• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh : AHMAD RIDWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Oleh : AHMAD RIDWAN"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Oleh :

AHMAD RIDWAN 132102074

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2016

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : AHMAD RIDWAN

NIM : 132102074

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal ... Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Dra. Nurzaimah, M.M, Ak NIP. 19581114 198703 2 001

Tanggal ... Ketua Program Studi D-III Akuntansi

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal ... Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Prof. Dr. Ramli, S.E, M.S NIP. 19580602 198803 1 001

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : AHMAD RIDWAN

NIM : 132102074

JURUSAN : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Medan, Agustus 2016

AHMAD RIDWAN NIM.132102074

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, tak lupa pula sholawat beriring salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Penulisan Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Adapun Tugas Akhir ini berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap Pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhirnya masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan baik ditinjau dari segi materi maupun dari segi tata bahasa. Meskipun demikian, besar harapan penulis semoga penyusunan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi akademis atau penulis, perusahaan maupun pihak- pihak yang membutuhkan. Dalam penulisan tugas akhir ini tidak mungkin dapat penulis selesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moril, maupun materil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan tugas akhir ini khusus nya kepada :

1. Teristimewa untuk orang tua penulis yang penulis cintai, sayangi, dan hormati, Ibunda Roslaini, ayah penulis Alm. Akimuddin dan seluruh keluarga yang selalu menjadi inspirasi juga penyemangat dan tidak pernah berhenti memberikan dukungan baik dari materi maupun doa sampai akhirnya

(5)

tugas akhir ini dapat diselesaikan. Terima kasih untuk segala pengorbanan yang tidak ternilai.

2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staff pengajar yang telah membekali ilmu serta berbagi pengalaman kepada penulis selama masa perkuliahan.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Nurzaimah, M.M, Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan waktunya untuk membimbing peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan pengajaran dan ilmu yang sangat berguna Penulis selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Kepada Sahabat-sahabat terdekat saya, Mhd Ridho Manurung, Ika Dianta Ginting, Ridhosyah Yazid Putra, Yohannes Nasrani S., Asyro Muhari Putra Tama, dan Muhammad Ikhsan, terima kasih atas dukungan dan saran yang telah diberikan selama ini.

8. Seluruh teman-teman D3 Akuntansi stambuk 2013 khususnya Grup B yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, penulis menyampaikan banyak terima

(6)

kasih karena telah banyak memberikan semangat.

9. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.

Semoga Allah S.W.T memberikan balasan atas semua bantuan yang diberikan. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan tugas akhir ini. Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah dan memperluas pengetahuan kita semua, terima kasih.

Medan, Agustus 2016 Penulis

Ahmad Ridwan NIM.132102074

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei / Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ... 7

A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Job Description ... 11

D. Jaringan Kegiatan ... 17

E. Kinerja Kegiatan Terkini ... 18

F. Rencana Kegiatan ... 18

(8)

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA ... 20

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 20

B. Pengertian Aset Tetap... 21

C. Jenis-jenis Aset Tetap ... 25

D. Cara Perolehan Aset Tetap ... 28

E. Penggantian Aset Tetap ... 31

F. Penyusutan Aset Tetap ... 32

G. Prosedur Dokumen Aset Tetap ... 39

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 44

LAMPIRAN ... 45

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1.1 Jadwal Survei / Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir ... 5

3.1 Penyusutan Menurut Metode Straight Line ... 36

3.2 Penyusutan Menurut Metode Unit Produksi ... 37

3.3 Pentusutan Menurut Metode Saldo Menurun Ganda ... 38

(10)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara ... 10

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Surat Permohonan Izin Riset ... 45

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu perusahaan, akuntansi memegang peranan yang sangat penting karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai keuangan dari suatu perusahaan. Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi yang menghasilkan informasi keuangan yang relevan. Mengingat pentingnya sistem informasi tersebut maka setiap perusahaan dituntut untuk memiliki suatu sistem informasi yang baik. Apabila sistem informasi tersebut tidak baik dikhawatirkan akan menghasilkan informasi keuangan yang kurang handal. Selain bermanfaat untuk menghasilkan laporan keuangan, sistem informasi akuntansi juga berguna untuk pengawasan. Salah satu bagian akuntansi yang memiliki faktor yang cukup besar dan memiliki andil untuk menghasilkan laporan keuangan adalah aset tetap.

Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki aset tetap baik perusahaan perseorangan, perusahaan dagang, perusahaan industri, perusahaan komanditer maupun perusahaan jasa. Aset tetap memegang peranan penting dalam kegiatan operasional suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara umum aset tetap dapat didefinisikan sebagai aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan oleh perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan

(13)

mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Mengingat pentingnya aset tetap, maka dana yang tertanam dalam aset cukup besar. Sehingga dibutuhkan suatu perencanaan berdasarkan suatu pertimbangan yang tepat bagi pengambil keputusan tentang kebijakan apa yang perlu di ambil untuk memperoleh suatu aset tetap. Ciri khas utama aset tetap yaitu aset tetap dipergunakan untuk menghasilkan pendapatan selama lebih dari satu periode akuntansi dan ciri lain dari aset tetap adalah umur ekonomis satu masa pemakaian yang lama dan terbatas.

Aset tetap pada umumnya dapat diperoleh melalui beberapa cara yakni pembelian tunai atau pembelian kredit, membangun atau membuat sendiri dan diperoleh dengan cara proses pertukaran aset tetap.

Berkurangnya kapasitas berarti berkurangnya nilai aset tetap yang bersangkutan. Pengakuan adanya penurunan nilai aset tetap berwujud disebut penyusutan, sedangkan pengakuan adanya penyusutan aset tetap tidak berwujud disebut amortisasi. Perhitungan penyusutan aset tetap tersebut harus dilakukan secara layak berdasarkan masa manfaatnya.

Selain kepemilikan aset tetap perusahaan juga perlu untuk melakukan sistem akuntansi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan yang tujuannya adalah untuk mencatat setiap terjadinya transaksi yang berkaitan dengan aset tetap dan dapat melaporkan keadaan aset tetap pada saat diperlukan.

Prosedur pencatatan akuntansi terhadap aset tetap harus mengikuti prinsip akuntansi yang berterima umum agar informasi mengenai aset

(14)

3

tetap yang disajikan dalam laporan posisi keuangan dapat dipercaya oleh pihak intern maupun ekstern perusahaan. Adapun kebijakan-kebijakan akuntansi aset tetap yang terdapat dalam suatu perusahaan umumnya memiliki harga pokok perolehan aset tetap dan pembebanan biaya yang timbul selama manfaat ekonomis aset tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, terlihat bahwa aset tetap merupakan keputusan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan dan membahas penelitian dengan judul “Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap Pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian di atas, sasaran dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap yang tidak hanya dilakukan oleh perusahaan milik negara saja, tetapi juga harus dilakukan oleh perusahaan swasta, maka timbul permasalahan tentang apakah pengelolaan aset tetap perusahaan dijalankan dengan efektif dan efisien.

Jadi permasalahan yang ada pada tugas akhir penulis menekankan pada permasalahan yang menyangkut pada sistem informasi akuntansi aset tetap dengan menganalisa aset tetapnya, yaitu “Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap Pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara”?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

(15)

1. Tujuan Penelitian :

Adapun tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap Pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara?

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

a. Bagi penulis, untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sistem informasi akuntansi atas aset tetap, dan salah satu syarat guna menyelesaikan program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

b. Bagi Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara, dapat menjadi bahan bacaan dan masukan pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan dimasa yang akan datang.

c. Bagi peneliti lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei/Observasi

Penelitian ini dilakukan pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara. Untuk lebih jelasnya jadwal survey/observasi ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :

(16)

5

Tabel 1.1

Jadwal Survey/Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

No. Kegiatan

2016 April

Mei Juni

Juli Agustus IV I II III IV I II III

1 Pengajuan Judul

2 Permohonan Izin Riset 3 Penunjukan Dosen Pembimbing

4 Pengumpulan Data

5 Penyusunan Tugas Akhir 6 Bimbingan Tugas Akhir 7 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Tugas akhir ini penulis bagi menjadi 4 bab dan masing – masing bab terdiri dari beberapa sub bab serta saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis.

Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan, jadwal survei / observasi, dan rencana isi.

BAB II : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(17)

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah ringkas instansi, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan terkini, dan rencana kegiatan.

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP

PADA BIRO PUSAT ADMINISTRASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai Pengertian Sistem Informasi Akuntansi, Pengertian Aset Tetap, Jenis-jenis Aset Tetap, Cara Perolehan Aset Tetap, Penggantian Aset Tetap, Penyusutan Aset Tetap, dan Prosedur Dokumen Aset Tetap.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini, membahas tentang kesimpulan dan saran yang merupakan inti dari pembahasan penelitian dan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi di masa yang akan datang.

(18)

BAB II

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) dimulai dengan berdirinya Yayasan Universitas Sumatera Utara pada tanggal 4 Juni 1952. Pendirian yayasan ini dipelopori oleh Gubernur Sumatera Utara untuk memenuhi keinginan masyarakat Sumatera Utara khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.

Pada zaman pendudukan Jepang, beberapa orang terkemuka di Medan termasuk Dr. Pirngadi dan Dr. T. Mansoer membuat rancangan perguruan tinggi Kedokteran. Setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah mengangkat Dr. Mohd. Djamil di Bukit Tinggi sebagai ketua panitia. Setelah pemulihan kedaulatan akibat clash pada tahun 1947, Gubernur Abdul Hakim mengambil inisiatif menganjurkan kepada rakyat di seluruh Sumatera Utara mengumpulkan uang untuk pendirian sebuah universitas di daerah ini.

Pada tanggal 31 Desember 1951 dibentuk panitia persiapan pendirian perguruan tinggi yang diketuai oleh Dr. Soemarsono yang anggotanya terdiri dari Dr. Ahmad Sofian, Ir. Danunagoro dan sekretaris Mr. Djaidin Purba.

Sebagai hasil kerjasama dan bantuan moril dan material dari seluruh masyarakat Sumatera Utara yang pada waktu itu meliputi juga Daerah Istimewa Aceh, pada tanggal 20 Agustus 1952 berhasil didirikan Fakultas Kedokteran di Jalan Seram dengan dua puluh tujuh orang mahasiswa diantaranya dua orang wanita.

(19)

Kemudian disusul dengan berdirinya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat (1954), Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan (1956),dan Fakultas Pertanian (1956). Pada tanggal 20 November 1957, USU diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. Ir. Soekarno menjadi universitas negeri yang ketujuh di Indonesia.

Pada tahun 1959, dibuka Fakultas Teknik di Medan dan Fakultas Ekonomi di Kutaradja (Banda Aceh) yang diresmikan secara meriah oleh Presiden R.I. kemudian disusul berdirinya Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (1960) di Banda Aceh. Sehingga pada waktu itu, USU terdiri dari lima fakultas di Medan dan dua fakultas di Banda Aceh.

Selanjutnya menyusul berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi (1961), Fakultas Sastra (1965), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (1965),Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (1982), Sekolah Pascasarjana (1992), Fakultas Kesehatan Masyarakat (1993), Fakultas Farmasi (2006), dan Fakultas Psikologi (2007), serta Fakultas Keperawatan (2009).

Pada tahun 2003, USU berubah status dari suatu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi suatu perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Perubahan status USU dari PTN menjadi BHMN merupakan yang kelima di Indonesia. Sebelumnya telah berubah status UI, UGM, ITB dan IPB pada tahun 2000. Setelah USU disusul perubahan status UPI (2004) dan UNAIR (2006).

Dalam perkembangannya, beberapa fakultas di lingkungan USU telah menjadi embrio berdirinya tiga perguruan tinggi negeri baru, yaitu Universitas

(20)

9

Syiah Kuala di Banda Aceh, yang embrionya adalah Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan USU di Banda Aceh. Kemudian disusul berdirinya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Medan (1964), yang sekarang berubah menjadi Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang embrionya adalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USU. Setelah itu, berdiri Politeknik Negeri Medan (1999) yang semula adalah Politeknik USU.

Kampus USU berlokasi di Padang Bulan, sebuah area yang hijau dan rindang seluas 120 ha yang terletak di tengah Kota Medan. Zona akademik seluas 90 ha menampung hampir seluruh kegiatan perkuliahan dan praktikum mahasiswa. Sistem pembelajaran didukung oleh fasilitas perpustakaan dan lebih dari 200 laboratorium. Perpustakaan menyediakan berbagai jenis sumber belajar baik dalam bentuk cetak maupun elektronik. Perpustakaan USU merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia saat ini. Kampus USU Padang Bulan juga didukung oleh infrastruktur teknologi informasi untuk memfasilitasi akses terhadap berbagai sumber daya informasi dan pengetahuan untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan tenaga pendidik.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi menyatakan pola hubungan antar posisi yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, serta tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat hirarki penugasan dari atasan pada bawahan sehingga

(21)

tidak terjadinya lapisan pimpinan yang banyak, sehingga batasan antara atasan dan karyawan tidak terlalu jauh jaraknya dan hubungan komunikasi dapat terjalin dengan baik antar sesama pekerja.

Organisasi ini didorong untuk empowered yang artinya memberdayakan karyawan untuk lebih dapat mengambil suatu keputusan yang bebas dan bijaksana dengan memperhatikan batasan-batasan (boundaries) yang diberikan oleh perusahaan. Pada Gambar 2.1 berikut dapat dilihat struktur organisasi Universitas Sumatera Utara.

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Universitas Sumatera Utara (Sumber: Arsip Universitas Sumatera Utara)

(22)

11

C. Job Description

Adapun job description (uraian tugas) pada Struktur Organisasi yang terdapat pada Biro Rektor Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

ORGANISASI SENTRAL Majelis Wali Amanat

1. Menetapkan kebijakan umum Universitas dalam bidang non akademik;

2. Mengangkat dan memberhentikan pimpinan Universitas;

3. Mengesahkan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Uiversitas;

4. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian umum atas pengelolaan Universitas;

5. Melakukan penilaian atas kinerja Pimpinan Universitas;

6. Bersama Pimpinan Universitas menyusun dan menyampaikan laporan tahunan kepada Menteri;

7. Memberikan masukan dan pendapat kepada Menteri tentang pengelolaan Universitas.

Dewan Audit

1. Menetapkan kebijakan audit Internal;

2. Mempelajari dan menilai hasil audit internal dan eksternal;

3. Mengambil kesimpulan dan mengajukan saran kepada Majelis Wali Amanat.

Unit Usaha Komersial

(23)

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) untuk mendapatkan persetujuan Majelis Wali Amanat;

2. Menyelenggarakan kegiatan pencarian dana melalui uasaha-usaha komersial baik di lingkungan Universitas maupun di lingkungn luar Universitas;

3. Aktif melakukan kerjasama dengan pihak-pihak luar baik pemerintah maupun swasta dalam upaya pencariaan dana untuk pengembangan Universitas;

4. Mengevaluasi kegiatan pencarian dana apakah sesuai dengan tuntutan Univesitas dan berjalan efektif dan efesien.

Senat Akademik

1. Memberikan masukan kepada menteri tentang penilaian atas kinerja Majelis Wali Amanat;

2. Mengusulkan anggota Majelis Wali Amanat kepada Menteri;

3. Menyusun kebijakan akademik universitas;

4. Menyusun kebijakan penilaian prestasi akademik, kecakapan serta kepribadiaan Sivitas Akademik;

5. Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan universitas dengan tetap memperhatikan prinsip kehati- hatian;

6. Memberikan masukan kepada majelis Wali Amanat berdasarkan penilaiannya atas kinerja Pimpinan Universitas dalam masalah akademik;

(24)

13

mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;

8. Memberi masukan kepada pimpinan universitas dalam penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran;

9. Melakukan pengawasan mutu akademik dalam penyelenggaraan universitas;

10. Merumuskan tata tertib kehidupan kampus.

Rektor

Rektor Universitas Sumatera Utara merupakan pimpinan Universitas yang diangkat melalui senat Universitas dan memiliki tugas dan tanggung jawab atas seluruh kegiatan yang ada di Universitas Sumatera Utara.

1. Melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat;

2. Mengelola seluruh kekayaan universitas dan memanfaatkannya secara optimal untuk kepentingan universitas;

3. Membina tenaga kependidikan dan tenaga kerja lainnya yang ditetapkan oleh universitas;

4. Membina hubungan dengan alumni, lingkungan universitas, dan masyarakat;

5. Menyelenggarakan pembukuan universitas;

6. Menyusun rencana strategis (renstra) yang memuat sasaran dan tujuan universitas yang hendak dicapai dalam jangka 5 tahun;

7. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan universitas;

8. Melaporkan secara berkala tentang kemajuan kerja satuan akademik

(25)

universitas kepada Majelis Wali Amanat;

9. Bersama Majelis Wali Amanat menyampaikan laporan tahunan kepada menteri.

Wakil Rektor

Wakil Rektor memiliki tugas dan tanggung jawab membantu tugas- tugas Rektor sesuai bidang masing-masing Wakil Rektor terdiri dari Wakil Rektor Bidang Akademik, Wakil Rektor Bidang Kepegawaian dan Keuangan, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama, dan Wakil Rektor Bidang Aset dan Perlengkapan.

Dewan Guru Besar

1. Memberikan masukan kepada pimpinan universitas dalam hal pengembangan keilmuan dan kualitas pendidikan;

2. Memberikan masukan kepada pimpinan universitas dalam hal pembinaan suasana akademik, etika keilmuan, integritas dan moral Sivitas Akademik;

3. Memberikan pertimbangan kepada pimpinan universitas atas usul pengangkatan Guru Besar, Doktor Kehormatan, dan pemberiaan penghargaan kehormatan lainnya.

Sekretaris Eksekutif

1. Menyusun rencana kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) bidang

(26)

15

Universitas;

2. Menyusun juklak dan juknis di bidang kesekretariatan, hubungan masyarakat dan keprotokolan Kantor Pimpinan Universitas, serta menyebarluaskannya;

3. Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksaan peraturan universitas;

4. Menjadi penghubung dengan pihak luar (public relation) universitas;

5. Mengelola kegiatan penciptaan citra ( image building) universitas;

6. Mengembangkan berbagai program pemasaran univesitas;

7. Mengembangkan dan memelihara hubungan publik;

8. Mengembangkan sistem administrasi kantor pimpinan universitas;

9. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan kesekretariatan kantor pimpinan universitas dan hubungan masyarakat dan keprotokolan.

Unit Audit Internal

Unit Audit Internal USU merupakan salah satu organ yang terdapat dalam struktur organisasi USU yang berkedudukan dan bertanggung jawab kepada Rektor dan Wakil Rektor dengan tugas melaksanakan audit internal atas penyelenggaraan kegiatan akademik dan non-akademik seluruh unit kerja di lingkungan Universitas.

a. Menetapkan kebijakan audit internal;

b. Melakukan audit secara berkala atas penyelenggaraan keuangan Universitas;

c. Melaporkan hasil audit pada pimpinan universitas;

d. Memberikan masukan pada Pimpinan Universitas menyangkut proses

(27)

penyelenggaraan keuangan universitas.

Unit Penjamin Mutu

a. Menetapkan kebijakan penjaminan mutu kegiatan akademik universitas;

b. Mensosialisasikan sistem penjamin mutu ke seluruh unit-unit pelaksana kegiatan akademik di lingkungan universitas;

c. Mengkoordinasikan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu kegiatan akademik di lingkungan universitas;

d. Memberikan masukan pada Pimpinan Universitas menyangkut proses penyelenggaraan penjaminan mutu kegiatan akademik universitas.

UNSUR PELAKSANA ADMINISTRATIF Biro Akademik

Biro Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab atas pelayanan kegiatan akademik kepada Mahasiswa maupun pihak-pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan akademik di Universitas Sumatera Utara.

Biro Keuangan

Biro Keuangan memiliki tugas dan tanggung jawab dalah hal pengelolaan keuangan universitas secara umum.

Biro Sumber Daya Manusia

Biro Sumber Daya Manusia merupakan unsur pelaksana

(28)

17

administrasi di tingkat universitas yang fungsinya menjalankan administrasi personalia dan pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Sumatera Utara.

Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian

Biro Kemahasiswaan dan Kealumnian memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pelaksana dan pengawasan kegiatan kemahasiswaan di tingkat universitas secara umum.

Biro Perencanaan dan Kerjasama

Biro Perencanaan dan Kerjasama memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai pelaksanan teknis dan administrasi terkait dengan perencanaan dan kerja sama.

D. Jaringan Kegiatan

Universitas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian / pelayanan masyarakat dan pembinaan civitas akademika. Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan. Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitianpenelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, serta melakukan kegiatan sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

(29)

penyelenggaraan pendidikan, pengadaan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing dilapangan kerja nantinya.

E. Kinerja Kegiatan Terkini

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Universitas Sumatera Utara, Universitas Sumatera Utara terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin, dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ilmiah yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminarseminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Biro Rektor Universitas Sumatera Utara antara lain adalah sebagai berikut :

(30)

19

1. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

2. Perkuliahan semester genap/ganjil.

3. Wisuda mahasiswa.

(31)

SUMATERA UTARA

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Nilai kegunaan akuntansi sebagai salah satu fungsi dalam suatu perusaahaan semakin meningkat, sejalan dengan semakin besarnya skala operasi dan kompleksnya kegiatan. Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran dan pengkomunikasian untuk menyediakan informasi bagi suatu unit organisasi dalam membantu pihak-pihak yang berkepentingan membuat pertimbangan dan keputusan yang beralasan guna mengendalikan sumber- sumber ekonomi yang optimal dalam rangka pencapaian sasaran (goal) yang telah ditetapkan.

Menurut Hall (2001 : 6) “Sistem adalah dua atau lebih komponen- komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama”. Menurut Bodnar (2006 : 1)

“Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat”. Menurut Soemarso (2004 : 14) “Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut."

Menurut Kieso (2007 : 72) “sistem informasi akuntansi adalah sistem

(32)

21

keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.”

Menurut Widjajanto (2001 : 4)

Sistem informasi akuntansi adalah susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.

Maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari sumber-sumber seperti orang dan peralatan yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan dan data lainnya menjadi informasi, dan informasi ini akan dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.

Menurut Romney dan Steinbart (2006 : 6)

sistem informasi Akuntansi terdiri dari 6 komponen, yaitu :

1. People yang mengoperasikan sistem tersebut dan melakukan berbagai macam fungsi

2. Procedures and instructions, baik manual maupun otomatis, yang termasuk dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi.

3. Data tentang organisasi dan proses bisnisnya.

4. Software digunakan untuk memproses data organisasi.

5. Information technology infrastructure.

6. Internal control and security measures, yang mengamankan data dalam sistem informasi akuntansi.

B. Pengertian Aset Tetap

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk data data yang dikumpulkan oleh penulis beserta hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan, maka pada bab ini penulis akan mencoba membahas objek

(33)

penelitian yang dititik beratkan pada penerapan Standar Akuntansi Keuangan.

Sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa dalam memperoleh aset tetap dapat dilakukan dengan beberapa cara. Begitu juga halnya dengan yang dilakukan oleh Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.

Untuk memahami pengertian aset tetap perlu dikemukakan beberapa defenisi mengenai aset tetap tersebut yang dikeluarkan oleh beberapa ahli dibidang akuntansi, antara lain :

Menurut Simamora (2000 : 297)

Aset-aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Menurut Suharli (2006 : 259) “Harta berwujud (tangible asset) yang memiliki masa manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, benilai material, dan digunakan untuk kegiatan operasi normal perusahaan.

Intangible Asset merupakan aset yang tidak dapat dilihat, bukti keberadaannya hanya dilihat dari akte perjanjian, kontak, dan lailn-lain, seperti goodwill, paten, frenchise, dan lain-lain.

Mulyadi (2001) Mengatakan aset tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.

(34)

23

Menurut Soemarso (2004 : 233) “Aset tetap adalah aset bernilai besar yang sifatnya tetap atau permanen, digunakan dalam kegiatan perusahaan dan tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun”.

Menurut Harahap (2002 : 1) “Aset tetap adalah salah satu pos dalam laporan keuangan khususnya Laporan posisi keuangan dan juga mempengaruhi laporan laba rugi melalui pos biaya penyusutan”.

Menurut Warren (2006 : 504) “Aset tetap (fixed assets) merupakan aset jangka panjang atau aset yang relative permanent”.

Dari pengertian di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa aset tetap mempunyai tiga sifat utama, yaitu :

1. mempunyai kemungkinan masa manfaat di masa datang yang mempunyai kemampuan sendiri maupun kombinasi dengan aset lainnya untuk menyumbangkan aliran kas masuk di masa yang akan datang baik langsung maupun tidak langsung,

2. suatu perusahaan dapat memperoleh manfaat dan mengawasi manfaat tersebut,

3. transaksi-transaksi menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut.

Suatu aset yang memiliki nilai uang dan berbentuk fisik yang menjadi milik perusahaan dinamakan aset berwujud misalnya tanah, gedung, mesin- mesin, peralatan kantor, kendaraan, dan lainnya. Aset tetap mempunyai kriteria antara lain berwujud, dimiliki oleh perusahaan, masa operasinya lebih

(35)

dari satu tahun atau jangka waktu relatif lama, nilainya besar, dan tidak untuk dijual.

Didalam menghasilkan laporan keuangan, Aset Tetap mempunyai pengaruh yang besar dalam pengunaan Sistem Informasi Akuntansi. Hampir setiap perusahan, dalam bidang jasa, perdagangan maupun industri pasti memiliki aset tetap untuk menjalankan kegiatan operasional setiap harinya, termasuk pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara.

Karakteristik aset tetap berwujud adalah bahwa aset yang dimiliki perusahaan untuk digunakan secara terus menerus dan umur manfaatnya relatif lebih panjang dibandingkan aset lancar dan nilainya material. Akuntansi aset tetap sangat berarti terhadap kelayakan laporan keuangan, kesalahan dalam menilai aset tetap dapat mengakibatkan kesalahan yang cukup material karena nilai investasi yang ditanamkan pada aset tetap relatif besar. Oleh karena itu, perlakuannya harus berdasarkan pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 16) tentang Aset Tetap dan diterapkan secara konsisten dari suatu periode ke periode selanjutnya.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2015) bahwa aset tetap adalah aset berwujud yang :

1. Diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.

2. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya aset tetap adalah harta milik perusahaan yang diperoleh dalam

(36)

25

bentuksiap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual, serta memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.

Selama masa pemakaian kemampuan suatu aset untuk menghasilkan pendapatan dan jasa biasanya semakin menurun, baik secara fisik maupun fungsinya. Oleh karena itu perlu adanya pengakuan terhadap penurunan nilai aset tetap berwujud. Caranya adalah dengan cara mengalokasikan harga perolehan aset tetap berwujud secara sistematis sebagai beban selama beberapa periode akuntansi yang menerima manfaat dari aset tetap berwujud tersebut. Pengalokasian harga perolehan tersebut disebut dengan depresiasi.

Dari definisi aset tetap di atas dinyatakan bahwa aset tetap mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi, digunakan dalam bentuk operasi perusahaan, dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan normal perusahaan.

C. Jenis-jenis Aset Tetap

Aset tetap dapat dikelompokkan dalam beberapa segi, yaitu : 1. Substansi

Yaitu aset yang dapat digantikan dengan sejenisnya. Aset tetap dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Tangible fixed asset ( aset berwujud )

Contohnya : lahan, mesin, gedung, peralatan, dan lainnya.

b. Intangible fixed asset ( Aset tidak berwujud )

Contohnya : goodwill, paten, copyright, franchise, lease hold, dan

(37)

lainnya.

2. Umur

Pengkategorian aset tetap dari segi ini berguna untuk mengetahui perlu tidaknya dilakukan penyusutan terhadap harga perolehan, mengingat aset tetap memiliki masa manfaat yang berbeda-beda. Beradasarkan umurnya aset tetap terdiri dari :

a. Aset tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti : tanah

b. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bias diganti denga jenis aset sejenis.

Contohnya : bangunana, mesin, alat-alat, mebel, dan kendaraan.

c. Aset tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti denga aset lain yang sejenis.

Contohnya : sumber-sumber alam seperti tambang dan hutan.

Menurut Harahap (2002 : 22) penggolongan aset tetap dipandang dari berbagai sudut yaitu:

a. Berdasarkan sudut substansi :

1. Tangible Assets ( aset tetap berwujud ) seperti Lahan, Mesin, Gedung, dan Peralatan.

2. Intangible Assets ( aset yang tidak berwujud ) seperti HGU, HGB, Goodwill-Patents, Copyright, Hak Cipta, Franchise, dan lain-lain.

b. Berdasarkan sudut disusutkan atau tidak :

1. Depreciated Plant Assets yaitu aset tetap yang disusutkan seperti Building (Bangunan), Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin),

(38)

27

Inventaris, Jalan, dan lain-lain.

2. Undepreciated Plant Assets, aset tetap yang tidak disusutkan seperti Land (Lahan).

c. Berdasarkan Jenis

Aset tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut : 1. Tanah

2. Bangunan Gedung 3. Mesin

4. Kendaraan 5. Perabot

6. Inventaris/Peralatan 7. Prasarana

Berdasarkan hasil riset (survey) yang telah dilakukan oleh peneliti, Universitas Sumatera Utara memiliki rincian aset tetap yang digolongkan berdasarkan jenis seperti disebutkan di bawah ini :

1. Tanah

Tanah merupakan harta yang dimiliki dan digunakan selama kegiatan perusahaan masih berlangsung. Masa pemakaiannya tidak terbatas dan biasanya dijadikan tempat pendirian bangunan seperti kantor, gudang, parkir, dan lainnya.

2. Gedung

Universitas Sumatera Utara mempunyai gedung dan bangunan yang cukup luas dengan berbagai kategori seperti ruang perkantoran, ruang

(39)

diskusi/rapat, ruang percetakan, gudang dan lain-lain.

3. Mesin

Mesin yang ada di Universitas Sumatera Utara terdiri dari mesin ketik manual dan listrik (portable dan standard) , mesin fotokopi, mesin penghancur kertas, mesin potong kertas, mesin genset, mesin Percetakan dan lain-lain.

4. Kendaraan

Kenderaan meliputi mobil dan sepeda motor yang berfungsi sebagai sarana penunjang dalam kegiatan instansi seperti mengirimkan surat ke Fakultas atau instansi pemerintah dan instansi non pemerintah lainnya.

5. Peralatan / Inventaris

Inventaris merupakan alat-alat yang digunakan pada Universitas Sumatera Utara yang berupa inventaris kantor, seperti meja, kursi, komputer, lemari, arsip dan lain-lain. Serta peralatan untuk pertemuan dan acara rapat seperti LCD projektor, OHP, Screen, AC, pengeras suara, kipas angin, dan alat-alat lainnya

D. Cara Perolehan Aset Tetap

Setiap aset tetap mempunyai harga perolehan yang meliputi seluruh jumlah biaya yang dikeluarkan atau hutang yang timbul untuk memperoleh aset tersebut. Biaya perolehan dicatat sebesar harga perolehannya yaitu harga beli aset ditambah biaya yang dikeluarkan sampai aset tetap tersebut dapat digunakan oleh perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (2015) berpendapat

(40)

29

impor dan pajak pembelian yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon dan potongan lain. Setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan intensi manajemen. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset tetap, kewajiban tersebut timbul ketika aset tetap diperoleh atau sebagai konsekuensi penggunaan aset tetap selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk memproduksi persediaan selama periode tersebut.

Menurut Harahap (2003 : 23) ada enam cara perolehan aset tetap yaitu : 1. Pembelian kontan

2. Pembelian secara kredit

3. Pembelian denagn surat berharga 4. Diterima dari sumbangan

5. Dibangun sendiri 6. Tukar tambah

Mulai dari tahun 2015, aset tetap selain tanah sudah diserahkan kepada Universitas Sumatera Utara dan tidak lagi berstatus BMN. Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara dalam perolehan aset tetapnya didasarkan pada Pasal 2 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 yang berisi :

Barang Milik Negara/Daerah meliputi :

a. barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah; dan

(41)

b. barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.

Dan dijelaskan pada Pasal 2 Ayat (2) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 yang berisi :

Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi : a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;

b. barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;

c. barang yang diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; atau

d. barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

Berdasarkan ketentuan tersebut, Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara memperoleh aset tetap dua cara berikut :

1. Dengan pembelian secara tunai

Perolehan aset tetap yang dibeli secara tunai sebelumnya akan dicatat ke dalam buku besar harian sebagai harga perolehannya. Aset tetap pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah. Harga perolehan dibuat dengan menjumlahkan harga yang diberikan penjual (harga faktur) dengan seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aset tetap tersebut siap untuk digunakan.

Seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan dikapitulasi sebagai harga perolehan aset tetap. Potongan tunai yang diperoleh dari pembelian aset

(42)

31

tetap merupakan pengurangan terhadap harga faktur tersebut. Jika dalam suatu pembelian diperoleh suatu aset tetap seperti gedung atau tanah, maka pengalokasian harga perolehan dari aset tersebut didasarkan pada perbandingan nilai wajar dari masing-masing aset yang diperoleh. Dengan begitu aset tetap dapat diakui oleh perusahaan pada saat aset tetap tersebut diterima sebesar harga prolehannya.

2. Diterima dari sumbangan / hibah

Aset Tetap dapat diperoleh melalui sumbangan / hibah pemerintah atau swasta. Menurut Pasal 1 Ayat (20) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014, Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah, dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah, atau dari Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah kepada Pihak Lain, tanpa memperoleh penggantian.

E. Penggantian Aset Tetap

Perusahaan mengambil suatu kebijakan terkait dengan pengguanan aset tetap dikarenakan aset tersebut tidak lagi dapat dipergunakan dalam kegiatan operasional perusahaan.

Aset tetap yang sudah tidak terpakai lagi dapat ditarik dari pemakaian.

Cara penggantian aset tetap yang dilakukan oleh Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara yaitu :

1. Dengan cara dibuang

Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan dinonaktifkan. Hal ini

(43)

dikarenakan aset tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta sudah tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar.

2. Dengan cara dijual

Penjualan aset tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit. Aset yang sudah tidak terpakai lagi dapat dijual dengan cara lelang. Hal ini sesuai dengan pasal Pasal 61 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 yang berisi :

Penjualan Barang Milik Negara/Daerah dilakukan secara lelang, kecuali dalam hal tertentu.

F. Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan adalah penurunan kemampuan aset dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini dikarenakan pemakaian yang terus-menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aset tetap tersebut menurun dari hari ke hari. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, (2002) penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Hal-hal yang menyebabkan penyusutan biasa diidentifikasikan sebagai penyusutan fisik atau penyusutan fungsional.

Penyusutan fisik terjadi disebabkan kerusakan ketika digunakan, dan karena cuaca. Sedangkan penyusutan fungsional terjadi karena aset tetap yang dimaksud tidak lagi mampu menyediakan manfaat dengan tingkat seperti yang diharapkan.

(44)

33

merupakan masalah yang penting selama masa penggunaan aset tetap.

Menurut Harahap (2002 : 53) Yang dimaksud dengan penyusutan adalah : “Pengalokasian harga pokok aset tetap selama masa penggunaannya”.

Beberapa istilah-istilah khusus didalam akuntansi sesuai dengan pengkategorian aset terkait dengan proses harga alokasi harga perolehan aset tetap, antara lain :

a. Depresiasi

Yaitu yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan untuk aset tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.

b. Deplesi

Yaitu istilah yang digunakan pada proses alokasi harga perolehan (penyusutan) untuk aset tetap berupa sumber-sumber alam (wasting asset) yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.

c. Amortisasi

Yaitu istilah yang dipakai pada proses alokasi harga perolehan (penyusutan) untuk aset tetap berwujud yang dibebankan ke penghasilan secara periodik.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan guna menetapkan besar beban penyusutan setiap periode adalah :

1. Harga perolehan aset

Yaitu seluruh pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh aset sampai keadaan siap pakai.

2. Estimasi nilai pada akhir umur manfaat ( nilai residu)

(45)

Yaitu taksiran realisasi (penjualan) melalui kas aset tetap tersebut setelah akhir penggunaan atau pada saat aset tetap tersebut harus ditarik dari kegiatan operasi. Biaya yang disusutkan (depreciable cost ) adalah jumlah yang harus disebarkan sepanjang umur manfaat aset sebagai beban penyusutan.

3. Umur teknis

Umur manfaat yang diperkirakan (expected useful life) atas aset tetap juga harus diestimasi pada saat aset tersebut mulai digunakan. Beberapa faktor yang menyebabkan suatu aset tetap berwujud dapat memberi manfaat dalam waktu yang terbatas, yaitu :

a. Faktor Fisik

Aus karena dipakai (wear and tear), aus karena umur (deteroralitation and deacay), dan kerusakan merupakan factor fisik yang dapat mengurangi fungsi aset tetap.

b. Faktor Fungsional

Faktor fungsional yang membatasi umur aset berupa ketidakmampuan aset memenuhi kebutuhan produksi sehingga perlu diganti, perubahan permintaan terhadap barang maupun jasa yang dihasilkan, kemajuan tekhnologi yang menyebabkan suatu aset tidak ekonomis lagi apabila dipakai.

c. Pola Pemakaian

Pola pamakaian harus dipertimbangkan dalam kaitannya dengan pembebanan penyusutan terhadap produksi.

(46)

35

Diperlukan suatu metode untuk menghitung besarnya pengalokasian pembebanan penyusutan aset tetap. Tiga metode penyusutan yang paling umum digunakan adalah metode garis lurus, metode unit produksi, dan metode saldo menurun ganda. Sebelum tahun 2012, Barang Milik Negara tidak disusutkan, penyusutan terhadap Barang Milik Negara dilakukan mulai dari tahun 2012.

Straight Line Method (metode garis lurus)

Metode ini menghitung beban penyusutan yang dibebankan secara merata. Metode garis lurus menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aset tetap.

Beban penyusutan menurut metode ini dihitung sebagai berikut (Harahap : 2002):

D = C  S N Keterangan :

D = Beban Penyusutan (Depresiasi) C = Harga Pokok Aset (cost) S = Salvage Value (nilai residu) N = Useful Life (umur teknis) Contoh :

Sebuah peralatan dibeli dengan harga Rp 15.000.000 nilai residu ditaksir Rp 1.500.000 dan estimasi umurnya adalah 5 tahun. Penyusutan tahunan aset tersebut dihitung sebagai berikut :

(47)

15.000.000  1.500.000

= 2.700.000 5

Tabel. 3.1

Penyusutan Menurut Metode Straight Line Akhir

Tahun Harga Pokok Penyusutan Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku

0 Rp 15.000.000 Rp - Rp - Rp 15.000.000

1 Rp 15.000.000 Rp 2.700.000 Rp 2.700.000 Rp 12.300.000 2 Rp 15.000.000 Rp 2.700.000 Rp 5.400.000 Rp 9.600.000 3 Rp 15.000.000 Rp 2.700.000 Rp 8.100.000 Rp 6.900.000 4 Rp 15.000.000 Rp 2.700.000 Rp 10.800.000 Rp 4.200.000 5 Rp 15.000.000 Rp 2.700.000 Rp 13.500.000 Rp 1.500.000 Sumber : Data diolah (2009)

Metode garis lurus sangat sederhana dan digunakan secara luas. Metode ini menciptakan transfer biaya yang wajar ke badan periodik jika pemanfaatan aset dan pendapatan yang terkait dengan pemakaian sama dari periode ke periode.

Metode Unit Produksi

Jika tingkat pemanfaatan aset tetap bervariasi dari tahun ke tahun, maka metode unit produksi lebih tepat dipakai dari pada metode garis lurus. Dalam hal ini, metode unit produksi mampu membandingkan lebih baik beban penyusutan dengan pendapatan terkait.

Metode unit produksi (Unit-of-Production Method) menghasilkan jumlah beban penyusutan yang sama bagi setiap unit kapasitas yang digunakan oleh aset. Untuk menerapkan metode ini umur manfaat aset diekpresikan dalam istilah unit kapasitas produktif seperti jam atau mill. Total beban penyusutan untuk setiap periode akuntansi kemudian ditentukan dengan mengalihkan

(48)

37

penyusutan per unit dengan jumlah unit yang dihasilkan atau digunakan selama periode dimaksud.

Beban penyusutan per jam dihitung sebagai berikut : Contoh :

Dengan menggunakan ilustarasi contoh sebelumnya jam kerja aset tetap dimisalkan 75.000 jam maka perhitungan penyusutan per jam adalah sebagai berikut:

15.000.000  1.500.000

= 180 per jam 75.000

Dengan mengasumsikan bahwa aset tetap dioperasikan 15.000 jam selama 1 tahun maka beban penyusutan dalam 1 tahun adalah 15.000 × 180 = Rp 2.700.000.

Tabel. 3.2

Penyusutan Menurut Metode Unit Produksi

No Jam Kerja Penyusutan Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku

1 Rp Rp Rp Rp 15.000.000

2 Rp 15.000 Rp 15.000 × 180 = 2.700.000 Rp 2.700.000 Rp 12.300.000 3 Rp 13.000 Rp 13.000 × 180 = 2.340.000 Rp 6.840.000 Rp 9.960.000 4 Rp 10.000 Rp 10.000 × 180 = 1.800.000 Rp 4.500.000 Rp 8.160.000 5 Rp 17.000 Rp 17.000 × 180 = 3.060.000 Rp 9.900.000 Rp 5.100.000 6 Rp 20.000 Rp 20.000 × 180 = 3.600.000 Rp 13.500.000 Rp 1.500.000 7 Rp 75.000 Rp 75.000 × 180 = 13.500.000 Rp Rp

Sumber : Data diolah (2009)

Metode Saldo Menurun Ganda

Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)

(49)

menghasilakan beban periodik yang terus menurun sepanjang estimasi umur manfaat aset. Untuk menerapkan metode ini tarif penyusutan garis lurus tahun terlebih dahulu harus digandakan.

Contoh :

Dengan menggunakan ilustrasi contoh sebelumnya maka tarif penyusutan saldo menurun ganda adalah :

100% / 5 tahun = 20%  Digandakan menjadi 20% × 2 = 40 %

Tabel. 3.3

Pentusutan Menurut Metode Saldo Menurun Ganda

Tahun Beban Penyusutan Akumulasi

Penyusutan Nilai Buku 1 Rp 40% × 15.000.000 = 6.000.000 Rp 6.000.000 Rp 9.000.000 2 Rp 40% × 9.000.000 = 3.600.000 Rp 9.600.000 Rp 5.400.000 3 Rp 40% × 5.400.000 = 2.160.000 Rp 11.760.000 Rp 3.240.000 4 Rp 40% × 3.240.000 = 1.296.000 Rp 13.056.000 Rp 1.944.000 5 Rp 40% × 1.944.000 = 777.600 Rp 13.833.600 Rp 1.166.400 Sumber : Data diolah (2009)

Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara melaporkan penyusutan Aset Tetap setiap semester yang disajikan sebagai akumulasi penyusutan di Laporan posisi keuangan periode berjalan.

Penyusutan aktiva tetap pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara mengunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Baranng Milik Negara (SIMAK-BMN). Aplikasi ini secara otomatis dapat melakukan menyusutkan semua data aset tetap yang dimiliki oleh Universitas Sumatera Utara.

(50)

39

G. Prosedur Dokumen Aset Tetap 1. Catatan Akuntansi

Catatan Akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi aset tetap dan akuntansi depresiasi aset tetap adalah :

a. Kartu Aset Tetap

Kartu Aset Tetap, yaitu catatan akuntansi yang merupakan buku pembantu aset tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci segala data yang bersangkutan dengan aset tetap tertentu.

b. Jurnal Umum

Jurnal Umum, digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aset tetap yang telah dibangun. Biaya–biaya untuk pemasangan dan pembongkaran aset tetap, penghentian pemakaian aset tetap, dan depresiasi aset tetap.

c. Registrasi Bukti Kas Keluar

Registrasi Bukti Kas Keluar, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aset tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas.

Dalam hal ini Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara telah melakukan dan menggunakan pencatatan akuntansi seperti yang diuraikan diatas.

2. Prosedur Dokumen Aset Tetap

Dokumen yang digunakan untuk merekam data transaksi yang mengolah harga pokok aset tetap dan akumulasi depresiasi aset tetap yang

(51)

bersangkutan adalah :

a. Surat permintaan otorisasi investasi (expenditure authorization request). Karena investasi dalam aset tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang relatif panjang, maka pengendalian aset tetap dilakukan melalui perencanaan yang matang. Perencanaan pengeluaran investasi kepada manajemen puncak. Melalui staf direksi, usulan investasi diteliti kelayakan teknis dan ekonomisnya yang hasilnya dituangkan dalam laporan studi kelayakan. Studi kelayakan tersebut digunakan untuk menyusun anggaran investasi (capital budget) untuk disetujui diotorisasi oleh rapat umum pemegang saham. Untuk melaksanakan investasi yang tercantum dalam anggaran investasi diperlukan dokumen untuk meminta dana yang telah diizinkan oleh rapat umum pemegang saham. Dokumen ini disebut surat permintaan otorisasi investasi.

b. Surat permintaan reparasi (authorization for repair). Berfungsi sebagai perintah dilakukannya reparasi yang merupakan pengeluaran modal.

c. Surat permintaan transfer aset tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi transfer aset teap.

d. Surat permintaan penghentian pemakaian aset tetap, dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dan pemberian otorisasi penghentian pemakaian aset tetap.

e. Surat perintah kerja (work order), yaitu dokumen yang memiliki dan fungsi yaitu sebagai perintah dilaksanakannya pekerjaan tertentu

(52)

41

mengenai aset tetap dan sebagai catatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aset tetap. Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aset tetap yang dibeli, pembongkaran aset tetap yang dihentikan pemakaiannya.

f. Surat order pembelian, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi pembelian yang merupakan surat untuk memesan aset kepada pemasok.

g. Laporan penerimaan barang, dokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aset tetap yang diterima dari pemasok.

h. Faktur dari pemasok, yaitu dokumen yang merupakan tagihan dari pemasok atas aset tetap yang telah dibeli.

i. Bukti kas keluar, merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi akuntansi setelah dokumen surat perintah otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang.

(53)

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab terdahulu penulis mencoba mengambil kesimpulan yang Penulis anggap penting.

1. Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara memperoleh aset tetap dengan cara pembelian tunai dan menerima sumbangan/hibah pemerintah dan swasta.

2. Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara dalam menerapkan Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap menggunakan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN) yang diatur oleh pemerintah pusat, program SIMAK-BMN sebagai sistem informasi akuntansi bagi aset tetap milik Universitas Sumatera Utara secara otomatis melakukan perhitungan penyusutan aset tetap.

3. Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap pada Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara sudah dijalankan dengan cukup baik.

B. Saran

Setelah mengemukakan kesimpulan diatas sebagai penutup Tugas Akhir ini Penulis mencoba memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis, yang kiranya dapat menambah manfaat dalam penulisan tugas akhir ini. Adapun saran-saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

(54)

43

1. Sistem Informasi Akuntansi Atas Aset Tetap yang dijalankan Biro Pusat Administrasi Universitas Sumatera Utara sebaiknya dipertahankan karena sudah sesuai dengan prosedur dan Standar Akuntansi Keuangan. Bila perlu dibuat prosedur-prosedur yang lebih efektif dan efisien untuk memperkecil kesalahan maupun penyelewengan terhadap aset.

2. Kebijakan menyangkut besar batasan biaya yang merupakan pengeluaran modal maupun pengeluaran penghasilan perlu diterapkan.

(55)

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan Per Efektif 1 Januari 2015. Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta.

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Buku I, Salemba Empat, Jakarta.

Harahap, Sofyan Syafri, 2002. Akuntansi Aset Tetap, Edisi Keempat, PT. Raja Grafindo, Jakarta.

Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt, and Terry D. Warfield, 2007. Akuntansi Intermediate, Edisi Ke-12, Erlangga, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Romney, Marshall B, and Paul Jhon Steinbart, 2006. Accounting Information System, 10th edition, Pearson Education International, New Jersey.

Simamora, Henry, 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid 2, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

S.R, Soemarso, 2004. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku I,Salemba Empat, Jakarta.

Suharli, Michell, 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa Dan Dagang, Edisi 1, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Warren, Prinsip-prinsip Akuntansi, 19th Edition, Jilid 1, Terjemahan oleh Alfonus Sirait dan Helda Gunawan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta

(56)

Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Riset

Referensi

Dokumen terkait

Dalam menggunakan permainan sebagai suatu metode, perlu memperhatikan hal-hal berikut ini: (1) permainan digunakan sebagai alat dalam bimbingan sehingga tujuannya bukan

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode simak, karena cara yang dilakukan untuk memperoleh data dilakukan dengan cara menyimak teks atau secara tertulis, metode simak

Peningkatan innovation performance dan quality performance berdampak secara langsung pada peningkatan kinerja perusahaan khususnya dalam peningkatan akurasi

The Bangladesh poultry industry has typical mainstream, forward and reverse supply chains that dealt with economic, social and environment issues.. If appropriate

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik di kelas eksperimen CPS berbantuan Maple 11 dan penerapan model pembelajaran

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode tes. Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan meningkatkan ketekunan

Perencanaan Lokasi Perpustakaan Umum Spasial di Wilayah Perkotaan.. Medan:

Miokard yang Diukur dengan Menggunakan Metode Skoring QRS Selvester pada Pasien Infark Miokard Akut.. Muhammad Lingga Primananda 1 , Masrul Syafri 2 , Malinda