• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN BATU ANDESIT TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN BATU ANDESIT TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

[Type text]

No. Daftar FPIPS : 1944/UN.40.2.4/PL/2013

DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN BATU ANDESIT TERHADAP

KONDISI LINGKUNGAN DI KECAMATAN BANTARUJEG

KABUPATEN MAJALENGKA

Skripsi

Deni Radian (0901693)

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

[Type text]

DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN BATU ANDESIT TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA

Oleh :

Deni Radian 0901693

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd. NIP. 19620512 198703 100 2

Pembimbing II

Drs. H. Dadang Sungkawa, M.Pd. NIP. 19550201980021 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

(3)

[Type text]

DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN BATU ANDESIT TERHADAP

KONDISI LINGKUNGAN DI KECAMATAN BANTARUJEG

KABUPATEN MAJALENGKA

Oleh

DENI RADIAN

Sebuah skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi

©

DENI RADIAN

2013 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN BATU ANDESIT TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KECAMATAN BANTARUJEG

Penelitian ini di latar belakangi oleh keberadaan industri pengolahan batu andesit di kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka, adanya industri ini karena ditujukan untuk menunjang produktivitas pembangunan fisik yaitu untuk meningkatkan fasilitas sosial seperti pembangunan gedung pemerintah, sekolah, rumah sakit, perumahan dan sarana sosial lainnya. Salah satu yang merupakan bahan bangunan fisik dan industri adalah batu andesit yaitu di gunakan sebagai pondasi bangunan dan hiasan dinding. Industri ini merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi penduduk sekitar dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh baik dilapangan maupun dari data dokumentasi, teknik penelitian yang digunakan antara lain wawancara,penyebaran angket,study dokumentasi. Sedangkan untuk populasinya yaitu populasi wilayah dan populasi manusia, populasi wilayahnya meliputi seluruh masyarakat Kecamatan Bantarujeg, populasi manusianya meliputi seluruh jumlah pekerja pengolah industri batu andesit yang terlibat langsung. Sampel yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari sampel wilayah yang meliputi wilayah di Kecamatan Bantarujeg, sampel manusia yang di ambil dalam penelitian ini terdiri dari pekerja pengolah batu andesit yang tinggal di Kecamatan Bantarujeg. Pengambilan sampel yaitu simpel random sampling yang terdiri dari 40 responden. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu terdiri dari pengusaha dan pekerja, sedangkan untuk variabel terikatnya adalah kondisi lingkungan fisik dan kondisi sosial ekonomi.

(5)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci: Dampak Industri Pengolahan Batu Andesit Terhadap Kondisi Lingkungan.

ABSTRACT

THE IMPACT OF ANDESIT STONE MANUFACTURE INDUSTRY TOWARD THE CONDITION OF ENVIRONMENT IN BANTARUJEG

SUBDISTRICT

This research are backgrounded by the existence of Andesit stone manufacture industry at Bantarujeg Subdistrict in Majalengka Regency, the existence of this industry because it was purposed to support the productivity of phisical construction that is to increase the social facilities such as construction of government building, school, hospital, housing, and other social facilities. The one of the form of phisical material and industry is Andesit stone that used as a building foundation and wall decoration. This industry is one of the form of inhabitant economics activities as a purpose to increase the inhabitant income in fulfill their live requirements. This research use a descriptive method in the manner of data assemble, arrange, and analysis data that obtained from field although documentation data, the research technique that used such as interview, questionnaire distributing, documentation study. Whereas for the population are region population and human population. The region population include the entire inhabitants in Bantarujeg Subdistrict, the human population include the entire number of employee of the Andesit stone industry that mixed up with it immediately. Samples that taken in this research are region samples include the region in Bantarujeg Subdistrict, human samples that taken in this research are the employee of the Andesit stone industry that live in Bantarujeg Subdistrict. The sample withdrawal are simple random sampling that include about 40 responden. The free variables are industrialist and employee, whereas for the hitch variables are phisical environment and social-economics environment.

(6)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Latar Belakang Penelitian... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Rumusan masalah Penelitian... 4

D. Tujuan penelitian ... 4

E. Manfaat penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Industri ... 6

B. Macam macam industri ... 7

C. Faktor faktor yang mempengaruhi usaha dan kegiatan industri ... 8

D. Dampak positif dan dampak negatif pembangunan industri ... 11

E. Kajian geografi terhadap industri ... 12

1. Kajian Geografi... 12

2. Pengelolaan sumberdaya alam untuk pembangunan... 13

3. Dampak negatif hasil kegiatan terhadap lingkungan... 13

4. Kondisi sosial ekonomi... 15

F. Kerangka Pemikiran... 18

(8)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Variabel Penelitian……… 21

C. Populasi dan sampel... 21

D. Definisi Oprasional... 23

E. Instrumen penelitian ... 23

F. Prosedur Penelitian... 24

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis data... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi fisik daerah penelitian... 28

a. Letak dan luas... 28

b. Kondisi iklim... 31

c. Topografi... 33

d. Kondisi geologi... 34

e. Kemiringan lereng... 37

f. Tanah... 40

g. Hidrologi... 42

h. Penggunaan lahan... 43

2. Kondisi sosial daerah penelitian... 44

a. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk... 44

b. Komposisi penduduk menurut usia, jenis kelamin dan sex ratio………... 45

c. Komposisi penduduk menurut mata pencaharian……….. 47

d. komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan………... 48

B. Pembahasan Hasil………... 49

(9)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Transportasi……….. 55

g. Pemasaran ………... 55

2. Dampak Industri Pengolahan Batu Andesit Terhadap Kondisi Lingkungan Fisik………... 56

3. Dampak Industri Pengolahan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi……… 60

a. Mata pencaharian... 60

b. Pendapatan... 61

c. Pendidikan... 62

d. Kondisi rumah... 63

C. Implementasi penelitian... 65

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 67

B. Saran... 68

(10)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

3.1. Desain Penelitian... 20

3.2. Jadwal Penelitian... 24

3.3. Kriteria penilaian persentase………. 27

4.1. Pembagian Iklim Menurut Junghun ... 32

4.2. Kelas Kemiringan Lereng... 38

4.3. Kemiringan Lereng di Kecamatan Bantarujeg... 38

4.4. Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Bantarujeg... 43

4.5. klasifikasi Kepadatan Penduduk di Kecamatan Bantarujeg... 45

4.6. Komposisi Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin di Kecamatan Bantarujeg ... 46

4.7. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Bantarujeg………... 48

4.8. Tingkat Pendidikan Penduduk di Kecamatan Bantarujeg... 49

4.9. Bahan Baku Batu Andesit ……… 51

(11)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.11. Alasan Beraktivitas Dalam Usaha Industri Pengolahan Batu

Andesitr………..…. 53

4.12. Alat Transportasi Untuk Mendatangkan Bahan Baku……… 55

4.13. Pemasaran Industri Pengolahan Batu Andesit / Bulan……… 56

4.14. Penggunaan Lahan Setelah Digali……….. 57

4.15. Jarak Lokasi Penggalian Dengan Tempat Tinggal Penduduk……….... 58

4.16. Mata Pencaharian Responden……… 61

4.17. Pendapatan Responden Perbulan……… 62

4.18. Tingkat Pendidikan Responden……….. 63

4.19. Jenis Rumah Responden……… 64

4.20. Jenis Perabotan Yang Dimiliki Oleh Para Pengolah/ Buruh Industri…. 65

DAFTAR PETA 4.1. Peta Administratif ... ... 30

4.2. Peta Kondisi Geologi... 36

4.3. Peta Kemiringan Lereng... 39

(12)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

4.1. Gambar Kerusakan Jalan ... 59

(13)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Lingkungan hidup yang dikaruniakan oleh Allah swt, merupakan rahmat

dari-Nya yang wajib dikembangkan serta dilestarikan kemampuannya agar

dapat tetap menjadi sumber penunjang kelangsungan dan peningkatan

kualitas hidup bagi bangsa dan rakyat serta makhluk hidup lainnya.

Indonesia merupakan negeri kepulauan yang subur dan kaya dengan

sumber daya alam. Sumberdaya alam yang ada merupakan unsur dari

lingkungan hidup yang mendukung kehidupan dimuka bumi, dan dibentuk

atau di ciptakan oleh alam letaknya menetap pada lokasi tertentu.

Sumberdaya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu

ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik

antara manusia dengan lingkungan, antara makhluk hidup satu dengan

makhluk hidup yang lainnya, antara lingkungan yang satu dengan lingkungan

yang lainnya. Sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk

secara alamiah, misalkan tanah, air, udara, ruang, mineral, energi, matahari,

serta angin.

Litosfer dengan berbagai sumberdaya alam yang terdapat diatasnya dan

terkandung didalamnya merupakan faktor pendukung hidup dan kehidupan

manusia yang paling dominan. sumberdaya alam yang keberadaannya

menduduki atas litosfer antara lain adalah sebagai bahan tambang. Seperti

yang tercantum dalam UUD Negara Republik Indonesia pasal 33 ayat 3 yang

berbunyi: “ Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya

dikuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar-besarnya bagi

(14)

2

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbagai upaya ekploitasi sumberdaya alam telah dan akan terus

dilakukan oleh manusia untung mempertahankan kelangsungan hidup karena

ditujukan untuk menunjang produktivitas pembangunan fisik yaitu untuk

meningkatkan fasilitas sosial seperti pembangunan gedung pemerintah,

sekolah, rumah sakit, perumahan dan sarana sosial lainnya. Salah satu yang

merupakan bahan bangunan fisik dan industri adalah batu andesit.

Batu andesit yaitu jenis batuan beku yang berasal dari produk gunung

api. Batuan andesit ini dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tempat

terbentuknya. Batuan andesit yang pertama yaitu batuan beku yang membeku

atau terbentuknya didalam tanah, sedangkan batuan andesit yang kedua

pembekuannya terjadi dipermukaan yang sering disebut lafa.

Graha (1987:83) batuan dan mineral dapat di kelompokan berdasarkan

kejadian atau cara terbentuknya menjadi tiga kelompok utama yaitu :

1. Batuan Beku yang terjadi dari pembekuan larutan silika cair dan pijar yang kita kenal dengan nama magma.

2. Batuan sedimen merupakan batuan sedimen yang di endapkan dan setelah mengalami proses geologi menjadi batuan sedimen.

3. Batuan metamorfosa terjadi dalam suatu lingkungan dimana batuan asal terbentuk .

Batu alam yang berada di industri Kecamatan Bantarujeg termasuk

kedalam jenis batuan andesit.Pembangunan dan perluasan pada sektor

industri telah nampak keseluruh pelosok wilayah indonesia, pembangunan

pada sektor industri ini diharapkan akan mampu meningkatkan penyerapan

tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Pesatnya pertumbuhan

pada sektor industri khususnya industri kecil telah diakui sebagai penunjang

pembangunan daerah. Dari pernyataan tersebut berarti yang mengikut

sertakan masyarakat di desa Bantarujeg mengelola usaha pengolahan batu

(15)

3

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta budaya masyarakat.Hal tersebut didasarkan pada asumsi bahwa industri

mempunyai daya serap tenaga kerja lebih banyak, sehingga secara otomatis

peluang untuk bekerja semakin luas, maka pendapatanpun semakin

meningkat.

Kualitas industri batu andesit sudah terkenal di berbagai wilayah karena

mutu dan kualitasnya yang sangat baikserta mampu berdaya saing dengan

berbagai bentuk dan motif lainnya yang biasa digunakan untuk berbagai

macam kebutuhan seperti: aksesoris bangunan rumah atau gedung,

perkantoran, batu nisan dan berbgai macam lainnya. keberhasilan industri

pengolahan batu andesit di Kecamatan Bantarujeg dalam memperluas

pemasaran sudah berkembang secara pesat bahkan sudah mampu eksport.

Berdasarkan data Monografi Kecamatan Bantarujeg 2012, Kecamatan

Bantarujeg terdiri dari 13 desa yaitu Desa Sindanng Hurip, Desa Cipeundeuy,

Desa Cimanggu Hilir, Desa Salawangi, Desa Siliwangi, Desa Wado Wetan,

Desa Bantarujeg, Desa Babakansari, Desa Gunung Larang, Desa Cikidang,

Desa Cinambo, Desa Haurgeulis, Desa sukamenak. Dengan jumlah penduduk

secara keseluruhan berjumlah 42.634 orang, 21.240 laki-laki dan 21.867

perempuan dengan jumlah kepala keluarga 12.950 KK. Sebagian besar

pelaku industri pengolahan batu andesit ini berasal dari penduduk setempat.

Lokasi industri dari suatu tempat tidak terlepas dari pengaruh terhadap

lingkungan masyarakat di sekitarnya. Demikian halnya dengan keberadaan

industri pengolahan batu andesit di Kecamatan Bantarujeg yang akan

memberikan dampak bagi masyarakat setempat baik yang terlibat secara

langsung maupun tidak langsung, perubahan yang dirasakan secara langsung

adalah terbukanya lapangan kerja bagi penduduk. Tersedianya lapangan kerja

baru tentunya akan berpengaruh terhadap orientasi mata pencaharian

penduduk yang diharapkan dapat menjadi peluang besar bagi pendapatan, dan

kepemilikan fasilitas hidup yang lebih baik, serta berbagai aspek kehidupan

(16)

4

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Usaha pengolahan batu andesit yang dilakukan di kecamatan bantarujeg

disamping memperoleh keuntungan secara ekonomis bagi penduduk, juga di

sisi lain dapat menimbulkan dampak negatif bagi llingkungan

sekitarnya.Berdasarkan pemikiran diatas, penulis sangat tertarik untuk

melakukan penelitian ini, dengan mengajukan judul Dampak Industri

Pengolahan Batu Andesit Terhadap Kondisi Lingkungan di Kecamatan

Bantarujeg Kabupaten Majalengka

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Industri pengolahan batu andesit di Kecamatan Bantarujeg ini sedikit

banyak akan berpengaruh terhadap tingkat sosial ekonomi serta budaya

masyarakat. Hal tersebut didasarkan pada asumsi bahwa industri mempunyai

daya serap tenaga kerja lebih banyak, sehingga secara otomatis peluang untuk

bekerja semakin luas, maka pendapatanpun semakin meningkat. Namun

selain memperoleh keuntungan secara ekonomis bagi penduduk, juga disisi

lain dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya.

C. Rumusan Masalah Penelitian

1. Faktor faktor geografi apasaja yang mendorong berkembangnya industri

pengolahan batu andesit di Kecamatan Bantarujeg?

2. Bagaimana dampak industri batu andesit terhadap kondisi lingkungan

fisik?

3. Bagaimana dampak industri batu andesit terhadap kondisi sosial

(17)

5

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi faktor faktor geografi apa yang mendorong

berkembangnya industri pengolahan batu andesit di Kecamatan

Bantarujeg.

2. Menganalisis dampak industri batu andesit terhadap kondisi lingkungan

fisik di Kecamatan Bantarujeg.

3. Menganalisisdampak industri batu andesit terhadap kondisi sosial

ekonomi di Kecamatan Bantarujeg.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat memberikan gambaran dampak industri batu andesit terhadap

kondisi lingkungan sekitar Kecamatan Bantarujeg.

2. Dapat digunakan bagi pihak perusahaan didalam meningkatkan kegiatan

industri dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.

3. Bagi penulis dapat mengembangkan wawasan ilmu geografi, antara

konsep dan kenyataan dilapangan

4. Bagi pemerintah daerah, intansi terkait, dan pihak lain dapat dijadikan

(18)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain 1. Metode Penelitian

Menurut Winarno Surakhmad (1982:131) metode penelitian adalah cara

yang utama yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan, misalnya

untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan

alat-alat tertentu dan menjawab pertanyaan penelitian. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif menurut

Soehartono(2004) yaitu penelitian yang menggambarkan

karakteristik-karakteristik suatu masyarakat atau suatu kelompok tertentu yang

memberikan gambaran atau uraian dari suatu keadaan sejelas mungkin tanpa

ada perlakuan terhadap objek yang sedang diteliti.

Metode ini bertujuan untuk mengungkap suatu masalah atau keadaan

sebagaimana adanya serta hubugan antara fenomena yang diteliti melalui

pendeskrifsian,pengembangan secara sistematis, factual, dan

akurat.Pertimbangan dari pemilihan metode deskriptif ini, karena peneliti

ingin mengungkap tentang Dampak Industri pengolahan Batu Andesit

terhadap Kondisi Lingkungan di Kecamatan Bantarujeg Kabupaten

Majalengka.

2. Desain Penelitian

Dalam setiap penelitian harus memiliki rancangan atau disebut juga

design penelitian, hal ini dilakukan guna mempermudah peneliti saat

melakukan penelitian dan juga agar penelitiaan dapat terarah sesuai dengan

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah design dalam

(19)

20

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

1. Perumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian. 2. Penentuan lokasi penelitian

3. Pengumpulan Data Sekunder

a. Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 lembar 1309 – 132 Jatitujuh, lembar 1309 – 114 Majalengka, lembar 1309 – 141 Jatiwangi, 1309 – 123 Rajagaluh dan data dari BAPPEDA.

b. Data Monografi Kecamatan Bantarujeg 4. Perancangan Instrumen Penelitian

a. Studi Pustaka Tentang materi terkait judul penelitian b. Membuat instrumen penelitian (pedoman wawancara)

Lapangan Mencari Data Primer

1. Melakukan Observasi 2. Angket

3. Wawancara

4. Dokumentasi

Pasca Lapangan Pengolahan Data :

1. Editing : penelitian kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau sudah relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut.

2. Tabulasi : proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel.

3. Analisis : untuk melakukan analisis data hasil penelitian, peneliti menggunakan presentase untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minimarket. Setelah itu dijabarkan secara deskriptif guna mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dilapangan.

(20)

21

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Variabel

Variabel menurut Sugiyono (2009:60) “variabel pada dasarnya adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berikut Variabel dalam penelitian ini adalah :

Indikator

1. 1. Kondisi lingkungan (fisik) ,indikatornya:

a. Polusi udara b. Kerusakan jalan c. Limbah industri

2. 2. Kondisi sosial ekonomi, indikatornya:

a. Pekerjaan b. Pendapatan

c. Kepemilikan fasilitas hidup

Variabel bebas

Industri pengolahan batu andesit

(21)

22

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keseluruhan variabel tersebut diidentifikasi dan dianalisis untuk

mengetahui dan memperoleh kejelasan antara variabel penelitian.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam pengumpulan data dan menganalisis data, langkah yang penting

adalah menentukan populasi, karena populasi merupakan sumber data

penelitian yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Adapun populasi

dalam penelitian ini yaitu populasi wilayah dan populasi manusia.

Meurut Arikunto (2002:108) populasi adalah ”keseluruhan objek yang berada di daerah penelitian”berdasarkan penelitian tersebut maka populasi wilayah meliputi seluruh masyarakat kecamatan Bantarujeg.

Sedangkan menurut Sangdjidan Sopiah (2010:185) populasi merupakan

wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek dan kemudian di

tarikkesimpulan.

2. Sampel

Untuk memudahkan proses penelitian, maka diperlukan sampel yang

menjadi bagian dari jumlah populasi dengan memperhatikan keabsahan

sampel yang diambil.

Menurut Sugiono (2011:62) mengungkapkan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang di ambil dari populasi harus benar-benar refresentatif (mewakili).

Sedangkan menurut Arikunto(2011;111) sampel adalah sebagian atau wakil

dari populasi. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :

a. Sampel wilayah

sampel wilayah dalam penelitian ini adalah kecamatan Bantarujeg

b. Sampel manusia

Penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, menurut

(22)

23

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan mengambil orang atau objek penelitian yang selektif dan mempunyai

cirri-ciri spesifik”

Sampel yang diambil dari penelitian ini di tentukan berdasarkan

ketentuan dari Arikunto(1993; 113) yaitu sebagai berikut;„‟Apabila subjeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil

antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih‟‟

Yang menjadi sampel dalam penelitian ini berupa:

No Pengusaha Buruh industri Warga

Untuk menghindari perbedaan penafsiran dalam penelitian ini, maka

penulis menjabarkan definisi operasional sebagai berikut:

1. Industri batu andesit

Industri batu andesit merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan

mentah menjadi bahan jadi. Faktor-faktor produksi yang akan dibahas dalam

penelitian ini diantaranya adalah bahan baku, sumber air, pemasaran,

transportasi, modal, dan tenaga kerja.

2. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang

mencakup keadaan sumberdaya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,

serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun dilautan, dengan

(23)

24

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan lingkungan fisik tersebut. Kondisi lingkungan yang baik

adalah suatu kondisi dimana lingkungan dapat terakomodasi dalam

menunjang mahluk hidup untuk hidup secara layak, sedangkan apabila

kondisi lingkungan rusak, maka ekosistem dalam menjalankan fungsinya

akan terhambat sehingga timbul ketidak seimbangan dalam lingkungan.

E. Instrument Penelitian

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta rupabumi yang

dikeluarkan oleh Bakosurtanal dengan skala 1:25.000, data peta rupabumi

yang digunakan antara lain: peta rupabumi lembar 1309-112 Bantarujeg, peta

rupabumi lembar 1308-434 Sumber dan peta rupabumi lembar Pagerageung,

peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1309-121 Talaga, Peta Rupa

Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-443 lembar Cikijing. Data

Industri kecil yang diperoleh dari Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil

Perindustrian dan Perdagangan (KUKM perindag) Kabupaten Majalengka

tahun 2012 dan data kependudukan/Monografi Kecamatan Bantarujeg

Kabupaten Majalengka.

2. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 1309-112Bantarujeg, peta

Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-434 Pagerageung,

peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1309-121 Talaga,Peta

Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-443 lembar Cikijing.

b. Pedoman Wawancara

c. Angket

d. Lembar observasi/ Check list

(24)

25

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Notebook Acer Aspire one 522

g. Software Mapinfo 9.5

F. Prosedur Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menjadwalkan waktu dari mulai

penelitian sampai selesai. Tabel Jadwal penelitiannya adalah sebagai berikut:

Tabel : 3.2 Jadwal Penelitian

No. Materi Skripsi Waktu Penelitian

1. Proposal Penelitian April

2. Penyusunan BAB 1 Juni

3. Penyusunan BAB II dan III Juli

4. Instrumen Penelitian Agustus

5. Pelaksanaan Penelitian

Lapangan

September

6. Pengolahan Data Lapangan November

7. Penyusunan BAB IV dan V Desember

G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan

masalah penelitian, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

(25)

26

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MenurutTika (2005:44) observasi yaitu cara dan teknik pengumpulan

data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis

terhadap gejala atau phenomena yang ada pada objek peneliti. Sedangkan

observasi lapangan yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek yang di

tempat kejadian atau tempat berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi

berada bersama objek yang diteliti. Dalam penelitian ini observasi digunakan

untuk mengetahui Dampak industri kerajinan batu andesit terhadap kondisi

lingkungan di Kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka.

b. Angket

MenurutArikunto (2006:151) angket yaitu cara pengumpulan data

berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis, melalui sebuah daftar pertanyaan

yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat pengumpulan dengan angket

adalah kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan oleh

peneliti untuk disampaikan pada responden sendiri, dan merupakan salah satu

sumber data utama dalam penelitian ini. Pengisian angket atau kuesioner

dapat menyangkut diri responden sendiri, mulai dari pendapatan yang

diperoleh oleh responden itu sendiri, pendidikan yang di tempuh oleh

responden maupun tentang kepemilikan fasilitas responden itu sendiri.

Respondennya terdiri dari pengusaha dan pekerja (pengolah) industri batu

andesit.

c. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan yang membantu dan

melengkapi pengumpulan data yang tidak dapat diungkap oleh teknik

informasi. Dalam pelaksanaannya peneliti berhadapan langsung dengan

responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan

dengan tujuan penelitian.

(26)

27

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan data dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

penelitian yang bisa diperoleh dari lembaga atau intansi terkait.

2. Pengolahan data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilakukan

analisis data. Langkah langkah untuk teknis pengolahan data penelitian yang

terkumpul kemudian ditabulasi dengan cara:

a. Menguraikan satu persatu skor jawaban responden

b. Mengelompokan data dari tiap butir seluruh pertanyaan.

c. Mengubah jenis data yang disesuaikan dengan teknis analisis

d. Selanjutnya setelah data terkumpul dengan melalui langkah langkah

diatas, maka data yang telah di dapatkan penulis kemudian di olah.

3. Analisis data a. Analisis deskriptif

Menurut Tika (2005:116) mengungkapkan bahwa analisis deskriptif ini

mendeskriptifkan gejala yang nampak secara verbal dari data dan tabel.

Dalam penelitian ini teknik analisis deskriptif mendeskripsikan gejala yang

nampak di daerah penelitian seperti gambaran umum daerah penelitian, baik

kondisi fisik maupun kondisi sosial.

b. Analisis statistiks

1) Perhitungan persentase

Hasil pengelompokan dan pengolahan data, disajikan dalam bentuk tabel,

gambar dan bagan. Menurut Santoso (2001:299) “ mengungkapkan untuk

mengetahui kecenderungan jawaban responden dan penomena dilapangan

digunakan analisis persentase dengan menggunakan formula”. Pormula

(27)

28

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� % =N X F %

Keterangan :

F = Frekuensi tiap kategori jawaban responden

N = Jumlah keseluruhan responden

P = Besarnya persentase

Apabila perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan

berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran

dan pengumpulan data sementara penulis memilih parameter yang digunakan

oleh Effendi dan Manning (1991 : 263). Adapun kriteria persentase yang

digunakan dirinci sebagai berikut.

Tabel 3.3

Kriteria penilaian persentase

No Persentase (%) kriteria

1. 100 Seluruhnya

2. 75-99 Sebagian besar

3. 51-74  setengahnya

4. 50 Setengahnya

5. 25-49 < setengahnya

6. 1-24 Sebagian kecil

7. 0 Tidak ada

(28)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

1.Faktor geografis yang mendorong berkembangnya industri pengolahan

batu andesit di Kecamatan Bantarujeg ini didukung oleh faktor produksi

diantaranya bahan baku, sumber air, tenaga kerja, pemasaran dan

transportasi. Bahan baku batu andesit dan Tenaga kerja juga berasal dari

Kecamatan Bantarujeg. Sedangkan untuk pemasaran antara Kecamatan

Bantarujeg lokasinya sangat dekat dengan Kecamatan Majalengka

sehingga untuk pemasarannya sangat mudah dijangkau dengan

menggunakan mobil.

2.Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan,

semakin besar permintaan akan bahan bangunan terhadap bahan jadi batu

andesit, telah mendorong para pengusaha di Kecamatan Bantarujeg untuk

memproduksi secara besar-besaran agar memperoleh keuntungan yang

maksimal, akibatnya banyak lahan yang diekploitasi berlebihan tanpa

memperhatikan lingkungan, sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan

seperti: timbulnya lahan kritis, kerusakan jalan, serta polusi udara.

3.Selain itu juga dampak sosial ekonomi akibat adanya industri pengolahan

batu andesit merupakan salah satu sumber pendapatan bagi penduduk di

Kecamatan Bantarujeg, pendapatan yang diperoleh digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup diantaranya biaya pokok keluarga dan biaya

pendidikan. Pendapatan yang semakin meningkatakan menaikan daya beli

penduduk, sehingga berpengaruh terhadap jenis rumah maupun pemilikan

(29)

68

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

responden sudah mengalami perubahan kearah yang lebih baik, seperti;

pengolah (buruh) industri yang dulu rumahnya panggung/semi permanen

sekarang berubah menjadi permanen, dan untuk kepemilikan fasilitas

pekerja sebagian besar sudah memiliki barang elektronik, sarana komunikasi

maupun alat transportasi yang beragam.

B. Saran

Beberapa rekomendasi yang ingin penulis sampaikan berkenaan dengan

masalah usaha industri pengolahan batu andesit yang berdampak pada kondisi

lingkungan adalah sebagai berikut:

1. Bagi para pemilik usaha atau pekerja(buruh) dalam bidang usaha industri

pengolahan batu andesit, berharap dalam pelaksanaannya harus sesuai

dengan ketentuan – ketentuan pokok tentang lingkungan hidup dan

pengembangan industri yang berwawasan lingkungan. Misalnya dengan

mengembalikan fungsi lahan bekas galian untuk dimanfaatkan sebagai

areal pertanian lahn kering ataupun kebun campuran.

2. Bagi pemerintah setempat hendaknya segara mungkin melakukan

pengawasan dan menindak tegas pengusaha – pengusaha yang melakukan

pelanggaran ketentuan pokok tentangt lingkungan hidup, selain itu perlu

dilakukan pembinaan ataupun penyuluhan baik berupa pelatihan mengenai

(30)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachmat, Idris dan Enok Maryani. (1997). Geografi Ekonomi. Jurusan

Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

Arikunto, Suharsimi.(1988) Metode Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek.Jakarta: Rieneka Cipta.

Arikunto,Suharsimi.(2002) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek.Jakarta: Rineke Cipta.

Arsyad. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor.IPB Press.

Badan Pusat Statistika Kabupaten Bandung Barat. (2011)

Bintarto.(2001;82)Geografi Desa, Jogjakarta: UP Spring.Pendidikan Geografi

FPIPS UPI.

Daldjoeni. (1992). Aplikasi Prinsip-Prinsip Geografi Untuk Orientasi

Macam-Macam Industri. Ikatan Geografi Indonesia: Bandung.

Djamari. (1975). Beberapa Aspek Geografi Industri. Bandung: Diktat Jurusan

Pendidikan Geografi FPIPS UPI.

Data Monografi Kecamatan Bantarujeg Tahun 2012.

Effendi, Manning. (1995). Metode Penelitian Survey. Jakarta:LP3ES

Graha, Setia. (1987). Batuan dan Mineral. Bandung: Nova.

HighSmith. (1989).Industrialisasi dan Kesempatan Kerja. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Karmono Mangun Sukardjo (1996:1) Pengantar Evaluasi Sumberdaya

Lahan.Bandung. Tarsito.

(31)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sandy I Made.(1986). Geografi Regional Indonesia. Jakarta : UI

Sangadji , Sopiah (2010). Metode Penelitian Pendekatan Praktis Dalam

Penelitian. Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Singarimbun (1987) Metode Penelitian Survey. Jakarta. LP3ES.

Soehartono.(2004). Metologi Penelitian Sosial. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Sugiono.(2011:62). Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Sumaatmaja, Nursid. (1979) Pengantar Kearah Pendidikan Lingkungan.UPI

Bandung.

Sumaatmaja, Nursid. (1981) Studi Geografi Suatu Pendekatan Analisa

Keruangan, Bandung: Tarsito.

Surachmad, Winarno.(1990). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.

Bandung: Tarsito

Syukur. (2006). Kontribusi Industri Batu Alam Terhadap Sosial Ekonomi

Penduduk Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Jurusan

Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung.

Taupik, Yuliani. (2010). Kondisi Sosial Ekonomi dan Daya Tahan Pengrajin

Industri Logam Didesa Cibatu Kecamatan Cisaat, Kabupaten

Sukabumi. Jurusan Geografi FPIPS UPI Bandung.

Tika, Pabundu. (2005) Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara.

Undang-undang Dasar No. 13 Tahun 2013 Tentang Istilah Pekerja.

Tushadi, Mediadipoera, (1995). BahanGalian Industri di Indonesia . Direktorat

Sumberdaya Mineral Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya

Mineral Departemen Pertambangan dan Energi Republik

(32)

Deni Radian, 2014

Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka

Gambar

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel : 3.2
gambar dan bagan. Menurut Santoso (2001:299) “ mengungkapkan untuk
Tabel 3.3 Kriteria penilaian persentase

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian mengenai produksi tempe pada sentra Industri Kecil Tempe di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan:.. 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi fisik rumah penduduk sekitar penderita malaria di desa Bagan dalam Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara..

Pertambahan penduduk di Kecamatan Dolok Batu Nanggar dari tahun 2001 –. 2010 tergolong lambat yaitu 0,5% dan pertambahan penduduk yang

Tenaga kerja (TK) adalah orang yang bekerja pada sentra industri pengolahan makanan dan minuman (industri kecil menengah) yang ada di Kecamatan Batu yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kondisi fisik rumah penduduk sekitar penderita malaria di desa Bagan dalam Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara2.

Penerapan teknologi tepat guna pada pengolahan buah dan sayur di desa Pasui Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang disimpulkan bahwa proses penanganan pascapanen

34 4.3 Peta Administrasi Desa Mekarraharja……… 35 4.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin……... 46 4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis

ANALISIS PENGARUH MODAL , LAMA USAHA , DAN JUMLAH TENAGA KERJA TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN LANGOWAN TIMUR.. Metodologi Penelitian : Metodologi