• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PELABUHAN KUALA TANJUNG. tak heran apabila banyak pelabuhan di kota atau kabupaten yang berbatasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PELABUHAN KUALA TANJUNG. tak heran apabila banyak pelabuhan di kota atau kabupaten yang berbatasan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

37 BAB II

GAMBARAN UMUM PELABUHAN KUALA TANJUNG

Sumatera Utara merupakan provinsi terpadat kempat di Indonesia, maka tak heran apabila banyak pelabuhan di kota atau kabupaten yang berbatasan dengan laut Sumatera Utara yang masih aktif beroperasi. Dari banyaknya pelabuhan yang masih beroperasi, Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan satu diantara enam pelabuhan terbesar di wilayah Sumatera Utara yang dibutuhkan keberadaannya sebagai sarana transportasi laut. Pelabuhan Kuala Tanjung dahulunya merupakan pelabuhan khusus untuk PT Inalum, kemudian di tahun 2012 pemerintah berencana menjadikan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional. Dengan statusnya sebagai pelabuhan internasional, Pelabuhan Kuala Tanjung akan dibagi menjadi beberapa zona yang terdiri dari terminal multigona, zona industri, pemukiman dan bongkar muat container. Untuk memahami lebih lanjut, maka dari itu pada bab ini penulis akan memfokuskan pembahasan pada potensi yang dimiliki Pelabuhan Kuala Tanjung dan rencana pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung.

2.1 Potensi dan Hambatan Indonesia

Keunggulan yang dimiliki Indonesia dibandingkan negara anggota ASEAN yang lain adalah wilayah Indonesia yang berbentuk kepulauan dengan presentase 70% perairan dan 30% daratan. Secara geografis Indonesia terletak di kawasan strategis yaitu diantara dua benua dan dua samudera. Tak hanya itu,

(2)

38

Indonesia juga berada di jalur perdagangan dan pelayaran internasional Selat Malaka. Sebagai negara yang berbentuk kepulauan, Indonesia unggul dalam sumberdaya kelautan serta memiliki potensi besar terkait pertambangan dan energy lepas pantai. Potensi tersebut semakin kuat karena Indonesia memiliki hak untuk melakukan buka tutup ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) demi menjaga kepentingan nasional sehingga kapal asing tidak bisa semena-mena melintasi perairan Indonesia.1

Melihat kembali sejarah kemaritiman di Indonesia, Indonesia pernah mengalami kejayaan maritim yang menjadikan Indonesia sebagai poros maritim ganda di lingkup global. Indonesia mampu berperan sebagai poros maritim perantara dan juga poros maritim pusat. Poros maritim perantara sendiri adalah poros maritim yang menjadi jalur perdagangan antar negara karena berada di dua atau tiga wilayah eksotis (wilayah yang memiliki sumberdaya yang tidak bisa ditemukan di wilayah lain), sedangkan untuk poros maritim pusat adalah wilayah utama dari wilayah eksotis. Wilayah poros maritim perantara di Indonesia berada di Malaka sedangkan poros maritim pusat berada di Maluku. Namun kedudukan tersebut berubah setelah masuknya penjajah ke Indonesia, negara Indonesia tidak memiliki kuasa untuk mengelola sumberdayanya sendiri sehingga perdagangan yang selama ini terbangun semakin meredup khususnya perdagangan di wilayah Indonesia timur. Redupnya peran Indonesia dalam perdagangan internasional

1 Pardosi, A. S. (2016). Potensi dan Prospek Indonesia Menuju Poros Maritim. eJournal Ilmu Hubungan Internasional Vol.4 No.1, 17-26

(3)

39

menjadikan Indonesia tidak lagi menjadi poros maritim ganda dan hanya menjadi poros maritim perantara.2

Di era setelah kemerdekaan, isu maritim bukan lagi fokus utama dalam pembangunan di Indonesia. Pemerintah lebih cenderung meningkatkan potensi di daratan untuk memperkuat kekuatan politik ataupun ekonomi. Kemudian, di tahun 1957 melalui “Deklarasi Djuanda” Indonesia diakui sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairannya. Namun, hal tersebut tidak berpengaruh besar terhadap peningkatan kapasitas ataupun kualitas pembangunan maritim dalam negri. Kecenderungan pemerintah membangun sektor darat membuat ketidakseimbangan pembangunan dan menjadi salah satu faktor kegagalan pembangunan yang sering terjadi di Indonesia.3

Padahal jika dilihat dari segi kapasitas kelautan, Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan beberapa negara anggota ASEAN yang lain, tapi faktanya Indonesia kalah saing dengan Singapura yang hanya negara pantai.

Ketergantungan Singapura terhadap Selat Malaka yang begitu tinggi di bidang perdagangan, membuat Singapura berani unuk mengambil resiko menjadikan wilayah pantainya sebagai arena free transit untuk kapal yang berlayar di Selat

2Prasetia, A. (2015). Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritime Dunia "Kajian Strategis Perulangan Kebesaran Bangsa Melalui Optimalitas Geostrategis Nusantara". Jurnal Maritim Indonesia Edisi 3.

3 LIPI. (2014, Februari 16). LIPI : Negara Kepulauan, Indonesia Terlalu Berorientasi ke Darat.

Retrieved October 16, 2021, from LIPI: http://lipi.go.id/lipimedia/lipi:-negara-kepulauan- indonesia-terlalu-berorientasi-ke-darat/9748

(4)

40

Malaka, dari kebijakan tersebut Singapura berhasil menumbuhkan ekonomi nasional.45

2.2 Potensi Pelabuhan Kuala Tanjung

Pelabuhan merupakan tempat bersandarnya kapal, tempat naik turunya penumpang serta tempat bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan para pelaku ataupun penunjang kegiatan pelayaran..6 Berdasarkan pengamatan yang dilakukan Capt Hakeng yang merupakan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Ahli Keselamatan dan Keamanan Maritim Indonesia (AKMII), peran transportasi laut di Indonesia tidak begitu besar. Dalam hal logistik ataupun angkutan perkapalan, persaingan angkutan kapal nasional masih rendah serta belum terciptanya efisiennya sistem logistik yang diterapkan di Indonesia. Sedangkan di sisi lain Kepala Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor Yonvitner menyatakan perlu adanya landasan filosofi dalam pembangunan infrastruktur maritim agar pembangunan yang dilakukan berfungsi dalam jangka panjang. Usulan terkait pembangunan

4VOI. (2021, Mei 24). Kalah dengan Singapura, indonesia sebagai Negara Kepulauan Dinilai Belum Berorientasi pada Maritim. Retrieved Oktober 16, 2021, from VOI:

https://voi.id/berita/53743/kalah-dengan-singapura-indonesia-sebagai-negara-kepulauan-dinilai- belum-berorientasi-pada-maritim

5Irewati, A. (2016). Dinamika Perbatasan ilayah Laut Di Selat Malaka-Singapura. e-journal politik LIPI, 183-195.

6Sunarto. (2017). Kajian Kebutuhan Pembangunan Pelabuhan Prigi di Kabupaten Trenggalek.

Jurnal Penelitian Transportasi Laut, 69-70.

(5)

41

infratruktur untuk menciptakan konektivitas antar pelabuhan bisa menjadi salah satu langkah awal meningkatkan peran transportasi laut di Indonesia.7

Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan salah satu pelabuhan yang berada di wilayah sejarah kemaritiman di Indonesia. Terletak di Kabupaten Batubara Sumatera Utara, Pelabuhan Kuala Tanjung diuntungkan dengan kondisi wilayah yang merupakan dataran rendah yang disertai dengan sumber daya alam yang melimpah. Di sektor perikanan, wilayah ini unggul pada jenis perikanan tangkap, perikanan air tawar serta perikanan air payau. Sedangkan untuk bidang perkebunan unggul disektor kelapa sawit dan karet. Dari jumlah keseluruhan perkebunan rakyat di wilayah Kabupaten Batubara, ditahun 2016 dengan total luas tanaman sebesar 12.043 Ha mampu memproduksi kelapa sawit sejumlah TBS 168.236 ton.8 Tingginya potensi sawit di wilayah Batubara menjadikan wilayah tersebut dikelilingi oleh perusahaan pengelolaan minyak seperti PT.Multimas Nabati Asahan (MNA) dan PT Bakrie Sumatera Plantations (Tbk).9

Keunggulan lain yang dimiliki Pelabuhan Kuala Tanjung adalah mayoritas wilayah pelabuhan berhadapan langsung dengan Selat Malaka. Pelabuhan Kuala Tanjung juga masuk dalam daftar kawasan hinterland terkuat untuk Pulau Sumatera serta telah terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei

7Yurika. (2021, September 13). Pembangunan Pelabuhan Harus Perimbangan Kebutuhan Masyarakat. Retrieved November 29, 2021, from Dunia Energi: https://www.dunia- energi.com/pembangunan-pelabuhan-harus-pertimbangkan-kebutuhan-masyarakat/

8 BPS Batubara. (2018, Maret 08). Sawit Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Kecamatan di Kabupaten Batubara, 2016. Retrieved Desember 13, 2021, from BPS Batubara:

https://batubarakab.bps.go.id/statictable/2017/11/12/695/luas-tanaman-dan-produksi-kelapa-sawit- tanaman-perkebunan-rakyat-menurut-kecamatan-di-kabupaten-batu-bara-2016-.html

9Dephub. (2012). Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tanjung Tahun 2012. Jakarta: Departemen Perhubungan.

(6)

42

Mangke. Kawasan Sei Mangkei – Kuala Tanjung merupakan kawasan pertumbuhan yang bergerak disektor industri pengolahan dan pelabuhan. 10

2.2.1 Kondisi Eksisting Pelabuhan Kuala Tanjung

Secara administratif Pelabuhan Kuala Tanjung terletak di wilayah Provinsi Sumatera Utara, tepatnya di desa Kuala Tanjung kecamatan Sei Suka kabupaten Batu Bara. Sedangkan jika dilihat secara astronomis Pelabuhan Kuala Tanjung berada di 03”21’39.54” Lintang Utara dan 99”27’09.48” Bujur Timur, yang mana posisi tersebut berdekatan dengan wilayah Selat Malaka. Adapun wilayah kerja Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan kelas III mencakup daerah Medang Deras, Pangkalan Dodek, Desa Lalang dan Tanjung Tiram.11

Secara demografi wilayah Sumatera Utara merupakan daerah padat penduduk dimana provinsi tersebut menempati urutan ke empat dengan penduduk terbanyak di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Berdasakan data BPS terkait kependudukan, laju pertumbuhan penduduk, distribusi persentase penduduk serta kepadatan penduduk untuk wilayah Sumatera Utara khususnya kabupaten Batubara pada rentang waktu 2010-2020 mencapai 410.678 jiwa dengan laju pertumbuhan sebanyak 1,24%, yang itu berarti

10 PUPR. (2017). Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Pembangunan Jangka Pendek 2018- 2020 Keterpaduan Pengembangan Kawasan dengan Infrastruktur PUPR Pulau Sumatera. Jakarta:

Selain itu, wilayah kabupaten Batubara juga berada dalam wilayah lintas Sumatra dalam artian wilayah tersebut merupakan jalur utama yang memiliki jaringan transportasi yang menghubungkan wilayah lokal, nasional dan regional.

11Kemenhub. (2019, Agustus 16). Pemerintah Siapkan Pelabuhan Kuala Tanjung Menjadi Pelabuhan Hub Internasional. Retrieved from hubla.dephub.go.id:

https://hubla.dephub.go.id/home/post/read/5277/pemerintah-siapkan-pelabuhan-kuala-tanjung- menjadi-pelabuhan-hub-internasional

(7)

43

presentase kepadatan penduduk di kabupaten Batubara 445,32 per km2.12 Kepadatan penduduk yang terjadi di suatu daerah te berpengaruh pada presentase penurunan dan pertumbuhan ekonomi per tahunnya, di tahun 2012 pertumbuhan ekonomi di kebupaten Batubara mencapai angka 5,72% jumlah tersebut menurun di tahun 2013 dengan capaian sebesar 4,23 %, jumlah tersebut terus menurun di tahun 2014 yang hanya mencapai 4,2 %.13 Sehingga perlu adanya pusat ekonomi baru untuk mengembalikan kestabilan ekonomi di wilayah Batubara.

Salah satu upaya yaitu membentuk kawasan pertumbuhan Sei Mangke- Kuala Tanjung yang mencakup PKW Kota Tebing Tinggi, Pelabuhan Kuala Tanjung, KI Kuala Tanjung, KI Sei Mangkei, dan KEK Sei Mangkei. Sebagai salah satu sub kawasan tersebut, hak kelola pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung diserahkan pemerintah ke PT Pelindo I. Hal ini didasarkan pada surat kepemilikan lahan dengan nomor sertifikat tanah B2088801, pada sertfikat tersebut ditetapkan bahwasanya pada tanggal 13 Juni 1989 Pelabuhan Kuala Tanjung dengan luas lahan 3.68 Ha adalah milik PT Pelindo I yang kemudian lahan tersebut pada tanggal 23 Juni 1999 diperluas sebanyak 15.47 Ha dengan sertifikat tanah 02.07014.18.0002. Didalam sertifikat tersebut terlah disebutkan terkait wewenang apa saja yang dimiliki PT Pelindo I atas kepemilikan lahan

12BPS. (2020, Juni 05). Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk, Distribusi Persentase Penduduk, Kepadatan Penduduk, Rasio Jenis Kelamin Penduduk Menurut Kabupaten/Kota, 2010 dan 2019.

Retrieved from sumut.bps.go.id: https://sumut.bps.go.id/statictable/2020/06/05/1763/penduduk- laju-pertumbuhan-penduduk-distribusi-persentase-penduduk-kepadatan-penduduk-rasio-jenis- kelamin-penduduk-menurut-kabupaten-kota-2010-dan-2019.html

13BPS. (2015, Desember 15). Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan 2010 (persen), 2012 - 2014. Retrieved from sumut.bps.go.id:

https://sumut.bps.go.id/statictable/2015/12/15/421/-seri-2010-laju-pertumbuhan-ekonomi- menurut-kabupaten-kota-atas-dasar-harga-konstan-2010-persen-2012---2014.html

(8)

44

pelabuhan diantaranya meliputi hak pengelolaan, hak perpanjangan penetapan lokasi, hak pengelolaan otoritas asahan, izin prinsip yang dikeluarkan Bupati Batubara tekait prinsip kawasan PT.Prima Pengembangan Kawasan serta penetapan lokasi untuk dilakukan pengadaan tanah terkait pembangunan Pelabuhan Hub Internasional dan fasilitas penunjang Pelabuhan Kuala Tanjung.

Sebelum dilakukan pengembangan sebagai Pelabuhan Hub Internasional, pelayanan dan kegiatan ekonomi yang terjadi di Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan pelabuhan penunjang untuk kegiatan ekonomi pabrik alumunium PT.INALUM. Sehingga, dermaga yang dimiliki oleh Pelabuhan Kuala Tanjung tidak bisa dilabuh oleh kapal sembarangan. Fungsi pelabuhan yang dikhususkan tersebut dipengaruhi dari adanya pelabuhan lain disekitar Pelabuhan Kuala Tanjung seperti Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Balai Asahan yang berlokasi sama di Pantai Timur Pulau Sumatera. Meskipun demikian, Pelabuhan Kuala Tanjunglah yang memiliki lokasi lebih strategis, tak hanya berada di jalur pelayaran internasional Pelabuhan Kuala Tanjung juga dikelilingi oleh perusahan- perusahaan yang memiliki jangkaun pasar dengan skala besar seperti PT INALUM dan PT Multimas Nabati Asahan.14

2.2.2 Kebutuhan dan dukungan keberadaan Pelabuhan Kuala Tanjung

Wilayah Pelabuhan Kuala Tanjung yang memiliki lokasi strategis memberi peluang besar untuk dijadikan sebagai pelabuhan andalan wilayah Sumatera Utara. Salah satu faktornya adalah setelah diresmikannya kawasan industri Sei Mangke PTPN III, peresmian kawasan tersebut berdampak pada

14(Kemenhub, 2020)

(9)

45

peningkatan kebutuhan logistik khususnya peran pelabuhan sebagai jalur distribusi transpotasi laut. Pelabuhan Kuala Tanjung yang memiliki potensi cukup tinggi perlu dilakukan pengembangan agar fungsi pelabuhan tidak terbatas sebagai pelabuhan bongkar muat barang tapi juga bisa dijadikan sebagai tempat transit pelabuhan besar kelas dunia. Pengembangan tersebut tentunya harus dibarengi dengan peningkatan infrastruktur internal ataupun eksternal pelabuhan, misalnya adalah perbaikan akses jalan yang menjadi jalur utama untuk menuju wilayah pelabuhan.15

Tak hanya itu Indonesia sebagai negara dengan kegiatan ekspor-impor yang paling tinggi di ASEAN masih menggunakan pelabuhan internasional Singapura untuk menunjang kegiatan ekspor impor tersebut. Banyaknya kegiatan ekspor impor yang dilakukan Indonesia menjadi isyarat bahwasanya Indonesia memerlukan pelabuhan hub internasional sendiri.16 Melalui amanat Perpres nomor 81 tahun 2018 terkait Percepatan Pembangunan dan Pengoperasian Pelabuhan dan Kawasan Industri Kuala Tanjung di provinsi Sumatera Utara. Yang berisi tentang pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung ditugaskan kepada PT.

Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, yang mana selama penugasan berlangsung Gubernur Sumatera Utara harus memberikan kemudahan perizinan, penetapan lokasi ataupun dukungan lainnya seperti pengadaan lahan yang diperlukan oleh PT. Pelindo agar percepatan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dapat segera

15 Ibid

16Hartati, E. R., Desfika, T., Kurniawan, H., & Nuky , E. (2016, November 25). Indonesia Harus Bangun Pelabuhan Hubungan Internasional. Retrieved from Berita Satu:

https://www.beritasatu.com/ekonomi/401126/indonesia-harus-bangun-pelabuhan-hub- internasional

(10)

46

terselesaikan.17 Dalam rapat koordinasi pemantauan investasi dan pembangunan Pelabuhan serta Kawasan Industri Kuala Tanjung, pemerintah Sumatera Utara juga akan melakukan pengawalan serta realisasi investasi Pelabuhan Kuala Tanjung untuk memperbanyak jumlah investor asing agar pelabuhan Kuala Tanjung terintegrasi dengan kawasan industri yang ada di Sumatera Utara sehingga Pelabuhan Kuala Tanjung ini dapat memberikan value chain.18

2.2.3 Rencana pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung

Latar belakang wilayah Pelabuhan Kuala Tanjung yang merupakan daerah hiterland dapat menjadi salah satu alternative untuk menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai tempat distribusi ekspor impor. Dengan fungsi utama pelabuhan sebagai penunjang kelancaran dan keamanan serta ketertiban lalu lintas kapal dan sebagai pendorong perekonomian nasional dan daerah, maka pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung disesuaikan dengan RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Sumatera Utara dan Kabupaten Batubara.

Adapun rencana induk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yang disesuaikan dengan RTRW Sumatera Utara terbagi menjadi dua rencana pembangunan, yaitu sebagai pelabuhan multipurpose dan pelabuhan hub internasional.

17(Setkab, 2018)

18 Daulay, A. R. (2020, November 23). RAPAT KOORDINASI PEMANTAUAN INVESTASI DAN PEMBANGUNAN PELABUHAN SERTA KAWASAN INDUSTRI KUALA TANJUNG.

Retrieved from DPMPPTSP Sumatera Utara: http://dpmpptsp.sumutprov.go.id/berita/rapat- koordinasi-pemantauan-investasi-dan-pembangunan-pelabuhan-serta-kawasan-industri-kuala- tanjung

(11)

47

a. Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan multipurpose

Dalam perencanaan pelabuhan multipurpose, untuk rencana pembangunan di lahan darat pembangunan meliputi

 Dermaga, pembangunan dermaga untuk sisi darat ditujukan sebagai penghubung antara daratan dan dermaga laut, sedangkan untuk dermaga laut ditujukan untuk tempat para kapal bersandar.

 Lapangan penumpukan, tempat yang ditujukan untuk mengakomodir peti kemas sebelum dilakukan pengangkutan ke kapal dengan kapasitas tahunan maksimal 796.917 teus

b. Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional

Sedangkan perencanaan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional membutuhkan fasilitas penunjang diantaranya dermaga yang mampu menampung kapal dengan ukuran Capesize atau berukuran lebih dari 60,000 DWT, alat bantu bongkar muat yang memiliki kapasitas angkat twin lift atau tandem lift yang mana dengan pengunaan alat bongkar tersebut akan menghasilkan kapasitas bongkar muat yang lebih tinggi dibandingkan menggunakan alat bongkar berkapasitas single lift, pelabuhan intermasional juga memerlukan dwelling time dengan asumsi perencanaan

(12)

48

angka 4,5 hari asumsi tersebut 1.5 hari lebih singkat dibandingkan dwelling time yang diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok. 19

Berikut peneliti cantumkan rencana pembangunan yang terdiri dari pembangunan jangka pendek, jangka menengah hingga jangka panjang. Pada tahap pertama merupakan pembangunan jangka pendek yang berkisar antara tahun 2015 hingga 2021, pada tahap ini pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung dilakukan pengembangan pelabuhan multipurpose yang dimulai tahun 2015, sedangkan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional akan dimulai pada tahun 2017. Pada tahap pertama lebih ditujukan untuk memenuhi kapasitas kapal optimum yaitu kapal Post Panamax tahun 2000, di tahap ini juga Pelabuhan Kuala Tanjung dipersiapkan untuk melakukan pelayanan kapal-kapal Malacca Max dan Triple E-Class. Terkait analisa yang dilakukan, pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung akan mampu mencapai demand sebesar 1,5 juta TEUS di tahun 2021.20

Pada tahap pengembangan kedua yaitu perencanaan jangka menengah yang dimulai pada tahun 2022 sampai 2026 pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan hub internasional lebih ditekankan untuk menambah jumlah dermaga. Penambahan jumlah dermaga tersebut untuk meningkatkan capaian demand yang sebelumnya ditargetkan 1,5 juta TEUS

19 Kemenhub. (2016). Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KP 148 Tentang Rencana Induk Pelabuhan Kuala Tanjung Provinsi Sumatera Utara. Jakarta: Menteri Perhubungan Indonesia.

20 Ibid

(13)

49

menjadi 5,1 Juta TEUS. Sedangkan untuk pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan multipurpose diperpanjang sebanyak 1.000 m dan juga dilakukan penambahan lapangan penumpukan.21

Lanjut untuk tahap ketiga pengembangan jangka panjang yang akan dilakukan pada tahun 2027 sampai tahun 2031, pengembangan Pelabuhan Kuala Tajung diupayakan mampu menghasilkan capaian demand pada angka 8.9 juta TEUS dan diharapkan mampu mencapai pertumbuhan maksimal.

Disisi lain pelabuhan multipurpose yang dimiliki Pelabuhan Kuala Tanjung sudah mencapai kondisi ultimate, yaitu kondisi yang sudah mencapai batas maksimum, maka dari itu pada tahap ini pelabuhan multipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung akan lebih difokuskan pada pengembangan fasilitas sebagai pelabuhan curah cair.22

Masuk pada tahap keempat yaitu rencana jangka panjang bagian ke dua antara tahun 2032 hingga tahun 2041, pada tahap ini pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung ditargetkan mencapai demand sebesar 11,4 juta TEUS, meski dalam pengembangannya asumsi demand yang diatergetkan membutuhkan review dengan melakukan evaluasi pengaruh pengembangan pelabuhan terhadap pertumbuhan di kawasan dan regional, namun target dari rencana tersebut digunakan untuk memprediksi fasilitas apa saja yang dibutuhkan selama pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung.23

21Ibid

22Ibid

23Ibid

(14)

50

Sedangkan di tahap kelima, merupakan tahap terakhir rencana induk pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung setelah tahun 2042. Pada tahap kelima pelabuhan diharapkan sudah masuk dalam masa mature dimana pertumbuhan demand yang terjadi tidak secepat fase-fase yang terjadi sebelumnya. Pada fase ini juga, pemerintah mulai melepas secara penuh terkait pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dan memberikan kuasa sepenuhnya kepada pihak swasta terkait penanganan Pelabuhan Kuala Tanjung.24

Di dalam rencana pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung ini pula, terlampir rencana pembiayaan terkait pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, adapun rencanan pembiayaan yang dimaksud adalah pengembangan pada tahap dengan rincian sebagai berikut :

a. Presentase besaran ekuitas dan pinjaman bank yang dilakukan pemerintah ataupun pihak swasta menggunakan perbandingan 25% : 75% atau 30% : 70%.

b. Status kepemilikan aset yang dimiliki pemerintah ataupun swasta khususnya terkait penggunaan alat berat menggunakan strategi kepemilikan pribadi ataupun sewa.

c. Sedangkan untuk strategi yang digunakan terkait produksi didasarkan pada rencana demand survey, hal ini dikarenakan proses produksi tegantung dari pihak yang akan diajak kerjasama baik pihak yang

24Ibid

(15)

51

memiliki bisnis logistik dan kapal ataupun pihak pemerintah yang mengeluarkan kebijakan terkait negoisasi yang dilakukan dengan shipper internasional.25

Terkait kerjasama GMF-BRI yang telah disepakati oleh pemerintah Indonesia dan Tiongkok dengan menggunakan sistem kerjasama joint venture berpola b to b , jenis kerjasama ini tidak menggunakan dana APBN sebagai dana pembangunan dan murni dikelola oleh perusahaan terkait selama kontrak berlangsung.

Pemerintah menetapkan jenis berupa pendanaan multilateral dengan menggunakan skema Subsidiary Loan Agreement.26

25 Ibid

26Komisi VI DPR RI. (2018). Laporan Kunjungan Kerja Komisi VI DPR RI Ke Provinsi Sumatera Utara. Jakarta: DPR RI.

Referensi

Dokumen terkait

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian (Short, dkk., 2004) yang menjelaskan bahwa laki ± laki dan perempuan memiliki persepsi risiko yang berbeda secara

Oleh karena itu, penelitian ini membahas mengenai perilaku penemuan informasi yang dilakukan oleh mahasiswa baru dalam mengerjakan tugas akademik mulai dari

Nilai rata-rata semua atribut memiliki nilai rata-rata diatas skala 2,5 berarti atribut atribut yang akan dipakai dalam perhitungan Model kano dan perancangan aplikasi tidak

Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori

“….sesuatu yang direncanakan secara sistematis, teknik kreatif pada analisa dari kegunaan atau fungsi suatu produk, jasa atau sebuah sistem dengan tujuan untuk mencapai kegunaan

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Mu peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pembentukan Portofolio Optimal

Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering kabinet, dapat digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta, yang ditebarkan pada baki logam

Perbedaan jenis hidrokoloid (agar-agar dan karagenan) pada konsentrasi yang sama berpengaruh signifikan terhadap pH, total padatan terlarut (TPT), dan kadar serat