• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BAKONGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BAKONGAN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

R

R

U

U

H

H

M

M

O

O

D

D

E

E

L

L

P

P

E

E

M

M

B

B

E

E

L

L

A

A

J

J

A

A

R

R

A

A

N

N

K

K

O

O

O

O

P

P

E

E

R

R

A

A

T

T

I

I

F

F

T

T

I

I

P

P

E

E

N

N

U

U

M

M

B

B

E

E

R

R

H

H

E

E

A

A

D

D

T

T

O

O

G

G

E

E

T

T

H

H

E

E

R

R

(

(

N

N

H

H

T

T

)

)

T

T

E

E

R

R

H

H

A

A

D

D

A

A

P

P

H

H

A

A

S

S

I

I

L

L

B

B

E

E

L

L

A

A

J

J

A

A

R

R

S

S

I

I

S

S

W

W

A

A

P

P

A

A

D

D

A

A

M

M

A

A

T

T

E

E

R

R

I

I

P

P

O

O

K

K

O

O

K

K

B

B

E

E

S

S

A

A

R

R

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

S

S

A

A

T

T

U

U

A

A

N

N

D

D

I

I

K

K

E

E

L

L

A

A

S

S

V

V

I

I

I

I

S

S

M

M

P

P

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

1

1

B

B

A

A

K

K

O

O

N

N

G

G

A

A

N

N

O Olleehh::

N

NuurrffiizzaaAApprriiddaa N

NIIMM..440099442211001177 P

PrrooggrraammSSttuuddiiPPeennddiiddiikkaannFFiissiikkaa

S

S

K

K

R

R

I

I

P

P

S

S

I

I

D

DiiaajjuukkaannUUnnttuukkMMeemmeennuuhhiiSSyyaarraattMMeemmppeerroolleehhGGeellaarr S

SaarrjjaannaaPPeennddiiddiikkaann

J

J

U

U

R

R

U

U

S

S

A

A

N

N

F

F

I

I

S

S

I

I

K

K

A

A

F

FAAKKUULLTTAASSMMAATTEEMMAATTIIKKAADDAANNIILLMMUUPPEENNGGEETTAAHHUUAANNAALLAAMM

U

U

N

N

I

I

V

V

E

E

R

R

S

S

I

I

T

T

A

A

S

S

N

N

E

E

G

G

E

E

R

R

I

I

M

M

E

E

D

D

A

A

N

N

M

M

E

E

D

D

A

A

N

N

2

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head

Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di Kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan”. Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan..

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si., MM selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd dan Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si dan Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Hamzah selaku kepala sekolah SMP Negeri 1 Bakongan, Ibu Imelda S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

(4)

v

sahabat-sahabat terdekat penulis, terutama Rizki Hamdani, Rika, Dwi, Rizki, Amrin yang selalu memberi semangat kepada penulis., Teman-Teman Fisika : Fisika Dik A 2009 yang tak bisa disebutkan satu persatu, Teman-teman PPL : Anjani, Lia, Irene, Jefri, Teman seperjuangan Sartika, Rizki, Rizka, Rita dan Tio yang telah memberikan dorongan dan semangat serta membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Batasan Masalah 6

1.4.Rumusan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 7

1.7.Definisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1.Kajian Teori 8

2.1.1.Hakikat Belajar 8

2.1.2.Hakikat Hasil Belajar 9

2.1.3.Model Pembelajaran Kooperatif 11

2.1.4.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together 17

2.1.5.Model Pembelajaran Direct Interaction 20

2.1.6.Materi Besaran dan Satuan Kelas VII SMP 24

2.2.Penelitian Relevan 27

2.3.Kerangka Konseptual 28

2.4.Hipotesis Penelitian 30

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.3.Variabel Penelitian 31

3.4.Jenis dan Desain Penelitian 31

3.5.Prosedur Penelitian 32

3.5.1. Tahap Awal (Persiapan dan Perencanaan) 33

3.5.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian 33

3.5.3. Tahap Akhir Penelitian 33

3.6.Teknik Pengumpulan Data 34

(6)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 43

4.1.Hasil Penelitian 43

4.1.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 43

4.1.2.Uji Prasyaratan Analisis Data 47

4.1.2.1. Uji Normalitas Data 47

4.1.2.2. Uji Homogenitas Data 47

4.1.3. Uji Hipotesis 48

4.1.4. Analisis Data Kognitif, Afektif dan Psikomotorik 49

4.2.Pembahasan 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57

5.1.Kesimpulan 57

5.2.Saran 57

(7)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER

HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BAKONGAN

Nurfiza Aprida (NIM. 409421017)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan. Jenis penelitian ini quasi eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan sebanyak 4 kelas. Sampel penelitian diambil sebanyak 2 kelas yang ditentukan secara acak sederhana yaitu kelas VII-3 (eksperimen) diajarkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen dan kelas VII-1 (kontrol) diajarkan model pembelajaran langsung. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar fisika pada materi pokok besaran dan satuan dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 25 soal yang telah dinyatakan valid dengan tingkat reliabilitas sangat tinggi. Teknik analisis data menggunakan uji-t. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 46,13 dan nilai rata-rata pretest kelas kontrol 44,13. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan awal kedua kelas sama, kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas kontrol dengan pembelajaran langsung. Setelah pembelajaran selesai diberikan postest dengan hasil rata-rata kelas eksperimen diperoleh nilai sebesar 79,33 dengan standar deviasi 7,43 dan kelas Kontrol diperoleh nilai sebesar 74,53 dengan standar deviasi 6,34. Penilaian Afektif siswa di kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 80,6 (Pertemuan I) dan 86,2 (Pertemuan II) dengan kategori baik. Penilaian Psikomotorik siswa di kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,9 (Pertemuan I) dengan kategori cukup baik dan 85,6 (Pertemuan II) dengan kategori Baik. Hasil uji t diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan.

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif 16

Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif NHT 19 Tabel 2.3. Sintaks Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) 22

Tabel 2.4. Besaran Pokok dan Satuannya 24

Tabel 2.5. Besaran Turunan dan Satuannya 25

Tabel 2.6. Sistem Satuan dari Besaran Panjang, Massa dan Waktu 26

Tabel 2.7. Penelitian Relevan 27

Tabel 3.1. Pretest-Posttest Control Group Design 32

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 35

Tabel 3.3. Indeks Koefisien Korelasi/Reliabiltas 37 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen 43 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Data Pretes Siswa Kelas Kontrol 44 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Data Postes Siswa Kelas Eksperimen 45 Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Data Postes Siswa Kelas Kontrol 46 Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Pengujian Normalitas Data 47 Tabel 4.6. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data 47 Tabel 4.7. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis 48 Tabel 4.8. Rangkuman Hasil Jawaban Postes Siswa Pada Aspek

Kognitif 49

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Hirarki Istilah dalam Proses Pembelajaran 14

Gambar 3.1. Bagan Alur Perlakuan Penelitian 34

Gambar 4.1. Histogram Data Pretes Siswa Kelas Eksperimen 43 Gambar 4.2. Histogram Data Pretes Siswa Kelas Kontrol 44 Gambar 4.3. Histogram Data Postes Siswa Kelas Eksperimen 45 Gambar 4.4. Histogram Data Postes Siswa Kelas Kontrol 46 Gambar 4.5. Kemampuan Awal (Pretes) Siswa Kelas Eksperimen Vs Kelas

Kontrol Pada Materi Besaran dan Satuan Kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan (thitung < ttabel yaitu 0,897 < 2,00) 48

Gambar 4.6. Hasil Belajar (Postes) Siswa Kelas Eksperimen (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbasis Eksperimen) Vs Kelas Kontrol (Model Pembelajaran Langsung) Pada Materi Besaran dan Satuan Kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan

(thitung > ttabel yaitu 2,690 > 2,00) 49

Gambar 4.7. Persentase Ketuntasan Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol

dalam Menjawab Soal Pada Aspek Kognitif 50

Gambar 4.8. Persentase Penilaian Afektif Siswa Kelas Eksperimen yang Diajarkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbasis

Eksperimen Selama Dua Kali Pertemuan 51

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen 61 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol 78 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen 95

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol 106

Lampiran 5. Tes Hasil Belajar 115

Lampiran 6. Lembar Observasi Afektif Siswa 120

Lampiran 7. Lembar Observasi Psikomotorik Siswa 122

Lampiran 8. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 124

Lampiran 9. Tabulasi Data Untuk Ujicoba Validitas dan Reliabilitas Butir

Tes Hasil Belajar 131

Lampiran 10.Tabulasi Data Untuk Ujicoba Daya Beda dan Tingkat

Kesukaran Butir Tes Hasil Belajar 132

Lampiran 11.Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan

Daya Beda 133

Lampiran 12.Tabulasi Data Mentah Hasil Pretes Siswa Kelas Eksperimen

(Model Pembelajaran Kooperatif NHT Berbasis Eksperimen) 139 Lampiran 13.Tabulasi Data Mentah Hasil Postes Siswa Kelas Eksperimen

(Model Pembelajaran Kooperatif NHT Berbasis Eksperimen) 140 Lampiran 14.Tabulasi Data Mentah Hasil Pretes Siswa Kelas Kontrol

(Model Pembelajaran Langsung) 141

Lampiran 15.Tabulasi Data Mentah Hasil Postes Siswa Kelas Kontrol

(Model Pembelajaran Langsung) 142

Lampiran 16.Data Hasil Belajar Fisika Siswa 143

Lampiran 17.Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi Data Penelitian 144

Lampiran 18.Perhitungan Normalitas Data 150

Lampiran 19.Pengujian Homogenitas Data 154

Lampiran 20.Pengujian Hipotesis 156

Lampiran 21.Hasil Observasi Afektif Siswa Kelas Eksperimen (Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbasis Eksperimen) 160 Lampiran 22.Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Kelas Eksperimen 162

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan diri individu dari kepribadian seseorang yang dilakukan secara sadar dan penuh tanggung jawab untuk dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta nilai-nilai sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan. Kualitas suatu pendidikan selalu mengacu pada hasil belajar siswa, dimana kualitas pendidikan yang baik merupakan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Kualitas pendidikan yang masih rendah menjadi sorotan yang tajam dan merupakan masalah yang sangat besar di Indonesia. Rendahnya kualitas pendidikan maupun perolehan hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA menunjukkan adanya indikasi terhadap rendahnya kinerja belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang berkualitas.

Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), fisika merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam, dan sebagai dasar untuk mempelajari materi-materi fisika pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu pendidikan menengah atas atau SMA sederajat. Namun kenyataannya, proses pembelajaran fisika atau IPA yang dilakukan guru di banyak sekolah masih bersifat monoton dan kurang inovatif, dimana guru lebih mendominasi terjadinya pembelajaran (berpusat pada guru) dengan cenderung hanya menggunakan metode ceramah.

(12)

2

seringkali dilakukan mengikuti urutan buku pegangan atau buku paket, halaman demi halaman termasuk soal-soalnya.

Kondisi seperti ini tentu saja menjadikan iklim pembelajaran kurang menarik, siswa cenderung menjadi penerima pasif, kurang responsif, kurang kreatif dan kritis, serta kurang memberikan pemahaman yang baik bagi siswa. Hasil observasi penulis dengan beberapa siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan ditemukan bahwa sebagian besar siswa kurang berminat terhadap pelajaran IPA terutama fisika, menurut beberapa siswa fisika merupakan salah satu pelajaran yang sulit dan kurang menarik sehingga siswa kurang termotivasi belajar fisika, selama proses pembelajaran di dalam kelas siswa cenderung hanya aktif mendengarkan, memperhatikan apa yang disampaikan guru di depan kelas, mencatat hal-hal penting dari penjelasan yang diberikan guru, aktif bertanya jika ditunjuk guru bukan karena keinginan siswa untuk bertanya. Singkatnya, proses pembelajaran IPA/fisika yang dilakukan guru di dalam kelas masih berpusat pada guru, belum mampu mengaktifkan siswa secara optimal dalam belajar dan kurang aplikatif pada kejadian hari atau belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga hasil yang dirasakan juga belum optimal.

Hasil observasi awal penulis berdasarkan Suplemen Buku Induk Siswa yang berisi daftar nilai atau prestasi siswa menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar IPA/fisika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan juga masih kurang memuaskan. Dari data daftar nilai siswa yang diperoleh dari guru IPA di SMP Negeri 1 Bakongan, nilai hasil belajar IPA siswa di kelas VII dari hasil ujian akhir sekolah (UAS) pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 diperoleh rata-rata nilai sebesar 69,40 dengan jumlah siswa 120 orang dimana nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 50, dengan kata lain masih terdapat siswa yang memiliki nilai di bawah kirteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah (KKM mata pelajaran IPA di SMP Negeri 1 Bakongan adalah 60).

(13)

konstruktivisme belajar adalah kegiatan yang aktif dimana si subjek belajar membangun sendiri pengetahuannya. Subjek belajar atau siswa juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari. Sesuai dengan prinsip tersebut, maka proses mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan siswa merekonstruksi sendiri pengetahuannya. Karena itu, guru hendaknya berperan sebagai mediator dan fasilitator untuk membantu optimalisasi belajar siswa.

Untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa maka perlu adanya proses pembiasaan. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru di dalam kelas sebagai upaya untuk melatih dan membiasakan siswa aktif, kreatif dan kritis dalam belajar adalah model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning). Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang khusus dirancang untuk memberi dorongan kepada siswa agar bekerjasama selama proses pembelajaran. Aktivitas pembelajaran kooperatif menekankan pada kesadaran siswa perlu belajar berpikir, memecahkan masalah dan belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan, serta saling memberitahukan pengetahuan dan konsep keterampilan tersebut kepada siswa yang membutuhkan dan setiap siswa merasa senang menyumbangkan pengetahuannya kepada anggota lain dalam kelompok. Peran guru lebih ditekankan sebagai organisator kegiatan belajar mengajar, sumber informasi bagi siswa, pendorong bagi siswa untuk belajar, serta penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa.

(14)

4

kemampuan akademik dan keterampilan sosial, setiap siswa memiliki kesiapan belajar, dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa baik secara individu maupun kelompok, dan melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

Beberapa penelitian sebelumnya tentang pengaruh pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar telah banyak dilakukan. Hasil penelitian yang dilakukan Wijayanti, dkk (2008), menyimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) terhadap hasil belajar kimia pokok materi hidrokarbon. Penelitian Pietersz dan Saragih (2010) menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian matematika siswa pada pokok bahasan persamaan garis lurus. Penelitian Siswanto dan Rechana (2011), menyimpulkan bahwa nilai rata-rata hasil tes penalaran formal siswa pada pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan peta pikiran lebih baik daripada nilai rata-rata hasil tes penalaran formal pada pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan peta konsep. Penelitian Rizkiana, dkk (2012), menyimpulkan bahwa hasil belajar matematika peserta didik yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif pendekatan struktural Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada hasil belajar peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

(15)

atas proses yang dialaminya tersebut. Melalui eksperimen, disamping memperoleh ilmu pengetahuan, siswa juga menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat-alat yang digunakan secara benar selama percobaan.

Sehubungan dengan itu, maka peneliti merasa termotivasi untuk melakukan suatu penelitian tentang model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen serta pengharuhnya terhadap hasil belajar fisika, dengan judul penilitian Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number

Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok

Besaran dan Satuan di Kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah terkait dengan belajar IPA siswa, antara lain:

1. Rendahnya pencapaian hasil belajar IPA siswa di SMP Negeri 1 Bakongan. 2. Proses pembelajaran IPA/fisika yang dilakukan guru masih bersifat monoton

dan kurang inovatif, dimana guru lebih mendominasi terjadinya proses pembelajaran (berpusat pada guru) dengan cenderung menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas.

3. Materi IPA/fisika yang diajarkan guru juga masih kurang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa dan proses pembelajaran seringkali dilakukan mengikuti urutan buku halaman demi halaman termasuk soal-soalnya, sehingga hasil yang dirasakan juga belum optimal.

4. Guru jarang melakukan eksperimen atau percobaan di laboratorium dalam menyampaikan materi

(16)

6

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas banyak permasalahan yang dapat diteliti. Agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan terarah perlu adanya pembatasan masalah. Dalam penelitian ini masalah yang diteliti dibatasi pada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) berbasis eksperimen terhadap hasil belajar siswa di kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan T.A 2013/2014. Hasil belajar fisika siswa dibatasi pada ranah kognitif materi pokok besaran dan satuan di kelas VII SMP yang diperoleh melalui tes hasil belajar.

1.4. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran direct instruction pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan?.

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui:

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan.

(17)

3. Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: 1. Bagi siswa, untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui

model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan umpan balik untuk mengembangkan model pembelajaran yang lebih inovatif dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

3. Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas sekolah, serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran yang inovatif oleh guru.

4. Bagi peneliti sendiri sebagai bahan masukan dan pelatihan untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Sebagai bahan pertimbangan maupun bahan acuan bagi peneliti selanjutnya, yang ingin meneliti tentang permasalahan yang sama di masa mendatang.

1.7.Definisi Operasional

Berdasarkan judul proposal di atas, maka definisi dari :

1. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah model pembelajaran dimana setiap siswa diberi nomor dan dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setela ia menerima pengalaman belajarnya.

(18)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian, pengujian hipotesis dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas eksperimen setelah diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen pada materi pokok besaran dan satuan kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan, diperoleh rata-rata nilai sebesar 79,33 dengan standar deviasi 7,43. Penilaian Afektif siswa di kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 80,6 (Pertemuan I) dan 86,2 (Pertemuan II) dengan kategori baik. Penilaian Psikomotorik siswa di kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 76,9 (Pertemuan I) dengan kategori cukup baik dan 85,6 (Pertemuan II) dengan kategori Baik.

2. Hasil belajar siswa kelas kontrol setelah diajarkan dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) pada materi pokok besaran dan satuan kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan, diperoleh rata-rata nilai sebesar 74,53 dengan standar deviasi 6,34.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok besaran dan satuan di kelas VII SMP Negeri 1 Bakongan, dengan nilai thitung > ttabel

yaitu 2,690 > 2,00. Rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran langsung.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

(19)

dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif salah satunya tipe Number Head Together (NHT) berbasis eksperimen dalam mengajarkan konsep-konsep IPA terurama fisika agar siswa lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran.

2. Kepada pihak sekolah, juga diharapkan untuk lebih memperhatikan penyediaan sarana, prasarana maupun fasilitas pembelajaran seperti ketersediaan alat dan bahan untuk percobaan (eksperimen) yang dapat membantu guru dalam menjalankan tugasnya dengan baik, dan disarankan agar mengikutsertakan para guru dalam pelatihan-pelatiahan atau diklat sehingga guru dapat meningkatkan profesionalnya dalam menunjang efektifitas dan efisiensi pelaksanaan belajar mengajar di dalam kelas.

3. Kepada peneliti selanjutnya, peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berbasis eksperimen dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Hal ini penting agar diperoleh hasil penelitian yang lebih menyeluruh sehingga bermanfaat sebagai penyeimbang teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam penggunaan metode atau model pembelajaran yang tepat di dalam kelas.

Gambar

Gambar 2.1. Hirarki Istilah dalam Proses Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 1.1 tingginya kontribusi sektor pertanian mencerminkan bahwa peranan sektor pertanian dapat diharakan menjadi sektor unggulan di Kabupaten Boyolali.Untuk itu,perlu

Penggetaran paksa berenergi rendah pada pegas elastis guna menurunkan draft tanah dan energi selama membajak tanah telah dikembangkan dan diuji secara

Fase- fase yang terbentuk pada lapisan IMC tersebut berpengaruh terhadap waktu yang optimal dalam perendaman baja pada aluminium cair yaitu 10 sampai 20 menit.. Kata kunci

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pendadaran Program Studi DIII Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret pada, Selasa

Untuk pencapaian tujuan tersebut maka perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai rujukan para pendidik

1. bentuk kerja sama lain yang disepakati untuk kepentingan dan keuntungan bersama Para Pihak.. Guna mengimplementasikan kerja sama tersebut, Para Pihak akan membuat

perusahaan tersebut tercermin pada laba yang terkandung dalam laporan