• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN TEMBAKAN LONCATAN LURUS DENGAN TEMBAKAN LONCATAN KEBELAKANG BERDASARKAN HASIL TEMBAKAN DUA ANGKA BOLA BASKET.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN TEMBAKAN LONCATAN LURUS DENGAN TEMBAKAN LONCATAN KEBELAKANG BERDASARKAN HASIL TEMBAKAN DUA ANGKA BOLA BASKET."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN TEMBAKAN LONCATAN LURUS DENGAN TEMBAKAN LONCATAN KEBELAKANG BERDASARKAN HASIL

TEMBAKAN DUA ANGKA BOLA BASKET

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh

RAFDLAL S. BAKHRI 0901092

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERBANDINGAN TEMBAKAN LONCATAN LURUS DENGAN TEMBAKAN LONCATAN KEBELAKANG BERDASARKAN HASIL

TEMBAKAN DUA ANGKA BOLA BASKET

Oleh

Rafdlal Saeful Bakhri

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Rafdlal Saeful Bakhri 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

RAFDLAL SAEFUL BAKHRI

PERBANDINGAN TEMBAKAN LONCATAN LURUS DENGAN TEMBAKAN LONCATAN KEBELAKANG BERDASARKAN HASIL

TEMBAKAN DUA ANGKA BOLA BASKET

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Agus Rusdiana, M.Sc, Ph.D. NIP.19760812 200112 1 001

Pembimbing II

Nur Indri Rahayu, S.Pd, M.Ed. NIP.19811019 200312 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

Drs Sumardiyanto, M.Pd. NIP. 19621222 198703 1 002

(4)

i

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PERBANDINGAN TEMBAKAN LONCATAN LURUS DENGAN TEMBAKAN LONCATAN KEBELAKANG BERDASARKAN HASIL

TEMBAKAN DUA ANGKA BOLA BASKET

Rafdlal Saeful Bakhri 0901092

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menelaah mengenai perbandingan tembakan loncatan lurus dengan tembakan loncatan kebelakang berdasarkan hasil tembakan dua angka bola basket. Sampel diambil sebanyak 10 orang atlit basket dari Unit Bola Basket Bumi Siliwangi dengan menggunakan teknik purposive

random sampling. Pengambilan data dilakukan melalui tes tembakan loncatan

lurus dan loncatan kebelakang dengan jarak tembak yang sama. Perhitungan statistik menggunakan SPSS dengan sub menu Independent Sample T-test. Dari hasil pengolahan dan analisis data diperoleh hasil tembakan loncatan lurus dengan total poin sebesar 216 poin masuk kedalam kriteria Baik. Sedangkan tembakan loncatan kebelakang memperoleh total poin sebesar 158 poin masuk kedalam kriteria Kurang. Selanjutnya dilakukan perbandingan berdasarkan total poin dari kedua jenis tembakan loncatan tersebut. Setelah dilakukan analisis data diperoleh nilai (p) < 0,05. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara tembakan loncatan lurus dengan loncatan kebelakang berdasarkan hasil tembakan dua angka bola basket.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 6

A. Sejarah Olahraga Bola Basket ... 6

B. Peraturan Permainan dan Pertandingan Bola Basket ... 8

C. Teknik Dasar Bola Basket ... 13

D. Tembakan Dalam Bola Basket ... 20

E. Tembakan Loncat ... 30

F. Tembakan Dua Angka Dalam Olahraga Bola Basket ………. 36

G. Teori yang Relevan ... 37

H. Hasil Penelitian Terdahulu ... 41

I. Kerangka Pemikiran ... 42

(6)

vi

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 44

A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 44

B. Desain Penelitian ... 44

C. Metode dan Prosedur Penelitian ... 45

D. Definisi Operasional ... 47

E. Instrumen Penelitian ... 48

F. Prosedur Pelaksanaan Pengetesan ... 48

G. Uji Coba Instrumen ... 51

H. Pengolahan Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 55

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 55

B. Diskusi Temuan ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN ... 70

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Olahraga merupakan budaya manusia, artinya tidak dapat disebut kegiatan olahraga apabila tidak ada faktor manusia yang berperan secara ragawi atau pribadi melakukan olahraga itu. Ditinjau dari pelaku atau keterlibatan pesertanya, olahraga dibagi menjadi olahraga perorangan dan olahraga beregu. Berdasarkan Penyajian Data dan Informasi Statistik Keolahragaan (2010: 33) olahraga permainan beregu seperti sepakbola, voli dan basket merupakan yang paling diminati. Dari beberapa olahraga tersebut bola basket merupakan salah satu yang cukup diminati di kalangan pelajar dan mahasiswa, hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan extra yang relatif bola basket ada didalamnya.

Kata Basket berasal dari bahasa Inggris yang berarti keranjang, karena dalam permainan ini pemain harus memasukan bola ke dalam keranjang lawan. Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang guru olahraga pada tahun 1891. Guru olahraga tersebut adalah Dr. James Naismith asal Kanada yang mengajar di sebuah perguruan tinggi untuk para siswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts. Pada saat itu Ia harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England. Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bolabasket pada 15 Desember 1891.

(8)

2

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

negara bagian Amerika Serikat. Pada awalnya, setiap tim berjumlah sembilan orang dan tidak ada dribble, sehingga bola hanya dapat berpindah melalui lemparan. Sejarah peraturan permainan basket diawali dari 13 aturan dasar yang ditulis sendiri oleh James Naismith.

Bola basket merupakan olahraga yang di mainkan oleh 2 tim, dengan masing-masing tim terdiri dari 5 orang pemain. Tujuan dari permainan ini adalah memasukan bola sebanyak mungkin ke dalam keranjang lawan. Kemenangan ditentukan oleh raihan angka dari masing-masing tim dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk memasukan bola dan mendapatkan angka ada beberapa cara, diantaranya dengan

Lay-up (menghantarkan bola), Dunk (mencelLay-upkan bola langsung ke keranjang), One

hand set shoot, Hook shoot, Tip in dan Free Trow (tembakan bebas). Salah satu cara

yang sering dilakukan adalah Jump Shoot (tembakan loncat).

(9)

3

m/d (jauh). Perubahan – perubahan ini dalam tinggi pelepasan bola, sudut dan kecepatan berhubungan dengan adaptasi penampilan gerak disarankan sebagai faktor utama yang mempengaruhi akurasi tembakan loncat ketika jarak dibedakan.

Dalam tembakan loncat sendiri berdasarkan jenis loncatannya terdiri dari 3 jenis tembakan yang sering dilakukan. Pertama yaitu tembakan Vertical Jump Shoot (tembakan loncatan lurus), yaitu tembakan yang dilakukan dengan loncatan tegak lurus. Selain itu ada juga tembakan yang dilakukan dengan loncatan ke depan, dan yang terakhir dinamakan Fade away (tembakan loncatan kebelakang), tembakan ini dilakukan dengan loncatan yang cenderung mengarahkan tubuh ke belakang dengan posisi siap menembak, hal ini dilakukan untuk menghindar dari blocking (menghalangi) yang dilakukan lawan.

Seperti yang diketahui kemenangan dalam pertandingan basket ditentukan oleh raihan angka yang dicapai oleh setiap tim, oleh karena itu tentunya akan lebih baik jika setiap tembakan atau usaha untuk memperoleh angka berhasil dilakukan. Namun dalam kenyataanya relatif sering terjadi kegagalan dalam melakukan tembakan, baik itu dengan cara Lay Up, tembakan loncat atau upaya lainnya. Jika dibandingkan dengan Lay Up yang cenderung hanya bisa dilakukan dari jarak dekat, tembakan loncat lebih efektif, karena dapat dilakukan dari jarak menengah hingga jarak jauh (3

Point area).

(10)

4

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan oleh penulis juga serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Philip E. Allsen (1966: 97-98) yang dikutip dari James G. Hay (1978: 226),dengan mengamati

39 pertandingan pilihan, ia menyatakan “tembakan loncat dengan satu tangan umum

digunakan, dengan persentase 67,20% menghasilkan 3180 goal”.

Keberhasilan dalam melakukan tembakan loncat sangat berperan dalam perolehan angka guna memimpin kedudukan bahkan memenangkan pertandingan. Untuk itu seberapa baik hasil tembakan dari masing-masing jenis tembakan loncat penting untuk diketahui. Dengan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus Dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan 2 Angka Bola Basket”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini akan peneliti uraikan dalam rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tembakan loncatan lurus berdasarkan hasil tembakan dua angka bola basket?

2. Bagaimana gambaran tembakan loncatan kebelakang berdasarkan hasil tembakan dua angka bola basket?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil tembakan dua angka bola basket berdasarkan kedua jenis tembakan loncat tersebut?

C. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ingin mengetahui gambaran tembakan loncatan lurus berdasarkan hasil

tembakan dua angka bola basket.

(11)

5

3. Ingin mengetahui perbedaan hasil tembakan dua angka bola basket berdasarkan kedua jenis tembakan loncat tersebut.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bukti deskripsi efektivitas tembakan loncatan lurus dengan tembakan loncatan kebelakang dalam permainan bola basket, dan kedepannya dapat digunakan oleh berbagai pihak membutuhkan.

1. Bagi akademisi.

a. Sebagai informasi ilmiah bagi insan olahraga terutama yang berkompeten di bidang olahraga bola basket.

b. Bahan pertimbangan bagi peneliti yang tertarik meneliti mengenai penelitian sejenis.

2. Bagi praktisi.

a. Acuan dalam melaksanakan pembinaan atlet.

(12)

44 Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian mengenai Perbandingan Tembakan Loncat Lurus Dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan 2 Angka Bola Basket dilaksanakan di Gymnasium UPI. Posulasi dalam penelitian ini adalah atlet UBBBS (Unit Bola Basket Bumi Siliwangi) UPI dengan jumlah 30 atlet. Menurut Gay dan Diehl (1992: 114) “ukuran sampel yang diterima akan sangat bergantung pada jenis penelitiannya. Jika penelitiannya bersifat deskriptif, maka sampel minimunya adalah 10% dari populasi”. Berdasarkan hal tersebut peneliti memilih 10 atlet sebagai sampel dengan teknik Purposive Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan yang dibuat oleh peneliti, pertimbangan dari peneliti sendiri yaitu sampel yang dianggap memiliki keterampilan dari kedua jenis tembakan loncatan tersebut.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Adapun prosedur penelitiannya seperti berikut ini :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Sumber: Peneliti Keterangan :

X1 = Tembakan Loncatan Lurus X2= Tembakan Loncatan ke Belakang

(13)

45

Y = Perbandingan Hasil Tembakan

Menurut Kerlinger, 1973 (Sugiyono, 2010: 38) “variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari”. Menurut Sutrisno Hadi (Arikunto, 2006: 159)

variabel adalah sebagai gejala yang bervariasi. Berdasarkan permasalahan yang ada, variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Bebas / Independen ( X )

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tembakan loncatan lurus dan tembakan loncatan kebelakang.

2. Variabel Terikat / Dependen ( Y )

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil tembakan.

C. Metode dan Prosedur Penelitian

Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian digunakan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang maksimum dalam penelitian. Maka dari itu dalam suatu penelitian harus ditentukan metode penelitian yang sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup penelitian. Metode penelitian ada tiga jenis, yaitu metode historis, metode deskriptif, dan metode eksperimen. Dari ketiga metode tersebut, yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang diteliti, baik itu status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut Surakhmad (1980: 139), Ramadhany (2008: 38) menyatakan:

“Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa

(14)

46

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

komperatif, studi waktu dan gerak, analisa kuantutatif, studi kooperatif atau

operasional”.

Alasan penulis menggunakan metode penelitian deskriptif karena penelitian ini membandingkan dua jenis tembakan loncat berdasarkan kedua hasil tembakan yang dihasilkan tanpa memberikan suatu perlakuan pada salah satu atau bahkan keduanya. Penelitian ini hanya memberikan suatu gambaran mengenai fenomena tersebut. Prosedur penelitian merupakan suatu langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian, hal ini sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Untuk itu gambaran mengenai prosedur penelitian sangat diperlukan untuk mempermudah dalam melakukan suatu penelitian. Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh tersebut adalah sebagai berikut:

1. Langkah pertama adalah menentukan populasi, dalam hal ini adalah atlet bola basket tingkat universitas.

2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 10 orang atlet laki-laki dengan menggunakan teknik purposive random sampling.

3. Setelah itu menentukan instrumen yang berupa tes yang sesuai dengan penelitian ini, yaitu tes tembakan loncatan lurus dan tes tembakan loncatan kebelakang.

4. Melakukan uji coba tes dengan melihat validitas dan reabilitasnya.

5. Selanjutnya adalah melakukan penelitian dan pengambilan data dengan menggunakan instrumen atau tes yang telah ditentukan.

6. Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menganalisa dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.

(15)

47

Gambar 3.2 Prosedur Penelitian

Sumber: Peneliti

D. Definisi Oprasional

Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dari penelitian ini, peneliti membuat definisi oprasional. Definisi oprasional adalah batasan istilah dalam judul penelitian ini, guna untuk menghindari kesalah pengartian istilah-istilah tersebut. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bola basket merupakan salah satu cabang olahraga yang menggunakan bola

besar, dimainkan oleh dua kelompok dengan tujuan untuk memasukan bola kedalam keranjang lawan. Dalam penelitian ini bola basket yang dimaksud adalah “Permainan bola basket dimainkan oleh dua tim yang masing-masing

POPULASI

SAMPEL

DATA

KESIMPULAN

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA TES TEMBAKAN

LONCATAN LURUS

DATA

TES TEMBAKAN LONCATAN KE

(16)

48

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terdiri dari lima orang tiap tim dengan luas lapangan permainan 28 m X 15 m dapat terbuat dari lantai, ubin, serta papan baik di lapangan outdoor atau indoor. Setiap regu berusaha mencetak angka ke basket lawan dan mencegah regu lain mencetak angka” (PERBASI, 2004: 1).

2. Tembakan loncatan lurus merupakan tembakan yang disertai dengan loncatan

luru atau tegak ke atas (vertikal).

3. Tembakan loncatan kebelakang adalah tembakan yang disertai dengan

loncatan yang cenderung ke belakang, guna menghindari penjagaan lawan atau sering juga disebut Fade Away Jump Shoot.

4. Tembakan dua angka merupakan tembakan yang dilakukan di daerah dua

angka namun dalam penelitian ini ditentukan dengan jarak tembak 4,6 meter.

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan gambaran melalui data yang didapatkan dari suatu penelitian, dibutuhkan suatu instrument penelitian. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tembakan loncatan lurus dan tes tembakan loncatan kebelakang dengan jarak 4,6 m. Alat ukur ini mengadaptasi dari tes shooting dua angka yang mempunyai tingkat validitas 0,49 dan reliabilitas 0,84 sebagai mana dikutip dari Iman Sulaeman (2006: 33-36) Ramadhany (2008: 42). Tes shooting dua angka ini diadaptasi karena dalam penelitian ini juga menggunakan jarak tembak yang sama, yaitu 4,60 m.

F. Prosedur Pelaksanaan Pengetesan

Komponen tes tembakan loncatan lurus dan tes tembakan ke belakang terdiri dari lima daerah tembakan dengan jarak 4,6 m, alasan menggunakan lima daerah tembakan karena dalam permainan bola basket terdapat lima daerah tembakan (Dirjen Olahraga 1976: 69), Ramadhany (2008: 42) .

(17)

49

3. Daerah tembakan 3 lurus dengan ring basket.

4. Daerah tembakan 4 berada di sebelah kiri ring basket. 5. Daerah tembakan 5 berada di sebelah kiri ring basket.

Seperti yang digambarkan peneliti pada gambar dibawah ini:

Gambar 3.3

Daerah Tembakan Dalam Penelitian Sumber: Peneliti

Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan hasil tembakan 2 angka dengan tembakan loncatan lurus dan tembakan loncatan kebelakang.

1. Alat dan perlengkapan a. Testee:

Klasifikasi:

Testee menguasai teknik tembakan loncat dalam bermain bola basket b. Tester

Klasifikasi:

(18)

50

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengetahui teknik tembakan loncatan dan memahami prosedur dalam melakukan tes ini.

c. Lapangan basket d. Bola

e. Kamera f. Meteran g. Alat tulis h. Lakban

2. Tembakan lonctan lurus Tahap pelaksanaan:

a. Testee memegang bola yang diserahkan oleh tester.

b. Testee mengambil posisi awal menembak dengan senyaman mungkin.

c. Menempatkan posisi bola (tangan yang menembak dibelakang bola dan tangan satunya disamping bola).

d. Melakukan loncatan lurus. e. Menembakan bola.

f. Posisi berdirinya teste sebelum dan sesudah menembak berada pada tempat yang sama.

3. Tembakan loncatan kebelakang Tahap pelaksanaan:

a. Testee memegang bola yang diserahkan oleh tester.

b. Testee mengambil posisi awal menembak dengan senyaman mungkin.

c. Menempatkan posisi bola (tangan yang menembak dibelakang bola dan tangan satunya disamping bola).

d. Melakukan loncatan kebelakang (badan sedikit melenting ke belakang) e. Menembakan bola.

(19)

51

4. Administrasi pelaksanaan

a. Testee dipanggil namanya terlebih dahulu.

b. Testee menggambil tempat yang telah ditentukan.

c. Testee melakukan tembakan 2 angka dengan jarak 4,6 m dengan menggunakan teknik tembakan loncatan lurus dan tembakan loncatan kebelakang.

d. Setelah melakukan tembakan tersebut testee kembali ketempat semula. 5. Petunjuk Pelaksanaan

a. Pada setiap daerah tembakan terdapat kotak berukuran 1 m x 1m, testee berdiri di dalam kotak tersebut kemudian diberi lima kali kesempatan melakukan tembakan.

b. Pada aba-aba “Ya” bola segera ditembakan ke dalam keranjang.

c. Setiap testee melakukan lima kali tembakan dari satu daerah tembakan bergantian dengan testee lainnya, hal ini bertujuan untuk menghindari kelelahan.

d. Tugas tester adalah mengamati masuk tidaknya bola ke dalam keranjang mencatatnya.

6. Penilaian yang diberikan

a. Bila bola masuk maka diberikan nilai 2.

b. Bila bola tidak masuk maka diberikan nilai 0.

G. Uji Coba Instrumen

(20)

52

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

validitas dan reliabilitas Tes tembakan loncatan lurus dan Tes tembakan loncatan kebelakang. Dari pengujian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Tes Tembakan Loncatan Lurus

Tabel 3.1

Hasil Uji Validitas Tes Tembakan Loncatan Lurus

Corrected

Item-Total Correlation Keterangan

pos1 .377 Valid

pos2 .455 Valid

pos3 .343 Valid

pos4 .572 Valid

pos5 .608 Valid

Pengambilan keputusan berdasarkan perhitungan nilai Corrected Item-Total

Correlation hasil dari analisis Reability Scale. Menurut, Nisfiannor Muhammad

(2009: 229), “bahwa untuk menyatakan butir item valid atau tidak valid digunakan patokan 0,200”. Terlihat pada tabel diatas memiliki nilai Corrected Item-Total

Correlation diatas 0,200, yang berarti tes tersebut dinyatakan Valid. Sedangkan untuk

melihat tingkat reliabilitas tes ini dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.2

Hasil Uji Reliabilitas Tes Tembakan Loncatan Lurus

Sumber: Peneliti

Cronbach's Alpha Keterangan

.712 Reriabel

(21)

53

2. Tes Tembakan Loncatan Kebelakang

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas TesTembakan Loncatan Kebelakang Sumber: Peneliti

Corrected Item-Total

Correlation Keterangan

pos1 .837 Valid

pos2 .374 Valid

pos3 .661 Valid

pos4 .825 Valid

pos5 .663 Valid

Dari tabel diatas dapat dilihat nilai Corrected Item-Total Correlation memiliki nilai diatas 0,200 yang berarti tes tembakan loncatan ke belakang valid. Dari tabel berikut ini dapat dilihat nilai reliabilitasnya:

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas TesTembakan Loncatan Kebelakang Sumber: Peneliti

Cronbach's Alpha Keterangan

.845 Reliabel

(22)

54

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 16.0 for

windows. Program ini digunakan karena memiliki kemampuan analisis statistik cukup

tinggi. Selain itu sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya. Selanjutnya, data yang dianalisis pada penelitian ini adalah hasil dari kedua jenis tembakan loncat. Dari kedua hasil tersebut akan dilihat perbandingannya. Namun sebelum itu ada beberpa uji yang harus dilakukan terlebih dahulu.

Analisis yang pertama adalah uji normalitas dan homogenitas. Uji ini dilakukan untuk menentukan sifat distribusi data. Analisis untuk uji normalitas ini menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov Smirnov Z. Uji statistik ini biasa digunakan untuk menentukan normalitas suatu kumpulan data. Sedangkan untuk uji homogenitas menggunakan One Way Anova dengan mengaktifkan Homogenity of

Veriance Test. Analisis selanjutnya adalah menentukan perbedaan signifikansi untuk

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah peneliti lakukan, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa :

1. Hasil tembakan loncatan lurus dengan jumlah poin keseluruhan sebesar 216, termasuk kedalam kriteria Baik.

2. Hasil dari jumlah poin tembakan loncatan kebelakang sebesar 158, masuk kedalam kriteria Kurang.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara tembakan loncatan lurus dengan tembakan loncatan kebelakang berdasarkan hasil tembakan dua angka bola basket. Dimana tembakan loncatan lurus memiliki hasil yang lebih efektif dari pada hasil tembakan loncatan kebelakang.

B. Saran

Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, selanjutnya peneliti mengajukan saran yang dapat digunakan sebagai pemahaman dan literatur tambahan:

1. Penelitian ini hanya terbatas pada gambaran hasil tembakan. Untuk itu peneliti merekomendasikan kepada peneliti berikutnya untuk menambahkan variabel lain, seperti angle of entry (sudut masuk bola),

trajectory (lambungan bola) atau angle of release (sudut pelepasan bola).

2. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya atlet tingkat

(24)

69

Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

Perbandingan Tembakan Loncatan Lurus dengan Tembakan Loncatan Kebelakang Berdasarkan Hasil Tembakan Dua Angka Bola Basket

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dermawan, P. (2009). Perbandingan Clear Shoot dan Bank Shoot Terhadap Hasil

Produktivitas Angka Pada Permainan Bolabasket. Skripsi FPOK UPI. UPI

Bandung : tidak diterbitkan.

Gay, L.R. & Diehl, P.L. (1992), Reasearch Methods, New York: MacMillan Publishing Company.

Hay, G.J. (1978). The Biomechanics of Sport Techniques. USA: Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs

Hidayat, Imam (1998). Biomekanika. Bandung: CV Andira Bandung

Kosasih, Danny. (2008). Buku Pegangan Pelatih Bolabasket. Bandung: Pengurus Provinsi PERBASI Jawa Barat.

Nisfiannor, M. (2009). Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika

Nurhasan & Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung : FPOK-UPI

Okazaki, V.H.A. dan Rodack. A.L.F. (2011). “Increased Distance of Shooting on

Basketball Jump Shoot”. Journal of Sports Science and Medicine (2012)

11,231-237

Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia. (2012). FIBA Rule 2012 Bahasa

Indonesia. Jakarta: PERBASI

Ramadhany. Y.K. (2008). Efektivitas Tembakan Jarak Menengah (Middle Shoot)

Dengan Loncatan dan Tidak Meloncat Terhadap Ketepatan Hasil Tembakan Pada Cabang Olahraga Bola Basket. Skripsi FPOK UPI. UPI

Bandung : tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
gambaran mengenai prosedur penelitian sangat diperlukan untuk mempermudah
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian
Gambar 3.3 Daerah Tembakan Dalam Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji benedict, hasil positif menunjukan perubahan warna menjadi merah bata , hasil itu di buktikan oleh sampel maltosa, jagung dan dedak yang menandakan sampel tersebut

350.000.000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah) Tahun Anggaran 2015, maka bersama ini kami Kelompok Kerja III Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah

Dalam penyebaran informasi melalui non- elektronik diberi arahan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap pada website (ppid.probolinggokota.go.id). Sampai saat

Pada hari ini Selasa, tanggal Dua Puluh Empat bulan Juni tahun Dua Ribu Empat Belas berdasarkan hasil Evaluasi Panitia Lelang Pemilihan Langsung Penataan Halaman

Penulis mencoba memuat Aplikasi Pemesanan Rumah Makan Fastfood XYZ dengan menggunakan Borland Delphi 7.0 meliputi pemesanan berupa paket hemat dan menu biasa, yang berisi

Rekomendasi untuk pengembangan penggunaan lahan di Kabupaten Semarang antara lain penerapan sistem terasering pada areal pertanian; menghindari pengolahan lahan di daerah

 Peserta didik mendiskusikan dengan cara mengamati dari gambar kerajinan bahan buatan atau model benda kerajinan bahan buatan berdasarkan jenis bahan, fungsi, bentuk produk, warna,

Penggunaan Multimedia Interaktif Pada Pembelajaran Konsep Reproduksi Hewan Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep, Keterampilan Generik, dan Berpikir Kritis Siswa Kelas