• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II

DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA

PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA

NI MADE AYU TRISNADEWI SUYASA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

TESIS

HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II

DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA

PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA

NI MADE AYU TRISNADEWI SUYASA NIM 1214128202

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

ii

HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II

DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA

PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI MADE AYU TRISNADEWI SUYASA NIM 1214128202

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(4)
(5)

iv

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 21 Juni 2016

Panitia Penguji Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No: 2759/UN14.4/HK/2016 Tanggal 14 Juni 2016

Ketua : Prof. dr. N.K. Niti Susila, SpM(K) Sekretaris : dr. W.G Jayanegara, SpM(K) 1. Prof.Dr.dr. I Gede Raka Widiana, SpPD-KGH 2. dr. AAA Sukartini Djelantik, SpM(K)

(6)
(7)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa- Tuhan Yang Maha Esa, atas asung wara nugraha- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari sepenuhnya tesis ini tidak mungkin dapat selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, izinkan penulis dengan setulus hati menghaturkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD dan Dekan Fakultas Kedokteran Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Magister Pascasarjana dan Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Bagian Ilmu Kesehatan Mata di Universitas Udayana. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan sebagai mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ketua Program Studi Ilmu Biomedik, Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan Program Studi Ilmu Biomedik kekhususan Combined Degree. Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr. Anak Ayu Saraswati, M.Kes atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 di Bagian Ilmu Kesehatan Mata.

(8)
(9)

viii

Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.

Rasa syukur dan sujud kepada Ayahanda dan Ibunda penulis I Made Riasa Suyasa (Alm) dan Ni Wayan Asthari, yang telah memberikan bekal pendidikan yang cukup, motivasi dan semangat kepada penulis. Ayahanda dan Ibunda Mertua dr. I Made Sidia, SpA dan Nengah Darsih, terima kasih atas dorongannya selama ini. Adik Ni Nyoman Indah Riana Dewi Suyasa terimakasih atas semangat dan dukungan moril serta materiil kepada penulis. Akhirnya kepada suami tercinta dr. I Gede Oka Novi Purnawan, MSc, SpA, anak-anak tersayang Gede Putu Agastya Kusuma Putra Purnawan dan Gede Arya Dwi Wikananda Putra Purnawan atas dorongan semangat dan dukungan selama penulis menyelesaikan pendidikan dan penelitian ini

Semoga tesis ini memberikan manfaat dan sumbangan yang berguna bagi perkembangan pelayanan kesehatan mata serta bagi pendidikan IImu Kesehatan Mata. Terakhir, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa- Tuhan Yang Maha Esa, selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Denpasar, Mei 2016

(10)

ABSTRAK

HUBUNGANANTARA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA PADA PASIEN DI POLIKLINIK

MATA

Penderita diabetes melitus sebagian besar menunjukkan pertumbuhan kolonisasi bakteri pada pemeriksaan kultur dibandingkan dengan penderita tanpa diabetes. Hal ini mencerminkan kondisi lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan bakteri pada mata penderita diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara diabetes melitus tipe II dengan kolonisasi bakteri konjungtiva. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilaksanakan di Poliklinik Mata RSUP Sanglah, mulai bulan Januari 2016 sampai bulan Maret 2016. Setiap sampel dilakukan pengambilan sampel darah vena untuk pemeriksaan kadar gula darah dan usapan konjungtiva untuk pemeriksaan kultur bakteri. Hubungan antara diabetes melitus tipe II dengan kolonisasi bakteri konjungtiva dianalisis dengan uji Chi-Square. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria eligibilitas sebanyak 84 pasien yang terbagi menjadi 42 pasien dengan diabetes melitus dan 42 pasien tanpa diabetes melitus. Prosentase kultur positif bakteri konjungtiva pada pasien dengan diabetes melitus didapatkan sebesar 84% sedangkan kultur negatif bakteri konjungtiva pada pasien tanpa diabetes melitus adalah 100%. Didapatkan rasio prevalensi sebesar 6,2 (p<0,001). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan diabetes melitus sebagai faktor resiko kolonisasi bakteri konjungtiva pada pasien di poliklinik mata.

(11)

x ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN TIPE II DIABETES MELLITUS WITH CONJUNCTIVA BACTERIAL COLONIZATION

ON EYE CLINIC PATIENT

Patients with diabetes mellitus mostly showed growth of bacterial colonization of the culture examination compared with patients without diabetes. This reflects the environmental conditions favorable to the growth of bacteria in the eyes of diabetics. This study aims to determine the relationship between diabetes mellitus type II with conjunctival bacterial colonization. This study was cross sectional study conducted at the Eye Clinic Sanglah Hospital, from January 2016 to March 2016. Each sample of venous blood samples were taken for checking blood sugar levels and conjunctival swabs for examination of bacterial culture. The relationship between diabetes mellitus type II with conjunctival bacterial colonization were analyzed by Chi-Square test. The number of samples that meet the eligibility criteria as many as 84 patients were divided into 42 patients with diabetes mellitus and 42 patients without diabetes mellitus. The percentage of positive bacterial cultures of the conjunctiva in patients with diabetes mellitus obtained by 84%, while negative bacterial cultures of the conjunctiva in patients without diabetes mellitus is 100%. Obtained prevalence ratio of 6.2 (p <0.001). Based on the research of diabetes mellitus as a risk factor in patients with conjunctival bacterial colonization in the eye clinic.

(12)

DAFTAR ISI

1.4.2 Manfaat Pengembangan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Flora konjungtiva ... 8

2.2 Kolonisasi bakteri... 8

2.3 Anatomi dan fisiologi konjungtiva ... 9

2.4 Faktor yang mempengaruhi bakteri konjungtiva ... 12

2.5 Kolonisasi bakteri konjungtiva dan diabetes melitus ... 16

2.5 Pemeriksaan bakteri konjungtiva ... 21

(13)

xii

4.3.1 Populasi Penelitian ... 27

4.3.2 Sampel Penelitian ... 27

4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 28

4.3.4 Besar Sampel ... 28

4.4 Variabel Penelitian ... 29

4.4.1 Klasifikasi dan Identifikasi Variabel ... 29

4.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 30

4.5 Bahan Penelitian ... 32

5.1 Profil dan Karakteristik Subjek Penelitian ... 39

5.2 Perbandingan Kultur Koloni Bakteri Konjungtiva Pasien Dengan DM dan Tanpa DM ... 41

5.3 Pola Koloni Bakteri Konjungtiva Pasien Dengan DM ... 42

BAB VI PEMBAHASAN ... 43

6.1 Subjek Penelitian ... 43

6.2 Koloni Bakteri Konjungtiva Pasien Dengan DM ... 46

6.3 Koloni Bakteri Konjungtiva Pasien Tanpa DM ... 48

6.4 Perbandingan Kultur Koloni Bakteri Konjungtiva Pasien Dengan DM dan Tanpa DM ... 50

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Anatomi Konjungtiva ... 12

2.2 Kriteria Diagnosis DM ... 17

2.3 Mekanisme Infeksi pada DM ... 20

3.1 Kerangka Konsep ... 24

4.1 Skema Rancangan Penelitian ... 26

4.2 Skema Hubungan antar Variabel ... 30

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 5.1 Karakterisktik subjek penelitian ... 40

Tabel 5.2 Perbandingan Kultur Koloni Bakteri Konjungtiva

Kelompok Pasien Dengan dan Tanpa DM ... 41

Tabel 5.3 Pola Kolonisasi Bakteri Konjungtiva Kelompok Pasien

(16)

DAFTAR SINGKATAN

DM = Diabetes Melitus PMN = Polymorphonuclear ATP = Adenosine Triphosphate CFU = Colony Forming Unit HbA1c = Hemoglobin glikasi

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat ijin Penelitian di RSUP Sanglah ... 63

Lampiran 2 Surat Keterangan Kelaikan Etik ... 65

Lampiran 3 Penjelasan Penelitian ... 66

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent) .. 68

Lampiran 5 Kuisioner Penelitian ... 69

Lampiran 6 Tabel Induk penelitian ... 71

Lampiran 7 Hasil Pemeriksaan Kolonisasi Bakteri Konjungtiva ... 74

(18)
(19)

1.1Latar Belakang

(20)

mulai tidak berfungsi lagi (Darmojo dan Martono, 2000).

Kolonisasi bakteri adalah terdapatnya mikroorganisme atau bakteri pada konjungtiva namun belum menimbulkan gejala ataupun tanda infeksi ataupun respon imun dan apabila terdapat kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan mikroorganisme tersebut berkembang menjadi infeksi. Terkadang seorang klinisi terlambat untuk mengenali saat kolonisasi terbentuk dan melqakukan invasi dan menimbulkan infeksi. Hal ini akan berujung kepada terlambatnya penanganan sehingga terjadi efek efek yang tidak diinginkan (Soman, 2008).

Konjungtiva merupakan selaput membran dengan permukaan yang tipis, transparan, yang menutupi dan melindungi permukaan palpebra dan bola mata. Konjungtiva ini dipertahankan tetap lembab dan sehat dengan adanya air mata (tear film) yang mengandung lisosim, imunoglobulin A dan G, laktoferin, komplemen dan berbagai enzim antibakteri (Nahar dkk. 2013).

(21)

2012). Di Indonesia pada tahun 2000 terdapat 8 juta lebih pasien DM dan pada tahun 2030 diperkirakan menjadi lebih dari 21 juta orang. Suatu studi epidemiologi di Bali oleh Divisi Endokrin Metabolik FK Unud tahun 2005-2010 memperoleh prevalensi DM sebesar 5,9% dari jumlah penduduk (Dwipayana dkk, 2010).

Diabetes melitus merupakan salah satu faktor risiko kerusakan pada mata. Diabetes adalah salah satu penyebab utama kebutaan dan gangguan penglihatan, tidak hanya di negara maju, akan tetapi juga di negara berkembang. Pasien diabetes dikatakan memiliki gangguan imunitas tubuh dengan derajat yang bervariasi sehingga dimungkinkan untuk mengalami infeksi lebih besar setelah pembedahan mata. Penderita diabetes dikatakan memiliki resiko yang lebih besar mengalami endoftalmitis yang terutama disebabkan oleh bakteri gram negatif dan memiliki prognosis yang lebih buruk setelah pengobatan (Phillips dkk, 1994).

(22)
(23)

termasuk infeksi pada mata. Infeksi mata yang paling sering dialami oleh pasien diabetes melitus yaitu blefaritis, konjungtivitis, keratitis, hordeolum, kalazion bahkan selulitis orbita. Hal ini mungkin disebabkan karena penderita diabetes melitus memiliki kadar glukosa yang lebih tinggi pada air mata dibandingkan pada individu tanpa diabetes melitus (Nahar dkk, 2013).

Perhatian seharusnya lebih dicurahkan pada kondisi jaringan luar yang optimal beserta mikroorganisme yang terdapat didalamnya. Hal ini terutama dimaksudkan dalam profilaksis dan pencegahan endoftalmitis terutama setelah pembedahan (Speaker dkk, 1991). Terutama pada individu yang rentan terhadap terjadinya infeksi yang disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh, dimana salah satunya adalah diabetes melitus. Diabetes melitus tidak hanya mengganggu respon imun akan tetapi juga menempatkan pasien pada risiko infeksi yang lebih besar karena komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi yang nantinya akan memerlukan tindakan pembedahan. Hal ini dikarenakan pertumbuhan kuman pada area perlukaan akan terjadi lebih cepat sehingga penyembuhan menjadi lebih lama dibandingkan individu yang sehat.

(24)

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, dapat dirumuskan suatu masalah penelitian sebagai berikut:

Apakah ada hubungan antara DM tipe II dengan kolonisasi bakteri konjungtiva pada pasien yang berkunjung ke poliklinik Mata?

1.2 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara DM tipe II dengan kolonisasi bakteri konjungtiva pada pasien yang berkunjung ke poliklinik Mata

1.3 Manfaat Penelitian

1.3.1 Manfaat akademis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai kolonisasi bakteri konjungtiva pada pasien dengan DM tipe II.

(25)
(26)

TESIS

HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II

DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA

PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA

NI MADE AYU TRISNADEWI SUYASA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

(27)

i

TESIS

HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II

DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA

PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA

NI MADE AYU TRISNADEWI SUYASA NIM 1214128202

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(28)

HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE II

DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA

PADA PASIEN DI POLIKLINIK MATA

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik

Program Pascasarjana Universitas Udayana

NI MADE AYU TRISNADEWI SUYASA NIM 1214128202

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(29)
(30)

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 21 Juni 2016

Panitia Penguji Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No: 2759/UN14.4/HK/2016 Tanggal 14 Juni 2016

Ketua : Prof. dr. N.K. Niti Susila, SpM(K) Sekretaris : dr. W.G Jayanegara, SpM(K) 1. Prof.Dr.dr. I Gede Raka Widiana, SpPD-KGH 2. dr. AAA Sukartini Djelantik, SpM(K)

(31)
(32)

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa- Tuhan Yang Maha Esa, atas asung wara nugraha- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari sepenuhnya tesis ini tidak mungkin dapat selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, izinkan penulis dengan setulus hati menghaturkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD dan Dekan Fakultas Kedokteran Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Magister Pascasarjana dan Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Bagian Ilmu Kesehatan Mata di Universitas Udayana. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan sebagai mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ketua Program Studi Ilmu Biomedik, Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan Program Studi Ilmu Biomedik kekhususan Combined Degree. Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr. Anak Ayu Saraswati, M.Kes atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 di Bagian Ilmu Kesehatan Mata.

(33)

vii

(34)

Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas bantuan dan kerjasamanya selama ini.

Rasa syukur dan sujud kepada Ayahanda dan Ibunda penulis I Made Riasa Suyasa (Alm) dan Ni Wayan Asthari, yang telah memberikan bekal pendidikan yang cukup, motivasi dan semangat kepada penulis. Ayahanda dan Ibunda Mertua dr. I Made Sidia, SpA dan Nengah Darsih, terima kasih atas dorongannya selama ini. Adik Ni Nyoman Indah Riana Dewi Suyasa terimakasih atas semangat dan dukungan moril serta materiil kepada penulis. Akhirnya kepada suami tercinta dr. I Gede Oka Novi Purnawan, MSc, SpA, anak-anak tersayang Gede Putu Agastya Kusuma Putra Purnawan dan Gede Arya Dwi Wikananda Putra Purnawan atas dorongan semangat dan dukungan selama penulis menyelesaikan pendidikan dan penelitian ini

Semoga tesis ini memberikan manfaat dan sumbangan yang berguna bagi perkembangan pelayanan kesehatan mata serta bagi pendidikan IImu Kesehatan Mata. Terakhir, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa- Tuhan Yang Maha Esa, selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Denpasar, Mei 2016

(35)

ix ABSTRAK

HUBUNGANANTARA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN KOLONISASI BAKTERI KONJUNGTIVA PADA PASIEN DI POLIKLINIK

MATA

Penderita diabetes melitus sebagian besar menunjukkan pertumbuhan kolonisasi bakteri pada pemeriksaan kultur dibandingkan dengan penderita tanpa diabetes. Hal ini mencerminkan kondisi lingkungan yang mendukung untuk pertumbuhan bakteri pada mata penderita diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara diabetes melitus tipe II dengan kolonisasi bakteri konjungtiva. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dilaksanakan di Poliklinik Mata RSUP Sanglah, mulai bulan Januari 2016 sampai bulan Maret 2016. Setiap sampel dilakukan pengambilan sampel darah vena untuk pemeriksaan kadar gula darah dan usapan konjungtiva untuk pemeriksaan kultur bakteri. Hubungan antara diabetes melitus tipe II dengan kolonisasi bakteri konjungtiva dianalisis dengan uji Chi-Square. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria eligibilitas sebanyak 84 pasien yang terbagi menjadi 42 pasien dengan diabetes melitus dan 42 pasien tanpa diabetes melitus. Prosentase kultur positif bakteri konjungtiva pada pasien dengan diabetes melitus didapatkan sebesar 84% sedangkan kultur negatif bakteri konjungtiva pada pasien tanpa diabetes melitus adalah 100%. Didapatkan rasio prevalensi sebesar 6,2 (p<0,001). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan diabetes melitus sebagai faktor resiko kolonisasi bakteri konjungtiva pada pasien di poliklinik mata.

(36)

ABSTRACT

CORRELATION BETWEEN TIPE II DIABETES MELLITUS WITH CONJUNCTIVA BACTERIAL COLONIZATION

ON EYE CLINIC PATIENT

Patients with diabetes mellitus mostly showed growth of bacterial colonization of the culture examination compared with patients without diabetes. This reflects the environmental conditions favorable to the growth of bacteria in the eyes of diabetics. This study aims to determine the relationship between diabetes mellitus type II with conjunctival bacterial colonization. This study was cross sectional study conducted at the Eye Clinic Sanglah Hospital, from January 2016 to March 2016. Each sample of venous blood samples were taken for checking blood sugar levels and conjunctival swabs for examination of bacterial culture. The relationship between diabetes mellitus type II with conjunctival bacterial colonization were analyzed by Chi-Square test. The number of samples that meet the eligibility criteria as many as 84 patients were divided into 42 patients with diabetes mellitus and 42 patients without diabetes mellitus. The percentage of positive bacterial cultures of the conjunctiva in patients with diabetes mellitus obtained by 84%, while negative bacterial cultures of the conjunctiva in patients without diabetes mellitus is 100%. Obtained prevalence ratio of 6.2 (p <0.001). Based on the research of diabetes mellitus as a risk factor in patients with conjunctival bacterial colonization in the eye clinic.

(37)

xi

1.4.2 Manfaat Pengembangan Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Flora konjungtiva ... 8

2.2 Kolonisasi bakteri... 8

2.3 Anatomi dan fisiologi konjungtiva ... 9

2.4 Faktor yang mempengaruhi bakteri konjungtiva ... 12

2.5 Kolonisasi bakteri konjungtiva dan diabetes melitus ... 16

2.5 Pemeriksaan bakteri konjungtiva ... 21

(38)

4.3.1 Populasi Penelitian ... 27

4.3.2 Sampel Penelitian ... 27

4.3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 28

4.3.4 Besar Sampel ... 28

4.4 Variabel Penelitian ... 29

4.4.1 Klasifikasi dan Identifikasi Variabel ... 29

4.4.2 Definisi Operasional Variabel ... 30

4.5 Bahan Penelitian ... 32

5.1 Profil dan Karakteristik Subjek Penelitian ... 39

5.2 Perbandingan Kultur Koloni Bakteri Konjungtiva Pasien Dengan DM dan Tanpa DM ... 41

5.3 Pola Koloni Bakteri Konjungtiva Pasien Dengan DM ... 42

BAB VI PEMBAHASAN ... 43

6.1 Subjek Penelitian ... 43

6.2 Koloni Bakteri Konjungtiva Pasien Dengan DM ... 46

6.3 Koloni Bakteri Konjungtiva Pasien Tanpa DM ... 48

6.4 Perbandingan Kultur Koloni Bakteri Konjungtiva Pasien Dengan DM dan Tanpa DM ... 50

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(39)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Anatomi Konjungtiva ... 12

2.2 Kriteria Diagnosis DM ... 17

2.3 Mekanisme Infeksi pada DM ... 20

3.1 Kerangka Konsep ... 24

4.1 Skema Rancangan Penelitian ... 26

4.2 Skema Hubungan antar Variabel ... 30

(40)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 5.1 Karakterisktik subjek penelitian ... 40

Tabel 5.2 Perbandingan Kultur Koloni Bakteri Konjungtiva

Kelompok Pasien Dengan dan Tanpa DM ... 41

Tabel 5.3 Pola Kolonisasi Bakteri Konjungtiva Kelompok Pasien

(41)

xv

DAFTAR SINGKATAN

DM = Diabetes Melitus PMN = Polymorphonuclear ATP = Adenosine Triphosphate CFU = Colony Forming Unit HbA1c = Hemoglobin glikasi

(42)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat ijin Penelitian di RSUP Sanglah ... 63

Lampiran 2 Surat Keterangan Kelaikan Etik ... 65

Lampiran 3 Penjelasan Penelitian ... 66

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent) .. 68

Lampiran 5 Kuisioner Penelitian ... 69

Lampiran 6 Tabel Induk penelitian ... 71

Lampiran 7 Hasil Pemeriksaan Kolonisasi Bakteri Konjungtiva ... 74

(43)

Referensi

Dokumen terkait

Nazer, Drs., MA; Yessy Andriani.SE,M.Idec 3 III Int/E G1.7.. EKO203 STATISTICS OF

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah persediaan bahan baku pakan sapi sudah efisien, namun biaya persediaan yang

Mengidentifikasi kontribusi kurikulum/mata kuliah terhadap terciptanya kompetensi manajer proyek konstruksi yang diperlukan pada pendidikan Program Pascasarjana, Program

Sand Patch Method Sand Patch Method Indra Jaya Pandia, Adina Sari Lubis, Andy Putra Rambe 2 111. Sengon Sengon Yudhi Arnandha, Iman Satyarno,

• Pemberian oksigen jika terjadi gangguang pernapasan • Periksa untuk tachicardi, murmur pada jantung, tachipnea, sesak • Monitor iritabilitas, sesak, lemah, nyeri dada

Samudranesia Tour and Travel Pekanbaru karena, dengan promosi yang tepat seperti pada dimensi periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat yang memiliki skor

Kondisi lingkungan Sungai Lama Tuha Kecamatan Kuala Batee Kabupaten Aceh Barat Daya belum di ketahui tentang faktor Fisika-Kimia di sungai tersebut, maka

Antara lain:siswa belum mempunyai pemahaman akan diri dan karirnya, siswa belum mempunyai keyakinan dalam menempuh bidang karir,siswa belum mempunyai pilihan karir