• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARANPROBLEM POSING DENGAN LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DANHASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA PRAYATNA MEDAN TAHUNPEMBELAJARAN 2013-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARANPROBLEM POSING DENGAN LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DANHASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA PRAYATNA MEDAN TAHUNPEMBELAJARAN 2013-2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI-IPS SMA PRAYATNA MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH : LIA ZAHERJA NIM. 710 314 2044

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ABSTRAK

Lia Zaherja, NIM: 7103142044. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Listening Team untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI-IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2014.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dengan menerapkan Kolaborasi Model pembelajaran Problem Posing dengan Listening Team di kelas XI IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 dan untuk perbedaan hasil belajar akuntansi siswa yang positif dan signifikan antar siklus.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Prayatna Medan yang beralamat di di Jalan Letda Sudjono No. 403 Medan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA Prayatna Medan yang berjumlah 32 orang, dan Objek penelitian ini adalah penerapan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan Listening Team untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa. Dalam pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah melalui lembar observasi aktivitas siswa dan test hasil belajar akuntansi.

Dari analisis diperoleh nilai rata-rata pre test sebelum dilakukan tindakan adalah 72 dimana 5 siswa (15,6%) memenuhi KKM. Pada post test siklus I nilai rata- rata 73,16 dimana 19 siswa (59,4%) siswa dinyatakan tuntas dan rata-rata observasi aktivitas siswa yang dilaksanakan pada siklus I adalah 37,5% yang termasuk kedalam kriteria Aktif. Hasil pada siklus I ini belum memenuhi indikator keberhasilan sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada post test siklus II nilai rata- rata 78,57 dimana 28 siswa (87,50%) memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal dan rata-rata observasi aktivitas adalah 78,1% yang termasuk kedalam kriteria Aktif. Ini berarti pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan sehingga penelitian dihentikan pada siklus ini. Analisis uji t antara hasil belajar siklus I dengan siklus II diperoleh thitung > ttabel yaitu 7,08 > 2,03. Dengan kata lain peningkatan hasil belajar akuntansi siswa antara siklus I dan siklus II adalah positif dan signifikan.

Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan Listening Team dapat meningkatkan minat dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Prayatna Medan T.P. 2013/2014.

(3)

ABSTRACT

Lia Zaherja, NIM: 7103142044. Application of Colaborative Learning Models Problem Posing with Listening Team to Increase Activity And Accounting Learning Result of Student In Class XI IPS SMA Prayatna Medan Learning Year of 2013/2014. Thesis, Majoring Economy Education Program of Study Accounting Education, Economy Faculty State University of Medan 2014.

The problem in this research is the low activity and learning outcomes of the accounting class XI IPS Student of SMA Prayatna Medan Year Learning 2013/2014. The purpose of this study was to determine the increase in activity and learning outcomes of accounting students by Applying colaborative learning models Problem Posing with Listening Team in class XI IPS SMA Prayatna Medan Learning Year 2013/2014 and to know the signifance difference and positive of result learning of accounting every cycle.

The research was conducted at SMA Prayatna Medan located at the street of Letda Sudjono No. 403 Medan. Subjects in this study were students of class XI IPS totaling 32 students, and the object of this research is the application of collaborative learning models Problem Posing with Listening Team to increase the activity and learning outcomes of accounting students. In collecting the data, the technique used is through observation of student activity sheets, and test result to learn accounting.

The Conclussion the analysis obtained the pre test average value before action is 72 is 5 students (15,6%) completed the minimum completeness criteria. In 1st cycle the average value is 73,16 is 19 students (59,4%) completethe indicator studying completeness and an average observation of student activity carried out in the 1st cycle is 37,5% which is include in the criteria for Active. This result had not yet reaced the succes indicator so this research continues to the second cycle. In 2nd cycle the average value 78,57 that 28 students (87,50%) completed the indicator studying completeness and the average observation of student activity carried out in the 2st cycle is 78,1% which is include in the criteria for Active. It means that in second cycle had reached the succes indicator so this research was be stopped in the second cycle. T test analysis between the learning cycle I to cycle II obtained thitung > ttabel is 7,08 > 2,03. In other words, the accounting students learning result comparison between cycle I and cycle II is positive and significant.

Based of the above analysis concluded that the Colaboration Learning Model Problem Posing with Listening Team can increased students interest and learning result of accounting in the class XI IPS SMA Prayatna Medan Academic Year 2013/2014.

.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………. i

ABSTRAK……….………... iv

ABSTRACT……….………. v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 6

1.3 Rumusan Masalah... 7

1.4 Pemecahan Masalah... 8

1.5 Tujuan Penelitian... 9

1.6 Manfaat Penelitian... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 11

2.1 Kerangka Teori... ... 11

2.1.1 Model Pembelajaran Problem Posing... 11

2.1.2 Model Pembelajaran Listening Team... 15

2.1.3 Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Listening Team... 19

(5)

2.1.5 Hasil Belajar Akuntansi... 25

2.2 Penelitian Relevan... 28

2.3 Kerangka Berfikir... 32

2.4 Hipotesis Tindakan... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 36

3.1 Lokasi Penelitian... 36

3.2 Subjek Penelitian... 36

3.3 Objek Penelitian... 36

3.4 Definisi Operasional... 36

3.5 Proses Penelitian... 37

3.6 Teknik Pengumpulan Data... 42

3.7 Teknik Analisis Data... 44

3.8 Indikator Keberhasilan Tindakan... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 51

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian... 51

4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa... 52

4.1.2 Hasil Tes Belajar... 53

4.2 Analisis Data... 54

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian... 59

4.3.1 Siklus I... 59

4.3.2 Siklus II... 63

(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 68

5.1 Kesimpulan... 68

5.2 Saran... 69

DAFTAR PUSTAKA... 70 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Tahun

Pembelajaran 2008/2009 s.d 2012/2013... 2

Tabel 1.2 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1, 2, dan 3... 3

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Tahap Pelaksanaan Tindakan... 39

Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa... 43

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa... 52

Tabel 4.2 Hasil perolehan Nilai Tes Hasil Belajar Akuntansi... 53

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus

Lampiran 2 : Materi Pembelajaran

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Lampiran 4 : Soal dan Jawaban Pretest

Lampiran 5 : Daftar Nilai Pretest Siswa

Lampiran 6 : Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 Lampiran 7 : Soal dan Jawaban Post Test 1

Lampiran 8 : Daftar Nilai Post Test 1 Siswa

Lampiran 9 : Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus 2 Lampiran 10 : Soal dan Jawaban Post Test 2

Lampiran 11 : Daftar Nilai Post Test 2 Siswa

Lampiran 12 : Tabel Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Siklus 1 dan Siklus 2 Lampiran 13 : Tabel Perhitungan Uji t

Lampiran 14 : Perhitungan Uji t Berpasangan Lampiran 15 : Daftar T Tabel

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang menentukan ketanggukan dan kemajuan suatu bangsa. Melalui pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan menjadi motor penggerak kemajuan dan kemakmuran bangsa. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. Aspek yang diubah dan diperbaiki adalah proses belajar mengajar.

Guru sebagai pelaksana pendidikan berperan penting dalam peningkatan sumber daya manusia lewat pengajaran kepada peserta didik dan mempunyai tugas serta tanggung jawab yang besar dalam pengelolaan proses belajar mengajar. Oleh sebab itu, guru harus mampu mengerahkan segala potensinya dalam kegiatan belajar mengajar. Mampu memilih metode yang tidak membosankan siswa, memilih strategi yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa, serta mampu membimbing siswa kearah yang lebih baik.

(11)

2

Pelajaran akuntansi dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan sehingga menyebabkan siswa kurang aktif serta kurangnya minat untuk belajar akuntansi. Banyaknya perhitungan dan keterkaitan pada setiap pokok pembahasan juga mengakibatkan kejenuhan kepada para siswa sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar. Berdasarkan hasil observasi penulis dan wawancara dengan guru bidang studi akuntansi di kelas XI IPS di SMA Prayatna Medan bahwa rendahnya aktivitas siswa di dalam kelas yang menyebabkan hasil belajarnya pun rendah. Dari data hasil belajar akuntansi 5 tahun terakhir di SMA PRAYANA Medan sebagai berikut:

Tabel 1.1

Data Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Tahun Pembelajaran 2008/2009 s.d 2012/2013

No Tahun Pembelajaran KKM Nilai Rata-rata Kelas

1 2008/2009 70 75

2 2009/2010 70 76,5

3 2010/2011 70 73

4 2011/2012 70 77,5

5 2012/2013 70 76

Untuk lebih jelasnya, nilai rata-rata kelas hasil belajar akuntansi dalam 5 tahun terakhir dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:

Nilai Rata-rata Kelas Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI IPS

75 76,5 73 77,5 76

50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

2008/2009 2009/2010 2010/2011 2011/2012 2012/2013

Gambar 1.1

(12)

3

Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas mata pelajaran akuntansi 5 tahun terakhir siswa kelas XI IPS mengalami fluktuasi setiap semesternya.

Pada tahun pembelajaran 2013/2014, hanya beberapa siswa yang mendapatkan hasil belajar sesuai dengan nilai KKM sekolah yaitu 70. Sebagian besar siswa mendapatkan nilai dibawah nilai KKM. Rendahnya hasil belajar akuntansi siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.2

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1, 2 dan 3 T.P 2013/2014

No Test KKM

Siswa Yang Memperoleh Nilai ≥ KKM

Siswa Yang Memperoleh Nilai < KKM

Jumlah % Jumlah %

1 UH 1

70

12 37,5 20 62,5

2 UH 2 15 46,9 17 53,1

3 UH 3 14 43,7 18 56,3

Jumlah 41 128,1 57 171,9

Rata-Rata 14 43,7 18 56,3

0 5 10 15 20

UH 1 UH 2 UH 3

Nilai Tuntas Nilai Tidak Tuntas

Gambar 1.2

Grafik Nilai Ulangan Harian 1, 2, dan 3 T.P 2013/2014

(13)

4

(37,5%), yang tidak lulus sebanyak 20 orang (62,5%). Pada ulangan harian 2 yang lulus sebanyak 15 orang (46,9%) dan yang tidak lulus sebanyak 17 orang (53,1%). Pda ulangan harian 3 yang lulus sebanyak 14 orang (43,7%) dan yang tidak lulus sebanyak 18 orang (56,3%). Sehingga rata-rata siswa yang lulus ulangan harian 1, 2, dan 3 adalah sebanyak 14 orang (43,7%) dan yang tidak lulus sebanyak 18 orang (56,3%), dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran akuntansi adalah 70.

Banyak fakta yang menyebabkan rendahnya hasil belajar. Menurut Trianto (2011:5) bahwa rendahnya daya serap peserta didik mengakibatkan rata-rata hasil belajar rendah. Keadaan ini merupakan hasil dari pembelajaran yang bersifat konvensional.

Di SMK PRAYATNA Medan masih ditemukan bahwa guru masih menggunakan model konvensional dalam kegiatan belajar mengajar. Metode konvensional adalah metode pembelajaran yang bersifat satu arah, dimana kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru lebih aktif dan lebih banyak dalam memberikan informasi-informasi tentang materi pelajaran dan kurang melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif, malas, bosan, dan tidak antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran didalam kelas. Sehingga siswa tidak dapat maksimal menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh guru didalam kelas sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah.

(14)

5

untuk belajar sehingga seluruh siswa dapat memhami pelajaran akuntansi dengan cara yang lebih mudah, cepat, bermakna, efektif dan menyenangkan. Untuk mengatasi masalah di atas, perlu dikembangkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat, aktivitas dan hasil belajar siswa.

Banyak model-model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebagaimana hasil yang telah dikemukakan Wildayati (2013:9) bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Posing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam memahami pelajaran ekonomi. Menurut Suprijono (2010:61), “Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasl belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Problem Posing.

Model pembelajaraan Problem Posing merupakan model pembelajaran

yang memperkenankan siswanya membuat soal serta menyelesaikan soal tersebut

secara berkelompok,siswa akan dibentuk dalam beberapa kelompok dan setiap

kelompok akan diperintahkan untuk mengajukan masalah dari materi yang belum dipahami dalam bentuk soal. Pada model pembelajaran ini siswa dapat berfikir kreatif untuk menyalurkan pengetahuan mereka serta siswa dapat berani untuk menyalurkan pendapat dan analisis materi.

(15)

6

Kelompok-kelompok tersebut terdiri dari kelompok penanya, penjawab, penentang dan penarik kesimpulan. Setiap kelompok mempunyai tugas yang berbeda dari kelompok lainnya. Setiap kelompok mengerjakan tugas yang telah ditentukan sesuai dengan kelompoknya. Dengan dibentuknya kelompok seperti ini, maka siswa dituntut untuk dapat bekerjasama dengan teman, bertanggungjawab untuk menyelesaikan tugas kelompok dan melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Listening Team untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Prayatna Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Mengapa guru selalu menggunakan model konvensional dalam pembelajaran?

2. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS di SMA Prayatna Medan T.P 2013/2014?

(16)

7

4. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan model pembelajaran Listening Team dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS di SMA Prayatna Medan T.P 2013/2014?

5. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi antar siklus setelah menggunakan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan Model Pembelajaran Listening Team?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang telah diungkapkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan model pembelajaran Listening Team dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS di SMA Prayatna Medan T.P 2013/2014?

2. Apakah dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan model pembelajaran Listening Team dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS di SMA Prayatna Medan T.P 2013/2014?

(17)

8

1.4 Pemecahan Masalah

Untuk memecahkan permasalahan diatas, maka penerapan kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan listening team dapat digunakan untuk melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, melibatkan aktivitas siswa secara optimal, dan dapat menyelesaikan masalah akuntansi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mendapatkan hasil belajar yang optimal.

Problem posing adalah salah satu model pembelajaran yang mewajibkan para siswa untuk mengajukan soal, menyusunnya kembali menurut pemahaman siswa lalu mencari solusi pemecahannya secara mandiri atau berlatih soal.

Listening team adalah model pembelajaran yang dapat membantu peserta didik agar tetap terfokus dan siap siaga dalam berbagai situasi pembelajaran yang sedang terjadi dalam proses pembelajaran berlangsung. Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang membagi siswa menjadi 4 kelompok, yang terdiri dari kelompok penanya, penjawab, penantang, dan penarik kesimpulan. Setiap kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Model pembelajaran ini dapat membuat peserta didik berani untuk bertanya, mengeluarkan pendapat sehingga lebih aktif, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru kepada setiap kelompok.

(18)

9

Dari uraian diatas, maka penerapan kolaborasi model pembelajaran problem posing dengan listening team diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.5 Tujuan Penelitian

Ada pun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI-IPS di SMA Prayatna Medan T.P 2013/2014 dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan model pembelajaran Listening Team. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI-IPS di

SMA Prayatna Medan T.P 2013/2014 dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan model pembelajaran Listening Team. 3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas

XI-IPS di SMA Prayatna Medan T.P 2013/2014 antar siklus.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat :

(19)

10

2. Sebagai bahan masukan bagi SMA Prayatna Medan khususnya guru bidang studi akuntansi dalam menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan model pembelajaran Listening Team untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi akademik dan pihak lain dalam

(20)

68 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan

Listening Team dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, hal ini terlihat dari tingkat kerja siswa dan keaktifan siswa mengalami peningkatan. Aktivitas siswa pada siklus I hanya memperoleh 37,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 78,1%. Peningkatan terjadi sebesar 40,6% dari siklus I ke siklus II.

2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran Problem Posing dengan Listening Team meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Prayatna Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014, hal ini dapat dilihat pada siklus I hasil belajar akuntansi yang diperoleh sebesar 59,4% atau 19 siswa yang mendapatkan nilai tuntas. Sedangkan pada siklus II sebesar 87,5% untuk 28 siswa yang mendapat nilai tuntas. Jadi, peningkatan pada siklus I dan siklus II sebesar 28,1%.

(21)

69

Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014 pada postest siklus I dan Postest siklus II adalah signifikan dan positif.

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan:

1. Kepada guru bidang studi akuntansi diharapkan dapat menjadikan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Posing dengan Listening Team sebagai suatu alternatif dalam kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran akuntansi khususnya kompetensi dasar jurnal penyesuaian untuk meningkatkan pemahaman dan keaktifan belajar, serta hasil belajar siswa dengan ketentuan penggunaan bahasa yang ringan dan pemberian latihan berupa soal untuk meningkatkan pemahaman siswa. Bagi siswa yang masih mendapat nilai dibawah KKM dilakukan perbaikan nilai dengan remidial.

(22)

70

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta:Prestasi Pustaka.

Arikunto. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Astra, M. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre-Solution Posing Terhadap Hasil Belajar Fisika dan Karakter Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 8 (2012) 135-143. ISSN 1693-1246

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/download/2153/2247. (Diakses 23 Februari 2014)

Diedrich, Paul B. 1967. Education Psycology. dalam Sardiman . 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hariyanti, Ida. 2013. Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Dilengkapi Macromedia Flash Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Kesetimbangan Kimia Kelas XI IPA SMA Negeri Kebakkramat Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 3 Hal 85-91Tahun 2013. ISSN 2337-9995

http://eprints.uns.ac.id/11954/1/2437-5581-1-PB.pdf (Diakses 23 Februari 2014) Hartati, Dwi. 2009. Modul Akuntansi 1A untuk SMK dan MAK. Jakarta: Erlangga. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Megfdan:Media Persada.

Kasiati. 2008. Pemahaman Matematika dengan Problem Posing. http://www.igi.or.id/2-view.php?subaction=showfull&id=1199745411&archive=&start_from=&ucat=2&do =artikel (21 Februari 2014)

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Mahmudi. 2003. Materi Pokok Akuntansi Manajemen. Jakarta: Universitas Terbuka.

Maisyarah. 2013. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Listening Team dengan Guided Teaching Untuk Meningkatkan aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS MA Mamiyai Al-Ittihadiyah Medan T.P 2013/2014

(23)

71

Pujiastuti, Emi. 2002. Pemanfaatan Model-model Pembelajaran Matematika Sekolah sebagai Konsekuensi Logis Otonomi Daerah Bidang Pendidikan. Jurnal Matematika dan Komputer. Vol. 5 No. 3, Hal. 146-155. ISSN:1410-8518

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/matematika/article/download/755/614. (Diakses 23 Februari 2014)

Rahayuningsih. 2002:18. dalam Marpaung, Tomi. 2012. http://tomy-marpaung.blogspot.com/2012/05/riset-mini-tomsa-hambali.html. (21 Februari 2014) Rudianto. 2012. Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan.

Jakarta: Erlangga.

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Ciputat: Ciputat Press. Sakdiah, Herni Frida. 2013. Penerapan kolaborasi model pembelajran NHT dengan Problem

Posing untuk meningkatkan aktivitas dan Hasil belajar Akuntansi siswa kelas XI IPS-1 SMA swasta Taman Siswa Tapian dolok T.P 20IPS-12/20IPS-13

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Profesi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Sardiman . 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sriwenda, Ai. 2013. Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Untuk Meningkatkan

Kreativitas Dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Laju Reaksi Kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Hal. 1-6. ISSN 2337-9995

http://eprints.uns.ac.id/11686/1/929-3376-2-PB.pdf (Diakses 23 Februari 2014) Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

---. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Prigresif. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Utami, Mei Dwi. 2013. Studi Komparasi Pembelajaran Aktif Metode Listening Team dan Metode Guided Note-Taking Dengan Memperhatikan Orientasi Kepribadian Siswa Dalam Bekerjasama Pada Materi Pokok Zat Aditif Kelas VIII SMPN 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Hal 57-66 Tahun 2013.

(24)

72

Utami, Putri. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Nht Dengan Strategi Problem Posing Terhadap Ketuntasan Belajar Siswa Pada Materi Alkana, Alkena, Alkuna di Kelas X SMAN 1 Sumberejo. Jurnal Pendidikan Kimia Vol.2 No.3 Hal 64-70. ISSN:2252-9454

http://ejournal.unesa.ac.id/article/6976/36/article.pdf (Diakses 23 Februari 2014)

Wildayati. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Antara Strategi Kooperatif Metode Problem Posing dengan Strategi Ekspositori pada kelas X SMA Negeri 1 Hiliran Gumanti.

http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pek/article/view/480/272. (Diakses 23 Februari 2014)

Wulandari, Laksmi. 2013. Penerapan Model Problem Posing Dengan Metode Tugas Terstruktur Dalam Pembelajaran Fisika di SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika. ISSN:2301-9794

http://library.unej.ac.id/client/en_US/default/search/asset/559?dt=list (Diakses 23 Februari 2014)

Gambar

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Tahun
Gambar 1.1 Grafik Hasil Belajar kelas XI IPS Tahun Pembelajaran
Gambar 1.1 Grafik Hasil Belajar kelas XI IPS
Tabel 1.2 Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian 1, 2 dan 3 T.P 2013/2014

Referensi

Dokumen terkait

Tugas akhir dengan judul “ Pengaruh Penambahan Reflektor Dengan Variasi Sudut dan Sirip Terhadap Temperatur Api Yang Dihasilkan Pada Kompor Minyak Tanah Bertekanan” ini

Afrian (2008) dalam skripsinya menyatakan bahwa undur-undur dengan dosis 10 mg/Kg (dosis 2) bobot badan dapat menurunkan aktivitas ALT yang mendekati kondisi normal. Kelompok

tentang sifatnya yang dapat menyerap air dan tidak menunjukan aksi pada kulit. Basis ini lebih mudah dicuci dengan air dibanding basis salep berminyak. Namun. basis ini kurang

Alhamdulilah, dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberi dan melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Skripsi dengan judul

Tugas akhir ini telah periksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II untuk di pertahankan dihadapan Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Mesin

TELEVISI REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (Studi Kasus Program Siaran Televisi Republik Indonesia sebagai Lembaga Penyiaran Publik), Skripsi, Program Studi

Serta terima kasih untuk seluruh Dosen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selama ini telah membimbing dan

Pemesana n bar ang UMKM User merupakan aplikasi untuk customer dimana customer dapat melakukan pemesanan barang lewat aplikasi ini.. Kata kunci : Android, pemesanan