• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA PABRIK DENGAN SISTEM ROTASI SHIFT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA PABRIK DENGAN SISTEM ROTASI SHIFT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TEKANAN DARAH PADA PEKERJA PABRIK DENGAN SISTEM ROTASI SHIFT

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Disusun oleh :

ERWIN IMAWAN J500110056

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

Hubungan Antara Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah

pada Pekerja Pabrik dengan Sistem Rotasi Shift

Erwin Imawan,

Sigit Widyatmoko, Safari Wahyu Jatmiko

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Kualitas tidur merupakan salah satu subjek kesehatan yang memicu terjadinya peningkatan tekanan darah dan hiperaktifitas saraf simpatis yang diakibatkan gangguan irama sirkardian. Sistem shift memungkinkan terjadinya perubahan kualitas tidur. Pada pekerja shift malam khususnya berkaitan dengan gangguan pola tidur pada saat bekerja yang dapat memicu perubahan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada pekerja pabrik dengan sistem rotasi shift. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden penelitian sebanyak 51 sampel pekerja pabrik dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dimulai dari penyebaran dan penulisan lembar persetujuan kepada responden, pengukuran tekanan darah sebanyak tiga kali, dan penilaian kualitas tidur yang dinilai menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji korelatif Spearman. Hasil penelitian menunjukkan jumlah sampel terbesar adalah sampel pria yaitu 26 sampel dan kelompok usia terbesar 19-22 tahun. Kualitas tidur tebanyak adalah kualitas tidur buruk. Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat korelasi antara kualitas tidur dengan tekanan darah sistolik p=0,739 dan diastolik p=0,802 (p>0,05) pada pekerja dengan sistem rotasi shift. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan.

Kata Kunci

(4)

Pendahuluan

Sistem kerja pada pabrik baik itu shift siang ataupun malam sangat dimungkinkan terjadi tidur yang pendek dan juga rasa kantuk yang berlebihan. Pada pekerja shift malam khususnya berkaitan dengan gangguan pola tidur dan bangun tidur pada saat bekerja dan setelahnya, hal ini diakibatkan karena adanya pemotongan 2 sampai 4 jam dari durasi tidur normal 1. Pengurangan

waktu tidur yang merupakan salah satu subjek kesehatan telah menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan darah akut dan hiperaktifitas dari sistem saraf simpatis. Khusunya kebiasaan tidur dalam waktu yang singkat dapat memicu timbulnya hipertensi yang memapar peningkatan darah dan detak jantung per 24 jam, hiperaktifitas sistem saraf simpatis dan retensi garam. Dua studi yang menggunakan sampel normotensif dan hipertensif Relation Between the Quality Sleep with Blood Pressure in Factory

Workers with Shift Rotation System

Erwin Imawan , Sigit Widyatmoko, Safari Wahyu Jatmiko Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Surakarta Abstract

Quality of sleep is one of the subjects of health that lead to an increase in blood pressure and sympathetic nerve hyperactivity caused by circadian rhythm disorders. Shift system allows for changes in the quality of sleep. At night shift workers especially associated with disruption of sleep patterns at work that can trigger changes in blood pressure. This study aims to determine the correlation between sleep quality with blood pressure on factory workers with shift rotation system. This study used analytic observational study design with cross sectional approach. The number of survey respondents were 51 samples selected factory workers using purposive sampling technique. This study starts from the deployment and writing consent form to the respondent, the measurement of blood pressure three times, and assessment of sleep quality were assessed using a questionnaire. Data were analyzed using Spearman correlative test. The results showed the largest amount of sample is a sample of men with 26 samples and the largest age group of 19-22 years. Quality of sleep most nation points is poor sleep quality. The results showed that there is no correlation between sleep quality with systolic blood pressure and diastolic p = 0.739 p = 0.802 (p> 0.05) in workers with shift rotation system.

This study concluded that there was no relationship. Keywords

(5)

menyebutkan bahwa keduanya terjadi peningkatan tekanan darah yang cukup signifikan setelah dikurangi durasi tidur sekitar 3,5-4,5 jam dari durasi tidur normal mereka2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada pekerja pabrik dengan sistem rotasi shift.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu mencari hubungan sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat diukur satu kali dalam waktu yang bersamaan dan tidak ada follow up 3.

Dalam hal ini penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada pekerja pabrik dengan sistem rotasi shift. Pengambilan sampel

dilakukan dengan cara purposive.

Didapatkan 51 responden yang bekerja pada shift malam hari di PT. Ina Karya Jaya.

Pengambilan sampel dilakukan pada malam hari saat jam istirahat bekerja, tekanan darah diukur sebanyak 3 kali dan kualitas tidur dinilai menggunakan kuesioner PSQI. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2014.

Semua data responden dicatat dilakukan editing kemudian coding dan dianalisis menggunakan program

Statistical Package for Social

Sciences (SPSS) 22.0 for Windows. Analisis menggunakan uji Range Spearman.

Hasil

Dari 51 pekerja yang bekerja pada shift malam hari di PT. Ina Karya Jaya dengan tekanan darah 120/80 mmHg sebanyak 42 responden. Pekerja dengan tekanan darah 140/90 sebanyak 4 responden.

Tabel 1. distribusi sampel berdasarkan tekanan darah Variabel tekanan darah Jumlah Persentase (%) 120/80 42 82.4 130/80 5 9.8 140/90 4 7.8 Total 51 100

(6)

Pekerja dengan skor kualitas tidur yang paling banyak adalah skor 5. Pekerja dengan skor kualitas tidur yang paling sedikit adalah masing-masing skor 8, 9, dan 10. Nilai p >0,05 yang menunjukkan tidak terdapat korelasi yang bermakna secara statistik baik tekanan darah sistolik dan diastolik.

Diskusi

Pada penelitian ini tidak ada korelasi yang bermakna secara statistik antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada pekerja sistem shift. Beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak adanya korelasi karena

responden mengungkapkan bahwa mereka dapat tertidur lebih lama setelah bekerja pada shift malam hari. Durasi tidur dapat melebihi 9 jam saat mereka memulai tidur pada pagi hari setelah bekerja pada shift malam hari, durasi tersebut memang lebih lama dibandingkan saat mereka tidur pada malam hari yang hanya berkisar 6-8 jam saat bekerja pada shift siang hari. Hal tersebut didukung oleh penelitian sebelumnya yang menyatakan pekerja shift malam justru memiliki waktu tidur yang cenderung lebih lama yang menjadikan fase tidur REM mereka lebih panjang daripada tertidur pada Variabel kualitas tidur Jumlah Persentase (%)

1 0 0 2 0 0 3 9 17.6 4 13 25.5 5 19 37.3 6 5 9.8 7 2 3.9 8 1 2.0 9 1 2.0 10 1 2.0 ≥11-21 0 0 Total 51 100 Range Spearman n p Sistolik Diastolik 51 0,739 Tabel 3. Analisis bivariat Range Spearman

(7)

siklus tidur normal 4.

Bekerja pada sistem shift yang berotasi dan tidak menetap pada shift siang atau malam dapat menjadi penyebab tidak adanya korelasi pada skripsi ini. Regulasi internal pabrik hanya memperbolehkan pekerja tidak mengikuti sistem rotasi shift apabila sakit ataupun sedang hamil. Sistem shift yang berotasi tersebut memungkinkan tubuh untuk tetap mempertahankan irama sirkardian disaat pekerja pabrik bekerja pada shift siang hari. Hal ini merupakan persamaan dengan hasil penelitian pada tahun 2010 yang menyatakan bahwa sistem kerja shift tidak berhubungan secara statistik dengan penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi (p >0.05). Peneliti tersebut menggunakan sampel dengan sistem kerja shift yang berotasi bukan sistem kerja yang menetap pada siang atau malam hari secara terus menerus, hal tersebut menjadi pengaruh karena skripsi ini menggunakan karakteristik sampel yang sama dengan penelitian tersebut5.

Penelitian yang telah menyatakan bahwa terdapat hubungan bermakna adalah penelitian yang memakai metode penelitian kohort. Berbeda dengan skripsi ini yang memakai metode penelitian cross sectional. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2008 yang dilakukan selama 14 tahun terhadap pekerja pabrik baja di jepang tersebut menyimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara sistem kerja shift dengan peningkatan tekanan darah. Menurut peneliti shift malam yang cenderung mengakibatkan gangguan kualitas tidur. Terdapat beberapa kemungkinan efek yang akan ditimbulkan seperti halnya gangguan ritmik sirkardian dan peningkatan frekuensi stres yang memungkinkan menjadi resiko terjangkit tekanan darah tinggi, akan tetapi mekanisme tersebut diteliti dalam waktu yang lama yang mengakibatkan perubahan kesehatan dapat terjadi 6.

Penelitian yang dilakukan pada 20.432 populasi di Belanda dengan rentang usia 20-65 tahun tanpa riwayat penyakit kardiovaskuler tersebut

(8)

menyimpulkan terdapat hubungan bermakna antara kualitas dan kuantitas tidur yang buruk dengan terjadinya penyakit kronis kardiovaskuler peneliti mengungkapkan bahwa tidur dengan durasi yang kurang dapat mempengaruhi kualitas tidur, kemudian kualitas tidur dapat menurun. Kualitas tidur sangatlah penting karena berhubungan dengan recovery tubuh 7.

Penelitian dilakukan pada saat jam istirahat bekerja yaitu pukul 22.00 WIB, waktu tersebut mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian karena berhubungan dengan aktifitas fisik dan jam biologis tubuh. Hal tersebut didukung dengan pernyataan bahwa pengaturan tekanan darah oleh irama sirkardian terjadi pada saat pagi hari atau setelah bangun tidur dan tekanan darah akan meningkat secara bertahap 8.

Kekurangan dari penelitian ini yaitu metode penelitian yang kurang seksama, waktu dilakukannya penelitian atau pengambilan data primer kurang tepat, metode pendekatan yang lemah, jumlah sampel yang kurang banyak dan

terdapat variabel yang tidak terkontrol seperti usia, jenis kelamin, gaya hidup, riwayat penyakit, dan lama bakti kerja di PT. Ina Karya Jaya.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT. Ina Karya Jaya pada bulan November 2014 dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi yang bermakna secara statistik antara kualitas tidur dengan tekanan darah pada pekerja pabrik dengan sistem rotasi shift.

Daftar Pustaka

1. Sallinen M., Kecklund G., 2010. Shift work, sleep, and sleepiness – differences between shift and systems. Scand.J.Work.Envi.Heal.

36(2):121-33

2. Gangwisch J.E., Heymsfield S.B., Boden-Allaba A., Buijs R.M., Kreier F., Pickering T.G., Rundle A.G., Zammit G.K., Malaspina D., 2006. Short Sleep Duration as a Risk Factor for Hypertension: Analyses of the First National Heatlh and

(9)

Nutrition Examination Survey. Hyperten.J.Am.Heart.Assoc. (47):833-39

3. Notoatmodjo S., 2010.

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta, pp :119

4. Sfreddo C., Fuchs S.C., Merlo I.R., Danni F., 2010. Shift Work Is Not Associated with High Blood Pressure or Prevalence of Hypertension. J.P.One. 7(12): 171-78

5. Hublin C., Partinen M., Koskenvuo K., Silventoinen K., Koskenvuo M., Kaprio J., 2010. Shift-Work and Cardiovascular Disease: A Population-Based 22-Year Follow-Up Study. Eur.J.Epid. 25(5): 315-23

6. Suwazono Y., Dochi M., Sakata K., Okubo Y., Oishi M., Tanaka K., Kobayashi E., and Nogawa K., 2008. Shift Work Is a Risk Factor for Increased Blood Pressure in Japanese Men: A 14-Year Historical Cohort Study. Hyperten.J.Am.Heart.Assoc. (52):581-86

7. Hoevenaar-Blom M.P., Spijkerman A.M.W., Kromhout

D., van den Berg J.F., Verschuren M., 2011. Sleep Duration and Sleep Quality in Relation to 12-Year Cardiovascular Disease Incidence: The MORGEN Study. J.SLEEP. 34(11):1487-92

8. White W.B., 2007. Importance of Blood Pressure Control Over a

24-Hour Period.

J.Manag.Care.Pharm. 13(8): 34-39

Referensi

Dokumen terkait

Pasar ini banyak diminati oleh semua kalangan masyarakat, biasanya mereka datang ke Pasar Talang ini hanya untuk mencari barang- barang dengan harga yang terjangkau

Setelah melalui pergolakan panjang, akhirnya Alumni 212 kemudian mengadakan Ijtihad Ulama II dan melahirkan 17 poin Pakta Integritas yang ditanda tangani oleh Prabowo (Rosana

Pemeriksaan otoskopi tampak membran timpani perforasi sentral, kering, mukosa kavum timpani baik (seperti pada gambar 7). Perforasi sentral kering, mukosa kavum timpani baik

rantai pasok yang dapat mengurangi harga bawang merah dan komoditi dapat. masuk ke pasar induk tepat waktu sehingga tidak

e., a part of an already existing network is used and fine-tuned, and when the available data is augmented by using deformed patches of the images for training.. The network is

In this paper, we present a stochastic approach based on marked point processes for the automatic extraction of networks in raster data. We model the network as an

Direktur

A vast majority of historical structures that still exist today are masonry construc- tions, so the focus of this work is to achieve the classification of the observed masonry