• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUHPENAMBANGAN BATU ANDESIT TERHADAP KONDISI

SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENAMBANG DI DESA

MALANGNENGAH KECAMATAN SUKATANI KABUPATEN

PURWAKARTA

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhiSebagiandarisyarat MemperolehGelarSarjanapendidikanJurusanPe

ndidikanGeografi

Oleh

RegaGinanjarRosmika

1006355

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH PENAMBANGAN BATU ANDESIT TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENAMBANG DI DESA MALANGNENGAH KECAMATAN SUKATANI KABUPATEN

PURWAKARTA

Oleh

Rega Ginanjar Rosmika

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Rega Ginanjar Rosmika 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruh atau sebagian,

(3)
(4)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

DAFTAR ISI

(5)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

(6)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(7)
(8)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

PENGARUH PENAMBANGAN BATU ANDESIT TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENAMBANG DI DESA MALANGNENGAH KECAMATAN SUKATANI KABUPATEN certainly impact on the social conditions community economic, especially the ferryman who are around the industry.Village malangnengah have three of move in sector mining namely Koperasi Gunung Sembung, Jaya Putra Sembung, and PT. Hanusentra. Where act no. 40 of 2007 on limited liability company article 74 paragraph 1 holds that, the company having its business activities in the field of and / or related to natural resources must undertakes responsibility social and environmental , research aims to know how big influence existence mining industry against the social conditions community economic miners in the village malangnengah sub-district sukatani district purwakarta. Methods used in this research is a method of research descriptive, the population is that the entire society miners in the village of malangnengah 543 people, with the number of samples taken through the formula solvin get the number of samples miners by the number of 90 respondents taken at random.Variable used in this research is mining and social economy, the analysis used is chisquare and contingency.

Research showed that mining industry in the village malangnengah have capital pecuniary and goods, technology and equipment used is modern much used a heavy, mining the process used is method an open mine, results mining who marketed in form of split and stone halve.Social community economic as income, possession of dwelling, and education family perceived its influence with each ha received and ho rejected.Existence industry andesit mining stone in the village malangnengah effect on the social conditions community economic miners.

Industry andesit mining stone in the village malangnengah bit more give attention to socioeconomic society miners.

(9)

PENGARUH PENAMBANGAN BATU ANDESIT TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PENAMBANG DI DESA MALANGNENGAH KECAMATAN SUKATANI KABUPATEN

PURWAKARTA

Rega Ginanjar Rosmika (1006355)

ABSTRAK

Pertambangan adalah penyumbang devisa Negara terbesar yaitu 36% (Kementrian ESDM) keberadaan industri pertambangan tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat, khususnya para penambang yang berada disekitar lokasi industri. Desa Malangnengah mempunyai tiga industri yang bergerak dalam sektor pertambangan yaitu Koperasi Gunung Sembung, Jaya Putra Sembung, dan PT. Hanusentra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keberadaan industri pertambangan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat penambang di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, populasi adalah seluruh masyarakat penambang di Desa Malangnengah dengan jumlah 543 jiwa, sampel diambil melalui rumus solvin mendapatkan jumlah sampel penambang dengan jumlah 90 responden yang diambil secara acak. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertambangan dan sosial ekonomi, analisis yang digunakan adalah chisquare dan kontingensi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa industri pertambangan di Desa Malangnengah mempunyai modal berupa uang dan barang, teknologi dan peralatan yang digunakan sudah modern, banyak menggunakan alat berat, proses pertambangan yang digunakan adalah metode tambang terbuka, hasil pertambangan yang dipasarkan berupa split dan batu belah. Sosial ekonomi masyarakat seperti pendapatan, kepemilikan tempat tinggal, dan pendidikan keluarga dirasakan pengaruhnya dengan masing-masing Ha diterima dan Ho ditolak. Keberadaan industri pertambangan batu andesit di Desa Malangnengah berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat penambang.

Industri pertambangan batu andesit di Desa Malangnengah sebaiknya lebih memberi perhatian terhadap sosial ekonomi masyarakat penambang.

(10)

1 mineral tentang alam, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang surut/arus laut (Daryono, 1995 dalam Anto, 2008, hlm. 1). Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan potensi sumber daya alam termasuk di dalamnya terdapat mineral yang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan baku industriseperti diungkapkan oleh Sukandarrumidi (2009 dalam, Mardianti,

hlm. 9) “Mineral dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam

industri/produksi. Dalam hal demikian mineral sebagai bahan galian”.

Kegiatan pengambilan bahan galian disebut penambangan, seperti yang

dijelaskan Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral bahwa “Penambangan

adalah kegiatan untuk mengambil bahan galian yang dilakukan baik secara manual maupun mekanis, dari pengupasan lapisan, penambangan bahan

tambang, pemuatan, hingga pengangkutan” .Salah satu sektor yang

menyumbang devisa negara yang dominan adalah sektor pertambangan. Sektor ini menyumbang 36% dari pendapatan negara pada tahun 2008 (Kementerian ESDM, 2009) oleh sebab itu keberadaan sumber daya memiliki potensi ekonomi yang harus dimanfaatkan secara optimal agar dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat, namun pemanfaatan sumber daya alam harus menggunakan filsafah, bahwa kekayaan alam yang kita miliki akan habis dengan berjalannya waktu, padahal kekayaan itu merupakan anak cucu kita.

(11)

lingkungan.Dampak sosial ekonomi seperti peningkatan pendapatan daerah, terciptanya lapangan pekerjaan, dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat sekitar wilayah Pertambangan.Dampak lingkungan seperti perubahan ekologi, kerusakan lingkungan seperti pencemaran air, polusi udara, kekeringan, dan

mampu mengubah system mata pencaharian masyarakat”.

Bagi kehidupan masyarakat di sekitar areal penambangan akan sangat terpengaruh khususnya dalam bidang ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini disebabkan adanya penerimaan tenagakerja yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan operasional.Meliputi tenaga managerial, teknis tambang, teknis operasional dan tenaga kerjapendukung.Hal itu merupakan suatu kewajiban perusahaan, karena perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh karenanya wajar bila perusahaan memperhatikan kepentingan masyarakat.Kalangan bisnis dan masyarakat sebaiknya memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme. Kegiatan tanggung jawab sosial merupakan salah satu cara untuk meredam atau bahkan menghindari konflik sosial (Kartini, 2009 dalam Mazda, 2012). Pelaksanaan tanggung jawab perusahaan telah dijelaskan dan diwajibkan sebagaimana yang tertuang dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas pasal 74 ayat 1, “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di

bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”, dan ayat 3 yaitu “Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan”. Berarti pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan pertambangan merupakan suatu kewajiban yang tidak dapat dihindari.

(12)

3

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berat. Dalam waktu relatif singkat dapat mengubah bentuk topografi dan keadaan muka tanah (land impact), sehingga dapat mengubah keseimbangan sistem ekologi bagi daerah sekitarnya, usaha pertambangan dapat menimbulkan gangguan, antara lain; pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun. Gangguan juga berupa suara bising dari berbagai alat berat, suara ledakan eksplosive (bahan peledak) dan gangguan lainnya

Salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi ekonomi dari hasil pertambangan adalah Kabupaten Purwakarta.terdapat tiga jenis hasil tambang di kabupaten Purwakarta yaitu batu gunung (andesit, batu olahan) dan pasir, dengan 15 perusahaan/usaha pertambangan/penggalian di kabupaten Purwakarta,

Tabel 1.1

Banyaknya Perusahaan/Usaha Pertambangan/Penggalian menurut Kecamatan dan Jenis Komoditi di Kabupaten Purwakarta tahun 2012

KECAMATAN PASIR BATU GUNUNG

Jatiluhur 1 -

Sumber : BPS Kabupaten Purwakarta, Purwakarta Dalam Angka 2012

(13)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Tabel 1.2

Produksi Hasil Tambang di Kabupaten Purwakarta

TAHUN PRODUKSI HASIL TAMBANG (m³)

Andesit Batu Olahan Pasir

2008 111.938 97.707 27.669

2009 148.772 111.371 18.589

2010 179.473 95.447 5.680

2011 179.573 75.440 3.900

Sumber ; Badan Pusat Statistik Kabupaten Purwakarta

Dengan jumlah produksi andesit yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, tentu dianggap sebagai komoditi yang sangat berpotensi di Kabupaten Purwakarta.Terdapat 3 perusahaan/pengelolaan tambang andesit di kecamatanSukatani, dan ketiganya terdapat di desa Malangnengah. Tiga perusahaan pertambangan batu andesit, tersebut adalah; Koperasi Gunung Sembung, dimana penambang rakyat sebagian besar tergabung ke dalam anggota koperasi, DJPS (Jaya Putra Sembung) Perusahaan milik perseorangan (pribadi), dan PT. Hanusentra, merupakan perusahaan tambang swasta. Pada umumnya kegiatan ekonomi masyarakat khususnya penambang di desa Malangnengah sangat terpengaruh dengan adanya aktivitas pertambangan, R.Bintarto (dalam Muharomi, 2009, hlm. 7) mengenai pengertian kondisi sosial ekonomi masyarakat sebagai berikut :

“Kondisi sosial ekonomi suatu masyarakat adalah suatu usaha

bersama dalam suatu masyarakat untuk menanggulangi atau mengurangi kesulitan hidup Dengan 4 Parameter yang digunakan untuk mengukur kondisi sosial ekonomi 1)mata pencaharian

(14)

5

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sosial ekonomi menurut Abdulsyani (1994 dalam Jerniwati, 2011, hlm. 6) adalah:

“kedudukanatau posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan,jenis rumah tinggal,dan jabatan dalam

organisasi”.

Sosial ekonomi dalam penelitian ini dapat disimpulkan merupakan pengaruh dari kegiatan pertambangan yang berkaitan dengan pendapatan, kepemilikan tempat tinggal, dan pendidikan keluarga.

Adanya tiga perusahaan pertambangan di Desa Malangnengah, Sukatani yang membutuhkan banyak tenaga kerja untuk kegiatan pertambangan, membuat masyarakat beralih mata pencaharian dari petani menjadi penambang batu, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Hal itu dinilai lebih menguntungkan dibanding menjadi petani sawah.

Dengan adanya kegiatan penambangan di Desa Malangnengah, maka keadaan ini akan memberi pengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi msayarakat di sekitar areal pertambangan tersebut. Sehubungan dengan hal itu penulis tertarik untuk melihat dampak penambangan batu andesit terhadap masyarakat disekitarnya, dengan mengangkat judul Pengaruh Penambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta

B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, bahwa andesit merupakan komoditi yang sangat berpotensi di Kabupaten Purwakarta, dengan hasil produksi yang terus meningkat tiap tahunnya. Tentunya keberadaan aktifitas pertambangan akan berpengaruh kepada masyarakat yang berada di sekitar areal penambangan.

(15)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Malangnengah sangat berpengaruh kepada masyarakat di areal penambangan baik positif maupun negatif.

Salah satu pengaruh yang dihasikan dari kegiatan penambangan ini adalah kondisi sosial-ekonomi masyarakat Desa Malangnengah, dimana dilihat dari pendapatan masyarakat, kepemilikan fasilitas serta tempat tinggal, dan pendidikan keluarga. Untuk lebih mengarahkan serta membatasi permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti membuat pertanyaan penelitian, yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi pertambangan batu andesit di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta?

2. Bagaimana pengaruh pertambangan batu andesit terhadap pendapatan masyarakat di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta?

3. Bagaimana pengaruh pertambangan batu andesit terhadap kepemilikan kekayaan atau fasilitas serta tempat tinggal masyarakat di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta?

4. Bagaimana pengaruh pertambangan batu andesit terhadap usaha pendidikan keluarga di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi bagaimana kondisi pertambangan batu andesit di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta

2. Mengidentifikasi seberapa besar pengaruh pertambangan batu andesit terhadap pendapatan di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

(16)

7

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Mengidentifikasi pengaruh pertambangan batu andesit terhadap usaha pendidikan keluarga di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat penelitian secara teotitis

a. Dapat diketahuinya kondisi pertambangan batu andesit di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta

b. Dapat diketahuinya seberapa besar pengaruh pertambangan batu andesit terhadap pendapatan di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta

c. Dapat diketahuinya pengaruh pertambangan batu andesit terhadap kepemilikan kekayaan atau fasilitas serta tempat tinggal masyarakat di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta. d. Dapat diketahuinya pengaruh pertambangan batu andesit terhadap

pendidikan keluarga di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

2. Manfaat penelitian secara praktis a. Bagi pemerintah

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu masukan untuk instansi-instansi yang terkait agar lebih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

b. Bagi jurusan geografi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk mata kuliah Geografi Lingkungan mengenai interaksi manusia dengan lingkungan, dan pada pokok bahasan sumber daya alam.

(17)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat benrmanfaat sebagai bahan pengayaan mata pelajaran Geografi di SMA kelas XI mengenai sumber daya alam, manusia dan lingkungannya.

d. Bagi penelitian selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadiakan sebagai sumbangan refrensi atau pengembangan teori bagi peneliti selanjutnya khususnya mengenai pengaruh penambangan batu andesit terhadap kondisi sosial ekonomi.

E. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Menguraikan berbagai kajian teori yang berhubungan dengan permasalahan yang diambil, meliputi pengertian mengenai Sumber Daya Alam, Penambangan, Tenaga Kerja, Kondisi Sosial Ekonomi, dan Hipotesis Penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan ataupun proses yang ditempuh dalam penelitian. Sehubungan dengan hal tersebut bab ini meliputi beberapa penjelasan menganenai lokasi penelitian, metode penilitian, variable penilitian, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

(18)

9

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Pengaruhpenambangan Batu Andesit Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bab ini membahas pengolahan atau anlisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan kondisi geografis Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta baik dari segi fisik maupun sosial, dan pengaruh kegiatan penambangan batu andesit terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat dilihat dari mata pencaharian, pendapatan, kepemililikan fasilitas, dan pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi peneletian yang dilakukan bertempat di desa Malangnengah.Desa Malangnengah merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta. Memiliki luas wilayah 1,53 Km². Desa Malangnengah berada pada 256 meter dpl (diatas permukaan laut), berikut ini adalah batas-batas secara administratif lokasi penelitian, yaitu:

Sebelah Utara : Desa Sukajaya Sebelah Selatan : Desa Cilalawi Sebelah Barat : Desa Sukamaju Sebelah Barat Laut : Desa Tajursindang Sebelah Timur : Desa Sukatani

Alasan memilih Desa Malangnengah dijadikan sebagai lokasi penelitian karena di Desa Malangnengah ini terdapat 3 perusahaan/usaha pertambangan/penggalian yakni terbanyak dalam satu desa.Untuk lebih jelasnya mengenai lokasi disajikan pada peta 3.1.

2. Desain Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh Tika (2005, hlm. 12) bahwa desain penelitian adalah “Suatu rencana tentang mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien efektif sesuai dengan tujuannya.”Adapun Silalahi (2012, hlm. 180) mengemukakan bahwa desain penelitian adalah “Rencana struktur dan penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya”.

(20)
(21)

3. Metode Penelitian

Metode penilitian adalah suatu cara untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Menurut Erwan dan Dyah (2011, hlm. 35) metode, menentukan tahap-tahap lainnya untuk mencapai tujuan yaitu penentuan sampel, tipe data, dan analisa data. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif. Di mana pengertian penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2008, hlm. 5) adalah sebagai berikut:

“Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.”

Jadi, penelitian dengan metode deskriptif merupakan penelitian yang akan

mendeskripsikan atau menguraikan permasalahan yang berkaitan dengan pertanyaan

terhadap keberadaan variabel mandiri

Tujuan penulis menggunakan metode deskriptif ini adalah untuk mengungkapakan dampak apa saja yang dihasilkan kegiatan pertambangan batu andesit terhadap masyarakat di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(22)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Berdasarkan definisi yang telah di ungkapkan sebelumnya, maka yang menjadi populasi wilayah dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu: Perusahaan/pengelola pertambangan yang berjumlah 3 perusahaan/pengelola,di Desa Malangnengah, sedangkan yang menjadi populasi manusia adalah seluruh masyarakat penambang yang terdapat di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatan kabupaten Purwarta yang berjumlah 543 jiwa.

2. Sampel

Menurut Silalahi (2010, hlm. 254) “sampel adalah suatu subset atau tiap bagian dari populasi”. Belum ada ketentuan yang jelas tentang batas minimal besarnya sampel yang dapat diambil dan dapat mewakili suatu populasi yang akan diteliti, meskipun begitu tetapi dalam teori sampling menurut Tika (2005, hlm. 25) dikatakan bahwa “sampel terkecil dapat mewakili distribusi normal adalah 30”. Kemudian menurut Arikunto (1998, hlm. 113) menyatakan bahwa banyaknya sampel tergantung pada:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan biaya,

b. Sempit dan luasnya pengamatan setiap sampel, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data,

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.

Sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu: Perusahaan/pengelola pertambangan, masyarakat penambang yang merupakan masyarakat yang terkena pengaruh secara lansung.

(23)

Dimana:

n : jumlah elemen/anggota sampel N : jumlah elemen/anggota populasi

e : error level (tingkat kesalahan) (catatan: umumnya digunakan 1% atau 0.01, 5% atau 0.05, dan 10% atau 0.1) (catatan boleh dipilih oleh peneliti

Peneliti menggunakan tingkat kesalahan 1% atau 0.01 dalam penelitian ini sehingga di hasilkan jumlah sampel masyarakat penambang yaitu 90 orang. Dengan populasinya yaitu 543 orang dengan rumus Solvin di ajukan sebesar 84,4479 yang kemudian dibulatkan menjadi 90 orang.

C. Definisi Operasional

Menurut Nazir (dalam Mardianti, 2013, hlm. 40) definisi operasional adalah “Suatu definisi yang diberikan kepada suatu variable dengan cara memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengatur variable tersebut”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan definisi operasional sebagai berikut:

1. Penambangan,

dalam hal ini adalah suatu aktivitas pertambangan dalam memanfaatkan sumberdaya alam yaitu modal, teknologi dan peralatan yang dipakai oleh penambang, proses penambangan, hasil penambangan yang terdiri dari kuantitas, kualitas, dan pemasaran.

2. Batu andesit,

n =

(24)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Batuan andesit merupakan batuan betu ekstrusif dimana batuan tersebut terbentuk dari leleran vulkanik, kenudian lava membeku secara cepat dipermukaan bumi membentuk batuan beku.Batuan andesit ini mempunyai tekstur yang halus dengan warna keabuan, dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan lain-lain.

3. Masyarakat,

Masyarakat dalam hal ini merupakan masyarakat yang terpengaruh oleh adanya aktivitas pertambangan, yaitu masyarakat penambang yang bekerja di industri pertambangan yang berada di Desa Malangnegah Kecamatan Sukatani kabupaten Purwakarta.

4. Kondisi Sosial Ekonomi,

Dampak pada kondisi sosial-ekonomi seperti, peningkatan pendapatan, perubahan mata pencaharian, perubahan perilaku masyarakat, kejadian konflik serta migrasi menurut Homenauck (1988, dalam Rita, 2011), dan menurut Abdulsyani (1994 dalam Jerniwati, 2011, hlm. 6), sosial ekonomi adalah “kedudukanatau posisi seseorang dalam kelompok manusia yang ditentukan oleh jenis aktivitas ekonomi, pendapatan, tingkat pendidikan, jenis rumah tinggal,dan jabatan dalam organisasi”. Dalam hal ini keadaan sosial ekonomi dilihat dari pengaruh-pengaruh yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan terhadap masyarakat, indikator sosial ekonomi yang penulis pilih meliputi;.mata pencaharian masyarakat, pendapatan, kepemilikan seperti tanah, rumah, dan pendidikan

5. Desa Malangnengah.

Merupakan desa yang terletak di Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, yang menjadi lokasi penelitian ini.

(25)

dari dua jenis variable.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 3.1 berikut.

Gambar 3.1 Variabel Penelitian

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

Pertambangan - Modal

- Teknologi, dan Peralatan - Proses penambangan - Hasil penambangan

Kondisi Sosial Ekonomi - Pendapatan

- Kepemilikan - Pendidikan keluarga

D. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Ridwan (2010 dalam, Mardianti, 2013, hlm. 42) “Alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dan kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya

(26)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen

Variabel Sub Variabel Indikator Responden Jenis Instrumen

Penambang Angket 17-22

Pendidikan 1. Formal

2. Non Formal Penambang

Angket 28-31

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peta rupa bumi Indonesia skala 1;25.000 lembar Purwakarta 1209-244.

3. Alat

(27)

pemikiran serta alur penelitian yang jelas sehingga penelitian yang akan dilaksanakan berhasil dan sesuai dengan tujuan awal penelitian, yakni mendapatkan data yang valid dan reliable.

Untuk menggambarkan rangkaian kegiatan agar peneliti lebih memahami maka dibuatlah prosedur penelitian. Prosedur penelitian adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang peneliti secara teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan-tujuan penelitian, Untuk mempermudah dalam menjabarkan prosedur penelitian, penulis membuat prosedur penelitian dalam bentuk bagan yang dapat dilihat pada bagan 3.2

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin dukur. Dalam pengujian instrumen peneliti menggunakan aplikasi yang memiliki kemampuan mengolah statistik yakni Statistical Product and

Service Solutions atau dikenal dengan sebutan SPPS. Pada program SPSS teknik

pengujian yang digunakan oleh peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) Pada korelasi Bivariate

Pearson, pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05.

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

(28)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Gambar 3.2

Bagan Prosedur Penelitian

Latar Belakang Masalah

Hasil dari analisis data yang sudah terkumpul

Wawancara dengan staff

perusahaan pertambangan

Wawanara dengan masyarakat

desa Malangnengah, terkait pengaruh aktivitas

pertambangan

DataSekunder Data Primer

Penyebaran angket kepada

masyarakat penambang

Data monografi Desa

Profil perusahaan

pertambangan

Data Izin Usaha

(29)

mengamati, mendengar serta mencatat data–data mengenai objek yang di teliti oleh penulis.

Metode observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi langsung. Menurut Tika (2005, hlm. 42) bahwa :

“ Observasi langsung adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek ditempat atau tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang diteliti “.

Dengan melakukan metode ini maka penulis akan mendapatkan data primer melalui kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek yang diteliti. Data yang diperoleh dari observasi lapangan ini seperti lokasi penambangan dan kondisi sekitar lokasi penambangan seperti, kegiatan masyarakat, dan proses penambangan.

3. Wawancara

Menurut Susan Stainback (dalam Sugiyono 2013, hlm. 72) wawancara dapat membantu peneliti untuk mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.

(30)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014 4. Angket

Kuesioner merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh sejumlah data yang bersifat faktual dari responden yang menjadi sempel penelitian dengan cara memberikan instrumen yang berisi sejumlah pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Dengan kuisoner atau angket, penulis dapat memperoleh data yang faktual dari beberapa pertanyaan yang diajukan untuk diisi oleh sejumlah responden mengenai latar belakang responden, dan pengaruh aktivitas pertambangan di Desa Malangnengah Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta, Angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kondisi sosial ekonomi, seperti mata pencaharian, pendapatan, kepemilikan rumah, kendaraan dan alat elektronik, juga pendidikan keluarga.

5. Studi Literatur

Studi literatur merupakan pengkajian literatur yang digunakan penulis untuk memperoleh teori yang sesuai dengan penelitian. Adapun studi kepustakaan yang berkaitan antara lain buku dan hasil penelitian pihak lain yang berkaitan dengan penelitian yang dimaksudkan untuk menjadi petunjuk dan bahan pertimbangan sehingga dapat memperjelas analisis dalam pemecahan masalah peneliti. Data yang digunakan diantaranya yang berhubungan dengan pertambangan, geologi, dan sosial ekonomi.

6. Studi Dokumentasi

(31)

Setelah pengumpulan data, maka dilakukan pengolahan atau analisis data. Secara sistematis langkah-langkah untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:

1. Sebelum data dianalisis, maka data hasil angket diperiksa terlebih dahulu dengan mengecek kelengkapan jawaban responden

2. Klasifikasi data, dilakukan agar memudahkan analisis pada jawaban pertanyaan diberikan kode berupa angka maupun huruf. Data diklasifikasikan berdasarkan kriteria yang ditentukan.

3. Memasukan data yang telah diberi kode ke dalam kolom pada Ms Excel 2010. 4. Data-data yang telah terkumpul dibuat ke dalam tabel-tabel, peneliti

mentabulasikan data berdasarkan klasifikasi yang telah dibuat.

5. Menghitung presentase dengan teknik presentase dari setiap data yang diperoleh kemudian menampilkan dalam bentuk tabel.

6. Mendeskripsikan data yang diperoleh sesuai dengan pertanyaan penelitian.

H. Teknik Analisis Data

Teknik anaisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Persentase

Analisis persentase ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan responden dan fenomena-fenomena di lapangan dengan menggunakan rumus:

P = �× 100%

Keterangan: P = Persentase

f = Data yang didapatkan

n = Jumlah seluruh pilihan

(32)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014

Angka yang dimasukan ke dalam rumus persentase di atas merupakan data yang diperoleh dari hasil jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan.Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria penafsiran nilai persentase dikemukakan oleh Effendi dan Manning (1991 dalam Melly 2012, hlm 47), dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini :

Tabel 3.2

Kriteria Penilaian Persentase / Skor

Presentase Kriteria

Sumber : Effendi dan Manning, (1991 dalam Melly 2012, hlm 50)

2. Hubungan antar variabel

Untuk dapat mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel dalam peneltian ini maka diperlukan analisis yang menghubungkan antar variabel. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sarwono (2004 dalam Melly 2012, hlm 47) sebagai berikut :

(33)

Maka digunakan prosedur statistik :

a. Chi-Kuadrat

Untuk menganalisis data yang diperoleh pada penelitian ini, khususnya asosiasi data nominal dengan nominal yang memerlukan perhitungan korelasi atau hubungan antar variabel, maka digunakan prosedur analisis statistik Chi Kuadrat dengan rumus sebagai berikut :

x² = Σ (fo – fe)²

fe(Sugiyono 2011, hlm 107)

Keterangan :

x² = Nilai Chi Kuadrat

ƒo = Frekuensi Hasil Pengamatan = O (Observation) ƒe = Frekuensi Yang Diharapkan = E (Expectation)

Untuk melihat pengaruh antara dua variabel dilakukan dengan membandingkan nilai x² hitung dengan x² tabel dengan,

 Jika diperoleh hasil chi–kuadrat hitung < chi-kuadrat tabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada pengaruh antar kedua variable tersebut.

(34)

Regi Ginanjar Rosmika, 2014 b. Koefisien Kontingensi C

Koefisien Kontingensi C adalah alat pengukur untuk menentukan keeratan atau korelasi diantara dua variabel. Perhitungan prosedur statistik ini dilakukan dengan menggunakan rumus menurut Sugiyono (2011, hlm 239) sebagai berikut :

C =

2

+

2

Keterangan : C = kontingensi

N = banyaknya sampel

x²= chi-kuadrat

Agar kontingensi (C) dapat dipakai dengan menilai derajat asosiasi atau hubungan antar variabel, maka C perlu dibandingkan dengan koefisien kontingensi maksimum yang biasa terjadi, makin dekat harga C kepada Cmaks makin besar derajat asosiasi antar faktor, artinya variabel yang satu makin berkaitan dengan variabel yang lain. Adapun formula untuk mengetahui Cmaks yang dikemukakan oleh Sudjana (1992 dalam Melly 2012, hlm 50) sebagai berikut :

Cmaks

=

m

1

Keterangan :

Cmaks = C maksimal

(35)

Tabel 3.3

Penafsiran Nilai Koefisien Kontingensi

Nilai C Keterangan

C=0 Tidak mempunyai korelasi

0 < C 0,20 Korelasi rendah sekali 0,20 < C < 0,40 Cmax Korelasi rendah 0,40 < C < 0,60 Cmax Korelasi sedang 0,60 < C < 0,80 Cmax Korelasi tinggi 0,80 < C < Cmax Korelasi tinggi sekali

C = Cmax Korelasi sempurna

(36)

81 Regi Ginanjar Rosmika, 2014

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Keberadaan tiga industri pertambangan di Desa Malangnengah dengan omset yang cukup besar setiap harinya dinilai sangat berpengaruh bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa Malangnengah khususnya para penambang yang bekerja di masing-masing industri tersebut. Ketiga industri tersebut adalah Koperasi Gunung Sembung, Jaya Putra Sembung, dan PT. Hanusentra. Suatu industri dalam proses produksinya tentu membutuhkan berbagai aspek, yang dalam penelitian ini industri pertambangan dibagi menjadi empat, yaitu modal, teknologi dan peralatan, proses pertambangan, dan hasil. Modal yang dibutuhkan ketiga industri pertambangan yang dibutuhkan cukup besar dari 70 juta hingga 10 milyar rupiah, yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan penunjang proses pertambangan. Teknologi dan peralatan yang dipakai ketiga perusahaan sudah cukup modern, dimana sebagian besar proses produksi dilakukan dengan bantuan alat-alat berat seperti beko, mesin pemecah batu dan lain-lain. Proses penambangan yang dilksanakan dalam ketiga perusahaan tersebut relatif sama yaitu metode

quarry tambang terbuka, dengan bantuan alat peledak atau sering dikenal dengan istilah blasting.

Batu andesit yang dihasilkan dengan kualitas yang cukup bagus, dengan pasar produksi lokal (Purwakarta) sampai luar kota (Jakarta). Keberadaan industri pertambangan di Desa Malangnengah sangat dirasakan pengaruhnya oleh masyarakat, khussnya para penambang, yang sebagian besar masyarakat merupakan penambang.

Posisi penambang sebagai pekerja kasar dalam industri pertambangan, hal ini menyebabkan jam kerja yang tidak menentu sehingga membuat pendapatan yang didapat penambang tidak terlalu besar, namun sebagian besar penambang menilai bahwa pendapatan yang didapatkan dari pekerjaan sebagai buruh pertambangan sudah dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya seperti pemenuhan biaya makan sehari-hari dan pendidikan anak.

(37)

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Perguruan Tinggi (PT). Pemenuhan pendidikan anak masyarakat penambang, dinilai mendapat pengaruh dengan keberadaan industri pertambangan di Desa Malangnengah, yang dihasilkan dari pendapatan penambang bekerja di industri pertambangan.

B. Saran

Berdasarkan simpulan, peneliti mencoba untuk memberikan beberapa saran yang bisa dipertimbangkan. Berikut adalah saran yang peneliti ajukan:

1. Bagi Perusahaan pertambangan di Desa Malangnengah agar lebih memperhatikan kesejahteraan atau kondisi sosial ekonomi masyarakat penambang, khususnya dalam bidang pendidikan seperti memberikan program sekolah gratis bagi anak-anak tenaga kerja, agar meningkatnya kondisi sosial ekonomi tenaga kerja, khususnya para penambang.

2. Bagi pemerintah dan instansi terkait agar lebih memperhatikan dan mengawasi setiap praktika bisnis suatu industri. Dan meningkatkan kepedulian tentang tanggung jawab sosial suatu industri.

3. Bagi pemerintah Desa Malangnengah hendaknya lebih aktif sebagai penghubung antara industri pertambangan dengan masyarakat dalam menciptakan kesejahteraan dan keharmonisan antara industri, lingkungan dan masyarakat.

(38)

1 Regi Ginanjar Rosmika, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Anto.(2008). PengaruhPenambanganPasirTerhadapKualitasLahan Di KecamatanCimalakaKabupatenSumedang.SkripsiSarjana FPIPS UPI Bandung: tidakditerbitkan

Anwar, Khairil. (2011). PendapatanMasyarakat.[online]. Available at:

http://khairilanwarsemsi.blogspot.com/2011/12/pendapatan-masyarakat.html [Januari 6, 2014]

Badan Pembangunan Daerah. (2011). Peta Batas Administrasi Wilayah

KabupatenPurwakarta.Purwakarta: Kantor Badan Pembangunan Daerah.

BadanPusatStatistik. (2011a). KecamatanSukataniDalamAngka 2011.Purwakarta: Kantor BadanPusatStatistik.

BadanPusatStatistik. (2012b). KecamatanSukataniDalamAngka 2012.Purwakarta: Kantor BadanPusatStatistik.

BadanPusatStatistik. (2013c). KecamatanSukataniDalamAngka 2013.Purwakarta: Kantor BadanPusatStatistik.

Ditjen Mineral Dan Batu Bara, (1998), StandarNasional Indonesia

KlasifikasiSumberdaya Mineral Dan Cadangan,

BadanStandarisasiNasional, BSN.

Iskandar. L. Geografi3 :Kelas XII SMA dan M. Jakarta: PusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasional

Malik, Yakub. (2008) Mengenal Mineral.Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia

Mardianti.R.

(2013).SikapMasyarakatTerhadapPenambanganAndesitPadaKawasanLin

dung Di DesaMekarmanikKecamatanCimenyanKabupaten

Bandung.SkripsiSarjana FPIS UPI Bandung: tidakditerbitkan.

(39)

PetaniDesaMekarwangiKecamatanLembangKabupaten Bandung Barat.SkripsiSarjana FPIPS UPI Bandung: tidakditerbitkan.

Noor, Djauhari (2011). GeologiLingkungan.Yogyakarta:GrahaIlmu

Noor, J (2013). MetodePenelitianSkripsi, Tesis, Disertasi,danKaryaIlmiah. Jakarta: Kencana

Nurmiladiyah, M.

(2012).PengaruhKeberadaanIndustriBatuAlamTerhadapKondisiSosialEk

onomiPekerja Di

KecamatanSindangwangiKabupatenMajalengka.SkripsiSarjana FPIPS UPI Bandung: tidakditerbitkan.

Purwanto, E.A. danSulistyastuti, D.R. (2011)

MetodePenelitianKuantitatifUntukAdministrasiPublik Dan Masalah-masalahSosial.Yogyakarta: Penerbit Gaya Media.

Rahayu, SaptantidanMaryadi (2009) NuansaGeografiUntuk SMA/MA Kelas

X, Jakarta: PT. Widya Duta Grafika

Salim, H.S. (2013). HukumPenyelesaianSengketaPertambangan Di Indonesia.Bandung: PustakaRekaCipta.

Sugiyono.(2013b). MemahamiPenelitianKualitatif.Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2018a). MemahamiPenelitianKualitatif.Bandung: Alfabeta. Sukirno, Sadono. (2006). Ekonomi Pembangunan, Jakarta: Kencana.

Supramono.G. (2012).HukumPertambangan Mineral Dan Batu Bara Di

Indonesia.Jakarta: PT. RinekaCipta.

Tika, M.P. (1997). MetodePenelitianGeografi. Jakarta: PT. GramediaPustakaUtama.

Wardhana, W.A. (2004). DampakPencemaranLingkungan. Yogyakarta: PenerbitAndi.

Yulyanawati, F.

(40)

3 Regi Ginanjar Rosmika, 2014

DesaKadipatenKecamatanKadipatenKabupatenMajalengka.SkripsiSarjan

a FPIPS UPI Bandung: tidakditerbitkan.

Cholid, Idam. (2009). SektorIndustri. [online] Available at: http://mdp.ac.id/materi/EK302.002002.761.9.ppt

.

Gomis, Marchellavandra. (2011). Tahapan-TahapanPertambangan.[online] Available at: http://http://r-jotambang.blogspot.com/2011/12/tahapan-penambangan.html [Januari 6, 2014]

Jerniwati. (2011).

HubunganKeadaanSosialEkonomiterhadapPrestasiBelajarSiswa SD Negeri 7 Gandeng Kecamatan Baraka KabupatenEnrekang. [online]

Available at: https://docs.google.com/document/d/1WtG_x6jrA-Zlr8knZ2N_pWlMYKzdPzk-3bfROBKQUg4/edit [Januari 13, 2013]

Muawwanah (2013).PengertianTenagaKerja,

AngkatanKerjadanKesempatanKerja. [online] Available at: http://muawanahcius.blogspot.com/2013/04/pengertian-tenaga-kerja-angkatan-kerja.html [Januari 6, 2014]

Mursito, A.T. (2006). Analisis Tingkat KeamananGetaran Tanah

AkibatPeledakan Di Wilayah PertambanganBatuGamping. [online]

Available at:

http://elib.pdii.lipi.go.id/katalog/index.php/searchkatalog/byId/7902 [Februari 25, 2013]

Muttaqin, H. (2013).DefinisiTenagaKerja. [online] Available at: http://pustakabakul.blogspot.com/2013/04/definisi-tenaga-kerja.html [Januari 6, 2014]

Pasaribu, Arman. (2011).

AnalisisDampakPertambanganEmasTerhadapSosialEkonomiMasyarakat Di KecamatanBatang Toru KabupatenTapanuli Selatan. [online]

Available at: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/22264 [Maret 2, 2013]

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Gambar 3.1   Variabel Penelitian
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen
+4

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perkembangan teknologi Sistem Informasi khususnya bidang komputer, penulis mencoba untuk memperkenalkan komputer kepada anak-anak sedini mungkin dengan cara membuat

Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana

060886 tentang data demografi diperoleh mayoritas laki- laki 11 orang, urutan anak pertama adalah 7 orang, pekerjaan orangtua wiraswasta adalah 14 orang, jumlah saudara tiga

060886 tentang data demografi diperoleh mayoritas laki- laki 11 orang, urutan anak pertama adalah 7 orang, pekerjaan orangtua wiraswasta adalah 14 orang, jumlah saudara tiga

Analisis Dampak Pemberian Perlakuan Program Perkuliahan untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Materi Ajar Menggunakan Multi Modus Representasi. Penentuan Peningkatan

Scott continues to serve as a pastor in the local church as he has for the last 35 years, including as a lead pastor for 17 years, a youth pastor for 9 years, and then as

belajar dalam penelitian ini berupa nilai/prestasi belajar aqidah akhlak, yaitu nilai hasil tes pada materi akhlak tercela. Hasil belajar merupakan cerminan dari apa

Diagram alir sistem pada gambar 1 di atas menggambarkan alur program yang dibuat, yaitu pertama program akan membaca file konfigurasi yang berisi pengaturan database, rincian