• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemulihan Ekonomi UMKM Pasca Pandemi Covid- 19 Melalui Peningkatan Kualitas SDM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Strategi Pemulihan Ekonomi UMKM Pasca Pandemi Covid- 19 Melalui Peningkatan Kualitas SDM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 665-675

Strategi Pemulihan Ekonomi UMKM Pasca Pandemi Covid- 19 Melalui Peningkatan Kualitas SDM

Dewi Shinta Wulandari Lubis

1Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Sukma, Medan, Indonesia

dewishin@yahoo.com Abstrak

Sebagian besar sektor dalam perekonomian mengalami ketidak stabilan pada saat pandemi.

Salah satu sektor yang mengalami ketidak stabilan tersebut adalah sektor UMKM. Pemerintah telah membuat beberapa program untuk menyelesaikan masalah dari dampak yang diterima saat pandemi, salah satu program pemerintah itu adalah program Pemulihan Ekonomi Nasional yang dimana merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian. Pemerintah juga menjalankan program PEN sebagai respon atas penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor UMKM. Permasalahan tetap ada seperti masih tingginya tingkat pengangguran akibat pandemi. Salah satu strategi yang dapat diusulkan oleh peneliti dalam pemulihan ekonomi pada masa pandemi ini melalui peningkatan kualitas SDM sebagai stimulus yang diberikan untuk para UMKM. Penelitian ini menggunakan metode studi perpustakaan dan kualitatif untuk melahirkan interpretasi guna menangkap arti yang lebih dalam dengan mengelaborasikan literatur akan pemulihan ekonomi pada masa pandemi. Strategi yang ditekankan oleh peneliti seperti strategi peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini berpendapat bahwa fokus kepada peningkatan kualitas SDM dalam hal pendidikan dan pelatihan merupakan pilihan yang tepat untuk tetap bertahan dan bangkit dalam masa Pandemi Covid 19 dan UMKM akan mampu bersaing dan tetap menjadi sektor yang memberikan kontribusi besar bagi kemajuan perekonomian di Indonesia.

Kata Kunci: UMKM, Kualitas SDM, Pendidikan, dan Pelatihan

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada akhir Tahun 2019, Covid-19 telah menyebar di seluruh negara di dunia ini.

Banyak sektor yang mengalami penurunan diakibatkan oleh Covid-19 terutama sektor UMKM. Badan Kesehatan Internasioal (WHO) menetapkannya sebagai PHEIC pada 30 Januari 2020 didasarkan pada International Health Regulation (IHR) tahun 2005 (1). World Health Organization (WHO) telah menyatakan COVID‐19 sebagai pandemi pada bulan Maret

(2)

Publish online, Juli 2022, page 665-675 2020 (2). Di Indonesia sendiri Pandemi Covid19 telah masuk pada awal tahun 2020, yang

sangat banyak memberikan dampak terutama bagi perekonomian Indonesia. Dari segala sektor terkena dampak dari Covid19 ini terutama sektor perkenomian. Pandemi ini juga berdampak luas terhadap dunia usaha di semua tingkatan, namun dampak yang paling berat dialami oleh UMKM. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia yang telah diakui keberadaannya (3). Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam mengurangi penyebaran COVID-19 seperti ditetapkannya kebijakan social distancing yang telah dilakukan sejak awal Maret 2020 (4) dan ini berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Kebijakan ini telah menimbulkan gangguan dalam rantai nilai dunia usaha, sehingga banyak usaha di berbagai sektor berhenti operasi baik sementara maupun permanen (5).

Sektor perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat terdampak akibat pandemi COVID-19 saat ini (6). Di Indonesia, UMKM memegang hampir 99% unit usaha yang terdiri dari 783,132 usaha kecil, 63,5 juta usaha mikro, dan 6,702 usaha menengah (7). Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional tergolong tinggi, yaitu mencapai 60,34%. UMKM juga menyerap tenaga kerja nasional sebesar 97%

dibandingkan dengan usaha besar. Oleh sebab itu UMKM dapat kita katakan sebagai salah satu pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia yang telah diakui keberadaannya.

UMKM memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap PBD Negara.

Dengan kita mengetahui arti pentingnya UMKM dan juga memiliki kontribusi yang besar terhadap perekonomian negara sehingga dianggap diperlukannya langkah strategis dari pemerintah untuk mengurangi dampak negatif pandemi COVID-19 bagi UMKM.

Pemerintah telah mengadakan program bantuan untuk UMKM melalui kementerian keuangan yaitu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan total anggaran sebesar 123,47 triliun (7). Selain itu juga, melalui kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, pemerintah telah memiliki beberapa program dalam memperbaiki perekonomi melalui beberapa strategi pemulihan melalui pemberdayaan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (8). Namun sampai dengan Maret 2021, terdapat sekitar 30 juta UMKM yang mengalami kebangkrutan akibat pandemi COVID-19. Hal tersebut mengakibatkan sebanyak 7 juta pekerja di sektor UMKM kehilangan pekerjaanya (9). Kondisi UMKM seperti ini, memaksa kita untuk ikut dalam memikirkan langkah-langkah strategis dalam membantu pemulihan ekonomi untuk sektor UMKM. Peneliti dalam artikel kali ini akan mencoba membuat sebuah pendekatan dalam kerangka strategi melalui stimulus yang diberikan untuk para UMKM untuk pemulihan sektor UMKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dapat diterapkan UMKM agar dapat bertahan di masa pasca pandemi covid-19. Sangat penting untuk melakukan penelitian tentang peran UMKM dalam mendukung perekonomian Indonesia di tengah Pandemi Covid-19 karena Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional pertumbuhan ekonomi pasca dampak pandemi Covid-19.

Penelitian ini mengelaborasi strategi pemulihan ekonomi UMKM pada pasca pandemi melalui peningkatan SDM. Sudah banyak terdapat penelitian terdahulu yang membahas mengenai Pemulihan Ekonomi pada Masa Pandemi UMKM di Indonesia. Sedangkan penelitian ini lebih pada upaya strategi pemulihan ekonomi UMKM melalui peningkatan SDM yaitu dalam hal pendidikan dan pelatihan pelaku usaha. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah hanya terfokus kepada kualitas dari SDM atau para pelaku usaha dan penelitian ini hanya menggambarkan keadaan pengembangan UMKM dan dampak baik

(3)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 665-675 dalam penerapan strategi peningkatan kualitas SDM para pelaku usaha UMKM di pasca

pandemi Covid-19.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan Strategi pemulihan ekonomi UMKM pada pasca pandemi melalui peningkatan kualitas SDM pada para pelaku UMKM. Selain itu secara praktis penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada para UMKM terkait untuk mengembangkan model strategi pemulihan ekonomi ini sehingga mampu mendorong perubahan pemikirian dan dan pada akhirnya akan terjadinya peningkatan omzet usaha pelaku UMKM pada masa pasca pandemi saat ini.

1.2 Tinjauan Pustaka

A. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah UMKM merupakan unit usaha produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor ekonomi, yang menjado pembedaan antara Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah, terletak pada nilai asset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata pertahun atau jumlah pekerja tetap. Di Indonesia sendiri, definisi UMKM diatur berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Definisi menurut UU No. 20 Tahun 2008 tersebut adalah sebagai berikut (11).

a. Usaha Mikro

Usaha Mikro adalah Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undangundang. Usaha mikro merupakan unit usaha yang memiliki

(4)

Publish online, Juli 2022, page 665-675 aset paling banyak Rp 50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat

usaha dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp 300.000.000.

b. Usaha Kecil

Usaha kecil mampu memberikan lapangan kerja baru. Jika pertumbuhan penyerapan tenaga kerja oleh sektor usaha besar dan menengah konsisten, maka sasaran pengangguran bahkan jika pengembangan kewirausahaan dan penumbuhan unit usaha baru dilaksanakan secara optimal, pengangguran terbuka akan dapat ditekan Adanya lapangan kerja dan meningkatnya pendapatan diharapkan akan membantu mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera.

Sulit mewujudkannya apabila masyarakat hidup dalam kemiskinan dan tingkat pengangguran yang tinggi, akibat ketimpangan penguasaan sumber daya produktif masih sangat nyata.Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50.000.000 sampai dengan paling banyak aset Rp 500.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha memiliki hasil penjualan tahunan dari Rp 300.000.000 hingga maksimum Rp 2.500.000.000.

c. Usaha Menengah

Usaha Menengah merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-undang. Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih lebih dari Rp.500.000.000 hingga paling banyak Rp.100.000.000.000 hasil penjualan tahunan di atas Rp.2.500.000.000.000 milyar sampai paling tinggi Rp 50.000.000.000.

Menurut (12), mengatakan kebijakan yang dipandang tepat dan strategis dalam rangka pembangunan potensi wilayah adalah kebijakan pengembangan ekonomi local, semua ini telah teruji dengan telah terjadinya krisis ekonomi yang dialam oleh Indonesia beberapa kali ternyata UMKM mampu menjadi handalan dalam menghadapi krisi tersebut.

B. Kualitas SDM

Syarat mutlak untuk melaksanakan pembangunan adalah diukur dari kualitas sumber daya manusianya. Setiap manusia sekarang dituntut kompetensi individunya untuk dapat berkreatifitas dan juga berinovasi agar dapat memacu pembangunan ekonomi negara disegala bidang. Seperti yang sudah kita ketahui, meningkatkan kualitas SDM merupakan investasi manusia jangka panjang. Setiap orang menempuh jalur pendidikan tetapi tidak secara otomatis akan menjadikan dirinya berkualitas tetapi diperlukan beberapa proses selanjutnya untuk menuju SDM yang berkualitas. Namun, saat ini SDM di Indonesia masih belum memliki

(5)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 665-675 kualitas yang dapat mendukung laju pertumbuhan ekonomi secara maksimal. Hal

ini disebabkan oleh berbagai hal seperti masalah pendidikan, pelatihan, kesejahteraan sosial dan lain sebagainya.

Menurut (14), kualitas SDM memiliki dua aspek di dalamnya yaitu aspek fisik dan aspek non fisik yang menyangkut kemampuan bekerja, berpikir dan keterampilan.

Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas fisik dapat diupayakan melalui program-program peningkatan SDM itu sendiri. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas atau kemampuan-kemampuan non fisik peningkatan pendidikan dan pelatihan. Upaya inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan sumber daya manusia. (14). Pengembangan SDM merupakan upaya pengembangan manusia yang menyangkut pengembangan aktifitas dalam bidang pendidikan dan pelatihan. (15).

Menurut (16), kebijaksanaan dalam peningkatan kualitas hidup antara lain meliputi, (1) Pembangunan pendidikan akan pemperhatikan arah pembangunan ekonomi di masa yang akan datang; (2) Pembangunan kesehatan mendapat perhatian dengan menanamkan budaya hidup sehat serta memperluas cakupan pelayanan kesehatan terutama pada penduduk terpencil; (3) Untuk penduduk miskin, peningkatan kualitas dilakukan dengan memberikan keterampilan praktis, menumbuhkan sikap produktif serta mendorong semangat keswadayaan dan kemandirian untuk bersama melepas diri dari kemiskinan; (4) Menekan laju pertumbuhan penduduk dengan meningkatkan pelaksanaan gerakan keluarga berencana, serta meningkatkan keseimbangan kepadatan dan penyebaran penduduk antara lain melalui transmigrasi dan industri di pedesaan. Kualitas sumber daya manusia sangat berhubungan erat dengan pencapaian yang diingin seorang individu (17).

Oleh sebab itu, SDM yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam upaya mendukung produktivitas agar tujuan dapat tercapai dengan baik. Di dalam suatu negarapun, sumber daya manusia juga merupakan faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta memiliki daya saing yang tinggi dalam persaingan global. SDM yang berkualitas memberikan pengaruh yang sangat baik apabila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya (13).

C. Pendidikan

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan dalam rangka mengembangkan potensi diri manusia dan meningkatkan kualitas SDM. Pendidikan merupakan salah satu yang aktivitas yang mampu meningkatkan kualitas SDM.

(6)

Publish online, Juli 2022, page 665-675 Dalam hal meningkatkan pendapatan nasional pun, pendidikan merupakan hal

yang penting melalui peningkatan keterampilan dan produktifitas kerja.

Pendidikan juga mampu memberikan sumbangan pekerja yang yang berproduktif karena kualitasnya. Hal ini akan mendorong dalam peningkatan output yang diharapkan yang bermuara pada kesejahteraan penduduk. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi mutu pendidikan, semakin tinggi produktivitas tenaga kerja, dan semakin tinggi pula pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat (16). Tingginya kualitas SDM dalam hal Pendidikan akan menjadi suatu tolak ukur dalam melihat mutu SDM.

(18) menyatakan bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang mampu untuk meningkatkan atau memperbaiki keahlian SDM secara keseluruhan. Oleh karena itu pendidikan dianggap sangat penting dan mempunyai manfaat bukan karena tuntutan akan suatu dari perubahan situasi dan kondisi, kemajuan teknologi yang semakin tahun semakin maju dan semakin ketat persaingannya didalam suatu negara. Pendidikan terdapat sistem yang di dalamnya berbagai komponen dan struktur dan juga faktor pendukung lainnya yang membutuhkan SDM yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk mengerakkan segala sumber daya yang ada.

D. Pelatihan

Selain pendidikan dalam hal peningkatan kualitas SDM, ada hal lainnya yang mampu meningkatkan kualitas SDM tersebut yaitu pelatihan. Pelatihan memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas SDM. Pelatihan itu sendiri merupakan kebutuhan dalam peningkatan kualitas SDM dan pelatihan di rancang sesuai dengan kebutuhan yang ingin kita capai. Pelatihan merupakan sesuatu rangkaian kegiatan yang disusun untuk meningkatkan keterampilan, pengalaman, keahlian, penambah pengetahuan dan perubahan sikap seorang individu (19).

Untuk mengadakan suatu pelatihan harus diiringi sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan apa yang merupakan bidang dari pekerjaan itu sendiri. Kegiatan pelatihan pada dasar juga untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas SDM.

Menurut (20) pelatihan dapat membantu dalam meningkatkan daya saing baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Pelatihan juga harus dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan bagi setiap individu, tetapi banyak individu yang menganggap dengan kata ‘pelatihan’ merupakan sesuatu yang serius dan juga sesuatu yang membebankan individu. Tetapi sekarang sudah banyak konsep- konsep pelatihan yang dilakukan dengan sangat menyenangkan, sehingga individu yang mengikuti pelatihan tidak sadar bahwa mereka sedang dalam suatu pelatihan.

Begitu juga dalam hal nya peningkatan kualitas SDM dalam hal pelatihan bagi pemulihan ekonomi bagi para pelaku usaha ini, pelatihan yang kita berikan pasti tidak harus sesuatu yang serius dan akan dilakukan dengan sangat menyenangkan.

Karena didalam suatu pelatihan , kita juga harus tahu sesiap yang akan menjadi audience kita.

(7)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 665-675 Menurut (21), pelatihan dalah serangkaian aktivitas bagi individu untuk

meningkatkan keahlian dan pengetahuan secara sistematis dengan hasil akhirnya adalah memiliki kemampuan kinerja yang profesional di bidangnya. Berdasarkan pengertian init, pelatihan merupakan suatu perubahan yang sistematis dari Knowledge, Skill, Attitude dan Behaviour yang terus mengalami peningkatan yang dimiliki oleh setiap individu dengan itu akan dapat mewujudkan sasaran yang ingin dicapai. Dalam pengertian ini dapat kita tarik kesimpulan bahwa dengan diadakannya pelatihan akan menambahkan pengetahuan seorang individu sampai kepada terlihatnya perubahan sikap diakibatkan dari pelatihan tersebut.

2.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian mengenai strategi pemulihan ekonomi UMKM pada pasca pandemi melalui peningkatan kualitas SDM ini mengunakan metodologi kualitatif deskriptif.

Penelitian ini berusaha untuk memberikan deskripsi dan ekplanasi terhadap strategi pemulihan ekonomi UMKM pada saat ini. Adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu menggunakan teknik kepustakaan dengan cara membaca, menelaah dan mencatat berbagai literatur atau bahan bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan, lalu disaring dan dituangkan dalam kerangka pemikiran secara teoritis (22). Teknik ini dilakukan guna memperkuat fakta untuk membandingkan perbedaan dan atau persamaan antara teori dan praktek yang sedang penulis teliti terkait masalah strategi pemulihan ekonomi UMKM pasca pandemi melalui peningkatan kualitas SDM. Pendekatan studi kepustakaan dilakukan dengan mengamati dan menganalisis semua informasi mengenai topik penelitian. Jenis penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian terdahulu (23). Dalam penelitian ini topik utama yang akan dielaborasi adalah strategi pemulihan ekonomi UMKM pasca pandemi melalui peningkatan kualitas SDM. Dengan begitu, akan diketahui bahwa meningkatkan kualitas SDM dalam hal pendidikan dan pelatihan menjadi salah satu alternatif strategi pemulihan ekonomi UMKM pasca pandemi.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

UMKM berperan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat, pemenuhan barang dan juga jasa, mampu menciptakan lapangan pekerjaan, serta peningkatan nilai tambah sehingga menurunan angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Dari

(8)

Publish online, Juli 2022, page 665-675 apa yang sudah kita bahas sebelumnya, kita telah mengetahui bahwa

pengembangan UMKM di masa pasca Pandemi Covid-19 ini masih mengalami penurunan sehingga memaksakan pemerintah, para UMKM dan akademis untuk memikirkan strategi apa yang harus kita lakukan agar UMKM dapat tetap hidup.

Strategi yang dapat kita terapkan dalam pemulihan perekonomian UMKM ini adalah melalui peningkatan kualitas SDM para pelaku UMKM.

(24) menyimpulkan bahwa, SDM merupakan segala potensi yang ada pada manusia baik berupa akal pikiran, tenaga, keterampilan, emosi, dan sebagainya yang dapat digunakan baik untuk dirinya maupun untuk organisasi atau perusahaan (25). Sama hal nya yang dikatakan oleh (26) bahwa SDM merupakan rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi. Selain itu (18) mendefinisikan SDM merupakan kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki seseorang individu. Dari pengertian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa sumber daya manusia merupakan segala potensi yang di miliki manusia baik berupa daya pikir, tenaga, keterampilan, emosi, dan potensi lainya yang dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk memenuhi keinginannya sendiri ataupun untuk mencapai tujuan bersama. Dalam konteks pembangunan ekonomi suatu negara, salah satu faktor yang berperan penting adalah SDM.

Pembangunan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi oleh keadaan SDM. Oleh karena itu, untuk dapat mempercepat tingkat pembangunan ekonomi maka diperlukan SDM yang unggul diberbagai bidang.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, bahwa peningkatan SDM merupakan strategi yang dapat kita gunakan dikeranakan kita telah mengetahui bahwa hal tersebut sangat krusial. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sudah merupakan keharusan didalam suatu pembangunan. Setiap SDM dituntut kualitas dalam dirinya untuk mampu meningkatkan pembangunan ekonomi disegala bidang.

Beberapa pendidikan yang dapat kita berikan kepada para pelau UMKM ini adalah seperti pendidikan kewirausahaan, strategi pemasaran yang efektif dan pengelolaan keuangan sederhana serta mengenali berbagai skema pembiayaan yang dapat dimanfaatkan oleh mereka. Pendidikan ini memberikan pemahaman dan perbaikan bagi pelaku UMKM dalam pengelolaan usahanya, karakter dalam menjalankan usahanya, karena para UMKM selalu dihadapkan dengan berbagai tantangan baru seperti perkembangan teknologi, atau munculnya usaha baru yang secara langsung maupun tidak langsung dapat berpengaruh pada jalannya usaha, merencanakan dan mengatur keuangan usaha yang tepat dan juga pemasaran yang lebih efektif dan juga pengetahuan mengenai akses permodalan yang bisa didapatkan oleh para UMKM melalui lembaga-lembaga yang ditunjuk dalam pengalokasian dana bagi pelaku UMKM.

Pendidikan kita ketahui, merupakan modal dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan berpengaruh dalam hal meningkatkan pendapatan nasional melalui peningkatan keterampilan dan produktifitas kerja. Titik temu antara pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi adalah produktivitas SDM nya.

Dengan asumsi bahwa semakin tinggi mutu pendidikan maka akan semakin tinggi

(9)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 665-675 produktivitas SDM, dan semakin tinggi pula pengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi suatu masyarakat tersebut (27). Suatu negara dikatakan memiliki SDM yang berkualitas akan dilihat dari baiknya pendidikan yang diselengarakan.

Pendidikan dijadikan tolak utur dalam melihat kualitas SDM.

Selain kita meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan, kita mengetahui harus ada penambahan skill dalam hal UMKM ini yaitu kita memberikan mereka pelatihan.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan berwirausaha dan meningkatkan kualitas manajemen dan tata kelola keuangan sehingga dapat menciptakan UMKM yang mandiri. Dengan memberikan para pelaku UMKM pelatihan, akan meningkatkan kemampuan berwirausaha dari para UMKM dengan melakukan pelatihan manajemen dan strategi pemasaran. Sumber daya yang melimpah tidak bisa menjadi daya saing tanpa dibarengi dengan kapabilitas mengelola sumber daya tersebut. Pelatihan yang diberikan akan hasil dan perubahan terhadap para pelaku UMKM. Pelatihan yang akan diberikan untuk para pelaku UMKM banyak sekali, dimulai dari pelatihan dasar sebagai pelaku usaha, sampai kepada pelatihan pembangunan karakter wirausaha yang baik dan juga karakter pelayanan dalam UMKM itu sendiri.

4.

KESIMPULAN

Dampak pandemi COVID-19 pada UMKM sangat besar sehingga membutuhkan suatu strategi untuk pemulihan ekonomi bagi para pelaku usaha, salah satunya strateginya adalah meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan. Perubahan strategi ini juga memerlukan dukungan dari berbagai komponen yang ada di pemerintahan. Meningkatan kualitas SDM akan juga meningkatkan kemampuan membuat produk yang lebih unik dan istimewa agar bisa bersaing dengan produk dari bisnis besar. Selain itu akan meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam teknis produksi usaha, meningkatkan keterampilan manajerial didalam usahanya, meningkatkan pengetahuan menyusun keuangan dalam usahanya dan juga pengetahuan tentang pemasaran dan promosi yang digunakan guna memperluas jaringan pasar. Sementara itu, keterampilan para pelaku UMKM sendiri di bidang pengelolaan SDM juga harus diberikan perhatian yang tinggi, agar dapat tumbuh dan berkembang dalam mengelola faktor internal maupun eksternal di lingkungan usahanya. Pengelola SDM bagi UMKM merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki oleh para pelaku usaha. Pelatihan dan pengembangan SDM tidak terbatas pada pemilik bisnis saja, tetapi untuk semua pekerja, untuk semua aspek bisnis termasuk pengetahuan tentang tata kelola SDM di UMKM.

(10)

Publish online, Juli 2022, page 665-675

REFERENCES

1. Pandoman, A. 2020. Analisis Quietus Politik Terhadap Upaya Pemerintah Menangani Wabah Covid-19 Pasca Deklarasi Public Health Emergency Of International Concern (PHEIC). Ulumuddin: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 10(1), 1–12.

2. Kimura, F., Thangavelu, S. M., Narjoko, D., & Findlay, C. (2020). Pandemic (COVID-19) Policy, Regional Cooperation and the Emerging Global Production Network†. Asian Economic Journal, 34(1), 3–27.

3. Dewi Shinta. (2021). Penerapan Penguasaan Teknologi berbasis E-Commerce pada UMKM di Era Pandemi. SANISTEK 2021 Oktober 2021 Hal: 118 – 122.

4. Kresna, A., & Ahyar, J. (2020). Pengaruh Physical Distancing Dan Social Distancing Terhadap Kesehatan Dalam Pendekatan Linguistik. Jurnal Syntax Transformation, 1(4), 14–19.

5. Budastra, I. K. (2020). Dampak sosial ekonomi covid-19 dan program potensial untuk penanganannya: studi kasus di kabupaten lombok barat. Jurnal Agrimansion, 21(1), 48–57.

6. Sugiri, D. (2020). Menyelamatkan usaha mikro, kecil dan menengah dari dampak pandemi Covid-19. Fokus Bisnis: Media Pengkajian Manajemen Dan Akuntansi 19(1), 76–86.

7. Purwanto, N. P. (2020). Bantuan Fiskal Untuk UMKM Pada Masa Pandemi COVID-19.

Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 12(17), 19–24.

8. Kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif, 2021

9. Rachmahyanti, S. (2021). Belum Pulih, 30 Juta UMKM Bangkrut Terimbas Pandemi.

10. S. Maryama, “Penerapan E-Commerce Dalam Meningkatkan Daya Saing Usaha,” J. Liq., vol. 2, no. 1, pp. 73–79, 2013.

11. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.Pengertian usaha mikromenurut Keputusan Menteri Keuangan No.40 / KMK.O6 / 2010 tanggal 29 Januari 2010

12. Navastara, 2014.Indonesia dalam Menghadapi Era Baru Ekonomi

13. Freshka Hasiani. S dan Dewi, 2015. “Analisis Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Pelalawan’, Jom FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015.

14. Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. “ Pengembangan Sumber Daya Manusia”, Rineka Cipta, Jakarta.

15. Sein, M.T, 2009.“ Sumber Daya Manusia Konsep yang Berubah Sepanjang Sejarah ”, Prisma Voll 11, Jakarta.

16. Mulyadi, 2003.“Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Pembangunan”, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta.

17. Rahayu & Cahyono (2018). “Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Terhadap Peningkatan Etos Kerja Islami Karyawan Bank Syariah Bukopin Cabang Darmo Surabaya”. Jurnal Ekonomi Islam Volume 1 Nomor 2, Tahun 2018 Halaman 38-45.

18. Malayu S.P Hasibuan. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

19. Rozalena, Agustin & Sri Komala Dewi. (2017). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan bagi Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses.

(11)

https://journals.stimsukmamedan.ac.id/index.php/senashtek

Publish online, Juli 2022, page 665-675 20. Noe, Raymond A. (2010). Employee Training and Development. Fifth Edition. New

York: McGraw-Hill.

21. Widodo. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Pustaka Pelajar, Yogyakarta

22. Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research, ALUMNI, Bandung, 1998, hlm.78 23. Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi, PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2004, hlm.156

24. Ahmad Tohardi. 2002. “Manajemen Sumber Daya Manusia”, Bandung, Mandar Baru 25. Suherman, Eman, 2012. Kiat Sukses Membangun SDM Indonesia. Bandung:

CV.Allfabeta.

26. Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.

27. Mulyadi S. (2003). Ekonomi sumber daya manusia dalam perspektif pembangunan.

Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Pada situasi Pandemi Covid-19 memberikan tantangan bagi para pelaku usaha atau pemilik UMKM, selain itu juga untuk mempertahankan bisnis para pelaku UMKM harus

SUPIT PERTANIAN CHRISTINA LETA SALAKI INGRITH KOMBAITAN 123 Strategi Penguatan Ekonomi Kreatif Dalam Pemulihan Ekonomi Dimasa Pandemi Covid-19 Masyarakat Pesisir Di Kecamatan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas pengelolaan SDM UMKM berbasis digital di masa pandemi COVID-19, agar para pelaku usaha dapat memahami dan mampu

Dengan demikian, keterbatasan ini masih bisa dikembangkan untuk dikaji lebih dalam terkait dengan dampak atau hasil dari setiap program yang telah dicanangkan

Adapun tujuan khusus pada penelitian ini yaitu untuk meningkatkan pengatahuan bagi pelaku UMKM dimasa pandemi COVID-19 dalam upaya peningkatan pendapatan guna kelangsungan usaha

Hasil penelitian didapat bahwa upaya pemerintah dalam membantu pelaku usaha UMKM yang terdampak pandemi covid-19 yaitu adanya program Pemulihan Ekonomi Nasional

Pemulihan pasca pandemi sangat diperlukan bagi UMKM agar dapat bertahan, pada kenyataanya para UMKM banyak yang belum menerapkan strategi dalam masuk ke digital,

Dampak pandemi Covid-19 sangat terasa di dunia bisnis dan ekonomi, dalam waktu yang cukup lama, pelaku UMKM “dipaksa” untuk memutar otak dalam menentukan strategi pemasaran