PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA DENGAN MENERAPKAN MODEL
PRACTICE REHEARSAL PAIR DAN THINK PAIR SHARE
MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT PADA MATERI KOLOID
Oleh :
Theresia Audrin NIM 4114131006
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIW AYAT HIDUP
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIM IA DENGAN M ENERAPKAN M ODEL PRACTICE REHEARSAL PAIR DAN THINK PAIR SHARE M ENGGUNAKAN M EDIA POW ERPOINT
PADA M ATERI KOLOID
Theresia Audrin (4114131006)
ABSTRAK
Penelit ian ini adalah penelit ian eksperimen bert ujuan m enget ahui peningkat an hasil belajar kim ia sisw a dengan penerapan m odel pem belajaran Pract ice Rehearsal Pair dan m odel pem belajaran Think Pair Share dengan m enggunakan m edia Pow erpoint pada m at eri Koloid. Populasi dalam penelit ian ini adalah seluruh sisw a kelas XI IPA di SM A N 1 Tanjung M oraw a yang t erdiri 4 kelas. Pengam bilan sam pel penelit ian secara random sampling yang t erdiri dari kelas eksperimen 1 dan eksperim en II. Kelas eksperim en 1
dengan penerapan pem belajaran Pract ice Rehearsal Pair dengan m edia pow erpoint dan kelas eksperim en II dengan penerapan pem belajaran Think Pair Share dengan media Pow erpoint. Berdasarkan hasil uji persyarat an dat a, diket ahui baik dat a hasil belajar
sisw a kelas eksperim en 1 dan kelas eksperim en II dinyat akan berdist ribusi norm al dan m em iliki varian yang hom ogen. Berdasarkan hasil dat a gain, besar peningkat an hasil belajar dengan penerapan m odel Pract ice Rehearsal Pair sebesar 71 % dari nilai 31,11 m enjadi 79,94 sedangkan besar peningkat an hasil belajar dengan m odel Think Pair Share sebesar 69% dari nilai 30,75 m enjadi 79,16 . Hasil pengujian hipot esis, melalui uji t pihak kanan pada taraf signifikan α = 0,05 menunjukkan bahwa t hit ung> t t abel yait u 3,40 > 1,668, yang berart i Ho dit olak dan Ha dit erim a. Dari hasil penelit ian ini, t erdapat perbedaan hasil belajar kim ia yang signifikan ant ara penerapan m odel Pract ice Rehearsal Pair dengan m odel Think Pair Share dan besar perbedaan hasil belajar dari
DAFTAR ISI
Halam an
Lem bar Pengesahan i
Daft ar Riw ayat Hidup ii
Abst rak iii
Kat a Pengant ar iv
Daft ar isi vi
Daft ar Gam bar ix
Daft ar Tabel x
Daft ar Lam piran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Lat ar Belakang M asalah 1
1.2. Ident ifikasi M asalah 5
1.3. Rum usan M asalah 5
1.4. Bat asan M asalah 5
1.5. Tujuan Penelit ian 5
1.6. M anfaat Penelit ian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teorit is 8
2.1.1. Pengert ian Belajar Kimia 8
2.1.2. Pengert ian M engajar Kimia 9
2.2. Proses Belajar M engajar 9
2.3. Hasil Belajar Kim ia Sisw a 12
2.4. M edia pem belajaran 12
2.4.1. Pengert ian M edia 12
2.4.2. M edia Pow erpoint dalam Pem belajaran 13
2.5. M odel pem belajaran Kooperat if 14
2.5.1. Kelebihan dan Kelem ahan Pem nelajaran Kooperat if 14
2.5.2. M odel Pem belajaran Pract ie Rehearsal Pair 15
2.5.3. M odel Pem belajaran Think Pair Share 17
2.6 Sint aks M odel Pract ice Rehearsal Pair dan Think Pair Share 20
2.7. Sist em Koloid 21
2.7.1. Pengert ian Koloid 21
2.7.2. Jenis – jenis Koloid 23
2.7.3. Sifat – sifat Koloid 24
2.7.4. Koloid Liofil dan Koloid Liofob 28
2.7.5. Pem buat an Koloid 28
2.8. Kerangka Konsept ual 32
2.9. Hipot esis 32
BAB III M ETODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Wakt u Penelit ian 34
3.2. Populasi dan Sam pel 34
3.3. Variabel Penelit ian 34
3.3.1. Variabel Bebas 34
3.3.2. Variabel Terikat 34
3.3.2 Variabel Kont rol 35
3.4. Inst rum ent Penelit ian 35
3.41. Uji Validit as 35
3.4.2. Uji Reliabilit as 36
3.4.3. Daya Beda 36
3.4.4. Tingkat Kesukaran 37
3.5. Jenis dan Rancangan Penelit ian 38
3.5.1. Jenis Penelit ian 38
3.5.2. Desain Penelit ian 38
3.5.3. Prosedur Penelit ian 39
3.6. Teknik Pengum pulan Dat a 41
3.6.1. Uji Norm alit as 41
3.6.3. Uji Hipot esis 42
3.6.4. Peningkat an Hasil Belajar Kimia 43
BAB IV HASIL DAN PEM BAHASAN
4.1 Analisis Dat a Inst rum en Penelit ian 44
4.2 Analisis Dat a Hasil Penelit ian 45
4.3 Pem bahasan 48
BAB V KESIM PULAN DAN SARAN
5.1 Kesim pulan 50
5.2 Saran 50
DAFTAR TABEL
Halam an
Tabel 2.1. Perbedaan Sint aks M odel Pem belajaran 20
Tabel 2.2. Persam aan dan Perbedaan Larut an,Koloid,dan Suspensi 22
Tabel 2.3Jenis – Jenis Koloid 23
Tabel 2.4. Perbandingan sifat Koloid Liofil dan Koloid Liofob 28
Tabel 2.5. Aplikasi Koloid 31
Tabel 3.1. Desain Peneletian 38
Tabel 4.1 Rata- rata dan Standart Deviasi pada Kelas Eksperimen I 45
dan Kelas Eksperimen II
DAFTAR GAM BAR
Halam an
Gam bar 2.1. Efek Tyndall 25
Gam bar 2.2. Gerak Brow n 26
Gam bar 2.3. Elekt roforesis 26
Gam bar 2.4. Dialisis 27
DAFTAR LAM PIRAN
Halam an
Lam piran 1. Silabus 53
Lam piran 2.Rencana Pelaksanaan Pem belajaran 54
Lam piran 3. Kisi-kisi soal inst rum ent t est 68
Lam piran 4. Inst rum en Penelit ian 69
Lam piran 5. Kunci Jaw aban Inst rum en Test 74
Lam piran 6. Form at Lem bar Jaw aban 75
Lam piran 7. Lem bar Kerja I 76
Lam piran 8. Lem bar Kerja II 78
Lam piran 9. Lem bar Kerja III 80
Lam piran 10. Perhit ungan Validit as Test 82
Lam piran 11. Perhit ungan Relibilit as Test 85
Lam piran 12. Tingkat Kesukaran Soal 87
Lam piran 13. Daya Beda Soal 90
Lam piran 14. Perhit ungan Uji Norm alit as 93
Lam piran 15. Perhit ungan St andart Deviasi 97
Lam piran 16. Perhit ungan Uji Hom ogenit as 105
Lam piran 17. Perhit ungan Gain 107
Lam piran 18. Perhit ungan Uji Hipot esis 111
Lam piran 20. Tabel Nilai Krit is Dist ribusi Chi Kuadrat 120
Lam piran 21. Tabel Nilai Krit is Dist ribusi F 123
Lam piran 22. Tabel Nilai r Product M om ent 124
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina
potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang
diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan dari tingkat dasar, menengah,
dan perguruan tinggi. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah
siswa agar dapat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap belajar sebagai
bentuk perubahan perilaku belajar, sehingga tujuan pendidikan tercapai.
Pada umumnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah masih
berjalan klasikal ,artinya seorang guru di dalam kelas menghadapi sejumlah
besar siswa ( antara 30- 40 orang ) dalam waktu yang sama menyampaikan bahan
pelajaran yang sama, bahkan metode atau model yang digunakan juga sama
untuk seluruh siswa. Hal ini membuktikan bahwa guru sangat berperan aktif di
dalam kelas, sedangkan siswa hanya bersifat menerima pelajaran dari guru.
(Suryosubroto 2009).
Sikap siswa yang pasif saat proses pembelajaran juga menjadi salah satu
faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar
setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya
secara optimal. Namun, kenyataannya menunjukkan bahwa setiap siswa
mempunyai hasil yang berbeda-beda, tidak semua siswa rajin dan tidak semua
mampu melakukan penyesuaian diri dengan situasi mereka belajar. Ada siswa
yang giat belajar, ada siswa pura-pura belajar, dan ada pula siswa yang tidak mau
belajar (Dimyati,2002). Hal ini sejalan dengan dikemukakan Suyanti (2008),
Hasil-hasil harian atau pun sumatif siswa untuk pelajaran kimia masih rendah.
Salah satu penyebabnya yaitu sikap siswa yang pasif saat proses pembelajaran
berlangsung.Aktivitas siswa dalam pembelajaran mempunyai peranan penting
yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Aktivitas siswa dalam
proses belajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam
berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang
prestasi belajar ( Jannah, 2013 ).
Salah satu titik berat Pembangunan Nasional Indonesia adalah Pendidikan.
Banyak cara dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki mutu
pendidikan tersebut, baik dari proses pembelajaran maupun seluruh perangkat
yang menyokong terlaksananya pendidikan seperti : penataran guru-guru,
perbaikan kurikulum dan bantuan sarana dan prasarana pendidikan. Namun pada
kenyataannya masih banyak guru – guru menggunakan pembelajaran secara
konvensional dengan berbagai kendala yang dihadapi salah satunya kurangnya
kreatifitas guru dalam mengajar. Sistem pendidikan yang senantiasa bergantung
pada pendidik ini menyebabkan siswa kurang memiliki tingkah laku yang kritis
bahkan cara berpikir untuk mengeluarkan ide-ide yang sifatnya inovatif pun
terkesan lambat. Akibatnya siswa kurang bersemangat untuk mencapai prestasi
belajar yang tinggi.Oleh karena itu, Guru diharapkan dapat membimbing aktivitas
dan kreatifitas siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran yang sesuai.
Menurut beberapa orang siswa, diperoleh informasi bahwa kimia
merupakan pelajaran yang sulit dipahami, bahkan menjadi salah satu pelajaran
yang menakutkan bagi mereka. Pilihan jurusan terlalu awal bagi siswa
menyebabkan semangat untuk mendalami mata pelajaran kimia tidak ada,
sehingga mengakibatkan mereka lebih sulit menerima pelajaran tersebut.Mata
pelajaran kimia merupakan mata pelajaran IPA yang sarat dengan konsep, dari
konsep sederhana sampai konsep yang lebih kompleks sehingga sangatlah
diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun
konsep tersebut. Siswa sering kali memaknai konsep yang kompleks menjadi
konsep yang membingungkan dan memunculkan rasa ketidaktertarikan terhadap
materi kimia.(Nugraha,2013) Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi,
pembelajaran yang diberikan harus lebih kreatif dan interaktif agar siswa yang
awalnya tidak berminat dapat termotivasi sekaligus dapat mendorong semangat
Dengan perkembangan pendidikan yang ada, sudah terdapat model pembelajaran
yang inovatif salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif . Menurut
Slavin dalam Isjoni (2009) model pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok
heterogen. Sedangkan Hans dalam Isjoni (2009) model pembelajaran kooperatif
merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang
untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses
pembelajaran. Selanjutnya Stahl dalam Isjoni (2009) menyatakan model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan
meningkatkan sikap tolong-menolong dalam perilaku sosial.
Temuan penelitian oleh Jannah menyebutkan bahwa penerapan model
pembelajaran Think Pair Share (TPS) disertai buku saku dapat meningkatkan
aktivitas dan restasi belajar siswa kelas X-6 SMA Negeri Gondangrejo. Menurut
Puspaningtyah,dkk Persentase rata-rata keterlaksanaan RPP untuk kelas yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran TPS-PP adalah 85%, sedangkan untuk
kelas yangdibelajarkan dengan model pembelajaran TPS adalah 82%. Terdapat
perbedaan hasil belajar yangsignifikan antara siswa yang dibelajarkan
menggunakan model pembelajaran TPS-PP dengan siswayang dibelajarkan
menggunakan model pembelajaran TPS pada pokok bahasan kelarutan dan hasil
kali kelarutan. Rata-rata hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran TPS-PPlebih tinggi (88) daripada siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran TPS (86).
Dalam penelitian yang akan peneliti lakukan, pokok materi yang akan
dibahas adalah sistem koloid. Materi sistem koloid merupakan materi yang berisi
konsep- konsep yang memerlukan pemahaman siswa sehingga diharapkan siswa
dapat mengamati secara langsung agar pembelajaran lebih jelas, selain itu materi
koloid juga berhubungan dengan kehidupan sehari- hari. Agar materi ini lebih
mudah untuk diterima oleh siswa dan siswa tidak mudah merasa bosan maka perlu
diberikan suatu pembelajaran alternatif, salah satunya adalah penerapan model
keterampilan yang sesuai dengan teori yang di pelajari,dan dapat dilakukan
bersama dengan teman belajarnya. Siswa dibentuk berpasang – pasangan,di dalam
pasangan dibuat dua peran yaitu pendemonstrasi / praktikan dan
pemerhati / pengamat .Siswa yang bertugas sebagai penjelas mendemonstrasikan
cara megerjakan keterampilan sedangkan siswa bertugas pemerhati mengamati
dan menilai demonstrasi yang dilakukan oleh temannya. Kemudian siswa bertukar
peran untuk keterampilan berikutnya.
Selain model pembelajaran Practice Rehearsal Pairdiatas, pembelajaran
juga dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair SharePembelajaran ini di awali guru mengajukan pertanyaan yang
terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh peserta didik.Kemudian guru
membagi siswa dalam kelompok untuk berdiskusi .Diharapkan diskusi ini dapat
memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkan,hasil dari diskusi dari
tiap – tiap kelompok di bicarakan dengan seluruh peserta didik di dalam kelas.
Model pembelajaran yang digunakan untuk mendorong siswa memiliki kepekaan
terhadap pentingnya berjasama. Keunggulan dari metode Think Pair Share adalah
siswa tidak terlalu bergantung terhadap guru, akan tetapi dapat menambah
kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dan belajar dari
siswa lain.(Priyani,2011). Kedua model ini dapat dilakukan dengan bantuan media
powerpoint dimana inti dari pelajaran koloid di dipaparkan dalam bentuk slide.
Dari permasalahan di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
kesulitan siswa untuk memahami konsep yang diajarkan dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain: guru, model pembelajaran yang digunakan, dan latar
belakang siswa itu sendiri.
Berdasarkan latar belakang ini,peneliti tertarik melakukan penelitian dengan
judul :
Perbandingan Hasil Belajar Kimia dengan Menerapkan Model Practice
Rehearsal Pair dan Think Pair Share menggunakan Media Powerpoint pada
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, beberapa masalah
yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Apakah selama ini model pembelajaran yang digunakan tidak
membiasakan siswa supaya lebih aktif dalam proses belajar mengajar
2. Mengapa hasil belajar kimia yang rendah
3. Mengapa kurangnya minat dan keaktifan siswa dalam pelajaran kimia di
sekolah.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas , yang menjadi
rumusan masalah adalah Apakah hasil belajar kimia setelah diberikan
perlakuan model Practice Rehearsal Pair lebih tinggi dibandingkan model
Think Pair Share dengan menggunakan media Powerpoint pada
materi Koloid
1.4 Batasan Masalah
Melihat banyaknya cakupan masalah yang teridentifikasi dibanding
dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki peniliti,agar penelitian ini terarah
dan dapat dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif tipe
Practie Rehearsal Pair (praktek berpasangan) dan Think Pair Share
2. Materi yang diajarkan yaitu pokok bahasan Koloid
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester II SMA N 1
Tanjung Morawa.
1.5 Tujuan Penelitaian
Penelitian bertujuan untuk :
Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar kimia siswa dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Practice Rehearsal Pair dan
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (menggunakan media
1.6 Manfaat Penelitian
Diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang terkait diantaranya sebagai berikut :
a. Bagi Peneliti
Peneliti ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan dalam
penerapan model pembelajaran Practice Rehearsal Pair dan Think pair
Share pada pelajaran kimia SMA.
b. Bagi Siswa
Agar siswa lebih termotivasi dan menambah pemahaman terhadap
pelajaran kimia pada pokok bahasan koloid SMA.
c. Bagi Guru
Sebagai alternatif dalam mengelola pembelajaran dan dapat
menumbuhkan kreatifitas guru dalam pembelajaran.
I.7 Defenisi Operasional
Practice Rehearsal Pair
Model pembelajaran praktek berpasangan, dimana siswa dalam setiap
kelompok dibentuk berpasangan. Siswa diberi tugas dua peran yaitu sebagai
praktikan dan sebagai pemerhati . Setiap satu percobaan selesai dilakukan
siswa bertukar peran sampai seluruh percobaan selesai dilaksanakan.
Think Pair Share
Model pembelajaran yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan –
pertanyaan untuk dipikirkan secara mandiri dan kemudian diskusikan dengan
teman kelompok, kemudian hasil diskusi tersebut dibagikan kepada teman
Powerpoint
Media yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran supaya
dapat menarik siswa dengan tampilan slide yang memaparkan inti dari
materi pembelajaran.
Koloid
Materi yang akan diajarkan dalam penelitian, dimana siswa dituntut
agar dapat membedakan antara larutan, koloid, suspensi. koloid. Siswa juga
mengetahui jenis – jenis koloid, sifat – sifat koloid dan cara pembuatan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
Kesimpulan yaitu :
1. Ada perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan antara model
Practice Rehearsal Pair dan media Powerpoint dengan model
pembelajaran Think Pair Share dan media Powerpoint sebesar 2%.
Namun dapat diketahui dari perhitungan gain, peningkatan hasil belajar
yang diajarkan menggunakan Practice Rehearsal Pair dari 31%
menjadi 71% sedangkan peningkatan hasil belajar yang diajarkan
menggunakan model Think Pair Share dari 29% menjadi 69%.
2. Hasil perhitungan uji hipotesis pada taraf signifikan 5% diperoleh
t hitung > t tabel yaitu 3, 40 > 1,668 sehingga Ha diterima dan Ho
ditolak. Hal ini berarti hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Practice Rehearsal Pair dan media
Powerpoint lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan model Think Pair Share dan media Powerpoint pada
materi Koloid.
1.2. Saran
Berdasarkan Pembahasan dan kesimpulan yang telah
dikemukakan diatas maka penulis menyarankan hal – hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran
Practice Rehearsal Pair dan model Think Pair Share untuk
meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
2. Kepada peneliti lain yang akan meneliti penelitian ini dengan pokok
bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai studi perbandingan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan .Bumi Aksara : Jakarta.
Arsyad, A. 2008 . Media Pembelajaran. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Dimyanti dan Mudjiono . 2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta : Jakarta
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Negeri Medan , 2005 , Buku
Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan,
FMIPA Unimed
Harjani, Tarti . 2011. Pembelajaran Kimia Dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think Pair Share Dan Teams Games Tournament Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Dan Kemampuan Memori. Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Pendidikan Kimia . Vol : 2 No 4
Istarani. 2011 . 58 Model Pembelajaran Inovatif. Media Persada. Medan
Jannah, Rikhinati, Saputro C.N.Agung, dan Yamtinah Sri.2013. Penerapan Model
Pembelajaran Think Pair Share Disertai Buku Saku Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Kimia Pada Materi Minyak Bumi Kelas X SMA Neger Gondangrejo Tahun Pelajaran 2012 / 2013.
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal Pendidikan Kimia . Vol : 2 No 4
Kodir , A dan Sudarmono. 2011 . Pengaruh model pembelajaran kooperatif
Practice Rehearsal Pair (PRP) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi menafsirkan gambar Teknik Listrik di Smk N 2 Pamekasan. Universitas Negeri Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik
Ningsih, Rahayu, S, 2007, Sains Kimia 2, Bumi Aksara : Jakarta.
Nugraha A, Dian, VH Susanti Elvi, dan Masykuri , M, ( 2013 ), Efektivitas
Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Yang Dilengkapi Dengan Media Kartu Berpasangan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMA N 2 Karangayar Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal
Purba, Michael. 2006 . Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Priyani, Eka Niken. 2010. Pembelajaran Kimia Model Think Pair Share dan
Numbered Head Together Ditinjau Dari Kemampuan Awal Dan Aktivitas Belajar . Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jurnal
Pendidikan Kimia . Hal 50.
Puspaniftyas, aulya, parlan, Dedek. 2013. Pengaruh penerapan model
pembelajaran problem posing dalam Model pembelajaran think pair share terhadap hasil belajar Siswa kelas xi sman 10 malang pada pokok bahasan kelarutan (s) Dan hasil kali kelarutan (ksp). Universitas Negeri
Malang. Jurnal pendidikan Kimia.
Santyasa, I Wayan. 2007 . Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Universitas Pendidikan Ganesa.
Silitonga , P. M. 2011 . Statistik teori dan aplikasi dalam penelitian. Penerbit: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universiatas Negeri Medan.
Silitonga , P. M. 2011 . Metodologi Penelitian Pendidikan. Penerbit : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam , Universitas Negeri Medan
Suharsini, Maria, 2007, Kimia dan Kecakapan Hidup, Ganeca Exact, Jakarta.
Suryosubroto, B, Drs. 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Rineka Cipta : Jakarta.
Sutresna, Nana. 2005 . Kimia SMA . Bandung : Grafindo.
Suyatno . 2007. Kimia. Grasindo : Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_PowerPoint