• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN... i. HALAMAN SAMPUL DALAM... i. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM... ii. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN... i. HALAMAN SAMPUL DALAM... i. HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM... ii. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

i DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA HUKUM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... ix

DAFTAR ISI ... x

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Ruang Lingkup Masalah ... 5

1.4 Orisinalitas Penelitian ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

a. Tujuan Umum ... 7

b. Tujuan Khusus ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

a. Manfaat Teoritis ... 8

(2)

ii

b. Manfaat Praktis ... 8

1.7 Landasan Teoritis ... 9

1.8 Metode Penelitian... 12

a. Jenis Penelitian ... 12

b. Jenis Pendekatan ... 13

c. Sumber Bahan Hukum... 14

d. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 14

e. Teknik Analisis Bahan Hukum... 15

BAB II. TINJAUAN UMUM TENTANG HAK CIPTA DAN KARYA CIPTA TARI ... 16

2.1. Hak Cipta ... 16

2.1.1. Pengertian Hak Cipta Dan Dasar Hukumnya ... 16

2.1.2. Subyek Hak Cipta ... 23

2.1.3. Obyek Hak Cipta………..27

2.2. Karya Cipta Tari ... 28

2.2.1. Pengertian Karya Cipta Tari Dan Dasar Hukumnya ... 28

2.2.2. Proses Penciptaan Karya Cipta Tari ... 28

2.2.3. Jenis-jenis Karya Cipta Tari……….36

BAB III. KEPEMILIKAN HAK CIPTA TERHADAP TARI HASIL KARYA MAHASISWA ... 38

3.1. Peranan Dosen Pembimbing Terhadap Karya Cipta Tari Hasil Karya Mahasiswa ... 38

(3)

iii

3.2. Kepemilikan Hak Cipta Terhadap Tari Hasil Karya Mahasiswa Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak

Cipta... 43

BAB IV. PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HAK CIPTA TARI HASIL KARYA MAHASISWA DI INSTITUT SENI INDONESIA DI DENPASAR ... 48

4.1. Penerapan Perlindungan Hak Atas Karya Cipta Tari Mahasiswa Institut Seni Indonesia di Denpasar ... 48

4.2. Upaya Perlindungan Hak Cipta Tari Hasil Karya Mahasiswa oleh Pihak Institut Seni Indonesia di Denpasar ... 51

4.3. Dampak Perlindungan Hak Cipta Terhadap Hasil Karya Tari Ciptaan Mahasiswa ... 55

BAB V PENUTUP ... 60

5.1. Kesimpulan ... 60

5.2. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RINGKASAN SKRIPSI

(4)

iv ABSTRAK

Hak Cipta merupakan hak yang diberikan kepada pencipta atas hasil dari buah pikiran mereka. Mengingat pentingnya Hak Cipta termasuk karya cipta tari, maka setiap pencipta tari baru berhak mendapatkan perlindungan dan Hak Cipta akan ciptaan dan kreasinya yang memiliki manfaat serta berguna dalam menunjang kehidupan manusia, dan juga mempunyai nilai ekonomis. Dalam skripsi ini dibahas mengenai kepemilikan hak cipta tari hasil karya mahasiswa dan pelaksanaan perlindungan hak cipta terhadap tari hasil karya mahasiswa di Institut Seni Indonesia di Denpasar (ISI Denpasar).

Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian yuridis empiris dengan pendekatan fakta (The Fact Approach) dan pendekatan perundang-undangan (The Statue Approach). Sumber data atau bahan hukum yang digunakan adalah data primer yaitu data yang bersumber dari penelitian lapangan dan data sekunder yaitu data yang bersumber dari data-data yang sudah terdokumen dalam bentuk bahan-bahan hokum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 4 UU Nomor 24 Tahun 2014, pemegang kepemilikan hak cipta tari baru karya mahasiswa sebagai tugas akhir dimiliki oleh mahasiswa sebagai pencipta tari baru tersebut. Penerapan perlindungan mengenai hak cipta karya seni tari di Institut Seni Indonesia di Denpasar dilakukan oleh pihak institut dan pihak mahasiswa melalui upaya preventif dan memerlukan dana yang tidak sedikit. Di sisi lain, pihak Institut Seni Indonesia sudah membantu dengan memfalisitasi pembiayaan proses dari penciptaan hingga perlindungan karya seni tari ciptaan mahasiswa.

Mahasiswa jurusan seni tari hendaknya mencatatkan karya cipta seni tari ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan untuk mencegah adanya kerugian di kemudian hari. Di lain hal, upaya-upaya sosialisai tentang pentingnya Hak Cipta sebaiknya ditingkatkan guna untuk memberikan perlindungan yang semakin naik.

Kata Kunci: Hak Cipta, Karya Cipta Tari, Institut Seni Indonesia.

(5)

v ABSTRACT

Copyright is the right granted to the creator of the outcome of their thoughts. Considering the importance of Copyright including the work of dance creations, each new dance creator is entitled to protection and copyright to his works creations that have benefits and useful in supporting human life, and also have economic value. In this paper, the concerns are about the ownership of the students dance copyrights and the implementation of copyright protection to the work dance of students majoring in dance arts at Institut Seni Indonesia in Denpasar (ISI Denpasar).

The research kind used in the writing of this thesis is juridical empirical research with the approach used are the fact approach (The Fact Approach) and the approach of legislation (The Statue Approach). Sources of data or legal materials used are Primary data is data sourced from field research and secondary data is data sourced from data that has been documented in the form of legal materials.

The research results that can be seen based on the provisions of Article 1 number 4 of Law Number 24 Year 2014, the ownership of the new dance copyright holders by the students as the final task is owned by the students as the creator of the new dance. Implementation of the protection of copyrights of dance art at Institut Seni Indonesia in Denpasar is done by institute and student side by preventive effort which in its implementation needs budget. On the otherside, Institut Seni Indonesia in Denpasar has helped in fasilitation from the making process to the protection of copyright of new dance

Students majoring in dance art should register the artwork of dance to the Directorate General of Wealth Rights to prevent any loss in the future. On the other hand, socialization efforts on the importance of Copyright should be improved in order to provide better protection.

Keywords: Copyright, Dance Art Works, Indonesian Art Institute.

(6)

6 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keanekaragaman seni dan budaya yang sangat kaya yang sejalan dengan keanekaragaman etnik, suku bangsa, dan agama yag secara keseluruhan merupakan potensi nasional yang perlu dilindungi. Kekayaan seni dan budaya itu merupakan salah satu sumber dari karya intelektual yang dapat perlu dilindungi oleh undang- undang karena kekayaan itu tidak semata-mata untuk seni dan budaya itu sendiri, tetapi dapat dimanfaatkan untuk dapat di bidang perdagangan dan industri yang melibatkan para penciptanya. Dengan demikian, kekayaan seni dan budaya yang dilindungi itu dapat meningkatkan kesejahteraan, tidak hanya bagi para penciptanya saja, tetapi juga bangsa dan negara.1

Hak Kekayaan Intelektual (selanjutnya disingkat dengan HKI) merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada seseorang, sekelompok orang, maupun lembaga untuk memegang kuasa dalam menggunakan dan mendapatkan manfaat dari kekayaan intelektual yang dimiliki atau diciptakan dan salah satu bagian dari HKI adalah hak cipta.

Hak cipta merupakan istilah yang popular di dalam masyarakat, walaupun demikian pemahaman tentang ruang lingkup pengertiannya tidak sama pada setiap orang karena

1Adrian Sutedi, 2013, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Edisi 1 Cetakan 2, Sinar Grafika, Jakarta, h.114.

(7)

7

berbedanya tingkat pemahaman tentang istilah tersebut. Sebagai contoh sering orang awam menginterprestasikan hak cipta sama dengan HKI. Adanya perbedaan pemahaman masyarakat terhadap perlindungan hak cipta ini, sebagai contoh misalnya karena pemahaman yang kurang sehingga sering muncul pemikiran perkataan yang keluar yaitu hak cipta dipatenkan atau merek dipatenkan sehingga seolah-olah pengertian hak cipta itu meliputi keseluruhan ciptaan manusia. Padahal pengertian hak cipta itu hanya meliputi keseluruhan ciptaan manusia dibidang tertentu saja.

Hak Cipta terdiri atas hak ekonomi dan hak moral. Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk hak tekait. Hak moral adalah hak yang melekat pada pencipta atau pelaku yang tidak dapat dialihkan atau dihapus tanpa alasan apapun, walaupun hak cipta atau hak terkait telah dialihkan atau dihapus tanpa alasan apa pun. Perlindungan hak cipta tidak dinerikan ide atau gagasan karena karya cipta harus memiliki bentuk yang khas, bersifat pribadi dan menunjukan keaslian sebagai ciptaan yang lahir berdasarkan kemampuan, kreativitas, atau keahlian sehingga ciptaan itu dapat dilihat, dibaca, atau didengar.2

Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, hak cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Hak cipta berlaku pada berbagai jenis karya seni atau karya cipta atau “ciptaan”. Ciptaan tersebut dapat mencakup puisi,

2 Ibid, h.115.

(8)

8

drama, serta karya tulis lainnya, film, karya-karya koreografis (tari, balet, dan sebagainya), komposisi musik rekaman suara, lukisan, gambar, patung, foto, perangkat lunak computer, siaran radio dan televisi, serta (dalam yuridiksi tertentu) desain industri.3

Seni tari merupakan seni pertunjukan yang biasanya dimainkan oleh banyak orang melalui gerakan tubuh dengan menggunakan kostum atau pakaian khas merupakan suatu satu kesatuan yang utuh. Tari sebagai suatu cabang kesenian pada dasarnya substansi pokoknya merupakan gerak dan ritme. Gerak menurut pandangan John Martin merupakan pengalaman fisik yang paling elementer dari kehidupan manusia, gerak tidak hanya terdapat pada denyutan-denyutan di seluruh tubuh manusia untuk tetap dapat memungkinkan manusia hidup, tetapi gerak juga terdapat pada ekspresi dari emosionil menusia.4

Seiring dengan perkembangan budaya dan juga globalisasi, seni tari pun berkembang sehingga semakin banyak tari-tari baru yang diciptakan. Tugas akhir mahasiswa utamanya di perguruan tinggi bidang kesenian khususnya seni tari seringkali menimbulkan mahasiswa menciptakan tari baru merupakan salah satu contoh perkembangan tari baru, salah satunya di Institut Seni Indonesia Denpasar (selanjutnya disingkat ISI Denpasar). Untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana di ISI Denpasar, mahasiswa jurusan seni tari harus menciptakan sebuah tari baru yang diciptakan di bawah bimbingan dan pengawasan dari dosen pembimbing. Tari baru yang diciptakan oleh para mahasiswa ini tentu belum memiliki suatu perlindungan hukum yang dibutuhkan oleh penciptanya,

3 Airlangga University Press, 2013, “Hak Cipta”. URL:http://www. aup.unair.ac.id diakses pada 17 Januari 2017.

4 Faza Novrizal, 2009, “Perlindungan Karya Cipta Tari”, Universitas Diponogoro, Semarang, URL:http//eprints.undip.ac.id/1734/1/Faza_Novrizal.pdf diakses pada 17 Januari 2017.

(9)

9

HKI merupakan hak yang diberikan kepada pencipta atas hasil dari buah pikiran mereka.

Hak eksklusif tersebut diberikan atas penggunaan dari hasil buah pikiran si pencipta dalam kurun waktu tertentu. Mengiangat pentingnya HKI, maka setiap pencipta tari baru berhak mendapatkan perlindungan dan hak cipta akan ciptaan kreasinya yang memiliki manfaat serta berguna dalam menunjang kehidupan manusia, dan juga mempunyai nilai ekonomis.

Melihat pentingnya hak kekayaan intelektual bagi pencipta seni tari yang baru saat ciptaannya bisa memberikan nilai ekonomis, maka negara sudah seharusnya memberikan perlindungan hukum kepada mahasiswa seni, khususnya mahasiswa jurusan seni tari, khususnya di ISI Denpasar. Berangkat dari latar belakang diatas,maka peneliti ingin melakukan penelitian hukum dengan judul “PERLINDUNGAN KARYA CIPTA TARI CIPTAAN MAHASISWA INSTITUT SENI INDONESIA DI DENPASAR”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Siapakah yang mempunyai kepemilikan hak cipta tari hasil karya mahasiswa?

2. Bagaimana pelaksanaan perlindungan hak cipta terhadap tari hasil karya mahasiswa di Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar)?

1.3 Ruang Lingkup Masalah

(10)

10

Dalam penulisan peneltian ini, untuk menghindari uraian yang menyimpang dari pokok permasalahan, maka perlu dibatasi permasalahannya yakni mengenai hal sebagai berikut:

1. Membahas mengenai kepemilikan hak cipta tari hasil karya mahasiswa.

2. Membahas mengenai pelaksanaan perlindungan hak cipta terhadap tari hasil tugas akhir mahasiswa di ISI Denpasar.

1.4 Orisinalitas Penelitian

Untuk menunjukan orisinalitas penelitian ini, penulis melakukan pemeriksaan perpustakaan. Dari pemeriksaan tersebut disampaikan bahwa ada penelitian terdahulu yang sejenis namun berbeda dari segi substansinya.

Adapun penelitian yang sejenis dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

No. Peneliti Judul Penelitian Rumusan Masalah

1. Paulus Putra Bilianto, Skripsi Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2010

Pelanggaran Hak Cipta Atas Lagu “23 Juli sebagai

Soundtrack Sinetron

„Inikah Rasanya‟ dan Upaya Penyelesaian di Jakarta

1. Jenis pelanggaran apakah yang telah terjadi pada penggunaan lagu 23 juli dalam sinetron inikah rasanya?

(11)

11

2. Upaya hukum apa yang digunakan dalam

penyelesaian sengketa lagu “23 juli” tersebut ?

2. Ni Nyoman Wita Suryaningsih, Skripsi Fakultas Hukum

Universitaas Udayana, 2009

Pelaksanaan

Perlindungan Hukum Terhadap Penciptaan Program Komputer di Denpasar

1. Bagaimanakah efektifitas Hak Cipta program komputer di Denpasar?

2. Faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya pelanggaran hak cipta program komputer di Denpasar?

(12)

12 1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1.5.1. Tujuan Umum

1. Untuk memenuhi prasyarat memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Universitas Udayana.

2. Untuk melatih mahasiswa mengembangkan daya nalar dalam usaha menyatakan pikiran ilmiah secara tertulis.

3. Untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pada bidang penelitian ilmiah yang dilakukan oleh mahasiswa.

1.5.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui hak cipta dosen pembimbing terhadap tari hasil tugas akhir mahasiswa.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan hak cipta terhadap tari hasil tugas akhir mahasiswa di ISI Denpasar (ISI Denpasar).

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini terbagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis, yakni diuraikan sebagai berikut.

1.6.1. Manfaat Teoritis

(13)

13

1. Sebagai sumbangan dalam rangka pengembangan disiplin ilmu pemikiran terutama ilmu hukum khususnya mengenai perlindungan hak cipta tari baru.

2. Penulisan skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perlindungan hak cipta tari baru dari mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar).

1.6.2. Manfaat Praktis

1. Untuk dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau masukan bagi pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan mengenai perlindungan hak cipta tari di Indonesia.

2. Untuk dapat digunakan sebagai bahan atau penambah ilmu bagi pembaca serta sebagai referensi di bidang perlindungan hak cipta tari baru.

1.7 Landasan Teoritis

Sebagaimana lazimnya suatu karangan ilmiah tidaklah bisa terlepas dari pemakaian landasan teori. Dalam pembahasannya, yang menjadi dasar landasan pernyataan kebenaraan teoritis atau konsepsional bagi upaya mencari jawaban sementara yang masih yang dapat dilakukan dalam kaitannya terhadap suatu pelanggaran yaitu dengan cara :perlu diuji kebenarannya. Dalam suatu permasalahan perlu tindakan-tindakan

a. Preventif

Preventif adalah tindakan pencegahan.

(14)

14 b. Represif

Represif adalah langkah yang dilakukan apabila telah terjadi pelanggaran. Apabila telah terjadi pelanggaran terdapat dua tindakan represif yang dapat dilakukan yaitu :

1. Non litigasi, non litigasi adalah sistem penyelesaian sengketa melalui tindakan di luar pengadilan

2. Litigasi, litigasi adalah sistem penyelesaian sengketa melalui lembaga pengadilan.

Berdasarkan upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam kaitannya terhadap suatu pelanggaran diatas, maka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada rumusan masalah yang diajukan dan berpegang pada landasan teori sebagai berikut:

1.7.1. Teori perlindungan hukum

Perlindungan hukum harus melihat tahapan yakni perlindungan hukum lahir dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum yang diberikan oleh masyarakat yang pada dasarnya merupakan kesepakatan masyarakat tersebut untuk mengatur hubungan prilaku antara anggota-anggota masyarakat dan antara perseorangan dengan pemerintah yang dianggap mewakili kepentingan masyarakat. Menurut Satijipto Raharjo, perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman terhadap hak asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang lain dan perlindungan itu diberikan kepada masyarakat agar dapat

(15)

15

menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.5 Perlindungan hukum bisa berarti perlindungan yang diberikan terhadap hukum agar tidak ditafsirkan berbeda dan tidak cederai oleh aparat penegak hukum dan juga bisa berarti perlindungan yang diberikan oleh hukum terhadap sesuatu.

1.7.2 Teori Reward (Reward Theory)

Reward Theory yaitu pengakuan terhadap karya intelektual yang telah dihasilkan oleh seseorang sehingga kepada penemu atau pencipta ataupun pendesain harus diberi penghargaan sebagai imbalan atas upaya-upaya kreatif dalam menemukan atau menciptakan karya-karya intelektual tersebut.

Eddy Damian mengungkapkan suatu ciptaa mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia dan mempunyai nilai ekonomis sehingga menimbulkan 3 macam konsepsi:

1. Konsepsi Kekayaan;

2. Konsepsi Hak;

3. Konsepsi Perlindungan Hukum.6

Tamotzu menguraikan meski ada orang yang mengatakan bahwa Hak Cipta sulit dipahami, Hak Cipta itu sebenarnya sangat sederhana.Undang - Undang Hak Cipta, yang terdiri dari aturan - aturan yang wajar,masuk akal dan dapat diterima setiap orang, misalnya aturan bahwa kita harus menghormati apa yang telah dihasilkan orang lain dengan susah payah,bahwa kita meminta ijin terlebih dahulu jika hendak menggunakan

5Satijipto Raharjo, 2000, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti , Bandung, hal.53

6 auda

(16)

16

suatu ciptaan dan bahwa kita setuju untuk membayar sejumlah uang tertentu untuk penggunaan suatu ciptaan.7

Dengan menghargai hasil karya seseorang tentu kita sudah menghormati HAM orang lain khususnya hak untuk memperoleh manfaat dari hasil ciptaannya. Setiap orang yang mempunyai karya cipta seyogyanya diberikan penghargaan berupa pengakuan atas hasil ciptaannya baik dalam bentuk materi ataupun dalam bentuk piagam penghargaan.

Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk manfaat yang layak diperoleh oleh pencipta atas hasil usahanya selama ini untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain maupun untuk dirinya sendiri.

Menurut David I Bain Bridge seperti dikutip oleh Muhamad Djumhana menyatakan bahwa (Intelectual Property) Hak Kekayaan Intelektual adalah hak atas kekayaan yang berasal dari karya intelektual manusia, yaitu hak yang berasal dari hasil kreatif yaitu kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan dalam berbagai bentuk karya, yang bermanfaat serta berguna untuk menunjang kehidupan manusia dan mempunyai nilai ekonomi.8Hak kekayaan intelektual itu adalah hak kebendaan, hak atas sesuatu benda bersumber dari hasil kerja otak dan hasil kerja rasio.9

Budi Agus Riswandi mengungkapkan suatu Hak Cipta eksis pada saat pencipta mewujudkan idenya dalam suatu bentuk berwujud. Dengan adanya wujud dari suatu ide,

7 Tamotzu Hozumi, 2006, Asian Copyright Handbook, Asian Cultural Centre for UNESCO dan Ikatan Penerbit Indonesia, Jakarta, h.5.

8 Muhamad Djumhana, 2006, Perkembangan Doktrin dan Teori Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, Citra Aditya Bakti, Bandung, h.21.

9 Ibid, h.40.

(17)

17

suatu ciptaan lahir. Ciptaan yang dilahirkan dapat diumumkan (to make publik/openbaarmaken). Suatu ciptaan yang tidak diumumkan, Hak Ciptanya tetap pada pencipta.10

1.8 Metode Penelitian a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan disini adalah penelitian yuridis empiris.Yang dimaksud dengan yuridis empiris adalah penelitian ini bertitik tolak dari pemasalahan dengan melihat kenyataan yang terjadi di lapangan, kemudian menghubungkannya dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Masalah yang timbul ditinjau dan dikaji berdasarkan teori-teori atau ketentuan-ketentuan hukum yang mengaturnya dan kemudian dikaitkan dengan kenyataan yang sebenarnya ada di masyarakat.

Kajian Hukum empiris memandang hukum sebagai kenyataan, sosial dan kultur.

Kajian hukum empiris mengkaji law in action dengan demikian kajian empiris dunianya adalah das sein (apa kenyataan).11

b. Jenis Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan fakta (The Fact Approach) dan pendekatan perundang-undangan (The Statue Approach). Pendekatan

10 Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin, 2005, Hak Kekayaan Intelektual Dan Budaya Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.9.

11 OK. Saidin, 2004, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Right), Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.9.

(18)

18

fakta (The Fact Approach) dilakukan dengan melihat keadaan nyata di wilayah penelitian. Pendekatan perundang-undangan (The Statue Approach) dilakukan dengan kajian terhadap undang-undang yang dikaitkan dengan permasalahan yang ada di lapangan.12

Pendekatan fakta ini, merupakan data primer yang diperoleh dalam penelitian di lapangan, sedangkan data penelitian sekunder diperoleh melalui pendekatan perundang- undangan dengan menelaah semua undang-undang dan regulasi yang bersangkutan dengan isu hukum yang sedang ditangani, dalam penelitian ini terkait dengan analisis pelaksanaan perlindungan hak cipta tari hasil tugas akhir mahasiswa.

c. Data dan Sumber Data

Dalam penulisan skripsi ini sumber data atau bahan hukum yang digunakan adalah:

1) Data Primer, adalah data yang bersumber dari penelitian lapangan yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber pertama di lapangan yakni diperoleh secara langsung dari pihak Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar).

2) Data Sekunder, adalah suatu data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumber pertamanya, melainkan bersumber dari data-data yang sudah terdokumen dalam bentuk bahan-bahan hukum yang terdiri dari:

a) Bahan hukum primer yaitu terdiri dari peraturan perundang-undangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Dalam skripsi ini Undang Undang yang digunakan adalah undang-undang Nomor. 24 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.

12 Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Prenada Media, Jakarta, h. 97.

(19)

19

b) Bahan hukum sekunder yaitu antara lain, pendapat pakar hukum, buku- buku hukum, artikel maupun jurnal-jurnal hukum.

d. Teknik Pengumpulan Data

Jenis sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh langsung dari lapangan penelitian dengan wawancara terhadap para pihak terkait mengenai topik dalam penulisan karya ilmiah ini sehingga diharapkan akan memperoleh data yang aktual. Penelitian kepustakaan (Library Research), dilakukan untuk menghimpun data sekunder dari peraturan perundang-

undangan yang berlaku berkaitan dengan materi penelitian, dokumen-dokumen serta bahan-bahan kepustakaan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti

e. Teknik Analisis Data

Pengolahan data merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian dalam rangka memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti. Sebelum pengolahan data dilakukan, terlebih dahulu diadakan pemeriksaan dan evaluasi terhadap semua data yang ada untuk mengetahui validitasnya. Untuk selanjutnya diadakan pengelompokan terhadap data yang sejenis untuk kepentingan analisa dan penulisan sedangkan evaluasi dilakukan terhadap data dengan pendekatan kualitatif, yakni data yang sudah ada dikumpulkan dipilahpilah dan dilakukan pengolahannya. Setelah dipilah dan diolah lalu dianalisis secara logis dan sistematis. Dengan demikian diharapkan penelitian yang dilakukan dapat menghasilkan kesimpulan yang bisa dipertanggung jawabkan secara rasional

(20)

20

Referensi

Dokumen terkait

b) Penyelesaian masalah yang dapat ditempuh PT. Federal Internasional Finance atas wanprestasi dalam perjanjian pembiayaan konsumen. Data Sekunder adalah data yang diperoleh

23 Roeslan Saleh, 1983, Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana (Dua Pengertian Dasar dalam Hukum Pidana), Cet.. Indikatornya adalah perbuatan tersebut melawan hukum

Dari hasil analisis data dari pengujian hipotesis yang dilakukan maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah: 1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberhasilan dan kegagalan shooting dalam setiap jenis point tembakan dan daerah tembakan di setiap serangan yang dilakukan tim

2) Oleh karena nyata-nyata telah terbukti secara sah menurut hukum Termohon I, Termohon II dan Termohon III mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar sedikitnya

Understanding the Turbulence of Business Environment in Telecom Industry: Empirical Evidence from Indonesia Memahami Turbulensi Lingkungan Bisnis pada

Penentuan kualifikasi bahan baku yang digunakan dalam produksi sangat berpengaruh terhadap hasil produksi, adanya permasalahan yang muncul berkaitan dengan

koperasi tersebut di atas di Persidangan Negeri Perak 2021 yang akan diadakan pada 17 Mac 2021 (Rabu). Bersama-sama ini disertakan pengesahan saya sebagai wakil