• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERIZINAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI YANG BERISIKO TINGGI DAN BERBAHAYA (BTB) 597113753. 597113753

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERIZINAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI YANG BERISIKO TINGGI DAN BERBAHAYA (BTB) 597113753. 597113753"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PP 48/2009

TENTANG PERIZINAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, DAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN

TEKNOLOGI YANG BERISIKO TINGGI DAN BERBAHAYA (BTB)

Perizinan pelaksanaan Kegiatan Litbangrap Iptek BTB bertujuan: 1. menghindari penyimpangan, dan/atau

penyalahgunaan Kegiatan Litbangrap Iptek yang BTB; 2. menjamin dan melindungi kepentingan pelaksana

Kegiatan Litbangrap Iptek BTB, masyarakat, bangsa, dan negara, serta keseimbangan tata kehidupan manusia dengan

(2)

Kegiatan Penelitian, Pengembangan, dan/atau Penerapan Iptek yang Berbahaya adalah

(3)

KEWENANGAN MEMBERIKAN IZIN

1. Kegiatan Litbangrap Iptek BTB hanya dapat

dilakukan atas dasar izin tertulis dari Pemerintah. 2. Izin tertulis dari Pemerintah diberikan oleh

(4)

DAFTAR BIDANG BTB:

1. Menteri menetapkan daftar bidang

penelitian BTB dan Instansi Pemerintah

yang berwenang memberikan izin

Kegiatan Litbangrap Iptek BTB dengan

memperhatikan Tim Teknis

(5)

TATA CARA PERMOHONAN IZIN

Pengajuan permohonan izin harus menyertakan: a. rencana Kegiatan Litbangrap Iptek BTB

b. uraian sistem kesiapsiagaan dan penanganan tanggap darurat bencana;

c. uraian fasilitas laboratorium/instalasi dan peralatan yang dimiliki;

d. uraian tentang perlakuan terhadap obyek dan kegunaan hasil penelitian, pengembangan,

dan/atau penerapan Iptek;

(6)

f. uraian perlindungan keselamatan kerja SDM dalam melaksanakan Kegiatan

Litbangrap Iptek BTB;

g. rekomendasi dari lembaga yang memberikan pembiayaan, baik sepenuhnya maupun

sebagian;

h. ketentuan internasional yang telah diratifikasi; i. standar dan/atau akreditasi nasional; dan

(7)

Persetujuan dan Penolakan Permohonan Izin

● Dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari

kalender sejak diterimanya permohonan izin Kegiatan BTB secara lengkap, Instansi Pemerintah yang

Berwenang atau Menristek menjawab permohonan izin yang bersangkutan.

● Dalam hal dokumen permohonan izin belum memenuhi

persyaratan perizinan, Pemohon harus melengkapi

dan/atau memperbaiki dan menyampaikannya kepada Instansi Pemerintah yang Berwenang atau Menristek dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari

kalender sejak dokumen dikembalikan kepada Pemohon.

● Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak

diterimanya dokumen perbaikan permohonan izin Instansi Pemerintah yang Berwenang atau Menristek harus

(8)

Jangka Waktu dan Perpanjangan Izin

Izin Kegiatan Litbangrap Iptek BTB diberikan untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak izin dikeluarkan, dan dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) kali secara

berturut-turut untuk masing-masing jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun.

Perpanjangan jangka waktu diajukan secara tertulis kepada Instansi Pemerintah yang Berwenang atau Menristek

(9)

Instansi Pemerintah yang Berwenang atau Menristek memberitahukan persetujuan atau

(10)

PELAPORAN

1. Pemegang izin wajib melaporkan pelaksanaan Kegiatan Litbangrap Iptek BTB secara berkala paling sedikit setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Instansi Pemerintah yang Berwenang atau

Menristek.

2. Laporan memuat antara lain tindakan yang telah dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi risiko dalam pelaksanaan Kegiatan Litbangrap Iptek yang Berisiko Tinggi dan Berbahaya.

3. Apabila dipandang perlu, Instansi Pemerintah yang Berwenang atau Menristek dapat

melakukan verifikasi laporan pelaksanaan

(11)

KEWAJIBAN PEMEGANG IZIN

1. Pemegang izin hanya dapat melakukan kegiatannya sesuai dengan izin Kegiatan Litbangrap Iptek BTB yang diberikan.

2. Pemegang izin dilarang memindah tangankan izin yang diberikan kepada pihak lainnya.

3. Pemegang izin bertanggung jawab terhadap risiko dan bahaya yang terjadi dalam

melaksanakan Kegiatan Litbangrap Iptek BTB. 4. Izin Kegiatan Litbangrap Iptek BTB menjadi

kadaluwarsa apabila dalam jangka waktu

(12)

KEADAAN MEMAKSA

Pemegang izin wajib menghentikan

Kegiatan Litbangrap Iptek BTB apabila

(13)

SANKSI ADMINISTRATIF

Sanksi pelanggaran terhadap Kegiatan

Litbangrap Iptek BTB dapat berupa:

a. teguran tertulis;

(14)

RENCANA TINDAK LANJUT

1. Pembahasan Rancangan Kepmenristek tentang Tim Teknis Pelaksanaan Perizinan Kegiatan

Penelitian, Pengembangan dan/atau Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berisiko Tinggi dan Berbahaya, serta Tata Cara

Pemberian Sanksi Administratif .

Tim Teknis bertugas membantu Menristek dalam pemberian izin Kegiatan Litbangrap Iptek BTB, penyusunan daftar bidang penelitian BTB,

verifikasi laporan, dan/atau pengawasan dan

(15)

2. Pembahasan Rancangan Permenristek tentang Daftar Bidang Penelitian BTB dengan

memperhatikan: a. bidang kegiatan; b. obyek kegiatan; c. tingkat risiko; dan

(16)

3. Pembahasan Rancangan Kepmenristek tentang Penetapan Instansi Pemerintah yang berwenang memberikan izin.

Yang dimaksud dengan “Instansi Pemerintah yang berwenang”, antara lain:

• penelitian dan pengembangan kesehatan oleh

kementerian yang membidangi urusan pemerintahan di bidang kesehatan;

• penelitian dan pengembangan pertanian oleh

kementerian yang membidangi urusan pemerintahan di bidang pertanian;

penelitian dan pengembangan kehutanan oleh

kementerian yang membidangi urusan pemerintahan di bidang kehutanan; dan

• penelitian dan pengembangan kelautan dan perikanan

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran Kegiatan : Ibu-ibu Dusun Sembung Tempat Kegiatan : Rumah Ibu Dukuh Waktu Perencanaan : 29 Maret 2015 Waktu Pelaksanaan : 29 Maret 2015 Durasi Perencanaan : 3

Kegiatan Praktik Pembelajaran Mikro merupakan kegiatan bagi mahasiswa untuk diberi kesempatan mengembangkan kemampuan mengajarnya melalui praktik pembelajaran yang

Turbin pelton atau biasa disebut turbin impuls adalah suatu alat yang bekerja untuk merubah energi kinetik air yang diakibatkan karena adanya energi potensial yang dimiliki oleh

Untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan, maka ibu hamil dengan anemia perlu ditangani segera dengan asupan nutrisi yang baik sesuai dengan kebutuhan antara lain makanan

Komposit diartikan sebagai sistem multifasa yang menunjukkan sifat gabungan antara bahan matriks atau pengikat dengan pemerkuat.. (Feldman dan Hartomo, 1995) komposit

Dengan meningkat nya jumlah jamaah umroh di indonesia, para remaja muslim indonesia pun saat ini mengalami pergeseran gaya hidup menuju yang lebih islami, Mulai dari

Waktu Dengung Pada Kondisi Aktual Auditorium Dari hasil simulasi yang tertera pada gambar, didapatkan pernyataan mengenai metode perhitungan waktu dengung yang paling sesuai