercise with moderate intensity and HIIT or High Intensity Interval Training.

Methods: This study is a Randomized Observational Experimental using Pre and Post Test Group Design is to compare between the two groups of training.

Results: Analysis of normality test Kolmogorov-Smirnov shows the distribution of the data variable value of the HST before the training and the value of the HST after training with p-value of each 0.027 and 0.014 showing the distribution is not normal, there is significant correlation between the value of the HST before training with the value of the HST after training because the p-value is 0.001, and there was no significant difference or no correlation at all between high intensity training (HIIT) and moderate intensity. Because the p-value was 0.293 and 0.247. Conclusion: By doing aerobic exercise training either high or moderate intensity can lead to an increase in physical fitness. However, from the research that has been done, the difference obtained from both types of training are not too visible or insignificant.

Keywords: Harvard Step Test, pulse, aerobic exercise, physical fitness, high intensity aerobic exercise, moderate intensity aerobic exercise.

(3)

iii

RINGKASAN

Perbedaan Olahraga Aerobik Intensitas Sedang dan High Intensity Interval Training Terhadap Kebugaran Fisik pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Komang Satrya Wirawan, Fakultas Kedokteran Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Udayana.

Olahraga yang termasuk dalam kategori olahraga aerobik yaitu olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda. Olahraga aerobik merupakan latihan intensif yang menggerakkan dua tangan dan kedua kaki seperti jogging, bulu tangkis, berenang gaya krol (bukan gaya katak), bersepeda aktif (bukan sepeda statis). Hampir semua dari jenis-jenis olahraga aerobik mempunyai efek terhadap kesehatan tubuh kita salah satunya adalah terhadap peningkatan kebugaran fisik kita.

Penelitian eksperimental ini dilaksanakan di Denpasar dimulai dari tanggal 18 April – 18 Mei 2016. Subjek penelitian berjumlah 16 orang mahasiswa Program Studi S1 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yang dibagi secara acak untuk mengetahui peningkatan kebugaran fisik yang diukur dengan indeks kesanggupan tubuh Harvard step test dengan pengukuran sebelum dan sesudah pelatihan. Kelompok 1 diberikan pelatihan High Intensity Interval Training (HIIT) dan kelompok 2 diberikan pelatihan aerobik jenis sedang (moderate) kedua jenis pelatihan dilakukan di lapangan Renon Denpasar. Jumlah responden laki-laki sebanyak 11 orang (68.75%) sedangkan perempuan berjumlah 5 orang (31.25%). Dengan responden berusia 20 tahun sebanyak 5 orang (31.25%) dan berusia 21 tahun sebanyak 11 orang (68.75%).

Penelitian ini menggunakan 3 metode analisis data pada perangkat lunak SPSS 23. Uji analisis Normalitas digunakan untuk mengetahui persebaran data dari subjek, Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov-smirnov menunjukkan distribusi data variable nilai HST sebelum pelatihan dan nilai HST sesudah pelatihan dengan nilai p masing masing 0.027 dan 0.014, karena nilai p dibawah 0.005 diinterpretasikan sebagai distribusi yang tidak normal. Kemudian menggunakan Uji Non-Parametric Wilcoxon untuk mengetahui beda dari sebelum pelatihan dan sesudah pelatihan. Berdasarkan uji analisis Wilcoxon menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara nilai HST sebelum pelatihan dengan nilai HST setelah pelatihan karena nilai p adalah 0.001 yang merupakan dibawah 0.005 (0.001 < 0.005). Berikutnya menggunakan Uji analisis Mann-Whitney untuk melihat perbedaan pelatihan dari olahraga aerobik intensitas tinggi dan sedang. Berdasarkan uji analisis Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan atau tidak ada hubungan antara pelatihan Intensitas tinggi (HIIT) dan intensitas sedang. Karena nilai p adalah 0.293 dan 0.247 yang merupakan nilai diatas 0.005.

(4)

iv SUMMARY

Diffrence of Moderate Intensity Aerobic Exercise and High Intensity Interval Training on Physical Fitness of Medical Faculty Student Udayana University. Komang Satrya Wirawan, Faculty of Medicine, Medical Education Program Udayana University.

Sports are included in the category of aerobic exercise is exercise done on an ongoing basis where the oxygen needs of the body can still be fullfil. As examples of aerobic exercise is motion brisk walking, jogging, running, gymnastics, swimming, and cycling. Aerobic exercise is an intense workout that drives two hands and two legs like jogging, badminton, swimming style Krol (not the frog), active cycling (stationary bike instead). Almost all of the types of aerobic exercise have no effect on the health of our bodies one of which is to increase our physical fitness.

This experimental research was conducted in Denpasar starting from the date of April 18 to May 18, 2016. The subject of the study with 16 students of S1 Faculty of Medicine Udayana University who met the inclusion criteria. The samples were divided into 2 groups were randomized either to determine the increase of physical fitness as measured by the index of the body's ability Harvard Step Test with measurements before and after training. Group 1 was given training High Intensity Interval Training (HIIT) and group 2 given type of aerobic training (moderate) both types of training undertaken in the field Renon Denpasar. Number of male respondents as many as 11 people (68.75%), while women are 5 people (31.25%). With respondents aged 20 years as many as 5 people (31.25%) and aged 21 years as many as 11 people (68.75%).

This study uses three methods of data analysis software SPSS 23. The normality test analysis is used to determine the distribution of the data subject, Based on the Kolmogorov-Smirnov test for normality shows the distribution of the value of the variable data HST value before training and after training with p value of each 0.027 and 0.014, because the p-value below 0.005 is interpreted as am abnormal distribution. Then using a non-parametric Wilcoxon test to determine the difference from before training and after training. Based on the analysis Wilcoxon test showed a significant relationship between the value of the HST before training with the value of the HST after training because the p-value is 0.001 which is below 0.005 (0.001 <0.005). Next is using the Mann-Whitney test analysis to see differences in the training of high-intensity aerobic exercise and moderate. Based on the analysis of the Mann-Whitney test showed no significant difference or there is not a relationship between high intensity training (HIIT) and moderate intensity. Because the p-value was 0.293 and 0.247 which was above the 0.005 value.

(5)

v DAFTAR ISI

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIOTESIS PENELITIAN……... 18

3.1 Kerangka Pikir……….. 18

3.2 Kerangka Konsep……….. 19

3.3 Hipotesis Penelitian……….. 20

BAB IV METODE PENELITIAN……… 21

4.1 Rancangan Penelitian……… 21 Halaman SAMPUL DALAM... LEMBAR PEENGESAHAN...………... i ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI………... iii

KATA PENGANTAR………...………... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI... ABSTRAK... ABSTRACT... RINGKASAN... SUMMARY... iv v vi vii viii ix DAFTAR ISI………... x DAFTAR GAMBAR………... DAFTAR TABEL... xii xiii DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH... xiv

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Rumusan Masalah………... 3

1.3 Tujuan Penelitan………... 3

1.4 Manfaat. Penelitian………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 5

2.1 Olahraga Aerobik…..……...………... 5

2.1.1 Pengertian Olahraga Aerobik... 2.1.2 Manfaat Latian Aerobik Terhadap Kesehatan... 5 6 2.2 High Intesity Interval Training (HIIT)... 8

2.2.1 Pengertian HIIT………... 8

2.2.2 Pengaruh HIIT Terhadap Tubuh.………... 10

2.3 Kebugaran Fisik…... 2.3.1 Pengertian Kebugaran Fisik... 2.3.2 Komponen Kebugaran Fisik... 2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Kebugaran... 10 10 11 14 2.4 Harvard Step Test………... 15

(6)

vi

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian……… 22

4.3 Subjek dan Sampel……… 22

4.3.1 Variabilitas Populasi……….. 22

4.3.2 Kriteria Subjek……… 22

4.3.3 Besaran Sampel………... 23

4.3.4 Teknik Penentuan Sampel………. 25

4.4 Variabel……….. 25

4.4.1 Identifikasi Variabel………... 25

4.4.2 Klasifikasi Variabel……… 25

4.4.3 Definisi Operasional Variabel……….... 26

4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian………... 29

4.6 Protokol Penelitian……… 29

4.6.1 Alokasi Sampel………. 29

4.6.2 Alur Penelitian………... 30

4.7 Analisis Data………. . 30

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 33

5.2 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 35

5.3 Uji Non-Parametrik ... 36

5.3.1 Uji analisis Mann-Whitney Pada Nilai HST Kedua Kelompok Sebelum Melakukan Pelatihan ... 36

5.3.2 Hubungan Nilai HST Sebelum Pelatihan Dengan Nilai HST Sesudah Pelatihan ... 37

5.3.3 Uji analisis Mann-Whitney Pada Nilai HST Kedua Kelompok Sesudah Melakukan Pelatihan ... 38

5.4 Pembahasan ... 38

5.4.1 Karakteristik Sampel Penelitian ... 38

5.4.2 Perbedaan Nilai dari Harvard Step Test Sebelum dan Sesudah Pelatihan ... 39

5.4.3 Perbedaan Pelatihan dengan Metode Pelatihan Aerobik Intensitas Sedang dan High Intensity Interval Training ... 41

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 45

6.1 Simpulan ... 45

6.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA……… 46

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pelaksanaan Harvard Step Test……….. 17

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian……… 19

Gambar 4.1 Rancangan Metode Penelitian... 21

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 34

Tabel 5.2 Uji Normalitas ... 35

Tabel 5.3 Uji Homogenitas ... 36

Tabel 5.4 Uji analisis Mann-Whitney Sebelum Pelatihan ... 36

Tabel 5.5 Uji Analisis dengan Wilcoxon Pada Kelompok High Intensity ... 37

Tabel 5.6 Uji Analisis dengan Wilcoxon Pada Kelompok Pelatihan Moderate ... 37

(9)

ix DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG SINGKATAN

et al. : et alia; et alii IMT : Index Massa Tubuh

WHO : World Health Organization

SPSS : Statistitcal Product and Service Solutions

kg : kilogram

HIIT : High Intensity Interval Training ATP : Adenosin Trifosfat

AHA : American Heart Association THR : Target Heart Rate

HDL : High-density Lipoprotein SIT : Sprint Interval Training

EPOC : Excess Postexercise Oxygen Consumption CP : Creatinin Phosphate

DN : Denyut Nadi

NTB : Naik Turun Bangku

IKB : Indeks Kesanggupan Badan LAMBANG

> : tanda lebih besar dari < : tanda lebih kecil dari

(10)

x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Olahraga merupakan suatu kebiasaan sehat yang selama ini sudah banyak mulai ditinggalkan. Dibalik mampu meningkatkan ketahanan tubuh kita tetapi dapat juga secara tidak langsung mengurangi atau bahkan meyembuhkan salah satu penyakit.

Olahraga yang termasuk dalam kategori olahraga aerobik yaitu olahraga yang dilakukan secara terus-menerus dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Sebagai contoh olahraga aerobik adalah gerak jalan cepat, jogging, lari, senam, renang, dan bersepeda. Olahraga aerobik merupakan latihan intensif yang menggerakkan dua tangan dan kedua kaki seperti jogging, bulu tangkis, berenang gaya krol (bukan gaya katak), bersepeda aktif (bukan sepeda statis). Ada pula yang disebut olahraga unaerobik yaitu olahraga dimana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi seluruhnya oleh tubuh. Sebagai contoh angkat besi, lari sprint 100 M, tenis lapangan, dan bulu tangkis. Merupakan latihan olahraga yang dipakai oleh para atlet olahragawan untuk meningkatkan masa otot dan non-endurance sifatnya, seperti angkat beban dalam meningkatkan masa otot (Setya R. dkk, 2012).

Jogging atau lari santai adalah salah satu macam dari olahraga aerobik yang sangat mudah dilakukan, murah, dan ternyata mempunyai pengaruh terhadap kesehatan yang signifikan. Selain itu jogging juga dapat menjadi salah satu cara

(11)

xi

untuk menurunkan berat badan secara efektif karena jika dilakukan dengan waktu yang cukup jaringan lemak akan mudah hancur dan diubah menjadi energi.

Hampir semua dari jenis-jenis olahraga aerobik mempunyai efek terhadap kesehatan tubuh kita salah satunya adalah terhadap peningkatan kebugaran fisik kita. Mengingat dimana masyarakat jaman sekarang yang sudah mulai banyak mengurangi kegiatan fisik diluar rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu didalam rumah dengan tidak melakukan apapun atau sedentary lifestyle yang dapat memicu timbulnya berbagi macam penyakit salah satunya yang paling umum adalah obesitas (Trembley et al., 2010).

Oleh karena itu pentingnya untuk melakukan olahrga aerobik baik yang dengan intensitas sedang atau dengan melalukan HIIT atau High Intensity Interval Training. Latihan olahraga aerobik merupakan aktivitas yang bergantung terhadap ketersediaan oksigen untuk membantu proses pembakaran sumber energi, sehingga bergantung pula terhadap kerja optimal dari organ-organ tubuh, seperti: jantung, paru-paru, dan pembuluh darah untuk mengangkut oksigen agar proses pembakaran sumber energi dapat berjalan dengan sempurna.

Metabolisme energi pada latihan olahraga aerobik berjalan melalui pembakaran simpanan lemak, karbohidrat, dan sebagian kecil (kurang dari lima persen) dari pemecahan simpanan protein yang terdapat didalam tubuh untuk menghasilkan adenosine trifosfat. Proses metabolism ketiga sumber energi ini berjalan dengan kehadiran oksigen yang diperoleh melalui proses pernapasan (M. Palar, 2015).

Berdasarkan kajian teori diatas belum diketahui pasti olahraga aerobik jenis mana yang lebih mempunyai efek terhadap tubuh oleh karena itu penelitian ini dibuat

(12)

xii

untuk mengetahui perbedaan diantara melakukan olahraga aerobik dan High Interval Intensity Training (HIIT) (Laursen, P. and Jenkins, D., 2002).

Penelitian ini juga ditujukkan kepada mahasiswa Fakultas Kedokteran Udayana untuk dapat memberikan saran oalahraga mana yang lebih efektif dan efisien dari segi waktu mengingat banyaknya kegiatan yang terdapat di kampus dan kesibukan belajar dari masing - masing mahasiswa yang menyebabkan niat untuk melalukan olahraga semakin menurun.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh olahraga aerobik dengan intensitas sedang terhadap kebugaran fisik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Udayana ?

2. Bagaimana pengaruh HIIT atau High Intensity Interval Training terhadap kebugaran fisik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Udayana ?

3. Apakah terdapat perbedaan diantara olahraga aerobik dengan intensitas sedang dan HIIT atau High Intensity Interval Training ?

1.3 Tujuan

1. Agar dapat mengetahui pengaruh olahraga aerobik dengan intensitas sedang terhadap kebugaran fisik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Udayana.

2. Agar dapat mengetahui HIIT atau High Intensity Interval Training terhadap kebugaran fisik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Udayana. 3. Agar dapat mengetahui perbedaan diantara olahraga aerobik dengan

(13)

xiii 1.4 Manfaat

1. Agar lebih memahami tentang olahraga aerobik baik itu intensitas tinggi ataupun sedang dan pengaruhnya terhadap tubuh kita.

2. Dapat memberi informasi mengenai cara berolah raga yang lebih baik dan efektif sehingga semankin menumbuhkan niat masyarakat untuk berolahraga.

Referensi

Dokumen terkait

(Sumber: RPJMN 2015-2019) Untuk BBPOM di Palembang, kondisi status awal tahun 2014 indikator sasaran pokok persentase obat yang memenuhi syarat adalah 95,73%, sedangkan

Ketahanan (harga &amp; kuantitas) pangan Ketahanan gizi Produktivitas, Ketrampilan, kreativitas Biaya kesehatan Pembangunan ekonomi Realokasi untuk investasi

Satu hal yang lebih penting lagi dalam membangun sebuah dinding penahan tanah adalah memadainya sistem drainase karena air yang berada di belakang.. dinding penahan tanah

Sejumlah kajian yang akan saya bahas ialah kajian mengenai Zomia yang dikemukakan oleh James Scott dalam The Art of Not Being Governed (2009) yang membahas

a) Bahan hukum primer: bahan hukum yang mengikat dan terdiri atas norma-norma dasar, misalnya: Mahkamah Konstitusi, Ketetapan Majelis Perwakilan Rakyat, peraturan

Metode yang dipergunakan adalah dengan menerapkan strategi KWL dalam pembelajaran bahasa untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas IV SD Negeri 01 Tanjung

Feri Prastiana S,Ag beliau berpendapat bahwasanya ketika seseorang akan melaksanakan pernikahan terlebih dahulu mereka harus memenuhi syarat dan rukun nikah

Suasana kelas pada saat KBM dengan model pembelajaran inkuiri berlangsung aspek yang cenderung berpusat pada guru semakin lama semakin kecil penilaiannya yang