Wati, 2011
Penerapan Metode Eksperimen …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada dasarnya sumber cahaya bersumber dari matahari, bintang, lampu api dan lilin. Tetapi pada kenyataannya siswa sering mengalami kesulitan dalam memahami dan mengusai materi tentang seperti apakah sifat – sifat cahaya? Kebanyakan siswa hanya tahu dibuku sumber bahwa cahaya itu bisa menembus benda bening, merambat lurus, dapat dibiaskan dan dapat dipantulkan. Tanpa mengerti bagaimana proses dari sifat – sifat tersebut. Sehingga mengakibatkan minat belajar IPA tentang sifat – sifat cahaya yang rendah pada diri siswa.
Hal ini mengakibatkan kualitas pembelajaran tidak berjalan secara optimal sesuai harapan para pendidik baik guru maupun orang tua. Salah satu indikasinya nilai rata – rata ulangan dibawah Standar Ketuntasan Belajar Minimal atau SKBM yaitu 60 seperti yang terjadi di kelas V SDN Cibandung.
Setelah penulis melakukan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Minat belajar IPA ini dapat terlihat seperti kurangnya respon siswa saat guru sedang menjelaskan materi contohnya ngobrol, beraktivitas pada mata pelajaran lain ada yang menggambar main kertas dan sebagainya.
2. Setelah materi pelajaran selesai siswa diberikan waktu untuk bertanya. Namun tak seorangpun siswa yang bertanya seolah – olah mereka sudah mengerti
3. Pada saat diberikan evaluasi maka siswa sibuk bertanya kepada guru.
Untuk lebih jelas penulis akan memaparkan hasil belajar siswa SDN Cibandung dari awal pra siklus pada mata pelajaran IPA kelas V pada tabel berikut ini :
Wati, 2011
Penerapan Metode Eksperimen …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No Nama Siswa
Nilai Keterangan No Nama Siswa Nilai Keterangan 1. SM 50 Kurang 25 Pj 46 Kurang 2. C A 55 Kurang 26 R S 73 Baik 3. D Y 55 Kurang 27 RD 55 Kurang 4. EA 56 Kurang 28 Sk 60 Cukup 5. Ei 60 Cukup 29 Sm 73 Baik 6. M Y 55 Kurang 30 Sn 60 Cukup 7. Mh 55 Kurang 31 Si 53 Kurang 8. A A 63 Cukup 32 S 55 Kurang 9. AR 60 Cukup 33 Sr 53 Kurang 10. D A 56 Kurang 34 Sa 53 Kurang 11. D S 60 Cukup 35 S L 60 Cukup
12. D R 60 Cukup 36 Han 50 Kurang
13. Gn 63 Cukup 37 R 53 Kurang 14. Hd 53 Kurang 38 As 55 Kurang 15. Hn 60 Cukup 16. In 55 Kurang 17. LS 50 Kurang 18. Na 60 Cukup 19. Nri 63 Cukup 20. N p 63 Cukup 24. N N 53 Kurang Jumlah 1993 Rata- rata 52% Prosentase 52%
Berdasarkan tabel di atas begitu rendahnya hasil belajar siswa berdasarkan kasus 1,2,3 yang telah dipaparkan di atas adanya kesalahan dalam penyampaian materi selain masalah – masalah tersebut ada diantaranya masalah yang dialami saat proses pembelajaran berlangsung yang masih berpusat pada guru dan menganggap bahwa guru adalah sumber segalanya.
Kondisi tersebut sangat tidak diharapkan dalam dunia pendidikan pada zaman sekarang ini karena bertolak belakang dengan tuntunan zaman yaitu harus mendidik manusia yang aktif dan kreatif bukan manusia yang selalu bergantung kepada orang lain.Ketergantungan siswa pada
Wati, 2011
Penerapan Metode Eksperimen …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
guru tersebut merupakan cerminan adanya kesalahan penggunaan metode penyampaian materi kepada siswa.
Dengan metode belajar yang diterapkan guru pada saat itu sedikit peran dan keterlibatan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar siswa hanya mendengarkan penjelasan guru walaupun sesekali mereka menjawab atau memberi ide. Namun presentase waktu ke waktu untuk siswa beraktivitas masih sedikit sekali, siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan dengan cukup baik.Baik tersebut bukan dari pemahaman konsep yang mereka dapat sendiri melainkan penjelasan dari guru.Model pembelajaran seperti ini menyebabkan pemahaman materi yang tidak permanen. Dalam hal ini perlu dilakukan pengulangan materi yang mereka sudah pelajari.Ketidak permanenan materi yang mereka dapat menjadikan mereka kurang mampu menerapkan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari – hari. Padahal ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang dilakukan mereka dalam kehidupan sehari –hari
Dalam kesulitan ini guru mulai menerapkan yang berpusat pada siswa disinilah terlihat kekhawatiran besar pada guru terhadap tidak tercapainya target pembelajaran.Sehingga dengan situasi seperti ini terlihat siswa diburu untuk beraktivitas. Yang pada akhirnya, siswa belum sempat menemukan konsep pembelajaran, guru sudah memberi klasifikasi konsep. Pada saat guru menutup pelajaran masih terlihat keinginan siswa untuk bertanya. Fenomena tersebut menyebabkan pemahaman siswa terhadap konsep Ilmu Pengetahuan Alam masih tergolong rendah.
Mereka pada dasarnya belum begitu menguasai konsep.Karena konsep tersebut masih diberikan dengan cara penuangan atau transfer materi.siswa tidak menemukan sendiri konsep sifat – sifat cahaya sehingga pemahaman yang mereka dapatkan tidak dalam dan bersifat hafalan semata. Bila dalam pembelajaran IPA tanpa melakukan percobaan, maka akan menemukan
Wati, 2011
Penerapan Metode Eksperimen …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kesulitan saat siswa disuruh mendeskripsikan misalkan seperti apakah cermin merupakan benda yang dapat tembus cahaya? selain problem di atas melihat kondisi siswa dikelas.
Pada saat proses kegiatan belajar mengajar memperlihatkan sesuatu yang kurang baik seperti ketidakpuasan untuk mencoba dan menemukan sendiri suatu konsep dan menganggap Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat – sifat cahaya adalah sesuatu yang sulit untuk difahami serta membosankan tidak menyenangkan bahkan sangat menyulitkan sehingga pada akhirnya berdampak rendah pada hasil belajar siswa.
Maka dari itu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang baik diperlukan metode pembelajaran yang bisa menggali kreativitas siswa. Dalam metode itu siswa mendapatkan pengalaman belajar yang dikemas dalam suasana yang menyenangkan sehingga dapat menggali potensi, aktivitas dan kreativitas siswa.Sehingga diharapkan siswa yang mempunyai pemahaman konsep yang permanent yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Oleh karena itu salah satu metode yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SDN Cibandung. Kec. Lengkong. Kab.Sukabumi khususnya kelas V, tentang materi sifat – sifat cahaya yaitu dengan menggunakan metode eksperimen. Dimana metode eksperimen ini yang memberikan keleluasaan kepada siswa untuk berfikir kritis dan bereksplorasi. Hal ini diambil agar siswa kelas V ini dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya.
Berdasakan latar belakang diatas maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA MATERI SIFAT – SIFAT CAHAYA
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cibandung Kecamatan Lengkong Kabupaten sukabumi )
Wati, 2011
Penerapan Metode Eksperimen …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan pembelajaran tentang materi sifat – sifat cahaya dengan menggunakan metode eksperimen?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran tentang materi sifat – sifat cahaya dengan menggunakan metode eksperimen?
3. Bagaimana hasil belajar ilmu pengetahuan alam tentang sifat – sifat cahaya di kelas V dengan menggunakan metode eksperimen?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada masalah – masalah yang telah diuraikan tersebut maka tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Memperoleh gambaran tentang penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran pada materi sifat – sifat cahaya.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran tentang materi sifat – sifat cahaya dengan menggunakan metode eksperimen.
b. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran tentang materi sifat – sifat cahaya dengan menggunakan metode eksperimen.
c. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V SDN Cibandung,Kec.Lengkong, Kab. Sukabumi Setelah menggunakan metode eksperimen
Wati, 2011
Penerapan Metode Eksperimen …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada semua pihak yang terlibat yaitu sebagai berikut :
1.Bagi Siswa
a. Agar siswa bersemangat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
b. Mengubah pola pikir siswa bahwa pembelajaran IPA itu adalah mata pelajaran yang selalu ada kaitannya dengan kehidupan sehari – hari perlu adanya percobaan
c. Agar siswa mampu bereksplorasi menemukan konsep IPA serta mampu mengembangkan kreatifitas yang ada dalam dirinya.
2. Bagi Guru
a. Agar guru memahami pentingnya pemilihan metode yang tepat dalam pembelajaran IPA. b. Menambah wawasan dan keprofesionalan guru sebagai tenaga pendidik
c. Menjadi model bagi guru lain yang menghadapi masalah serupa atau sama
d. Supaya guru lebih berfikir kreatif dan inovatif serta lebih tertantang merancang pembelajaran di kelas.
e. Menumbuhkan sifat lebih percaya diri bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran 3. Bagi Peneliti
Berdasarkan hasil penelitian ini memberikan motivasi kepada peneliti agar dapat lebih kreatif dalam membuat rancangan pembelajaran serta melakukan kegiatan pembelajaran di dalam kelas sehingga apa yang kita harapkan dapat tercapai selain itu siswa dapat memahami segala penjelasan yang diberikan oleh guru selaku pendidik.
Wati, 2011
Penerapan Metode Eksperimen …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.Bagi Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi sekolah untuk menigkatkan mutu sekolah, kualitas pembelajaran, kinerja guru serta kualitas lulusan disebabkan tidak ada sekolah yang dikatakan bagus atau maju jika disekolah tersebut tidak ada guru yang berkualitas. Sebaliknya tidak ada guru yang berkualitas tanpa adanya dukungan dari sekolah. E. Definisi Operasional
Meningkatkan adalah upaya / usaha yang dilakukan guru untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal
Metode eksperimen adalah salah satu strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa agar siswa dapat berfikir kritis dan mampu mengembangkan kreativitas yanga ada dalam dirinya yang berpusat dilaboratorium.
Hasil belajar ilmu pengetahuan alam merupakan perubahan tingkah laku seseorang setelah mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.oleh karena itu hasil belajar penelitian ini adalah hasil belajar seseorang siswa dalam materi sifat – sifat cahaya dapat dilihat dari perubahan tingkah lakunya setelah melakukan percobaan materi tentang sifat – sifat cahaya dengan cara bereksperimen
Cahaya merupakan bentuk energi yang membantu kita melihat benda - benda F. Sistematika Penelitian
BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional,sistematika penelitian. Bab II kajian teoritik yang menyangkut teori pembelajaran IPA dan Metode eksperimen pada Bab III dipaparkan tentang metodelogi penelitian menyangkut subjek penelitian, metode dan analisis sedangkan pada Bab
Wati, 2011
Penerapan Metode Eksperimen …
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
IV membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan dan diakhiri dengan kesimpulan dan saran pada bab V sebagai penutup.