BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan Metode campuran (Mixed Method), yaitu metode yang memadukan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam hal metodologi pengumpulan data, dan kajian model campuran memadukan dua pendekatan dalan semua tahap proses penelitian (Sugiyono, 2013:404) Mixed Method juga disebut sebagai sebuah metodologi yang memberikan asumsi filosofis dalam menunjukkan arah atau membberi petunjuk cara pengumpulan data dan menganalisis ndata serta perpaduan pendekatan kuantitatif dab kualitatif melalui beberapa proses penelitian.
Strategi metode campuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah urutan analisis kualitatif dan kuantitatif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi komponen konsep melalui analisis data kuantitatif dan kemudian mengumpulkan data kualitatif guna memperluas informasi yang tersedia, dan memperoleh analisis yang lebih lengkap (Sugiyono, 2013:
405).
Metode kuantitatif digunakan untuk mencari informasi yang terukur mengenai “Analisis Kualitas Pelayanan Dalam Pengurusan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) (Studi Kasus Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kota Pekanbaru)”.
Sementara itu, Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai “Analisis Kualitas Pelayanan Dalam Pengurusan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) (Studi Kasus Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kota Pekanbaru)”.
3.2.Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, pada kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan . Adapun kota ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dilihat dari: jumlah dan kemajemukan penduduk karena masyarakat di kota Pekanbaru termasuk kepada penduduk yang heterogen, tingkat ekonomi, pendidikan penduduknya, dan luas wilayahnya serta letaknya yang berdekatan dengan provinsi Riau, maka akan dilihat apakah penyelenggara layanan yang ada sekarang ini sudah baik didalam melayani masyarakat.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi menurut Nanang Martono (2010:66) adalah keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi juga dapat dikatan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memenuhi karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dari penjelasan diatas, maka penulis mengambil lokus di Kota Pekanbaru, dan yang menjadi populasi dipenelitian ini adalah masyarakat yang mendaftarkan diri ke
kantor Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan kota Pekanbaru, dimana populasi yang didapat dari jumlah peserta BPJS Kesehatan pada tahun 2017. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah populasi tak terhingga, yaitu populasi yang dimiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batasan-batasannya secara kuantitatif. Oleh karna itu, luas populasi bersifat tidak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kualitatif (Bungin, 2014: 109), jadi, populasi dalam peneltian ini adalah semua masyarakat yang mendaftarkan diri ke kantor BPJS Kesehatan dalam satu hari rata-rata ±380 orang
Tabel III.1:Populasi dan Sampel
No Keterangan Populasi Sampel
1 Kepala Cabang BPJS
Kesehatan 1 Orang 1 Orang
2
Ka. Unit
Kepesertaan dan Pengaduan Peserta
1 Orang 1 Orang 3 Staf Pelayanan Peserta 7 Orang 7 Orang 4 Masyarakat yang mengurus
BPJS Kesehatan
~
30 orang**) Masing-masing 10 orang dari PNS, 10 orang Peserta Mandiri dan 10 orang Corporate
1.4. Teknik Penarikan Sampel
Teknik sampling yang diambil adalah Incidental sampling atau convenience sampling. Seperti ditunjukan oleh namanya, orang yang
diambil sebagai anggota sampel adalah mereka yang kebetulan ditemukan atau mereka yang mudah ditemui atau dijangkau ( Soerhatono, 2004:62). Jadi, berdasarkan teknik sampling yang peneliti gunakan yaitu seluruh masyarakat kota Pekanbaru yang mendaftarkan diri ke kantor
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada hari peneliti melakukan penelitian merupakan sampel dalam penelitian ini.
1.5. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sampel yang dipilih dan pihak-pihak yang terkait meliputi data kualitas pelayanan, dalam hal ini meliputi:
- Data tanggapan terhadap SDM Pelayanan
- Data tanggapan terhadap Sarana dan Prasarana - Data tanggapan terhadap Prosedur Pelayanan b. Data Sekunder
Data skunder adalah data yang diperoleh melalui informasi dari pihak kedua dan keterangan dari instansi yang terkait dalam masalah penelitian ini, yang diperlukan sebagai pelengkap landasan penelitian ini, seperti:
- Data yang berupa tentang daerah penelitian - Keadaan geografis
- Penduduk dan potensi daerah yang menunjang respretatifnya penelitian ini.
1.6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian, maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Wawancara, yaitu teknik yang diguanakan untuk memperoleh data melalui percakapan langsung dengan para informan yang berkaitan dengan masalah penelitian, dengan menggunakan pedoman wawancara. Peneliti bertanya langsung kepada informan yang dipilih, yaitu pihak yang berkompeten yang dianggap mampu memberikan gambaran dan informasi yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini (Sugiyono, 2013: 140).
Proses wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara sebagai alat bantu penulis dalam menyajikan data.
Narasumber dalam penelitian ini adalah Kepala cabang, Kepala Unit Kepesertaan dan Pengaduan peserta, dan Masyarakat pengguna layanan.
2. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah pertanyaan tertulis yag digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui lainnya. Metode angket digunakan untuk mendapatkan data dan menggali data tentang sesuatu yang berkaitan dengan persepsi masyarakat tentang Analisis Kualitas Pelayanan Dalam Pengurusan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) (Studi Kasus Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Kota Pekanbaru).
3. Observasi, melalui observasi, peneliti dapat mengetahui berbagai kejadian, peristiwa, keadaan, tindakan yang mempola dari hari ke hari yang terjadi ditengah masyarakat kegiatan observasi tidak hanya dilakukan terhadap apa yang dilihat, tetapi juga apa yang didengar. Semua itu dapat dijadikan objek dari kegiatan observasi.
Kegiatan observasi juga meliputi pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, prilaku, objek-objek yang dilihat, serta hal-hal lainnya yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang dilakukan (Sarwono, 2006:224).
3.7. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan suatu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, kuesioner, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam ketegori , menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri, maupun orang lain (Sugiyono, 2013:335).
Didalam penulisan ini, penulis menyelesaikan dengan beberapa tahapan, antara lain:
1. Penulis mengadakan penelitian dengan menyebar angket kepada responden, setelah data terkumpul, peneliti mengelompokkan berdasarkan pertanyaan yang ada diangket, kemudian mengolahnya serta menganalisis, sehingga dapat diambil satu kesimpulan, dengan
cara menghitung persentase jawaban respponden dalam bentuk tabel tunggal melalui distribusi frekuensi dan persentase dengan menggunakan rumus: 𝑃 = 𝑓
𝑁𝑥100%
P : Persentase f : Frekuensi data
N : Jumlah sampel yang diolah
2. Penulis mengumpulkan data dengan cara wawancara informan yang telah ditentukan, kemudian menganalisis hasil wawancara.
3. Menginterpretasikan hasil analisis, baik dari angket maupun wawancara, sehingga dapat mengetahui persepsi masyarakat.
4. Data yang telah terkumpul, agar mudah dianalisis dan disimpulkan, maka penulis menggunakan analisis yang menghasilkan analisis.
5. Proses analisis data menggunakan pola berfikir induktif yaitu proses pengolahan data dari hal-hal yang khusus dan diperoleh dari responden kemudian ditarik kesimpulan secara garis besar/umum.
3.8. Jadwal Waktu Kegiatan Penelitian
Dibawah ini akan dipaparkan tabel mengenai jadwal pelaksanaan penelitian yang dimulai pada bulan Agustus 2015 sampai dengan bulan Mei 2016. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel III.2 : Jadwal Waktu Kegiatan Penelitian
JENIS KEGIATAN
BULAN MINGGU KE TAHUN 2015-2017 Agustus
2015
Sept-Jan
2016 Feb-Apr Mei-Jun 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan Hasil Penelitian X X X X X X
Seminar Usulan Penelitian X X
Perbaikan Usulan Penelitian X
Penyebaran Questioner X X
Urusan Rekomendasi Penelitian
(Riset) X X X
Penelitian Lapangan X X X X X
Penelitian dan Pengolahan X X X X
Konsultasi Perbaikan X X X X
Ujian Tesis X X X
Konsultasi dan Pengesahan
Tesis X X X
Penggandaan serta penyerahan
Tesis X X X