• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jumlah Penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto per Kapita terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor serta Kemandirian Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Jumlah Penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto per Kapita terhadap Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor serta Kemandirian Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2012."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jumlah penduduk dan produk domestic regional bruto per kapita terhadap penerimaan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor serta kemandirian keuangan daerah Provinsi Jawa Barat untuk tahun 2008 – 2012. Adapun cara pemilihan sampel yang dilakukan adalah dengan metode purposive- sampling. Data kemudian akan dianalisis dengan metode analisi jalur melalui perhitungan regresi dengan metode regresi berganda (Ordinary Least Square = OLS) memakai program SPSS versi 19 terhadap model persamaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk (X1) tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap Penerimaan PKB dan BBNKB (X3) namun mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap Kemandirian Keuangan Daerah (Y) yaitu sebesar (47,9%). PDRB Per Kapita (X2) mempunyai pengaruh langsung terhadap Penerimaan PKB dan BBNKB (X3) yaitu sebesar 91,8% namun tidak mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap Kemandirian Keuangan Daerah (Y). Penerimaan PKB dan BBNKB (X3) tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap Kemandirian Keuangan Daerah (Y).

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the influence of total population and gross

regional domestic product on tax of vehicle and fee transfer name of vehicle and

regional autonomy at West Java Province between 2008 – 2012. Samples have been

chosen by purposive-sampling method. And then data will be analyzed with path

analysis by regression calculation with double regression method (Ordinary Least

Square = OLS) with using SPSS programme version 19 for equation model.

The results indicate that total population doesn’t contribute with receive of vehicle

tax and fee transfer name of vehicle. Beside that receive of vehicle tax and fee

transfer name of vehicle components undirect contribute to regional autonomy

component. The possible reason for that statement that not all of population had

vehicle and the source of total regional autonomy not only from receive of vehicle

tax but there were any other source such as : tax of restaurant, tax of advertisement,

tax of fuel, and any other regional tax.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotot) dengan Tingkat Pendapatan per Kapita. ... 33

2.2 Penelitian Terdahulu ... 34

2.3 Kerangka Penelitian ... 36

2.4 Hipotesis Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

3.1 Objek Penelitian ... 39

3.1.1 Dasar Berdirinya Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat. ... 39

3.1.2 Perkembangan dari Masa ke Masa ... 42

3.1.3 Visi dan Misi Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat ... 63

3.2 Metode Penelitian. ... 63

3.2.1 Populasi dan Sampel ... 65

3.2.2 Data Yang Digunakan ... 65

3.2.3 Metode Pengumpulan Data ... 66

3.2.3.1 Observasi ... 66

3.2.3.2 Teknik Dokumentasi ... 67

3.2.3.3 Operasional Variabel ... 67

3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis. ... 68

3.3 Metode Analisis Data ... 69

3.3.1 Analisis Data menggunakan persamaan matematik ... 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 70

4.1 Pengaruh Jumlah Penduduk dan PDRB per Kapita terhadap Penerimaan PKB dan BBNKB serta Kemandirian Keuangan Daerah Tahun 2008 – 2012... 70

(5)

x Universitas Kristen Maranatha 4.3 Pengaruh Jumlah Penduduk (X1), PDRB per Kapita (X2) dan

Penerimaan PKB dan BBNKB (X3) terhadap Kemandirian Keuangan

Daerah(Y) ... 72

4.4 Evaluasi terhadap Validitas Model ... 73

4.5 Koefisien Jalur ... 73

4.6 Modifikasi Model ... 76

BAB V KESIMPULAN...81

5.1 Kesimpulan ... 81

5.2 Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURICULUM VITAE)...86

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I Kerangka Pemikiran Penelitian………36

Gambarr II Struktur Organisasi Kantor Pusat Jawatan Perpajakan dan

Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat………..42

Gambar III Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Jawa Barat………...48

Gambar IV Pengaruh Jumlah Penduduk dan PDRB per Kapita terhadap

penerimaan PKB dan BBNKB serta Kemandirian Keuangan

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Jumlah Penduduk dan PDRB Per Kapita Provinsi Jawa Barat……..1

Tabel II Jumlah Kendaraan Bermotor Umum dan Bukan Umum di Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 –2012………...2

Tabel III Jumlah Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat………...3

Tabel IV Penelitian Terdahulu………..35

Tabel V Klasifikasi Variabel dan Persamaan Jalur……….70

Tabel VI Persamaan Regresi Linear Model 1: Pengaruh Jumlah Penduduk (X1) dan PDRB per Kapita (X2) terhadap Penerimaan PKB dan BBNKB (X3)………..71

Tabel VII Persamaan Regresi Linear Model 1 : Pengaruh Jumlah Penduduk (X1), PDRB Per Kapita (X2) dan Penerimaan PKB dan BBNKB (X3) terhadap Kemandirian Keuangan Daerah (Y)………72

Tabel VIII Ringkasan Koefisien Jalur………. Tabel IX Persamaan Regresi Linear Model 1 : Pengaruh PDRB per Kapita (X2) terhadap Penerimaan PKB dan BBNKB (X3)………73

Tabel X Persamaan regresi Linear Model 2 : Pengaruh Jumlah Penduduk (X1), dan PDRB Per Kapita (X2) terhadap Kemandirian Keuangan Daerah (Y) ……….76

Tabel XI Persamaan Regresi Linear Model 2 : Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap Kemandirian Keuangan Daerah (Y) ………77

Tabel XII Modifikasi Ringkasan Koefisien Jalur………...….78

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kependudukan memiliki banyak faktor positif dalam suatu

pembangunan di suatu daerah, hal tersebut demikian karena penduduk adalah

objek sekaligus subjek pembangunan (Dio Syahrulah dan Rully Farel, 2012).

Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi dilihat dari kenaikan produk daerah bruto, namun di sisi lain

diperlukan angka pertumbuhan penduduk yang tinggi untuk meningkatkan

produksi daerah (Wilson Rajagukguk, 2001). Berikut saya tampilkan tabel

jumlah penduduk beserta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per

Kapita Kota Bandung Raya per tahun 2008 – 2012 sebagai berikut :

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk dan PDRB Per Kapita Provinsi Jawa Barat

Sumber : Biro Pusat Statisitk Jawa Barat (Jabar dalam angka 2009 – 20013)

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Provinsi

Jawa Barat semakin meningkat setiap tahun, dan jumlah PDRB pun semakin

meningkat setiap tahun (berbanding lurus).

No Tahun Jumlah Penduduk PDRB Kota Bandung

1 2008 42,194,869.00 14,309,520.21

2 2009 42,693,951.00 15,198,357.99

3 2010 43,053,732.00 17,921,649.00

4 2011 43,826,775.00 19,645,650.00

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha Dengan tingginya jumlah penduduk dan semakin tingginya PDRB

per kapita menyebabkan semakin meningkatnya daya beli masyarakat pada

kendaraan bermotor sehingga menyebabkan peningkatan jumlah

kendaraan bermotor (Ni Nyoman Pande Ariasih dkk). Berikut saya

tampilkan tabel jumlah kendaraan bermotor per tahun 2008 – 2012 sebagai

berikut:

Tabel 1.2

Jumlah Kendaraan Bermotor Umum dan Bukan Umum di Provinsi

Jawa Barat Tahun 2008 - 2012

Sumber : Biro Pusat Statistik (Jabar dalam angka 2011 – 2013)

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bawah Jumlah Kendaraan

Bermotor baik roda 2 ataupun roda 4 semakin hari semakin bertambah.

Sejak diberlakukannya era otonomi daerah pada Januari 2001, gema

otonomi daerah semakin gencar, baik merupakan retorika elit politik maupun

para pelaksana daerah yang tidak sabar untuk melaksanakan kebijakan itu.

Undang-undang No. 34 Tahun 2004 tentang pokok pemerintahan daerah

menekankan bahwa titik berat ekonomi ada pada Kabupaten / Kota dengan

pertimbangan Kabupaten / Kota yang langsung berhubungan dengan keadaan

masyarakat, sehingga diharapkan lebih mengerti dan memenuhi aspirasi

Tahun Kendaraan Beroda 4 Kendaraan Beroda 2 Jumlah

Umum Bukan Umum Bukan Umum Umum Bukan Umum

2008 132,102.00 1,016,540.00 5,818,657.00 132,102.00 6,835,197.00

2009 103,913.00 769,708.00 6,775,893.00 103,913.00 7,545,601.00

2010 121,145.00 1,178,603.00 7,636,482.00 121,145.00 8,815,085.00

2011 122,940.00 1,250,983.00 8,426,228.00 122,940.00 9,677,211.00

(10)

3 Universitas Kristen Maranatha masyarakat daerah yang bersangkutan (Reza Hariyudha, 2009). Di era

otonomi daerah, kemandirian fiskal merupakan suatu hal mutlak agar

program-program pemerintah daerah dapat terealisasi (Mithneck, 1991).

Maka dengan jumlah penduduk Jawa Barat yang semakin meningkat dan

daya beli penduduk Jawa Barat akan kendaraan bermotor pun meningkat,

maka dapat mempengaruhi jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi

Jawa Barat. Adapun jumlah PAD Provinsi Jawa Barat dijabarkan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 1.3

Jumlah Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat

Sumber : Biro Pusat Statistik (Jabar dalam angka 2010 – 2013)

Dari latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk meneliti lebih

lanjut dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Jumlah Penduduk dan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita terhadap

Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBNKB) Serta Kemandirian Keruangan Daerah

Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 – 2012”

Tahun Jumlah PAD Provinsi Jawa Barat

2008 5.275.051.504.266,00

2009 5.520.994.690.390,00

2010 7.252.242.912.554,00

2011 8.502.566.839.986,35

(11)

4 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat terhadap jumlah

penerimaan PKB dan BBNKB di Provinsi Jawa Barat?

2. Seberapa besar pengaruh jumlah PDRB Provinsi Jawa Barat terhadap jumlah

penerimaan PKB dan BBNKB di Provinsi Jawa Barat?

3. Seberapa besar pengaruh jumlah penduduk di Provinsi Jawa Barat, jumlah PDRB

di Provinsi Jawa Barat, jumlah penerimaan PKB dan BBNKB di Provinsi Jawa

Barat terhadap kemandirian keuangan daerah Provinsi Jawa Barat?

4. Seberapa besar pengaruh jumlah penduduk di Provinsi Jawa Barat terhadap

kemandirian keuangan daerah Provinsi Jawa Barat?

5. Seberapa besar pengaruh jumlah PDRB di Provinsi Jawa Barat terhadap

kemandirian keuangan daerah Provinsi Jawa Barat?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat

terhadap jumlah penerimaan PKB dan BBNKB di Provinsi Jawa Barat selama

tahun 2008 – 2012.

2. Untuk mengetahui pengaruh jumlah PDRB Provinsi Jawa Barat terhadap jumlah

penerimaan PKB dan BBNKB di Provinsi Jawa Barat selama tahun 2008 – 2012.

3. Untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk di Provinsi Jawa Barat, jumlah

(12)

5 Universitas Kristen Maranatha secara langsung maupun tidak langsung melalui penerimaan PKB dan BBNKB

Provinsi Jawa Barat selama tahun 2008 – 2012

4. Untuk mengetahui pengaruh jumlah penduduk di Provinsi Jawa Barat terhadap

kemandirian keuangan daerah Provinsi Jawa Barat selama tahun 2008 – 2012.

5. Untuk mengetahui pengaruh jumlah PDRB di Provinsi Jawa Barat terhadap

kemandirian keuangan daerah Provinsi Jawa Barat selama tahun 2008 – 2012.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Manfaat bagi akademisi:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis mengenai

besarnya pengaruh jumlah penduduk di Kota Bandung, jumlah PDRB per kapita di

Provinsi Jawa Barat terhadap kemandirian keuangan daerah baik secara langsung

maupun tidak langsung melalui penerimaan PKB dan BBNKB Provinsi Jawa Barat

selama tahun 2008 – 2012.

2. Manfaat bagi Pemerintah Daerah:

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Jawa Barat dalam mengelola kemandirian keuangan yang bersumber dari

penerimaan PKB dan BBNKB Provinsi Jawa Barat melalui besarnya jumlah

penduduk dan besarnya PDRB per kapita di Provinsi Jawa Barat selama tahun 2008

(13)

6 Universitas Kristen Maranatha 3. Manfaat bagi Praktisi Bisnis:

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi Praktisi Bisnis dalam

menentukan langkah penjualan kendaraan bermotor sebagai kontribusi dalam

menyumbangkan jumlah Pajak Kendaraan Bermotor dimana berguna untuk

(14)

81 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data yang dilakukan pada bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

- Jumlah Penduduk (X1) tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap

Penerimaan PKB dan BBNKB (X3) namun mempunyai pengaruh tidak

langsung terhadap Kemandirian Keuangan Daerah (Y) yaitu sebesar -0,479;

- PDRB Per Kapita (X2) mempunyai pengaruh langsung terhadap Penerimaan

PKB dan BBNKB (X3) yaitu sebesar 0,918 namun tidak mempunyai pengaruh

tidak langsung terhadap Kemandirian Keuangan Daerah (Y);

- Penerimaan PKB dan BBNKB (X3) tidak mempunyai pengaruh langsung

terhadap Kemandirian Keuangan Daerah (Y).

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dirangkum di atas, sebagai masukan

dalam upaya peningkatan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama

kendaraan bermotor Kota Bandung terhadap Pendapatan Asli Daerah

Provinsi Jawa Barat dan kemandirian keuangan Provinsi Jawa Barat, maka

(15)

82 Universitas Kristen Maranatha 1. Bagi Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat

Perlunya melakukan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak

dalam membayar pajak kendaraan bermotor maupun bea balik nama

kendaraan bermotor. Disamping itu juga, dinas pendapatan daerah harus terus

meningkatkan pelayanan kinerja kepada wajib pajak melalui SAMSAT

keliling maupun SAMSAT outlet sehingga penerimaan pajak kendaraan

bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor dapat lebih maksimal.

Peningkatan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan

bermotor Kota Bandung diharapkan dapat memberikan pengaruh yang lebih

berarti bagi penerimaan pendapatan asli daerah Provinsi Jawa Barat.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebaiknya memperluas sampel penelitian menjadi lebih dari 5 (lima) tahun

dan menambah jumlah populasi penerimaan pajak kendaraan bermotor dan

bea balik nama kendaraan bermotor, jadi tidak hanya di Kota Bandung saja

agar pengaruh dari pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan

(16)

83 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Rahardjo. 2010. Pembiayaan Pembangunan Daerah. Graha Ilmu. Jakarta.

Adisasmita, Rahardjo. 2013. Pertumbuhan Wilayah dan Wilayah Pertumbuhan. Graha Ilmu. Jakarta.

Dio Syahrullah dan Rully Farrel. 2012. Pengaruh Jumlah Penduduk Terhadap PDRB

Per Kapita di Provinsi Banten 2008 – 2012. Diakses dari

http://www.scribd.com/doc/193121904/PENGARUH-JUMLAH- PENDUDUK-TERHADAP-PDRB-PER-KAPITA-DI-PROVINSI-BANTEN-TAHUN-2010-2011-doc pada tanggal 5 Juni 2014.

Gottschalk, Louis. 1986. Understanding History; A Primer of Historical Method. (Diterjemahkan oleh : Nugroho Notosusanto). UI Press. Jakarta.

Lotz,R Jorgen dan Moss, R.Elliot. 1967. Measuring Tax Effort Indonesia Developing

Countries. Vol. XIV.

Halim, Abdul. 2008. Akuntansi Keuangan Daerah. Salemba Empat. Jakarta.

Iwan Nugroho dan Rokhmin Dahuri. 2012. Pembangunan Wilayah : Perpektif

Ekonomi, social, dan Lingkungan. LP3ES. Jakarta.

Kaputra, Iswan dkk.. 2013. Dampak Otonomi Daerah di Indonesia: Merangkai

Sejarah Politik dan Pemerintahan di Indonesia. Yayasan Pustaka

Obot Indonesia. Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad. 2009. Ekonomika Indonesia. UPP STIM YKPN Yogyakarta. Yogyakarta.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Priantara, Dian. 2012. Perpajakan Indonesia. Edisi : 2. Mitra Wneana Media. Jakarta.

Sjafrizal. 2012. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta

Sugiyono.2008. Metode Penelitian kuantitatife, Kualitatife, dan R & D. ALFABETA. Bandung.

Gambar

Gambar  III    Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk dan PDRB Per Kapita Provinsi Jawa Barat
Tabel 1.2 Jumlah Kendaraan Bermotor Umum dan Bukan Umum di Provinsi
Tabel 1.3 Jumlah Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat

Referensi

Dokumen terkait

Seperti yang dijelaskan pada pendahuluan bahwa alat uji yang telah dibuat dan akan diuji adalah jenis batang dengan dua material referensi yang telah diketahui

Saat ini produk probiotik yang dipasarkan dalam bentuk susu fermentasi dan yoghurt. Namun kendalanya adalah jumlah kolesterol dan laktosa pada yoghurt tidak semuanya

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang didapat diperkuliahan khususnya mengenai pengaruh penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan perekam suara untuk merekam dan memberi pesan sebagai pengumpulan data karena hal tersebut diperlukan untuk menyajikan

Jumlah Kasus KONFIRMASI POSITIF Berdasarkan GEJALA Di kabupaten Ngawi. TIDAK BER GEJALA (TIDAK SAKIT)

KETIGA : Dalam masa pemberlakuan Pembatasan Aktivitas Luar Rumah Pembatasan Sosial Berskala Besar sebagaimana dimaksud dalam diktum KEDUA, diberlakukan

Pada penelitian sebelumnya [1], dengan judul pengembangan aplikasi penjualan sparepart di bengkel anugrah jaya motor berbasis desktop (Nugraha, Setiawan 2016), dalam

JADWAL PELAJARAN INSTITUT SENI MUSIK DI SEMARANG (JURUSAN MUSIK PERTUNJUKAN DAN POP-JAZZ).. JADWAL PELAJARAN INSTITUT SENI MUSIK DI SEMARANG (JURUSAN MUSIKOLOGI DAN