• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN

KOSAKATA BAHASA JERMAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Disusun oleh:

SAEFUL FAZRI

0800548

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

SAEFUL FAZRI

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN

KOSAKATA BAHASA JERMAN

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Dr. H. Azis Mahfuddin, M.Pd

NIP.195206071976031003

Pembimbing II

Dra. Lersianna H. Saragih, M.Pd

NIP.195212091982032001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman

Drs. Amir, M.Pd

(3)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman” ini sepenuhnya adalah karya saya sendiri.

Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2012 Yang membuat pernyataan,

(4)

Al-Faatihah (1-7)

Im Namen Allahs, des Allerbarmers, des Barmherziegen!

Alles Lob gebührt Allah, dem Herrn der Welten, dem Allerbamers, dem

Bamherziegen, dem Herrscher am Tage des Gerichts! Dir (allein) dienen wir,

und Dich (allein) bitten wir um Hilfe. Führe uns den geraden Weg derer, denen

Du Gnade erwiesen hast, nicht (den Weg) derer, die (Deinen) Zorn erregt haben,

und nicht (den Weg) der Irregehenden.

Al-Faatihah (1-7)

Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang!

Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam

Maha pemurah lagimaha penyang

Yang menguasai hari pembalasan

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah

dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, [yaitu] jalan orang-orang yang telah Engkau

anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan [jalan] mereka yang dimurkai

[orang-orang yang mengetahui kebenaran dan meninggalkannya], dan bukan [pula jalan]

mereka yang sesat [orang-orang yang meninggalkan kebenaran karena ketidaktahuan

(5)

Jangan katakan

W

ahai Tuhan, aku punya masalah yang besar’

, tapi

ka

takan ‘Wahai masalah, aku punya T

uhan

yang besar’.

Kebesaran seseorang tidak diukur dari kekuatanya, tapi diukur dari

bagaimana dia berdiri tegak setiap kali dia terjatuh.

Jika kau ingin sukses, bersabarlah seperti nabi Ayub as.

Jangan pernah menyerah seperti Kolonel Sanders.

Jangan lupa bersedekah, jangan jadi Qarun.

Jangan berhenti mencoba seperti Thomas Alfa Edison.

Berlatih keras seperti Anna Kournikova dan milikilah mental juara

seperti Micheal Schummacher.

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku dan adik-adikku yang selalu

(6)

ABSTRAKT

Fazri, Saeful, 2012. Die Efektivität der Anwendung des kooperativen

Unterrichtsmodell Typ Make A Match zur Steigerung der deutschen Wortschatzbeherrschung. Eine Abschlussarbeit an der Deutschabteilung der pädagogischen Fakultät für Sprachen und Kunst. Universitas Pendidikan Indonesia.

Wortschatz ist eines der wichtigen Elemente, die Schüler zur Entwicklung der vier Sprachfertigkeiten nämlich die Sprechfertigkeit, die Schreibfertigkeit, die Lesefertigkeit und die Hörtfertigkeit beherrschen müssen. Die Schüler haben noch oft Schwierigkeiten, Wortschatz zu lernen. Eine der Schwierigkeiten ist es, sich an gelernten Wortschatz zu erinnern. Viele Methoden, Techniken und Unterrichsmodell stehen zur Verfügung, die ein Deutschlehrender verwenden kann, damit die Schüler Wortschatz gut berherrschen können, unter anderem Unterrichtsmodell zu verwenden. Deshalb hat der Verfasser daran Interesse, eine Untersuchung durcuzuführen, mit dem Titel “Die Efektivität der Anwendung des kooperativen Unterrichtsmodell Typ Make A Match zur Steigerung der deutschen

(7)

ABSTRAKSI

Fazri, Saeful, 2012. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman. Bandung. Skripsi Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Pendidiakan Bahasa dan Seni. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kosakata adalah salah satu unsur penting yang harus dikuasai untuk mengembangkan empat keterampilan berbahasa, yakni berbicara, menulis, membaca dan mendengarkan. Pembelajar bahasa Jerman sering mengalami kesulitan dalam mempelajari kosakata. di antaranya kesulitan mengingat kosakata yang telah dipelajari. Ada banyak cara yang dapat dilakukan pengajar selama pembelajaran berlangsung agar pembelajar dapat menguasai kosakata dengan baik, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran. Oleh karena itu,

penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “Efektivitas Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match untuk Meningkatkan Penguasaan

Kosakata Bahasa Jerman”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) sejauhmana penguasaan kosakata siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. (2) sejauhmana penguasaan kosakata siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. (3) keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen semu dengan desain tes awal-tes akhir satu kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI SMAN 1 Parung dan sampelnya adalah siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 30 siswa tahun ajaran 2011/2012. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis dan angket. Untuk mengetahui perbedaan rata-rata antara nilai tes awal dan tes akhir, maka dilakukan uji signifikansi dengan menggunakan uji-t. Dari hasil penghitungan data, diperoleh nilai rata-rata tes awal 53,83 dan nilai rata-rata tes akhir 78,33. Dalam penelitian diperoleh thitung sebesar 16,01 dan ttabel sebesar 1,70. Ini berarti bahwa hipotesis

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Tidak lupa shalawat serta salam penulis curahkan kepada tauladan kita nabi besar Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe Make A Match untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa

Jerman” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan yang membangun dari berbagai pihak, agar skripsi ini menjadi lebih baik. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pengajar, pembaca, penulis sendiri, dan khususnya bagi yang tertarik pada pembelajaran bahasa Jerman.

Bandung, Desember 2012

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Selama proses penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan, motivasi, dukungan dan bantuan baik moril serta materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih ingin penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Drs. Amir, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman yang selalu memberikan motivasi kepada peneliti.

2. Bapak Dr. H. Azis Mahfuddin, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi I yang selalu bersedia memberikan bimbingan dan saran-saran yang membangun kepada peneliti.

3. Ibu Dra. Lersianna H Saragih, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi II karena berkat bimbingan, arahan, saran dan kesabaran beliau, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman yang telah mendidik dan memberikan wawasan selama penulis duduk di bangku perkuliahan.

5. Bapak Hendra selaku staf Tata Usaha yang telah membantu penulis dalam urusan administrasi kemahasiswaan, khususnya selama penulis melakukan penelitian,

6. Ayahanda Misnan dan Ibu Samah selaku orangtua, ketiga adik penulis Eli, Yana, Hadi, serta seluruh keluarga besar yang tidak henti-hentinya

melimpahkan do’a, kasih sayang, perhatian dan semangat kepada penulis.

(10)

8. Seluruh guru dan staf SMA Negeri 1 Parung dan siswa-siswi kelas XI IPS 2 atas kesempatan dan kerjasama yang sangat membantu kelancaran penelitian. 9. Sahabat-sahabat seperjuangan Erik, Uji, Roy, Cepi, Ari, Gigin, Faiz, Johan,

Yoggi, terima kasih atas pesaudaraan, kebersamaan dan persahabatan yang akan terus terjalin.

10.Sahabat-sahabat tersayang Inayah, Milda, Risva, Eva, Fazrin, Mery, Dice, Weni, Dhela, Risty, Miu, Rizka, Isma, Aci usw. Terima kasih atas solidaritas, keceriaan dan persahabatan yang indah.

11.Teman-teman Deutschabteilung angkatan 2008 atas semua kesan yang menyenangkan selama menjalani kuliah bersama.

12.Sahabat-sahabat luar biasa: Jujun, Alfi, Dani, Acus, Nchek, Adi, Edeh, Resty.

Terima kasih atas segala motivasi, dukungan, bantuan dan do’anya selama

penulis menyelesaikan skripsi ini.

13.Keluarga Besar Alumni Bahasa SMAN 1 Parung Angkatan 21. Rahmat, Iyank, Bento, Azi, Victor, Ais, Nova usw.

14.Sahabat-sahabat Kurawa: Asep, Makong, Udin, Sucaw, Ibed, Firmansyah, Agay, Anjar, Brey, Acil, Ecol, Ibonk usw.

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan ketulusan yang telah diberikan kepada penulis dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin Yaa Robbalalamin.

Bandung, Desember 2012

(11)
(12)
(13)

2. Jenis-jenis Model Pembelajaran... 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif... 2. Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif... 3. Jenis-jenis Model Pembelajaran Kooperatif... 4. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif... C. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match...

1. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

Make A Match………...

(14)

Kosakata...

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL

PENELITIAN

A. Deskripsi Data... B. Uji Persyaratan Analisis... 1. Uji Normalitas Data Tes Awal (X)... 2. Uji Normalitas Data Tes Akhir (Y)... 3. Uji Homogenitas Variansi Data Tes Awal (X) dan Tes Akhir (Y) ...

(15)

4. Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata Data Tes Awal (X) dan Tes

D. Deskripsi Data Hasil Angket... E. Pembahasan Hasil Penelitian...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang diajarkan di SMA di Indonesia. Dalam proses pembelajarannya, siswa diarahkan untuk dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Jerman dengan baik dan benar. Bahasa Jerman termasuk bahasa asing yang pada saat ini sangat diperlukan untuk memperoleh dan bertukar informasi, khususnya dengan negara Jerman. Dalam belajar bahasa Jerman, ada empat keterampilan yang perlu dikuasai oleh siswa. Keterampilan tersebut meliputi keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), keterampilan menulis (Schreibfertigkeit), keterampilan membaca (Lesefertigkeit) dan keterampilan menyimak (Hörfertigkeit). Untuk menunjang empat keterampilan tersebut, penguasaan kosakata (Wortschatz) harus dikuasai dengan baik oleh pembelajar bahasa Jerman, semakin banyak kosakata yang dikuasai, maka semakin baik pula kemampuan bahasa Jerman yang dikuasainya, baik secara lisan maupun tulisan.

(17)

2

sebagai eksplorer. Ada beberapa permasalahan yang kadang muncul dan harus dihadapi oleh seorang pengajar. Permasalahan tersebut meliputi kurangnya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainya. Hal tersebut menyebabkan kegiatan proses belajar mengajar bahasa Jerman menjadi tidak efektif, sehingga penguasaan kosakata siswa tidak meningkat. Dengan demikian, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, khususnya model pembelajaran untuk meningkatan penguasaan kosakata bahasa Jerman.

Para pembelajar bahasa Jerman pada tingkat pemula sering mengalami kesulitan dalam mempelajari kosakata. Hal tersebut dikarenakan kosakata dalam bahasa Jerman sangat luas ruang lingkupnya. Oleh sebab itu, kreativitas pengajar sangat diperlukan untuk memilih model pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa. Pentingnya model pembelajaran dalam pembelajaran kosakata dimaksudkan agar siswa tidak mudah melupakan kosakata yang telah dipelajarinya dan dapat mereka ingat dalam jangka panjang. Bagi pembelajar bahasa Jerman, kurangnya penguasaan kosakata merupakan permasalahan yang dapat menghambat siswa dalam menguasai keempat keterampilan berbahasa tersebut.

(18)

3

Keraf (1984: 21) bahwa “Semakin banyak kata yang dikuasai oleh seseorang, semakin banyak pula ide atau gagasan yang dikuasainya dan yang sanggup diungkapkannya”. Dapat disimpulkan jika seseorang memiliki perbendaharaan

kata yang banyak dalam suatu bahasa tertentu, maka ia pun dapat berkomunikasi dengan baik dan lancar menggunakan bahasa tersebut.

Mengingat pentingnya penguasaan kosakata seperti yang dijelaskan di atas, maka penulis tertarik meneliti tentang penerapan model pembelajaran koorperatif tipe Make A Match (mencari pasangan) untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan sistem pembelajaran yang efektif, sehingga dapat meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa. Adapun judul dari penelitian ini adalah: “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match untuk Meningkatkan

Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah yang berkaitan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam penguasaan kosakata bahasa Jerman. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa?

(19)

4

3. Apakah siswa mengalami kesulitan dalam menguasai kosakata bahasa Jerman? 4. Apakah penguasaan kosakata turut mempengaruhi keempat keterampilan

berbahasa?

5. Apakah siswa mempunyi strategi khusus untuk menambah kosakata bahasa Jerman?

6. Apakah penguasaan kosakata siswa dipengaruhi oleh sikap siswa terhadap bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak meluas pembahasannya, maka, peneliti membatasi masalah yang diteliti hanya pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dan penguasaan kosakata bahasa Jerman. Karena begitu banyaknya masalah yang berhubungan dengan kosakata, oleh sebab itu, peneliti membatasi kosakata yang diteliti, yaitu pada pembelajaran nomina dan verba bahasa Jerman yang terdapat di sekolah dan di rumah.

D.Rumusan Masalah

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah sejauh mana keefektivan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan penguasaan nomina dan verba bahasa Jerman siswa. Secara rinci, penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:

(20)

5

2. Sejauh mana penguasaan nomina dan verba bahasa Jerman siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match?

3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match ini mampu meningkatkan penguasaan nomina dan verba bahasa Jerman siswa?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan nomina dan verba bahasa Jerman siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. 2. Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan nomina dan verba bahasa Jerman

siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. 3. Untuk mengetahui keefektivan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Make A Match terhadap penguasaan nomina dan verba bahasa Jerman siswa.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan beberapa manfaat:

1. Secara Teoretis

(21)

6

b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam membuat suasana pembelajaran kosakata menjadi lebih aktif dan menyenangkan.

2. Secara Praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam pembelajaran nomina dan verba maupun kosakata lainnya. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti sebagai calon pendidik dalam mengajarkan nomina dan verba maupun kosakata bahasa Jerman lainnya.

b. Bagi pembelajar, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan nomina dan verba bahasa Jerman dan meningkatkan minat siswa dalam belajar bahasa Jerman.

(22)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak maka digunakan suatu metode penelitian yang diharapkan mampu mengungkapkan ketercapaian penelitian. Penelitian yang mengangkat judul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Make A Match untuk

Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jerman” merupakan penelitian yang menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian ini akan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match yang menggunakan media seperti kartu bergambar nomina, verba dan kartu bertuliskan kata dari gambar tersebut. Dalam penelitian ini peniliti hanya menggunakan 1 kelas eksperimen tanpa kelas kontrol. Sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match, terlebih dahulu peneliti melakukan pretest (tes awal). Setelah melakukan pretest peneliti melakukan treatment (perlakuan) sebanyak tiga kali dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Selanjutnya peneliti melakukan posttest (tes akhir). Data yang diperoleh

dianalisis secara statistik dengan cara membandingkan hasil pretest penguasaan kosakata siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan posttest setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

(23)

43

B.Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain One Group Before-After (Pre-test -Post-test Design). Subjek dalam penelitian ini

adalah kelompok siswa yang belajar dengan menenerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Untuk lebih jelas desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sampel Penelitian

Pengukuran Perlakuan Pengukuran

(pretest) (treatment) (posttest)

Keteranagan :

O1 : Pretest, dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum perlakuan.

X : Treatment, berupa pembelajaran kosakata dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

O2 : Posttest, dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa setelah perlakuan.

Tes awal/pretest merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana penguasaan kosakata siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. Sedangkan tes akhir/posttes merupakan tes yang

(24)

44

dilakuakan untuk mengetahui sejauhmana penguasaan kosakata siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

C.Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu: variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable):

a. Variabel bebas (X) merupakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

b. Variabel terikat (Y) merupakan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kosakata bahasa Jerman.

D.Populasi dan Sampel

a. Populasi

Dalam penelitian diperlukan suatu obyek untuk diteliti. Wilayah dari obyek yang akan diteliti disebut populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Parung Bogor.

b. Sampel

(25)

45

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan angket, instrumen tes bertujuan untuk mengukur penguasaan kosakata siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes yang berupa menjodohkan sebanyak 40 soal. Jumlah keseluruhan nilai instrument ini adalah 100. Tes diberikan kepada siswa sebanyak dua kali, yaitu: pretest (tes awal) untuk mengetahui penguasaan kosakata siswa dan posttest (tes akhir) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diberikan treatment dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Make A Match. Tes awal dan tes akhir diberikan dengan menggunakan perangkat tes yang sama.

Instrumen kedua adalah berupa angket, angket dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pendapat siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif Make A Match.

F. Teknik Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Mengumpulkan materi-materi atau teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Hasilnya akan digunakan sebagai landasan atau bahan dasar dalam melakukan penelitian.

2. Mencari dan menentukan objek yang akan ditelti.

(26)

46

4. Tes tertulis, yang dilakukan sebanyak dua kali,yakni pretest dan posttest. Pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa terhadap kosakata.

Sedangkan posttest bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

5. Angket, pengisisan angket dilakukan untuk mengetetahui gambaran pendapat siswa mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.

2. Teknik Pengolahan Data

Data dari hasil penelitian ini dianalisis melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Hasil pretest dan posttest dianalisis dan ditabulasikan, tujuannya untuk mengetahui rata-rata nilai siswa, standar deviasi, dan varians kelas yang dijadikan sampel.

2. Menentukan uji normalitas data tes awal dan tes akhir dan uji homogenitas sampel.

3. Menguji signifikasi perbedaan rata-rata dengan menggunakan perhitungan uji-t dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

=

��

∑� � �(�− )

Keterangan :

(27)

47

∑�2d : jumlah kuadrat deviasi

n : Subjek

4. Pengujian Hipotesis Statistik

Langkah terakhir dalam pengolahan data adalah pengujian hipotesis. Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Hо : μSsP = μ SbP berarti hasil posttest setelah treatment sama dengan pretest.

Hi : μSsP > μ SbP berarti hasil posttest setelah treatment lebih besar daripada

pretest.

Keterangan:

μ SsP : hasil pelajar siswa setelah treatment (posttest)

μ SbP : hasil belajar siswa sebelum treatment (pretest)

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian mengenai efektivitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pada tes awal diperoleh nilai tertinggi sebesar 77,5 (dalam skala 1-100) dan

nilai terendah sebesar 32,5, sedangkan untuk nilai rata-rata diperoleh nilai sebesar 53,83. Oleh karen itu, dapat disimpulkan bahwa penguasaan nomina dan verba siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match termasuk ke dalam kategori kurang.

2. Pada tes akhir diperoleh nilai tertinggi sebesar 95 (dalam skala 1-100) dan nilai terendah 65, sedangkan untuk nilai rata-rata diperoleh 78,33. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penguasaan nomina dan verba siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match termasuk ke dalam kategori baik.

3. Berdasarkan selisih nilai rata-rata tes awal dan tes akhir diperoleh Gain sebesar 24,5. Selain itu dari hasil penghitungan uji-t diperoleh thitung > ttabel (16,01 >

(29)

65

B.Saran

Untuk meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Jerman siswa, diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disampaikan beberapa saran, yakni sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dapat meningkatkan penguasaan nomina dan verba bahasa Jerman. Oleh karena itu, model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagi salah satu alternatif bagi pengajar untuk mengajarkan nomina dan verba bahasa Jerman.

2. Berdasarkan kendala yang terjadi dalam penelitian, sebaiknya siswa diberikan bermacam-macam model pembelajaran dalam pembelajaran kosakata, agar siswa tidak mengalami kesulitan dan lebih mudah dalam mempelajari dan menguasai nomina dan verba maupaun kosakata lainnya.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 2010, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Bohn, Rainer. 1996. Probleme der Wortschatzarbeit. Berlin: Langenscheidt. Marsh, Colin. (1996). Handbook for beginning teachers. Sydney : Addison

Wesley Longman Australia Pry Limited.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Griesbach, Heinz.(1960). Grammatik der deutschen Sprache. München: Max Hueber Verlag.

Heyd, Getraude. (1990). Deutsch Lehren. Frankfurt am Main: Verlag Moritz Deisterweg.

Hutabarat, Mery Dahlia, et al (2008). Jung 1 Lehrhandbuch. Bandung: Sarana Pustaka.

Isjoni. 2010. Coorpeative Learning. Bandung Alfabeta.

Joyce, Bruce dan Weil, Marsha. (2009). Models of Teaching (Edisi Kedelapan). Keraf, Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende: Nusa Indah.

Langenscheidt. 1997. Langenscheidt Groβwörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Berlin und München Gmbh.

Lie, A. (2008). Memperaktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: Gransindo.

Asmani, Ma’mur J. (2011). 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). Yogyakarta: DIVA Press.

(31)

67

Pawloski, Jan M. (2001). Modellierung Didaktischer Konzepte mit dem Essenlernen Modell. [Online]. Tersedia: fhttp://web.uni-frankfurt.de/dz/neue-medien/standardisierung/powloski_text.pd.

Sagala, S. (2010). Supervisi Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman, A. M. (2004). Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta: Rajawali.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitaitif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syaiful Sagala, H. DR. M.Pd. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Trianto, (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI

http://de.m.wikipedia.org/wiki/Lernziel.

http://e.m.wikipedia.org/wiki/wortschatz.

http://psb-psma.org/content/blog/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan penelitian ini adalah apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata

Dilihat dari perubahan rata-rata nilai pre tes dan pos tes tersebut, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match berpengaruh terhadap

Lebih lanjut menurut Rusman (2011:223-224) menyebutkan ada enam langkah-langkah dalam model pembelajaran kooperatif tipe make-a match, antara lain: 1) guru menyiapkan

(3) Bagi peneliti lain, karena hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dan

Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas dengan penerapan model kooperatif tipe Make A Match dapat diambil simpulan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe

Berdasarkan hasil penelitian kaitannya dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Mata

Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat

Putra, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IIIA SD Negeri 191 Pekanbaru 132 Dengan demikian dapat dilihat bahwa