[Type text]
No. Daftar FPIPS : 1944/UN.40.2.4/PL/2013
DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN BATU ANDESIT TERHADAP
KONDISI LINGKUNGAN DI KECAMATAN BANTARUJEG
KABUPATEN MAJALENGKA
Skripsi
Deni Radian (0901693)
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
[Type text]
DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN BATU ANDESIT TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KECAMATAN BANTARUJEG KABUPATEN MAJALENGKA
Oleh :
Deni Radian 0901693
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd. NIP. 19620512 198703 100 2
Pembimbing II
Drs. H. Dadang Sungkawa, M.Pd. NIP. 19550201980021 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI
[Type text]
DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN BATU ANDESIT TERHADAP
KONDISI LINGKUNGAN DI KECAMATAN BANTARUJEG
KABUPATEN MAJALENGKA
Oleh
DENI RADIAN
Sebuah skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi
©
DENI RADIAN
2013 Universitas Pendidikan IndonesiaApril 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
DAMPAK INDUSTRI PENGOLAHAN BATU ANDESIT TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN DI KECAMATAN BANTARUJEG
Penelitian ini di latar belakangi oleh keberadaan industri pengolahan batu andesit di kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka, adanya industri ini karena ditujukan untuk menunjang produktivitas pembangunan fisik yaitu untuk meningkatkan fasilitas sosial seperti pembangunan gedung pemerintah, sekolah, rumah sakit, perumahan dan sarana sosial lainnya. Salah satu yang merupakan bahan bangunan fisik dan industri adalah batu andesit yaitu di gunakan sebagai pondasi bangunan dan hiasan dinding. Industri ini merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi penduduk sekitar dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan data, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh baik dilapangan maupun dari data dokumentasi, teknik penelitian yang digunakan antara lain wawancara,penyebaran angket,study dokumentasi. Sedangkan untuk populasinya yaitu populasi wilayah dan populasi manusia, populasi wilayahnya meliputi seluruh masyarakat Kecamatan Bantarujeg, populasi manusianya meliputi seluruh jumlah pekerja pengolah industri batu andesit yang terlibat langsung. Sampel yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari sampel wilayah yang meliputi wilayah di Kecamatan Bantarujeg, sampel manusia yang di ambil dalam penelitian ini terdiri dari pekerja pengolah batu andesit yang tinggal di Kecamatan Bantarujeg. Pengambilan sampel yaitu simpel random sampling yang terdiri dari 40 responden. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu terdiri dari pengusaha dan pekerja, sedangkan untuk variabel terikatnya adalah kondisi lingkungan fisik dan kondisi sosial ekonomi.
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kata Kunci: Dampak Industri Pengolahan Batu Andesit Terhadap Kondisi Lingkungan.
ABSTRACT
THE IMPACT OF ANDESIT STONE MANUFACTURE INDUSTRY TOWARD THE CONDITION OF ENVIRONMENT IN BANTARUJEG
SUBDISTRICT
This research are backgrounded by the existence of Andesit stone manufacture industry at Bantarujeg Subdistrict in Majalengka Regency, the existence of this industry because it was purposed to support the productivity of phisical construction that is to increase the social facilities such as construction of government building, school, hospital, housing, and other social facilities. The one of the form of phisical material and industry is Andesit stone that used as a building foundation and wall decoration. This industry is one of the form of inhabitant economics activities as a purpose to increase the inhabitant income in fulfill their live requirements. This research use a descriptive method in the manner of data assemble, arrange, and analysis data that obtained from field although documentation data, the research technique that used such as interview, questionnaire distributing, documentation study. Whereas for the population are region population and human population. The region population include the entire inhabitants in Bantarujeg Subdistrict, the human population include the entire number of employee of the Andesit stone industry that mixed up with it immediately. Samples that taken in this research are region samples include the region in Bantarujeg Subdistrict, human samples that taken in this research are the employee of the Andesit stone industry that live in Bantarujeg Subdistrict. The sample withdrawal are simple random sampling that include about 40 responden. The free variables are industrialist and employee, whereas for the hitch variables are phisical environment and social-economics environment.
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Identifikasi Masalah... 4
C. Rumusan masalah Penelitian... 4
D. Tujuan penelitian ... 4
E. Manfaat penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Industri ... 6
B. Macam macam industri ... 7
C. Faktor faktor yang mempengaruhi usaha dan kegiatan industri ... 8
D. Dampak positif dan dampak negatif pembangunan industri ... 11
E. Kajian geografi terhadap industri ... 12
1. Kajian Geografi... 12
2. Pengelolaan sumberdaya alam untuk pembangunan... 13
3. Dampak negatif hasil kegiatan terhadap lingkungan... 13
4. Kondisi sosial ekonomi... 15
F. Kerangka Pemikiran... 18
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Variabel Penelitian……… 21
C. Populasi dan sampel... 21
D. Definisi Oprasional... 23
E. Instrumen penelitian ... 23
F. Prosedur Penelitian... 24
G. Teknik Pengumpulan dan Analisis data... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Kondisi fisik daerah penelitian... 28
a. Letak dan luas... 28
b. Kondisi iklim... 31
c. Topografi... 33
d. Kondisi geologi... 34
e. Kemiringan lereng... 37
f. Tanah... 40
g. Hidrologi... 42
h. Penggunaan lahan... 43
2. Kondisi sosial daerah penelitian... 44
a. Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk... 44
b. Komposisi penduduk menurut usia, jenis kelamin dan sex ratio………... 45
c. Komposisi penduduk menurut mata pencaharian……….. 47
d. komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan………... 48
B. Pembahasan Hasil………... 49
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Transportasi……….. 55
g. Pemasaran ………... 55
2. Dampak Industri Pengolahan Batu Andesit Terhadap Kondisi Lingkungan Fisik………... 56
3. Dampak Industri Pengolahan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi……… 60
a. Mata pencaharian... 60
b. Pendapatan... 61
c. Pendidikan... 62
d. Kondisi rumah... 63
C. Implementasi penelitian... 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan... 67
B. Saran... 68
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
3.1. Desain Penelitian... 20
3.2. Jadwal Penelitian... 24
3.3. Kriteria penilaian persentase………. 27
4.1. Pembagian Iklim Menurut Junghun ... 32
4.2. Kelas Kemiringan Lereng... 38
4.3. Kemiringan Lereng di Kecamatan Bantarujeg... 38
4.4. Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Bantarujeg... 43
4.5. klasifikasi Kepadatan Penduduk di Kecamatan Bantarujeg... 45
4.6. Komposisi Penduduk Menurut Usia dan Jenis Kelamin di Kecamatan Bantarujeg ... 46
4.7. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Bantarujeg………... 48
4.8. Tingkat Pendidikan Penduduk di Kecamatan Bantarujeg... 49
4.9. Bahan Baku Batu Andesit ……… 51
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.11. Alasan Beraktivitas Dalam Usaha Industri Pengolahan Batu
Andesitr………..…. 53
4.12. Alat Transportasi Untuk Mendatangkan Bahan Baku……… 55
4.13. Pemasaran Industri Pengolahan Batu Andesit / Bulan……… 56
4.14. Penggunaan Lahan Setelah Digali……….. 57
4.15. Jarak Lokasi Penggalian Dengan Tempat Tinggal Penduduk……….... 58
4.16. Mata Pencaharian Responden……… 61
4.17. Pendapatan Responden Perbulan……… 62
4.18. Tingkat Pendidikan Responden……….. 63
4.19. Jenis Rumah Responden……… 64
4.20. Jenis Perabotan Yang Dimiliki Oleh Para Pengolah/ Buruh Industri…. 65
DAFTAR PETA 4.1. Peta Administratif ... ... 30
4.2. Peta Kondisi Geologi... 36
4.3. Peta Kemiringan Lereng... 39
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
4.1. Gambar Kerusakan Jalan ... 59
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Lingkungan hidup yang dikaruniakan oleh Allah swt, merupakan rahmat
dari-Nya yang wajib dikembangkan serta dilestarikan kemampuannya agar
dapat tetap menjadi sumber penunjang kelangsungan dan peningkatan
kualitas hidup bagi bangsa dan rakyat serta makhluk hidup lainnya.
Indonesia merupakan negeri kepulauan yang subur dan kaya dengan
sumber daya alam. Sumberdaya alam yang ada merupakan unsur dari
lingkungan hidup yang mendukung kehidupan dimuka bumi, dan dibentuk
atau di ciptakan oleh alam letaknya menetap pada lokasi tertentu.
Sumberdaya alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu
ekosistem, yaitu lingkungan tempat berlangsungnya hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungan, antara makhluk hidup satu dengan
makhluk hidup yang lainnya, antara lingkungan yang satu dengan lingkungan
yang lainnya. Sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk
secara alamiah, misalkan tanah, air, udara, ruang, mineral, energi, matahari,
serta angin.
Litosfer dengan berbagai sumberdaya alam yang terdapat diatasnya dan
terkandung didalamnya merupakan faktor pendukung hidup dan kehidupan
manusia yang paling dominan. sumberdaya alam yang keberadaannya
menduduki atas litosfer antara lain adalah sebagai bahan tambang. Seperti
yang tercantum dalam UUD Negara Republik Indonesia pasal 33 ayat 3 yang
berbunyi: “ Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar-besarnya bagi
2
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbagai upaya ekploitasi sumberdaya alam telah dan akan terus
dilakukan oleh manusia untung mempertahankan kelangsungan hidup karena
ditujukan untuk menunjang produktivitas pembangunan fisik yaitu untuk
meningkatkan fasilitas sosial seperti pembangunan gedung pemerintah,
sekolah, rumah sakit, perumahan dan sarana sosial lainnya. Salah satu yang
merupakan bahan bangunan fisik dan industri adalah batu andesit.
Batu andesit yaitu jenis batuan beku yang berasal dari produk gunung
api. Batuan andesit ini dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan tempat
terbentuknya. Batuan andesit yang pertama yaitu batuan beku yang membeku
atau terbentuknya didalam tanah, sedangkan batuan andesit yang kedua
pembekuannya terjadi dipermukaan yang sering disebut lafa.
Graha (1987:83) batuan dan mineral dapat di kelompokan berdasarkan
kejadian atau cara terbentuknya menjadi tiga kelompok utama yaitu :
1. Batuan Beku yang terjadi dari pembekuan larutan silika cair dan pijar yang kita kenal dengan nama magma.
2. Batuan sedimen merupakan batuan sedimen yang di endapkan dan setelah mengalami proses geologi menjadi batuan sedimen.
3. Batuan metamorfosa terjadi dalam suatu lingkungan dimana batuan asal terbentuk .
Batu alam yang berada di industri Kecamatan Bantarujeg termasuk
kedalam jenis batuan andesit.Pembangunan dan perluasan pada sektor
industri telah nampak keseluruh pelosok wilayah indonesia, pembangunan
pada sektor industri ini diharapkan akan mampu meningkatkan penyerapan
tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Pesatnya pertumbuhan
pada sektor industri khususnya industri kecil telah diakui sebagai penunjang
pembangunan daerah. Dari pernyataan tersebut berarti yang mengikut
sertakan masyarakat di desa Bantarujeg mengelola usaha pengolahan batu
3
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta budaya masyarakat.Hal tersebut didasarkan pada asumsi bahwa industri
mempunyai daya serap tenaga kerja lebih banyak, sehingga secara otomatis
peluang untuk bekerja semakin luas, maka pendapatanpun semakin
meningkat.
Kualitas industri batu andesit sudah terkenal di berbagai wilayah karena
mutu dan kualitasnya yang sangat baikserta mampu berdaya saing dengan
berbagai bentuk dan motif lainnya yang biasa digunakan untuk berbagai
macam kebutuhan seperti: aksesoris bangunan rumah atau gedung,
perkantoran, batu nisan dan berbgai macam lainnya. keberhasilan industri
pengolahan batu andesit di Kecamatan Bantarujeg dalam memperluas
pemasaran sudah berkembang secara pesat bahkan sudah mampu eksport.
Berdasarkan data Monografi Kecamatan Bantarujeg 2012, Kecamatan
Bantarujeg terdiri dari 13 desa yaitu Desa Sindanng Hurip, Desa Cipeundeuy,
Desa Cimanggu Hilir, Desa Salawangi, Desa Siliwangi, Desa Wado Wetan,
Desa Bantarujeg, Desa Babakansari, Desa Gunung Larang, Desa Cikidang,
Desa Cinambo, Desa Haurgeulis, Desa sukamenak. Dengan jumlah penduduk
secara keseluruhan berjumlah 42.634 orang, 21.240 laki-laki dan 21.867
perempuan dengan jumlah kepala keluarga 12.950 KK. Sebagian besar
pelaku industri pengolahan batu andesit ini berasal dari penduduk setempat.
Lokasi industri dari suatu tempat tidak terlepas dari pengaruh terhadap
lingkungan masyarakat di sekitarnya. Demikian halnya dengan keberadaan
industri pengolahan batu andesit di Kecamatan Bantarujeg yang akan
memberikan dampak bagi masyarakat setempat baik yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung, perubahan yang dirasakan secara langsung
adalah terbukanya lapangan kerja bagi penduduk. Tersedianya lapangan kerja
baru tentunya akan berpengaruh terhadap orientasi mata pencaharian
penduduk yang diharapkan dapat menjadi peluang besar bagi pendapatan, dan
kepemilikan fasilitas hidup yang lebih baik, serta berbagai aspek kehidupan
4
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Usaha pengolahan batu andesit yang dilakukan di kecamatan bantarujeg
disamping memperoleh keuntungan secara ekonomis bagi penduduk, juga di
sisi lain dapat menimbulkan dampak negatif bagi llingkungan
sekitarnya.Berdasarkan pemikiran diatas, penulis sangat tertarik untuk
melakukan penelitian ini, dengan mengajukan judul Dampak Industri
Pengolahan Batu Andesit Terhadap Kondisi Lingkungan di Kecamatan
Bantarujeg Kabupaten Majalengka
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Industri pengolahan batu andesit di Kecamatan Bantarujeg ini sedikit
banyak akan berpengaruh terhadap tingkat sosial ekonomi serta budaya
masyarakat. Hal tersebut didasarkan pada asumsi bahwa industri mempunyai
daya serap tenaga kerja lebih banyak, sehingga secara otomatis peluang untuk
bekerja semakin luas, maka pendapatanpun semakin meningkat. Namun
selain memperoleh keuntungan secara ekonomis bagi penduduk, juga disisi
lain dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan sekitarnya.
C. Rumusan Masalah Penelitian
1. Faktor faktor geografi apasaja yang mendorong berkembangnya industri
pengolahan batu andesit di Kecamatan Bantarujeg?
2. Bagaimana dampak industri batu andesit terhadap kondisi lingkungan
fisik?
3. Bagaimana dampak industri batu andesit terhadap kondisi sosial
5
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi faktor faktor geografi apa yang mendorong
berkembangnya industri pengolahan batu andesit di Kecamatan
Bantarujeg.
2. Menganalisis dampak industri batu andesit terhadap kondisi lingkungan
fisik di Kecamatan Bantarujeg.
3. Menganalisisdampak industri batu andesit terhadap kondisi sosial
ekonomi di Kecamatan Bantarujeg.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan gambaran dampak industri batu andesit terhadap
kondisi lingkungan sekitar Kecamatan Bantarujeg.
2. Dapat digunakan bagi pihak perusahaan didalam meningkatkan kegiatan
industri dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
3. Bagi penulis dapat mengembangkan wawasan ilmu geografi, antara
konsep dan kenyataan dilapangan
4. Bagi pemerintah daerah, intansi terkait, dan pihak lain dapat dijadikan
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain 1. Metode Penelitian
Menurut Winarno Surakhmad (1982:131) metode penelitian adalah cara
yang utama yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan, misalnya
untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan
alat-alat tertentu dan menjawab pertanyaan penelitian. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif menurut
Soehartono(2004) yaitu penelitian yang menggambarkan
karakteristik-karakteristik suatu masyarakat atau suatu kelompok tertentu yang
memberikan gambaran atau uraian dari suatu keadaan sejelas mungkin tanpa
ada perlakuan terhadap objek yang sedang diteliti.
Metode ini bertujuan untuk mengungkap suatu masalah atau keadaan
sebagaimana adanya serta hubugan antara fenomena yang diteliti melalui
pendeskrifsian,pengembangan secara sistematis, factual, dan
akurat.Pertimbangan dari pemilihan metode deskriptif ini, karena peneliti
ingin mengungkap tentang Dampak Industri pengolahan Batu Andesit
terhadap Kondisi Lingkungan di Kecamatan Bantarujeg Kabupaten
Majalengka.
2. Desain Penelitian
Dalam setiap penelitian harus memiliki rancangan atau disebut juga
design penelitian, hal ini dilakukan guna mempermudah peneliti saat
melakukan penelitian dan juga agar penelitiaan dapat terarah sesuai dengan
tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah design dalam
20
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
1. Perumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian. 2. Penentuan lokasi penelitian
3. Pengumpulan Data Sekunder
a. Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 lembar 1309 – 132 Jatitujuh, lembar 1309 – 114 Majalengka, lembar 1309 – 141 Jatiwangi, 1309 – 123 Rajagaluh dan data dari BAPPEDA.
b. Data Monografi Kecamatan Bantarujeg 4. Perancangan Instrumen Penelitian
a. Studi Pustaka Tentang materi terkait judul penelitian b. Membuat instrumen penelitian (pedoman wawancara)
Lapangan Mencari Data Primer
1. Melakukan Observasi 2. Angket
3. Wawancara
4. Dokumentasi
Pasca Lapangan Pengolahan Data :
1. Editing : penelitian kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik atau sudah relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut.
2. Tabulasi : proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel.
3. Analisis : untuk melakukan analisis data hasil penelitian, peneliti menggunakan presentase untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh minimarket. Setelah itu dijabarkan secara deskriptif guna mengungkapkan fenomena-fenomena yang ada dilapangan.
21
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Variabel
Variabel menurut Sugiyono (2009:60) “variabel pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berikut Variabel dalam penelitian ini adalah :
Indikator
1. 1. Kondisi lingkungan (fisik) ,indikatornya:
a. Polusi udara b. Kerusakan jalan c. Limbah industri
2. 2. Kondisi sosial ekonomi, indikatornya:
a. Pekerjaan b. Pendapatan
c. Kepemilikan fasilitas hidup
Variabel bebas
Industri pengolahan batu andesit
22
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keseluruhan variabel tersebut diidentifikasi dan dianalisis untuk
mengetahui dan memperoleh kejelasan antara variabel penelitian.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Dalam pengumpulan data dan menganalisis data, langkah yang penting
adalah menentukan populasi, karena populasi merupakan sumber data
penelitian yang dapat dijadikan sebagai objek penelitian. Adapun populasi
dalam penelitian ini yaitu populasi wilayah dan populasi manusia.
Meurut Arikunto (2002:108) populasi adalah ”keseluruhan objek yang berada di daerah penelitian”berdasarkan penelitian tersebut maka populasi wilayah meliputi seluruh masyarakat kecamatan Bantarujeg.
Sedangkan menurut Sangdjidan Sopiah (2010:185) populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek dan kemudian di
tarikkesimpulan.
2. Sampel
Untuk memudahkan proses penelitian, maka diperlukan sampel yang
menjadi bagian dari jumlah populasi dengan memperhatikan keabsahan
sampel yang diambil.
Menurut Sugiono (2011:62) mengungkapkan bahwa sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang di ambil dari populasi harus benar-benar refresentatif (mewakili).
Sedangkan menurut Arikunto(2011;111) sampel adalah sebagian atau wakil
dari populasi. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :
a. Sampel wilayah
sampel wilayah dalam penelitian ini adalah kecamatan Bantarujeg
b. Sampel manusia
Penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling, menurut
23
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan mengambil orang atau objek penelitian yang selektif dan mempunyai
cirri-ciri spesifik”
Sampel yang diambil dari penelitian ini di tentukan berdasarkan
ketentuan dari Arikunto(1993; 113) yaitu sebagai berikut;„‟Apabila subjeknya
kurang dari 100, lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil
antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih‟‟
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini berupa:
No Pengusaha Buruh industri Warga
Untuk menghindari perbedaan penafsiran dalam penelitian ini, maka
penulis menjabarkan definisi operasional sebagai berikut:
1. Industri batu andesit
Industri batu andesit merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah menjadi bahan jadi. Faktor-faktor produksi yang akan dibahas dalam
penelitian ini diantaranya adalah bahan baku, sumber air, pemasaran,
transportasi, modal, dan tenaga kerja.
2. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumberdaya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral,
serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun dilautan, dengan
24
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan lingkungan fisik tersebut. Kondisi lingkungan yang baik
adalah suatu kondisi dimana lingkungan dapat terakomodasi dalam
menunjang mahluk hidup untuk hidup secara layak, sedangkan apabila
kondisi lingkungan rusak, maka ekosistem dalam menjalankan fungsinya
akan terhambat sehingga timbul ketidak seimbangan dalam lingkungan.
E. Instrument Penelitian
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta rupabumi yang
dikeluarkan oleh Bakosurtanal dengan skala 1:25.000, data peta rupabumi
yang digunakan antara lain: peta rupabumi lembar 1309-112 Bantarujeg, peta
rupabumi lembar 1308-434 Sumber dan peta rupabumi lembar Pagerageung,
peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1309-121 Talaga, Peta Rupa
Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-443 lembar Cikijing. Data
Industri kecil yang diperoleh dari Dinas Koperasi Usaha Mikro kecil
Perindustrian dan Perdagangan (KUKM perindag) Kabupaten Majalengka
tahun 2012 dan data kependudukan/Monografi Kecamatan Bantarujeg
Kabupaten Majalengka.
2. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 1309-112Bantarujeg, peta
Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-434 Pagerageung,
peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1309-121 Talaga,Peta
Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 lembar 1308-443 lembar Cikijing.
b. Pedoman Wawancara
c. Angket
d. Lembar observasi/ Check list
25
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Notebook Acer Aspire one 522
g. Software Mapinfo 9.5
F. Prosedur Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menjadwalkan waktu dari mulai
penelitian sampai selesai. Tabel Jadwal penelitiannya adalah sebagai berikut:
Tabel : 3.2 Jadwal Penelitian
No. Materi Skripsi Waktu Penelitian
1. Proposal Penelitian April
2. Penyusunan BAB 1 Juni
3. Penyusunan BAB II dan III Juli
4. Instrumen Penelitian Agustus
5. Pelaksanaan Penelitian
Lapangan
September
6. Pengolahan Data Lapangan November
7. Penyusunan BAB IV dan V Desember
G. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data 1. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperoleh sesuai dengan
masalah penelitian, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
26
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
MenurutTika (2005:44) observasi yaitu cara dan teknik pengumpulan
data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala atau phenomena yang ada pada objek peneliti. Sedangkan
observasi lapangan yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek yang di
tempat kejadian atau tempat berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi
berada bersama objek yang diteliti. Dalam penelitian ini observasi digunakan
untuk mengetahui Dampak industri kerajinan batu andesit terhadap kondisi
lingkungan di Kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka.
b. Angket
MenurutArikunto (2006:151) angket yaitu cara pengumpulan data
berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis, melalui sebuah daftar pertanyaan
yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat pengumpulan dengan angket
adalah kuesioner yaitu daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan oleh
peneliti untuk disampaikan pada responden sendiri, dan merupakan salah satu
sumber data utama dalam penelitian ini. Pengisian angket atau kuesioner
dapat menyangkut diri responden sendiri, mulai dari pendapatan yang
diperoleh oleh responden itu sendiri, pendidikan yang di tempuh oleh
responden maupun tentang kepemilikan fasilitas responden itu sendiri.
Respondennya terdiri dari pengusaha dan pekerja (pengolah) industri batu
andesit.
c. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan yang membantu dan
melengkapi pengumpulan data yang tidak dapat diungkap oleh teknik
informasi. Dalam pelaksanaannya peneliti berhadapan langsung dengan
responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan
dengan tujuan penelitian.
27
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan data dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
penelitian yang bisa diperoleh dari lembaga atau intansi terkait.
2. Pengolahan data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilakukan
analisis data. Langkah langkah untuk teknis pengolahan data penelitian yang
terkumpul kemudian ditabulasi dengan cara:
a. Menguraikan satu persatu skor jawaban responden
b. Mengelompokan data dari tiap butir seluruh pertanyaan.
c. Mengubah jenis data yang disesuaikan dengan teknis analisis
d. Selanjutnya setelah data terkumpul dengan melalui langkah langkah
diatas, maka data yang telah di dapatkan penulis kemudian di olah.
3. Analisis data a. Analisis deskriptif
Menurut Tika (2005:116) mengungkapkan bahwa analisis deskriptif ini
mendeskriptifkan gejala yang nampak secara verbal dari data dan tabel.
Dalam penelitian ini teknik analisis deskriptif mendeskripsikan gejala yang
nampak di daerah penelitian seperti gambaran umum daerah penelitian, baik
kondisi fisik maupun kondisi sosial.
b. Analisis statistiks
1) Perhitungan persentase
Hasil pengelompokan dan pengolahan data, disajikan dalam bentuk tabel,
gambar dan bagan. Menurut Santoso (2001:299) “ mengungkapkan untuk
mengetahui kecenderungan jawaban responden dan penomena dilapangan
digunakan analisis persentase dengan menggunakan formula”. Pormula
28
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
� % =N X F %
Keterangan :
F = Frekuensi tiap kategori jawaban responden
N = Jumlah keseluruhan responden
P = Besarnya persentase
Apabila perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan
berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran
dan pengumpulan data sementara penulis memilih parameter yang digunakan
oleh Effendi dan Manning (1991 : 263). Adapun kriteria persentase yang
digunakan dirinci sebagai berikut.
Tabel 3.3
Kriteria penilaian persentase
No Persentase (%) kriteria
1. 100 Seluruhnya
2. 75-99 Sebagian besar
3. 51-74 setengahnya
4. 50 Setengahnya
5. 25-49 < setengahnya
6. 1-24 Sebagian kecil
7. 0 Tidak ada
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
1.Faktor geografis yang mendorong berkembangnya industri pengolahan
batu andesit di Kecamatan Bantarujeg ini didukung oleh faktor produksi
diantaranya bahan baku, sumber air, tenaga kerja, pemasaran dan
transportasi. Bahan baku batu andesit dan Tenaga kerja juga berasal dari
Kecamatan Bantarujeg. Sedangkan untuk pemasaran antara Kecamatan
Bantarujeg lokasinya sangat dekat dengan Kecamatan Majalengka
sehingga untuk pemasarannya sangat mudah dijangkau dengan
menggunakan mobil.
2.Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan,
semakin besar permintaan akan bahan bangunan terhadap bahan jadi batu
andesit, telah mendorong para pengusaha di Kecamatan Bantarujeg untuk
memproduksi secara besar-besaran agar memperoleh keuntungan yang
maksimal, akibatnya banyak lahan yang diekploitasi berlebihan tanpa
memperhatikan lingkungan, sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan
seperti: timbulnya lahan kritis, kerusakan jalan, serta polusi udara.
3.Selain itu juga dampak sosial ekonomi akibat adanya industri pengolahan
batu andesit merupakan salah satu sumber pendapatan bagi penduduk di
Kecamatan Bantarujeg, pendapatan yang diperoleh digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup diantaranya biaya pokok keluarga dan biaya
pendidikan. Pendapatan yang semakin meningkatakan menaikan daya beli
penduduk, sehingga berpengaruh terhadap jenis rumah maupun pemilikan
68
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
responden sudah mengalami perubahan kearah yang lebih baik, seperti;
pengolah (buruh) industri yang dulu rumahnya panggung/semi permanen
sekarang berubah menjadi permanen, dan untuk kepemilikan fasilitas
pekerja sebagian besar sudah memiliki barang elektronik, sarana komunikasi
maupun alat transportasi yang beragam.
B. Saran
Beberapa rekomendasi yang ingin penulis sampaikan berkenaan dengan
masalah usaha industri pengolahan batu andesit yang berdampak pada kondisi
lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Bagi para pemilik usaha atau pekerja(buruh) dalam bidang usaha industri
pengolahan batu andesit, berharap dalam pelaksanaannya harus sesuai
dengan ketentuan – ketentuan pokok tentang lingkungan hidup dan
pengembangan industri yang berwawasan lingkungan. Misalnya dengan
mengembalikan fungsi lahan bekas galian untuk dimanfaatkan sebagai
areal pertanian lahn kering ataupun kebun campuran.
2. Bagi pemerintah setempat hendaknya segara mungkin melakukan
pengawasan dan menindak tegas pengusaha – pengusaha yang melakukan
pelanggaran ketentuan pokok tentangt lingkungan hidup, selain itu perlu
dilakukan pembinaan ataupun penyuluhan baik berupa pelatihan mengenai
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abdurachmat, Idris dan Enok Maryani. (1997). Geografi Ekonomi. Jurusan
Pendidikan Geografi FPIPS UPI.
Arikunto, Suharsimi.(1988) Metode Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek.Jakarta: Rieneka Cipta.
Arikunto,Suharsimi.(2002) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek.Jakarta: Rineke Cipta.
Arsyad. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor.IPB Press.
Badan Pusat Statistika Kabupaten Bandung Barat. (2011)
Bintarto.(2001;82)Geografi Desa, Jogjakarta: UP Spring.Pendidikan Geografi
FPIPS UPI.
Daldjoeni. (1992). Aplikasi Prinsip-Prinsip Geografi Untuk Orientasi
Macam-Macam Industri. Ikatan Geografi Indonesia: Bandung.
Djamari. (1975). Beberapa Aspek Geografi Industri. Bandung: Diktat Jurusan
Pendidikan Geografi FPIPS UPI.
Data Monografi Kecamatan Bantarujeg Tahun 2012.
Effendi, Manning. (1995). Metode Penelitian Survey. Jakarta:LP3ES
Graha, Setia. (1987). Batuan dan Mineral. Bandung: Nova.
HighSmith. (1989).Industrialisasi dan Kesempatan Kerja. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Karmono Mangun Sukardjo (1996:1) Pengantar Evaluasi Sumberdaya
Lahan.Bandung. Tarsito.
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sandy I Made.(1986). Geografi Regional Indonesia. Jakarta : UI
Sangadji , Sopiah (2010). Metode Penelitian Pendekatan Praktis Dalam
Penelitian. Yogyakarta : C.V Andi Offset.
Singarimbun (1987) Metode Penelitian Survey. Jakarta. LP3ES.
Soehartono.(2004). Metologi Penelitian Sosial. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Sugiono.(2011:62). Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.
Sumaatmaja, Nursid. (1979) Pengantar Kearah Pendidikan Lingkungan.UPI
Bandung.
Sumaatmaja, Nursid. (1981) Studi Geografi Suatu Pendekatan Analisa
Keruangan, Bandung: Tarsito.
Surachmad, Winarno.(1990). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode Teknik.
Bandung: Tarsito
Syukur. (2006). Kontribusi Industri Batu Alam Terhadap Sosial Ekonomi
Penduduk Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon. Jurusan
Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung.
Taupik, Yuliani. (2010). Kondisi Sosial Ekonomi dan Daya Tahan Pengrajin
Industri Logam Didesa Cibatu Kecamatan Cisaat, Kabupaten
Sukabumi. Jurusan Geografi FPIPS UPI Bandung.
Tika, Pabundu. (2005) Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara.
Undang-undang Dasar No. 13 Tahun 2013 Tentang Istilah Pekerja.
Tushadi, Mediadipoera, (1995). BahanGalian Industri di Indonesia . Direktorat
Sumberdaya Mineral Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya
Mineral Departemen Pertambangan dan Energi Republik
Deni Radian, 2014
Dampak industri pengolahan batu andesit terhadap kondisi lingkungan di kecamatan Bantarujeg kabupaten Majalengka