• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inovasi Pelaku UMKM Berbasis Nasional Untuk Meningkatkan Perekonomian Nasional di Masa Pandemi COVID-19 dan Hoax

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Inovasi Pelaku UMKM Berbasis Nasional Untuk Meningkatkan Perekonomian Nasional di Masa Pandemi COVID-19 dan Hoax"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

41 | N u r f a d i l a h G u n t u r

Inovasi Pelaku UMKM Berbasis Nasional Untuk Meningkatkan Perekonomian Nasional di Masa Pandemi COVID-19 dan Hoax

Nurfadilah Guntur

1

, Abd. Rahman Yus

2

, Sudiarti Dewi Kurra

3

, Iin Dwi Aristy Putri

4

, Alim Surya Saruman

5

1, 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Makassar, Indonesia

2 Universitas Muhammadiyah Sinjai, Indonesia

4, 5 Universitas Cokroaminoto Palopo, Indonesia

halodilaah@gmail.com1, rahmanyus05@gmail.com2 , Sudiartidewi82@gmail.com3, iindwiap@uncp.ac.id4, alim.suryasr@gmail.com5

Abstract: The COVID-19 (Corona Virus Disease-19) pandemic in the metaverse era resulted in the national economy experiencing a very drastic decline. The role of the community is very significant with the aim of improving the economy during the COVID-19 pandemic, especially in the national economy and reducing hoaxes. The role of the community to improve the economy by increasing the method of Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). MSMEs were born as the basis of the economy after the monetary crisis in 1998. This indicates that MSMEs are able to survive and are also proven to absorb a larger workforce in national economic efforts. Thus, MSMEs have a strategic role that is useful for reducing the impact of the COVID-19 pandemic on the economic sector and reducing hoaxes.

Keywords: MSMEs, Improving the National Economy.

PENDAHULUAN

Pada akhir tahun 2019, dunia digemparkan kejadian yang diduga sebuah kasus pneumonia yang bersumber dari Kota Wuhan di Cina (di CNN Indonesia, 2020;

Khodafi et al., 2020; Rahmat et al., 2020;

Swarniti, 2020). Pneumonia tersebut adalah jenis virus baru dari jenis Corona Virus (Isbaniah & Susanto, 2020; Levani et al., 2021; Sari, 2020). Virus yang diberi nama COVID-19 telah menggemparkan seluruh dunia karena memiliki dampak negatif yang sangat besar. Pandemi Corona virus menunjukkan bahwa penyebarannya yang sangat signifikan, cepat, dan bahkan mengakibatkan banyak korban yang disebabkan dari virus ini, baik itu di China maupun di negara lain.

Berdasarkan data (Working Health Orginazation) WHO pada tanggal 30 Januari 2020 yang menetapkan bahwa COVID-19 sebagai virus yang menyebabkan darurat

Kesehatan Masyarakat Dunia yang meresahkan berbahaya (Public Health Emergency of International Concern). Kasus dari COVID-19 semakin meningkat dari hari ke hari, sehingga pada tanggal 11 Maret 2020 (Joyosemito & Nasir, 2021; Shafira, 2020; Sitorus & Hidayat, 2020), WHO mengumumkan bahwa wabah ini menjadi Pandemi Global. Hingga pada awal tahun

2021 COVID-19 masih belum menunjukkan penurunan dan bahkan masih menjadi permasalahan tiap negara untuk menghentikan penyebarannya.

Berdasarkan dari data COVID-19 yang di keluarkan oleh Pusat Sistem Sains dan Teknik Universitas Johns Hopkins, hingga tanggal 13 Januari 2021 kasus yang diakibatkan COVID-19 telah tercatat sebanyak 91,6 juta jiwa dan total angka kematian sebanyak 1,96 juta jiwa seluruh dunia. Indonesia juga termasuk ke dalam negara yang terkena dampak dari penyebaran virus ini. Pada tanggal 13

(2)

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1| 42 Januari tahun 2021 jumlah kasus terinfeksi

COVID-19 yakni 847 ribu jiwa dan total meninggal dunia sebanyak 24.645 jiwa.

COVID-19 telah menyebar dengan cepat ke penjuru dunia yang menyebabkan dampak yang tidak hanya berfokus pada kesehatan akan tetapi berdampak pada segala sendi-sendi kehidupan masyarakat seperti halnya dampak negatif pada perekonomian. COVID-19 sendiri memiliki dampak yang sangat besar bagi perekonomian global (Arianto, 2020; Kusno, 2020; Nasution et al., 2020; Rusiadi et al., 2020). Sejumlah negara menutup segala bentuk akses keluar dan masuk negara mereka serta menutup akses perdagangan ekspor dan impor barang. Selain itu, setiap negara juga memberlakukan sistem lockdown dan menutup berbagai fasilitas, sarana dan prasarana umum dengan tujuan Bismala untuk mengurangi penyebaran dari COVID-19.

Selain itu, dampak dari pandemi COVID-19 yang paling merasakan ialah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM) (Bismala, 2016; Suci, 2017;

Sulaksono, 2020; Winarto, 2020).

Berdasarkan dari keterangan Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) Eddy Satriya yang mengatakan bahwa “Sebanyak 2.322 Koperasi dan 185.184 UMKM terkena dampak pandemi COVID-19”. Untuk sektor UMKM yang merasakan dampaknya seperti makanan dan minuman. Kementerian Koperasi dan UMKM mengatakan “Koperasi bergerak pada bidang jasa dan produksi paling terdampak pada pandemi COVID-19”.

Pengusaha UMKM merasakan turunnya penjualan, kekurangan modal, dan terhambatnya distribusi segala kebutuhan.

Sedikitnya 39,9 persen UMKM memutuskan untuk mengurangi atau bahkan membatasi stok barang selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diakibatkan COVID-19. Sementara itu untuk 16,1 persen UMKM memilih mengurangi karyawan akibat toko fisik ditutup tanpa terkecuali pada sektor industri kreatif dan pertanian.

Berdasarkan keterangan di atas, maka dapat dilihat dampak dari COVID-19 pada perekonomian yang ada di Indonesia, yaitu:

1. Dampak pandemi COVID-19 pada sektor UMKM sangatlah berpengaruh pada kondisi perekonomian Indonesia, yang dimana kontribusi UMKM untuk perekonomian Indonesia sangatlah besar di berbagai bidang.

2. Kontribusi terhadap PDB, Jumlah kontribusi PDB dunia usaha Indonesia per tahun 2018 dengan total 14.038.598 Milyar, dengan kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 8.573.895 Milyar (61,07%).

METODE PELAKSANAAN

Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode studi pustakawan atau hasil penelitian sebelumnya yang telah di review berdasarkan jurnal pada beberapa media elektronik yakni google scholar, digital library, website dan jurnal perpustakaan.

Penelusuran jurnal ini dilakukan dengan kata kunci: UMKM di Masa Pandemi COVID-19, Ekonomi Nasional. Dari setiap hasil penelitian yang diperoleh maka dianalisis, kemudian digunakan sebagai jurnal pendukung untuk memperkuat bahwa UMKM masa Pandemi COVID-19 berpengaruh untuk Perekonomian Nasional.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dampak pandemi COVID-19 khusunya pada sektor UMKM terjadi di setiap daerah hingga ke pelosok negeri. Sekalipun disebut sebagai masalah kesehatan dunia, dampak dari pandemi COVID-19 juga berdampak di berbagai sektor terutama UMKM. Pelaku UMKM merasakan dampak negatif pandemi COVID-19 seperti halnya kurangnya produksi, jam operasional, gerak terbatas, kenaikan harga bahan baku atau bahan pokok, pengurangan karyawan, kurangnya keuntungan dan terjadinya kesalahan pahaman persepsi untuk mengurangi dampak pademi seperti halnya mudahnya mempercayai informasi yang beredar untuk meningkat perekonomian pada masa Pandemi COVID-19 yang dimana hal ini memberikan efek. Untuk menanggulangi

(3)

43 | N u r f a d i l a h G u n t u r

dampak negatif akibat pandemi, maka dari itu dibutuhkan inovasi baru bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan perekonomian nasional dengan metode berdasarkan kebutuahan masyarakat dimasa pandemi COVID-19 dan serta memastikan kebenaran informasi dari segala promosi inovasi produk UMKM.

Berdasarkan hasil dari penelitian maka dapat diketahui bahwa inovasi para pelaku UMKM bertujuan meningkatkan perekonomian nasional dan memastikan kebenaran informasi inovasi produk UMKM untuk lebih jelasnya dapat dilhat, yaitu:

1. Dukungan Sosial

Dukungan sosial merupakan salah satu sumber dari pembentuk inovasi yang berasal dari luar individual. Besarnya dukungan sosial yang diberikan pihak luar yakni pemerintah, organisasi ataupun lembaga lainnya, yang bertujuan untuk membantu lahirnya inovasi yang baru bagi para pelaku UMKM dengan memanfaatkan aplikasi untuk mempromisikan produk dan memastikan kebenaran informasi yang diakibatkan penyalagunaan IT dan inovasi para pelaku UMKM bertujuan untuk meningkatkan perekonomian nasional.

Pelaku UMKM mendapatkan berbagai kebijakan atau program yang secara tidak langsung memberikan dampak positif agar menciptakan inovasi baru di tengah pandemi COVID-19 dan ditengah maraknya penyalagunaan IT (Hoax). Hal ini sejalan dari hasil wawancara yang didapatkan bahwa melalui program BPUM dan penggunaan berita tanpa kebohongan publik. Pada bantuan modal usaha berbasis nasional tidak akan berjalan tanpa adanya pengawasan, dan pengontrolan pada fasilitas yang ada, hal inilah yang dapt mendukung pelaku UMKM dalam membuat inovasi yang baru tanpa menyalagunaan IT selama pandemi COVID-19.

Dengan adanya dukungan ini, para pelaku UMKM mampu menunjukkan bahwa inovasi mereka dapat di realisasikan dengan dukungan pihak luar (sosial) dalam mempromosikan produk mereka dengan memanfaatkan IT dan hal ini pula memberikan daya tarik

konsumen untuk melakukan berbagai transaksi baik secara online maupun secara offline agar biaya operasional produk usaha, kemudahan layanan, kelengkapan administrasi usaha dan serta peningkatan kemampuan dalam strategi pemasaran produk. Melalui dukungan tersebut, produk usaha dari pelaku UMKM dapat tersalurkan kepada konsumen demi meningkatkan perekonomian nasional di masa pandemi COVID-19 dan kepastian informasi.

Dengan demikian para pelaku UMKM juga mengakui bahwa dengan adanya bantuan ini (dukungan kepastian informasi), terdapat kekurangan yang dinilai menutupi pembelian peralatan, bahan baku dan adanya penipuan dari konsumen sehinggga para pelaku UMKM merasa belum adanya upaya secara khusus dari pihak terkait untuk memberikan pelatihan yang didapatkan pelaku UMKM dalam menghadapi pandemi COVID-19 dan maraknya penipuan atau informasi Hoax.

2. Kekuatan Pribadi

Kekuatan pribadi merupakan sumber pembentuk inovasi yang berasal dari dalam individu pelaku UMKM. Besarnya kekuatan pribadi dalam hal ini perasaan (intuisi), tingkah laku, percayaan diri, harapan, rasa bertanggung jawab dan menerima konsekuensi yang akan terjadi dari berbagai hal yang tidak di inginkan sehingga mampu untuk membantu melahirkan inovasi baru demi meningkatkan perekonomian nasional ketika dihadapkan pada sebuah masalah ataupun bencana seperti pandemi COVID- 19 dan berita Hoax.

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan pelaku UMKM yang ada di atas yang menunjukkan bahwa dengan semangat dan sadar akan tanggung jawabnya untuk menghidupi orang disekitarnya dan mendukung pemerintah untuk mengurangi berita Hoax menjadi kekuatan yang mampu mempengaruhi lahirnya inovasi baru para pelaku UMKM berbasis Nasional karena melalui inovasi tersebut sebagai dasar untuk dapat bertahan. Para pelaku UMKM memiliki keberanian untuk mengambil tindakan

(4)

P r o s i d i n g S e m i n a r N a s i o n a l D i e s N a t a l i s U N M - 6 1| 44 cepat sekalipun itu berisiko dengan cara

membatasi penjualan, menaikkan harga, mengurangi tenaga kerja, membangun komitmen bersifat jangka panjang dengan memanfaatkan IT sehingga mendapatkan keuntungan dan bertambahnya konsumen tetap.

Sekarang telah memasuki era 5.0 dimana setiap insan di paksa untuk mahir dalam menggunakan teknologi, sekiranya pandemi COVID-19 dapat dijadikan sebagai batu loncatan agar masyarakat lebih merasakan kelebihan dari teknologi, mulai dari belajar dari rumah, bekerja dari rumah, belanja dari rumah dan lain sebagainya.

Tak jarang pelaku UMKM memanfaatkan teknologi informasi dan sosial media sebagai ajang untuk mempromosikan barang dagangan mereka yang berbasis digital marketing dengan berbagai strategi, ada yang menggunakan jasa selebgram untuk membantu memasarkan dagangan, bahkan ada pula yang memanfaatkan room group sosial media whatsapp untuk membagikan postingan barang dagangan yang akan diperjual belikan.

Masyarakat dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam meningkatkan perekonomian dimasa pandemi. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa pandemi memepengaruhi perekonomian diseluruh dunia dan benar-benar mengalami kelumpuhan tanpa terkecuali indonesia. Di Indonesia sendiri para pelaku UMKM gulung tikar, karena perekonomian yang tidak stabil, dan ada juga yang berusaha untuk bertahan dan melakukan kreasi baru untuk menarik perhatian custumer.

3. Kemampuan Untuk Melakukan Untuk para pelaku UMKM yang hanya mengandalkan dukungan sosial tidak cukup untuk membangun kesadaran diri agar menciptakan inovasi baru selama pandemi COVID-19 dan maraknya berita Hoax, begitu pula bagi yang hanya mengandalkan kekuatan pribadi (internal). Berdasarkan dari hasil wawancara dengan para pelaku UMKM menunjukkan keterampilan interpersonal (komunikasi) yang dimiliki para pelaku UMKM berbasis nasional dilakukan dengan baik dan mendukung pemerintah untuk mengurangi Hoax terutama dalam memecahkan permasalahan

yakni dengan mampunya untuk menghadirkan pelanggan dan membangun hubungan emosional ataupun komitmen bersifat jangka panjang selama masa pandemi COVID-19 dan mengurangi berita hoax demi meningkatkan perekonomian nasional.

Keterampilan interpersonal yang dimiliki menjadi salah satu strategi pemasaran produk yang dapat menjadi media promosi pelaku UMKM untuk menyebarkan produk-produk usahanya dan menutupi kekurangan penjualan yang diakibat dari dampak negatif pandemi COVID-19. Dengan adanya kemampuan untuk memanfaatkan media sosial hingga saat ini pelaku UMKM mampu mendukung pemerintah dan meningkatkan perekonomian nasional. Pelaku UMKM mengaplikasikan keterampilan yang dimilikinya melalui media sosial, akan tetapi hasil wawancara yang dilakukan, menunjukkan bahwa belum efektifnya para pelaku UMKM memanfaatkannya media sosial dan serta belum mampunya masyarakat untuk dapat membedakan berita Hoax dan berita valid dalam mempromosikan berbagai produknya.

Padahal keterampilan interpersonal yang baik dimiliki para pelaku UMKM diharapkan mampu untuk diaplikasikan dalam berbagai media-media komunikasi seperti Facebook, WhatsApp, Instagram dan berbagai macam sosial media lainnya.

Selain itu pula, pelaku UMKM juga belum mampu untuk memanfaatkan segala penggunaan marketplace secara efektif dan efesien. Dari hasil penelitian yang ditemukan bahwa pelaku UMKM berbasis Nasional belum mengetahui secara detail fungsi dari marketplace dan keuntunganya, serta metode untuk menambah penjualan online pada masa pandemi demi untuk meningkatkan perekonomian nasional dan mendukung pemerintah mengatasi berita Hoax.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul “Inovasi para pelaku UMKM berbasis nasional untuk meningkatkan perekonomian nasional pada masa

(5)

45 | N u r f a d i l a h G u n t u r

Pandemi COVID-19 dan maraknya Hoax”.

Melalui tiga (3) aspek, yaitu Dukungan Sosial, Kekuatan Pribadi, dan Untuk Melakukan, maka dapat disimpulkan bahwa inovasi pelaku UMKM terbukti mempengaruhi perekonomian nasional dan mampu untuk mengurangi Hoax. (1) Dukungan sosial, dengan adanya dukungan sosial ataupun bantuan dari luar berupa BPUM dan informasi tentang ciri-ciri berita Hoax dari Pemerintah Pusat pada Bantuan Modal Usaha Berbasis Nasional yang harusnya diawasi, dikontrol dan fasilitas lain, dinilai mampu mempromosikan dan mampu membantu menutupi kerugian dimasa pandemi COVID-19 dan maraknya berita Hoax. (2) Kekuatan pribadi, kekuatan pribadi yang dimiliki pelaku UMKM berupa rasa kepercayaan dan semangat yang tinggi untuk bertahan hidup di masa pandemi COVID-19 dan para pelaku UMKM mampu mengklasifikasikan Hoax, sehingga inovasi para pelaku UMKM dapat terbentuk dengan adanya berbagai metode. (3) Kemampuan untuk melakukan, dan keterampilan melakukan inovasi serta mampunya untuk membedakan berita Hoax dikomparasikan dengan hubungan sosial atau interpersonal dari pelaku UMKM yang bertujuan meningkatkan perekonomian nasional dan mampunya untuk mengurangi hoax agar pelaku UMKM mampu mendapatkan pelanggan tetap dan memasarkan produk tanpa melanggar IT.

DAFTAR PUSTAKA

Arianto, B. (2020). Dampak pandemi COVID-19 terhadap perekonomian dunia. Jurnal Ekonomi Perjuangan, 2(2), 106–126.

Bismala, L. (2016). Model manajemen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan efektivitas usaha kecil menengah. Jurnal Entrepreneur Dan Entrepreneurship, 5(1), 19–26. di CNN Indonesia,

Isbaniah, F., & Susanto, A. D. (2020).

Pneumonia Corona Virus Infection Disease-19 (COVID-19). Journal Of The Indonesian Medical Association, 70(4),

87–94

Joyosemito, I. S., & Nasir, N. M. (2021).

Pendekatan Pemodelan Matematika Dinamis Dalam Analisis Prediksi COVID-19 Sebagai Masukan Kebijakan Pemerintah Indonesia. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UBJ, 4(1)

Kusno, F. (2020). Krisis Politik Ekonomi Global Dampak Pandemi Covid-19.

Anterior Jurnal, 19(2), 94–102.

Nasution, D. A. D., Erlina, E., & Muda, I.

(2020). Dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia.

Jurnal Benefita, 5(2), 212–224.

Rahmat, H. K., Ramadhani, R. M., Ma’rufah, N., Gustaman, F. A. I., Sumantri, S. H., & Adriyanto, A. (2020).

Bantuan China Berupa Alat Uji Cepat COVID-19 kepada Filipina: Perspektif Diplomacy and International Lobbying Theory. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 30(1), 19–27.

Rusiadi, R., Aprilia, A., Adianti, V., &

Verawati, V. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Stabilitas Ekonomi Dunia (Studi 14 Negara Berdampak Paling Parah). Jepa, 5(2), 173–182.

Sari, D. P. (2020). Kreativitas Pendidikan Karakter di Keluarga pada Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Hardiknas, 1, 107–114.

Sitorus, S. H., & Hidayat, R. (2020).

Berdaya di Era Pandemi: Peran Corporate Social Responsibility dalam Penanggulangan COVID-19. Journal of Social Development Studies, 1(2), 37–

48.

Suci, Y. R. (2017). Perkembangan UMKM (Usaha mikro kecil dan menengah) di Indonesia. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos, 6(1), 51–58.

Sulaksono, J. (2020). Peranan digital marketing bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (umkm) desa tales kabupaten kediri. Generation Journal, 4(1), 41–47.

Winarto, W. W. A. (2020). Peran Fintech dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jesya (Jurnal Ekonomi Dan Ekonomi Syariah), 3(1), 6.

Referensi

Dokumen terkait

Dampak pandemi COVID-19 pada UMKM sangat besar sehingga membutuhkan suatu strategi untuk pemulihan ekonomi bagi para pelaku usaha, salah satunya strateginya adalah meningkatkan

Hasil penelitian didapat bahwa upaya pemerintah dalam membantu pelaku usaha UMKM yang terdampak pandemi covid-19 yaitu adanya program Pemulihan Ekonomi Nasional

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kinerja UMKM di Masa Pandemi Covid-19 dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan dengan mempertahankan

Pada situasi Pandemi Covid-19 memberikan tantangan bagi para pelaku usaha atau pemilik UMKM, selain itu juga untuk mempertahankan bisnis para pelaku UMKM harus

Membangun sebuah inovasi Koperasi Berbasis Digital untuk Para Pelaku UMKM tersebut diperlukan sebuah intervensi secara khusus sekaligus menjadi sebuah tantangan bagi

Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa di dunia bisnis dan ekonomi, dalam waktu yang cukup lama, pelaku UMKM “dipaksa” untuk memutar otak dalam menentukan strategi pemasaran

Agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mampu meningkatkan omset penjualan di masa pandemi, maka diperlukan inovasi dan kreativitas pelaku usaha dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas pengelolaan SDM UMKM berbasis digital di masa pandemi COVID-19, agar para pelaku usaha dapat memahami dan mampu