• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI Penentuan Rute Distribusi Untuk Meminimalkan Biaya Transportasi Menggunakan Metode Saving Matrix, Nearest Insert Dan Nearest Neighbor (Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI Penentuan Rute Distribusi Untuk Meminimalkan Biaya Transportasi Menggunakan Metode Saving Matrix, Nearest Insert Dan Nearest Neighbor (Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI

MENGGUNAKAN METODE

SAVING MATRIX

,

NEAREST INSERT

DAN

NEAREST

NEIGHBOR

(Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA)

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

DisusunOleh

:

A KHOIRUL HUDA

D 600.100.052

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA

TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE SAVING MATRIX, NEAREST

INSERT DAN NEAREST NEIGHBOR

(Studi Kasus : PT. PRIMATEXCO INDONESIA)

A Khoirul Huda, Ahmad Kholid Al Ghofari

1

, Ida Nursanti

2

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura 57102 Telp 0271 717417

Email: Khoirulhudahuda@gmail.com

Abstrak

PT. Primatexco Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang tekstil khususnya kain mori, area distribusinya meliputi dalam negeri dan luar negeri, untuk pendistribusian yang menggunakan transportasi sendiri meliputi area distribusi daerah dalam pulau jawa yaitu semarang, surabaya, yogyakarta, bekasi, bandung dan jakarta. Jumlah permintaan yang banyak tidak diimbangi dengan kapasitas transportasi yang dimiliki oleh PT. Primatexco Indonesia, hal ini menyebabkan biaya pengiriman yang relatif besar yang disebabkan karena proses pendistribusian yang sering bolak balik ke perusahaan. Penelitian ini akan mencoba memecahkan masalah tentang kebijakan distribusi yang optimal, dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor. langkah-langkah pengolahan saving matrix yaitu mengidentifikasi matrix jarak (jarak gudang ke konsumen dan jarak antar konsumen), mengidentifikasi matrix penghematan (penggabungan 2 konsumen kedalam satu rute), mengalokasikan konsumen ke kendaraan atau rute (alokasi tiap konsumen ke rute yang berbeda bisa digabungkan sampai pada batas kapasitas truk yang ada), menghitung total jarak dan biaya kirim. Untuk langkah-langkah pengolahan nearest insert yaitu output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan memilih toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum, sedangkan langkah-langkah pengolahan nearest neighbor yaitu output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan menambahkan toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir. Pada sistem distribusi yang aktual untuk daerah timur memerlukan jarak tempuh 2720,25 km, dengan biaya kirim Rp. 7.205.615, sedangkan untuk daerah barat memerlukan jarak tempuh 3753,8 km, dengan biaya kirim Rp. 9.943.365. Dari hasil akhir pengolahan 3 metode dipilih hasil yang paling minimal yaitu untuk daerah timur dipilih hasil akhir dari metode nearest insert dan metode nearest neighbor dengan total jarak 2401,75 km dan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan untuk daerah barat dipilih hasil akhir dari metode nearest neighbor dengan total jarak 3007,4 km dan total biaya kirim Rp. 7.966.242.

Kata kunci: Nearest Insert , Nearest Neighbor, Saving Matrix

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Dalam dunia bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang mempengaruhi keunggulan kompetitif suatu perusahaan karena penurunan biaya transportasi dapat meningkatkan keuntungan perusahaan secara tidak langsung. Salah satu cara untuk menurunkan biaya transportasi adalah dengan mengefisienkan sistem distribusi dan penggunaan jenis transportasi yang ada. PT. Primatexco Indonesia adalah salah satu perusahaan di bidang tekstil khususnya pembuatan kain putih atau kain mori, Dalam pendistribusian produk untuk wilayah jawa sendiri PT.

Primatexco Indonesia memiliki beberapa konsumen di daerah Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Bekasi, Bandung, dan Jakarta, Jumlah konsumen yang banyak dan permintaan yang besar tidak diimbangi dengan armada atau transportasi yang digunakan oleh PT. Primatexco Indonesia, sehinga menyebabkan rute pendistribusian produk yang harus bolak balik ke pabrik untuk memenuhi semua permintaan dari tiap- tiap konsumen, Oleh sebab itu dari penelitian ini ingin mengatur rute pendistribusian produk dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor dengan tujuan meminimalkan jarak tempuh dan meminimalkan biaya transportasi.

Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(4)

2. Bagaimana sistem distribusi di perusahaan PT. Primatexco Indonesia menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor?.

3. Bagaimana rute distribusi yang menghasilkan biaya yang minimal?.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:

1. Mengetahui sistem distribusi aktual yang ada di PT. Primatexco Indonesia.

2. Menganalisis sistem distribusi di PT. Primatexco Indonesia menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor.

3. Membuat usulan sistem distribusi yang menghasilkan biaya minimal.

LANDASAN TEORI

Supply Chain Management

Supply Chain Management adalah pendekatan antar fungsi (cross functional) untuk mengatur pergerakan material mentah kedalam sebuah organisasi dan pergerakan dari barang jadi keluar organisasi menuju konsumen akhir (Chopra dan Meindl, 2013).

Distribusi

Distribusi adalah bagian dari kegiatan supply chain yang fungsinya untuk mengantarkan atau mendistribusikan suatu produk ke konsumen (Woodward, 1996). distribusi juga dapat diartikan sebagai penambahan kegunaan waktu, tempat dan pemilikan barang, definisi ini mencakup juga pengangkutan barang-barang dari tempat asal atau produksi lanjutan hingga ke tempat penjualan atau pabrikasi selanjutnya (Taff, 1998).

Manajemen Logistik

Manajemen logistik adalah bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisiensian dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan hinga titik konsumsi dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Stock dan Lambert, 2004).

Transportasi

Transportasi adalah suatu armada yang digunakan untuk memindahkan atau mengirimkan suatu barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain (Bowersox dkk, 2013).

Saving Matrix

Saving Matrixadalah suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam transportasi untuk menentukan rute distribusi produk agar meminimalisasi biaya transportasi, atau dengan kata lain penggabungan 2 konsumen kedalam satu rute (Nurwidiana, 2011). Penerapan metode saving matrix bertujuan untuk meminimalkan total jarak tempuh atau waktu atau biaya dengan mempertimbangkan armada yang digunakan (Yuniarti, 2013).

Nearest Insert

Nearest Insert adalah memasukkan konsumen yang memberikan perjalanan terpendek, menggunakan prinsip memilih toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum (Ikfan, 2014).

Nearest Neighbor

Nearest Neighbor adalahsebuah teknik dalam menyelesaikan permasalahan rute dengan cara menentukan titik terdekat dengan jarak terpendek, prinsipnya selalu menambahka toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir (Abadi, 2014).

METODOLOGI PENELITIAN Obyek Penelitian

obyek penelitian adalah PT. Primatexco Indonesia yang beralamatkan di jalan jendral urip sumoharjo, desa sambong, kabupaten batang.

Jarak antara gudang ke masing-masing konsumen dan jarak antar konsumen, Jarak tersebut diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak perusahaan (unit distribusi) disertai dengan penelusuran menggunakan google map. 2. Mengidentifikasikan matrix penghematan (saving matrix).

(5)

3. Mengalokasikan toko ke kendaraan atau rute.

alokasi tiap toko ke rute yang berbeda bisa digabungkan sampai pada batas kapasitas truk yang ada, penggabungan akan dimulai dari nilai penghematan terbesar.

4. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.

perhitungan total biaya kirim yang dihasilkan berdasarkan data biaya kirim per kilometer yang diperoleh dari hasil observasi di perusahaan.

agar hasil penentuan rute distribusi lebih optimal lagi maka hasil dari perhitungan metode saving matrix dilakukan 2 metode tambahan yaitu:metode nearest insertdan metode nearest neighbor

Langkah-langkah metode nearest insert

1. Data yang diolah merupakan output dari metode saving matrix.

2. Memilih toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum. 3. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.

Langkah-langkah metode nearest neighbor

1. Data yang diolah merupakan output dari metode saving matrix.

2. Menambahkan toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir. 3. Menghitung total jarak dan total biaya kirim.

Kerangka Pemecahan Masalah

Mulai

Identifikasi Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Batasan Masalah

Pengumpulan Data : - Daftar dan Alamat Konsumen - Data Permintaan Konsumen

- Jumlah, Kapasitas Transportasi dan Biaya Pengiriman - Jarak Gudang dengan Konsumen dan Jarak Konsumen Satu dengan Konsumen yang lain

Penghitungan Penghematan Jarak (Saving Matrix)

Mengalokasikan konsumen ke Kendaraan atau Rute

Pengolahan Metode Selanjutnya: - Metode Nearest Insert

- Metode Nearest Neighbor

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

(6)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data

Daftar dan alamat konsumen

Tabel 4.1 Konsumen Perusahaan untuk Daerah Timur

No Nama Pabrik Alamat Pabrik

1 PT. Multikarsa Investama Jl Raya Kaliwungu Km 19 SEMARANG

2 PT. Bitratex Industries Jl Brigjen Sudiarto Km 11 SEMARANG

3 PT. Damaitex Ltd Jl Simongan 100 SEMARANG

4 PT. The Indonesian Knitting Factory Jl Mpu Tantular 54 SEMARANG

5 PT. Sinar Pantja Djaja Pt Ltd Jl Condrokusumo 1 SEMARANG

6 PT. Sinar Piala Mulia Djaja Jl Seroja I 20 SEMARANG

7 PT. Indo Golden Standard Jl Raya Cangkir Km 21 SURABAYA

8 PT. Kama Djajatex Jl Jend Basuki Rachmad 15 SURABAYA

9 PT. Behaestex Jl Mayjen Sungkono 14 SURABAYA

10 PT. Labatex Jl Slompretan 78/3 SURABAYA

11 PT. Agung Saputra Tex Jl Menteri Supeno 77 YOGYAKARTA

12 PT. Kusuma Sandang Mekarjaya Jl Raya Wates Km 7,4 YOGYAKARTA

13 PT. Panca Harta Persada Jl HOS Cokroaminoto 221 YOGYAKARTA

14 PT. Primissima Jl Kali Rase YOGYAKARTA

15 PT. Samitex Sewon Jl Krapyak Sewon Bantul YOGYAKARTA

Tabel 4.2 Konsumen Perusahaan untuk Daerah Barat

No Nama Pabrik Alamat Pabrik

1 PT. Asahi Cipta Prima Jl Industri Slt I Bl OO/3-D Kawasan Industri Jababeka Tahap 2 BEKASI

2 PT. Ganda Agung Industries Jl KH Agus Salim BEKASI

3 PT. Harapan Semesta Tex Jl Raya Cikarang Pagaulan RT 010/02 BEKASI

4 PT. Sukses Karya Inti Persada Jl Akses Tol Cibitung BEKASI

5 PT. Rokindo Raya Sweater Jl Raya Narogong Km 12 BEKASI

6 PT. Saurindotex Mandiri Jl Jati I Bl J 5-6/18 BEKASI

7 PT. Sunrise Bumi Textiles Jl Raya Bekasi Km 28 BEKASI

8 PT. Adetex Jl Dayang Sumbi 4 & 6 BANDUNG

9 PT. Candratex Sejati Jl Ciumbuleuit 84 BANDUNG

10 PT. Bandung Syntetic Sarong Mill Jl Jend Sudirman 823 BANDUNG

11 PT. Bandung Sakura Textile Mills Jl Raya Dayeuhkolot 33 BANDUNG

12 PT. Daliatex Kusuma Jl Moh Toha Km 7,3/307 BANDUNG

13 PT. Embee Plumbon Tekstil Bandung Jl Dr Setiabudi 146-F BANDUNG

14 PT. Busana Cahaya Sentosa Jl Tomang Raya 8-B JAKARTA

15 PT. Kristanusa Garmindotama Jl Martapura Kompl Cinere Estate Bl M/249 JAKARTA

16 PT. Acryl Textile Mills Jl Jend Sudirman Kav 61-62 Ged Summitmas II JAKARTA

17 PT. Alfa Sandang Indotex Jl KH Moch Mansyur 120-B JAKARTA

(7)

Data permintaan tiap-tiap konsumen

Tabel 4.3 Daftar Permintaan Konsumen Daerah Timur (yard)

No Nama Konsumen

Jumlah Permintaan Tiap Bulan Tahun 2013 Januari –

Juni Juli Agustus

September –

Desember Total 1 PT. Multikarsa Investama 80000 110000 110000 80000 1020000 2 PT. Bitratex Industries 60000 90000 90000 60000 780000 3 PT. Damaitex Ltd 50000 80000 80000 50000 660000 4 PT. The Indonesian Knitting Factory 40000 80000 80000 40000 560000 5 PT. Sinar Pantja Djaja Pt Ltd 40000 90000 90000 40000 580000 11 PT. Agung Saputra Tex 80000 120000 120000 80000 1040000 12 PT. Kusuma Sandang Mekarjaya 70000 100000 100000 70000 900000 13 PT. Panca Harta Persada 20000 60000 60000 20000 320000 14 PT. Primissima 30000 50000 50000 30000 400000 15 PT. Samitex Sewon 40000 90000 90000 40000 580000

Tabel 4.4Daftar Permintaan Konsumen Daerah Barat (yard)

No Nama Konsumen

(8)

15 PT. Kristanusa Garmindotama 50000 70000 70000 50000 640000 16 PT. Acryl Textile Mills 20000 50000 50000 20000 300000 17 PT. Alfa Sandang Indotex 30000 50000 50000 30000 400000 18 PT. Alexandra Knitters 30000 60000 60000 30000 420000

Jumlah dan kapasitas transportasi

Tabel 4.5 Jenis Transportasi yang digunakan PT. Primatexco Indonesia

Jenis Truk Kapasitas

Truk box 200 PS warna putih 200.000 yard Truk box 190 PS warna coklat 200.000 yard

Biaya pengiriman produk

Tabel 4.6 Biaya Pengiriman Produk

Tujuan Konsumen Biaya Kirim/km (Rupiah)

Konsumen Timur Rp. 2648.88 Konsumen Barat Rp. 2648.88

Pengolahan Data Konsumen timur

Mengidentifikasikan matrix jarak

Tabel 4.7 Perekapan Jarak tiap Konsumen Daerah Timur (km)

Gudang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 69,9 0

2 104 27,1 0

3 88,5 16,4 14,4 0

4 93,4 20,4 13,6 10,7 0

5 87,4 15,5 14,3 0,95 9,7 0

6 90,4 18,6 9,1 5,7 5,5 5,6 0

7 406 340 303 320 315 320 315 0

8 401 330 299 316 311 322 313 19,8 0

9 381 313 277 294 288 297 295 36,5 22,4 0

10 399 330 299 321 310 319 310 25,6 5,5 19,9 0

11 210 138 131 126 133 134 118 307 327 310 327 0

12 228 150 150 145 161 149 145 346 366 348 363 42,1 0

13 204 134 127 122 130 119 124 309 331 313 332 7,1 37,2 0

14 199 123 116 111 119 111 109 311 333 315 338 12,5 43,2 8,9 0

(9)

Mengidentifikasi matrix penghematan (saving matrix)

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Saving Matrix tiap Konsumen Daerah Timur

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 0

2 146,8 0

3 142 178,1 0

4 142,9 183,8 171,2 0

5 141,8 177,1 174,95 171,1 0

6 141,7 185,3 173,2 178,3 172,2 0

7 135,9 207 174,5 184,4 173,4 181,4 0

8 140,9 206 173,5 183,4 166,4 178,4 787,2 0

9 137,9 208 175,5 186,4 171,4 176,4 750,5 759,6 0

10 138,9 204 166,5 182,4 167,4 179,4 779,4 794,5 760,1 0

11 141,9 183 172,5 170,4 163,4 182,4 309 284 281 282 0

12 147,9 182 171,5 160,4 166,4 173,4 288 263 261 264 395,9 0

13 139,9 181 170,5 167,4 172,4 170,4 301 274 272 271 406,9 394,8 0

14 145,9 187 176,5 173,4 175,4 180,4 294 267 265 260 396,5 383,8 394,1 0

15 136,9 180 169,5 169,4 174,4 162,4 303 278 276 275 416,5 399 409,7 397,3 0

Mengalokasikan konsumen ke kendaraan atau rute

melakukan alokasi toko ke kendaraan atau rute dimulai dari hasil saving matrix dengan nilai terbesar kemudian dilanjutkan dengan nilai saving matrix terbesar kedua sampai seterusnya, tapi dengan mempertimbangkan kapasitas armada yang digunakan yaitu maksimal 20 kemasan (1 kemasan 10.000 yard).

Setelah semua konsumen teralokasi, maka diperoleh hasil rute dari metode saving matrix yaitu:

Rute 1: konsumen 8, 10, 7. Rute 2: konsumen 9, 11, 15, 13, Rute 3: konsumen 12, 14, 2, 4, Rute 4: konsumen 6, 3, 5, 1, sehingga hasil akhir dari metode saving matrix adalah total jarak 2419,55 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.409.098.

Melakukan pengolahan metode nearest insert

Output dari saving matrix diolah kembali dengan ketentuan menggunakan prinsip memilih toko yang kalau dimasukkan ke dalam rute yang sudah ada menghasilkan tambahan jarak yang minimum, sehingga diperolah output sebagai berikut: Rute 1: konsumen 10,8,7. Rute 2: konsumen 13-15-11-9. Rute 3: konsumen 4-2-14-12. Rute 4: 1-5-3-6, sehingga hasil akhir dari metode nearest insert adalah total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.

Melakukan pengolahan metode nearest neighbor

Output dari saving matrix diolah kembali menggunakan prinsip selalu menambahkan toko yang jaraknya paling dekat dengan toko yang kita kunjungi terakhir, sehingga diperolah output sebagai berikut: Rute 1: konsumen 10,8,7. Rute 2: konsumen 13-15-11-9. Rute 3: konsumen 4-2-14-12. Rute 4: 1-5-3-6, sehingga hasil akhir dari metode nearest insert adalah total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.

Pengolahan Data Konsumen barat

(10)

ANALISA DAN PEMBAHASAN

1. Konsumen Timur

Tabel 4.15 Perbandingan Hasil Akhir Konsumen Timur dari Metode Saving Matrix, Nearest Insert dan Nearest Neighbor

No Keterangan Aktual Saving Matrix Nearest Insert Nearest Neighbor 1 Total Jarak (km) 2720,25 2419,55 2401,75 2401,75

2 Total Biaya Kirim (Rp) 7.205.615 6409098 6361948 6361948

Dari tabel perbandingan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usulan pendistribusian konsumen timur yang dipilih yaitu hasil dari output nearest insert dan nearest neighbor karena memiliki total jarak dan total biaya kirim yang minimal yaitu total jarak 2401,75 km, dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948.

2. Konsumen Barat

Tabel 4.16 Perbandingan Hasil Akhir Konsumen Barat dari Metode Saving Matrix, Nearest Insert dan Nearest Neighbor

2 Total Biaya Kirim (Rp) 9.943.365 8067959 7996174 7966242

Dari tabel perbandingan diatas maka dapat disimpulkan bahwa usulan pendistribusian konsumen barat yang dipilih yaitu hasil dari output nearest neighbor karena memiliki total jarak dan total biaya kirim yang minimal yaitu total jarak 3007,4 km, dengan total biaya kirim Rp. 7.966.242.

KESIMPULAN

1. Pada sistem distribusi aktual yang ada di perusahaan PT. Primatexco Indonesia untuk konsumen daerah timur (Semarang, Yogyakarta, Surabaya) memerlukan jarak yang ditempuh 2720,25 km, dengan biaya kirim Rp. 7.205.615, sedangkan untuk daerah barat (Bekasi, Bandung, Jakarta) memerlukan jarak tempuh 3753,8 km, dengan biaya kirim Rp. 9.943.365.

2. Dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor maka diperoleh hasil akhir untuk konsumen daerah timur yaitu metode Saving matrix diperoleh total jarak 2419,55 km dengan total biaya kirim Rp. 6.409.098, metode Nearest insert diperoleh total jarak 2401,75 km dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948, metode Nearest neighbor diperoleh total jarak 2401,75 km dengan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan hasil akhir untuk konsumen daerah barat yaitu metode saving matrix diperoleh total jarak 3045,8 km dengan total biaya kirim Rp. 8.067.959, metode Nearest insert diperoleh total jarak 3018,7 km dengan total biaya kirim Rp. 7.996.174, metode Nearest neighbor diperoleh total jarak 3007,4 km dengan total biaya kirim Rp. 7.966.242.

3. Berdasarkan hasil akhir dari pengolahan metode saving matrix, metode nearest insert dan metode nearest neighbor yang telah diperoleh maka dipilih hasil akhir yang memiliki total jarak dan total biaya kirim yang minimal, untuk usulan rute pendistribusian daerah timur yang dipilih yaitu hasil akhir dari metode nearest insert dan metode nearest neighbor dengan total jarak 2401,75 km dan total biaya kirim Rp. 6.361.948, sedangkan usulan rute pendistribusian daerah barat yang dipilih yaitu hasil akhir dari metode nearest neighbor dengan total jarak 3007,4 km dan total biaya kirim Rp. 7.966.242.

SARAN

1. Perusahaan PT. Primatexco Indonesia dapat menggunakan rute yang diberikan dari hasil penelitian tugas akhir ini dengan menggunakan metode saving matrix, nearest insert dan nearest neighbor untuk mengurangi biaya pengeluaran khususnya biaya pengiriman dalam pendistribusian produk sehingga biaya pengiriman tidak terlalu besar.

2. Perlu dilakukan pengecekan mesin alat transportasi yang berkala, agar ditengah perjalanan dalam pendistribusian produk tidak terjadi kerusakan mesin (mogok) sehingga menganggu atau membuat produk lebih lama ke tangan konsumen.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, C., Susanty. S., dan Adianto, H., 2014. “Penentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion”, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung, Bandung

Bowersox, D.J., Closs, D.J., Cooper, M.B., dan Bowersox, J.C., 2013. “Supply Chain Logistics Management”, Fourth

Edition, McGraw-Hill, Singapore.

Chopra, S., dan Meindl, P., 2013. “Supply Chain Management”, Fifth Edition, Edinburgh Gate, England.

Ikfan, N., dan Masudin, I., 2014. “Saving Matrix Untuk Menentukan Rute Distribusi”, Teknik Industri Universitas

Muhammadiyah Malang, Malang.

Nurwidiana, Fatmawati, W., dan Miranti, D., 2011. “Usulan Model Penentuan Jadwal dan Rute Distribusi Untuk

Minimasi Biaya Transportasi”, Teknik Industri Universitas Islam Semarang, Proceeding Seminar Nasional Teknik

Industri dan Kongres BKSTI VI, Semarang.

Stock, J.R., dan Lambert, D.M., 2004. “Strategic Logistics Management”, Forth Edition, McGraw-Hill, Singapore

Taff, C.A., 1988. “Manajemen Transoprtasi dan Distribusi Fisis”, Jilid 7 edisi ke 7, Erlangga, Jakarta.

Woodward, F.H., 1996. “Manajemen Transport”, Seri Manajemen No 70, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

Yuniarti, R., dan Astuti, M., 2013. “Penerapan Metode Saving Matrix Dalam Penjadwalan dan Penentuan Rute

Gambar

Gambar Kerangka Pemecahan Masalah
Tabel 4.3 Daftar Permintaan Konsumen Daerah Timur (yard)
Tabel 4.5 Jenis Transportasi yang digunakan  PT. Primatexco Indonesia
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Saving Matrix tiap Konsumen Daerah Timur
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kecakapannya dalam memimpin akan mengarahkan ummatnya kepada tujuan yang ingin dicapai, yaitu kejayaan dan kesejahteraan ummat dengan iringan ridho Allah (Qs. Lembaga

[r]

demand to an area where water is available, or to shift to increasingly expensive sources, such as desalination or imports of goods produced in regions with adequate water

Benih dengan masa penyimpanan 6 bulan pada perlakuan perendaman NaCl dan KCl melalui metode UKDdp memiliki nilai interaksi yang tidak jauh berbeda dibandingkan benih dengan

Melihat hal tersebut, maka dibuatlah sebuah permainan papan dengan tema kelangkaan ikan endemik Indonesia yang bertujuan meningkatkan kesadaran remaja akan

Ispitivane hipoteze proizašle su iz dosadašnjih hrvatskih i inozemnih istraživanja političkog povjerenja, pri čemu je glavna pretpostavka bila da sklop političkih

Konteks ini memberikan gambaran yang relevan tentang perasaan Farhana yang senang dengan layanan Fuad ekoran sikap kedermawanan Fuad untuk menghantar jagung sehingga ke rumah

Program tahunan adalah program pembelajaran berupa perencanaan pembelajaran selama satu tahun. Sedangkan program semester adalah program pembelajaran berupa