10
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2014 hingga 30 Maret 2015. Penelitian berlokasi di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan :
1. Desa Tlogoweru merupakan salah satu daerah penghasil padi dengan kegiatan usahatani yang telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah.
2. Petani padi di Desa Tlogoweru telah melakukan kegiatan pemanfaatan Tyto alba dalam kegiatan usahatani padi.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif, di mana penelitian ini menjelaskan hubungan antar variabel dengan menganalisis data numerik (angka) menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, yakni pengumpulan data guna mendapatkan fakta dari gejala dan kejadian yang ada di lapangan, lalu mencari keterangan secara aktual/sebenarnya dari suatu kelompok dalam kurun waktu tertentu (Notoatmodjo, 2005).
3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Dari total 284 orang petani padi, sampel yang diambil adalah sebanyak 30 orang petani padi yang memanfaatkan burung hantu dalam usahatani padi.
3.4 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data primer, digunakan beberapa metode seperti observasi/pengamatan langsung di lapangan, wawancara dengan petani padi dan pengambilan dokumentasi gambar/rekaman di Desa Tlogoweru. Sedangkan data sekunder diperoleh dari menduplikasi data sekunder yang didapat dari perangkat desa/instansi terkait di Desa Tlogoweru.
[image:2.595.99.521.208.748.2]3.5 Definisi dan Pengukuran Variabel
Tabel 1. Definisi dan Kategori Pengukuran Variabel
No Variabel Definisi Skala Pengukuran
Faktor Internal
1 Umur Jumlah tahun umur responden hingga saat
penelitian ini dilaksanakan. Rasio
2 Pendidikan
Pendidikan formal tertinggi yang pernah diikuti oleh responden, di mana pada tiap jenjang /
level pendidikan diberikan kode (1) Tidak Sekolah; (2) SD; (3) SMP; (4) SMA; (5)
Universitas
Ordinal
3 Pekerjaan
Sampingan
Kegiatan yang menghasilkan uang, dan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam keluarga. Terbagi dalam 3 kategori, yakni (1)
Petani; (2) Peternak; (3) Non-pertanian
Nominal
4 Lamanya
Tinggal Jumlah tahun lamanya responden menetap. Rasio
5 Jumlah Rubuha Jumlah rumah burung hantu yang ada di lahan Rasio
Faktor Eksternal
1 Gaya
Kepemimpinan
Kemampuan pemimpin desa dalam mengajak masyarakat kengikuti suatu kegiatan. Dilihat pula dari keaktifan pemimpin dalam kegiatan yang diselenggarakan. Dikategorikan menjadi (1) Berpengaruh dan (2) Tidak Berpengaruh
Nominal
2 Komunikasi
Pola jalinan komunikasi dari petani. Dikategorikan menjadi (1) Berpengaruh dan (2)
Tidak Berpengaruh
Nominal
3 Proses Belajar
Proses pembelajaran yang didapat. Dikategorikan menjadi (1) Berpengaruh dan (2)
Tidak Berpengaruh Nominal Partisipasi 1 Tingkatan dalam Partisipasi
Tingkat partisipasi yang ditinjau dari keseluruhan aspek keterlibatan petani, melalui pertanyaan-pernyaan seputar tentang peran serta
dalam perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan evaluasi
, Rasio
3.6 Keabsahan dan Teknik Analisa Data 3.6.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Karena data penelitian yang digunakan adalah skala likert, maka metode yang tepat adalah pearson correlation atau yang dikenal dengan product moment. Rumus product moment sebagai berikut:
� =� − {� − � − − }
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan varibel Y xy : jumlah perkalian butir (x) dan skor variabel (y) N : jumlah sampel
x : jumlah skor butir (X) y : jumlah skor variabel (Y)
(Arikunto Suharsimi, 2006) Setelah diolah dengan program SPSS, instrumen dinilai valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari nilai rtabel dengan derajat bebas n-2, di mana n adalah jumlah responden.
3.6.2 Uji Realibilitas
Mengenai uji realibilitas adalah suatu pengujian untuk menujukkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian mempunyai keandalan sebagai alat ukur. (Harrison dalam Zulganef, 2006). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha dengan rumus sebagai berikut:
� =� − − ��
Keterangan :
r11 : realibilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan a2b: jumlah varian butir
a2t : varian total
3.6.3 Uji Asumsi Klasik
Model regresi linear dapat disebut model yang baik jika memenuhi asumsi klasik. Imam Ghozali (2006) menyatakan bahwa uji asumsi klasik meliputi uji autokorelasi, heteroskedastisitas dan multikolineritas.
3.6.3.1Uji Autokorelasi
[image:4.595.99.513.206.528.2]Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Data dikatakan baik jika tidak terjadi/bebas autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari Uji Durbin-Watson (DW Test) di mana terdapat asumsi yang berlaku untuk mengambil ada tidaknya autokorelasi :
Tabel 2. Asumsi Pengambilan Keputusan dalam Uji Autokorelasi
3.6.3.2Uji Heteroskedastisitas
Uji heroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Data yang baik adalah data yang tidak mengalami heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan Uji Glejser, di mana nilai absolute residual diregresikan terhadap variabel independen (Gujarati dalam Imam Ghozali, 2004). Apabila nanti ditemukan nilai signifikansi nya < 0,05 maka telah terjadi heteroskedastisitas.
3.6.3.3Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi. Untuk mendeteksi multikolonieritas, bisa dilihat dari nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Jika ditemukan nilai tolerance ≤0.1 dan nilai VIF ≥ 10 maka telah terjadi multikolonieritas.
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 - du ≤ d ≤ 4-dl
3.6.4 Analisa Data 3.6.4.1Uji Hipotesis
3.6.4.1.1 Pengujian Serempak (Uji F)
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara serempak terhadap pendapatan usahatani padi, digunakan uji F dengan kriteria uji sebagai berikut:
- Jika Fhitung > Ftabel : Hal ini berarti variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas.
- Jika Fhitung ≤ Ftabel : Hal ini berarti variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas.
3.6.4.1.2 Pengujian Parsial (Uji T)
Untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial, terhadap pendapatan petani, digunakan uji t dengan kriteria uji sebagai berikut :
- Jika thitung > ttabel : Hal ini berarti variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas.
- Jika thitung ≤ ttabel : Hal ini berarti variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel tak bebas.
3.6.4.2Analisis Regresi Linier Berganda
Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Menurut Kutner dkk (2004), untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi linier berganda. Bentuk umum dengan p variabel bebas adalah :
� = + �� + �� + ⋯ + ��� ,�+ ��
Keterangan :
� : variabel dependen (tak bebas)
: konstanta (nilai � apabila �� , �� , … , �� � = )
, , … , �, : koefisien regresi
�� , �� , … , �� � , : variabel independe (bebas)