• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN MUSIK PADA IRINGAN TARI GUEL DI SANGGAR CICIMPALA DI DESA BENER KELIPAH KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH NANGGROE ACEH DARUSSALAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN MUSIK PADA IRINGAN TARI GUEL DI SANGGAR CICIMPALA DI DESA BENER KELIPAH KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BENER MERIAH NANGGROE ACEH DARUSSALAM."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN MUSIK PADA IRINGAN TARI GUEL DI SANGGAR

CICIMPALA DI DESA BENER KALIFAH KECAMATAN BANDAR

KABUPATEN BENER MERIAH NANGGROE ACEH

DARUSSALAM

Disusun Oleh : Rahmat Muliyadi NIM . 061222520092

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi dan sepanjang sepengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis atau telah diterbitkan oleh orang lain yang diacu dalam naskah dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, September 2012

(3)

i

ABSTRAK

Rahmat Muliyadi. NIM. 061222520092. Tinjauan Musik Pada Iringan Tari Guel di Sanggar Cicimpala di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh Darussalam. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tinjauan musik pada iringan tari guel di Sanggar cicimpala di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah NAD.

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah berupa pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode penelitian berupa data kualitatif yang dimana data tersebut diteliti melalui pengumpulan data, dalam bentuk buku, karya tulis ilmiah maupun elektronik yang bahan materinya berdasarkan topik dari penelitian ini dan data yang berhubungan dengan judul penelitian.

Penelitian ini memilih lokasi di Sanggar cicimpala di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah NAD. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei Hingga Juli 2012, dan subjek penelitian berupa pemusik dan penari sanggar cicimpala desa Bener Klipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah.

(4)
(5)
(6)
(7)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Musik Jurusan Seni Drama, Tari dan Musik,

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan dengan judul ” Tinjauan Musik Pada

Iringan Tari Guel di Sanggar Cicimpala di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh Darussalam”.

Ucapan terimakasih disampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta jajarannya.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si, selaku Ketua Jurusan Seni Drama Tari Dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED

4. Bapak Panji Suroso, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni Musik UNIMED.

5. Ibu Uyuni Widiastuti, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi I dan Bapak Mukhlis Hassbullah, M.Sn, sebagai pembimbing skripsi II, yang telah memberikan bimbingan dan pelajaran serta koreksi yang konstruktif dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Yusnizar Heniwaty, S.St, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik, atas semua bimbingan dan arahan kepada peneliti sejak memulai perkuliahan sampai akhirnya menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Seni Drama, Tari dan Musik dan seluruh staf pengajar lainnya yang dengan tulus dan ikhlas telah memberi pendidikan kepada peneliti untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

8. Keluarga yang kusayangi, Ayahanda tercinta Giman, SP, dan Ibunda tersayang Zaidar, S.Pd.SD yang tiada henti berdoa, dan memberi dukungan moril dan materil kepada penulis. Kepada Kakak Susi Derisma, Linda Mayasari, Laila Fitri, Abang Indra Taurika, Safaruddin dan Adik Nina Khaira tercinta yang selalu menjadi motivasi penulis untuk semangat belajar.

(8)

vi

10. Untuk Sari Maulina yang selalu setia dengan tulus mendampingi dan membantu peneliti dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

11. Untuk Sahabat-sahabatku tercinta Irwansyah, Roy, Icang, Sholeh, Sem, Amek, Miya, Usuf, Putra, Surya, Nirwan, Rivan sahabatku di Laskar Gayo.

12. Seluruh teman-teman seperjuangan di Seni Musik ’06 Kalian takkan terlupakan, seluruh mahasiswa SENDRATASIK

13. Serta semua teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan yang telah kalian berikan.

Semoga semua bantuan, dukungan dan kemudahan-kemudahan yang Bapak, Ibu dan saudara/i berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT, amin.

Medan, September 2012 Penulis

(9)
(10)

v

B. Kerangka Konseptual ... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 17

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

B. Populasi dan Sampel ... 17

C. Metode Penelitian... 18

D. Teknik Pengumpulan Data ... 18

E. Teknik Analisis Data ... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22

A. Geografis Wilayah Kabupaten Bener Meriah ... 22

B. Proses Penggarapan Musik Iringan Tari Guel ... 32

C. Instrumen yang Digunakan ... 36

D. Pola-Pola Ritem Pada Tari Guel ... 40

E. Penyajian Musik Pada Iringan Tari Guel ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 54

A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tiap suku memiliki adat istiadat, upacara serta perbedaan budaya masing-masing yang

mengungkapkan ciri khas dari istiadat tersebut, terutama pada upacara adat setiap suku

masing-masing. Keanekaragaman budaya ini membuat semaraknya nuansa keragaman nusantara dalam

segi menilai kekayaan bangsa Indonesia. Bahkan dari budaya bangsa yang ada di Indonesia

beberapa adat istiadat yang masih dipertahankan keberadaannya tanpa ada

penambahan-penambahan adat baru. Walaupun sekarang teknologi semakin maju dan era globalisasi sekarang

ini telah merubah sebagian nilai-nilai budaya diberbagai pelosok nusantara. Gerak laju dunia

pembangunan telah mengubah tatanan dari sebuah perkampungan yang hanya terdiri dari

bangunan biasa menjadi tembok-tembok beton yang permanen. Ini sebenarnya sangat

berpengaruh pada dampak negatif, dimana jika tidak disadari mulai dini maka akan mengancam

keselamatan budaya yang telah kita jaga sekarang ini.

Salah satu dari ragam budaya bangsa Indonesia yang masih terus bertahan hingga

sekarang dan juga masih dipertahankan keberadaannya oleh masyarakat adalah Provinsi

Nanggroe Aceh Darrusalam . Nanggroe Aceh Darrusalam terdiri dari 18 kabupaten dan 5

kotamadya. Dari kedelapan belas kabupaten tersebut, Aceh memiliki keanekaragaman

kebudayaan walaupun terlihat sama. Setiap suku di Provinsi Aceh tidak terlepas dari ajaran

agama Islam. Gayo adalah salah satu etnis yang terdapat di Provinsi Nanggroe Aceh Darrusalam

(12)

Suku Gayo mendiami tiga kabupaten yaitu Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener

Meriah dan Kabupaten Gayo Lues. Suku Gayo juga mendiami Kecamatan Serba Jadi di

Kabupaten Aceh Timur.

Sebagai salah satu suku bangsa di Indonesia, suku Gayo mempunyai beranekaragam

kesenian. Kesenian dikalangan masyarakat Gayo hampir tidak pernah mengalami kemunduran

bahkan cenderung berkembang. Hal ini dapat dibuktikan dari beberapa keadaan kesenian itu

sering diikutkan dalam acara keluarga atau acara pemerintahan. Bentuk kesenian Gayo yang

terkenal antara lain tari saman dan seni betutur atau didong. Kesenian tersebut bukan hanya

mendapat apresiasi yang yang positif di tingkat nasional, tapi juga dari dunia internasional.

Artinya, kesenian itu bukan hanya digemari masyarakat Gayo itu sendiri, tapi juga disenangi

oleh diluar orang Gayo sendiri.

Musik merupakan rekayasa bunyi yang diperdengarkan secara khusus menurut situasi,

fungsi dan kepentingannya sebagai suatu perbuatan seni oleh penciptanya. Fungsi musik

dimasyarakat sangatlah beragam, diantaranya sebagai kepentingan agama, sebagai iringan tari,

sebagai ilustrasi pada perfilman, sinetron, drama (soundtrack) puisi, sebagai media tarapi

kesehatan (sound of theraphy), sebagai hiburan dan masih banyak lagi fungsinya untuk dapat

disebutkan.

Tari menjadi salah satu cara untuk penyampaian suatu budaya dalam menyatakan sebuah

pandangan kehidupan, pesan moral dan berbagai macam saran, kritik serta yang hiburan. Tarian

guel pada masyarakat Gayo berfungsi sebagai media penyambutan seperti penyambutan

pemangku adat, upacara penyambutan pemerintahan, pesta pernikahan dan sebagainya.

Dalam konteks pengiringan tari, hubungan sebuah tari dan musik dapat terjadi melalui

(13)

dapat dipakai untuk mengiringi sebuah tarian. Dasar pemilihannya harus dilandasai oleh

pandangan penyusun iringan dan maksud penata tarinya. Pada dasarnya sebuah iringan tari harus

dipilih untuk menunjang tarian yang diiringi baik secara ritmis maupun emosional. Dengan kata

lain, sebuah iringan tari harus mampu menguatkan atau menggarisbawahi makna tari dan

iringannnya. Masyarakat Gayo adalah salah satu etnis yang berasal dari daerah Aceh Tengah,

sebagian Aceh Timur, Bener Meriah, dan Kabupaten Gayo Lues.

Daerah asal kediaman masyarakat Gayo biasa dinamakan dataran tinggi Gayo, dan

mereka biasanya menyebutnya dengan Tanoh Gayo (Tanah Gayo). Kini daerah tersebut menjadi

bagian dari wilayah beberapa kabupaten yakni (a) seluruh wilayah Kabupaten Aceh Tengah, (b)

sebagian dari wilayah Kabupaten Aceh Tenggara (c) Sebagian kecil dari wilayah Kabupaen

Aceh Timur dan (d) seluruh wilayah Kabupaten Gayo Lues. Dataran tinggi Gayo ini ditandai

dengan sebuah danau, yaitu “Danau Laut Tawar” yang mempunyai luas kira-kira + 5 x 18 Km

persegi yang menghampar diantara sela-sela bukit barisan di pinggiran ibu kota kabupaten Aceh

Tengah, Takengon, yang juga di kelilingi oleh gunung-gunung, seperti gunung/ burni birah

payang, burni Entem-entem, burni Perehen, burni Gentala, burni Pepanyi, burni Telong, burni

Gerunte, dan lain-lain.

Pada kesenian Gayo, dikenal salah satu bentuk tari yang disebut dengan tari guel. Tari

guel biasanya disajikan pada upacara perkawinan. Tetapi bisa juga tari guel ini, dijadikan tarian

pada upacara-upacara penyambutan, misalnya pada saat upacara peresmian-peresmian, seminar

atau HUT Kemerdekaan RI. Tari ini disajikan dengan tujuan menyambut undangan kehormatan.

Kita dapat menemukan beberapa sanggar yang masih mengajarkan tentang musik serta

tarian guel, diantaranya : sanggar Cicimpala dan beberapa sanggar lainnya di Kabupaten Bener

Meriah. Dalam pertunjukan musik dan tari guel jumlah penari dalam pertunjukan tari guel

(14)

juga tari ini dikomposisikan dengan tujuh orang penari wanita dan dua orang penari pria.

Pemusik yang biasa memainkan jenis musik ini berjumlah biasanya 6 orang untuk pengisi musik

intinya. Tapi tidak menutup kemungkinan adanya penambahan instrumen musik modren.

Musik pengiring dalam pertunjukan tari guel adalah sebuah gegedem (alat musik pukul

yang mirip dengan rebana), Sebuah alat musik tiup yang disebut dengan soling (suling),

teganing alat musik pukul yang terbuat dari satu ruas bambu dengan senar yang berasal dari kulit

bambu tersebut. Disamping itu ada tiga buah gong yang

memiliki ukuran kecil, sedang dan besar. Gong yang kecil disebut dengan canang. Gong

yang sedang disebut dengan memong. Gong yang besar disebut dengan gong.

Berdasarkan uraian di atas, nampak jelas bahwa musik dalam tarin guel berperan aktif

sebagai media penyampaian gerak tarian. Sebagai bagian dari budaya Gayo dan budaya

Nusantara, sangat penting dijaga kelestariannya. Sehingga dari uraian – uraian yang telah

dijabarkan maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian yang mengambil judul “Tinjauan

Musik Pada Iringan Tari Guel di Sanggar Cicimpala di Desa Bener Kelipah Kecamatan

Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh Darussalam”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti memunculkan dan

mengidentifikasi beberapa masalah, yakni sebagai berikut :

1. Bagaimana proses penggarapan pada iringan tari guel di Sanggar Cicimpala di Desa

Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh Darussalam

(15)

2. Apa saja instrumen yang digunakan dalam permainan musik pada iringan tari guel di

Sanggar Cicimpala di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

Nanggroe Aceh Darussalam ?

3. Bagaimana pola-pola ritem permainan musik pada iringan tari guel di Sanggar Cicimpala

di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh

Darussalam?

4. Bagaimana penyajian musik pada iringan tari guel di Sanggar Cicimpala di Desa Bener

Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh Darussalam ?

5. Apa saja bagian musik pada iringan tari guel di Sanggar Cicimpala di Desa Bener

Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh Darussalam?

C. PEMBATASAN MASALAH

Pada prinsipnya sebuah masalah yang terlalu umum dan luas, relatif tidak dapat dipakai,

karena tidak jelas batas-batas masalahnya. Oleh karena itu peneliti perlu membuat pembatasan

masalah yang terbatas pada kajian yang mencakup :

1. Bagaimana proses penggarapan pada iringan tari guel di Sanggar Cicimpala di Desa

Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh Darussalam

?

2. Apa saja instrumen yang digunakan dalam permainan musik pada iringan tari guel di

Sanggar Cicimpala di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

(16)

3. Bagaimana pola-pola ritem permainan musik pada iringan tari guel di Sanggar Cicimpala

di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh

Darussalam?

4. Bagaimana penyajian musik pada iringan tari guel di Sanggar Cicimpala di Desa Bener

Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh Darussalam ?

D. PERUMUSAN MASALAH

Menurut pendapat Sumadi (2005:17) dikatakan bahwa : ”Setelah masalah diidentifikasi

dan dipilih, maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena hasilnya akan menjadi

penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya,”

Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti merumuskan masalah penelitian ini menjadi

sebagai berikut : Bagaimana proses penyajian musik pada pengiringan tari Guel di Sanggar

Cicimpala di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh

Darussalam ?

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan

penelitian menjadi kerangka yang selalu dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas

tentang hasil yang akan diperoleh. Tujuan penelitian adalah pernyataan mengenai ruang lingkup

(17)

Berhasil atau tidaknya suatu penelitian akan terlihat dan tercapai sesuai tujuan penelitian.

dalam penelitian ini beberapa tujuannya adalah :

1. Untuk mengetahui proses penggarapan pada iringan tari guel di Sanggar Cicimpala

di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh

Darussalam.

2. Untuk mengetahui instrumen yang digunakan dalam permainan musik pada iringan

tari guel di Sanggar Cicimpala di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten

Bener Meriah Nanggroe Aceh Darussalam.

3. Untuk mengetahui pola-pola ritem permainan musik pada iringan tari guel di Sanggar

Cicimpala di Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

Nanggroe Aceh Darussalam.

4. Untuk mengetahui penyajian musik pada iringan tari guel di Sanggar Cicimpala di

Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh

Darussalam.

F. MANFAAT PENELITIAN

Adapun hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat luas khususnya masyarakat Gayo di Desa

Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah Nanggroe Aceh Darussalam.

2. Sebagai bahan memperkaya informasi bagi wisatawan lokal dan internasional tentang

seni budaya masyarakat Desa Bener Kelipah Kecamatan Bandar Kabupaten Bener

Meriah Nanggroe Aceh Darussalam baik di taman bacaan, hotel dan intansi pariwisata

(18)

3. Sebagai wawasan baru bagi peneliti tentang musik-musikan pada iringan tari guel.

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ada beberapa kesimpulan

yang diperoleh yang dilihat sebagai berikut :

1. Bahwa di kabupaten Bener Meriah Kecamatan Bandar terdapat musik dan tari khas suku

gayo yaitu tari Guel.

2. Dalam penelitian ini subjek dari penelitiannya adalah musik dari iringan tari guel.

3. Keberadaan musik dan tari guel di Kabupaten Bener Meriah Kecamatan Bandar masih

eksis dan berkembang di Kabupaten Bener Meriah Kecamatan Bandar.

4. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sanggar Cicimpala Kecamatan Bandar Kabupaten

Bener Meriah, Nanggroe Aceh Darussalam.

5. Dalam proses tarian ini, musik sangat berpengaruh dalam pengiringan tari, baik secara

ritmis, melodi dalam tarian sangat bervariatif.

B. SARAN

Dari kesimpulan di atas, didapati beberapa saran yang diperoleh peneliti. Menurut peneliti,

saran ini merupakan hasil dari pemikiran peneliti sendiri. Saran-saran yang dikemukan peneliti

adalah sebagai berikut :

1. Perlu adanya pengingkatkan pengetahuan tentang tari dan musik guel.

2. Perlu adanya pelestarian tarian ini, jika memang suatu saat nanti bisa saja pemuda –

(20)

3. Setelah penelitian ini diharapkan adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui lebih

detail tentang mekanisme pembuatan gambus ini, mengingat masih banyak kekurangan

(21)

56

DAFTAR PUSTAKA

Ferguson. Terjemahan 2011.: Metedologi Penelitian. Bandung : Maju Mundur :

Prastowo, Andi. 2011.Metodologi Penelitian Kualitatif : dalam perpektif Rancangan Penelitian.Yogyakarta : Arruzz Media.

Melalatoa, MJ. 1983.Pesoudo Moiety Gayo. Jakarta : Tesis Universitas Indonesia.

Natalia, Desi Ari. 2008. Deskripsi Tari Guel Pada Upacara Perkawinan Masyarakat Gayo di Kota Medan. Medan : Skripsi Fakultas Sastra Jurusan

Etnomusikologi Universitas Sumatra Utara.

Sumadi, Selo.2005. Permasalahan Dalam Penelitian. Bandung : Gramedia.

Suryono. 2004. Tinjauan dan Definisi. Yogyakarta : Kanisius.

Suroso, Panji. 2011. Musik Iringan Tari. Medan : Diktat Prodi Seni Musik Universitas Negeri Medan.

Suyatno dan Sutinah. 2006.Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta : Arrauzz Media.

Tim, Penyusun.2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

http://kamusbahasaindonesia.org/bentuk

(22)

RIWAYAT HIDUP

Rahmat Muliyadi dilahirkan di Bener Meriah kecamatan Bukit pada

tanggal 01 Oktober 1987. Ayah bernama Giman SP. dan ibu bernama Zaidar S.Pd

merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Pada tahun 1993 penulis masuk

SD Negeri 4 Redelong dan lulus pada tahun 1999. Kemudian pada tahun 1999

penulis melanjutkan pendidikan ke SMPN 1 Bandar dan lulus pada tahun 2002.

Pada tahun 2002 penulis melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 2 Takengon dan

lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2006 penulis di terima di Program Studi

Referensi

Dokumen terkait

Amin Abdullah dalam membangkitkan keilmun dalam umat Islam dari keterpurukan adalah dengan mengajarkan pendidikan agama dan pendidikan umum lewat pendekatan

Citraan penciuman biasanya dugunakkan untuk menciptakan daya imaji melalui indra penciuman. Seorang penulis dapat memanfaatkan indera penciuman dalam melahirkan

Lalu kita minta ayo Anda yang menilai ini, buktikan Anda sendiri yang melakukan untuk integritas, ketika kita katakan kalau nanti saya membentuk tim

Salah satu jenis metode pembelajaran kooperatif adalah NHT (Numbered Heads Together) yang merupakan sebuah variasi diskusi kelompok dan dapat menjamin keterlibatan total

Pada Situasi Konflik membimbing kegiatan siswa pengertian ilmiah yang sedang dipelajari beberapa perbedaan antara konsep awal mereka dengan konsep ilmiah yang ada dalam buku

2) Alat perbaikan faktor daya beban rumah tangga dengan menggunakan switching kapasitor dan induktor yang dirancang dan dibuat pada penelitian ini, mampu

Adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle bermedia papan flanel modifikasi terhadap kemampuan

Besar kecilnya ukuran perusahaan dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan yang didasarkan pada semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah