• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODALITAS DEONTIK DALAM ANIME JEPANG KARYA TADATOSHI FUJIMAKI DAN YOSHIKO NAKAMURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODALITAS DEONTIK DALAM ANIME JEPANG KARYA TADATOSHI FUJIMAKI DAN YOSHIKO NAKAMURA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

MODALITAS DEONTIK DALAM ANIME JEPANG KARYA TADATOSHI FUJIMAKI DAN YOSHIKO NAKAMURA

Wiwid1, Anwar nasihin2, Syahrial2

¹Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail: wiwidanggraini67@yahoo.com

²Dosen Jurusan Sastra Asia Timur, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta Abstract

In this research the writer analyzed deontik modalities markers which be found in the anime Kuroko No Basuke and Hiiro No Kakera. In this research, the writer used descriptive method. Data is analyzed by theory Cuk Yuana, Arima Toshika, and Sakata Yukito with Kuramachi Yasuo. From the research that the writer found, it is containing many kinds of deontik modalities markers, they are : The first, command modility marker. They are the conjugation of てください, the conjugation of てくれ, the conjugation of て もらえないか/てもらいませんか, the conjugation of て, the conjugation of (お) V なさい, the conjugation of おverb (ます form)ください, 命令形 ‘meireikei’, the conjugation of ほ うがいい, the conjugation of う・よう, and the conjugation of なければなりません/なけ れ ば な ら な い. The second is prohibitive the modality marker. They are the verb conjugation な い で, 禁 止 形’kinshikei’ or prohibitive form and だ め. The third is permitting the modality marker. They are shieki ‘kausatif’ form that is followed by prohibition form, and the conjugation of て (も) いい/よろしい(です).

Pendahuluan

Modalitas merupakan kategori gramatikal yang digunakan pembicara dalam menyatakan suatu sikap terhadap sesuatu kepada lawan bicaranya, seperti dengan menginformasikan, menyuruh, melarang, meminta, dan sebagainya dalam kegiatan berkomunikasi (Dedi Sutedi, 2003:93).

Kajian yang penulis bahas adalah modalitas deontik. Modalitas deontik merupakan modalitas yang mendasari sikap pembicara terhadap suatu objek atau peristiwa yang berasal dari kewenangan pribadi dan kewenangan resmi

(http://sastradaerahusu.blogspot.com/2009/0

5/makalah-seminar-nasional-budayaetnik_651.html). Modalitas deontik terdiri atas modalitas perintah, modalitas larangan dan modalitas izin.

Ada empat penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti diantaranya :

1. Sri Madona (2007), dalam skripsinya yang berjudul “Tindak Tutur Perintah Dalam Film Sukeba Deka kajian semantik”. Kalimat perintah merupakan kalimat yang berfungsi untuk menyampaikan keinginan kepada lawan

▸ Baca selengkapnya: bentuk shieki ukemi

(2)

2 bicara agar melakukan sesuatu. Kalimat perintah berdasarkan teori Chaer di bedakan atas kalimat perintah tegas, kalimat perintah biasa dan kalimat perintah halus. Penelitian Sri Madona hanya membahas tentang perintah untuk melakukan sesuatu, tetapi tidak membahas tentang larangan.

2. Silfitriani (2014), dalam skripsinya yang berjudul “Tindak Tutur Memerintah Oleh Yakuza Dalam Drama Televisi Jepang My Boss My Hero”. Penelitian membahas tentang macam-macam modalitas menurut Masuoka dan Takubo dalam (Fennie, Binus, 2008:19) diantaranya adalah meirei, irai, toui yang menerangkan tindak tutur memerintah. Modalitas berkaitan dengan tindak tutur memerintah karena modalitas berhubungan dengan sikap penutur saat melakukan tuturan memerintah tersebut. Silftriani membahas tentang tindak tutur memerintah antara yakuza kepada yakuza.

3. Novrita Riona (2010), dalam skripsinya yang berjudul “Modalitas Kamoshirenai, Darou, dan Nichigainai Dalam Novel In Za Miso Suupu dan Gege Kajian Fungsi”.

Modalitas merupakan kategori gramatikal yang digunakan pembicara dalam menyatakan suatu sikap terhadap sesuatu kepada lawan bicaranya (Sutedi, 2004:93). Modalitas terbagi lagi kedalam beberapa jenis, tetapi penelitian ini membahas modalitas gaigen yaitu modalitas yang berkaitan dengan perkiraan atau dugaan.

4. Citra Lestari (2014), dalam skripsinya yang berjudul “Ungkapan Larangan Dalam Bahasa Jepang Pada Drama Bloody Monday”. Tetapi penelitian ini membahas ungkapan larangan dengan membaginya berdasarkan fungsi . Penelitian yang penulis buat berbeda dari keempat hasil penelitian di atas. Penulis akan meneliti tentang Modalitas deontik yang terdapat dalam anime Jepang.

Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan semata-mata hanya berdasarkan fakta atau fenomena yang memang secara empiris masih digunakan oleh penuturnya sehingga dapat dipaparkan seperti apa adanya. (Sudaryanto, 1992:62).

(3)

3 Data penelitian ini adalah penanda modalitas deontik dalam bahasa Jepang. Sumber data berasal dari anime Jepang Kuroko No Basuke season 1 dan Hiro no Kakera season 1. Komik Kuroko No Basuke karya Tadatoshi Fujimaki, yang dianimekan atas 2 season dengan jumlah 50 episode. Sedangkan anime Hiiro no Kakera karya Yoshiko Nakamura terdiri atas 2 season, season 1 dan 2 masing-masing mempunyai 13.

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). BUL merupakan teknik yang membagi satuan lingual data menjadi beberapa unsur atau bagian. Unsusr-unsur tersebut dianggap sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual data yang dianalisis.

Hasil dan Pembahasan

Modalitas deontik terdiri atas modalitas perintah, modalitas larangan dan modalitas izin. Modalitas perintah terdiri atas 10 penanda modalitas perintah yaitu : konjugasi てください, konjugasi てくれ,

konjugasi てもらえないか/てもらいませ

んか, konjugasiて, konjugasi (お) V なさ い, konjugasiおkata kerja (bentukます)く ださい, 命令形 ‘meireikei’, konjugasi ほう

がいい, konjugasi う・よう, dan konjugasi なければなりません/なければならない. Modalitas larangan terdiri atas 3 penanda modalitas larangan yaitu : konjugasi kata kerja ないで, 禁止形’kinshikei’ atau bentuk larangandan だめ. Sedangkan modalitas izin terdiri atas 2 penanda modalitas izin yaitu : Bentuk shieki ‘kausatif’ yang di ikuti oleh bentuk perintah, dan konjugasi て (も) いい /よろしい(です). 1. Modalitas perintah たまき :ぜひん集合。これからま たいろいろ動き出したいと思っています。 協力をお願いします。まず、たくまと まひろ先輩は封印の回りをやめてくだ さい。

Tamaki :Zehin shuugou. Kore kara iroriro ugoki dashitai to omotteimasu.

Kyouryoku wo onegaishimasu. Mazu,

Takumu to Mahiro sempai wa fuuin no mawari wo yametekudasai.

Tamaki :Semua berkumpul. Kami akan bergerak lagi. Jadi, mohon kerja samanya.Pertama, Takuma dan senior Mahiro berhentilah berpatroli segel.

Pada akhirnya Tamaki menyadari tentang kewajibannya sebagai Tamayori hime, tetapi sebelum itu dia harus mencari

(4)

4 informasi tentang sejarah yang sebenarnya. Pada data ini tercermin sikap sungguh-sungguh Tamaki sebagai Tamayori hime, dia meyatakan keinginannya untuk mencari kebenaran dan menyuruh Takuma dan senior Mahiro supaya berhenti melakukan patroli segel “まず、たくまとまひろ先輩 は 封 印 の 回 り を や め て く だ さ い”. Modalitas perintah や め て く だ さ い merupakan penggabungan antara kata kerja II dengan penanda modalitas konjugasi て く だ さ い . Cara pembentukannya, mengubah kata kerja yameru bentuk kamus menjadi bentuk て け い yaitu menghilangkan huruf akhir ru dan menggantikan dengan て sehingga menjadi やめて. Setelah itu menambahkan くださ い sehingga terbentuk modalitas perintah や めてください. Untuk kejelasan perintah, sebelum modalitas perintah やめてくださ い didahului oleh kata benda yaitu 封印の 回 り yang dipisahkan oleh partikel を, sehingga menjadi 封印の回りをやめてく ださい. Penanda modalitas konjugasiてく ださい dipengaruhi oleh aspek solidaritas yaitu status sosial. Tamaki murid SMA sebagai penutur menyatakan perintah kepada para pelindung yang juga merupakan murid SMA di tempat yang sama.

2. Modalitas larangan

りこ :する な! 休みよ。まっ

たく、バスケ馬鹿か、バスケばかがみ か?

Riko : Suru na! Yasumi yo. Mattaku, basuke baka ka, basuke bakagami ka? (Marah)

Riko : Jangan! Istirahat loh. Dasar maniak basket. Dasar Kagami maniak basket.

Hari ini klub Seirin melakukan dua pertandingan. Sebelum melakukan pertandingan kedua, Seirin melihat pertandingan antara tim Shutoku dengan tim Kinka. Setelah selesai melihat pertandingan, Seirin akan bertanding kembali jam 5 sore, namun Kagami tidak mengetahui hal itu. Walaupun begitu Kagami tambah bersemangat karena melihat kehebatan raja dari Timur yaitu Shutoku, sehingga ingin latihan sebentar untuk persiapan jam 5. Riko sagat marah. Riko menganjurkan supaya pemain istirahat. Pada data ini menunjukkan sikap Riko yang sangat marah karena kebodohan Kagami tersebut. Dia mengeluarkan larangan yang sangat keras untuk hal tersebut “するな!”. Modalitas larangan す る な !Terbentuk

(5)

5 atas gabungan kata kerja する “melakukan” dengan Penanda modalitas larangan bentuk 禁 止 形 . Cara pembentukan penanda modalitas larangan bentuk 禁 止形 yaitu, Kata kerja bentuk kamus golongan III suru diikuti oleh な sehingga menjadi す る な! ”jangan lakukan!”. Penanda modalitas 禁 止 形 adalah larangan keras dan lebih tegas, biasanya digunakan dalam situasi marah.

3. Modalitas izin

りこ :出来たわ。とりあえず、

この試合はこれで問題ないはず。行っ ていいわよ。

Riko :Dekita wa. Toriaezu, kono shiai wa kore de mondai nai hazu. Itte ii wa. Riko :Sudah selesai. Dengan ini

seharusnya tidak ada masalah sampai pertandingan berakhir. Kau sudah boleh bermain!

Pada data ini mencerminkan sikap merasa bersalah kepada Kagami. Oleh karena itu, meskipun dalam keadaan cedera, namun Riko mengizinkan Kagami tetap bermain “行っていいわよ”. Modalitas izin yang diungkapkan oleh Riko merupakan gabungan dari kata kerja golongan I iku

“pergi” yang diubah kedalam bentuk てけい. Sesuai dengan aturannya kata kerja I いく yang berakhiran dengan moji く akan berubah menjadi っ て , namun suatu pengecualian untuk kata kerja iku, diubah menjadi 行 っ て. Setelah itu, perubahan tersebut digabungkan dengan penanda modalitas konjugasi て (も) い い で す, sehingga menjadi 行 っ て い い. Dalam percakapan pertikel も boleh diabaikan, asalkan tidak mempengaruhi arti, begitu juga dengan です boleh digantikan dengan わよ.

Kesimpulan

Jumlah data yang ditemukan dalam novel anime Kuroko No Basuke adalah 16 data dan dalam Hiiro no Kakera penulis menemukan sebanyak 9 data. Dari 25 data yang sesuai dengan kajian teori dibagi menjadi penanda modalitas perintah sebanyak 19 buah data, penanda modalitas larangan penulis menemukan data sebanyak 4 buah data, penandan modalitas izin penulis menemukan data sebanyak 2 buah data. Penanda modalitas perintah ditandai oleh : Konjugasi て く だ さ い dengan data sebanyak 2, konjugasi てくれdengan 2 data, konjugasi て も ら え な い dengan 1 data, konjugasi てdengan 3 data, konjugasi (お)

(6)

6 なさい dengan 2 data, konjugasi お kata kerja (Bentuk ます) ください dengan 1 data, 命 令 形 ‘meireikei’ dengan 5 data, konjugasi ほ う が い い dengan 1 data, konjugasi う ・ よ う dengan 1 data, dan

konjugasi なければなりません・なけれ

ばならないdengan 1 data. Pada modalitas larangan juga ditandai oleh : konjugasi ない で dengan 1 data, 禁 止 形 ’kinshikei’ dengan 1 data, dan だ め dengan 2 data. Berikutnya pada Pada modalitas izin ditandai dengan bentuk kata kerja shieki yang diikuti oleh bentuk perintah sebanyak 1 data dan konjugasi て(も)いい/よろしい (です) dengan 1 data.

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1986. “Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia”. Jakarta : Rineka Cipta.

--- 1994. “Linguistik Umum”. Jakarta : Rineka Cipta.

Lestari, Citra. 2014. “Ungkapan Larangan Dalam Bahasa Jepang Pada Drama Bloody Monday Karya Ryuumon Ryu Kajian :

Struktur”. Skripsi. Padang: Universitas Bung Hatta.

Madona, Sri. 2007. “Tindak Tutur Perintah Dalam Film Sukebe Deta Kajian Semantik”. Skripsi. Padang : Universitas Bung Hatta.

Purwo, Bambang Kaswanti. 1984. “Deiksis Dalam Bahasa Indonesia”. Jakarta : PN Balai Pustaka.

Riona, Novrita. 2007. “Modalitas Kamoshirenai, Darou, dan

Nichigainai Dalam Novel In Za Miso Suupu Dan Gege”. Skripsi. Padang : Universitas Bung Hatta.

Silfitrianai. 2014. “Tindak Tutur Memerintah Oleh Yakuza Dalam Drama Televisi Jepang My Boss My Hero”. Skripsi. Padang : Universitas Bung Hatta. Sudaryanto.1986. ”Metode Linguistik”.

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sutedi, Dedi. 2003. “Dasar-Dasar Linguitik Bahasa Jepang”. Bandung :

Humaniora Utama Press.

Toshiko, Arima. 1995. “Doku . Nihongo No Oshiekata No Hiketsu Shita dan ue”. Jepang : 3A Corporation.

Yuana, Cuk. 2013. “Bahasa Jepang Dasar”. Yogyakarta : Andi.

(7)

7

Yukiko, Sakata dan Kuramachi Yasuo. 1993. “Bunpou II”. Tokyo : The Japan Foundation. hhtp://en.m.wikipedia.org/wiki/Kuroko’s_B asuke. http://id.m.wikipedia.org/wiki/sikap. http://lib.ui.ac.ai/opac/themes/green/detail.js p?id=74032. hhtp://en.m.wikipedia.org/wiki/Hiiro_no_Ka kera.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, filsafat ordinary language oleh Wittgenstein lebih menekankan pada aspek pragmatik bahasa, yaitu bagaimana penggunaan suatu istilah atau ungkapan

Perusahaan-perusahaan transnasional dan revolusi hijau untuk Afrika telah memperkenalkan pertanian kontrak [di mana petani berkomitmen untuk memproduksi produk dengan cara

Programmer Komputer adalah profesi yang bertugas untuk membuat sebuah program melalui bantuan bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

Skripsi yang berjudul “Pera Perempuan Pengrajin Bambu Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Dengan Memanfaatkan Potensi Sumber daya Alam Lokal” (Studi di Desa Timbang Lawan,

Backup file adalah adalah proses membuat data cadangan dengan cara menyalin atau membuat arsip data hosting sehingga data tersebut dapat digunakan kembali apabila terjadi

Perancangan alat ukur kekeruhan air berbasis mikrokontroler Atmega 8535 menggunakan LCD di atas merupakan blok diagram terbuka yang dibagi menjadi tiga bagian

Dalam penelitian disertasi ini, bank soal yang digunakan adalah bank soal mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) tingkat pendidikan SMP/MTs kelas. Jumlah soal ada 193

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP STOCK RETURN PADA PERUSAHAAN YANG BERKAITAN DENGAN LINGKUNGAN.. YANG LISTING DI BURSA