MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOPERATIF TIPE
JIGSAW DI KELAS V SDN 050768 AIR HITAM KEC. GEBANG TA 2011/2012
SKRIPSI
Di Ajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
DIAN PERTIWI 108313068
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
PElajaran Sains Dengan Menggunakan Model Koperatif Tipe Jigsaw di
Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012” yang di susun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD S-1 Guru Kelas
Universitas Negeri Medan.
Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
3. Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I., Drs. Aman Simare-mare
selaku Pembantu Dekan II, dan Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Pembantu
Dekan III.
4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan
Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan
5. Bapak Drs. Akden Simanihuruk M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi yang telah
6. Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, Dra. Zuraidah Lubis, M.Pd, dan Drs. Demmu
Karo-Karo, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan
maupun saran kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.
7. Staf Pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah
memberikan ilmunya kepada peneliti selama perkuliahan.
8. Bapak Suraya Indra, Ama.Pd selaku kepala sekolah dan Ibu Neneng Agus
Marni Lubis selaku wali kelas SD Negeri 050768 Air Hitam yang telah
banyak membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
9. Ayahanda Selamat Maryono dan Ibunda Sugiarni, Adindan, Arjuna Prawira,
Rizal Fauzi, Ade Rizkia Mahfuza, Julfriza Ahmadi dan seluruh keluarga yang
telah membantu dan membimbing peneliti serta memberi dukungan kepada
peneliti selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi S1 di UNIMED.
10.Sahabat-sahabatku, khususnya LASKAR BERLLE “special buat angga
pratama” seluruh teman-teman kelas J yang telah memberikan motivasi
kepada peneliti dalam penelitian skripsi ini.
Peneliti menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa,
karenanya peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita. Amin ya Rabbal Alamin.
Medan, Juli 2012
Peneliti,
ABSTRAK
DIAN PERTIWI. NIM 108313068. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang TA 2011/2012.
Penelitian ini melengkapi kegiatan untuk meningkatkan hasil belajar sains siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw pada materi pokok pesawat sederhana di Kelas V SD Negeri 050768 Air Hitam Kec. Gebang Tahun Ajaran 2011/2012.Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah” Apakah dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains Materi pokok Pesawat sederhana di Kelas V SD Negeri 050768 Air Hitam Kec. Gebang Tahun Ajaran 2011/2012?
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains materi pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 050768 air Hitam kec. Gebang Tahun Ajaran 2011/2012 dengan jumlah 32 orang siswa
Penelitian menggunakan desain PTK dengan tindakan pembelajaran model jigsaw. Data dikumpulkan dengan menggunakan test dan observasi. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa. Data di analisis dengan menggunakan persentase dan analisis kualitatif.
Berdasarkan analisis data pada saat pretest diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 8 orang ( 25 % ) dan 24 orang ( 75% ) yang tidak tuntas. Setelah pelaksanaan siklus 1 dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 15 orang (46,88% ) dan 17 orang ( 53,12% ) yang tidak tuntas. Selanjutnya penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw dan media yang lebih bervariatif. Maka diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar siswa semakin lebih meningkat yaitu sebanyak 29 orang siswa ( 90,63 % ) dan 3 0rang ( 9,37 % ) yang tidak tuntas.
iv
2.1.1 Pengertian Belajar... 9
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 9
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10
2.1.4 Pengertian Model ... 11
2.1.6 Pembelajaran Kooperatif ... 14
2.1.7 Model Jigsaw ... 16
2.1.8 Karakteristik Model Pembelajaran Jigsaw ... 17
2.1.9 Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 18
2.1.10 Tujuan Pembelajaran Koperatif Jigsaw ... 19
2.1.11 Langkah Langkah Pembelajaran Jigsaw... 19
2.1.12 Kelebihan dan Kekurangan Model Jigsaw ... 22
2.2 Kerangka Berfikir ... 24
2.3 Hipotesis Tindakan ... 25
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
3.1. Jenis Penelitian ... 26
3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 26
3.3.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26
3.4. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 26
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nilai Pre Test Siswa ... 36
Tabel 2 Deskripsi Nilai Siswa Awal Tindakan ... 37
Tabel 3 Tingkat Kebetuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 44
Tabel 4 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus I ... 45
Tabel 5. Aktivitas mengajar guru pada siklus I ... 46
Tabel 6. Aktivitas belajar siswa pada siklus I ... 47
Tabel 7 Nilai Siswa Pada Siklus II ... 54
Tabel 8 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus II ... 55
Tabel 9. Aktivitas belajar siswa pada siklus II ... 58
Tabel 10. Aktivitas belajar siswa pada siklus II ... 58
Tabel 11 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Pada saat Pretes Siklus I dan Siklus II ... 59
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Persentase perubahan hasil belajar siswa pada awal tindakan ... 38
Grafik 2. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus I ... 46
Grafik 3. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus II ... 57
Gambar 4. Grafik peningkatan hasil belajar siswa pada saat
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 ... 67
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 2 ... 71
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1... 74
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 2 ... 78
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 83
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 84
Lampiran 7 Soal Pretest ... 85
Lampiaran 8 Soal Siklus I ... 86
Lampiran 9 Soal Siklus II ... 87
Lampiran 10 Teknik Penskoran Test Hasil Belajar ... 88
Lampiran 11 Kunci Jawaban LKS Siklus I ... 89
Lampiran 12 Kunci Jawaban LKS Siklus II ... 90
Lampiran 13 Kunci Jawaban Pretes ... 91
Lampiran 14 Kunci Jawaban Siklus I ... 92
Lampiran 14 Kunci Jawaban Siklus II ... 93
Lampiran 15 Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I ... 94
Lampiran 16 Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II ... 95
Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 96
Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 97
Dokumentasi
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sains merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains diharapkan
dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangannya lebih lanjut dalam menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajaran sains sebaiknya dilaksanakan dengan cara pemberian
pengalaman belajar secara langsung. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk belajar
secara inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan penting dalam
membentuk peserta didik menjadi manusia yang kritis, kreatif, dan inovatif. Oleh
sebab itu, sekolah terus berupaya memperbaiki semua komponen-komponen yang
terlibat dalam penyelenggaran proses pembelajaran.
Pembelajaran merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru
memegang peranan penting dan secara langsung berhubungan dengan anak didik.
Dalam proses pembelajaran anak sangat membutuhkan dorongan untuk
mengembangkan potensi seperti kemampuan berfikir secara kritis dan inovatif.
Potensi seperti ini di dalam kelas semata-mata diarahkan kepada kemampuan anak
untuk mengingat dan menimbun berbagai pengetahuan di dalam memory tanpa
adanya kegiatan yang dapat mengarahkan siswa untuk menghubungkan
pengetahuan yang telah diperolehnya.
Rendahnya hasil belajar siswa juga disebabkan karena siswa masih pasif.
Pada saat proses belajar mengajar siswa hanya mendengarkan penjelasan guru.
Tugas siswa hanya mencatat hal-hal yang dianggap penting. Sedangkan partisipasi
siswa jarang sekali diperhatikan oleh guru, padahal salah satu aspek penting untuk
terciptanya proses belajar mengajar siswa sebaiknya dilibatkan secara aktif
kreatif.
Rendanya hasil belajar siswa juga disebabkan karena tidak tersedianya alat
peraga yang digunakan guru dalam mengajar. Pada hal penggunaan alat peraga
sangat diperlukan karena dapat digunakan sebagai perantara guru dalam
menyampaikan pembelajaran dan memberikan dorongan terhadap kegiatan belajar
siswa. Penggunaan alat peraga juga dapat memberikan pengalaman nyata dan
juga dimaksudkan untuk menghidari verbalisme.
Selain itu, proses pembelajaran sains masih didominasi guru yakni
penggunaan model ceramah dan jarang menggunakan alat peraga. Aktivitas siswa
dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang
dianggap penting. Guru menjelaskan hanya sebatas materi dan sedikit proses.
Salah satu penyebabnya adalah padatnya materi yang harus dibahas dan
tidak cukup hanya menekankan pada materi, tetapi yang lebih penting adalah
proses untuk membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum.
Dalam mengajar ada pandangan bahwa guru merupakan satu-satunya
sumber belajar. Siswa sangat pasif dalam kegiatan belajar mengajar, pada saat
diminta untuk menyampaikan pikiran, gagasan, atau persaan secara lisan siswa
tidak bisa menjawab. Hal ini disebabkan karena Tidak adanya sarana dan
prasarana belajar yang menunjang seperti perpustakaan maupun laboratorium juga
menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Ruang kelas yang terlalu
sempit dan tidak sesuai dengan jumlah siswa juga sangat berpengaruh pada proses
pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dengan guru di
kelas V menguraikan bahwa rendahnya hasil belajar siswa sangat erat kaitannya
dengan pribadi siswa sendiri dan lingkungannya. Siswa yang berprestasi tidak
semata-mata karena kemampuannya sendiri namun juga karena lingkungan
belajar seperti model mengajar guru, alat dan sarana sekolah, dan disiplin yang
membentuknya untuk memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Dari hasil
wawancara dan observasi dengan jumlah 32 orang siswa hanya 13 orang siswa
yang tuntas pada mata pelajaran sains dengan persentase (40,63%) dan 19 orang
siswa dengan persentase (59,37%) yang menyatakan tidak tuntas pada mata
pelajaran sains. Selanjutnya dari hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan
mewawancarai guru ditemukan bahawa nilai rata-rata ulangan pada tahun ajaran
yang lalu hanya mencapai 61,23 sedangkan nilai rata yang diharapkan adalah 70
Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa pada materi ajar sains salah
satu bukti dari kegagalan proses pembelajaran, hal ini disebabkan karena para
siswa diajar dengan bentuk hafalan, siswa diajak untuk menghafal sebanyak
mungkin kosakata, rumus-rumus, bahasa asing dan sebagainya tanpa dilakukan
kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
hal ini dapat mempengaruhi minat siswa terhadap mata pelajaran sains.
Selain dari sisi siswa rendahnya hasil belajar siswa erat kaitannya dengan
kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Penggunaan model dan strategi
mengajar yang tepat tentunya akan mengaktifkan siswa dalam belajar. Oleh
karenanya guru hendaknya menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan
contoh-contoh yang kongkrit, sesuai dengan pengalaman siswa, dan mengajak
siswa untuk ikut mempraktikkan sendiri sebagai upaya penemuan konsep melalui
perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda yang benar-benar
nyata, sehingga kemampuan intelektual, sikap, minat dan kreativitas siswa
menjadi meningkat.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dibutuhkan suatu model yang
tepat salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif jigsaw. Model jigsaw
merupakan sebuah cara memberikan kebebasan kepada siswa agar dapat belajar
dengan baik. Model pemebelajaran Jigsaw sangat efektif diterapkan pada mata
pelajaran sosial hal ini dikarenakan dalam prakteknya, model pembelajaran
Jigsaw tidak hanya membagi siswa dalam kelompok-kelompok, tetapi juga
membagi bahan menjadi beberapa bagian. Dengan menggunakan model ini
Tujuan dari pembelajaran jigsaw adalah agar siswa mampu untuk
mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar kooperatif, bertangungjawab,
berinteraksi, dalam belajar dan membantu sesama. Sedangakan tugas guru dalam
pembelajaran sebagai fasilisator yaitu memfasilitasi semua aktifitas belajar yang
dibutukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, mengarahkan siswa
terhadap permasalahan yang dihadapi dan membimbing siswa yang mendapat
memcahkan setiap permasalahan yang ada.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian yang
berjudul: ” Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains
Dengan Menggunakan Model Koperatif Tipe Jigsaw Materi Pesawat
Sederhana di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi adalah
sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains.
2. Siswa belum dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.
3. Dalam mengajar guru jarang menggunakan alat peraga.
4. Dalam mengajar guru masih menggunakan model ceramah.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah“Meningkatkan Hasil Belajar
Materi Pesawat Sederhana di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang
2011/2012”.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah dengan
menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
siswa Pada Pelajaran Sains Materi Pesawat Sederhana di Kelas V SDN 050768
Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk membuktikan apakah
dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar pada pelajaran sains pada materi Pesawat Sederhana di Kelas V SDN
050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012”.
1.6 Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa, sebagai masukkan bagi siswa untuk mengembangkan
pengalaman belajar melalaui model pembelajaran kooperatif jigasaw.
2. Bagi Guru, meningkatkan keterampilan mengajar guru dalam
mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam mata
pelajaran sains khususnya pada mata pelajaran sains.
3. Bagi Peneliti, dapat meningkatkan keterampilan peneliti dalam
4. Bagi Sekolah, sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pada saat diberikan pretes diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal
yaitu 8 orang (25%).
2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran
jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu
15 orang (46,88%).
3. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran
jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu
sebanyak 29 orang siswa (90,63%).
4. Dengan demikian maka dapat hipotesis yang menyatakan bahwa
model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dapat diterima.
5.2 Saran
1. Kepada guru agar menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw
hendaknya memperhatikan langkah-langkah yang terdapat dalam
pembelajaran kooperatif jigsaw sehingga diperoleh hasil yang
Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya melakukan
penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan berbagai mode
DAFTAR PUSTAKA
Anitah. Sri 2008 Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Departemen P & K 1984:75 Pelajaran Bahasa Indonesia. Pendidikan Luar Sekolah Direktur Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah
Dimyati. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Gordon. 2009. Penyusunan Model Pembelajaran content/uploads /2009/09/.pdf )
Helvi. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Sains Siswa Dengan Menggunakan
Model Jigsaw Pada Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 101766 Bandar Setia Tahun Ajaran 2010/2011. Medan : FIP_UNIMED
Ibrahim. 2012 http://blog.elearning.unesa.ac.id/ pukul 18.00Wib
Isjoni. 2009 Cooperative Learning. Bandung Alfa Beta
Lie. 2009 Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasrana Indonesia.
Nurhadi. 2004 Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta :PT. Grasindo
Purwanto, Ngalim. 2009 Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Ratumanan (http://blog.elearning.unesa.ac.id/ pukul 18.00Wib.
Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Micro Teaching. Jakarta :Quantum Teaching
Sadirman. AM 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Rosda Karya
Slameto. 2008 Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta
Stahl 2012 pengembangan -model- pembelajaran- kooperatif –tipe http://blog.elearning.unesa.ac.id/waspodo-tjipto-subroto/ dalam pukul 18.00Wib
Sugiyanto. 2012 Jenis-Jenis-Model-Pembelajaran http://kuliahpgsd.blogspot.com/ 2012/01/.html
Suprijono, Agus. 2009.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suryabrata.2003 Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Syah, Muhibin. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta