• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH"

Copied!
404
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 188.44/ 463 /2020

TENTANG

STANDAR PELAYANAN PUBLIK DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERIZINAN DAN NON PERIZINAN PADA

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan kepastian tentang hak, tanggung jawab dan kewajiban seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan publik pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah serta dalam rangka mewujudkan sistem penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan azas-azas umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik, terpenuhinya hak-hak masyarakat dalam memperoleh pelayanan secara maksimal, mewujudkan partisipasi dan ketaatan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, maka perlu ditetapkan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Perizinan dan Non Perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Keputusan Gubernur tentang Standar Pelayanan Publik dan Standar Operasional Prosedur Perizinan dan Non Perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1284) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1622);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

(2)

Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724 );

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5952);

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

(3)

10. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178);

11. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 221);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1956);

14. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 85) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 90);

15. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 57 Tahun 2013 tentang Pelayanan Publik di Provinsi Kalimantan Tengah (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013 Nomor 57);

16. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2020 Nomor 21);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Standar Pelayanan Publik dan Standar Operasional Prosedur Perizinan dan Non Perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, dan Lampiran IV sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Pelaksanaan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Perizinan dan Non Perizinan dipergunakan sebagai acuan oleh pejabat penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu pada Dinas Penanaman Modal dan

(4)

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.

KETIGA : Keputusan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Palangka Raya pada tanggal 07 September 2020 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

SUGIANTO SABRAN

Tembusan :

1. Menteri Dalam Negeri;

2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;

3. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal;

4. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah;

5. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah:

Up: 1) Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalimantan Tengah; dan

2) Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Kalimantan Tengah.

6. Seluruh Kepala Perangkat Daerah Teknis terkait di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

(5)

LAMPIRAN I KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 188.44/ 463 /2020

TANGGAL 07 September 2020

A. STANDAR PELAYANAN PUBLIK (SPP) DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance), kualitas pelayanan aparatur pemerintah kepada masyarakat di semua sektor pelayanan publik harus senantiasa ditingkatkan. Terselenggaranya pelayanan publik yang prima dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, dukungan partisipasi masyarakat serta dunia usaha yang beretika, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi, membuka lapangan kerja, memperkuat kemandirian dan daya saing regional maupun nasional.

Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah saat ini memfokuskan peningkatan kinerjanya secara optimal dalam bentuk peningkatan kualitas pelayanan (public service). Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kalimantan Tengah, masyarakat akan dapat memperoleh pelayanan yang lebih baik dengan 3 PASTI yaitu KEPASTIAN PERSYARATAN, KEPASTIAN BIAYA DAN KEPASTIAN WAKTU PENYELESAIAN, karena semua proses pelayanan dilaksanakan dalam satu tempat. Guna menjamin kepastian tersebut maka diperlukan standar pelayanan sebagai acuan bagi seluruh komponen yang terkait dalam pelayanan publik di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah.

II. VISI, MISI, MAKSUD, TUJUAN, MOTTO, ASAS DAN RUANG LINGKUP a. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya selaku Lembaga Teknis

Daerah, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai visi, sebagai berikut :

”Terwujudnya Kalimantan Tengah sebagai daerah penanaman modal yang menarik, bertumbuh dan berkelanjutan dengan disertai komitmen yang kuat menuju masyarakat yang maju, mandiri dan adil”.

b. Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah adalah :

1. Penguatan kewenangan dan pelayanan di bidang penanaman modal;

2. Tercapainya target dan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di bidang penanaman modal;

3. Penentuan sektor unggulan di bidang penanaman modal sesuai potensi daerah;

4. Kerjasama internasional melalui promosi penanaman modal yang mengutamakan kepentingan nasional; dan

5. Kualitas aparatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah yang profesional.

(6)

c. Maksud ditetapkannya Standar Pelayanan Publik dan Standar Operasional Prosedur adalah memberikan pedoman penyelenggaraan layanan perizinan dan non perizinan serta layanan informasi dan pengaduan;

d. Tujuan ditetapkannya Standar Pelayanan Publik dan Standar Operasional Prosedur adalah :

1. Terwujudnya mekanisme Pelayanan Publik yang memenuhi standar pelayanan; dan

2. Terwujudnya kepastian hukum tentang hak, kewajiban, kewenangan dan tanggung jawab serta perlindungan terhadap seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizinan.

e. Motto

Motto Pelayanan Publik melalui pelayanan terpadu satu pintu adalah

”Melayani Setulus hati Untuk Mendorong Investasi”.

f. Asas

Penyelenggaraan Pelayanan Publik berdasarkan asas : 1. kepentingan umum;

2. kepastian hukum;

3. kesamaan hak;

4. keseimbangan hak dan kewajiban;

5. keprofesionalan;

6. partisipatif;

7. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;

8. keterbukaan;

9. akuntabilitas;

10. fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;

11. ketepatan waktu; dan

12. kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

g. Ruang Lingkup

1. Pelayanan Publik pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah mencakup :

1.1 Layanan Perizinan;

1.2 Layanan Non Perizinan;

1.3 Layanan Informasi; dan 1.4 Layanan Pengaduan.

2. Ruang Lingkup standar pelayanan terdiri atas : 2.1 Ruang lingkup standar pelayanan publik;

2.2 Ruang lingkup standar operasional prosedur.

3. Ruang lingkup standar pelayanan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) angka 2.1 meliputi kesehatan; perhubungan; sosial;

ketenagakerjaan; koperasi dan UKM; kelautan dan perikanan;

kehutanan; perkebunan; energi sumber daya mineral; perdagangan dan perindustrian; lingkungan hidup; tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; kebudayaan dan pariwisata;

pendidikan; pekerjaan umum dan penataan ruang; kesatuan bangsa dan politik; serta pertanahan sesuai Lampiran Keputusan Gubernur ini.

4. Ruang lingkup standar operasional prosedur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) angka 2.2 meliputi kesehatan;

(7)

perhubungan; sosial; ketenagakerjaan; koperasi dan UKM; kelautan dan perikanan; kehutanan; perkebunan; energi sumber daya mineral; perdagangan dan perindustrian; lingkungan hidup;

tanaman pangan, hortikultura dan peternakan; kebudayaan dan pariwisata; pendidikan; pekerjaan umum dan penataan ruang;

kesatuan bangsa dan politik; serta pertanahan sesuai Lampiran Keputusan Gubernur ini.

III. JENIS - JENIS PELAYANAN PUBLIK

Jenis-jenis pelayanan perizinan dan non perizinan yang dilaksanakan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut :

1. Layanan Informasi, memberikan informasi mengenai kebijakan penanaman modal, potensi daerah, promosi, standar pelayanan dan standar operasional prosedur perizinan dan non perizinan, hak dan kewajiban pelaku usaha/investor dan Survey Kepuasan Masyarakat (SKM).

2. Layanan Pengaduan, menangani administrasi berkas pengaduan dan permasalahan yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat, pelaku usaha/investor dan aparatur negara baik kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kalimantan Tengah untuk ditindaklanjuti dan diproses lebih lanjut.

3. Layanan Perizinan dan Non Perizinan, yang meliputi proses penerbitan dokumen izin dan non izin dengan rincian :

A. SEKTOR KESEHATAN Layanan Perizinan

1. Izin Mendirikan Rumah Sakit Kelas B (Umum dan Khusus).

2. Izin Operasional Rumah Sakit Kelas B (Umum dan Khusus).

3. Izin Pelayanan Radiologi.

4. Izin Operasional Klinik Madya.

5. Sertifikat Distribusi Cabang Pedagang Besar Farmasi.

6. Sertifikat Produksi Usaha Kecil Obat dan Tradisional.

7. Sertifikat Produksi Kosmetik Kelas B.

8. Sertifikat Distribusi Cabang Penyalur Alat Kesehatan;

B. SEKTOR PERHUBUNGAN Layanan Perizinan : Angkutan Jalan

1. Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang dalam Trayek;

2. Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang tidak dalam Trayek;

3. Izin Penyelenggaraan Angkutan Karyawan; dan 4. Izin Penyelenggaraan Angkutan Sewa Khusus.

Pelayaran :

1. Izin Usaha Angkutan Laut Pelayaran Rakyat (SIUPPER);

2. Izin Trayek Penyelenggaraan Angkutan Sungai dan Danau lingkup dalam Provinsi;

3. Izin Usaha Perusahaan Bongkar Muat (SIUPBM);

4. Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (SIUJPT);

5. Izin Usaha Jasa Angkutan Perairan Pelabuhan;

6. Izin Usaha Ekspedisi Muatan Kapal Laut (SIUEMKL);

(8)

7. Izin Usaha Jasa Penyewaan Peralatan Angkutan Laut atau Peralatan Jasa terkait dengan Angkutan Laut;

8. Izin Usaha Jasa Tally Mandiri;

9. Izin Usaha Depo Peti Kemas;

10. Izin Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan Pengumpan Regional;

11. Izin Pelabuhan Sungai dan Danau Trayek Lintas Kabupaten/Kota;

12. Izin Usaha Badan Usaha Pelabuhan di Pelabuhan Pengumpan Regional;

13. Izin Pengembangan Pelabuhan untuk Pelabuhan Pengumpan Regional;

14. Izin Pengoperasian Pelabuhan 24 jam untuk Pelabuhan Pengumpan Regional;

15. Izin Kerja Keruk di Wilayah Perairan Pelabuhan Pengumpan Regional;

16. Izin Reklamasi di Wilayah Perairan Pelabuhan Pengumpan Regional;

17. Izin Pengelolaan Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) di Dalam Daerah Lingkungan Kepentingan Kerja (DLKR)/Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP) Pelabuhan Pengumpan Regional;

18. Persetujuan Pengoperasian Kapal Angkutan Khusus sungai, danau dan penyeberangan antar Kabupaten/Kota (≥GT 7);

19. Persetujuan Pengoperasian Kapal Angkutan Penyeberangan antar Kabupaten/Kota (≥GT 7);

20. Persetujuan Pengoperasian Kapal Angkutan Sungai, Danau dan penyeberangan antar Kabupaten/Kota (≥GT7);

21. Izin Pembentukan Kantor Cabang Perusahaan Angkutan Laut Pelayaran Rakyat;

22. Izin Pembukaan Kantor Cabang Perusahaan Bongkar Muat;

23. Izin Pembukaan Kantor Cabang Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi;

24. Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL);

25. Izin Pembukaan Kantor Cabang Perusahaan Angkutan Laut;

26. Izin Pembukaan Kantor Cabang Depo Peti Kemas;

27. Izin Rencana Induk Pelabuhan Regional; dan

28. Izin Penetapan Daerah Lingkungan Kepentingan Kerja (DLKR) atau Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP) Pelabuhan Pengumpan Regional.

Perkeretaapian

1. Izin Usaha Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum;

2. Izin Pembangunan Prasarana Perkeretaapian Umum;

3. Izin Operasi Prasarana Perkeretaapian Umum;

4. Izin Operasi Sarana Perkeretaapian Umum;

5. Izin Prinsip Pembangunan Perkeretaapian Khusus;

6. Izin Pembangunan Kereta Api Khusus;

7. Izin Operasi Kereta Api Khusus; dan

8. Izin Usaha Penyelenggaraan Sarana Perkeretaapian Umum.

(9)

Layanan Non Perizinan

1. Rekomendasi Penetapan Lokasi Terminal Khusus;

2. Rekomendasi Izin Keruk di Pelabuhan Utama Pengumpul dan Terminal Khusus; dan

3. Rekomendasi reklamasi di Pelabuhan Utama Pengumpul dan Terminal Khusus.

C. SEKTOR SOSIAL Layanan Perizinan :

1. Izin Pengumpulan Uang atau Barang Lintas Kabupaten/Kota;

2. Izin Operasional Organisasi Sosial/Lembaga Kesejahteraan Sosial Lintas Kabupaten/Kota;

3. Izin Orang Tua Angkat untuk pengangkatan anak antar WNI;

dan

4. Izin Pengangkatan Anak oleh Orang Tua Tunggal.

Layanan Non Perizinan :

1. Rekomendasi Undian Gratis Berhadiah; dan 5. Rekomendasi Pengumpulan Uang atau Barang.

D. SEKTOR KETENAGAKERJAAN Layanan Perizinan :

1. Izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) Lintas Kabupaten/Kota;

2. Izin Kantor Cabang Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (Izin Kantor Cabang P3MI);

3. Akta Izin Pesawat Uap/Ketel Uap (Boiler).

E. SEKTOR KOPERASI DAN UKM Layanan Perizinan :

F. SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN Layanan Perizinan :

Perikanan Tangkap

1. Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP);

2. Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI);

3. Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI).

1. Izin Usaha Simpan Pinjam Koperasi;

2. Izin Usaha Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Koperasi;

3. Izin Pembukaan Kantor Cabang Koperasi Simpan Pinjam;

4. Izin Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Koperasi Simpan Pinjam; dan

5. Izin Pembukaan Kantor Kas Koperasi Simpan Pinjam.

4. SIPI Andon; dan 5. SIKPI Andon.

Kelautan dan Pesisir

1. Izin Lokasi Perairan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

dan

2. Izin Pengelolaan Perairan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran

1. Izin Pengangkutan Hasil Budidaya antar Kabupaten/Kota.

(10)

2. Surat Izin Usaha Perikanan Bidang Pengolahan Ikan.

Layanan Non Perizinan :

1. Surat Tanda Keterangan Andon G. SEKTOR KEHUTANAN

Layanan Perizinan :

1. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu di bawah 6.000 M³/tahun;

2. Izin Perluasan Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu di bawah 6.000 M³/tahun;

3. Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Bukan Kayu di bawah 6.000 Ton/tahun (IUIPHHBK);

4. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Produksi;

5. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu – Alam pada Hutan Produksi;

6. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu – Tanaman pada Hutan Produksi;

7. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu – Lindung pada Hutan Lindung; dan

8. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu dalam Hutan Alam/Hutan Tanaman.

9. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Pembangunan Fasilitas Umum yang Bersifat Non Komersil Dengan Luas Kurang Dari 5 Ha;

10. Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Pertambangan Rakyat.

Layanan Non Perizinan :

1. Rekomendasi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam (IUPHHK-HA);

2. Rekomendasi Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam (IUPHHK-HA);

3. Rekomendasi Perubahan Luasan Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam (IUPHHK-HA);

4. Rekomendasi Perluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam (IUPHHK-HA);

5. Rekomendasi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman pada Hutan Produksi (IUPHHK-HTI);

6. Rekomendasi Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman pada Hutan Produksi (IUPHHK-HTI);

7. Rekomendasi Perubahan Luasan Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman pada Hutan Produksi (IUPHHK-HTI);

8. Rekomendasi Perluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri dalam Hutan Tanaman pada Hutan Produksi (IUPHHK-HTI);

9. Rekomendasi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam (IUPHHK-RE);

10. Rekomendasi Perpanjangan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam (IUPHHK- RE);

11. Rekomendasi Perubahan Luasan Areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam (IUPHHK-RE);

(11)

12. Rekomendasi Perluasan Areal Kerja Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam (IUPHHK-RE);

13. Rekomendasi Izin Usaha Pemanfaatan Penyerapan dan/atau Penyimpanan Karbon pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung yang selanjutnya disebut IUP Rap dan/atau Pan Karbon pada Hutan Produksi dan Hutan Lindung;

14. Pertimbangan Izin Pelepasan Kawasan Hutan;

15. Rekomendasi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan; dan 16. Pertimbangan Tukar Menukar Kawasan Hutan;

H. SEKTOR PERKEBUNAN Layanan Perizinan :

1. Izin Usaha Perkebunan (IUP);

2. Izin Usaha Perkebunan untuk Budidaya (IUP-B);

3. Izin Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IUP-P);

4. Izin Perubahan Jenis Tanaman Perkebunan (IPJTP);

5. Izin Pengembangan Usaha Perkebunan untuk Pengolahan (IPUPP);

6. Izin Usaha Produksi Benih; dan 7. Izin Perluasan Kebun Baru.

Layanan Non Perizinan :

1. Rekomendasi Izin Usaha Produksi Benih Perkebunan; dan 2. Rekomendasi SP2BKS untuk Usaha Perkebunan dengan

Kebutuhan >200.001 Kecambah.

I. SEKTOR ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Layanan Perizinan :

1. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi (Baru);

2. Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (baru, perubahan dan perpanjangan);

3. Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian (baru, perubahan dan perpanjangan);

4. Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus untuk Pengangkutan dan Penjualan (baru, perubahan dan perpanjangan);

5. Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi untuk Penjualan;

6. Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) (baru, perubahan dan perpanjangan);

7. Izin Pertambangan Rakyat (IPR) (baru dan perpanjangan);

8. Penciutan Wilayah Izin Usaha Pertambangan;

9. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL);

10. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Sementara (IUPTLS);

11. Izin Operasi (IO);

12. Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL);

13. Izin Pemanfaatan Jaringan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Telekomunikasi, Multimedia, dan Informatika;

14. Izin Penggalian atau Pengeboran Air Tanah;

15. Izin Pemakaian atau Pengusahaan Air Tanah; dan 16. Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah.

(12)

Layanan Non Perizinan :

3. Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Pertambangan dan Perpanjangannya.

J. SEKTOR PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN Layanan Perizinan

1. Surat Izin Usaha Perdagangan;

2. Izin Usaha Industri (IUI);

3. Izin Perluasan Usaha Industri (IPUI);

4. Izin Usaha Kawasan Industri (IUKI); dan 5. Izin Perluasan Kawasan Industri (IPKI).

K. SEKTOR LINGKUNGAN HIDUP Layanan Perizinan :

1. SK Kelayakan Lingkungan Hidup (SKKL), khusus untuk rencana usaha dan/atau kegiatan non Online Single Submission (OSS);

2. SK Izin Lingkungan;

3. Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Provinsi (Kecuali Oli Bekas);

dan

4. Izin Pemanfaatan Limbah Cair pada Lahan Perkebunan Kelapa Sawit Lintas Kabupaten/Kota.

L. TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN Layanan Perizinan

1. Izin Usaha Tanaman Pangan;

2. Izin Usaha Hortikultura;

3. Izin Usaha Peternakan; dan 4. Izin Usaha Perbenihan Tanaman.

Layanan Non Perizinan

1. Rekomendasi Pemasukan Hewan/Ternak oleh Perusahaan;

2. Rekomendasi Pemasukan Hewan/Ternak oleh Perorangan;

3. Rekomendasi Pengeluaran Hewan/Ternak oleh Perusahaan;

4. Rekomendasi Pengeluaran Hewan/Ternak oleh Perorangan;

5. Rekomendasi Pemasukan produk hewan oleh Perusahaan;

6. Rekomendasi Pemasukan produk hewan oleh BUMN;

7. Rekomendasi Pengeluaran Produk Pangan asal Hewan/Ternak untuk Konsumsi oleh Perusahaan; dan

8. Rekomendasi Pengeluaran Produk asal Hewan/Ternak Non Konsumsi oleh Perusahaan.

9. Rekomendasi Pemasukan Benih/Bibit Ternak oleh Perusahaan;

10. Rekomendasi Pemasukan Benih/Bibit Ternak oleh Perorangan;

11. Rekomendasi Pengeluaran Benih/Bibit Ternak oleh Perusahaan; dan

12. Rekomendasi Pengeluaran Benih/Bibit Ternak oleh Perorangan.

M. KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA Layanan Perizinan

1. Izin Membawa Benda Cagar Budaya; dan 2. Izin Membawa Benda Non Cagar Budaya;

Layanan Non Perizinan

1. Rekomendasi Penetapan Wilayah Usaha (kelistrikan).

2. Persetujuan Perubahan Saham.

(13)

1. Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

N. PENDIDIKAN

Layanan Perizinan

1. Izin Pendirian Program atau Satuan Pendidikan;

2. Izin Penambahan dan Perubahan Program Keahlian pada SMK;

3. Izin Operasional Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK); dan 4. Izin Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Nonformal.

O. PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Layanan Perizinan

1. Izin Pemanfaatan dan Pengusahaan Air Permukaan;

2. Izin Pemanfaatan Ruang Manfaat Jalan dan Ruang Milik Jalan;

dan

3. Izin Penggunaan Ruang Manfaat Jalan yang memerlukan perlakuan khusus terhadap konstruksi jalan dan jembatan berupa muatan dan kendaraan dengan dimensi, muatan sumbu terberat dan/atau beban total melebihi standar.

Layanan Non Perizinan :

1. Rekomendasi Teknis Pemanfaatan dan Pengusahaan Air Permukaan;

2. Rekomendasi Penggunaan Ruang Pengawasan jalan yang tidak mengganggu keselamatan pengguna jalan dan keamanan konstruksi jalan;

3. Rekomendasi Teknis Kesesuaian Pemanfaatan Ruang Sesuai Tata Ruang Provinsi; dan

4. Rekomendasi Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara.

P. KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Layanan Non Perizinan

1. Surat Keterangan Penelitian WNI; dan 2. Surat Pemberitahuan Penelitian.

Q. PERTANAHAN

Layanan Perizinan : 1. Izin Lokasi.

IV. STANDAR PELAYANAN PUBLIK a. Standar Layanan Informasi :

Secara Langsung :

1. Pemohon mengisi daftar tamu dan/atau mengambil nomor antrian sesuai layanan yang diinginkan;

2. Pemohon menuju loket layanan sesuai nomor antrian;

3. Petugas loket memberikan informasi yang diminta oleh pemohon, apabila informasi yang diterima belum jelas, dapat diteruskan ke pejabat yang berwenang untuk memberikan informasi atau penjelasan di ruang konsultasi;

4. Media bantu informasi penanaman modal berupa : copy daftar persyaratan (ceklist) izin dan non izin, brosur, leaflet, booklet, dan website.

5. Sebelum meninggalkan loket layanan informasi, pemohon mengisi formulir Survey Kepuasan Masyarakat (SKM).

(14)

Secara Tidak Langsung :

Informasi dapat dilakukan melalui : 1. Surat menyurat ke alamat :

Kantor DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah, Jl. Tjilik Riwut Km. 5,5 Palangka Raya ;

2. E-mail : ptsp.kalteng@gmail.com ;

3. Website : https://dpmptsp.kalteng.go.id ; 4. Telepon 0536-3231414, Fax 0536-3231454;

5. Media Sosial :

- Twitter : https://twitter.com/dpmptspkalteng ;

- Instagram : https://www.instagram.com/dpmptspkalteng b. Standar Layanan Pengaduan :

Secara Langsung :

1. Pemohon mengisi daftar tamu dan/atau mengambil nomor antrian sesuai layanan yang diinginkan;

2. Pemohon menuju loket layanan sesuai nomor antrian;

3. Petugas loket menerima dan/atau mencatat pengaduan yang disampaikan dilengkapi lampiran pendukungnya;

4. Petugas memberikan jalan keluar atau keterangan bagi pengaduan yang dapat ditangani secara langsung atau memberikan tanda terima pengaduan kepada pemohon bagi pengaduan yang perlu tindak lanjut analisa atau pembahasan;

5. Dinas melakukan verifikasi dan klarifikasi ke perangkat daerah teknis terkait untuk dilakukan pengkajian;

6. Hasil tindak lanjut akan diinformasikan kepada pemohon.

7. Sebelum meninggalkan loket layanan pengaduan, pemohon mengisi formulir Survey Kepuasan Masyarakat (SKM).

Secara Tidak Langsung :

Pengaduan secara tidak langsung dapat dilakukan melalui : 2. Surat menyurat ke alamat :

Kantor DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah, Jl. Tjilik Riwut Km. 5,5 Palangka Raya ;

3. E-mail : ptsp.kalteng@gmail.com ;

4. Website : https://dpmptsp.kalteng.go.id ; 5. Telepon 0536-3231414, Fax 0536-3231454 ; 6. Media Sosial :

- Twitter : https://twitter.com/dpmptspkalteng

- Instagram : https://www.instagram.com/dpmptspkalteng 7. Laman SP4N LAPOR.

c. Standar Layanan Umum Pengajuan Izin dan Non Izin.

Dalam pengajuan permohonan izin dan non izin, wajib memenuhi persyaratan umum sebagai berikut :

1. Surat permohonan izin dan non izin ditandatangani oleh salah satu direktur di atas materai cukup dan cap perusahaan (apabila ada), apabila dalam pengajuan permohonan tidak dilakukan oleh direksi/pimpinan/pemilik, maka wajib melampirkan surat kuasa dengan format yang telah ditentukan dan ditandatangani di atas materai cukup dan cap perusahaan (apabila ada) disertai identitas kedua belah pihak;

2. Setiap pelaku usaha yang akan melakukan kegiatan usaha wajib melampirkan Nomor Izin Berusaha (NIB) yang diterbitkan melalui aplikasi Online Single Submission (OSS);

(15)

3. Setiap pelaku usaha yang mengurus dokumen izin dan non izin wajib :

(a) Memiliki Sertifikat Pendaftaran sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. Apabila belum terdaftar maka dapat melakukan pengisian formulir dan melakukan pembayaran pertama melalui loket yang disediakan;

(b) Pemenuhan kewajiban BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan tersebut pada point (a), sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Berkas permohonan disiapkan minimal 2 (dua) rangkap dan/atau sesuai kebutuhan bidang usahanya dan diajukan melalui loket layanan;

5. Berkas permohonan yang diajukan akan diproses lebih lanjut apabila berkas permohonan telah diverifikasi oleh petugas Front Office teknis dan dinyatakan lengkap dan benar sesuai ceklist persyaratan masing-masing jenis usaha.

Apabila berkas permohonan tidak lengkap, maka berkas permohonan tidak diproses lebih lanjut dan akan dikembalikan kepada pemohon disertai ceklist persyaratan kekurangannya untuk dilengkapi dan diajukan kembali;

6. Penerbitan dokumen izin diberikan berdasarkan pertimbangan teknis dari perangkat daerah terkait apabila diperlukan;

7. Untuk sektor usaha kehutanan, penerbitan dokumen izin dan non izin wajib melalui pertimbangan teknis dan rapat teknis karena terkait penggunaan kawasan hutan;

8. Dokumen izin dan non izin yang telah ditandatangani, dapat diambil di loket layanan dengan ketentuan :

- melampirkan rekaman bukti pembayaran retribusi sesuai yang diatur dalam ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

- surat kuasa pengambilan dokumen izin/non izin yang disertai identitas pemberi dan penerima kuasa.

9. Setiap pelaku usaha yang mengajukan permohonan izin dan non izin wajib mengikuti kebijakan Kepala Daerah yang tertuang dalam peraturan dan ketentuan daerah sebagai persyaratan tambahan;

10. Setiap pelaku usaha yang ingin mendapatkan pelayanan publik pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah wajib mengikuti mekanisme dan prosedur yang berlaku sesuai standar pelayanan yang telah ditetapkan sebagaimana tertuang pada Lampiran II keputusan ini.

d. Standar Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan, sebagaimana tertuang pada Lampiran III keputusan ini.

V. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

Standar Operasional Prosedur (SOP) meliputi :

a. SOP pemrosesan dokumen izin dan non izin pada DPMPTSP dan pelayanan pada Perangkat Daerah teknis terkait; dan

(16)

b. SOP pemberian pertimbangan teknis pada Perangkat Daerah teknis terkait.

c. Standar Operasional Prosedur sebagaimana point a dan b diatas sebagaimana tertuang pada Lampiran IV keputusan ini.

VI. PEMBATALAN DAN PENCABUTAN IZIN

1. Pembatalan dan pencabutan izin dan non izin dapat diberikan, dengan alasan:

a. Pelaku usaha melakukan kegiatan tidak sesuai dan/atau menyimpang dari izin yang telah diberikan dan tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan atau Berita Acara Pemeriksaan tim teknis dan/atau perangkat daerah teknis terkait, atau

b. Berdasarkan permintaan sendiri;

c. Berdasarkan putusan pengadilan.

2. Dokumen izin dan non izin yang diterbitkan tidak melalui mekanisme dan prosedur pelayanan terpadu satu pintu dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum.

3. Dengan dibatalkannya dan/atau dicabutnya izin dan non izin sebagaimana dimaksud pada angka 1 (satu), maka izin dan non izin yang telah diterbitkan dinyatakan batal secara hukum.

4. Prosedur pembatalan atau pencabutan izin dan non izin mengacu kepada peraturan perundang-undangan masing-masing sektor usaha.

B. MAKLUMAT PELAYANAN.

Maklumat Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah adalah :

”Dengan Ini Kami Menyatakan Sanggup Menyelenggarakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Yang Telah Ditetapkan dan Apabila Tidak Sesuai Standar Pelayanan yang telah ditetapkan kami siap menerima sanksi sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku”.

C. PETUGAS PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK

1. Pejabat Penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu terdiri atas : a. Penandatangan;

Penandatangan sebagaimana dimaksud adalah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah atas nama Gubernur Kalimantan Tengah sesuai pendelegasian dari Kepala Daerah.

b. Validator Lanjutan;

Validator Lanjutan sebagaimana dimaksud adalah Kepala Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Sekretaris pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah.

c. Verifikator Lanjutan;

(17)

Verifikator Lanjutan sebagaimana dimaksud adalah Kepala Seksi pada Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah.

d. Back Officer Teknis (Validator Awal dan Operator);

Back Officer Teknis sebagaimana dimaksud adalah aparatur sipil negara yang berkompeten dibidangnya dan ditugaskan oleh Kepala Perangkat Daerah Teknis terkait untuk melaksanakan tugas sebagai validator awal dan operator pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah.

e. Front Officer Teknis (Verifikator Awal);

Front Officer Teknis sebagaimana dimaksud adalah aparatur sipil negara yang berkompeten dibidangnya dan ditugaskan oleh Kepala Perangkat Daerah Teknis terkait untuk melaksanakan tugas sebagai verifikator awal pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah.

f. Tim Teknis;

Tim Teknis sebagaimana dimaksud adalah aparatur sipil negara Perangkat Daerah Teknis terkait yang berkompeten dibidangnya untuk memberikan saran dan pertimbangan teknis terkait permohonan Perizinan, Non Perizinan serta Pelayanan Informasi dan Pengaduan yang diajukan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. Petugas Layanan Informasi;

Petugas Layanan Informasi sebagaimana dimaksud adalah aparatur sipil negara pada Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah yang ditugaskan oleh Kepala Dinas untuk memberikan informasi terkait layanan publik pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah;

h. Petugas Layanan Pengaduan.

Petugas Layanan Pengaduan sebagaimana dimaksud adalah aparatur sipil negara pada Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah yang ditugaskan oleh Kepala Dinas untuk menerima, memverifikasi dan memproses layanan pengaduan yang disampaikan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

SUGIANTO SABRAN

(18)

LAMPIRAN II KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 188.44/ 463 /2020

TANGGAL 07 September 2020

A. PROSEDUR DAN MEKANISME PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN MELALUI PTSP.

A. Pemohon

1. Mengisi formulir permohonan dan melengkapi persyaratan;

2. Menyerahkan berkas kepada petugas Front Office teknis.

B. Front Office teknis

1. Menerima dan meneliti kelengkapan persyaratan/verifikasi berkas;

2. Mengembalikan berkas yang tidak lengkap kepada pemohon;

3. Mencatat berkas yang lengkap dan memenuhi persyaratan serta Memberikan nomor berkas kepada pemohon;

4. Memberikan tanda terima berkas kepada pemohon;

5. Meneruskan berkas kepada petugas Back Office teknis.

C. Back Office Teknis

1. Melakukan validasi dan data entry;

2. Membuat nota dinas telaahan dan menjadwalkan pembahasan permohonan dengan Pejabat PTSP;

3. Membuat surat permintaan pertimbangan teknis dan tenaga teknis dalam rangka peninjauan lapangan terhadap permohonan perizinan dan non perizinan sesuai disposisi Pejabat PTSP;

4. Membuat draft izin dan non izin berdasarkan pertimbangan teknis sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan diajukan kepada Pejabat PTSP secara berjenjang.

D. Tim Teknis.

1. Menunjuk petugas tim teknis untuk melakukan peninjauan lapangan sesuai surat permohonan dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah;

2. Melakukan peninjauan dan/atau pengecekan lapangan bersama tim terpadu yang dikoordinir oleh Pejabat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah dan/atau yang berwenang;

3. Membuat Berita Acara dan/atau Laporan Hasil Pemeriksaan;

4. Membuat saran/pertimbangan teknis.

E. Petugas Front Office Layanan Informasi;

Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada Pemohon.

(19)

B. BAGAN ALUR PENANDATANGAN DOKUMEN IZIN DAN NON IZIN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

SUGIANTO SABRAN

(20)

NOMOR 188.44/ 463 /2020 TANGGAL 07 September 2020

STANDAR PELAYANAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN

A. SEKTOR KESEHATAN Layanan Perizinan

1. Izin Mendirikan Rumah Sakit Kelas B (Umum dan Khusus)

1. Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Terintegrasi Elektronik;

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibidang Penanaman Modal;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Kalsifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;

7. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Persyaratan : 1. Surat permohonan ditandatangani Pimpinan diatas materai dan cap;

2. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan usaha (wajib NPWP Provinsi Kalteng);

3. Copy Akta Pendirian perusahaan dan perubahan yang terakhir;

4. Studi Kelayakan Rumah Sakit;

5. Master Plann Rumah Sakit;

6. Dokumen Detail Engineering Design;

7. Dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan;

8. Fotokopi sertifikat tanah/bukti kepemilikan tanah atas nama badan hukum pemilik rumah sakit;

9. Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan (IMB);

10. Nomor Induk Berusaha (NIB).

3. Prosedur : 1. Pemohon mengajukan permohonan kepada petugas Front Office teknis melalui loket layanan PTSP;

(21)

2. Petugas Front Office teknis melakukan verifikasi berkas permohonan, apabila lengkap dan benar maka berkas diterima dan selanjutnya memberi tanda terima berkas kepada pemohon;

3. Apabila berkas tidak/belum lengkap dan benar, maka berkas dikembalikan sepenuhnya disertai ceklist persyaratan oleh petugas Front Office teknis.

4. Berkas yang dinyatakan lengkap diagenda dan diteruskan ke Pejabat berwenang untuk disposisi, berkas diteruskan ke petugas Back Office teknis;

5. Back Office teknis membuat nota dinas terkait permohonan yang diajukan, disertai permohonan surat pertimbangan teknis ke Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Tengah;

6. Tim teknis melakukan cek lapangan dan BAP sebagai dasar pertimbangan teknis;

7. Pertimbangan teknis disampaikan ke DPMPTSP untuk proses pembuatan surat izin oleh petugas Back Office teknis;

8. Surat Izin diajukan untuk tanda tangan Kepala Dinas disertai paraf koordinasi secara berjenjang;

9. Surat Izin ditandatangani dan diserahkan ke pemohon.

4. Jangka Waktu Penyelesaian

: 1. Proses di DPMPTSP = 3 hari kerja 2. Pertimbangan Teknis = 11 hari kerja 3. Total waktu pelayanan = 14 hari kerja 5. Biaya/Tarif : Biaya layanan : Tidak dipungut biaya

6. Produk : Izin Mendirikan Rumah Sakit Kelas B (Umum dan Khusus)

7. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas

: 1. Loket Layanan

2. Aplikasi OSS dan aplikasi perizinan daerah 3. Ceklist perizinan

4. Komputer/Laptop 5. Jaringan Internet 6. Alat Tulis Kantor 8. Kompetensi

Pelaksana

Pegawai Negeri, Min. III-a;

9. Pengawasan Internal

Pejabat penyelenggara PTSP secara berjenjang;

10. Jumlah Pelaksana Minimal 1 (satu) orang 11. Pengelolaan

Pengaduan

: Website : www.dpmptsp.kalteng.go.id Email : ptsp.kalteng@gmail.com No. Hp : 0821 5512 1292

2. Izin Operasional Rumah Sakit Kelas B (Umum dan Khusus)

1. Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

(22)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Terintegrasi Elektronik;

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibidang Penanaman Modal;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Kalsifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;

7. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Persyaratan : 1. Surat permohonan ditandatangani Pimpinan diatas materai dan cap;

2. Izin Mendirikan Rumah Sakit, bagi permohonan Izin Operasional untuk pertama kali;

3. Profil Rumah Sakit, meliputi visi dan misi, lingkup kegiatan, rencana strategi, dan struktur organisasi;

4. Isian instrumen self assessment sesuai klasifikasi Rumah Sakit yang meliputi pelayanan, sumber daya manusia, peralatan, bangunan dan prasarana;

5. Gambar desain (blue print) dan foto bangunan serta sarana dan prasarana pendukung;

6. Izin penggunaan bangunan (IPB) dan sertifikat laik fungsi;

7. Dokumen pengelolaan lingkungan berkelanjutan;

8. Daftar sumber daya manusia;

9. Daftar peralatan medis dan nonmedis;

10. Daftar sediaan farmasi dan alat kesehatan;

11. Berita acara hasil uji fungsi peralatan kesehatan disertai kelengkapan berkas izin pemanfaatan dari instansi berwenang;

12. Dokumen administrasi dan manajemen;

13. Nomor Induk Berusaha (NIB);

3. Prosedur : 1. Pemohon mengajukan permohonan kepada petugas Front Office teknis melalui loket layanan PTSP;

2. Petugas Front Office teknis melakukan verifikasi berkas permohonan, apabila lengkap dan benar maka berkas diterima dan selanjutnya memberi tanda terima berkas kepada pemohon;

3. Apabila berkas tidak/belum lengkap dan benar, maka berkas dikembalikan sepenuhnya disertai ceklist persyaratan oleh petugas Front Office teknis.

(23)

4. Berkas yang dinyatakan lengkap diagenda dan diteruskan ke Pejabat berwenang untuk disposisi, berkas diteruskan ke petugas Back Office teknis;

5. Back Office teknis membuat nota dinas terkait permohonan yang diajukan, disertai permohonan surat pertimbangan teknis ke Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Tengah;

6. Tim teknis melakukan cek lapangan dan BAP sebagai dasar pertimbangan teknis;

7. Pertimbangan teknis disampaikan ke DPMPTSP untuk proses pembuatan surat izin oleh petugas Back Office teknis;

8. Surat Izin diajukan untuk tanda tangan Kepala Dinas disertai paraf koordinasi secara berjenjang.

9. Surat Izin ditandatangani dan diserahkan ke pemohon

4. Jangka Waktu Penyelesaian

: 1. Proses di DPMPTSP = 3 hari kerja 2. Pertimbangan Teknis = 11 hari kerja 3. Total waktu pelayanan = 14 hari kerja 5. Biaya/Tarif : Biaya layanan : Tidak dipungut biaya

6. Produk : Izin Operasional Rumah Sakit Kelas B (Umum dan Khusus)

7. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas

: 1. Loket Layanan

2. Aplikasi OSS dan aplikasi perizinan daerah 3. Ceklist perizinan

4. Komputer/Laptop 5. Jaringan Internet 6. Alat Tulis Kantor 8. Kompetensi

Pelaksana

Pegawai Negeri, Min. III-a;

9. Pengawasan Internal

Pejabat penyelenggara PTSP secara berjenjang;

10. Jumlah Pelaksana Minimal 1 (satu) orang 11. Pengelolaan

Pengaduan

: Website : www.dpmptsp.kalteng.go.id Email : ptsp.kalteng@gmail.com No. Hp : 0821 5512 1292

3. Izin Pelayanan Radiologi

1. Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Terintegrasi Elektronik;

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibidang Penanaman Modal;

(24)

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 780/MENKES/PER/VIII/2008 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Radiologi;

8. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Persyaratan : 1. Surat permohonan ditandatangani Pimpinan diatas materai dan cap;

2. Profil Klinik, meliputi visi dan misi, lingkup kegiatan, rencana strategi, dan struktur organisasi;

3. Data Denah, Ukuran, Konstruksi, dan Proteksi Ruangan;

4. Dokumen pengelolaan lingkungan;

5. Daftar sumber daya manusia dan Surat Tanda Registrasi;

6. Data peralatan dan Spesifikasi Teknis Radiologi;

7. Data zat radioaktif : nama dan senyawanya, aktivitas, bentuk dan sifat, jumlah prakiraan pemakaian per tahun;

8. Berita Acara Uji Fungsi Alat/ Ijin Penggunaan Alat dari BAPETEN;

9. Surat Ijin Importir Alat dari BAPETEN (untuk alat yang menggunakan radiasi pengion/Sinar-X);

10. Nomor Induk Berusaha (NIB).

3. Prosedur : 1. Pemohon mengajukan permohonan kepada petugas Front Office teknis melalui loket layanan PTSP;

2. Petugas Front Office teknis melakukan verifikasi berkas permohonan, apabila lengkap dan benar maka berkas diterima dan selanjutnya memberi tanda terima berkas kepada pemohon;

3. Apabila berkas tidak/belum lengkap dan benar, maka berkas dikembalikan sepenuhnya disertai ceklist persyaratan oleh petugas Front Office teknis.

4. Berkas yang dinyatakan lengkap diagenda dan diteruskan ke Pejabat berwenang untuk disposisi, berkas diteruskan ke petugas Back Office teknis;

5. Back Office teknis membuat nota dinas terkait permohonan yang diajukan, disertai permohonan surat pertimbangan teknis ke Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Tengah;

6. Tim teknis melakukan cek lapangan dan BAP sebagai dasar pertimbangan teknis;

(25)

7. Pertimbangan teknis disampaikan ke DPMPTSP untuk proses pembuatan surat izin oleh petugas Back Office teknis;

8. Surat Izin diajukan untuk tanda tangan Kepala Dinas disertai paraf koordinasi secara berjenjang.

9. Surat Izin ditandatangani dan diserahkan ke pemohon

4. Jangka Waktu Penyelesaian

: 1. Proses di DPMPTSP = 3 hari kerja 2. Pertimbangan Teknis = 11 hari kerja 3. Total waktu pelayanan = 14 hari kerja 5. Biaya/Tarif : Biaya layanan : Tidak dipungut biaya 6. Produk : Izin Pelayanan Radiologi

7. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas

: 1. Loket Layanan

2. Aplikasi OSS dan aplikasi perizinan daerah 3. Ceklist perizinan

4. Komputer/Laptop 5. Jaringan Internet 6. Alat Tulis Kantor 8. Kompetensi

Pelaksana

Pegawai Negeri, Min. III-a;

9. Pengawasan Internal

Pejabat penyelenggara PTSP secara berjenjang;

10. Jumlah Pelaksana Minimal 1 (satu) orang 11. Pengelolaan

Pengaduan

: Website : www.dpmptsp.kalteng.go.id Email : ptsp.kalteng@gmail.com No. Hp : 0821 5512 1292

4. Izin Operasional Klinik Madya

1. Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Terintegrasi Elektronik

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibidang Penanaman Modal;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik ;

7. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Persyaratan : 1. Surat permohonan ditandatangani Pimpinan diatas materai dan cap;

(26)

2. Profil Klinik, meliputi visi dan misi, lingkup kegiatan, rencana strategi, dan struktur organisasi;

3. Izin penggunaan bangunan (IPB) dan sertifikat laik fungsi;

4. Dokumen pengelolaan lingkungan;

5. Daftar sumber daya manusia dan Surat Tanda Registrasi;

6. Daftar peralatan medis dan nonmedis;

7. Daftar sediaan farmasi dan alat kesehatan;

8. Daftar Kemampuan pemeriksaan;

9. Dokumen administrasi dan manajemen 10. Rekomendasi Lokasi dari Kabupaten/Kota;

11. Nomor Induk Berusaha (NIB);

3. Prosedur : 1. Pemohon mengajukan permohonan kepada petugas Front Office teknis melalui loket layanan PTSP;

2. Petugas Front Office teknis melakukan verifikasi berkas permohonan, apabila lengkap dan benar maka berkas diterima dan selanjutnya memberi tanda terima berkas kepada pemohon;

3. Apabila berkas tidak/belum lengkap dan benar, maka berkas dikembalikan sepenuhnya disertai ceklist persyaratan oleh petugas Front Office teknis.

4. Berkas yang dinyatakan lengkap diagenda dan diteruskan ke Pejabat berwenang untuk disposisi, berkas diteruskan ke petugas Back Office teknis;

5. Back Office teknis membuat nota dinas terkait permohonan yang diajukan, disertai permohonan surat pertimbangan teknis ke Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Tengah;

6. Tim teknis melakukan cek lapangan dan BAP sebagai dasar pertimbangan teknis;

7. Pertimbangan teknis disampaikan ke DPMPTSP untuk proses pembuatan surat izin oleh petugas Back Office teknis;

8. Surat Izin diajukan untuk tanda tangan Kepala Dinas disertai paraf koordinasi secara berjenjang.

9. Surat Izin ditandatangani dan diserahkan ke pemohon

4. Jangka Waktu Penyelesaian

: 1. Proses di DPMPTSP = 3 hari kerja 2. Pertimbangan Teknis = 11 hari kerja 3. Total waktu pelayanan = 14 hari kerja 5. Biaya/Tarif : Biaya layanan : Tidak dipungut biaya 6. Produk : Izin Operasional Klinik Madya

7. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas

: 1. Loket Layanan

2. Aplikasi OSS dan aplikasi perizinan daerah 3. Ceklist perizinan

4. Komputer/Laptop

(27)

5. Jaringan Internet 6. Alat Tulis Kantor 8. Kompetensi

Pelaksana

Pegawai Negeri, Min. III-a;

9. Pengawasan Internal

Pejabat penyelenggara PTSP secara berjenjang;

10. Jumlah Pelaksana Minimal 1 (satu) orang 11. Pengelolaan

Pengaduan

: Website : www.dpmptsp.kalteng.go.id Email : ptsp.kalteng@gmail.com No. Hp : 0821 5512 1292

5. Sertifikat Distribusi Cabang Pedagang Besar Farmasi

1. Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Terintegrasi Elektronik;

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibidang Penanaman Modal;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pedagang Besar Farmasi;

7. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Persyaratan : 1. Surat permohonan ditandatangani Pimpinan diatas materai dan cap;

2. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan usaha (wajib NPWP Provinsi Kalteng);

3. Izin Lingkungan atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) Sesuai Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan;

4. Peta Lokasi dan Denah Bangunan;

5. Fotokopi sertifikat/akte jual beli (milik sendiri) / perjanjiaan sewa menyewa / kontrak min 2 tahun (Untuk Sewa);

6. Salinan KTP Direktur/ Kepala Cabang;

7. Susunan Direksi dan Struktur Organisasi Beserta Deskripsi Tugas;

8. Pernyataan Komisaris/dewan pengawas dan direktur/pengurus tidak pernah terlibat, baik

(28)

langsung atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi;

9. Fotocopy KTP Apoteker Penanggung Jawab;

10. Fotokopy Surat Ijin Praktik Apoteker;

11. Surat Pernyataan bersedia bekerja penuh (Full Time) dari Apoteker/Penanggungjawab diatas Materai 6.000,-;

12. copy perjanjian kerja atau perjanjian melakukan pekerjaan

13. Daftar Peralatan Gudang dan daftar Peralatan Bengkel;

14. Perlengkapan Administrasi (Kartu Persediaan, Kartu Pembelian, Kartu Pemeriksaan, Kartu Gudang, Kartu Barang, Kartu Penjualan, Faktur Penjualan, SPB, Surat Pesanan,Daftar Peralatan Gudang);

15. Fotocopy Sertifikat Distribusi Pedagang Besar Farmasi Pusat;

16. Fotocopy Sertifikat Distribusi Cabang Pedagang Besar Farmasi lama;

17. Nomor Induk Berusaha (NIB);

18. Rekomendasi Pemenuhan Cara Distribusi Obat Yang Benar (CDOB) dari BPOM setempat.

3. Prosedur : 1. Pemohon mengajukan permohonan kepada petugas Front Office teknis melalui loket layanan PTSP;

2. Petugas Front Office teknis melakukan verifikasi berkas permohonan, apabila lengkap dan benar maka berkas diterima dan selanjutnya memberi tanda terima berkas kepada pemohon;

3. Apabila berkas tidak/belum lengkap dan benar, maka berkas dikembalikan sepenuhnya disertai ceklist persyaratan oleh petugas Front Office teknis.

4. Berkas yang dinyatakan lengkap diagenda dan diteruskan ke Pejabat berwenang untuk disposisi, berkas diteruskan ke petugas Back Office teknis;

5. Back Office teknis membuat nota dinas terkait permohonan yang diajukan, disertai permohonan surat pertimbangan teknis ke Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Tengah;

6. Tim teknis melakukan cek lapangan dan BAP sebagai dasar pertimbangan teknis;

7. Pertimbangan teknis disampaikan ke DPMPTSP untuk proses pembuatan surat izin oleh petugas Back Office teknis;

8. Surat Izin diajukan untuk tanda tangan Kepala Dinas disertai paraf koordinasi secara berjenjang.

9. Surat Izin ditandatangani dan diserahkan ke pemohon

4. Jangka Waktu Penyelesaian

: 1. Proses di DPMPTSP = 3 hari kerja 2. Pertimbangan Teknis = 11 hari kerja

(29)

3. Total waktu pelayanan = 14 hari kerja 5. Biaya/Tarif : Biaya layanan : Tidak dipungut biaya

6. Produk : Sertifikat Distribusi Cabang Pedagang Besar Farmasi 7. Sarana, prasarana,

dan/atau fasilitas

: 1. Loket Layanan

2. Aplikasi OSS dan aplikasi perizinan daerah 3. Ceklist perizinan

4. Komputer/Laptop 5. Jaringan Internet 6. Alat Tulis Kantor 8. Kompetensi

Pelaksana

Pegawai Negeri, Min. III-a;

9. Pengawasan Internal

Pejabat penyelenggara PTSP secara berjenjang;

10. Jumlah Pelaksana Minimal 1 (satu) orang 11. Pengelolaan

Pengaduan

: Website : www.dpmptsp.kalteng.go.id Email : ptsp.kalteng@gmail.com No. Hp : 0821 5512 1292

6. Sertifikat Produksi Usaha Kecil Obat Tradisional

1. Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Terintegrasi Elektronik;

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibidang Penanaman Modal;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 006 Tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional;

7. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah.

2. Persyaratan : 1. Surat permohonan ditandatangani Pimpinan diatas materai dan cap;

2. Susunan Direksi dan Struktur Organisasi Beserta Deskripsi Tugas

3. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan usaha (wajib NPWP Provinsi Kalteng);

4. Salinan KTP Direktur/ Kepala Cabang

5. Fotokopi sertifikat/akte jual beli (milik sendiri) / perjanjiaan sewa menyewa / kontrak min 2 tahun (Untuk Sewa);

(30)

6. Pernyataan Komisaris/dewan pengawas dan direktur/pengurus tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi;

7. Fotocopy KTP Apoteker Penanggung Jawab;

8. Fotokopy Surat Ijin Praktik Apoteker;

9. Surat Pernyataan bersedia bekerja penuh (Full Time) dari Apoteker/Penanggungjawab diatas Materai 6.000,-;

10. copy perjanjian kerja atau perjanjian melakukan pekerjaan

11. Daftar peralatan dan mesin-mesin yang digunakan 12. Diagram/alur proses produksi masing-masing

bentuk sediaan obat tradisional yang akan dibuat 13. Daftar jumlah tenaga kerja dan tempat

penugasannya

14. Perlengkapan Administrasi (Kartu Persediaan, Kartu Pembelian, Kartu Pemeriksaan, Kartu Gudang, Kartu Barang, Kartu Penjualan, Faktur Penjualan, SPB, Surat Pesanan,Daftar Peralatan Gudang);

15. Nomor Induk Berusaha (NIB);

16. Rekomendasi dari BPOM setempat.

3. Prosedur : 1. Pemohon mengajukan permohonan kepada petugas Front Office teknis melalui loket layanan PTSP;

2. Petugas Front Office teknis melakukan verifikasi berkas permohonan, apabila lengkap dan benar maka berkas diterima dan selanjutnya memberi tanda terima berkas kepada pemohon;

3. Apabila berkas tidak/belum lengkap dan benar, maka berkas dikembalikan sepenuhnya disertai ceklist persyaratan oleh petugas Front Office teknis.

4. Berkas yang dinyatakan lengkap diagenda dan diteruskan ke Pejabat berwenang untuk disposisi, berkas diteruskan ke petugas Back Office teknis;

5. Back Office teknis membuat nota dinas terkait permohonan yang diajukan, disertai permohonan surat pertimbangan teknis ke Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Tengah;

6. Tim teknis melakukan cek lapangan dan BAP sebagai dasar pertimbangan teknis;

7. Pertimbangan teknis disampaikan ke DPMPTSP untuk proses pembuatan surat izin oleh petugas Back Office teknis;

8. Surat Izin diajukan untuk tanda tangan Kepala Dinas disertai paraf koordinasi secara berjenjang.

9. Surat Izin ditandatangani dan diserahkan ke pemohon

4. Jangka Waktu Penyelesaian

: 1. Proses di DPMPTSP = 3 hari kerja 2. Pertimbangan Teknis = 11 hari kerja

(31)

3. Total waktu pelayanan = 14 hari kerja 5. Biaya/Tarif : Biaya layanan : Tidak dipungut biaya

6. Produk : Sertifikat Produksi Usaha Kecil Obat Tradisional 7. Sarana, prasarana,

dan/atau fasilitas

: 1. Loket Layanan

2. Aplikasi OSS dan aplikasi perizinan daerah 3. Ceklist perizinan

4. Komputer/Laptop 5. Jaringan Internet 6. Alat Tulis Kantor 8. Kompetensi

Pelaksana

Pegawai Negeri, Min. III-a;

9. Pengawasan Internal

Pejabat penyelenggara PTSP secara berjenjang;

10. Jumlah Pelaksana Minimal 1 (satu) orang 11. Pengelolaan

Pengaduan

: Website : www.dpmptsp.kalteng.go.id Email : ptsp.kalteng@gmail.com No. Hp : 0821 5512 1292

7. Sertifikat Produksi Kosmetik Kelas B

1. Dasar Hukum : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Terintegrasi Elektronik;

4. Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dibidang Penanaman Modal;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 63 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1175/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Izin Produksi Kosmetika;

7. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu pada DPMPTSP Provinsi Kalimantan Tengah.

(32)

2. Persyaratan : 1. Surat permohonan ditandatangani Pimpinan diatas materai dan cap;

2. Susunan Direksi dan Struktur Organisasi Beserta Deskripsi Tugas

3. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan usaha (wajib NPWP Provinsi Kalteng);

4. Salinan KTP Direktur/ Kepala Cabang

5. Fotokopi sertifikat/akte jual beli (milik sendiri) / perjanjiaan sewa menyewa / kontrak min 2 tahun (Untuk Sewa);

6. Pernyataan Komisaris/dewan pengawas dan direktur/pengurus tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang farmasi;

7. Fotocopy KTP Apoteker Penanggung Jawab;

8. Fotokopy Surat Ijin Praktik Apoteker;

9. Surat Pernyataan bersedia bekerja penuh (Full Time) dari Apoteker/Penanggungjawab diatas Materai 6.000,-;

10. copy perjanjian kerja atau perjanjian melakukan pekerjaan

11. Daftar peralatan dan mesin-mesin yang digunakan 12. Diagram/alur proses produksi masing-masing

bentuk sediaan Kosmetik yang akan dibuat

13. Daftar jumlah tenaga kerja dan tempat penugasannya

14. Perlengkapan Administrasi (Kartu Persediaan, Kartu Pembelian, Kartu Pemeriksaan, Kartu Gudang, Kartu Barang, Kartu Penjualan, Faktur Penjualan, SPB, Surat Pesanan,Daftar Peralatan Gudang);

15. Nomor Induk Berusaha (NIB);

16. Rekomendasi dari BPOM setempat.

3. Prosedur : 1. Pemohon mengajukan permohonan kepada petugas Front Office teknis melalui loket layanan PTSP;

2. Petugas Front Office teknis melakukan verifikasi berkas permohonan, apabila lengkap dan benar maka berkas diterima dan selanjutnya memberi tanda terima berkas kepada pemohon;

3. Apabila berkas tidak/belum lengkap dan benar, maka berkas dikembalikan sepenuhnya disertai ceklist persyaratan oleh petugas Front Office teknis.

4. Berkas yang dinyatakan lengkap diagenda dan diteruskan ke Pejabat berwenang untuk disposisi, berkas diteruskan ke petugas Back Office teknis;

5. Back Office teknis membuat nota dinas terkait permohonan yang diajukan, disertai permohonan surat pertimbangan teknis ke Dinas Kesehatan Prov. Kalimantan Tengah;

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Pengendalian Intern yang dimaksud dalam PP 60 tahun 2008 merupakan suatu proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus

Pelayanan Membuat surat permohonan Rekomendasi Pemanfaatan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten ditujukan kepada Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

bahwa dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan asas penyelenggaraan pemerintah yang baik serta untuk mewujudkan kepastian hak dan

bahwa untuk mewujudkan kepastian tentang hak dan kewajiban semua pihak terkait dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan sesuai dengan sistem dan asas-asas

Sebagai upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan

Peraturan Gubernur Aceh Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

bahwa dalam rangka mewujudkan kepercayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kantor Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Purbalingga

Bahwa untuk mewujudkan kepastian tentang hak, tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan seluruh pihak terkait dalam penyelenggaraan pelayanan informasi publik di