• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A.

Kajian Pustaka 1. Penelitian Terdahulu

Kajian pustaka dilakukan dengan tujuan mengetahui penelitian- penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya dan penelitian yang berhubungan dengan feminisme sudah pernah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan berkaitan dengan masalah yang diteliti akan dipaparkan sebagai berikut.

Ada beberapa skripsi dan jurnal yang berkaitan dengan topik atau permasalahan yang diangkat pada penelitian ini antara lain pandangan Rendra terhadap perempuan dan pemerintah. Luisya Kamagi dalam Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra (2015:26) dengan judul “Nilai-nilai Humaniora dalam Antologi Puisi Blues Untuk Bonnie Karya WS Rendra”. Dalam penelitian yang dilakukannya, mengungkap hasil analisis mengenai antologi puisi "Blues untuk Bonnie" karya WS Rendra berisi tiga belas puisi masing- masing berjudul:Kupanggil Namamu, Kepada MG, Nyanyian Duniawi,Nyanyian Suto Untuk Fatima,Nyanyian Fatima Untuk Suto, Blues Untuk Bonnie,Rick Dari Corona, Kesakian Tahun 1967, Pemandangan Senjakala,Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta,Pesan Pencopet Kepada Pacamya,Nyanyian Angsa, dan Khotbah. Dalam penelitian Lusya dijelaskan bentuk keberpihakan Rendra yang menuliskan karya yang bertema keras,

9

commit to user

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(2)

getir, dan agresif karena dinilai sebagai protes atau kritik sosial tetapi tidak bisa ditafsirkan dalam kacamata politis.

Thourissa Adisty G. (2018) melakukan penelitian yang berjudul

“Pandangan Pengarang Laki-Laki terhadap Tokoh Perempuan dalam Novel Si Anak Kampoeng Karya Damien Dematra: Kritik Sastra Feminis”. Dalam penelitian ini menjelaskan tentang bentuk penggambaran perempuan di dalam novel Si Anak Kampoeng yang dituliskan oleh pengarang laki-laki yaitu Damien Dematra. Hampir seluruh karakter perempuan digambarkan dengan gambaran kuat dan mandiri oleh pengarang.Perempuan yang identik dengan sikap tegas, berani dan pandai mengurus rumah tangga, meskipun dihadapkan pada kondisi keluarga yang berpoligami. Pengarang menuliskan keberpihakannya terhadap laki-laki dan menjelaskan bahwa laki-laki memiliki hak asasi memilih keputusan atas dirinya sendiri.

Nurma Juliyana (2016) melakukan penelitian yang berjudul “Wanita dan Ketidakadilan Gender dalam Novel Rembang Jingga Karya TJ Oetoro dan Dwiyana Premadi: Kajian Kritik Sastra Feminis”. Dalam penelitiannya, ia menulis tentang ketidakadilan yang harus diterima tokoh perempuan dalam objek penelitian. Perempuan harus menjalankan apa yang diperintah dan dilarang oleh laki-laki selaku ayah ataupun suaminya. Perempuan tidak boleh mengenyam pendidikan yang tinggi dan hanya diperbolehkan mengurus keperluan rumah tangga, di sisi lain perempuan dipaksa bekerja menjadi PSK oleh ayahnya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

commit to user

(3)

Anandya Galang Surya Perkasa (2016) melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran Perempuan dalam Novel Belenggu Karya Armijn Pane:

Analisis Feminis”. Dalam penelitian ini menuliskan tentang posisi perempuan yang berada di bawah laki-laki. Perempuan bergantung hidup kepada laki-laki, perempuan berada di bawah kekuasaan laki-laki, ketidakadilan dalam penentuan hidup berumah tangga, ataupun pembagian kerja. Penelitian ini lebih menjelaskan kepada posisi perempuan dibandingkan dengan laki-laki.

Feminisme secara sederhana mengacu pada aliran pemikiran atau ideologi yang menginginkan adanya keadilan dan kesetaraan gender. Karena cita-citanya tersebut, maka feminisme dianggap sebagai ideologi pembebasan perempuan, yang berangkat dari keyakinan bahwa perempuan telah mengalami ketidakadilan karena jenis kelaminnya. Sastra feminis adalah genre sastra yang mengusung pemikiran (ideologi) kesetaraan gender dan model penulisan perempuan. Melalui karya yang ditulisnya sastrawan menggambarkan dunia yang diwarnai dengan kesetaraan dan keadilan gender, yang menghargai eksistensi perempuan seperti halnya eksistensi laki-laki.

Selain itu, sastra feminis juga melakukan kritik terhadap dominasi patriarki dan ketidaksetaraan, serta ketidakadilan gender dalam penulisan sejarah sastra dan kritik sastra.

Sastra Feminis juga mencakup pemahaman tentang gynocritics, di mana pengarang atau penulis mampu mengarang sebagai perempuan dan menafsirkan karya sastra sebagai perempuan (Sugihastuti, 2002:6). Istilah gynocritics dipopulerkan oleh Showalter untuk merujuk kepada tulisan

commit to user

(4)

perempuan. Sementara sebagai pendekatan disebut gynosentric, yaitu keyakinan bersama terhadap perspektif yang berpusat pada perempuan dan organisasi sosial yang “perempuan-sentris”. Aktivitas gynosentric meliputi serangkaian kekuatan perempuan yang bisa diekplorasi dan digali seperti kekuatan erotisme perempuan, karena pada prinsipnya teks sastra dan karya sastra yang dilahirkan dari tangan pengarang laki-laki dan perempuan memang sering kali berbeda. Hal tersebut disebabkan karena perbedaan pengalaman masing-masing individu dalam menilai dan mengungkapkan gagasan dan ide dalam tulisan dan karya sastra.

Penggambarkan sexism sebagai sistem sosial yang terdiri dari hukum, tradisi, ekonomi, pendidikan, lembaga keagamaan, ilmu pengetahuan, bahasa, media massa, moralitas seksual, perawatan anak, pembagian kerja dan interaksi sosial sehari-hari. Agenda tersembunyi dari sistem sosial itu adalah memberi kekuasaan melebihi wanita.Sistem sosial yang dibangun dalam masyarakat lokalisasi tidak mampu menyamakan kedudukan antara wanita dan laki-laki.Hal tersebut terjadi karena wanita pada posisi membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan materi, namun ketrampilan dan pendidikan yang miliki wanita tersebut rendah.Menjadi pelayan seks merupakan pembagian pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh wanita dalam sebuah institusi keluarga.Perspektif feminisme memandang bahwa pekerjaan disektor seks harus di beri gaji yang layak dan mendapatkan jaminan kesehatan dan keamanan.Prostitusi melanggar undang-undang, namun dalam beberapa kebijakan malah cenderung melegalkan prostitusi.

commit to user

(5)

2. Landasan Teori

Dalam penelitian yang akan peneliti lakukan tentu akan menggunakan teori-teori yang berhubungan dengan Kritik Sastra Feminis. Sastra feminis biasanya berisi tentang upaya kesetaraan gender dan model penulisan perempuan. Melalui karya yang ditulisnya sastrawan menggambarkan dunia yang diwarnai dengan kesetaraan dan keadilan gender, yang menghargai eksistensi perempuan seperti halnya eksistensi laki-laki.Selain itu, sastra feminis juga melakukan kritik terhadap dominasi patriarki dan ketidaksetaraan, serta ketidakadilan gender dalam penulisan sejarah sastra dan kritik sastra.Berkembangnya sastra feminis, telah mendorong munculnya Kritik Sastra Feminis.

Dalam studi sastra di Indonesia, Kritik Sastra Feminis mulai berkembang awal 2000-an. Kajian Kritik Sastra Feminis di ranah akademik tersebut tentu saja tidak terlepas dari perkenalan para dosen dan pembelajar dengan teori dan kritik feminis melalui berbagai buku yang masuk ke Indonesia, terutama akhir 1990-an. Feminisme secara sederhana mengacu pada aliran pemikiran atau ideologi yang menginginkan adanya keadilan dan kesetaraan gender. Karena cita-citanya tersebut, maka feminisme dianggap sebagai ideologi pembebasan perempuan, yang berangkat dari keyakinan bahwa perempuan telah mengalami ketidakadilan karena jenis kelaminnya.

Feminisme mempunyai beberapa jenis analisis mengenai akibat penindasan yang diterima perempuan yang nantinya bertujuan untuk

commit to user

(6)

mengakhiri dominasi laki-laki yang dilakukan terhadap perempuan. Kritik Sastra Feminis adalah salah satu ragam kritik sastra yang mendasarkan pada pemikiran feminisme, yaitu kritik sastra yang menginginkan adanya keadilan dan kesetaraan gender dalam memahami karya sastra maupun penulisnya.

Dengan memfokuskan pada isu-isu gender yang diekspresikan dalam karya sastra Kritik Sastra Feminis mencoba membongkar dan memahami berbagai hal yang berhubungan dengan keadilan dan kesetaraan gender.

Selain itu, Kritik Sastra Feminis juga memfokuskan pada analisis dan penilaian terhadap eksistensi penulis perempuan dalam kancah penulisan sastra secara luas.Kritik sastra feminis memiliki tujuan untuk menumbangkan wacana dominan yang dibentuk oleh suara tradisional yang bersifat patriarkis.

Melalui kritik sastra feminis, peneliti akan mengidentifikasi dan mendeskripsikan penindasan terhadap perempuan yang terdapat dalam karya sastra. Selain itu, dengan menggunakan kritik feminis juga dapat dikonstruksi ulang penulisan sejarah sastra yang sebelumnya cenderung dikonstruksi oleh fiksi laki-laki (Hummdalam Wiyatmi, 2012).

Shulamith Firestone menyebutkan bahwa “Feminis sosialis menekankan pada aspek gender dan ekonomis dalam penindasan atas kaum perempuan. Perempuan dapat dilihat sebagai penghuni kelas ekonomi dalam pandangan Marx dan kelas seks”. Perempuan menunjukkan pelayanan yang berharga di kapitalisme sebagai pekerja ataupun istri yang tidak setuju dengan upah yang mereka dapat. Perempuan merasa dieksploitasi oleh sistem patriarkhi dan kapitalis.

commit to user

(7)

Gambaran perempuan merupakan gambaran mengenai perempuan yang direpresentasikan melalui fisik, psikis, dan peran sosial tokoh perempuan. Hubungan seorang perempuan dengan masyarakat dimulai dari hubungan perorangan, antara satu dengan yang lain, hingga bermasyarakat sosial. Gambaran perempuan dalam kehidupan sosialnya terbentuk karena pengalaman pribadi dan budaya. Perempuan menolak stereotip tradisional yang menyudutkannya menjadi seseorang yang tidak berharga di mata masyarakat terutama lawan jenis.

Dalam sudut feminisme, gambaran perempuan dapat diungkapkan melalui kemampuan di lingkungan, masyarakat, dan negara (Rohmawati, dalam Adisty, 2018). Penelitian dan pola penggambaran sosok perempuan pada sebuah karya sastra dapat menjelaskan kondisinya pada zaman tertentu.

Penggambaran perempuan dapat pula disebut gambaran(Sugihastuti dan Saptiawan, 2007:236).

Pada dasarnya gambaran perempuan berhubungan erat dengan norma dan sistem yang berlaku dalam satu kelompok masyarakat. Kelompok tersebut merupakan tempat perempuan menjadi anggota dan berhasrat mengadakan hubungan antar-manusia. Dapat dikatakan bahwa kelompok itu adalah keluarga dan masyarakat luas (Sugihastuti dan Suharto, 2002:44).

commit to user

(8)

B. Kerangka Pikir

Kerangka pikir digunakan untuk menganalisis puisi Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakartadapat dideskripsikan sebagai berikut:

1. Membaca dan memahami puisi Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta karya Rendra yang merupakan objek penelitian.

2. Memahami dan menetapkan fokus permasalahan yang akan diteliti sehingga mempertegas pembatasan masalah dalam penelitian.

Permasalahan yang diangkat adalah gambaran perempuan dan pandangan Rendra terhadap perempuan.

3. Penetapan teori yang akan digunakan untuk menganalisis permasalahan, teori yang digunakan penulis adalah kritik sastra feminis.

4. Menganalisis data yang terdapat dalam puisi yaitu gambaran perempuan.

Dari analisis ini akan diperoleh gambaran gambaran perempuan yang ditunjukkan Rendra.

5. Menganalisis dan mencari sumber bagaimana pandangan Rendra terhadap perempuan sehingga pengarang dapat menghasilkan karya sastra berupa puisi Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta.

6. Penarikan simpulan tentang gambaran perempuan dan pandangan Rendra terhadap perempuan dalam puisi Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta.

commit to user

(9)

17

Puisi Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta Karya W.S. Rendra

Gambaran Perempuan dan Pandangan Rendra terhadap Perempuan

Kritik Sastra Feminis

Gambaran

Pandangan Rendra

terhadap Perempuan

Simpulan

BAGAN KERANGKA PIKIR

commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Kami juga akan memberikan dukungan dan pantauan kepada yang bersangkutan dalam mengikuti dan memenuhi tugas-tugas selama pelaksanaan diklat online. Demikian

Menurut Suheriyanto (2008), belalang merupakan jenis serangga yang hidup sendiri, tetapi pada saat jumlahnya sangat banyak mereka hidup berkelompok dan dapat

Ina Karya Jaya pada bulan November 2014 dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang bermakna secara statistik antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada

Abdullah bin Mubarok berkata, “Sungguh mengembalikan satu dirham yang berasal dari harta yang syubhat lebih baik bagiku daripada bersedeqah dengan seratus ribu dirham”..

Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh persepsi konsumen mengenai nilai produk dalam kaitannya dengan produk — produk A MILD terhadap

Perkembangan sistem komputerisasi sangat penting dan dapat diadopsi kedalam bisnis, salah satunya adalah perkembangan sistem informasi akuntansi yang dapat

Adapun lembaga sosial masyarakat seperti LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat), PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga), Dharma Wanita Persatuan, dan yang terakhir