• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGUMUMAN PUBLIK HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

QC : 13/09/2016

PT. GARDA MUTU PRIMA Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Bogor kontak@gardamutuprima.com www.gardamutuprima.com PENGUMUMAN PUBLIK

HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL

LPPHPL Garda Mutu Prima telah melaksanakan kegiatan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) terhadap :

Nama Auditee IUPHHK-HA PT. Nadila Indodaya Alamat Auditee Pusat :

Jl. Hidayatullah No. 88, Samarinda, Prov. Kalimantan Timur Cabang :

Jl. KH. Wahid Hasyim II Perum Mutiara Indah No. A27, Sempaja Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur

Nomor & Tanggal Izin

Usaha Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor : 7/1/IUPHHK- HA/PMDN/2017, Tanggal 10 Maret 2017

Luas ± 41.591,83 Ha

Lokasi Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur Tanggal Pelaksanaan 09 - 15 Juli 2021

Jenis Audit Audit Awal / Survailen / Re-Sertifikasi / Audit Khusus Ke-4 Metode Audit Audit Jarak Jauh (Remote Audit)

Standar Penilaian Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2021 dan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 Lampiran 1.2.

dan 2.2.

Berdasarkan hasil pengambilan keputusan, bahwa Auditee tersebut dinyatakan “MEMENUHI” standar penilaian sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan KehutananRepublik Indonesia Nomor 8 tahun 2021, dan Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020 dengan predikat “BAIK“, sehingga layak diterbitkan Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi.

Kepada para pihak yang berminat untuk menyampaikan data, informasi dan masukan terkait dengan kegiatan tersebut di atas dapat disampaikan secara tertulis dan dilengkapi dengan data pendukung kepada Tim Audit di lokasi pada saat penilaian berlangsung, atau dapat juga disampaikan ke :

PT. Garda Mutu Prima

Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Bogor 0251-7554068

kontak@gardamutuprima.com

Bogor, 05 Agustus 2021 PT GARDA MUTU PRIMA,

Ir. Sugeng Hariyadi, M.M.

(Direktur)

(2)

QC : 13/09/2016 Halaman 1 RESUME HASIL AUDIT

PENILAIAN KINERJA PHPL

A. Identitas LPPHPL

Nama PT. Garda Mutu Prima

Nomor Akreditasi LPPHPL-022-IDN

Alamat Bukit Cimanggu City Blok R2A No.4, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat Nomor Telepon/Faks/E-Mail Telp : 0251-7554068

Email : kontak@gardamutuprima.com Website : www.gardamutuprima.com Direktur Ir. Sugeng Hariyadi, MM

Tim Audit 1. Hermansyah Putra, S.Hut., M.Si ( Lead Auditor/Auditor Ekologi ) 2. Dr. Tatan Sukwika, S.P., M.Si ( Auditor Sosial )

3. Ir. Yane Herlansya Arasyugo ( Auditor VLK ) 4. Ucep Sucitra, S.Hut ( Auditor Prasyarat ) 5. E. Gangga Permana, S.Hut ( Auditor Produksi ) 6. Dr. Tatan Sukwika, S.P., M.Si ( Magang Lead Auditor) Pengambil Keputusan Ir. Sugeng Hariyadi, MM

B. Identitas Auditee

Nama PT NADILA INDODAYA

Nomor & Tanggal SK SK IUPHHK-HA :

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.503/Menhut-II/2006, Tanggal 6 November 2006

SK Penetapan Areal Kerja Terbaru :

Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor : 7/1/IUPHHK-HA/PMDN/2017, Tanggal 10 Maret 2017

Luas dan Lokasi ±41.591,83 Ha

Alamat Kantor Pusat : Jl. Hidayatullah No. 88, Samarinda, Prov. Kalimantan Timur Cabang : Jl. KH. Wahid Hasyim II Perum Mutiara Indah No. A27,

Sempaja Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur Nomor Telepon/Faks/E-Mail Telp : 0541 – 747822 ; Fax. 0541 - 732031

Email : forestry@kppgroup.co.id Pengurus 1. Komisaris Utama : Soegiono

2. Komisaris : Hendry Lesmana; Achmad Yusuf Murad 3. Direktur Utama : Soesanto

4. Direktur : Mukarramah Nomor Sertifikat GMP/2017/10002

Masa berlaku Sertifikat 5 (lima) tahun, terhitung dari tanggal 12 September 2017 s.d 11 Maret 2022

C. Tahapan Audit

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan 09 Juli 2021 - Melapor dan berkoordinasi dengan

(3)

QC : 13/09/2016 Halaman 2 Instansi Kehutanan Zoom meeting Dinas Kehutanan Provinsi Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan BPHP Wilayah XI Samarinda terkait pelaksanaan Penilikan Ke-4 Peniliaian Kinerja PHPL dan VLK PT Nadila Indodaya.

- Diperoleh beberapa informasi dan masukan yang perlu ditindaklanjuti terkait dengan Penilikan Ke-4 PHPL dan VLK PT NID.

Pertemuan Pembukaan 09 Juli 2021

Zoom meeting - Dilaksanakan dengan metode

remote audit melalui video teleconference menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting.

- Dihadiri oleh Tim Audit PT Garda Mutu Prima (PT GMP) termasuk auditor, Wakil Manajemen/MR dan perwakilan karyawan Auditee.

- Materi Pertemuan Pembukaan diantaranya: Perkenalan peserta dan penjelasan peran dan tugas masing-masing; Konfirmasi rencana, ruang lingkup, tujuan dan sasaran, standar, dan tata waktu audit; Penjelasan metodologi dan tahapan audit;

Review singkat hasil audit awal;

Penjelasan bahwa perkembangan audit akan diinformasikan kepada auditee; Konfirmasi bahasa yang digunakan; Konfirmasi ketersediaan sumber daya dan fasilitas yang diperlukan oleh tim audit; Konfirmasi terkait kerahasiaan dan kesediaan auditee untuk menyediakan data/informasi secara lengkap dan transparan; Informasi terkait penyampaian dan konfirmasi temuan audit, termasuk pengkategorian temuan audit;

Informasi mengenai ketentuan yang dapat menyebabkan audit dihentikan; Konfirmasi Perwakilan Manajemen (MR); Review singkat hasil audit sebelumnya; Tanya jawab; dan Penandatanganan Berita Acara Pertemuan Pembukaan.

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan 12 Juli 2021

Zoom Meeting - Melakukan verifikasi dokumen dan bukti- bukti lapangan, serta klarifikasi melalui wawancara dengan Auditee sesuai dengan ruang lingkup dan standar audit

(4)

QC : 13/09/2016 Halaman 3 mengacu kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 8 Tahun 2021, Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : SK.62/PHPL/SET.5/KUM.1/12/2020, dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

Nomor :

SE.06/PHPL/PPHH/HPL.3/7/2020.

- Verifikasi dokumen dan bukti lapangan dilakukan secara offline di kantor PT GMP dan lokasi masing- masing auditor, dan secara online melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, panggilan telepon dan grup Whatsapp.

Pertemuan Penutupan 15 Juli 2021

Zoom meeting - Dilaksanakan dengan metode

remote audit melalui video teleconference menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting.

- Dihadiri oleh Tim Audit PT GMP, Wakil Manajemen/MR dan perwakilan karyawan Auditee.

- Materi Pertemuan Penutupan diantaranya: Konfirmasi bahwa bukti audit dikumpulkan berdasarkan data/informasi yang tersedia serta pengambilan contoh/sampling; Pemaparan kesimpulan hasil audit secara ringkas; Penjelasan dan konfirmasi temuan ketidaksesuaian dan observasi serta waktu pemenuhannya; penjelasan tahapan sertifikasi selanjutnya setelah audit lapangan; Tanya jawab; Penandatanganan Berita Acara Pertemuan Penutupan.

Pengambilan Keputusan 29 Juli 2021

Kantor PT Garda Mutu Prima, Bogor – Provinsi Jawa Barat

- Keputusan Penilikan Ke-4 Penilaian Kinerja PHPL IUPHHK-HA PT NID adalah “Lulus” dengan predikat “Baik”.

- Sertifikat PHPL PT NID Nomor GMP/2017/10002.

- Berdasarkan SK Izin IUPHHK maka masa berlaku sertifikasi akan habis sesuai dengan masa berlaku SK izin.

- Resertifikasi dilakukan selambat- lambatnya selama 6 bulan setelah SK izin IUPHHK terbaru terbit.

D. Resume Hasil Penilaian Kriteria PHPL

(5)

QC : 13/09/2016 Halaman 4 Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

Prasyarat

1.1 Kepastian Kawasan Pemegang IUPHHK-HA 1.1.1 Ketersediaan dokumen legal dan

administrasi tata batas (PP/ SK IUPHHK-HA, Pedoman TBT, Buku TBT, Peta TBT, BATB).

Baik Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan kepemilikan dokumen legal dan administrasi tata batas sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas yang telah dilakukan, hal ini dibuktikan dengan dokumen legalitas sesuai dengan peruntukannya. Antara lain : Dokumen Akta Pendirian Perusahaan No.55, tanggal 26 Desember 2001. dan Perubahan terakhir no : NPWP. 02.004.200.8-722.000, NIB : 8120013053808, tanggal 30 Oktober 2018.

Dokumen IUPHHK-HA Nomor: 7/1/IUPHHK- HA/PMDN /2017, tanggal 10 Maret 2017.

Laporan TBT No.Lap.15/BPKH.IV-2 Tahun 2016, tentang Laporan Penataan Batas Areal IUPHHK- HA PT NID di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.

1.1.2 Realisasi tata batas dan

legitimasinya (BATB). Baik Auditee telah melakukan penataan batas dan dapat menunjukan dokumen laporan TBT No : Lap.15/BPKHIV-2 Tahun 2016, dengan panjang lintasan 214,57 KM, penataan aral kerja Auditee telah sesuai dengan arahan Instruksi Kerja nomor : dengan demikiian areal Auditee seluas 41.591,83 Ha, telah memiliki legitimasi yang kuat dari semua pihak.

1.1.3 Pengakuan para pihak atas eksistensi areal IUPHHK kawasan hutan (BATB/ Peta SK IUPHHK).

Baik Oleh karena Auditee telah melakukan penataan batas secara temu gelang atau sudah 100%, hal ini dibuktikan dengan telah terbitnya laporan TBT No : Lap.15/BPKHIV-2 Tahun 2016 dikeluarkan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV Samarinda. Diimana dalam laporan tersebut terdaapat BAP penandatanganan Batas persetujuan kawasan dari semua pihak, dan dalam kawasan hutan Auditee pada penilikan k4 tahun 2021, tidak terdapat konflik batas dengan pihak manapun.

Dengan demikian.

1.1.4 Tindakan pemegang izin dalam hal terdapat perubahan fungsi hutan kawasan (Apabila tidak ada perubahan fungsi maka verifier ini menjadi Not Applicable).

NA Berdasarkan Overlay peta lampiran SK nomor 7/1/IUPHHK-HA/PMDN/2017 tanggal 10 Maret 2017 dan peta lampiran RKUPHHK periode 2021 – 2030, yang dilakukan oleh PIC Auditee, menunjukan bahwa dalam areal hutan Auditee sampai dengan penilikan ke 4 tahun 2021 tidak terdapat perubahan fungsi, dengan demikian verifier ini diverifikasi tetapi tidak diterapkan.

1.1.5 Penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan (Apabila tidak ada penggunaan kawasan di luar sektor Kehutanan maka verifier ini menjadi Not Applicable).

Sedang Dalam Areal kawasan hutan Auditee masih terdapat penggunaan kawasan hutan di luar sektor Kehutanan yaitu untuk perkebunan sawit dan karet, Auditee telah mengidentifikasi untuk mendata berapa luas kawasan yang

(6)

QC : 13/09/2016 Halaman 5 dipergunakan pihak lain, tetapi utnuk tahun 2020 dan 2021 Auditee belum membuat laporan ke instansi terkait. Auditee belum terlihat upaya upaya untuk pencegahan, lahan agar tidak di pergunakan pihak lain yang tidak berizin.

1.1.6 Penyelesaian konflik tenurial

kawasan di areal IUPHHK. Sedang Berdasarkan hasil telaah dokumen inventarisasi luasan lahan areal hutan IUPHHK- HA Auditee, sampai dengan penilikan ke 4 tahun 2021, luas lahan yang menjadi konflik tenurial dengan masyarakat di 3 lokasi total luas 1.037 Ha, dengan demikian total luas penguasaan lahan atau lahan yang dikelola oleh Audite sebesar 97,51 Ha dari total luas lahan Auditee, tetapi Auditee tidak atau belum membuat rencana penganagan unutk penyelesaian konflik tenurial tersebut.

1.2.1 Keberadaan dokumen visi, misi dan tujuan perusahaan yang sesuai dengan PHL serta sosialisasi visi, misi dan tujuan perusahaan.

Baik Auditee telah memiliki dokumen visi misi yang ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan dengan nomor 08/DU/NI-Um/IV/2011 tanggal 1 April 2011 tentang Visi dan Misi PT NID, pada penilikan ke 4 tahun 2021 Auditee telah melaksanakan kegiatan sosialisasi visi misi baik kepada Karyawannya dan kepada masyarakat yang dibuktikan dengan BAP.

1.2.2 Kesesuaian visi, misi dengan

implementasi PHL. Sedang Auditee telah memiliki dokumen SK Visi Misi Perusahaan, dalam pelaksanaan operasional pengelolaan hutan Auditee telah berusahaan agar visi msisi bisa diterapkan sehingga implementasinya bisa sesuai dengan kerangka PHL, tetapi realisasinya masih terdapat kegiatan yang belum sesuai dengan kerangka PHL baik di aspek prasyarat, produksi, ekologi dan sosial.

1.3.1 Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan (Sarjana Kehutanan dan Ganis PHPL) sarjana kehutanan dan tenaga teknis menengah kehutanan) di lapangan pada setiap bidang kegiatan/organisasi pengelolaan hutan sesuai dokumen perencanaan.

Sedang Auditee telah memiliki tenaga Profesional bidang kehutanan seperti Sarjana kehutanan dan tenaga Teknis (Ganis) PHPL yang berkualifikasi, tetapi Auditee tidak memiliki Ganis BinHut, tidak ada tenaga yang bersertifikasi untuk pembinaan hutan.

1.3.2 Peningkatan kompetensi SDM. Sedang Dengan demikian hasil telaah dokumen dan penjelasan dari PIC Aspek Prasyarat, kegiatan pelatihan dilakukan berdasarkan skala prioritas, khusu untuk pelatihan Ganis PHPL, belum ada rencana pelatihan yang diselenggrakan pihak lain, Sehingga realisasi peningkatan kompetensi tenaga profesional bidang kehutanan dan bidang lainnya hanya 66,66 % dari rencana sesuai kebutuhan.

1.3.3 Ketersediaan dokumen

ketenagakerjaan. Sedang Berdasarkan hasil verifikasi terhadap ketersediaan dokumen ketenagakerjaan yang telah dimiliki Auditee untuk tahun 2020 sampai

(7)

QC : 13/09/2016 Halaman 6 bulan Juli 2021, Auditee dapat memperlihatkan kelangkapan dokumen ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan, tetapi masih ada dokumen yang belum sesuai, khususnya dalam pelaporan tenaga kerja ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

1.4.1 Kelengkapan unit kerja perusahaan dalam kerangka PHPL.

Sedang Berdasarkan telaah dokumen terhadap ketersediaan dokumen penetapan struktur organisasi Auditee, sampai dengan penilikan k4 tahun 2021, Struktur organisasi Auditee tidak mengalami perubahan atau sama dengan penilikan ke 3 tahun 2020, yaitu berdasarkan Keputusan Direksi No. 004/NI/SMD/VII/2019 tanggal 31 Juli 2019 tentang Struktur Organisasi PT NID , yang dilengkapi dengan Job descriptionnya, dan sesuai dengan kerangka PHPL, tetapi masih rerdapat kekosongan personil dalam struktur Organisasi tersebut serta terdapat personil yang rangkap jabatan, yang dikhawatirkan pekerjaan tidak efektif.

1.4.2 Keberadaan perangkat Sistem Informasi Manajemen dan tenaga pelaksana.

Sedang Auditee telah memiliki peralatan Sistem Informasi dan tenaga pelaksananya, seluruh peralatan Sistem Informasi Manajemdn ditempatkan di site Kelolokan, berdasarkan telaah dengan membandinkan jumlah tenaga pelaksana/operator SIM dan jumlah peralatan yang dimiliki, masih belum cukup memadai untuk mendukung operasional, sehingga perlu penambahan tenaga operator dan tambahan sarana peralatan SIM.

1.4.3 Keberadaan Tenaga Pelaksana untuk mengoperasikan SIM milik Kementerian LHK dan kepatuhan pengisiannya.

Sedang Auditee telah memiliki tenaga pelaksana untuk mengoperasikan SIM milik Kementerian LHK unutk sipuhh dan PNBP serta operator monev tetapi Auditee belum bisa memperlihatkan contoh laporan monev, sehingga belum bisa disebut patuh dalam melakukan pengisian pelaporan melalui system On line hanya PNBP terdapat bukti setoran.

1.4.4 Keberadaan SPI /internal auditor

dan efektifitasnya. Sedang Auditee telah mempunyai Internal Auditor berdasarkan Surat Keputusan Direktur PT NID Nomor: 001/Kpts-Dir/I/2017 tanggal 2 Januari 2017 tentang Penetapan Tim Audit Internal PT NID dan telah melakukan kegiatan pemeriksaan internal atau internal audit untuk kegiatan tahun 2020 dan 2021, namun belum seleruh kegiatan dilakukan evaluasi, sehingga keberadaan Internal Auditor masih belum efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan.

1.4.5 Keterlaksanaan tindak koreksi dan pencegahan manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi.

Sedang Auditee telah melakukan kegiatan evaluasi berupa internal audit yang dilakukan untuk memeriksa atau mengontrol kegiatan Perencanaan, Produksi, Pembinaan Hutan, Pengelolaan lingkungan dan kegiatan kelola sosial, tetapi masih pada pelaksanaannya masih

(8)

QC : 13/09/2016 Halaman 7 belum seluruhnya dilakukan tindakan koreksi yang berbasis monitoring dan evalus.

1.5.1 Persetujuan rencana penebangan melalui peningkatan pemahaman, keterlibatan, pencatatan proses dan diseminasi isi kandungannya.

Baik Auditee telah memiliki dan dapat menunjukan keberadaan tahun RKT 2020 dan tahun 2021, dan Auditee telah melaksanakan sosialisasi RKT kepada masyarakat Desa yang ada disekitar hutan terkait dengan kegiatan pengelolaan hutan/rencana penebangan yang harus mendapat pesetujuan dan pemahaman serta keterlibatan atas dasar informasi awal tanpa paksaan. Dari 5 Desa yang ada disekitar hautan, seluruhnya menyatakan persetujuannya.

1.5.2 Persetujuan dalam proses dan

pelaksanaan CSR/CD. Baik Auditee dalam periode tahun 2020 – 2021 telah melaksanakan kegiatan sosialisasi atas rencana CSR/CD Auditee yang dilaksanakan pada 5 (lima) Desa terdampak, dan dalam sosialisasi tersebut sekaligus dibuatkan BAP persetujuan, dimana seluruh masyarakat dari 5 (lima) Desa yang diwakili perwakilan masyarakat dan aparat Dea Menyatakan persetujuannya, dengan persentase 100%.

1.5.3 Persetujuan dalam proses

penetapan kawasan lindung. Baik Auditee dalam periode tahun 2020 – 2021 telah melaksanakan kegiatan sosialisasi atas rencana CSR/CD Auditee yang dilaksanakan pada 5 (lima) Desa terdampak, dan dalam sosialisasi tersebut sekaligus dibuatkan BAP persetujuan, dimana seluruh masyarakat dari 5 (lima) Desa yang diwakili perwakilan masyarakat dan aparat Dea Menyatakan persetujuannya dengan persentase 100%.

Produksi

2.1 Penataan Areal Kerja Jangka Panjang dalam Pengelolaan Hutan Lestari.

2.1.1 Keberadaan dokumen rencana jangka panjang (management plan) yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang.

Baik Terdapat dokumen RKUPHHK-HA periode 2011 - 2020 hasil Revisi ke-2 lengkap dengan lampiran-lampirannya yang sudah disetujui pejabat berwenang melalui Keputusan Menteri

LHK No. SK.4032/MenLHK-

PHPL/UHP/HPL.1/7/2017 tanggal 26 Juli 2017 ; serta RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode 2021 – 2030 yang disusun berdasarkan hasil IHMB dan sudah disetujui oleh pejabat yang berwenang melalui Keputusan Menteri LHK No.SK.1252/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/3/2021 tanggal 30 Maret 2021, serta tidak dikenai peringatan terkait pemenuhan kewajiban RKU.

2.1.2 Kesesuaian implementasi penataan areal kerja di lapangan dengan rencana kerja jangka panjang.

Baik Terdapat kesesuaian luas maupun lokasi blok RKT dengan yang telah direncanakan di dalam dokumen RKUPHHK-HA.

2.1.3 Pemeliharaan batas blok dan

petak/compartment kerja. Baik Tanda batas Blok dan Petak Kerja RKT 2020 dan RKT 2021 masih terpelihara dengan baik sehingga terlihat jelas di lapangan.

(9)

QC : 13/09/2016 Halaman 8 2.2.1 Terdapat data potensi tegakan

per tipe ekosistem yang ada (berbasis IHMB/survei potensi, ITSP, risalah hutan).

Baik Memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem dari hasil IHMB / survei potensi / risalah / hasil ITSP 3 tahun terakhir beserta kelengkapan peta pendukungnya (jalur survei, peta pohon, peta kelas hutan dll.

2.2.2 Terdapat informasi tentang riap tegakan sebagai dasar

perhitungan rencana panen ( JTT/Etat Volume).

Sedang Hasil analisis riap tegakan ada namun tidak lengkap, dan laporan hasil pengukuran riap telah disampaikan kepada Direktorat Jenderal PHPL dan kepada Badan Libnag dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

2.3.1 Ketersediaan dan Implementasi SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur.

Sedang Auditee telah dapat menunjukkan ketersediaan SOP untuk setiap kegiatan dalam tahapan system silvikultur TPTI secara lengkap, namun tidak dapat menunjukkan ketersediaan SOP untuk system silvikultur TPTJ. Auditee juga telah mengimplementasikan sebagian besar tahapan kegiatan system silvikultur TPTI, namun untuk kegiatan non TPTI yakni

“Penanaman Tanah Kosong” belum terlaksana di lapangan sesuai dengan yang telah direncanakan dan ditetapkan di dalam dokumen RKUPHHk-HA. Sedangkan implementasi kegiatan system silvikultur TPTJ, auditee tidak dapat menunjukkan ketersediaan SOP-SOP nya, sehingga walaupun dapat menunjukkan bukti pelaksanaan di lapangan atas realisasi system silvikultur TPTJ tersebut namun tidak dapat dinilai kesesuaian impelemntasinya di lapangan.

Termasuk ketersediaan sarana dan prasrana Damkarhutla yang belum memenuhi jumlah standar peraturan yang berlaku.

2.3.2 Tingkat kecukupan potensi

tegakan sebelum masak tebang. Baik Masih tersedia potensi permudaan pada tingkat pohon inti dan pohon besar yang ditinggalkan pada seluruh areal kerja PT NID sebanyak 87 pohon per Ha (lebih dari 25 batang/Ha).

2.3.3 Tingkat kecukupan potensi

permudaan. Baik Tersedia potensi permudaan untuk tingkat tiang di areal kerja PT NID rata-rata sebanyak 166 btg/Ha (> 100 btg/Ha).

2.3.4 Penerapan SILIN (apabila tidak ada SILIN maka verifier ini menjadi Not Applicable).

Baik Telah melaksanakan silin sesuai dengan tahapan kegiatan yang tertuang di dalam RKUPHHK.

2.3.5 Realiisasi Pelaksanaan SILIN dalam setiap tahapan (apabila tidak ada SILIN maka verifier ini menjadi Not Applicable).

Sedang Sebagian tahapan telah dilaksanakan dan telah terealisasi rata-rata 60,3% (>50%).

2.4.1 Ketersediaan prosedur pemanfaatan / pengelolaan hutan ramah lingkungan.

Baik SOP RIL telah secara rinci menjelaskan teknis pelaksanaan untuk setiap tahap kegiatan dan disesuaikan dengan karakteristik areal kerja PT NID.

2.4.2 Penerapan teknologi ramah

lingkungan. Sedang Auditee telah menerapkan teknologi ramah lingkungan pada setiap tahapan, tetapi penerapannya belum seluruhnya, artinya masih ada yang belum dilaksanakan sesuai SOP.

2.4.3 Tingkat kerusakan tegakan Baik Terdapat kerusakan terhadap tegakan tinggal

(10)

QC : 13/09/2016 Halaman 9 tinggal minimal dan keterbukaan

wilayah. akibat kegiatan penebangan sebesar 13,6%.

2.4.4 Limbah pemanfaatan hutan

minimal. Baik Nilai Faktor Eksploitasi (Fe) realisasi pemanenan tahun 2020 adalah sebesar 0,75 ( > 0,7 ).

2.5.1 Keberadaan dokumen rencana kerja jangka pendek (RKT) yang disusun berdasarkan rencana kerja jangka panjang (RKU) dan disahkan sesuai peraturan yang berlaku (Dinas Prov, self approval).

Baik Terdapat dokumen RKT tahun 2020 dan 2021 secara lengkap (selama periode waktu penilaian) yang disusun berdasarkan RKUPHHK- HA dan disahkan secara self approval.

2.5.2 Kesesuaian peta kerja dalam rencana jangka pendek dengan rencana jangka panjang.

Baik Terdapat peta kerja sesuai RKT/RKU yang disahkan oleh pejabat yang berwenang yang menggambarkan areal yang boleh ditebang/

dipanen/dimanfaatkan/ ditanam/dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung.

2.5.3 Implementasi peta kerja berupa penandaan batas blok tebangan / dipanen / dimanfaatkan / ditanam / dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung (untuk konservasi / buffer zone / pelestarian plasma nutfah / religi / budaya / sarana prasarana, dan penelitian dan pengembangan).

Sedang Terdapat implementasi peta kerja di lapangan berupa penandaan batas blok/petak pada blok RKT 2020 dan RKT 2021, namun untuk penataan batas kawasan lindung baru terealisasi 60,94%.

2.5.4 Kesesuaian lokasi, luas, jenis, dan volume panen dengan rencana kerja jangka pendek serta minimum produksi pemanfaatan hutan.

Sedang Realisasi volume tebangan total dan per kelompok jenis tahun 2020 tercapai 28,27%, dan lokasi panen sesuai dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan. Dengan mempertimbangkan bahwa SK.62 terkait dengan standar penilaian PHPL ini baru disahkan pada bulan Desember 2020, sedangkan realisasi kegiatan produksi yang dinilai adalah realisasi pada periode tahun 2020, maka khusus pada penilaian realisasi produksi ini mempertimbangkan terhadap standar penilaian pada tahun sebelumnya.

2.6.1 Kondisi kesehatan finansial. Sedang Catatan Kantor Akuntan Publik terhadap Laporan Keuangan tahun buku terakhir Wajar Dengan Pengecualian. Nilai Likuiditas 69%

(<100%), Solvabilitas 315% (>100%), dan Rentabilitas positif (8,31%).

2.6.2 Realisasi alokasi dana yang cukup berdasarkan laporan penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan Pedoman

Pelaporan Keuangan

Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah di audit oleh akuntan publik).

Buruk Realisasi pembiayaan untuk pengusahaan hutan selama tahun 2020, untuk seluruh bidang kegiatan terealisasi berkisar antara 21,08%

hingga 100,00%. Atau rata-rata keseluruhan untuk tahun 2020 tersebut terealisasi sebesar 48,08%.

2.6.3 Realisasi alokasi dana yang proporsional.

Buruk Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan tidak proporsional (terdapat perbedaan sebesar

(11)

QC : 13/09/2016 Halaman 10 78,92% atau > 50%).

2.6.4 Realisasi pendanaan yang lancar. Sedang Realisasi pendanaan berjalan lancar untuk sebagian kegiatan, namun untuk beberapa kegiatan teknis kehutanan lainnya tidak dapat terealisasi sepenuhnya, sehingga rata-rata realisasi pendanaan untuk tahun 2020 hanya terealisasi 48,08%.

2.6.5 Modal yang ditanamkan (kembali)

ke hutan. Sedang Realisasi biaya kegiatan pengusahaan hutan tahun 2020 khususnya untuk kegiatan pembinaan hutan TPTI dan non TPTI serta biaya perlindungan hutan, terealisasi sebesar Rp. 584.883.804 (64,38%) dari total rencana biaya sebesar Rp. 908.441.673.

2.6.6 Realisasi kegiatan fisik

penanaman/pembinaan hutan. Baik Rata-rata keseluruhan baik untuk pembinaan hutan di areal kerja dengan system silvikultur TPTI maupun di areal kerja dengan system silvikultur TPTJ teknik Silin, rata-rata terealisai sebesar 87,5%.

Ekologi

3.1 Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan.

3.1.1 Luasan kawasan dilindungi. Baik Luas Kawasan lindung sesuai dengan dokumen perencanaan RKU dan AMDAL dan seluruhnya sesuai dengan kondisi biofisiknya.

3.1.2 Penataan kawasan dilindungi (persentase yang telah ditandai, tanda batas dikenali).

Sedang Realiasi kegiatan penataan batas kawasan lindung sempadan sungai, KPPN, DPSL dan BZ Hutan Lindung belum ada peningkatan dan tetap 60,93% yang telah di tanda batas.

3.1.3 Kondisi penutupan kawasan

dilindungi. Baik Berdasarkan hasil penafsiran citara satelit Komposit citra sentinel 2A MSI Band 11 - 8A-5 T50 NPG tanggal akuisisi 4 Maret 2021 dan 8 Desember 2020 kondisi yang berhutan sebesar 92,23%.

3.1.4 Pengakuan para pihak terhadap

kawasan lindung. Baik Kondisi kawasan lindung Sempadan Sungai, KPPN, DPSL, BZ HL telah mendapatkan pengakuan sebagaian besar para pihak di desa sekitar PT NID.

3.1.5 Laporan pengelolaan kawasan lindung hasil tata ruang areal / land scaping sesuai RKL / RPL dan / atau tata ruang yang ada di dalam RKU.

Sedang Kegiatan pengelolaan yang terdapat laporan kegiatan pemantauan kondisi penutupan lahan, patroli, pemasangan papa nama/informasi, dan sosialisasi, maka sebagian besar kawasan lindung ada pengelolaan dan laporanya.

3.2.1 Ketersediaan prosedur perlindungan yang sesuai dengan jenis-jenis gangguan yang ada.

Baik Tersedia prosedur yang mencakup seluruh jenis gangguan yang ada.

3.2.2 Sarana prasarana perlindungan

gangguan hutan. Sedang Jenis, jumlah dan fungsi sarana prasarana sesuai dengan ketentuan (minimal 50%).

3.2.3 SDM Perlindungan hutan. Sedang Tersedia SDM perlindungan hutan dengan jumlah dan kualifikasi personil sesuai dengan ketentuan (minimal 50%).

3.2.4 Implementasi perlindungan gangguan hutan (preemptif / preventif / represif).

Baik Kegiatan perlindungan diimplementasikan melalui tindakan tertentu (preemptif/

preventif/represif) dengan mempertimbangkan

(12)

QC : 13/09/2016 Halaman 11 seluruh jenis gangguan yang ada.

3.3.1 Ketersediaan prosedur pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air.

Baik Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup seluruh dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan.

3.3.2 Sarana pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air.

Sedang Jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan sesuai dengan ketentuan (AMDAL) tetapi jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan tidak sesuai (kurang dari 50%) dengan ketentuan dokumen perencanaan lingkungan (AMDAL, dll.) tetapi berfungsi dengan baik.

3.3.3 SDM pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air.

Sedang Berdasarkan struktur organisasi PT NID tahun 2020, Auditee memiliki 2 personil bidang lingkungan, namun yang memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan sebesar 50%.

3.3.4 Rencana dan implementasi pengelolaan dampak terhadap tanah dan air (teknis sipil dan vegetatif).

Sedang Terdapat dokumen, dan ada implementasi kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air sebesar 74% dan lokasi,jenis dan bentuk kegiatan masih sama dengan tahun sebelumnya.

3.3.5 Rencana dan implementasi pemantauan dampak terhadap tanah dan air.

Sedang Terdapat dokumen, dan ada implementasi kegiatan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air (minimal 58%).

3.3.6 Dampak terhadap tanah dan air. Sedang Tidak terdapat indikasi terjadi dampak besar dan penting terhadap tanah dan air, namun data yang diimplementasikan berupa visual secara indikatif terhadap kualitas air sungai sehingga perluh dilakukan pemantauan sesuai dengan standar yang ada.

3.4.1 Ketersediaan prosedur identifikasi flora dan fauna yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik mengacu pada perundangan yang berlaku.

Baik Auditee telah memiliki prosedur identifikasi flora dan fauna yang telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan telah melakukan revisi prosedur pada taggal 4 dan 11 Oktober 2020.

3.4.2 Implementasi kegiatan

identifikasi. Sedang Terdapat implementasi identifikasi flora dan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin (minimal 50%).

3.5.1 Ketersediaan prosedur pengelolaan flora yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.

Baik Tersedia prosedur pengelolaan flora untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

3.5.2 Implementasi kegiatan pengelolaan flora sesuai dengan yang direncanakan.

Sedang Terdapat implementasi pengelolaan flora tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin (minimal 50%).

3.5.3 Kondisi spesies flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik.

Baik Berdasarkan data kegiatan perlindungan dan pengaman hutan tahun 2021 tidak ada gangguan terhadap kondisi seluruh species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat di

(13)

QC : 13/09/2016 Halaman 12 areal pemegang izin.

3.6.1 Ketersediaan prosedur pengelolaan fauna yang dilindungi mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, dan tercakup kegiatan perencanaan, pelaksana, kegiatan, dan pemantauan).

Baik Tersedia prosedur pengelolaan fauna untuk seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

3.6.2 Realisasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan fauna sesuai dengan yang direncanakan.

Sedang Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin (minimal 50%).

3.6.3 Kondisi spesies fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik.

Baik Berdasarkan data kegiatan perlindungan dan pengaman hutan tahun 2021 tidak ada gangguan terhadap kondisi seluruh species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

Sosial

4.1 Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/pemegang izin dengan kawasan masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat.

4.1.1 Ketersediaan dokumen/laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin.

Sedang Auditee telah memiliki dokumen/laporan mengenai pola penguasaan dan pemanfaatan SDA/SDH setempat, identifikasi hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat, dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin, berupa:

1) Laporan Monitoring Pemanfaatan HHBK PT NID Tahun 2020-2021.

2) Profil dan Identifikasi Hak-Hak Dasar Masyarakat disekitar PT NID.

3) Laporan Dampak Lingkungan IUPHHK-HA PT NID Tahun 2004.

4) Revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2011 s/d 2021 PT NID.

5) RKTUPHHK-HA Tahun 2020 dan Tahun 2021 PT NID.

6) Rencana Operasional Kelola Sosial PT NID Tahun RKT 2020 - Tahun 2021.

Auditee telah memiliki dokumen hasil identifikasi dan monitoring namun belum diuraikan secara lengkap.

4.1.2 Tersedia mekanisme pembuatan batas/rekonstruksi batas kawasan secara parsitipatif dan penyelesaian konflik batas kawasan.

Sedang Auditee telah memiliki mekanisme penataan batas/ rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif, berupa:

1) SOP Deliniasi Batas Kawasan Konsesi Dengan Kawasan Komunitas Setempat (NID/KS/PL/000-01).

2) SOP Penyelesaian Konflik Dengan Masyarakat Setempat (NID/KS/PL/000-

(14)

QC : 13/09/2016 Halaman 13 02).

Kedua dokumen tersebut telah disosialisasikan dan diketahui oleh parapihak.

4.1.3 Tersedia mekanisme pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH.

Baik Auditee telah memiliki mekanisme mengenai pengakuan hak-hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas, berupa:

1) SOP Pembinaan Masyarakat Sekitar Hutan (NID/KS/PL/000-03).

2) SOP Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Hutan Hutan (NID/KS/PL/000-04).

3) SOP Distribusi Insentif Kepada Para Pihak (NID/PL/000-25).

4) SOP Pemberian Dana Kompensasi Kepada Masyarakat (NID/PL/000-25).

4.1.4 Terdapat batas yang memisahkan secara tegas antara kawasan/areal kerja unit manajemen dengan kawasan kehidupan masyarakat.

Baik Auditee telah memiliki bukti luas areal kerja berupa SK Menhut SK.503/Menhut-II/2006, Tanggal 6 November 2006, dan SK Penetapan Areal Kerja Terbaru: Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 7/1/IUPHHK-HA/PMDN/2017, tanggal 10 Maret 2017, dengan panjang batas ± 41.591,83 meter. Sementara, kegiatan tata batas baru dilaksanakan untuk sebagian areal kerja dan masyarakat setempat belum memahami secara pasti tentang batas areal kerja Auditee.

Realisasi penataan batas areal kerja PT NID dengan batas persekutuan dan atau pemegang izin lain telah 100 % (temu gelang).

4.1.5 Terdapat persetujuan para pihak atas luas dan batas areal kerja IUPHHK/ KPH.

Baik Auditee telah memperoleh persetujuan atas luas dan batas areal kerja dari para pihak dan masih terdapat konflik yang dibuktikan dengan:

1) Keputusan Menteri Kehutanan No:

SK.503/Menhut-II/2006, tanggal 6 November 2006 tentang Pembaharuan IUPHHK-HA PT NID atas areal hutan produksi seluas ± 44.090 Ha di Prov.

Kalimantan Timur.

2) Keputusan Kepala BKPM Nomor:

7/1/IUPHHK-HA/PMDN /2017, tanggal 10 Maret 2017 tentang Penetapan Areal Kerja IUPHHK-HA PT NID seluas 41.591,83 Ha di Kab. Kutai Timur, Prov. Kalimantan Timur 3) Laporan TBT No: Lap 15/BPKH-IN-2 Tahun

2016 tentang Laporan Hasil Penataan Batas Areal Kerja IUPHHK-HA PT NID.

(15)

QC : 13/09/2016 Halaman 14 4) Balasan surat dari Direktur Pengukuhan dan penatagunaan kawasan Hutan No:

5.221/PKTL-LCUM/PKHW2/PLA.2/3/2018.

Tgl, 12 Maret 2017.

5) Berita Acara Identifikasi sosial dan identifikasi Penggunaan Lahan masyarakat Desa Takat yang berada dalam kawasan PT NID.

Pada areal kerja NID masih terdapat konflik dengan masyarakat Desa Takat dan masih terdapat konflik dengan masyarakat Desa Takat.

4.2.1 Ketersediaan dokumen yang menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan/ berlaku.

Baik PT NID telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut tanggung jawab sosial sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan yang dijabarkan pada dokumen Revisi RKUPHHK-HA Tahun 2011 s/d 2021, (Tahun 2017), RKTUPHHK-HA 2021 dan 2021, dan Rencana Operasional Kelola Sosial Tahun 2021 dan 2021.

4.2.2 PT BLM telah memiliki dokumen yang lengkap menyangkut tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan.

Baik Auditee telah memiliki acuan mekanisme yang lengkap dan legal terkait pemenuhan kewajiban sosial terhadap masyarakat yang mengacu pada dokumen SOP yang berlaku di lingkup kerja perusahaan, yang legal, lengkap dan jelas, berupa:

1) SOP Pembinaan Masyarakat Sekitar Hutan (NID/KS/PL/000-03).

2) SOP Pemberian Dana Kompensasi Kepada Masyarakat (NID/PL/000-25).

3) SOP Meningkatkan Akses Masyarakat Terhadap Hutan Hutan (NID/KS/PL/000-04).

4) SOP Distribusi Insentif Kepada Para Pihak (NID/PL/000-25).

5) SOP Kerjasama Dengan Masyarakat (NID/KS/PL/000-26).

4.2.3 Kegiatan sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam mengelola SDH.

Sedang Auditee telah memiliki sebagian bukti tentang pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajibannya terhadap masyarakat dalam mengelola SDH, berupa:

1) Laporan Pelaksanaan sosialisasi PT. NID tahun 2021.

2) Daftar hadir, foto dan berita acara pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat tersedia sebagian.

Papan pengumuman, himbauan dan larangan di lokasi yang strategis.

(16)

QC : 13/09/2016 Halaman 15 4.2.4 Realisasi pemenuhan tanggung

jawab sosial terhadap masyarakat/ implementasi hak- hak dasar masyarakat hukum adat dan masyarakat setempat dalam pengelolaan SDH.

Sedang Auditee telah memiliki sebagian bukti realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, berupa:

1) Realisasi program PMDH sebesar 64,43%.

2) Pembayaran Kompensasi sebesar 89,15%.

Nilai rata-rata realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat kurang dari 100% yaitu sebesar 76.79%.

4.2.5 Ketersediaan laporan/dokumen terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi.

Baik PT NID telah melakukan pendokumentasian yang lengkap terkait laporan/dokumen hasil pelaksanaan tanggung jawab sosial selama periode RKTUPHHK-HA 2020 – 2021, berupa:

1) Laporan Program PMDH/CSR.

2) Pembayaran fee kayu/kompensasi 3) Laporan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal.

4.3.1 Ketersediaan data dan informasi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.

Sedang Auditee telah memiliki data dan informasi tentang masyarakat hukum adat dan/ atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH, berupa:

1) Laporan Kelola sosial dan profil desan binaan (kurang lengkap).

2) Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) PT NID.

3) Laporan Identifikasi pemanfaatan hak-hak tradisional dalam kawasan Konsensi PT NID.

4) Dokumen Rencana Kelola Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).

Nilai persentase rata-rata ketersediaan sumber data dan informasi aktifitas kegiatan masyarakat sebesar 94.37 %.

4.3.2 Ketersediaan mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat.

Baik Auditee memiliki mekanisme yang legal, lengkap dan jelas mengenai peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, berupa:

1) SOP Distribusi Insentif Kepada Para Pihak (NID/PL/000-27).

2) SOP Kerjasama Dengan Masyarakat (NID/PL/000-29).

4.3.3 Keberadaan dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta

Baik Auditee telah memiliki dokumen rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat,

(17)

QC : 13/09/2016 Halaman 16 dan aktivitas ekonomi

masyarakat. yang lengkap dan jelas, berupa:

1) Dokumen Revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2011 s/d 2021.

2) Dokumen RKT PT NID Tahun 2021-2021.

3) Dokumen RO PMDH PT NID tahun 2021- 2021.

4.3.4 Implementasi kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan atau masyarakat setempat oleh pemegang izin yang tepat sasaran.

Baik Auditee telah memiliki sebagian bukti (54.33%) implementasi kegiatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat oleh pemegang izin, berupa:

1) Laporan Bantuan Sosial Peningkatan Ekonomi.

2) Laporan Pembayaran Kompensasi.

3) Laporan Penggunaan/Keterlibatan Tenaga Kerja Lokal.

4.3.5 Keberadaan dokumen/laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak.

Sedang Auditee telah memiliki bukti dokumen/Laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak yang lengkap dan terdokumentasi dengan baik, berupa:

1) Dokumen Laporan PMDH/CSR tahun 2021.

2) BAP Pembayaran Fee/Kompensasi dan penyerahan bantuan tahun 2021

3) Bukti Pembayaran PBB tahun 2021

Terrdapat bukti Pembayaran PSDH dan DR tahun 2020-2021 yang baru 85.85%.

4.4.1 Tersedianya mekanisme resolusi

konflik. Baik PT NID telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang lengkap dan jelas sesuai Perdirjen PHPL P.5/PHPL/UHP.1/2/2016 yang dijadikan referensi atau acuan serta SOP tersebut disahkan Perusahaan.

4.4.2 Tersedia peta konflik. Sedang PT NID telah memiliki dokumen Peta Area Konflik dan Laporan Pemetaan Potensi dan Resolusi Konflik. Dalam dokumen peta tidak tersedia tanggal pengesahan pada peta. Peta potensi konflik masih belum dilengkapi seperti : (1) perhitungan indikator hasil analisis; (2) Pencantuman 5 level rank hasil analisis indikator pada legenda peta; (3) Pewarnaan peta belum dibuat sesuai level potensi konflik.

4.4.3 Adanya kelembagaan resolusi konflik yang didukung oleh para pihak.

Sedang PT NID telah memiliki kelembagaan resolusi konflik yang dilengkapi dengan uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing personil dalam kelembagaan resolusi konflik, namun belum melibatkan para pihak (wakil masyarakat). Sedangkan terkait pengalokasian dana anggaran penanganan konflik perusahaan

(18)

QC : 13/09/2016 Halaman 17 sudah termuat dalam alokasi dana kelola sosial/PMDH dan atau dalam anggaran operasional Camp.

4.4.4 Ketersediaan dokumen proses penyelesaian konflik yang pernah terjadi.

Sedang Dokumen/laporan dan upaya penanganan konflik dengan yang dimiliki oleh PT NID akan tetapi substansi isi dokumen masih pada tahap kegiatan identifikasi, sosialisasi, dan pelaporan kepada instansi terkait dan sudah termasuk dalam tahapan progress pencapaian penyelesaian konflik, sementara usulan program pola kemitraan dengan masyarakat masih tahap proses dengan Dishut..

4.5.1 Adanya hubungan industrial. Sedang Auditee telah merealisasikan sebagian besar (75%) hubungan industrial dengan seluruh karyawan yang dibuktikan dengan:

1) Peraturan Perusahaan PT. NID.

2) Organisasi Perusahaan.

3) Serikat Pekerja/ Surat Pernyataan Bebas Berserikat.

4) Surat Pernyataan Manager Direktur Utama PT NID Nomor: 001/SKK/NID/HR- SMD/KPPG/XII/2020 Tidak mempekerjakan Anak di bawah umur.

5) Perjanjian Kerja /SPK.

6) Peraturan Perundangan Ketenagakerjaan.

7) HRD.

8) Dokumen Wajib Lapor.

Organisasi Perusahaan PT NID, secara legalitas sudah habis masa berlakunya No.

003/NI/SMD/I/2018 tanggal 5 Januari 2018. PT NID memiliki dokumen bipartite/tripartite.

4.5.2 Adanya rencana dan realisasi pengembangan kompetensi tenaga kerja.

Sedang PT NID telah merealisasikan sebagian besar peningkatan kompetensi tenaga kerjanya selama periode RKTUPHHK-HA Tahun 2020 - 2021 sebesar 63.34%.

4.5.3 Dokumen standar jenjang karir

dan implementasinya. Sedang Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang karir berupa:

1) Peraturan Perusahaan PT NID periode 2020-2021

2) Dokumen SOP Pengembangan Karir.

3) Surat Keputusan Direktur Utama PT NID No: 36/DIR A-NID/SMD/XII/2016 tentang Standard Jenjang Karir.

Dokumen standar jenjang karir tersebut telah diimplementasikan sebagian dibuktikan dengan data kenaikan level karyawan dan pernyataan kepala HRD.

(19)

QC : 13/09/2016 Halaman 18 4.5.4 Adanya Dokumen tunjangan

kesejahteraan karyawan dan implementasinya.

Sedang Audite memiliki dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya dibuktikan dengan:

1) Semua karyawan gajinya di atas UMP.

2) Semua karyawan diikutkan program jaminan Kesejahteraan dan Kesehatan, seperti BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

3) Karyawan PT NID diberikan fasilitas kantor, mess, sarana ibadah (masjid), kantin, sarana olah raga, kendaraan dan Alat Pelindung Diri (APD).

Sarana-prasarana dan fasilitas pelayanan karyawan yang ada di Site Manubar KM 27, sebagian besar merupakan aset bersama KPP Group yang dimanfaatkan secara bersama-sama dengan perusahaan lainnya. Site Manubar KM 27 dominannya merupakan Basecamp PT Hanurata.

Terdapat rencana pemisahan/pemindahan basecamp PT NID Blok I Manubar dari Site Manubar KM 27 ke KM 41, namun hingga saat Penilikan Ke-4 ini belum terealisasi.

Keterangan : N/A (Not applicable/Tidak diterapkan)

E. Resume Hasil Verifikasi LK

Prinsip/Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi

1 Kepastian areal IUPHHK-HA, IUPHHK-HT, IUPHHK-RE, dan Hak Pengelolaan.

1.1 Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi.

1.1.1 Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK.

a Dokumen legal terkait perizinan

usaha (SK IUPHHK). Memenuhi 1. Tersedia lengkap dokumen SK IUPHHK-HA PT Nadila Indodaya beserta lampiran petanya yaitu Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.503/Menhut-II/2006, tanggal 6 Nopember 2006, tentang Pembaharuan IUPHHK-HA PT NID seluas 44.090 ha di Provinsi Kalimantan Timur, untuk jangka waktu 20 tahun sejak 11 Februari 2002 - 11 Februari 2022.

2. Tersedia lengkap Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 7/1/IUPHHK-HA/PMDN/2017, tanggal 10 Maret 2017 tentang Penetapan Areal Kerja IUPHHK-HA PT NID seluas 41.591,83 Ha di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur.

3. Peta Areal Kerja PT NID Skala 1:250.000, yang ditandatangani oleh Kepala BKPM (a.n. Menteri LHK), telah menggambarkan areal PT NID lengkap dengan batas

(20)

QC : 13/09/2016 Halaman 19 batasnya.

4. SK Pembaharuan IUPHHK-HA dan SK Penetapan Areal Kerja PT NID dan peta lampirannya adalah absah, proses perizinan IUPHHK-HA PT NID telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan lokasi areal IUPHHK-HA PT NID telah sesuai dengan peruntukannya yaitu pada kawasan Hutan Produksi (HP).

b Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu. (IIUPHHK).

Memenuhi Auditee telah melunasi kewajiban pembayaran IHPH/IIUPHHK sesuai dengan Surat Perintah Pembayaran –Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam (SPP- IIUPHHK HA) yang diterbitkan Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : S.1013/VI-BIKPHH/2006, tanggal 21 Desember 2006 sebesar Rp 2.204.500.000,00 (dua milyar dua ratus empat juta lima ratus ribu rupiah).

c Penggunaan kawasan yang sah di

luar kegiatan IUPHHK (jika ada). Memenuhi Terdapat penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK, berdasarkan hasil pendataan Auditee diketahui penggunaan kawasan di luar kegiatan IUPHHK tersebut yaitu berupa perkebunan karet a.n. PT Nadila Indoagro Plantation (PT NIP) dan PT Kukar Commodities Worldwide (PT KCW) yang terletak di dalam areal kerja PT NID dan berada pada fungsi kawasan APL.

2 Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah.

2.1 Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.

2.1.1 RKUPHHK / RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT / Bagan Kerja / RTT) disahkan oleh yang berwenang.

a Dokumen RKUPHHK / RPKH, RKT / Bagan Kerja / RTT beserta lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi :

- Dokumen RKUPHHK / RPKH &

lampirannya yang disusun berdasarkan IHMB / risalah hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruising dan / atau Canhut.

- Dokumen RKT / RTT yang disusun berdasarkan RKU / RPKH dan disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval

- Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut.

Memenuhi 1. Tersedia lengkap dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Nadila Indodaya Periode 2021-2030 sesuai Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan cq. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Nomor : SK.1252/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1 / 3/2021 tanggal 30 Maret 2021.

2. Tersedia dokumen Revisi RKTUPHHK-HA PT Nadila Indodaya Tahun 2021 yang disahkan secara self approval oleh Direktur Utama PT Nadila Indodaya melalui SK Nomor : 002/DIR A- NID/SMD/Kpts/RKT/VII/2021, tanggal 22 Juli 2021. Dengan Target seluas 852,78 Ha, Volume tebang di Blok TPTI = 23.968,87 m3 dan Pembukaan Jalan Angkutan = 62,12 m3.

3. Letak lokasi tebang dan Jatah tebang tahunan maksimal (Etat Luas dan Etat

(21)

QC : 13/09/2016 Halaman 20 Volume) RKTUPHHK HA Tahun 2021, telah mengacu dan sesuai dengan RKUPHHK-HA Periode 2021-2030 yang telah disahkan.

b Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT / Bagan Kerja / RTT dan bukti implementasinya di lapangan.

Memenuhi Tersedia peta lokasi areal yang tidak boleh ditebang pada RKTUPHHK-HA tahun 2021 dengan bukti implementasi keberadaannya di lapangan diketahui berdasarkan data/dokumentasi berupa papan nama lokasi, pal / tanda batas, jalur rintisan batas dan beberapa papan himbuan / larangan terkait pengelolaan kawasan lindung dan lingkungan.

c Penandaan lokasi blok tebangan / blok RKT / petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan.

Memenuhi 1. Tersedia Peta Kerja RKTUPHHK-HA PT Nadila Indodaya tahun 2020 dan 2021, Skala 1: 100.000 yang dibuat oleh GANISPHPL CANHUT (Sumarsono/Nomor Register : 01210006444) dan disahkan secara self approval oleh Direktur Utama PT Nadila Indodaya (Soesanto).

2. Lokasi Rencana Blok / Petak tebangan RKTUPHHK-HA tahun 2020 dan 2021 telah dicap / stempel basah PT Nadila Indodaya.

3. Posisi/lokasi blok/petak tebangan RKTUPHHK-HA tahun 2020 dan 2021 di lapangan sudah sesuai dengan peta yang telah disahkan, dan bukti-bukti penandaan blok/petak di lapangan terlihat jelas.

2.2 Adanya rencana kerja yang sah.

2.2.1 Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

a Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran-lampirannya.

Memenuhi 1. Tersedia lengkap dokumen RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Nadila Indodaya Periode Tahun 2021-2030 yang telah disahkan melalui Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.1252/MenLHK-

PHPL/UHP/HPL.1/3/2021 tanggal 30 Maret 2021.

2. Proses penyusunan dan pengesahaan revisi RKUPHHK-HA Berbasis IHMB PT Nadila Indodaya Periode Tahun 2021-2030 telah sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan yang berlaku.

b Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri.

NA Verifier ini Tidak Diterapkan / Not Applicable.

3 Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat.

3.1 Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu

(22)

QC : 13/09/2016 Halaman 21 (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH) / pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah.

3.1.1 Seluruh kayu bulat yang ditebang / dipanen atau yang dipanen / dimanfaatkan telah di–LHP- kan.

3.1.1 Dokumen LHP yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Memenuhi 1. Tersedia lengkap dokumen LHP Auditee selama periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 berdasarkan realisasi pembuatan LHP tercatat seluruhnya adalah sebanyak 13 set = 9.051,34 M3, yang dibuat melalui

aplikasi SIPUHH dan

disahkan/ditandatangani oleh petugas pembuat LHP (P2LHP) a.n. Supatno / Nomor Register : 04210008071 dan an.

Deni Heriansyah / Nomor Register : 04210007842 sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Hasil uji petik antara dokumen LHP dengan fisik kayu bulat tidak dapat dilaksanakan karena tidak ada persediaan kayu bulat di TPK Hutan/TPK Antara.

3. Nomor batang di LHP dapat ditemukan/dilacak balak sampai di petak tebangan.

3.1.2 Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan.

3.1.2 Surat keterangan sahnya hasil hutan dan lampirannya dari : - TPK hutan ke TPK Antara.

- TPK hutan ke industri primer dan/ atau penampung kayu terdaftar.

- TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan / atau penampung kayu terdaftar.

Memenuhi 1. Kayu yang diangkut pada periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 dari TPK hutan ke TPK Antara sebanyak 9.174,78 m3 telah dilindungi dengan 137 set surat keterangan sahnya hasil hutan kayu (SKSHHK), dan untuk kayu yang diangkut dari TPK Antara ke Tujuan Pembeli/Industri sebanyak 11.491,09 m3 telah dilindungi dengan 15 set surat keterangan sahnya hasil hutan kayu (SKSHHK) sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Di TPK Antara seluruh dokumen SKSHHK dari TPK Hutan yang telah diterima dan diverifikasi (melalui aplikasi SIPUHH) oleh P3KB diberi penandaan sebagai arsip SKSHHK yang DIMATIKAN / TELAH DIGUNAKAN.

3. Hasil uji petik persediaan kayu di TPK Hutan dan TPK Antara yang tercantum dalam LMKB masing-masing TPK telah sesuai dengan dokumen pendukungnya (LHP dan SKSHH terkait) pada periode yang sama.

3.1.3 Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA.

a Tanda-tanda PUHH / barcode pada kayu bulat dari pemegang IUPHHK-HA bisa dilacak balak.

Memenuhi Tanda-tanda PUHH/ID Barcode pada kayu bulat Auditee telah sesuai dengan dokumen dan dapat ditelusuri hingga ke petak tebangan.

(23)

QC : 13/09/2016 Halaman 22 b Identitas kayu diterapkan secara

konsisten oleh pemegang izin. Memenuhi Auditee telah memiliki sistem penatausahaan kayu / prosedur kerja yang mengacu kepada ketentuan PUHH yang berlaku dan identitas kayu bulat/tanda-tanda PUHH (label pohon/ID-barcode) dibuat melalui aplikasi SIPUHH yang telah diterapkan secara konsisten pada setiap kayu bulat/log dan dokumennya, sehingga risalah kayu bulat mudah ditelusuri/dilacak balak hingga ke petak tebangan.

3.1.4 Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK 3.1.4 Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar

Hasil Hutan (DHH) untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman.

Memenuhi Untuk kegiatan pengangkutan kayu selama periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 : 1. Tersedia arsip dokumen pengangkutan

kayu dari TPK Hutan ke TPK Antara melalui penerbitan dokumen SKSHHK sebanyak 137 set dengan volume kayu sebesar 9.174,78 M3, yang diterbitkan oleh Petugas Penerbit SKSHHK yang ditunjuk TPK Hutan, sedangkan untuk pengangkutan kayu dari TPK Antara ke Tujuan Pembeli/Industri tercatat penerbitan dokumen SKSHHK sebanyak 15 set dengan volume kayu sebesar 11.491,09 M3, yang diterbitkan oleh Petugas Penerbit SKSHHK yang ditunjuk di TPK Antara.

2. Tersedia DPKB sesuai dokumen SKSHHK dari TPK Hutan yang telah diterima/diverifikasi (melalui aplikasi SIPUHH) oleh P3KB yang ditunjuk pada dokumen SKSHHK diberi penandaan sebagai arsip SKSHHK yang DIMATIKAN / TELAH DIGUNAKAN.

3.2 Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu.

3.2.1 Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).

a Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan / atau PSDH telah diterbitkan.

Memenuhi Tersedia dokumen tagihan PNBP / SPP PSDH sebesar Rp 731.234.860,- dan DR sebesar USD 148.975,83 yang diterbitkan atas pembuatan LHP Auditee selama periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 sesuai dengan kelompok jenis, tarif yang berlaku dan jumlah volume kayu yang telah di-LHP-kan sebanyak 9.051,34 M3.

b Bukti Setor DR dan / atau PSDH. Memenuhi Kewajiban pembayaran PSDH sebesar Rp 731.234.860,- dan DR sebesar USD 148.975,83 telah dibayarkan lunas oleh Auditee sesuai dengan dokumen tagihan PNBP / SPP yang diterbitkan pada periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021.

c Kesesuaian tarif DR dan PSDH Memenuhi Kewajiban pembayaran PSDH dan DR untuk

(24)

QC : 13/09/2016 Halaman 23 atas kayu hutan alam (termasuk

hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman.

periode bulan Juli s/d Juni 2021 telah sesuai dengan persyaratan ukuran serta telah dibayar lunas oleh Auditee sesuai tarif PSDH dan DR yang berlaku.

3.3 Pengangkutan dan perdagangan antar pulau.

3.3.1 Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

3.3.1 Dokumen PKAPT. NA Verifier ini Tidak Diterapkan / Not Applicable.

3.3.2 Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah.

3.3.2 Dokumen yang menunjukkan identitas kapal.

Memenuhi Kapal pengangkut kayu bulat keluar TPK Auditee pada periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 adalah kapal yang telah Berbendera Kebangsaan Indonesia.

3.4 Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal 3.4.1 Implementasi Tanda V-Legal

3.4.1 Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan.

Memenuhi Seluruh kayu bulat Auditee dan doukumen SKSHHK beserta lampirannya pada periode bulan Juli 2020 s/d Juni 2021 telah menggunakan Tanda V-Legal sesuai ketentuan yang berlaku.

4 Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan.

4.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) / Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL) / Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)) dan melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut.

4.1.1 Pemegang izin telah memiliki dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya.

4.1.1 Dokumen AMDAL / DPPL / UKL-

UPL / RKL-RPL. Memenuhi 1. Auditee telah memiliki dokumen AMDAL (ANDAL, RPL, RKL) dan telah disetujui / disahkan melalui Keputusan Bupati Kutai

Timur Nomor:

125/660.2/Bup.Kutim/III/2004, tanggal 15 Maret 2004.

2. Proses penyusunan dokumen AMDAL (ANDAL, RPL, RKL) telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4.1.2 Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial.

a Dokumen RKL dan RPL. Memenuhi Auditee telah memiliki dokumen RKL dan RPL yang disusun mengacu pada dokumen AMDAL yang telah disahkan, dan pada saat Penilikan ke 4 ini tidak mengalami perubahan/revisi.

b Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik, kimia, biologi dan

Memenuhi Tersedia bukti pelaksanaan berupa laporan dan hasil kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dilaksanakan

(25)

QC : 13/09/2016 Halaman 24

sosial. oleh Auditee mengacu kepada dokumen RKL-

RPL yang disahkan, dan pelaksanaan kegiatan dilapangan sebagian besar telah sesuai dengan rencana dan dampak penting aspek fisik, kimia, biologi dan sosial.

5 Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan

5.1 Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

5.1.1 Prosedur dan Implementasi K3.

a Pedoman / prosedur K3. Memenuhi Tersedia pedoman / prosedur K3 dan personel yang ditunjuk oleh Direktur Auditee untuk bertanggungjawab dalam implementasi K3.

b Ketersediaan peralatan K3. Memenuhi Tersedia peralatan K3 sesuai ketetuan, kondisinya berfungsi dengan baik dan telah di distribusikan ke setiap unit kerja di lapangan.

c Catatan kecelakaan kerja. Memenuhi Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk program K3.

5.2 Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.

5.2.1 Kebebasan berserikat bagi pekerja.

5.2.1 Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.

Memenuhi Sudah terbentuk serikat pekerja dengan nama SEKAR NID (Serikat Karyawan PT Nadila Indodaya) dan perusahaan telah memberi kebebasan kepada karyawannya untuk berserikat.

5.2.2 Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja.

5.2.2 Ketersediaan Dokumen KKB atau

PP. Memenuhi Tersedia Peraturan Perusahaan an. PT Nadila Indodaya yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang dan masih berlaku.

5.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan).

5.2.3 Pekerja yang masih di bawah

umur. Memenuhi Auditee tidak mempekerjakan tenaga kerja yang masih di bawah umur.

Keterangan : N/A (Not applicable/Tidak diterapkan)

(26)

Referensi

Dokumen terkait

Memenuhi  Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK-HA) PT TRISETIA INTIGA berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.113/Menhut-II/2006 tentang

Sedang Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian spesies flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin.

Berdasarkan hal tersebut, konsentrasi nitrit yang diperoleh selama penelitian mempunyai kisaran yang masih sesuai dengan yang dibutuhkan klorofil-a, kecuali pada stasiun

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) yang

Memberikan peluang kepada mahasiswa untuk menerapkan/mempraktekan kompetensi ilmu desain komunikasi visual yang sudah di raih sejak semester 1 hingga 7 dengan program

Sedapat-dapat sekolah itu harus disertai asrama (Soeroto, 1986, hlm. Mengenai kurikulum sekolah yang dicita-citakannya ini sangat berbeda dengan sistem pendidikan di

Adapun yang dimaksud dengan tajuk subyek merupakan kata yang digunakan pada katalog perpustakaan sebagai tema atau topik suatu bahan pustaka...

g) Hasil Penilaian : Nilai Akhir Penilaian Kinerja PHPL dan VLK IUPHHK-HA PT Wana Kencana Sejati Unit II dengan total nilai kinerja indikator yang dicapai