SALINAN
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2O2O
TENTANG
PERCEPATAN PEMBANGU NAN KESDJAHTERAAN DI PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Dalam rangka Percepatan Pembangunan Kesejahteraan
di
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dan sebagai tindaklanjut
pelaksanaan Peraturan PrcsidenNomor
i8
Tahun
2O2Otentang
Rencana PembangunanJangka
MenengahNasional
Tahun
2O2O-2O24,maka
diperlukan langkah-langkah
terobosan,terpadu, tepat, fokus, dan sinergi
antar
kementerian/lembaga dan pemerintah daerahuntuk
mewujudkan
masyarakat Provinsi Papuadan Provinsi
PapuaBarat yang
maju,
sejahtera, damai, dan bermartabatdi
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, denganini
menginstruksikan:Kepada
1.
Menteri
Koordinator
Bidang
Politik, Hukum
dan Keamanan;2.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;3.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;4.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;5. Menteri
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
6.
Mentcri I(euangan;7.
Menteri Dalam Negeri;8.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan;FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-9.
Menteri Kesehatan;10.
Menteri Agama;11.
Menteri Riset
dan
TeknologilKepala
Badan Riset
dan Inovasi Nasional;12.
Menteri Pemuda dan Olahraga;13.
Menteri Sosial;14. Menteri
PemberdayaanPerempuan
dan
Perlindungan Anak;15.
Menteri Pertanian;16.
Menteri Kelautan dan Perikanan;17. Menteri
Desa,
PembangunanDaerah Tertinggal,
dan Transmigrasi;18.
Menteri
Pariwisatadan
Ekonomi KreatiflKepala
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;19.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah;20.
Menteri Perindustrian;21.
Menteri Perdagangan;22.
Menteri Ketenagakerjaan;23.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;24.
Menteri Badan UsahaMilik
Negara;25.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat;26.
Menteri Perhubungan;27.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral;28.
Menteri Komunikasi dan Informatika;29.
Menteri Luar Negeri;30.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;31.
Menteri PendayagunaanAparatur
Negaradan
ReformasiBirokrasi;
32. Menteri Agraria
dan Tata
Ruang/Kepala
Badan Pertanahan Nasional;33.
Kepala Staf Kepresidenan;34.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;35.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana;36.
Panglima Tentara Nasional Inclonesia;Untuk
KESATU KEDUA PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA-3-37.
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;38.
Jaksa Agung;39.
Kepala Badan Intelijen Negara;40.
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;41.
Gubernur Provinsi Papua;42.
Gubernur Provinsi Papua Barat; dan43.
Para Bupati/Walikota
di
Provinsi Papua
dan
Provinsi Papua Barat.Mengambil langkah-langkah dan melakukan pengawalan yang
bersifat
terobosan,terpadu, tepat, fokus, dan sinergi
sesuaitugas,
fungsi
dan
kewenangan masing-masing
secaraterkoordinasi
dan
terintegrasi
untuk
mempercepatpembangunan kesejahteraan
di
Provinsi Papuadan
Provinsi Papua Barat.Dalam
mengambillangkah-langkah
sebagaimana dimaksuddalam
Diktum
KESATU,agar dilaksanakan
dengan strategi sebagai berikut:1.
pendekatantata
kelola pemerintahan yangbaik,
terbuka dan partisipatif yang didukung oleh Sistem Pemerintahan BerbasisElektronik
(SPBE)dan
kebijakan yang berbasis data dan informasi;2.
pendekatan pembangunan Papuadari
perspektif
sosialbudaya,
wilayah
adat, dan
zona ekologisdalam
rangka pembangunan berkelanjutan, dan fokus pada Orang AsliPapua (OAP);
3.
percepatan pelaksanaan program pembangunan berbasisdistrik
(kecamatan)dan kampung
di
wilayah
terpencil, wilayah tertinggal, wilayah pedalaman,pulau-pulau
kecil, perbatasan negara, dan pegunungan yangsulit
dijangkau;KETIGA
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-4.
penerapail pendekatan dialog dengan semua komponenmasyarakat, organisasi
kemasyarakatan,dan
lembaga penyelen ggara pemerintahan daerah ;5.
pendampingan
dan
peningkatan
terhadap
aparatur pemerintah daerah dan pelibatan peran serta masyarakat;6.
pemberdayaandan
pelibatanaktif
masyarakatlokal
dantokoh
adat dalam pengawasan dan peningkatan kualitas pelayanan publik;7.
pemberdayaanpengusaha OAP
dan
pengusaha
lokalPapua;
8.
peningkatan
kerja
sama, kemitraan,
dan
kolaborasi denganmitra
pembangunan internasional,dunia
usaha, organisasi kemasyarakatan, wiramsaha sosial, filantropi,akademisi
dan
pemangku
kepentinganlainnya
melalui instrumen kemitraanmulti
pihak;9.
peningkatan
pengelolaan
komunikasi
publik
dan diplomasi yang terpadu dan terintegrasi;10.
peningkatankerja
sama kementerian/lembaga, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, pemerintah daerah, tokoh dan organisasi kemasyarakatandalam menciptakan Wilayah Pulau
Papuayang
aman,stabil, dan damai; dan
1
1.
penguatan
koordinasi
kementerian/lembaga
danpemerintah daerah
dalam
perencanaan, pelaksanaan,pengendalian,
dan
evaluasi pembangunan
di
Wilayah Pulau Papua.Menetapkan
desain
baru dan
Rencana
Aksi
Percepatan Pembangunan Kesejahteraandi
Provinsi Papuadan
Provinsi PapuaBarat dalam
semangattransformasi otonomi
khususberlandaskan pendekatan
afirmatif, holistik,
berkesetaraan gender, dan kontekstual Papua yang difokuskan pada5
(lima)kerangka
baru
untuk
Papua (Tlrc New Frametaorkfor
Papua) sebagai berikut:1.
percepatan pembangunan sumber daya manusia unggul,inovatif
dan
berkarakter
yang
mempertimbangkan kontekstual Papuadi
seluruh Wilayah Pulau Papua yangdikhususkan kepada OAP;
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-5-2
percepatan transformasi
dan
pembangunan
ekonomiPapua
yang
berkualitas
dan
berkeadilan
denganrnernpertimbangkan
keterkaitan
antar
wilayah,
kota-kampung, wilayah adat, kemitraan antar pelaku ekonomi,dan
potensi sektor-sektor ekonomi daerah yang dikelola secaraterpadu
dari hulu
ke
hilir
yang terfokus
kepada OAP;percepatan pembangunan
infrastruktur dasar
secaraterpadu
guna
mendukung
pelayanan
publik
dan transformasi ekonomidi
seluruh Wilayah Pulau Papua;peningkatan
dan
pelestariankualitas lingkungan
hidup,peningkatan ketahanan
bencanadan perubahan iklim,
dan
pembangunan rendahkarbon
sesuaikearifan
lokal, zor.a ekologis, dan penataan rlrang wilayah di Pulau Papua dengan memperhatikan kearifan lokal; danpercepatan
reformasi
birokrasi
dan tata
kelolapemerintahan
yang
baik
dalam
kerangka
penguatan otonomikhusus,
pelayananpublik,
demokrasi lokal yanginklusif,
harmoni sosial, dan keamanan daerah yang amandan stabil serta
penghormatandan perlindungan
nilai-nilai
kemanusiaan dan hak asasi manusia. Khusus kepada:1.
Menteri
Koordinator
Bidang
Politik,
Hukum,
danKeamanan,
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian,Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan,
dan Menteri
Koordinator
BidangKemaritiman
dan
Investasi, melakukan
penajaman,koordinasi dan sinkronisasi terhadap kerangka kebijakan
strategis, kerangka regulasi, kerangka anggaran,
dan rencana aksi dalam mewujudkan pelaksanaan percepatanpembangunan kesejahteraan
di
Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat sesuai dengan kementerian/lembagayang
berada
di
bawah
koordinasi
masing-masing Kementerian Koordinator. 3 4 5 KEEMPAT 2. Menteri2
PRESIOEN REPUBLIK INDONESIA
-6-Menteri
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional:a.
bersama-samadengan
para
Menteri
Koordinator,Kepala
Staf
Kepresidenan
dan
Menteri
terkait
mengendalikan pelaksanaan
Major
Project RencanaPembangunan
Jangka
Menengah (RPJMN)terkait
dengan
Program
Percepatan
Pembangunan Kesejahteraandi
Provinsi Papua dan Provinsi PapuaBarat sampai dengan Tahun 2024;
b.
bersama-sama
dengan
para
Menteri/Pimpinan Lembagaterkait menyusun,
mengoordinasikan danmenyinergikan
serta
menetapkan Rencana
AksiTahunan
Program
Percepatan
Pembangunan Kesejahteraandi
Provinsi Papua dan Provinsi PapuaBarat
sampai dengan
Tahun 2024 yang
sumberpendanaannya berasal
dari
belanjakementerian/lembaga, belanja
non-kementerian/lembaga, transfer ke daerah, dana desa,dana otonomi khusus,
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sejalan dengan RPJMN2O2O-2024 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP);
c.
melakukan
pen5rusunan, penajamanprogram,
danmengoordinasikan
kegiatan,
proyek,
lokasi,
danoutput
(keluaran)
Percepatan
Pembangunan Kesejahteraandi
Provinsi Papua dan Provinsi PapuaBarat
beserta integrasi
pendanaannya
yangbersumber
dari
belanja
kementerian/lembaga,belanja
non-kementerian/lembaga,
transferke daerah, dan dana desa;
d.
bersama-sama dengan Menteri Keuangan menyusun,mengoordinasikan,
mengalokasikan,
danmenetapkan anggaran
pagu indikatif
dan
pagu anggaran, termasuk alokasi tambahan yang bersifat khusus dalam mendukung Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Kesejahteraandi
Provinsi Papua dan Provinsi PapuaBarat yang
bersumberdari
belanjakementerian/lembaga, belanja
non-kementerian/lembaga, transfer ke daerah, dan danadesa sesuai
dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA
-7
-e bersama-sama dengan Kepala Staf Kepresidenan dan
Kepala
Badan
Pengawasan
Keuangan
danPembangunan melakukan
pemantauan, pengendalian,evaluasi
dan
pengawasan terhadap pengelolaandana
otonomi
khusus dalam
rangka pelaksanaanInstruksi
Presiden ini;melaksanakan
pemantauan
dan
evaluasipelaksanaan
Rencana
Aksi
Tahunan,
serta mengoordinasikantindak lanjut
yang diperlukan; mengoordinasikandukungan
mitra
pembangunaninternasional,
masyarakat,
organisasi kemasyarakatanyang didirikan oleh
Warga NegaraIndonesia, sektor
swastadan
filantropi,
akademisidan
pemangku kepenting4n lainnya melalui
kerjasama pembangunan dan instrumen kemitraan
multi-pihak;
mengoordinasikan
dan
menyinergikan
RencanaStrategis Kementerian/Lembaga
dan
Rencana KerjaKementerian/Lembaga
dengan
Rencana
Aksi Tahunan sampaitahun
2024;bersama dengan Menteri Dalam
Negerimenyelaraskan
Rencana
Pembangunan
JangkaMcnengah
Daerah
(RPJMD)serta
Rencana
KerjaPemerintah
Daerah
(RKPD)Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat dengan Rencana Aksi Tahunan sampaitahun
2024;melaksanakan pengkajian rencana, strategi, dan arah
kebijakan,
kerangka regulasi, kerangka
ekonomimakro
regional Provinsi Papuadan
Provinsi PapuaBarat,
rancang
bangun sarana
dan
prasarana
diProvinsi Papua
dan
Provinsi Papua
Barat,
secaraholistik,
integratif, tematik, dan berbasis spasial; dan mengoordinasikan pelaksanaanInstruksi
Presidenini
serta melaporkan kemajuan Rencana
Aksi
Tahunan kepada Presiden setiaptahun
sekaliatau
sewaktu-waktu apabila diperlukan.f. g h 1
j
k 3. Menteri3
PRESIDEN
REPUBL|K INDONESIA
-8-Menteri Keuangan:a.
bersama-sama
dengan
Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional I Kepala Badan PerencanaanPembangunan
Nasional mengalokasikan
anggaran Rencana Aksi Tahunan yang bersumberdari
belanjakementerian/lembaga, belanja
non-kementerian/lembaga, transfer ke daerah, dan dana desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;b.
bersama-sama
dengan
Menteri
Perencanaan Pembangunan NasionallKepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menetapkanpagu indikatif
dan pagu anggaran, termasuk alokasi tambahan yang
bersifat
khusus
dalam mendukung
Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Kesejahteraandi
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yang bersumber daribelanja
kementerian/lembaga,
belanja
non-kcmenterian/lembaga, transfer ke daerah, dan dana desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;c.
menetapkan
harga biaya satuan
khusus
belanjakementerian/lembaga
berdasarkan
usulan
dari kementerian/ lembaga; dand.
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)Unggul Papua
melalui afirmasi
beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan.Kepaia Staf Kepresidenan:
a.
bersama-samadengan Kepala
Badan
PengawasanKeuangan
dan
Pembangunan
dan
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BadanPerencanaan Pembangunan
Nasional
melakukanpemantauan,
pengendalian
dan
pengawasan pelaksanaan Instruksi Presiden ini;b. melakukan
penyelesaian
masalah
secarakomprehensif (debottleneckingl
terkait
masalah yang menghambat percepatan pembangunan kesejahteraan serta pengendalian isu-isu strategis; dan4
C
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-9
-bersama-sama
dengan
Menteri Dalam
Negerimenjajaki
dan
melaksanakan pendekatan
dialogdengan semua komponen masyarakat,
organisasikemasyarakatan,
dan lembaga
penyelenggarapernerintahan
daerah,
dan
kelompok-kelompokstrategis guna perumusan
kebijakan sosial politik
yang memperhatikan kontekstual Papua. Menteri Dalam Negeri:
a.
bersama-samadengan Kepala
Staf
Kepresidenanmenjajaki
dan
melaksanakan pendekatan
dialogdengan semua komponen masyarakat,
organisasikemasyarakatan,
dan
lembaga
penyelenggarapemerintahan
daerah,
dan
kelompok-kelompokstrategis guna
perLlmusankebijakan sosial politik
yang memperhatikan kontekstual Papua;
b.
bersama-sama
dengan
Menteri
Keuangan
dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/KepalaBadan
Perencanaan Pembangunan
Nasionalmengoordinasikan
evaluasi secara
menyeluruhterkait
tata
kelola,
pemanfaatan,dan
penyalurandana
otonomi
khusus,
memastikan
kerangkakebijakan baru tata kelola dana otonomi khusus serta
mernastikan
sinkronisasi
kebijakan
pemerintahprovinsi/kabupaten/kota
dengan
Prioritas Pembangunan Nasional;c.
penataan
Undang-UndangNomor
2l
Tahun
2OOltentang Otonomi
Khusus
bagi
Provinsi
Papua sebagaimanatelah
diubah
dengan Undang-Undang Nomor35 Tahun
2008 tentang Penetapan PeraturanPemerintah Pengganti
Undang-Undang
Nomor1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2OOl tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang;
5
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-10-d.
mengoordinasikan proseskonsultasi
publik
denganpenyelenggara
pemerintahan
daerah
di
Provinsi Papuadan
Provinsi PapuaBarat
(Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Papua, dan Majelis Rakyat Papua)dalam rangka
revisi
Undang-Undang
Nomor
2l
Tahun
2OOl tentang OtonomiKhusus
bagi Provinsi Papua sebagaimanatelah diubah
dengan Undang-Undang Nomor35 Tahun 2008 tentang
PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti
Undang-UndangNomor
1
Tahun
2008
tentang
Perubahan
atasUndang-Undang Nomor
2I
Tahun
2OOI
tentangOtonomi
Khusus
bagi
Provinsi Papua
menjadi Undang-Undang;e.
melakukan
asistensidan
supervisi terhadap prosespenyusunan
dan
pelaksanaan Peraturan
DaerahKhusus
(Perdasus)dan
Peraturan Daerah
Provinsi (Perdasi) dalam rangka meningkatkan hak-hak dasar masyarakat asli Papua;f.
meningkatkan konsolidasi demokrasi
di
Provinsi Papuadan
Provinsi PapuaBarat melalui
penguatan kapasitas lembaga demokrasi, penguatan kesetaraan,peningkatan
kualitas
dan
kapasitas
organisasimasyarakat
sipil, dan
penyelenggaraan pemilihan umum yanginklusif;
g.
mengembangkan kebijakan dan program pendidikan kluster yang berjiwa Pancasila, wawasan kebangsaan,pendidikan kewarganegaraan,
dan
bela negara yanginovatif sesuai kontekstual Papua;
h.
meningkatkan
percepatan
cakupan
administrasi kependudukan (NomorInduk
Kependudukan,kartu
keluarga,
akta nikah,
dan
akta
kelahiran)
dan integrasi sistem administrasi kependudukan;i.
meningkatkan
dan
memastikan
perencanaanpembangunan
daerah
dan
keuangan daerah
yangkontekstual
Papua sesuai
kesiapan
kapasitas kelembagaandan
sumtrer daya manusia
aparatur pemerintah daerah;PRESIDEN
REPUELIK INDONESIA
-
11-j.
bersama-sama dengan Menteri Desa, PembangunanDaerah Tertinggal, dan
Transmigrasi mengembangkankebijakan
khusus
dalam
rangkapenguatan
SDM
aparatur
pemerintahan
danpengurus
lembaga
kemasyarakatankampung/lembaga
adat kampung
serta pengembanganinovasi
dalam penataan
pelayananpublik
yang kontekstual Papua;k.
meningkatkan
peran
distrik
menjadi
role
modelpendekatan pembangunan
berbasis
kewilayahanmelalui
konsep
Distrik
Membangun-MembangunDistrik melalui afirmasi
kebijakan
kepadaBupati/Walikota
untuk
melimpahkankewenangannya meliputi:
1)
penyelenggaraan pelayanandasar skala distrik
(pusat data
kependudukan,
basis
data kewilayahan);2)
penyelenggaraan
pemberdayaan
masyarakat lokal;3)
pembinaan
dan
pengawasan
pemerintahan kampung(distrik
sebagai pendampingl coaching clinic bagi pemerintahan kampung) ;4)
sebagai pusat data, informasi dan pengetahlran,pusat
pelayanan dasar,
pusat
pemberdayaan masyarakat;5)
sebagai
pusat
pengembangan
inovasi
dan kewirausahaan, pusat pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan; dan6) sebagai pusat
pertumbuhan
ekonomi kabupaten/kota;1.
memastikan kebijakan
afirmatif
dalam
percepatanpembangunan perbatasan negara
yang holistik
danintegratif serta peningkatan kapasitas
pengelolaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN)di
Skouw, Sota, dan Yetetkun;6
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t2-m.
bersama-sama
dengan
Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasionall Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyelaraskan RPJMD sertaRKPD
Provinsi Papua
dan
Provinsi Papua
Barat dengan RencanaAksi
Tahunan Program Percepatan Pembangunan Kesejahteraandi
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sampai dengantahun
2024;n.
memfasilitasi
Daerah dalam
mendukungpelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan
Wilayah Adat Laa Pago (10 kabupaten) dan Wilayah
Adat
Domberay(11
kabupaten)
dan
Major
ProjectPusat Kawasan Strategis Nasional (PKSN) Jayapura
dan Major Project PKSN Merauke pada RPJMN Tahun 2020-2024;
o.
memfasilitasi penyelarasan RencanaAksi
Tahunan Program Percepatan Pembangunan Kesejahteraan diProvinsi Papua
dan
Provinsi Papua
Barat
dengan perencanaan pembangunan daerah di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; danp.
mengoordinasikan
pengkajian
penataan
daerahdalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah
dan percepatan pembangunan di Wilayah Pulau Papua. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan:a.
bersama-sama
dengan
pemerintah
daerahmelaksanakan langkah-langkah terobosan, terpadu,
dan
inovatif
dalam
memastikan
peningkatanpemerataan akses layanan pendidikan
di
semua jenjang dan percepatan pelaksanaan Wajib Belajar 12Tahun, antara
lain
dengan
bantuan
pendidikanuntuk
anak usia sekolah, penerapan sekolah berpola asrama, sekolah satu atap, sekolahalam,
dan model pembelajaranyang
sesuai dengankondisi
geografisr,vilayah,
kebutuhan
masyarakat
dan
daerah,terutama
di daerah
terpencil,
pedalaman,pegunungan, kepulauan, dan perbatasan negara;
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-13-b.
bersama-samadengan
Menteri Agama
dan
tokohagama
membangun
kolaborasi dengan
lembagakeagamaan
dan
lembagasosial
keagamaan dalam pelayanan pendidikanyang
meratadan
berkualitasmelalui
peningkatan
tata
kelola
pembangunan pendidikan;c.
bersama-samadengan pemerintah daerah,
duniausaha
dan
industri
mengembangkan pendidikan vokasiberkualitas
sesuai dengan sektorprioritas
di daerah;d. bekerja sama
dengan
pemerintah
daerahmelaksanakan langkah-langkah terobosan, terpadu, dan inovatif dalam penerapan
kurikulum
kontekstual Papuadan
pendidikan
inklusif,
serta
pemanfaatanteknologi informasi
dan
komunikasi
(pendidikan berbasis digital / e-learning) ;e.
memastikan kebijakan yang tepat dalam penyediaan tambahan kuota guruuntuk
pemenuhan kekuranganguru
dan
pemberdayaan KolesePendidikan
Guru,pemberian
insentif
bagi
tenaga
pendidik
dankependidikan,
dan
peningkatan
kualitas
dankompetensi
guru
dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi;f.
bekerja sama dengan pemerintah daerah memastikanpemberantasan
buta
aksara
dan
meningkatkankemampuan keaksaraan,
disesuaikan
dengankonteks
kewilayahan,serta
sasaran kelompok usia yang tepat;g.
bersama-sama dengan pemerintah daerah memberikesempatan
yang
lebih
luas
untuk
menempuh Afirmasi Pendidikan Menengah dan Tinggi bagi SDM Unggul Papua;h.
bersama-sama dengan Menteri Pekerjaan Umum danPerumahan
Rakyat
dan
Menteri
Pemuda
danOlahraga
membangun
dan
mengelola
asrama mahasiswa nusantara;7
PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA
-t4-i.
bersama-sama
dengan
Menteri Riset
danTeknologtlKepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Menteri Pekerjaan
Umum
dan
Perumahan
Rakyat
memastikanpembangunan, pengelolaan,
dan
penguatan inovasi dan kreativitaskaum
muda Asli Papua (Papua YouthCreatiue Hub);
j.
bersama-sama
dengan
Menteri Riset
danTeknologilKepala Badan Riset
dan
Inovasi Nasionaldan
Menteri
Luar
Negeri
membangun
danmengembangkan
pusat kajian yang
bertarafinternasional
terhadap
keanekaragaman
hayati (biodiuersitylPapua
di
PerguruanTinggi
Negeri di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;k.
bersama-samadengan Menteri/Pimpinan
Lembagaterkait
membangun
dan
memperkuat
kualitaspendidikan vokasi di 7 (tujuh) Wilayah Adat (Laa Pago,
Saireri,
Tabi,
Mee Pago,Anim
Ha,
Bomberay, dan Domberay) yang sesuai dengankarakteristik
potensi wilayah; dan1.
meningkatkandukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago (10 Kabupaten) dan Wilayah Adat Domberay (11Kabupaten)
dan
Major Project PKSNJayapura
danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2020-2024.Menteri Kesehatan:
a.
meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta yang memperhatikan kontekstualPapua, kearifan lokal, dan kebutuhan daerah melalui
peningkatan
kesehatanibu
dan anak,
penurunanstunting,
percepatan
perbaikan
gizi
masyarakat, peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakitmenular
dan tidak
menular, peningkatan
kegiatan surveilans, kewaspadaandini,
dan
respon penyakit potensial KejadianLuar
Biasa (KLB), pembudayaanperilaku
hidup
sehat,
dan
penguatan
sistem kesehatan;PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-15-b.
memastikan penguatanfungsi
RumahSakit
UmumDaerah, Pusat
KesehatanMasyarakat
(Puskesmas)dan Upaya Kesehatan Perorangan, Puskesmas rawat
inap,
Puskesmasnon
rawat
inap, dan
jaringannya dalam upaya kesehatan masyarakat yang berkualitasdan
didukung
peningkatan
kapasitas
tenagakesehatan,
sarana
dan
prasarana,alat
kesehatan,obat-obatan,
Bahan
Medis
Habis Pakai
dan pembiayaan;c.
memastikan
kebijakan
khusus
untuk
pelayanan kesehatandi
daerah tertinggal, daerah terpencil, dan perbatasan negara,termasuk sistem
rujukan
pola pembiayaan, regulasi pengangkatan dan penempatantenaga
kesehatan
Papua,
insentif
bagi
tenaga kesehatan dan kelembagaan;d.
melaksanakan
afirmasi pendidikan
(beasiswa dantugas
belajar)
dan
program
ikatan dinas
tenagakesehatan
serta
afirmasi
pendayagunaan
danmekanisme
redistribusi tenaga
kesehatan
yang ditempatkandi
fasilitas pelayanan kesehatanuntuk
putra-putri
OAP;e.
memastikan pengembangan inovasi dan pemanfaatanteknologi
dalam
pelayanan kesehatan
meliputi perluasan sistemrujukan
online, perluasan cakupandan
pengembanganjenis
layanan
kesehatanjarak
jauh
berbasis teknologi
(telemedicinel, digitalisasirekam medis
dan
rekam medis online,
perluasan pelayanan kesehatan bergerak dan gugus pulau;f.
meningkatkandukungan dalam
pelaksanaan MajorProject Percepatan Pembangunan Wilayah
Adat
Laa Pago(10
Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2020-2024;g.
peningkatan kapasitas laboratorium
kesehatanmasyarakat
dan penyakit
potensialKLB,
pengujiankualitas
air
minum
dan
penanganan
daerah terdampak pascabencana; dan8
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-16-h.
mendukung peningkatan
penyediaan
akses
airminum
dan
sanitasi
layak
dan
aman
sesuaikarakteristik
dan kebutuhan daerah dalam kerangkaMajor
Project RPJMN
Tahun
2O2O-2O24 melalui pendekatan perubahan perilaku masyarakat.Menteri Agama:
a.
bersama-sama
dengan
Menteri
Pendidikan
danKebudayaan
dan tokoh
agama
membangun kolaborasi dengan lembaga keagamaan dan lembagasosial
keagamaanuntuk
mengembangkan modelpendidikan keagamaan
khas
Papuamelalui
sekolah berpola asrama;b.
bersama-sama
dengan
Menteri
Pendidikan
dan Kebudayaan membangundan
memperkuat kualitaspendidikan tinggi
keagamaandi
7
(tujuh)
WilayahAdat
(Laa Pago,Saireri, Tabi,
Mee Pago,Anim
Ha,Bomberay,
dan
Domberay)
yang
sesuai
dengankarakteristik
potensi wilayah;c.
bersama-sama dengan tokoh adat, tokoh agama, danlembaga
keagamaan
meningkatkan
kehidupan keberagamaanyang
toleran
dan
harmoni
sebagai modal sosial pembangunan Papua; dand.
meningkatkandukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago(10
Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project
Merauke
pada
RPJMN
Tahun 2020-2024.Menteri Riset
dan
TeknologilKepala Badan Riset
dan Inovasi Nasional:a.
mengembangkan pola kolaborasi dengan dunia usaha dalam pengembangan ekonomi Papua yang inovatif;b.
memberikandukungan
kepada Pemerintah Provinsi Papuadan
Pemerintah Provinsi PapuaBarat
dalam pengembanganpotensi ekonomi berbasis
wilayah adat dan zona ekologis dengan teknologi terapan dan pascaproduksi;9
FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-t7-c.
mengembangkaninovasi teknologi produksi untuk
pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan
(teknologi
tepat guna
bidang pertanian
danperikanan, serta riset dan inovasi sosial);
d.
mengembangkan jaringan kerja sama riset dalam danluar
negeri;e.
bersama-sama
dengan
Menteri
Pendidikan
danKebudayaan,
Menteri
Pemudadan
Olahraga,
danMenteri
PekerjaanUmum
dan
Perumahan Ralryatmemastikan
pembangunan, pengelolaan,
dan penguatan inovasi dan kreativitas kaum muda Orang Asli Papua (Papua Youth Creatiue Hub);f.
bersama-sama Menteri Pendidikandan
Kebudayaandan
Menteri/Pimpinan Lembagaterkait
membangundan
meningkatkankualitas
penelitiandi
perguruantinggi yang
sesuai
dengan
karakteristik
potensiwilayah
terkait
denganhilirisasi
komoditas unggulan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;g.
meningkatkandukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago(10
Kabupaten)dan
Wilayah
Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project
Merauke
pada
RPJMN
Tahun 2020-2024;h.
bersama-sama
dengan
Menteri
Pendidikan
dan Kebudayaan dan Menteri Luar Negeri membangun danmengembangkan
pusat kajian yang
bertarafinternasional
terhadap
keanekaragaman
hayati (biodiuersitglPapua
di
PerguruanTinggi
Negeri diProvinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; dan
i.
mengembangkan inovasi teknologiuntuk
penyediaan aksesair
minum dan sanitasi layak dan aman sesuaikarakteristik dan kebutuhan daerah.
10.
Menteri Pemuda dan Olahraga:a.
meningkatkan
koordinasi
dan
sinkronisasi
dalamrangka
mendukung program pengembangan talenta olahragakaum
mudadi
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat sesuai potensi masyarakat Papua;FRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-18-b.
mengoordinasikan kebijakan pemanfaatan prasarana olahraga eks Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2O2Odan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2O2O
di
Provinsi Papua sebagai pusat pembinaan olahraga prestasidi
daerah;c.
mendorong
dan
memfasilitasi
penyelenggaraankejuaraan olahraga nasional dan I atau internasional
di
Provinsi Papua
dalam rangka
mendukung pemanfaatan prasarana olahraga PON XX 2O2O dan Peparnas XVI2O2O di Provinsi Papua;d.
mengembangkanminat, bakat,
dan
kepemimpinan pemuda Papua yang mempertimbangkan kontekstualPapua,
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
dan kecenderungan global lainnya;e.
bersama-sama dengan Menteri Pekerjaan Umum danPerumahan Ralryat
serta Menteri Pendidikan
danKebudayaan
dalam
membangun
dan
mengelola asrama mahasiswa nusantara;f.
bersama-sama
dengan
Menteri
Pendidikan
danKebudayaan,
Menteri
Riset dan
Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional dan MenteriPekerjaan
Umum dan
Perumahan
Rakyatmemastikan
pembangunan, pengelolaan,
dan penguatan inovasidan kreativitas kaum muda
Asli Papua (Papua Youth Creatiue Hub); dang.
meningkatkandukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago (1O Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke
pada
RPJMN Tahun 2020-2024.1
1.
Menteri Sosial:a.
memutakhirkan
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)untuk
mendukungWajib Belajar
12 Tahun dan akurasi data penerima bantuan sosial;b.
membangun pendekatan
dan
kebijakan
terpadudalam
pengentasankemiskinan
yang
kontekstualPRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-19-c.
memperkuat
pelaksanaan
perlindungan
sosialmelalui
mekanismekhusus
yang merata mencakupdaerah terpencil
dan
kelompok
sosial
yang berkebutuhan khusus;d.
meningkatkan penyediaan pelayanan
dasar
danpengembangan
sosial
ekonomi Komunitas
Adat Terpencil sesuai kearifanlokal dan
potensi ekonomi wilayah;e.
memperkuatpola
pendampinganmelalui
sertifikasipendamping
sosial,
pemberdayaan
masyarakatterutama
di daerah
terpencil,
pedalaman,pegunungan, perbatasan negara
dan
pulau-pulaukecil;
f.
meningkatkandukungan dalam
pelaksan aan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago (1O Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2O2O-2O24; dang.
bersama-sama
dengan Badan
NasionalPenanggulangan
Bencana memastikan
langkah-langkah terpadu dalam pemulihan, dan
penguatan sosial tanggap bencana melalui penyediaan bantuansosial di daerah terdampak pascabencana.
12.
Menteri
PemberdayaanPerempuan
dan
Perlindungan Anak:a.
mengoordinasikanlangkah-langkah terpadu
dalammewujudkan
Papua
Layak
Anak,
termasukmelindungi
anak
dari
berbagaitindak
kekerasan,eksploitasi
penelantaran
dan
perlakuan
salah lainnya;b.
meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan;c.
meningkatkan perlindungan
anak
dan
perempuandari
kekerasan
dan tindak
pidana
perdagangan orang;d.
memperkuat
kualitas
dan
peran
keluarga
dalammenyelenggarakan
perlindungan
anak
denganPRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-20-meningkatkan
dukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago(10
Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2020-2024.13.
Menteri Pertanian:a.
memperkuat sistem pangan lokaluntuk
mewrrjudkankedaulatan
pangan
dan
mendorong
penerapanpertanian berkelanj utan;
b.
mengembangkan komoditas unggulan Wilayah Pulau Papuayang terintegrasi
hulu-hilir
pada
komoditasunggulan
lokal
sagu,
pala, lada,
cengkeh, kakao, kelapa, kopi, dan buah merah;c.
rnengembangkan sentra-sentraproduksi
pertanian,peternakan,
dan
perkebunan
di
Kawasan
PotensiEkonomi (KPE) secara terpadu
dari hulu
kehilir
di
7(tujuh)
WilayahAdat
(Laa Pago,Saireri,
Tabi,
Mee Pago, Anim Ha, Bomberay, dan Domberay), termasukmelanjutkan
pengembanganlumbung
pangan
dikawasan
Merauke,kawasan sentra pangan
Mappi dan kawasan peternakan sapi di kawasan Bomberay;d.
meningkatkan
fasilitasi Can
penyediaan
tenagapenyuluh dalam rangka
meningkatkan pemberdayaanbagi petani
lokal
dan
pekerja
disentra-sentra
produksi
pertanian,
peternakan,hortikultura
dan perkebunan;e.
membangun
pola
kolaborasi pentahelix
berbasispendekatan
korporasi
petani dalam
mendukungsentra-sentra
produksi pertanian,
peternakan,hortikultura dan
perkebunan
dr
7
(tujuh)
Wilayah Adatuntuk
meningkatkan pendapatan OAP;f.
meningkatkandukungan ttalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembarrgunan WilayahAdat
Laa Pagt-r(10
Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan MP PKSN Jayapura dan MP PKSN.
IVIerauke pada RPJMN Tahun 2O2O-2O24;PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-21
-g.
bersama-sama
dengan Badan
NasionalPenanggulangan Bencana
memastikanlangkah-langkah
terpadu dalam
rehabilitasi,rekonstruksi, dan
pemulihan pascabencana melalui pengembanganpertanian dalam rangka
ketahanan pangan; danh.
bersama-sama
dengan
Menteri
Pendidikan
dan Kebudayaan serta Menteri/Pimpinan Lembagaterkait
untuk
membangun
dan
memperkuat
kualitaspendidikan vokasi
di
7
(tujuh) Wilayah
Adat
(Laa Pago, Saireri,Tabi,
Mee Pago,Anim Ha,
Bomberay,dan
Domberay)yang
sesuai dengan karakteristik
potensi wilayah.
14.
Menteri Kelautan dan Perikanan:a.
memberdayakan nelayan OAP secara terpadu;b.
mengembangkanperikanan modern
berkelanjutan baik tangkap maupun budidaya, terutama komoditasunggulan perikanan
pada
Tuna,
Cakalang,
danTongkol
(TCT)
dan rumput laut
terutama mengikutsertakan OAP;c.
bersama-sama
Menteri
l,ingkungan
Hidup
danKehutanan
dan
pemerintah
daerah
memastikanpelestarian ekosistem
pesisir
dan laut,
melalui konservasi dan rehabilitasi mangrove, padang lamun, dan terumbu karang;d.
mengembangkansentra kelautan
dan
perikananterpadu
yang
memprioritaskan
pemberdayaar, nelayan OAP;e.
meningkatkandukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago(10
Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2020-2024;PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-22-f.
bersama-sama
dengan Badan
NasionalPenanggulangan
Bencana memastikan
langkah-langkah terpadu dalam rehabilitasi,
rekonstruksi,dan
pemulihan
pascabencanamelalui
budidaya perikanan dalam rangka ketahanan pangan; dang.
bersama-sama
dengan
Menteri
Pendidikan
danKebudayaan serta Menteri/Pimpinan Lembaga
terkait
untuk
membangun
dan
memperkuat
kualitaspendidikan vokasi
di
7
(tujuh) Wilayah
Adat
(Laa'
Pago, Saireri,Tabi,
Mee Pago,Anim Ha,
Bomberay,dan
Domberay)yang
sesuai dengan karakteristik
potensi wilayah.
15.
Menteri
Desa,
PembangunanDaerah Tertinggal,
dan Transmigrasi:a.
mendukung Pemerintah Provinsi Papua dan ProvinsiPapua
Barat
dalam
mempercepat
pembangunankampung dan
kawasan
perdesaan
yangmempertimbangkan
kearifan
lokal di
wilayah terpencil, tertinggal, pedalaman, pulau-pulau terluar,perbatasan
negara
dan
pegunungan
yang
sulit
dijangkau;
b.
bersama-sama dengan Menteri Dalam Negeri dalammemperkuat kapasitas
kelembagaandan
aparaturkampung/desa,
sistem
keuangan
kampung/desa, perencanaan pembangunankampung,
dan
sisteminformasi kampung dalam rangka
pelayanan dasar dan pembangunan terpadudi
kampung;c.
memperkuat
pola
pendampingan
aparatur
dan masyarakat kampung;d.
mengembangkan
pola
Transformasi
Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD);e.
meningkatkan pola keterkaitan kota-kampung, baikkonektivitas,
pemasaran, pelayanan
dasar,
daninformasi digital;
f.
bersama-sama
dengan
Menteri
Komunikasi
danInformatika mengembangkan kampung digital;
FRES IDEN REPUBLIK INDONESIA
-23-g.
bersama-sama
dengan
Menteri
Pariwisata
danEkonomi
KreatlflKepala
Badan
Pariwisata
danEkonomi
Kreatif
mengembangkan kampung/desawisata berbasis
pembangunandan
pemberdayaan masyarakat;h.
bersama-samadengan
Menteri Perhubungan
danMenteri
PekerjaanUmum
dan
Perumahan Ralryatmemastikan
pembangunan
terintegrasi
simpul-simpul transportasi udara,
laut,
dan darat
denganlayanan
angkutan transportasi,
sertajaringan jalan
nasional dan nonstatus;i.
memastikan
penguatan
sinergi
antarkampungberbasis komoditas
unggulan
yang
terintegrasidengan Badan
Usaha
Milik
Kampung
(BUMKam)Bersama
di
Kawasan PerdesaanPrioritas
Nasional (KPPN)Jayapura,
KPPN
Manokwari, KPPN
Raja Ampat, dan KPPN Merauke;j.
mengembangkanpola
kolaborasi pentahehx dalam percepatan pembangunan30
(tiga
puluh)
daerah tertinggal di Wilayah Pulau Papua;k.
meningkatkandukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago (1O Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2020-2024;1.
bersama-sama
dengan Badan
NasionalPenanggulangan
Bencana memastikan
langkah-langkah
terpadu
dan
pemulihan
pascabencanamelalui
pemberdayaan
masyarakat
desa
dan penyediaan sarana dan prasarana perdesaan;m.
bersama-samadengan Menteri Lingkungan
Hidupdan
Kehutanan menata
dan
mengembangkan asetkampung/desa
untuk
peningkatan
pendapatan masyarakatasli
Papuadi
sekitarhutan maupun
di dalam kawasan hutan; dann.
melaksanakan pencegahan,
penghentian,
danpemulihan
konflik
dengan
pranata
adat
dan pengembangan budaya.PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-24-16.
Menteri
Pariwisatadan
Ekonomi Kreatif/Kepala
Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif:a.
memberikandukungan
kepada Pemerintah Provinsi Papuadan
Pemerintah Provinsi PapuaBarat
dalampembangunan
kepariwisataan
sejalan
denganRencana
Induk
Pembangunan
Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS);b.
memberikan
asistensi
dalam
penajaman
rencanainduk
kepariwisataan provinsi, kabupaten, dan kota;c.
mengembangkan destinasi pariwisata unggulan yangkhas Papua mencakup wisata alam (ekowisat-a, wisata bahari, wisata petualangan), wisata budaya (heritage
tourism,
wisata
sejarah,wisata kuliner, wisata
kota yang difokuskan pada Cultural Heritage Regeneration,dan wisata
kampung),dan wisata buatan
(meeting-incentiue - conuention-e xhibition I MICE dan wisata olahraga);
d.
bersama-samadengan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan mengembangkan destinasi pariwisata(ekowisata) berbasis Kawasan Hutan Prioritas, taman
bumi
(geoparkl,dan
wisata bahari
yang
berbasis Taman Wisata Perairan dan Suaka Alam Perairan;e.
mengembangkan1
(satu) Destinasi Prioritas
di
7(tujuh)
WilayahAdat
(Laa Pago,Saireri,
Tabi,
Mee Pago,Anim
Ha,
Bomberay,dan
Domberay) secaraholistik,
terpadu dan terintegrasi;f.
meningkatkan
nilai
tambah ekonomi
kreatif
pada kaum muda Papua dan meningkatkan pemberdayaansosial-ekonomi
bagi
masyarakat
lokal
agar memperoleh manfaat dari pariwisata;g.
bersama-sama dengan Menteri Desa, PembangunanDaerah Tertinggal, dan
Transmigrasimengembangkan kampung/desa
wisata
berbasis pembangunan dan pemberdayaan masyarakat;h.
meningkatkandukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pemban5{unan WilayahAdat
Laa Pago(10
Kabupaten)dan Wilayah
Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2O2O-2O24; danPRESIDEN
REPUELIK INDONES!A
-25-i.
bersama-sama
dengan Badan
NasionalPenanggulangan
Bencana memastikan
langkah-langkah terpadu dalam rehabilitasi,
rekonstruksi,dan pemulihan pascabencana melalui pengembangan ekonomi kreatif.
17.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah:a.
memberdayakan UsahaMikro Kecil dan
Menengah(UMKM)
masyarakat Papua
terutama OAP
secara berkelanjutan;b.
meningkatkan pola kemitraan dankerja
sama antar pelaku usaha bagi Koperasi-UMKM bersama pelaku usaha besar;c.
melaksanakan pendampingan
bagi
UMKM
dan Koperasidalam
permodalanmelalui
Kredit
Usaha Ralryat (KUR) maupun permodalan lainnya;d.
melaksanakan
koordinasi
dan
pendampingan program kewirausahaan, memfasilitasi ide usaha danpendampingan,
menguatkan peran
inkubator
danakselerator
usaha,
dan
mengembangkan
akses pembiayaan bagi wirausaha;e.
melaksanakan pendampingan,
menguatkan kelembagaandan
SDMserta melakukan
pemetaandalam rangka
pengembangan
1
(satu)
koperasi unggul sebagai pilot projectdi 7
(tujuh) Wilayah Adat(Laa
Pago,
Saireri,
Tabi,
Mee
Pago,
Anim
Ha,Bomberay,
dan
Domberay)
berdasarkan
sektor strategis dan potensi daerah;f.
mengembangkankoperasi
untuk
mengelola
hublogistik dalam kaitannya
dengandistribusi
barang dan mengelola homestay sebagai penunjang destinasi pariwisata;g.
meningkatkandukungan dalam
pelaksan aan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago(10
Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2O2O-2O24melalui
program wirausaha
pemula,pelatihan
vokasional,dan wirausaha pemula
yangPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
-26-h.
bersama-sama
dengan Badan
NasionalPenanggulangan
Bencana memastikan
langkah-langkah terpadu dalam rehabilitasi,
rekonstruksi, dan pemulihan pascabencana melaluirestrukturisasi
usaha bagi
Koperasidan
UMKM yang
mengalami penurunan usaha yang terdampak bencana alam.18.
Menteri Perindustrian:a.
mendorong pengembangan
hilirisasi
industri
diKawasan
PengembanganEkonomi
(KPE) berbasiswilayah
adat
sesuai
sektor
strategis
dan
potensi daerah;b.
menumbuhkan dan menguatkan sentraIndustri
Kecildan Menengah (IKM) dengan memperhatikan potensi sumber daya daerah dan memprioritaskan OAP;
c.
melakukan
pendampingan
dan
pemberdayaanpengusaha
OAP
dalam
pengembangan KawasanIndustri (KI) Teluk Bintuni,
Kawasan
EkonomiKhusus
(KEK)
Sorong, kawasan
pertambangan Mimika, dan zonaindustri
lainnya;d.
memfasilitasi
bimbingan
teknis
produksi
dan pendampingan bagi IKM di sentra IKM Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat; dane.
meningkatkan dukungan
dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan PembangunanWilayah Adat
LaaPago (1O Kabupaten)
dan
Wilayah
Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke
pada
RPJMN Tahun 2020-2024.19.
Menteri Perdagangan:a.
membangunkebijakan
khusus
untuk
mengurangitingkat
kemahalan
kebutuhan
pokok
di
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;b.
memberdayakan pengelolaan
pasar
di
kawasanperkotaan,
pasar
tradisional,
termasuk pasar
di kawasan perbatasan Negara;c.
mengoptimalkan pemanfaatan gerai
maritim
yang terpadu dengan pembangunan daerah;PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-27
-d.
melakukan pemetaan dan mendorong usaharintisan
(start-up), pelatihan
dan
pemaganganbagi
kaummuda Papua
secaraterpadu
dari
hulu
ke
hilir
di7
(tujuh)
Wilayah Adat (Laa Pago, Saireri,Tabi,
MeePago,
Anim Ha,
Bomberay,
dan
Domberay) sertapenyediaan sarana-prasarana perdagangan melalui pembangunan dan revitalisasi gerai maritim;
e.
bersama-samadengan Pemerintah Provinsi
Papuadan
Pemerintah
Provinsi
Papua
Barat
dalam menjajaki kerja sama ekonomi dengan negara-negara prospektif dan potensial, terutama di Kawasan Pasifik dan kawasan lainnya;f.
memberikan
asistensi kepada
pelaku
usaha
di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat berorientasi ekspor dan kemudahan ekspor secara langsung dari Wilayah Pulau Papua;g.
meningkatkandukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago (1O Kabupaten)dan Wilayah
Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2O2O-2O24; danh.
bersama-sama
dengan Badan
NasionalPenanggulangan
Bencana memastikan
langkah-langkah terpadu dalam rehabilitasi,
rekonstruksi, dan pemulihan pascabencana melalui pembangunan dan revitalisasi pasar.20.
Menteri Ketenagakerjaan:a.
meningkatkan
produktivitas
tenaga
kerja
danpenciptaan lapangan
kerja yang
memprioritaskanOAP melalui pembangunan dan pengembangan Balai
Latihan Kerja, peningkatan peran
dan kerja
samapendidikan
dan
pelatihan
vokasi
dengan
duniausaha,
peningkatan
kualitas
penyelenggaraanpendidikan
dan
pelatihan
vokasi,
peningkatansertifikasi
kompetensi,dan
peningkatantata
kelola pendidikan pelatihan vokasi;PRESIDEN
REPUBLIK INtrONESIA
-28-C
bersama-sama
dengan Pemerintah Provinsi
Papuadan
Pemerintah Provinsi PapuaBarat
membangun dan mengembangkan pusat pendidikan dan pelatihan yang unggul, berkualitas, dan berdaya saing;meningkatkan
dukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago(10
Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2O2O-2O24; danbersama-sama
dengan Badan
NasionalPenanggulangan
Bencana memastikan
langkah-langkah terpadu dalam rehabilitasi,
rekonstruksi,dan pemulihan pascabencana melalui pengembangan ketenagakerjaan.
21.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan:a.
mendukung
Pemerintah
Provinsi
Papua
danPemerintah
Provinsi Papua Barat
untuk
pembangunan
berkelanjutan,
pelestarianalam
dan keanekaragaman hayati di Wilayah Pulau Papua, baikVisi
2lOO Papua
dan Visi
Papua
Barat
sebagai Provinsi Konservasi;b.
mendorong pengelolaan
kawasan
hutan
olehmasyarakat
asli
Papuamelalui
skema perhutanansosial;
c.
mengembangkan komoditas unggulan Wilayah Pulau Papuayang terintegrasi
hulu-hilir
pada
komoditas unggulan lokal sagu dan gaharu;d.
bersama-sama
dengan
Menteri
Pariwisata
danEkonomi
KreatiflKepala
Badan
Pariwisata
danEkonomi Kreatif
mengembangkan
destinasipariwisata
(ekowisata)
berbasis
Kawasan
HutanPrioritas, taman
bumi
(geopark),dan wisata
bahariyang
berbasisTaman Wisata Perairan
dan
Suaka Alam Perairan;b
d
-\
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-29-e.
bersama-sama dengan Menteri Desa, PembangunanDaerah Tertinggal,
dan
Transmigrasi menata
danmengembangkan
aset
kampung/desa
untuk
peningkatan pendapatan masyarakat
asli
Papua di sekitar hutan maupun di dalam kawasan hutan;f.
meningkatkan kapasitas
SDM Unggul Papua
danpengembangan
pola
karir
(career
planningl
di berbagaitingkatan
dan ruanglingkup
penugasan dilingkungan
Kementerian
Lingkungan
Hidup
dan Kehutanan;g.
mendorong penguatan penegakanhukum
di WilayahPulau
Papua sebagai upaya mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan;h.
bersama-sama
dengan
pemerintah
daerahmelakukan pencegahan pencemaran
dan
kerusakan serta rehabilitasi lingkungandi
luar
kawasanhutan
serta upaya pemulihannya;
i.
bersama-sama
dengan
Menteri Kelautan
dan Perikanan memastikan pelestarian ekosistem pesisirdan laut
melalui
konservasi
dan
rehabilitasi mangrove, padanglamun dan terumbu
karang danbersama
dengan pemerintah daerah
memastikan pelestarian rehabilitasi diluar
kawasan hutan;j.
memberikan dukungan kebijakanlingkungan
hidupdan
kehutanan dalam rangka
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago (1O Kabupaten) dan Wilayah Adat Domberay (11Kabupaten)
dan
Major Projec, PKSNJayapura
danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2O2O-2O24; dank.
bersama-sama
dengan Badan
NasionalPenanggulangan
Bencana memastikan
langkah-langkah terpadu dalam rehabilitasi,
rekonstruksi, dan pemulihan pascabencana melalui pemetaan dan penataan kawasan hutan dan daerah rawan bencana.PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-30-22.
Menteri Badan UsahaMilik
Negara:a.
mendorongperan serta
aktif
Badan Usaha Milik
Negara
(BUMN)dan
Badan Usaha
Milik
Daerah (BUMD)untuk
menggerakkan ekonomi masyarakatasli
Papua sesuai
sektor
strategis
dan
potensiunggulan lokal;
b.
mendorong BUMNuntuk
meningkatkan
kewajiban pelayananpublik
(ltublic seruice obligation)di
daerahterpencil,
pedalaman, pegunungan,
perbatasan negara dan pulau-pulau kecil;c.
mengembangkan sosial ekonomi yang didukung olehskema Program Kemitraan
dan Bina
Lingkungan(PKBL)
dan
skema
Tanggung
Jawab
SosialPerusahaan (Corporate Social Responsibilitg) antara
lain
melalui pola kolaborasi
dengankementerian/lembaga,
pemerintah
daerah
dankelompok-kelompok sosial
organisasi kemasyarakatan, lembagaekonomi dan
komunitassosial masyarakat sekitar;
d.
meningkatkan peran serta SDM Unggul Papuauntuk
berkarya di lingkungan BUMN; dan
e.
meningkatkandukungan dalam
pelaksanaan Major Project Percepatan Pembangunan WilayahAdat
Laa Pago(10
Kabupaten)dan Wilayah Adat
Domberay (11 Kabupaten) dan Major Project PKSN Jayapura danMajor
Project PKSNMerauke pada
RPJMN Tahun 2020-2024.23.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Ralryat:a.
meningkatkan penyediaan akses
air
minum
dansanitasi yang layak dan aman
sesuaikarakteristik
dan kebutuhan daerah dalam kerangka Major Project RPJMN Tahun 2O2O-2O24, melakukan pendampingan
dan
fasilitasi
kepada
pemerintah
daerah
dalamrangka
perencanaanteknis
penyediaanakses air
minum
dan
sanitasi yang layak
dan
aman,
sertamelakukan
pendampingan
dan
fasilitasi
dalamrangka
peningkatan kinerja
lembagapenyelenggaraloperator
air
minum dan
sanitasi
di provinsi maupun kabupaten Ikota;
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-31
-b.
meningkatkan penyediaan
perumahan
danpermukiman
yang layak,
aman,
dan
terjangkausesuai karakteristik
dan
kebutuhan daerah
dalamkerangka
Major
Project RPJMNTahun
2O2O-2O24 serta melakukan pendampingan perencanaan teknispenyediaan perumahan dan permukiman yang layak,
aman
dan
terjangkau
sesuai
kebutuhan
dankarakteristik
lokal kepada pemerintah daerah;c.
bersama-sama
dengan
kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN, dandunia
usaha dalam menyediakanrumah yang layak
untuk
tokoh
adat,tokoh
agama,tokoh
masyarakat,keluarga
veteran,guru,
paramedis,
dan
petugas
lainnya
di
daerah terpencil;d.
bersama-samadengan Menteri Perhubungan
dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memastikan pembangunan terintegrasisimpul-simpul transportasi
udara,
laut,
dan
daratdengan layanan angkutan transportasi, serta jaringan
jalan
nasional dan nonstatus;e.
menyediakan
dan
meningkatkan pengelolaan air
tanah dan
air
baku yang berkelanjutan, termasuk dikawasan perkotaan, kawasan
strategis (KEK,
KI,Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional/KSPN, destinasi wisata prioritas), dan pulau-pulau terpencil, terdepan, dan terluar;f.
meningkatkan
konektivitasjalan
untuk
mendorong pengembangan ekonomi wilayah, pembukaan isolasi daerah, sentra-sentra ekonomi, perbatasan negara,dan aksesibilitas
di
daerah tertinggal, terdepan, danterluar
(3T)
sesuai dengankebijakan
Major Project Trans Papua di RPJMN Tahun 2O2O-2O24;g.
meningkatkan
daerah
irigasi
serta
melaksanakan pembangunan dan rehabilitasi irigasi, pembangunanembung
dan
bendung
di
daerah
rawan
pangan,pembangunan pengendali