• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern (Studi Kasus Pada PT. MEPROFARM Soekarno Hatta Kota Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern (Studi Kasus Pada PT. MEPROFARM Soekarno Hatta Kota Bandung)."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Marantaha

ABSTRAK

Influence of The Professionalism of Internal Auditors to

The Quality of Internal Auditing Implementation

(Case Study at PT MEPROFARM)

This study aimed to determine whether there was influence of the professionalism of Internal Auditors to the quality of Internal Auditing implementation at PT MEPROFARM. Indicators that are used to measure the professionalism of internal auditors based in the Code of Ethics and Standars of Attributes listed in the Internal Audit Professional Standards.

To measure the quality of internal audit based on the Performance Standards and reffered to the theory of field work. The method used in this research is Descriptive Analysis. For the statistical method used simple linear regression. The data were obtain through questionnaire, and literature study.

The result of Professionalism of Internal Auditors (X) showed that the majority of respondents (18 persons or 60% of respondents) were included in good category. The result of the Quality of Internal auditing Implementation showed that the majority of respondens (15 person or 50% of respondents) were included in good category.

The result showed that there was a significant influence, with a strong relationship of Professionalism of Internal Auditors (X) to the Quality of Internal Auditing Implementation (Y) in the amount 0.621. Ho is rejected because the result of the calculation shows that t hitung (4,196) > t tabel (2,048), so Ha is received

(2)

Universitas Kristen Marantaha

ABSTRAK

Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap

Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern

(Studi Kasus pada PT MEPROFARM)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara profesionalisme internal auditor terhadap kualitas pelaksanaan pemeriksaan intern di PT. MEPROFARM. Indikator yang digunakan untuk mengukur profesionalisme internal auditor berpedoman pada kode etik dan Standar Atribut yang tertera dalam Standar Profesi Audit Internal.

Untuk mengukur kualitas pelaksanaan pemeriksaan intern bepedoman pada Standar Kinerja dalam Standar Profesi Audit Internal dan mengacu pada teori tentang pekerjaan lapangan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Untuk metode statistiknya digunakan regresi linier sederhana, data diperoleh melalui penyebaran kuesioner, dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian mengenai Profesionalisme Internal Auditor (X) menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 18 orang atau 60% termasuk dalam ketegori baik. Hasil penelitian mengenai Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern (Y) mayoritas responden sebanyak 15 orang atau 50% termasuk dalam ketegori baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan, dengan tingkat kekuatan hubungan yang kuat dari Profesionalisme Internal Auditor (X) terhadap Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern (Y) yaitu sebesar 0,621. Ho ditolak karena hasil perhitungannya menunjukkan bahwa t hitung (4,196) > t tabel (2,048), sehingga Ha diterima.

(3)

Universitas Kristen Marantaha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PENGESAHAN………...…… ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………... iii

KATA PENGANTAR………...…… iv

ABSTRACT……….…..… vii

ABSTRAK………... viii

DAFTAR ISI………..…... ix

DAFTAR GAMBAR………... xiv

DAFTAR TABEL………...…….. xv

BAB I PENDAHULUAN………..…… 1

1.1 Latar Belakang………...…… 1

1.2 Identifikasi Masalah………...…… 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………...……… 4

1.3.1 Maksud Penelitian ……… 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ……….. 5

1.4 Kegunaan Penelitian………..…………. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………..…... 7

(4)

Universitas Kristen Marantaha

2.1.1 Auditing...………..……….. 7

2.1.1.1 Jenis-Jenis Audit…...………... 9

2.1.1.2 Pengertian Auditor………... …… 10

2.1.1.3 Jenis – jenis Auditor………..…… 10

2.1.2 Pengertian Audit Internal …...………... 11

2.1.2.1 Karakteristik Auditor Internal……..……….. 12

2.1.2.2 Tujuan Audit Internal... …. 13

2.1.2.3 Lingkup Pekerjaan Audit Internal... 13

2.1.3 Standar Auditing... 14

2.1.3.1 Standar Auditing Yang Berlaku Umum... 14

2.1.3.2 Standar Auditing Internasional... 16

2.1.4 Profesionalisme... 16

2.1.4.1 Elemen Profesionalisme... 17

2.1.4.2 Auditor Yang Profesional... 18

2.1.4.3 Profesionalisme Internal Auditor……… 20

2.1.5 Kinerja Auditor …... 21

2.1.5.1 Pengertian Kinerja………... 21

2.1.5.2 Dimensi Kinerja………. 21

2.1.5.3 Penilaian Kinerja……… 24

2.1.5.4 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja…………... 25

2.1.5.5 Penilaian Kinerja Auditor……….. 26

(5)

Universitas Kristen Marantaha

2.1.7 Pengertian Pemeriksaan Intern……….. 27

2.1.8 Tujuan dan Fungsi Pemeriksaan Intern………. 28

2.2 Kerangka Pemikiran………...……….. 30

2.2.1 Profesionalisme... …… 30

2.2.2 Profesionalisme Internal Auditor... 30

2.2.3 Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern... 31

2.2.4 Profesionalisme Internal Auditor dan Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern... 31

2.3 Pengembangan Hipotesis………... 35

BAB III METODE PENELITIAN………....……. 36

3.1 Objek Penelitian……… 36

3.2 Metode Penelitian……… 36

3.2.1 Populasi dan Sampel………..………. 37

3.2.1.1 Populasi……… 37

3.2.1.2 Sampel………. 37

3.2.2 Jenis Data………... 38

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data………. 38

3.2.4 Tipe Skala dan Metode Penskalaan……… 39

3.2.4.1 Tipe Skala………... 39

3.2.4.2 Metode Penskalaan………. 39

(6)

Universitas Kristen Marantaha

3.2.6 Teknik Pengolahan Data………. 46

3.2.6.1 Uji Validitas………...……. 46

3.2.6.2 Uji Reliabilitas……….. 46

3.2.7 Analisis Data Pengujian Hipostesis……… 47

3.2.7.1 Analisis Data atas Tanggapan Responden….…….. 48

3.2.7.2 Penetapan Hipotesis Penelitian………. 49

3.2.7.3 Pemilihan Uji Hipotesis……….…….. 49

3.2.7.4Penetapan Tingkat Signifikansi………. 53

3.2.7.5Penerimaan dan Penolakan Hipotesis……… 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..……….. 55

4.1Aspek Profesionalisme Internal Auditor (X)..………. 56

4.2 Aspek Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern (Y)…….…………. 71

4.3 Hasil Validitas dan Reliabilitas………. 87

4.4 Analisis Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor (X) Terhadap Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern (Y) ……….. 90

4.4.1 Analisis Koefisien Korelasi……..………...……. 90

4.4.2 Analisis Persaman Regresi Linier Sederhana……....………. 91

4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi…..………. 93

4.4.4 Pengujian Hipotesis ……….…….. 93

4.5 Pembahasan ... 95

(7)

Universitas Kristen Marantaha

4.5.2 Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern…..………... 95

4.5.3 Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap kualitas pelaksanaan pemeriksaan intern………..……… 96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………... 97

5.1 Kesimpulan………... 97

5.2 Saran………. 98

LAMPIRAN ……… 100

DAFTAR PUSTAKA………....…….. 112

(8)

Universitas Kristen Marantaha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Profesionalisme Internal Auditor (X)

Gambar 4.2 Diagram Frekuensi Data Berdasarkan Kategori Tentang Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern (Y)

(9)

Universitas Kristen Marantaha

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variable, Subvariabel, Indikator, dan skala variable X Tabel 3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi

Tabel A Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Profesionalisme Internal Auditor (X)

Tabel 4.1 Internal auditor bekerja secara jujur, objektif, dan penuh kesungguhan dalam melaksanakan tugasnya

Tabel 4.2 Internal auditor menunjukkan loyalitasnya terhadap perusahaan Tabel 4.3 Internal auditor terlibat dalam tindakan yang pernah

mendikreditkan/ merusak citra profesi internal auditor maupun perusahaan

Tabel 4.4 Internal auditor pernah diragukan kemampuannya oleh perusahaan sehingga menimbulkan konflik dengan perusahaan Tabel 4.5 Internal auditor biasa menerima sesuatu (dalam bentuk apapun)

dari karyawan, klien, ataupun mitra bisnis

Tabel 4.6 Terdapat internal auditor yang mempunyai fungsi ganda di dalam perusahaan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan (conflict of interest)

(10)

Universitas Kristen Marantaha Tabel 4.8 Terdapat internal auditor yang pernah dan diperbolehkan

memberikan informasi rahasia kepada pihak yang tidak berkepentingan

Tabel 4.9 Hasil pekerjaan internal auditor mengungkapkan semua fakta-fakta penting yang harus diungkap

Tabel 4.10 Terdapat pendidikan professional berkelanjutan untuk internal auditor dalam rangka meningkatkan kompetensi serta efektivitas pelaksanaan tugas

Tabel 4.11 Tujuan kewenangan, dan tanggung jawab fungsi audit internal dinyatakan secara formal dalam piagam audit internal (internal audit charter) dan telah disetujui oleh dewan direksi dan komite audit

Tabel 4.12 Biro pengawas intern selalu berkomunikasi dengan dewan direksi dan komite audit mengenai kinerja audit internal

Tabel 4.13 Dalam melaksanakan tugasnya, apakah internal auditor terkadang harus memihak pada satu kepentingan apabila dalam keadaan yang terdesak

(11)

Universitas Kristen Marantaha diungkapkan dalam laporan kepada pihak eksternal yang berwenang (misalnya: auditor eksternal)

Tabel 4.15 Internal auditor sudah memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang cukup dalam menjalankan fungsinya

Tabel 4.16 Dalam pelaksanaan tugasnya internal auditor terkadang lupa menerapkan kecermatan dan keterampilannya sebagai seorang yang kompeten

Tabel 4.17 Pengembangan profesi yang berkelanjutan untuk internal auditor Tabel 4.18 Kepala Biro Pengawas Intern melakukan penilaian terhadap

kualitas internal dan eksternal secara periodic untuk memberikan added value bagi perusahaan

Tabel 4.19 Dalam laporan kegiatan periodiknya, internal auditor memuat pernyataan bahwa aktivitasnya dilaksanakan sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal

Tabel 4.20 Ketidakpatuhan terhadap SPAI (Standar Profesi Audit Internal) dan kode etik, apakah internal auditor melaporkannya kepada dewan direksi dan komite audit

Tabel B Frekuensi Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori Tentang Aspek Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern (Y)

(12)

Universitas Kristen Marantaha Tabel 4.22 Kepala Biro Pengawas Intern selalu mengkomunikasikan rencana

kegiatan audit dan kebutuhan sumberdaya kepada dewan direksi dan komite audit

Tabel 4.23 Kepala Biro Pengawas Intern selalu mengkomunikasikan rencana kegiatan audit dan kebutuhan sumberdaya kepada dewan direksi dan komite audit

Tabel 4.24 Komite audit yang menetapkan kebijakan dan prosedur sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan fungsi audit internal di perusahaan Tabel 4.25 Kepala Biro Pengawas Intern sering berkoordinasi dengan pihak

internal dan eksternal dalam melakukan pekerjaan audit

Tabel 4.26 Dalam satu tahun Kepala Biro Pengawas Intern menyampaikan laporan kepada Dewan direksi dan Komite Audit mengenai perbandingan rencana dan realisasi

Tabel 4.27 Internal auditor membantu mengelola risiko dan pengendalian intern

Tabel 4.28 Kinerja internal auditor memberikan pengaruh yang signifikan dalam peningkatan proses governance

Tabel 4.29 Sasaran penugasan ditetapkan dengan menentukan risiko signifikan atas kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan

(13)

Universitas Kristen Marantaha Tabel 4.31 Dalam membuat rencana program audit selalu dilakukan

penugasan staf berdasarkan sifat dan kompleksitas penugasan, keterbatasan waktu, dan ketersediaan sumberdaya

Tabel 4.32 Internal auditor selalu mendokumentasikan setiap program kerja yang dibuat

Tabel 4.33 Identifikasi, analisis, dan evaluasi serta dokumentasi adalah hal yang biasa dilakukan internal auditor dalam pelaksanaan penugasan

Tabel 4.34 Kepala Biro Pengawas Intern mensupervisi setiap penugasan yang dijalankan oleh stafnya

Tabel 4.35 Dalam pengkomunikasian hasil penugasan internal auditor mencakup sasaran dan lingkup penugasan, simpulan, rekomendasi, dan rencana tindaklanjutmya

Tabel 4.36 Fungsi internal auditor telah mengkomunikasian penugasan internal auditor mencakup sasaran dan lingkup penugasan, simpulan, rekomendasi, dan rencana tindaklanjutnya

Tabel 4.37 Dalam penugasan ada standar yang tidak dipatuhi oleh internal auditor, apa saja yang harus diungkapkan dalam pelaporannya Tabel 4.38 Fungsi audit internal telah memiliki sebuah prosedur tindak lanjut

(14)

Universitas Kristen Marantaha Tabel 4.39 Dalam penggunaan risiko yang tidak dapat diterima oleh

perusahaan, manajemen senior akan selalu memperoleh bantuan dari dewan direksi dan komite audit

Tabel 4.40 Dalam pekerjaan lapangannya internal auditor selalu melakukan pertemuan awal (opening conference) dengan auditee (bagian unit yang akan diaudit)-nya

Tabel 4.41 Pelaksanaan auditnya, internal auditor melakukan observasi awal terhadap fasilitas, peralatan, lay out, dan kegiatan operasional auditee (bagian yang akan diaudit)

Tabel 4.42 Studi dokumen yang dilakukan fungsi audit internal telah memadai (meliputi perubahan-perubahan permanent file, perubahan organisasi, prosedur, dan pertanggung jawaban dari kegiatan serta perubahan aturan yang mempengaruhi kegiatan perusahaan)

Tabel 4.43 Dalam pelaksanaan audit, auditee (bagian unit yang akan diaudit) memberikan deskripsi tentang bagiannya terlebih dahulu kepada internal auditor

Tabel 4.44 Dalam setiap pekerjaan lapangan internal auditor membuat analytical procedures (sebuah gambaran kegiatan auditee secara kuantitatif untuk mengetahui penyimpangan yang signifikan) Tabel C Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Independen

(15)

Universitas Kristen Marantaha Tabel 4.4.1 Analisis Korelasi Product Moment

(16)

1 Universitas Kristen Marantaha

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Menurut Herawaty dan Susanto (2009), seseorang dikatakan profesional jika memenuhi tiga kriteria. Kriteria tersebut, yaitu mempunyai keahlian untuk melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan suatu tugas atau profesi dengan menetapkan standar baku di bidang profesi yang bersangkutan dan menjalankan tugas profesinya dengan mematuhi etika profesi yang telah ditetapkan.

Menurut Burhanuddin Abdullah Gubernur Bank Indonesia (2003) menyatakan sebagaimana terbukti dari pengalaman negara-negara tetangga di Asia yang sejak pertengahan tahun 1997 mengalami krisis ekonomi, kestabilan ekonomi makro ternyata tidak dapat menjamin kinerja perekonomian yang baik secara berkesinambungan selama masih terdapat kelemahan-kelemahan pada infrastruktur perekonomian. Kelemahan fundamental mikroekonomi juga tercermin pada kerentanan (fragility) yang terdapat di dalam sektor keuangan, khususnya perbankan.

(17)

Universitas Kristen Marantaha perbankan untuk mengambil utang yang berlebihan dan memberikan kredit ke sektor-sektor yang berisiko tinggi. Kedua, sistem pengawasan oleh bank sentral kurang efektif karena belum sepenuhnya dapat mengimbangi pesat dan kompleksnya kegiatan operasional perbankan. Apalagi independensi bank sentral pada periode tersebut sangat kurang sehingga menyebabkan langkah-langkah koreksi tidak dapat dilakukan secara efektif. Hal ini telah mendorong perbankan nasional mengabaikan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan operasional yang telah ditetapkan. Ketiga, besarnya pemberian kredit dan jaminan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada individu/kelompok usaha yang terkait dengan bank (connected lending) telah mendorong tingginya risiko kemacetan kredit yang dihadapi bank. Keempat, relatif lemahnya kemampuan manajerial bank telah mengakibatkan penurunan kualitas aset produktif dan peningkatan risiko yang dihadapi bank. Situasi ini diperburuk pula oleh lemahnya pengawasan dan sistem informasi internal di dalam memantau, mendeteksi, dan menyelesaikan kredit bermasalah dan posisi risiko yang berlebihan.

Semenjak itulah peranan internal auditor dianggap sangat penting karena peran internal auditor tidak hanya sebagai profesi saja tetapi juga berperan sebagai suatu yang profesional dan mampu menghasilkan suatu prosedur dan sistem yang baik dalam membantu manajemen mendapatkan performa terbaiknya di masa yang akan datang. Internal Auditor sangat penting , hal ini dikemukakan oleh Kalbers dan Forgathy

(1995) yang dikutip oleh Asikin (2006) :

(18)

Universitas Kristen Marantaha to evaluate compliance, internal auditors pass judgement upon the efficiency and economic viability of productive elements of the company”.

Effendi, dalam Perkembangan Profesi Internal Audit Abad 21 (2006)

menambahkan bahwa sekarang peran internal auditor dituntut lebih untuk menjadi konsultan. Profesi ini dibawa untuk selalu meningkatkan pengetahuan baik tentang profesi auditor maupun aspek bisnis, sehingga dapat membantu manajemen dalam memecahkan suatu masalah.

Dalam menjalankan perannya, auditor internal memerlukan suatu kode etik dan standar yang seragam dan konsisten. Dalam hal itu menggambarkan praktik-praktik terbaik audit internal yang merupakan ukuran kualitas pelaksanaan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya. (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004:3).

Berdasarkan Standar Profesi Audit Internal yang disusun oleh Yayasan

Pendidikan Audit Internal (2004), seseorang harus memiliki perilaku yang sesuai

dengan Standar Perilaku Auditor Internal yang tertera dalam Kode Etik Auditor Internal. Dalam menjalankan kegiatannya auditor internal harus mematuhi Standar Atribut dan Standar Kinerja yang tercantum dalam Standar Profesi Audit Internal.

Rohman (2007) menyatakan bahwa fungsi pemeriksaan intern merupakan suatu

(19)

Universitas Kristen Marantaha dan identifikasi keadaan yang tidak efisien; dan (4) pengujian terhadap non-finansial organisasi.

Dari uraian di atas, penulis menganggap profesionalisme internal auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pelaksanaan pemeriksaan intern. Penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul: “PENGARUH

PROFESIONALISME INTERNAL AUDITOR TERHADAP KUALITAS PELAKSANAAN PEMERIKSAAN INTERN: (Studi Kasus Pada PT MEPROFARM Soekarno Hatta Kota Bandung)”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang penelitian tersebut, maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar profesionalisme mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelaksanaan pemeriksaan intern;

2. Bagaimana kualitas pelaksanaan pemeriksaan intern di PT MEPROFARM Soekarno Hatta Kota Bandung

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

(20)

Universitas Kristen Marantaha

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan masalah-masalah yang telah diidentifikasikan diatas, maka tujuan penelitian oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui seberapa besar profesionalisme mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelaksanaan pemeriksaan intern.

2. Untuk mengetahui bagaimana kualitas pelaksanaan pemeriksaan intern di Bank Nusantara Parahyangan.

1.4Kegunaan Penelitian

Melalui hasil penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan informasi yang

bermanfaat bagi:

1. Internal Auditor dan Perusahaan

Sebagai suatu bahan informasi yang diharapkan dapat digunakan untuk memberikan gambaran aktual dan menjadi masukan dalam mengevaluasi dan meningkatkan fungsi internal auditor pelaksanaan pemeriksaan intern yang diterapkan perusahaan.

2. Peneliti Selanjutnya

(21)

Universitas Kristen Marantaha 3. Bagi Pembaca Penelitian

(22)

97 Universitas Kristen Marantaha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Penelitian yang telah penulis lakukan pada PT MEPROFARM Soekarno Hatta Kota Bandung dan didukung dengan hasil analisa dan pengujian hipotesis yang sebelumnya telah dipaparkan, memberikan hasil yang dapat digunakan bagi penulis untuk memberikan suatu simpulan sesuai dengan identifikasi masalah yang ada, yaitu sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa profesionalisme auditor eksternal sebagai variabel independen memiliki pengaruh terhadap kualitas pelaksanaan pemeriksaan intern. Hubungan tersebut diketahui dari hasil uji statistik korelasi Product Momment adalah sebesar 0,621 yang dapat diintepretasikan mempunyai hubungan yang kuat.

(23)

Universitas Kristen Marantaha Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern (Y) di PT MEPROFARM Soekarno Hatta Kota Bandung.

5.2 SARAN

Pada bagian akhir dari karya tulis ini, penulis bermaksud untuk mengajukan beberapa saran berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil penelitian yang telah didapatkan, dan kesimpulan yang telah dijabarkan sebelumnya, adapun saran-saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut :

1. Saran bagi PT. MEPROFARM

Berdasarkan hasil dari skor pertanyaan yang telah dibahas sebelumnya, tanggapan responden tentang aspek Profesionalisme Internal Auditor (X) termasuk dalam ketegori baik. Tetapi diharapkan pihak perusahaan meningkatkan Profesionalisme Auditor Internal dan Kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern, melalui:

 Peningkatan Profesionalisme Internal Auditor dengan memberikan

kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan dan pembinaan-pembinaan. Agar diharapkan Internal Auditor dapat semakin professional.

 Agar tidak terjadi kecurangan, kecemburuan, atau penyimpangan lebih

(24)

Universitas Kristen Marantaha 2. Bagi penelitian selanjutnya

Saran yang dapat penulis kemukakan setelah melakukan penelitian atas pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap kualitas Pelaksanaan Pemeriksaan Intern pada PT. MEPROFARM adalah:

 Untuk memperluas cakupan penelitian, peneliti selanjutnya dapat

menghubungkan variable penelitian ini dengan variable yang lainnya yang lebih menarik untuk diteliti.

 Diharapkan peneliti selanjutnya mengambil 2(dua) perusahaan

(25)

112 Universitas Kristen Marantaha Abdul, R. (2007). Pengaruh Peran Manajerial Pengelola Keuangan Daerah dan Fungsi Pemeriksaan Intern terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Jurnal Maksi Vol. 7 No. 2 Agustus

Arens, A.A., Elder, dan Beasley (2008). Auditing and Assurance Service As Intergrated Approach. Edisi keduabelas. Jilid 1.Erlangga. Jakarta.

Arens, A.A., & Loebbecke, J.K. (1997). Auditing An Intergrated Approach, 7 th. New Jersey: Pretince Hall International Inc.

Arleen Herawaty & Yulius Kurnia Susanto. (2009) Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan Mendeteksi Kekeliruan. JAAI VOLUME 13 NO. 2, Desember.

Bogdan, R. and Taylor, S.J. (1975). Introduction to Qualitative Research Method. John Willey and Sons. New York

Boynton, William C. and Walter G. Kell. 2006. Modern Auditing. 8 th Ed., John Wiley & Sons, Inc.

Cardosa, F. G. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Andi. Cascio, W. F., dan Awad. (1981). Human Resources Management: An Information

System Approach. Virginia: Reston Publishing Company.

Dharma, Agus (2000). Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: Rajawali Pers

Efferin, S., & Darmadji, S., dan Tan, Y., (2008). Metode Penelitian Akuntansi: Mengungkap Fenomena dengan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Ghozali (2006)

Gunasti Hudiwinarsih. (2005). Pengaruh Pengalaman Auditor Intern Bank terhadap Profesionalisme dan Keterkaitannya dengan Kinerja, Kepuasan Kerja, Komitmen, Turnover Intentions. Jurnal Ventura, Vol 8, No.1, April 2005.

(26)

Universitas Kristen Marantaha Harrel, Adrian, and Arnold Wright, (1990). Empirical Evidence on The Validity and Reliability of Behaviorally Anchored Rating Scales for Auditors. Auditing: A Journal of Practice and Theory Fall 1990 Vol 9 No.3.

Hall, Richard, (1968). “Professionalism and Bureaucratization”, American Sosiological Review, 33: 92-104.

Heckert JB, Wilson James D. (1981) Controllership, 3th. New York : The Ronald Press Company

IAI,2004. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.

Kalbers L. P. and T.J Fogarty. 1995. “Professionalism and its concequences : A Study Internal Auditors” . A Journal Practice and Theory (Spring).

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal. Jakarta: Yayasan pendidikan Internal Audit.

Kowalczyk, David (1987). Evaluating the Effectiveness of Internal Audit: International Journal of Accounting, Auditing, and Performance Evaluation.

Krogstad, Jack L. (1999). High Impact Articles Appearing in Auditing: A Journal of Practice & Theory-An Extension.

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Messier, F. W., Glover, M.s., dan Prawitt. F. D. (2006). Auditing & Assurance Services: A Systematic Approach, 4 th Edition, Salemba Empat, Jakarta.

Miner, B. J. (1988). Theories of Organizational Behaviour. Ilionois: The Dryden Press. Moleong. J. L. (2006),. Metodologi Penelitian Kualitatif. Penerbit PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

(27)

Universitas Kristen Marantaha Prakarsa, Wahyudi, (1994). Sistem Pengukuran Kinerja - Pendekatan Kontemporer,

Diskusi Nasional, Jakarta

Ratliff, (1988). Internal Auditing: Principles and Techniques by Institute of Internal Auditors.

Rosidah dan Sulistiyani, A. T. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori, dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sawyer, Lawrence. 1982. Pemeriksaan Intern. Edisi 3. Dialihbahasakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi STAN. Jakarta: Erlangga.

Sawyer, et al. 2005. Jakarta : Salemba Empat.

Setiawan, dan Ghozali, 2006, Akuntansi Keperilakuan Konsep Dan Kajian Empiris Perilaku Akuntan, Yogyakarta: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Siegel. (1997). Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1998. Metode Penelitian Survei. Jakarta :LP3ES.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika, Edisi 6, Tarsito Bandung, Hal. 74

Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif. Dan Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta

Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta.

Supomo, B., dan Indrianto, N. (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. BPFE. Yogyakarta.

Taylor and Glezen. 1994. Integrated Concepts and Procedures , 6 th Edition. Canada: John Wiley and Sons Inc.

The Institute of Internal Auditors (IIA’s Board of Directors). 1999. Standards for the professional Practise of Internal Auditing. Florida: USA.

Tom Lee, (1994). Corporate Audit Theory. Chapman & I. London.

(28)

Universitas Kristen Marantaha ____________(1998). Audit Internal yang diharapkan kenyataan dan Upaya Pengembangannya. Makalah dalam seminar Nasional : Ikatan Akuntansi Indonesia.

____________ (2002). Pengenalan Audi Internal. Bandung: Kanisius.

Uma Sekaran, 2006, Research Methods For Business, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Uma Sekaran, 2006, Research Methods For Business, Edisi 4, Buku 2, Jakarta: Salemba Empat.

Umar, Husein. (2003). Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Wahyudi, K., dan Subando. (2002). Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi –

Organisasi publik. Yogyakarta: Gajahmada University.

Website:

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Net Benefit merupakan selisih antara penerimaan dengan biaya produksi yang dinilai dalam satuan rupiah per tahun. Net Benefit usahatani sawi hijau hidroponik yang

Misalkan  populasi  berdistribusi  binom  berukuran  N,  terdapat  proporsi    untuk  suatu  kejadian  A  dalam populasi  tersebut. Diambil  sampel 

Menurut Daud Ali, tidak diimplementasikannya hukum publik bahkan hukum privat islam (kecuali hukum keluarga) dalam perundang-undangan negara muslim dikarenakan kedua hukum tersebut

Kenaikan modal kerja terjadi karena sumber modal kerja lebih besar dari penggunaan modal kerja yang ada sehingga menyebabkan tingkat likuiditas perusahaan pada periode

Alasan peneliti menggunakan metode ekspos fakto (ex post facto) seperti yang dikemukakan oleh Sugiono dalam bukunya Metode Penelitian Administrasi bahwa “penelitian ex post

Implementasi Metode Pembelajaran Afika Dalam Meningkatkan Kecerdasan Kognitif Anak Usia 4-6 Tahun.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

[r]