• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGETAHUAN MASYARAKAT JAWA TENTANG BAHAN DASAR JAMU TRADISIONAL DI DESA BROHOL, KECAMATAN SEI SUKA, KABUPATEN BATUBARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGETAHUAN MASYARAKAT JAWA TENTANG BAHAN DASAR JAMU TRADISIONAL DI DESA BROHOL, KECAMATAN SEI SUKA, KABUPATEN BATUBARA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGETAHUAN MASYARAKAT JAWA TENTANG

TANAMAN BAHAN DASAR JAMU TRADISIONAL

DI DESA BROHOL KECAMATAN SEI SUKA

KABUPATEN BATUBARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

AYU LESTARI

NIM. 309122010

PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

Ayu Lestari, 309122010, Pengetahuan Masyarakat Jawa tentang Bahan Dasar Jamu Tradisional di Desa Brohol, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara, Skripsi : Medan, Fakultas Ilmu Sosial, Program Studi Pendidikan Antropologi, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah jamu dalam masyarakat Jawa, tanaman yang dijadikan bahan dasar jamu serta khasiat tanaman, proses pembuatan jamu dengan bahan-bahan yang digunakan, khasiat pengobatan tradisional dengan jamu bagi konsumen, pengetahuan masyarakat Jawa terhadap jamu tradisional. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu teknik penelitian yang memaparkan data yang ada berdasarkan fakta yang ada di lapangan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan melalui penelitian lapangan (field

research) dengan metode observasi tanpa partisipasi dan wawancara tidak terstruktur.

Dari hasil penelitian lapangan bahwa sejarah jamu ada di tengah-tengah masyarakat Jawa lebih dari seratus tahun yang lalu yang dikembangkan dilingkungan istana atau keraton yaitu Kesultanan di Yogyakarta dan Kasununan di Surakarta kemudian racikan jamu diperkenalkan pada masyarakat luas oleh dukun atau tabib yang merupakan ahli pengobatan tradisional jaman dulu.

Jamu tradisional adalah salah satu pengobatan tradisional masyarakat Jawa yang sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat untuk memelihara kesehatan, kecantikan maupun menyembuhkan penyakit. Ada 18 macam bahan-bahan berupa tumbuh-tumbuhan atau rempah-rempah yang digunakan untuk membuat jamu tradisional yang dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan. Dalam proses pembuatan jamu tradisional ada enam tahap yang dilakukan dalam proses pembuatan jamu tradisional yaitu memilih bahan, menimbang atau menakar bahan, mencuci bahan, menyiapkan peralatan, menghaluskan bahan, dan merebus bahan yang sudah dihaluskan termasuk didalamnya proses memberi garam, mencicipi, menyaring, dan mengisi jamu kedalam wadah botol.

Ada berbagai macam penyakit yang bisa disembuhkan dengan jamu tradisional, yang dahulunya jamu tradisional ini hanya digunakan oleh kaum wanita tetapi sekarang dapat digunakan oleh semua jenis kelamin dan usia. Masyarakat Jawa tidak secara keseluruhan mengetahui tentang sejarah jamu ada di tengah-tengah mereka, segala jenis-jenis tanaman yang digunakan beserta khasiatnya, dan proses pembuatan jamu tradisional. Dengan demikian keberadaan jamu tradisional sebagai pengobatan tradisional semakin diminati masyarakat untuk menyembuhkan penyakit maupun sekedar untuk memelihara kesehatan dan kecantikan.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa yang senantiasa menyertai dan memberikan rahmat yang begitu besar sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengetahuan Masyarakat

Jawa tentang Tanaman Bahan Dasar Jamu Tradisional di Desa Brohol, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara”.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, bantuan, dan motivasi dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Antropologi yang memberikan semangat kepada mahasiswa/I dalam menyusun skripsi.

4. Bapak Drs. Tumpal Simarmata, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu memberikan motivasi agar menyelesaikan skripsi tepat waktu.

5. Ibu Dra. Nurjannah, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan penguji I yang senantiasa membimbing penulis selama perkuliahan.

(6)

iii 7. Kedua orang tua, Ayahanda Satirin dan Ibunda Painah tercinta yang senantiasa

mencurahkan rasa sayang, didikan materi serta doa yang tak henti-hentinya kepada penulis.

8. Kakak Sarni, kakak Rini Ulandari, Nanda Triana yang telah membantu penulis saat penelitian.

9. Sahabat-sahabat penulis, Tri Adi, Reni, Maria, Dewi, Astri, Ika, dan buat semua teman-teman stambuk 2009, akhirnya kita sampai di akhir perjalanan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

10.Terkhusus kepada yang tersayang Dita Zakaria, S.ST yang telah memberikan motivasi dan secara tidak langsung memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk skripsi ini karena masih banyak kekurangan, baik dalam penulisan maupun pencetakan. Semoga skripsi ini dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan bagi yang membacanya.

Medan, Juli 2013

(7)

iv

2.1.1. Sistem Pengetahuan ... 8

2.1.2. Tanaman Berkhasiat Obat ... 10

2.1.3. Jamu Tradisional ... 13

2.1.4. Sejarah Masuknya Masyarakat Jawa di Batubara ... 16

2.2. Kerangka Berpikir ... 18

BAB – III METODOLOGI PENELITIAN... 20

3.1. Metode Penelitian ... 20

3.2. Lokasi Penelitian ... 20

3.3. Sumber Data ... 21

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 22

3.5. Teknik Analisa Data ... 24

BAB – IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 26

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 26

4.1.1. Sejarah Desa Brohol ... 26

(8)

v

4.1.3. Keadaan Alam ... 27

4.1.4. Penduduk. ... 29

4.1.5. Sarana dan Prasarana ... 32

4.1.6. Unsur-Unsur Kebudayaan ... 34

4.2. Pengetahuan Masyarakat Jawa tentang Tanaman Bahan Dasar Jamu Tradisional Secara Umum ... 38

4.2.1. Sejarah Jamu Tradisional dalam Masyarakat Jawa ... 40

4.2.2. Tanaman Bahan Dasar Jamu Tradisional dan Khasiat Tanaman ... 42

4.2.3. Proses Pembuatan Jamu Tradisional dan Bahan-Bahannya.... 50

4.2.4. Khasiat Pengobatan Tradisional dengan Jamu ... 58

4.2.5. Pengetahuan Masyarakat Jawa terhadap Jamu Tradisional .... 61

BAB – V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1. Kesimpulan. ... 65

5.2. Saran ... 66

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Penggunaan Tanah Desa Brohol ... 28 Tabel 2.Komposisi Penduduk Desa Brohol Berdasarkan Tingkat

Usia ... 29 Tabel 3.Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 30 Tabel 4.Komposisi Penduduk Desa Brohol Berdasarkan Tingkat

Pendidikan ... 31 Tabel 5.Komposisi Penduduk Desa Brohol Berdasarkan Mata

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Menimbang Bahan ... 51

Gambar 2.Mencuci Bahan ... 52

Gambar 3.Peralatan ... 53

Gambar 4.Mencuci Peralatan ... 53

Gambar 5.Menghaluskan Bahan dengan Mesin Penggiling ... 54

Gambar 6.Merebus Bahan yang Sudah Dihaluskan ... 55

Gambar 7.Memberi Garam Setelah Selesai Dimasak. ... 56

Gambar 8.Mencicipi Jamu ... 56

Gambar 9.Menyaring Jamu ... 57

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap masyarakat atau suku bangsa pada umumnya memiliki berbagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang pada mulanya berbasis pada sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar. Seperti halnya para leluhur telah mempunyai pengalaman dalam memilih dan memanfaatkan berbagai sumber daya alam disekitarnya, yang mereka yakini dapat meningkatkan kesehatan dan menyembuhkan berbagai penyakit. Manusia memegang peranan penting dalam mempertahankan dan meningkatkan kesehatan diri dan lingkungan. Oleh karena itu, manusia memiliki pengetahuan tentang alam khususnya mengenai tanaman yang berkhasiat untuk menghindari dan menyembuhkan suatu penyakit.

(12)

2 Pengetahuan dan pemahaman masyarakat dalam memilih cara menyembuhkan penyakitnya diperoleh dari pengalaman serta dorongan lingkungannya yang berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukannya sehingga ketika manusia mengalami sakit maka manusia senantiasa menyembuhkan penyakitnya dengan pengetahuannya untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Dalam menyembuhkan suatu penyakit terdapat dua bentuk pengobatan yaitu pengobatan medis atau pengobatan modern dan pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Pengobatan medis biasanya menjadi pilihan bagi masyarakat yang memiliki pengetahuan yang sudah maju dan rasional. Begitu juga sebaliknya, pengobatan tradisional biasanya akan menjadi pilihan apabila penderita suatu penyakit memiliki pengetahuan yang belum begitu maju dalam bidang medis.

Pengobatan modern adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara modern atau terbaru. Menurut Wahyu (2010:133), pengobatan tradisional adalah suatu upaya kesehatan dengan cara lain dari ilmu kedokteran dan berdasarkan pengetahuan yang diturunkan secara lisan maupun tulisan yang berasal dari Indonesia atau luar Indonesia. Menurut Hanum (2011:3), fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik.

(13)

3 menyembuhkan suatu penyakit. Di Indonesia, pemanfaatan obat tradisional seperti jamu sudah dilakukan sejak dulu dan menjadi warisan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Jawa. Pengobatan tradisional dengan jamu ini menggunakan bahan-bahan yang berasal dari tanaman yang diyakini berkhasiat dan terdapat di sekitar lingkungan masyarakat.

Jamu juga dipercaya sebagai minuman yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit dan mempercantik tubuh bagi kaum wanita karena pada umumnya jamu banyak dikonsumsi oleh wanita baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun dewasa. Biasanya jamu tersedia dalam bentuk rebusan atau serbuk yang diseduh dengan air. Karena bahan dasar pembuatan jamu berasal dari tanaman yang berkhasiat tanpa campuran bahan kimia, maka masyarakat percaya bahwa jamu aman untuk dikonsumsi serta tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan.

Bagian tanaman yang biasanya digunakan dalam pembuatan jamu yakni bagian akar, batang, daun, buah, dan sebagainya. Bahan-bahan tersebut alami tanpa efek samping yang kemudian diproses sedemikian rupa dan digunakan sebagai upaya memelihara kesehatan, mengobati penyakit, maupun menigkatkan kecantikan. Pada masyarakat Jawa misalnya, penyakit cacar air dapat diobati dengan rebusan bahan-bahan seperti rimpang temulawak, rimpang kencur, dan asam.

(14)

4 semakin meningkat karena adanya isu kembali ke alam, sehingga keberadaan jamu masih tetap eksis di tengah berkembangnya obat modern. Hal tersebut didukung oleh pengetahuan masyarakat terhadap bahan dasar pembuatan jamu yakni tanaman berkhasiat.

Pengetahuan masyarakat Jawa dalam memanfaatkan keanekaragaman jenis tanaman yang berkhasiat untuk dijadikan bahan dasar jamu tidak hanya berguna untuk memelihara kesehatan saja tetapi juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Fenomena ini menarik untuk dipahami karena jamu merupakan hasil dari pengetahuan masyarakat Jawa dalam memanfaatkan tanaman yang ada di lingkungan sekitar sebagai salah satu pengobatan tradisional yang saat ini masih banyak peminatnya.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk meneliti

tentang “Pengetahuan Masyarakat Jawa tentang Tanaman Bahan Dasar

(15)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Dari pemaparan latar berlakang di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Sejarah jamu tradisional dalam masyarakat Jawa.

2. Tanaman yang dijadikan bahan dasar jamu tradisional serta khasiat tanaman tersebut.

3. Proses pembuatan jamu tradisional dengan bahan-bahan yang

digunakan.

4. Khasiat pengobatan tradisional dengan jamu bagi konsumen.

5. Mahalnya biaya pengobatan modern.

6. Masyarakat yang cenderung memilih pengobatan tradisional.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka penulis membatasi

masalah penelitian ini pada “Pengetahuan Masyarakat Jawa tentang Tanaman

(16)

6

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah jamu tradisional dalam masyarakat Jawa?

2. Apa saja tanaman yang dijadikan bahan dasar jamu tradisional serta khasiat tanaman tersebut?

3. Bagaimana proses pembuatan jamu tradisional dengan bahan-bahan yang digunakan?

4. Apa saja khasiat pengobatan tradisional dengan jamu bagi konsumen?

5. Bagaimana pengetahuan masyarakat Jawa terhadap jamu tradisional?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejarah jamu tradisional dalam masyarakat Jawa.

2. Untuk mengetahui tanaman yang dijadikan bahan dasar jamu serta khasiat

tanaman tersebut.

3. Untuk mengetahui proses pembuatan jamu dengan bahan-bahan yang

digunakan.

4. Untuk mengetahui khasiat pengobatan tradisional dengan jamu bagi konsumen.

5. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Jawa terhadap jamu

(17)

7

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah pemahaman

mengenai pengetahuan masyarakat Jawa tentang tanaman bahan dasar jamu tradisional yang dilihat dari sudut pandang penelitian Antropologi Kesehatan.

(18)

65

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Jamu tradisional ada di tengah-tengah masyarakat Jawa lebih dari seratus tahun yang lalu yang dikembangkan dilingkungan istana atau keraton yaitu Kesultanan di Yogyakarta dan Kasununan di Surakarta kemudian racikan jamu diperkenalkan pada masyarakat luas oleh dukun atau tabib yang merupakan ahli pengobatan tradisional jaman dulu.

2. Ada 18 (delapan belas) macam bahan yang berupa tumbuh-tumbuhan maupun

rempah-rempah yang digunakan dalam membuat jamu tradisional, yang masing-masing bahan tersebut memiliki berbagai macam khasiat yang berguna untuk kesehatan.

3. Ada 6 (enam) tahap yang dilakukan dalam proses pembuatan jamu tradisional

yaitu memilih bahan, menimbang atau menakar bahan, mencuci bahan, menyiapkan peralatan, menghaluskan bahan, dan merebus bahan yang sudah dihaluskan termasuk didalamnya proses memberi garam, mencicipi, menyaring, dan mengisi jamu kedalam wadah botol.

(19)

66 darah, meredakan sakit perut saat menstruasi, melancarkan Air Susu Ibu (ASI), menetralisir kesehatan ibu yang baru melahirkan, mengobati lever, mengobati usus buntu, mengobati maag, mengobati batu karang, menghilangkan masuk angin, menghaluskan kulit, dan memperindah bentuk tubuh.

5. Masyarakat Jawa tidak semua mengetahui secara pasti tentang pengobatan tradisional dengan jamu, baik dari sejarahnya, bahan-bahan dan khasiatnya maupun proses pembuatan jamu itu sendiri.

5.2. Saran

1. Pengobatan tradisional dengan jamu didalam masyarakat Jawa diharapkan semakin dapat menjadi tujuan masyarakat khususnya masyarakat Jawa dalam hal menyembuhkan suatu penyakit dan memelihara kesehatan tanpa harus menggunakan obat-obatan kimia yang mengandung banyak efek samping. 2. Masyarakat Jawa seharusnya mengetahui sejarah jamu tradisional ada di

tengah-tengah masyarakat Jawa, bahan-bahannya, maupun proses

pembuatannya karena jamu tradisional berasal dari nenek moyang masyarakat Jawa itu sendiri bukan dari etnis lain.

3. Pemerintah sebaiknya dapat memberikan bentuk perhatian dan kepeduliannya

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Azwar dan Jacob. 1992. Antropologi Kesehatan Indonesia, Jilid I,

Pengobatan Tradisional. Jakarta : EGC.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Daulay, Zainul. 2011. Pengetahuan Tradisional: Konsep, Dasar Hukum, dan

Praktiknya. Jakarta : Rajawali Pers.

Departemen Pendidikan Nasional Dan Balai Pustaka. 2007. Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Edisi III. Jakarta : Balai Pustaka

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1985. Tanaman Obat Indonesia, Jilid

II. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan

Endaswara, Suwardi. 2010. Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta : Cakrawala. Foster, George M. dan Barbara Gallatin Anderson. 2009. Antropologi Kesehatan.

Jakarta : UI-Press.

Geertz, Clifford. 1983. Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa. Jakarta : Pustaka Jaya.

Hanum, Musyri’ah. 2011. Pengobatan Tradisional Dengan Jamu Ala Keraton

(21)

Hapsoh dan Yaya Hasanah. 2011. Budidaya Tanaman Obat Dan Rempah. Medan : USU Press.

Koentjaraningrat. 2002. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta Moleong, Lexy J.. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Morna, Muhammad Yusuf. 2010. Sejarah Batu Bara dari Masa ke Masa. Batu Bara : Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Batu Bara. Putra, Juniartha Semara. 2012. Suku Jawa Dan Masalah Kesehatan. Diunduh dari

(http:///C:/Users/MY%20COMPUTER/Downloads/SUKU%20JAWA% 20DAN%20MASALAH%20KESEHATAN%20%C2%AB%20Jun.ID. htm) pada tanggal 3 Pebruari 2013.

Ratna, Wahyu. 2010. Sosiologi dan Antropologi Kesehatan dalam Perspektif Ilmu

Keperawatan. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Sari Madu Rempah. 2013. Tanaman Obat Penyembuh Berbagai Macam Penyakit. Diunduh dari (http://www.sarimadurempah.com/tanaman-obat) pada tanggal 5 pebruari 2013.

Spradley, James. P. 2007. Metode Etnografi. Pengantar DR. Amri Marzali, M.A. Yogyakarta : Tiara Wacana.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

(22)

Suparni dan Ari Wulandari. 2012. Herbal Nusantara: 1001 Ramuan Tradisional

Asli Indonesia. Yogyakarta : Rapha Publishing.

Gambar

Tabel 1.Penggunaan Tanah Desa Brohol ......................................................
Gambar 1.Menimbang Bahan .......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Adapun perbedaan penulisan Hardian dengan penelitian penulis yaitu, Hardian lebih memfokuskan penelitiannya pada konflik kepentingan yang melibatkan banyak pihak secara

Pada hasil penelitian dari 92 siswi bahwa tipe pola asuh orang tua yang paling banyak dipersepsikan oleh responden adalah demokratis 64,1% yang sebagian besar 71,2% memiliki

Adapun rancangan dalam program ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu (1) melakukan assessment komunitas, tujuan dari dilakukannya assessment ini adalah untuk menentukan

Berdasarkan rencana operasi penambangan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dan biaya yang minimal PTBA melakukan kajianbiaya yang digunakan untuk mencapai

Metode pencampuran larutan terbukti dapat digunakan untuk mensintesis serbuk FeTiO3 selain itu metode pencampuran juga mempercepat pembentukan fasa FeTiO3 pada suhu

Antoniades, 1990 dalam buku Poethic of Architecture metafora merupakan suatu cara memahami suatu hal, seolah hal tersebut sebagai suatu yang lain dan metafora merupakan sebuah

Adanya komitmen organisasi, dan anggaran yang ditetapkan secara jelas sesuai dengan tujuannya serta kegiatan yang dilakukan pemerintah untuk menlindungi kekayaan