• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS V SDN 050768 AIR HITAM KEC. GEBANG TA 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI KELAS V SDN 050768 AIR HITAM KEC. GEBANG TA 2011/2012."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOPERATIF TIPE

JIGSAW DI KELAS V SDN 050768 AIR HITAM KEC. GEBANG TA 2011/2012

SKRIPSI

Di Ajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DIAN PERTIWI 108313068

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberi rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

PElajaran Sains Dengan Menggunakan Model Koperatif Tipe Jigsaw di

Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012” yang di susun untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD S-1 Guru Kelas

Universitas Negeri Medan.

Peneliti menyadari bahwa penelitian skripsi ini tidak akan dapat

diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada

semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

3. Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I., Drs. Aman Simare-mare

selaku Pembantu Dekan II, dan Drs. Nasrun Nasution, MS selaku Pembantu

Dekan III.

4. Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD FIP UNIMED dan

Drs. Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas Ilmu

Pendidikan

5. Bapak Drs. Akden Simanihuruk M.Pd, selaku Pembimbing Skripsi yang telah

(6)

6. Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, Dra. Zuraidah Lubis, M.Pd, dan Drs. Demmu

Karo-Karo, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan

maupun saran kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.

7. Staf Pengajar dan seluruh pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah

memberikan ilmunya kepada peneliti selama perkuliahan.

8. Bapak Suraya Indra, Ama.Pd selaku kepala sekolah dan Ibu Neneng Agus

Marni Lubis selaku wali kelas SD Negeri 050768 Air Hitam yang telah

banyak membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

9. Ayahanda Selamat Maryono dan Ibunda Sugiarni, Adindan, Arjuna Prawira,

Rizal Fauzi, Ade Rizkia Mahfuza, Julfriza Ahmadi dan seluruh keluarga yang

telah membantu dan membimbing peneliti serta memberi dukungan kepada

peneliti selama ini sehingga dapat menyelesaikan studi S1 di UNIMED.

10.Sahabat-sahabatku, khususnya LASKAR BERLLE “special buat angga

pratama” seluruh teman-teman kelas J yang telah memberikan motivasi

kepada peneliti dalam penelitian skripsi ini.

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan baik isi maupun tata bahasa,

karenanya peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita. Amin ya Rabbal Alamin.

Medan, Juli 2012

Peneliti,

(7)

ABSTRAK

DIAN PERTIWI. NIM 108313068. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang TA 2011/2012.

Penelitian ini melengkapi kegiatan untuk meningkatkan hasil belajar sains siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw pada materi pokok pesawat sederhana di Kelas V SD Negeri 050768 Air Hitam Kec. Gebang Tahun Ajaran 2011/2012.Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah” Apakah dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains Materi pokok Pesawat sederhana di Kelas V SD Negeri 050768 Air Hitam Kec. Gebang Tahun Ajaran 2011/2012?

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains materi pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 050768 air Hitam kec. Gebang Tahun Ajaran 2011/2012 dengan jumlah 32 orang siswa

Penelitian menggunakan desain PTK dengan tindakan pembelajaran model jigsaw. Data dikumpulkan dengan menggunakan test dan observasi. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa. Data di analisis dengan menggunakan persentase dan analisis kualitatif.

Berdasarkan analisis data pada saat pretest diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal yaitu 8 orang ( 25 % ) dan 24 orang ( 75% ) yang tidak tuntas. Setelah pelaksanaan siklus 1 dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu 15 orang (46,88% ) dan 17 orang ( 53,12% ) yang tidak tuntas. Selanjutnya penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw dan media yang lebih bervariatif. Maka diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar siswa semakin lebih meningkat yaitu sebanyak 29 orang siswa ( 90,63 % ) dan 3 0rang ( 9,37 % ) yang tidak tuntas.

(8)

iv

2.1.1 Pengertian Belajar... 9

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar ... 9

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 10

2.1.4 Pengertian Model ... 11

(9)

2.1.6 Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.1.7 Model Jigsaw ... 16

2.1.8 Karakteristik Model Pembelajaran Jigsaw ... 17

2.1.9 Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw ... 18

2.1.10 Tujuan Pembelajaran Koperatif Jigsaw ... 19

2.1.11 Langkah Langkah Pembelajaran Jigsaw... 19

2.1.12 Kelebihan dan Kekurangan Model Jigsaw ... 22

2.2 Kerangka Berfikir ... 24

2.3 Hipotesis Tindakan ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1. Jenis Penelitian ... 26

3.2. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

3.3.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

3.4. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 26

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Pre Test Siswa ... 36

Tabel 2 Deskripsi Nilai Siswa Awal Tindakan ... 37

Tabel 3 Tingkat Kebetuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 44

Tabel 4 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus I ... 45

Tabel 5. Aktivitas mengajar guru pada siklus I ... 46

Tabel 6. Aktivitas belajar siswa pada siklus I ... 47

Tabel 7 Nilai Siswa Pada Siklus II ... 54

Tabel 8 Deskripsi Nilai Siswa Pada Siklus II ... 55

Tabel 9. Aktivitas belajar siswa pada siklus II ... 58

Tabel 10. Aktivitas belajar siswa pada siklus II ... 58

Tabel 11 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Pada saat Pretes Siklus I dan Siklus II ... 59

(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Persentase perubahan hasil belajar siswa pada awal tindakan ... 38

Grafik 2. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus I ... 46

Grafik 3. Perubahan hasil belajar siswa pada siklus II ... 57

Gambar 4. Grafik peningkatan hasil belajar siswa pada saat

(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 1 ... 67

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I pertemuan 2 ... 71

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1... 74

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II pertemuan 2 ... 78

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... 83

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa Siklus II ... 84

Lampiran 7 Soal Pretest ... 85

Lampiaran 8 Soal Siklus I ... 86

Lampiran 9 Soal Siklus II ... 87

Lampiran 10 Teknik Penskoran Test Hasil Belajar ... 88

Lampiran 11 Kunci Jawaban LKS Siklus I ... 89

Lampiran 12 Kunci Jawaban LKS Siklus II ... 90

Lampiran 13 Kunci Jawaban Pretes ... 91

Lampiran 14 Kunci Jawaban Siklus I ... 92

Lampiran 14 Kunci Jawaban Siklus II ... 93

Lampiran 15 Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I ... 94

Lampiran 16 Lembar Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II ... 95

Lampiran 17 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I ... 96

Lampiran 18 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II ... 97

Dokumentasi

Surat Izin Penelitian dari Fakultas

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sains merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari

tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains diharapkan

dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangannya lebih lanjut dalam menerapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Proses pembelajaran sains sebaiknya dilaksanakan dengan cara pemberian

pengalaman belajar secara langsung. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk belajar

secara inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Sekolah

sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan penting dalam

membentuk peserta didik menjadi manusia yang kritis, kreatif, dan inovatif. Oleh

sebab itu, sekolah terus berupaya memperbaiki semua komponen-komponen yang

terlibat dalam penyelenggaran proses pembelajaran.

Pembelajaran merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan untuk

mencapai tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru

memegang peranan penting dan secara langsung berhubungan dengan anak didik.

(14)

Dalam proses pembelajaran anak sangat membutuhkan dorongan untuk

mengembangkan potensi seperti kemampuan berfikir secara kritis dan inovatif.

Potensi seperti ini di dalam kelas semata-mata diarahkan kepada kemampuan anak

untuk mengingat dan menimbun berbagai pengetahuan di dalam memory tanpa

adanya kegiatan yang dapat mengarahkan siswa untuk menghubungkan

pengetahuan yang telah diperolehnya.

Rendahnya hasil belajar siswa juga disebabkan karena siswa masih pasif.

Pada saat proses belajar mengajar siswa hanya mendengarkan penjelasan guru.

Tugas siswa hanya mencatat hal-hal yang dianggap penting. Sedangkan partisipasi

siswa jarang sekali diperhatikan oleh guru, padahal salah satu aspek penting untuk

terciptanya proses belajar mengajar siswa sebaiknya dilibatkan secara aktif

kreatif.

Rendanya hasil belajar siswa juga disebabkan karena tidak tersedianya alat

peraga yang digunakan guru dalam mengajar. Pada hal penggunaan alat peraga

sangat diperlukan karena dapat digunakan sebagai perantara guru dalam

menyampaikan pembelajaran dan memberikan dorongan terhadap kegiatan belajar

siswa. Penggunaan alat peraga juga dapat memberikan pengalaman nyata dan

juga dimaksudkan untuk menghidari verbalisme.

Selain itu, proses pembelajaran sains masih didominasi guru yakni

penggunaan model ceramah dan jarang menggunakan alat peraga. Aktivitas siswa

dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang

dianggap penting. Guru menjelaskan hanya sebatas materi dan sedikit proses.

Salah satu penyebabnya adalah padatnya materi yang harus dibahas dan

(15)

tidak cukup hanya menekankan pada materi, tetapi yang lebih penting adalah

proses untuk membuktikan atau mendapatkan suatu teori atau hukum.

Dalam mengajar ada pandangan bahwa guru merupakan satu-satunya

sumber belajar. Siswa sangat pasif dalam kegiatan belajar mengajar, pada saat

diminta untuk menyampaikan pikiran, gagasan, atau persaan secara lisan siswa

tidak bisa menjawab. Hal ini disebabkan karena Tidak adanya sarana dan

prasarana belajar yang menunjang seperti perpustakaan maupun laboratorium juga

menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Ruang kelas yang terlalu

sempit dan tidak sesuai dengan jumlah siswa juga sangat berpengaruh pada proses

pembelajaran.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan peneliti dengan guru di

kelas V menguraikan bahwa rendahnya hasil belajar siswa sangat erat kaitannya

dengan pribadi siswa sendiri dan lingkungannya. Siswa yang berprestasi tidak

semata-mata karena kemampuannya sendiri namun juga karena lingkungan

belajar seperti model mengajar guru, alat dan sarana sekolah, dan disiplin yang

membentuknya untuk memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Dari hasil

wawancara dan observasi dengan jumlah 32 orang siswa hanya 13 orang siswa

yang tuntas pada mata pelajaran sains dengan persentase (40,63%) dan 19 orang

siswa dengan persentase (59,37%) yang menyatakan tidak tuntas pada mata

pelajaran sains. Selanjutnya dari hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan

mewawancarai guru ditemukan bahawa nilai rata-rata ulangan pada tahun ajaran

yang lalu hanya mencapai 61,23 sedangkan nilai rata yang diharapkan adalah 70

(16)

Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa pada materi ajar sains salah

satu bukti dari kegagalan proses pembelajaran, hal ini disebabkan karena para

siswa diajar dengan bentuk hafalan, siswa diajak untuk menghafal sebanyak

mungkin kosakata, rumus-rumus, bahasa asing dan sebagainya tanpa dilakukan

kegiatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran

hal ini dapat mempengaruhi minat siswa terhadap mata pelajaran sains.

Selain dari sisi siswa rendahnya hasil belajar siswa erat kaitannya dengan

kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Penggunaan model dan strategi

mengajar yang tepat tentunya akan mengaktifkan siswa dalam belajar. Oleh

karenanya guru hendaknya menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan

contoh-contoh yang kongkrit, sesuai dengan pengalaman siswa, dan mengajak

siswa untuk ikut mempraktikkan sendiri sebagai upaya penemuan konsep melalui

perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda yang benar-benar

nyata, sehingga kemampuan intelektual, sikap, minat dan kreativitas siswa

menjadi meningkat.

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, dibutuhkan suatu model yang

tepat salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif jigsaw. Model jigsaw

merupakan sebuah cara memberikan kebebasan kepada siswa agar dapat belajar

dengan baik. Model pemebelajaran Jigsaw sangat efektif diterapkan pada mata

pelajaran sosial hal ini dikarenakan dalam prakteknya, model pembelajaran

Jigsaw tidak hanya membagi siswa dalam kelompok-kelompok, tetapi juga

membagi bahan menjadi beberapa bagian. Dengan menggunakan model ini

(17)

Tujuan dari pembelajaran jigsaw adalah agar siswa mampu untuk

mengembangkan kerja tim, keterampilan belajar kooperatif, bertangungjawab,

berinteraksi, dalam belajar dan membantu sesama. Sedangakan tugas guru dalam

pembelajaran sebagai fasilisator yaitu memfasilitasi semua aktifitas belajar yang

dibutukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung, mengarahkan siswa

terhadap permasalahan yang dihadapi dan membimbing siswa yang mendapat

memcahkan setiap permasalahan yang ada.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian yang

berjudul: ” Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains

Dengan Menggunakan Model Koperatif Tipe Jigsaw Materi Pesawat

Sederhana di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi adalah

sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains.

2. Siswa belum dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.

3. Dalam mengajar guru jarang menggunakan alat peraga.

4. Dalam mengajar guru masih menggunakan model ceramah.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah“Meningkatkan Hasil Belajar

(18)

Materi Pesawat Sederhana di Kelas V SDN 050768 Air Hitam Kec. Gebang

2011/2012”.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah dengan

menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar

siswa Pada Pelajaran Sains Materi Pesawat Sederhana di Kelas V SDN 050768

Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk membuktikan apakah

dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil

belajar pada pelajaran sains pada materi Pesawat Sederhana di Kelas V SDN

050768 Air Hitam Kec. Gebang 2011/2012”.

1.6 Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Siswa, sebagai masukkan bagi siswa untuk mengembangkan

pengalaman belajar melalaui model pembelajaran kooperatif jigasaw.

2. Bagi Guru, meningkatkan keterampilan mengajar guru dalam

mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam mata

pelajaran sains khususnya pada mata pelajaran sains.

3. Bagi Peneliti, dapat meningkatkan keterampilan peneliti dalam

(19)

4. Bagi Sekolah, sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan

(20)
(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pada saat diberikan pretes diperoleh tingkat ketuntasan secara klasikal

yaitu 8 orang (25%).

2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran

jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu

15 orang (46,88%).

3. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran

jigsaw diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu

sebanyak 29 orang siswa (90,63%).

4. Dengan demikian maka dapat hipotesis yang menyatakan bahwa

model pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dapat diterima.

5.2 Saran

1. Kepada guru agar menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw

hendaknya memperhatikan langkah-langkah yang terdapat dalam

pembelajaran kooperatif jigsaw sehingga diperoleh hasil yang

(22)

Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan, sebaiknya melakukan

penelitian secara tuntas dengan cara mengkombinasikan berbagai mode

(23)
(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anitah. Sri 2008 Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka

Departemen P & K 1984:75 Pelajaran Bahasa Indonesia. Pendidikan Luar Sekolah Direktur Jenderal Pendidikan dasar dan Menengah

Dimyati. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Gordon. 2009. Penyusunan Model Pembelajaran content/uploads /2009/09/.pdf )

Helvi. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Sains Siswa Dengan Menggunakan

Model Jigsaw Pada Materi Pokok Pesawat Sederhana di Kelas V SD Negeri 101766 Bandar Setia Tahun Ajaran 2010/2011. Medan : FIP_UNIMED

Ibrahim. 2012 http://blog.elearning.unesa.ac.id/ pukul 18.00Wib

Isjoni. 2009 Cooperative Learning. Bandung Alfa Beta

Lie. 2009 Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasrana Indonesia.

Nurhadi. 2004 Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta :PT. Grasindo

Purwanto, Ngalim. 2009 Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ratumanan (http://blog.elearning.unesa.ac.id/ pukul 18.00Wib.

Sabri. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Micro Teaching. Jakarta :Quantum Teaching

Sadirman. AM 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Rosda Karya

Slameto. 2008 Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

(25)

Stahl 2012 pengembangan -model- pembelajaran- kooperatif –tipe http://blog.elearning.unesa.ac.id/waspodo-tjipto-subroto/ dalam pukul 18.00Wib

Sugiyanto. 2012 Jenis-Jenis-Model-Pembelajaran http://kuliahpgsd.blogspot.com/ 2012/01/.html

Suprijono, Agus. 2009.Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Suryabrata.2003 Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Syah, Muhibin. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Gambar

Grafik 1 Persentase perubahan hasil belajar siswa pada awal tindakan  .......... 38

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING KELASKITA TERHAD AP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA D IDIK PAD A MATA PELAJARAN TIK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wahai kaum guru semua Bangunkan rakyat dari gulita Kita lah penyuluh bangsa. Pembimbing melangkah

Berdasarkan pertimbangan di atas, perusahaan harus bisa meningkatkan implementasi TQM karena melalui penggunaan TQM, perusahaan mampu meningkatkan audit operasional,

Diharapkan guru BK sekolah untuk lebih menguasai teknologi komputer, minimal dapat menggunakan aplikasi untuk membuka internet misalnya. mozilla firefox,

[r]

Untuk mengatasi permasalahan tersebut penelitian ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis web yang mampu menyalurkan informasi tentang

Tumbuhan Artocarpus juga menghasilkan senyawa-senyawa turunan piranoflavon, senyawa jenis ini dihasilkan dari siklisasi antara gugus hidroksil pada posisi C-2’ di cincin B

internet en las prácticas de producción periodística en la versión digital del periódico El. Universal de Cartagena