• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ritual Ngalap Berkah Gunung Kemukus dalam Perspektif Kejawen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ritual Ngalap Berkah Gunung Kemukus dalam Perspektif Kejawen"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

i

RITUAL NGALAP BERKAH GUNUNG KEMUKUS

DALAM PERSPEKTIF KEJAWEN

TESIS

Diajukan kepada Program Studi: Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi

Guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar

Magister Sosiologi Agama (M.Si)

oleh,

Waluyo

752014015

PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

v

Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan, oleh karena cinta dan kasih Nya telah memberikan

kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan. Saya percaya, karena pertolongan Nya yang

menuntun penulis dapat melampaui tahapan-tahapan dalam penyusunan tesis yang berjudul

Ritual Ngalap Berkah dalam Perspektif Kejawen sebagai satu syarat untuk mendapat gelar

Magister Sosiologi Agama. Melalui karya ini, kita sedikit banyak dapat belajar dan memahami

tentang ritual yang masih dipraktikan dalam masyarakat Jawa. Secara khusus tentang pandangan

Kejawen tentang praktik ritual ngalap berkah di Gunung Kemukus.

Saya sampaikan terima kasih kepada Dr. David Samiyono dan Dr. Pdt. Retnowati yang

sepenuh hati telah membantu dalam menyelesaikan penulisan tesis ini. Tidak lupa saya

sampaikan terima kasih kepada Pdt. Izak Lattu, Phd yang telah menjadi bagian sebagai penguji

atas tulisan ini. Terima kasih yang tak terkira kepada seluruh dosen dan staf Fakultas Teologi

UKSW yang telah banyak memberikan perhatian yang besar selama penulis menjalani studi.

Saya sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak sebagai narasumber dalam penelitian: warga

desa Pendem, perangkat desa Pendem, juru kunci Gunung Kemukus dan Dinas Pariwisata

Kebudayaan dan Olah Raga Kab. Sragen yang telah banyak membantu memberikan informasi

tentang ritual di Gunung Kemukus.

Terima kasih buat kekasihku Christy & Nila, yang selama ini ikut hidup prihatin demi

studi ayah yang dikasihinya. Terima kasih buat saudara-saudaraku terkasih di Wonorejo atas

dukungan doa yang tiada henti.

Saya menyadari bahwa karya tulisan ini belum sempurna dan masih banyak

kekurangannya, kiranya kritik dan saran dari pembaca senantiasa dapat menyempurnakannya.

Semoga kehadiran karya penelitian ini dapat melengkapi karya-karya sebelumnya tentang

praktik ritual di Gunung Kemukus.

Salatiga 25 Januari 2016

(6)

Daftar Isi

1.1Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat

penelitian... 1.2Pendekatan penelitian dan jenis penelitian ... 1.3Sistematika penulisan...

1 7 9 Bab 2 Kajian tentang Mitos, Ritual dan Sistem Kepercayaan Jawa………

2.1 Mitos... 2.2 Ritual... 2.3 Relasi mitos dan ritus dalam sistem religi... 2.4 Sistem kepercayaan Jawa... Bab 3 Mitos dan Ritual ngalap berkah di Gunung Kemukus………...

3.1 Mitos Gunung Kemukus... 3.2 Menyusuri jalan-jalan setapak di Gunung Kemukus... 3.3 Kumandang adzan dari Masjid sebelah makam... 3.4 Menaruh harapan dan masa depan di Gunung Kemukus... 3.5 Juru kunci sebagai pemandu ritual... 3.6 Mitos sebagai pemandu ritual... 3.7 Maraknya praktik prostitusi... Bab 4 Aspek Penggerak Ritual dan Pandangan Kejawen tentang Ritual Gunung

Kemukus

1.1Faktor yang mendorong praktik ritual

4.1.1. Sistem kepercayaan ………... 4.1.2. Kepercayaan kepada mitos…... 4.1.3. Keinginan berprestasi... 4.2. Pergeseran nilai ritual dan faktor penyebabnya………... 4.3 Ritual ngalab berkah dalam pandangan kejawen...

(7)

vii

Abstrak

Waluyo, Ritual Ngalap Berkah Gunung Kemukus dalam Perspektif Kejawen, 2016, Program Studi Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana.

Pembimbing: Dr. David Samiyono; Dr. Pdt. Retnowati

Penelitian ini dilakukan di Gunung Kemukus, Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Gunung Kemukus adalah salah satu tempat yang dikeramatkan bagi mereka yang memiliki kepercayaan kepada roh leluhurnya. Makam leluhur menjadi tempat untuk mendapatkan peruntungan seperti kesuksesan dalam pekerjaan dagang, kekayaan dan kemakmuran. Kepercayaan tersebut diwujudkan dalam bentuk ritual. Konon praktik ritual Gunung Kemukus selain berziarah, ritual juga dilakukan dengan cara ritual seks selama tujuh kali.

Berdasar hal itulah penulis melakukan penelitian dan membuat kajian untuk mengetahui factor yang mendorong seseorang melakukan ritual di Gunung Kemukus. Tidak jarang, praktik ritual Gunung Kemukus dengan mempraktikan hubungan seks antara sesama pelaku ritual mendapat kecaman dari masyarakat luas sebagai tindakan asusila. Berdasarkan teori Eliade, walaupun dunia sekuler menganggap ada bentuk tindakan yang tidak bermoral, namun praktik ritual sebagai tindakan sakral dan tidak dapat disebut amoral. Diskusi dalam tulisan ini tidak berhenti sampai disini tetapi lebih lanjut sejauhmana pandangan kejawen melihat praktik ritual tersebut.

Bentuk penelitian adalah diskriptif analistis dan paradigm yang dipakai adalah teori Mircea Eliade, Mallinowski, Clifford Geertz, Magnis Suseno, Purwadi, Neils Mulder, Suwardi Endraswara, sebagai informan adalah Pemerintah Daerah yang diwakili oleh Dinas Pariwisata dan Perhubungan dari Pemerintah Daerah Tingkat II Sragen, wisatawan atau para peziarah, juru kunci, perangkat desa dan masyarakat sekitar Gunung Kemukus. Tehnik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumen dengan tehnik pengambilan sample.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik ritual digerakan oleh sistem kepercayaan, kepercayaan kepada mitos, keinginan berprestasi dari pelaku ritual. Disisi lain ditemukan terjadinya pergeseran nilai ritual yang terlihat dari semakin samar batas antara wilayah profan dan sakral yang disebabkan kepentingan ekonomi. Temuan lainnya adalah meskipun ritual adalah inti budaya Jawa, tetapi ritual sex justru bertolak belakang dengan pandangan hidup Jawa yang lebih mengutamakan ketajaman moral dan intelektual.

(8)

Abstract

Waluyo, Ritual Ngalap Berkah Gunung Kemukus dalam Perspektif Kejawen, 2016, Program Studi Magister Sosiologi Agama, Fakultas Teologi, Universitas Kristen Satya Wacana.

Pembimbing: Dr. David Samiyono ; Dr. Pdt. Retnowati

This research has done at Mount Kemukus, caused by several interesting phenomenon. Mount Kemukus is very importance for the people who owning the thought to its ancestor utilize to get the safety benediction, properties, prosperity, even the problem of couple. The thought has manifested in the form of ritual activity. Allegedly, ritual practice at Kemukus addition to pilgrimage, the pilgrims having sex as a form of ritual practices.

Based on it, the research to determine the factors that encourage people to perform the ritual at Mount Kemukus. Not infrequently, the practice of ritual Mount Kemukus, ritual sex practices among actors ritual criticism from society as immoral actions. Eliade said, even though secular society says ritual practices immoral actions, but practice is the act of a sacred ritual and ritual practices were not immoral, because the action imitating of supernatural beings. Like ritual sex practices at Mount Kemukus, this research to know the views of the Kejawen ritual at Mount Kemukus sex.

The form of this research is descriptive analytical and the paradigm that weared on this research are used theory of Mircea Eliade, Mallinowski, Clifford Geertz, Magnis Suseno, Purwadi, Neils Mulder, Suwardi Endraswara. The informan are the local government deputized on duty by the Tourism and communication staffs, tombs door keeper, pilgrims, pheripheral of countryside and the society around Mount Kemukus. Technics of data collecting are interview, observation, and document technicsly is dimensional intake sample of sampling.

The results research indicate, ritual practice are encouraged of social believe system, confidence and live up to the myth and success. The other side was found a change in the value of ritual, so the profane and the sacred boundaries begin to disappear due to economic interests. Another finding, although the ritual is the core of Javanese culture, but ritual sex is not according Javanese philosophy prefers the moral and intellectual acuity.

(9)
(10)

Referensi

Dokumen terkait

(2014) conducted a design research about addition of fractions and her study suggests that the use of models (paper strip and bar model) help students to develop their

[r]

KUDUS-PURWODADI NO.93 MENGUMUMKAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN TAHUN 2013, SEPERTI TERSEBUT DIBAWAH INI. NON LELANG/

Pengetahuan fisis adalah suatu pengetahuan yang menunjukkan karakteristik fisik (ukuran, bentuk, warna, tekstur dsb) dari suatu objek/benda dan interaksi maupun

Translasi adalah transformasi yang mengubah kedudukan suatu objek dengan jarak dan arah tertentu dengan tidak mengubah bentuk dan ukuran objek tersebut (Web 1). Dalam

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis

[r]

The following thirteen thematic extension modules were introduced by version 2.0 of the CityGML standard: Appearance, Bridge, Building, CityFurniture,