• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vol. 7 No. 2. Des 2021 p-issn: X e- ISSN:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Vol. 7 No. 2. Des 2021 p-issn: X e- ISSN:"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Bisnis Kolega 46 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN PERTUMBUHAN

PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL DENGAN PROFITABILITAS

SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PT NICKERSON STAR MULTI PERKASA MEDAN

Valerie Tanjaya 1, Sunarji Harahap 2 dan Elidawati 3

1 Alumni STIE Professional Manajemen College Indonesia email: [email protected]

2Dosen STIE Professional Manajemen College Indonesia email: [email protected]

3Dosen STIE Professional Manajemen College Indonesia email: [email protected]

Abstract. PT. Nickerson Star Multi Perkasa Medan is engaged in fertilizer and its operational activities include buying and selling of fertilizers. The purpose of this study was to determine and analyze the effect of asset structure and sales growth on capital structure with profitability as an intervening variable at PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan. The population to be the sample of this study is 48 data on fixed assets, total assets, sales, total debt, equity, net profit of PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan for the period 2016-2019.

This research data collection technique using document analysis of the financial statements of PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan for the period 2016-2019. and literature review which is the reference for this study. Path analysis is used to determine the relationship pattern of the variables but cannot be used to confirm or reject the hypothesis.

The results showed that the asset structure has a positive and significant effect on the capital structure at PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan. Sales growth has a negative and significant effect on the capital structure of PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan. Asset structure has a significant negative effect on profitability at PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan. Sales growth has a significant negative effect on profitability at PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan. Profitability has no effect on the capital structure of PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan.

Keywords: Asset Structure, Sales Growth, Profitability and Capital Structure.

I. PENDAHULUAN

Pendirian perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan laba dan mensejahterakan pemilik perusahaan. Tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik apabila fungsi keuangan perusahaan berperan aktif yang mencakup fungsi keuangan, fungsi pemasaran, fungsi sumber daya manusia dan fungsi operasional. Setiap fungsi ada dibawah pimpinan seorang manajer, seperti fungsi keuangan yang dipimpin oleh manajer keuangan. Tanggung jawab seorang manajer keuangan antara lain perolehan dana dengan

biaya murah, penggunaan dana efektif dan efisien, analisa laporan keuangan, dan analisa lingkungan internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.

Dana yang diperoleh perusahaan ini penting untuk membentuk struktur modal perusahaan.

Struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana utang dengan modal sendiri (saham preferen dan saham biasa)

(2)

Jurnal Bisnis Kolega 47 yang berasal dari dana jangka panjang yang

terdiri dari dua sumber yaitu dari dalam dan luar perusahaan. Struktur modal dapat diukur menggunakan rasio perbandingan antara total utang terhadap modal sendiri yang biasa disebut Debt to Equity Ratio (DER).

DER dapat menunjukkan tingkat risiko suatu perusahaan. Penambahan hutang memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan dalam bentuk keuntungan. Beberapa perusahaan mempunyai nilai struktur modal yang berfluktuatif (mengalami peningkatan atau penurunan) dari tahun ke tahun yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat bunga, stabilitas earning, susunan aktiva, kadar risiko aktiva, jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat manajemen, dan besarnya suatu perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan adalah struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan.

Perusahaan di dalam melakuan kegiatan operasinya tidak terlepas dari struktur aktiva.

Struktur aktiva yang dimiliki perusahaan lebih difokuskan pada aktiva tetap yang digunakan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya. Aktiva tetap merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak konkret. Aktiva tetap itu meliputi bangunan kantor, toko, maupun pabrik, mesin, inventaris, kendaraan dan perlengkapan alat-alat lainnya. Semakin besar struktur aktiva dalam hal aktiva tetap maka semakin mudah perusahaan menggunakan hutang yang menjadikan aset tetap sebagai jaminan.

Pertumbuhan penjualan adalah salah satu variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan penjualan perusahaan akan lebih aman dalam menggunakan utang sehingga semakin tinggi struktur modalnya. Perusahaan

yang memiliki pertumbuhan yang tinggi cenderung akan memilih untuk memperoleh modal kerja tambahan dengan menggunakan pinjaman atau utang.

Struktur modal ini penting dalam permodalan perusahaan juga dan laba memainkan peran penting dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Laba perusahaan termasuk dalam profitabilitas. Hal ini sangat penting agar perusahaan dapat mempertahankan kontinuitas atau kelangsungan hidup usahanya. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu disebut juga dengan Return On Assets (ROA).

ROA dapat ditunjukkan melalui perbandingan laba dengan aktiva atau bisa dijelaskan sebagai perbandingan antara laba yang dihasilkan pada setiap penjualan yang masuk ke dalam aktiva. ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki.

Struktur modal ini sering menjadi permasalahan terpenting dalam perusahaan dan adapun masalah ini juga dialami oleh PT.

Nickerson Star Multi Perkasa Medan. Perusahaan ini bergerak di bidang pupuk dan kegiatan operasionalnya mencakup pembelian maupun penjualan pupuk.

Perusahaan ini membutuhkan modal dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

Struktur modal yang dimiliki PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan berasal dari modal sendiri dan modal hutang. Seiring dengan perkembangan perusahaan akhir-akhir ini struktur modalnya kebanyakan berasal dari hutang sehingga pihak manajemen perusahaan harus mengelola dengan baik dan mengendalikan tingkat hutang yang terjadi di perusahaan guna menghindari kegagalan keuangan.

Perusahaan memiliki struktur aktiva yang tinggi dan dalam struktur aktivanya kebanyakan piutang dan persediaan sehingga perusahaan tidak dapat langsung menggunakannya sedangkan kas perusahaan

(3)

Jurnal Bisnis Kolega 48 termasuk rendah padahal kas perusahaan sangat

penting peranannya dalam membiayai kegiatan operasi perusahaan. Struktur aktiva yang terjadi tinggi di perusahaan namun struktur modal yang berasal dari utang tinggi. Hal ini terjadi diakibatkan persediaan dan piutang yang terjadi di perusahaan tinggi daripada total aktiva perusahaan yang berasal dari kas. Pendanaan utang yang tinggi ini dapat dijaminkan dengan total aktiva perusahaan dalam hal ini piutang yang tinggi maka pihak perusahaan harus cepat mengelola piutang menjadi kas.

Kegiatan perusahaan tidak terlepas dari penjualan dan pentingnya penjualan agar mampu menghasilkan laba yang akhirnya dapat mengurangi pendanaan dari utang.

Pertumbuhan penjualan yang terjadi di perusahaan tinggi namun penjualan tinggi kebanyakan berasal penjualan kredit mengakibatkan perusahaan melakukan pendanaan dari hutang tinggi.

Beberapa tahun terakhir ini terjadi penurunan penjualan mengakibatkan profitabilitas perusahaan menurun juga.

Perusahaan sering menghadapi masalah tingkat laba yang menurun dengan tingkat penjualan yang tinggi. Laba perusahaan yang menurun diakibatkan penjualan kredit yang terjadi di perusahaan sehingga perusahaan harus melakukan pendanaan hutang tinggi.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi

Menurut Surjaweni (2015:3)

“Akuntansi adalah proses dari transaksi yang dibuktikan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang digunakan pihak-pihak tertentu”.

Menurut Hery (2017:2) “Akuntansi sering dianggap sebagai bahasa bisnis, yang fungsinya adalah untuk mengkomunikasikan informasi mengenai perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders)”

Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa akuntansi adalah menyediakan informasi bagi para pemangku kepentingan dalam perusahaan melalui proses faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca lajur kemudian mengkomunikasikan informasi mengenai perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders).

Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan Menurut Syakur (2015:22) “Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi-transaksi yang telah terjadi selama periode tertentu, diklasifikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya”.

Menurut Hanafi (2016:27), Laporan keuangan menjadi penting karena memberikan input (informasi) yang bias dipakai untuk pengambilan keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, mulaidari investor ataucalon investor, pihak pemberi dana atau calon pemberi dana, sampai pada manajemen perusahaan itu sendiri.

Laporan keuangan diharapkan member informasi mengenai profitabilitas, risiko dan timing dari aliran kas yang dihasilkan perusahaan.

Menurut Harmono (2018:22) “Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karaktertistik ekonominya.

Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan”.

StrukturAktiva

Menurut Halim (2015:101), “Struktur aktiva adalah perusahaan yang asetnya cocok sebagai jaminan atas utang cenderung lebih banyak menggunakan utang.”

Agustini dan Budiyanto (2015:6),

“Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva yang dapat menentukan besarnyaa lokasi dana untuk masing- masing komponen aktiva”.

Nila, Nuzula dan Nurlaily (2018:159),

(4)

Jurnal Bisnis Kolega 49

“Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa struktur aktiva adalah perusahaan yang memiliki aktiva tetap dapat digunakan sebagai jaminan untuk membayar utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan karena perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses kesumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Pertumbuhan Penjualan

Menurut Sudana (2015:185), Perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya relative tinggi dimungkinkan untuk dibelanjai dengan menggunakan utang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang pertumbuhan penjualannya rendah, karena keuntungan yang diperoleh dari peningkatan penjualan tersebut diharapkan masih bisa menutup biaya bunga utang.

Menurut Hanafi (2016:345) Perusahaan yang mempunyai penjualan yang stabil, bisa menggunakan utang yang semakin tinggi.

Semakin stabil penjualan suatu perusahaan, semakin mampu perusahaan tersebut menutup kewajiban-kewajibannya. Jika kondisi ekonomi memburuk, perusahaan dengan penjualan yang stabil mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi untuk bisa menutup kewajibannya.

Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan akibat dari penyerahan barang/jasa dari bisnis utamanya.

Struktur Modal

Menurut Riyanto (2016:297), Struktur modal merupakan cermin dari kebijakan perusahaan dalam menentukan jenis securities yang dikeluarkan. Sebagaimana diuraikan di muka masalah struktur modal adalah erat berhubungan dengan masalah kapitalisasi, dimana susunan dari jenis-jenis funds yang membentuk kapitalisasi adalah merupakan struktur modalnya.

Menurut Sudana (2015:164), “Struktur modal adalah bagaimana pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan, biaya modal perusahaan dan harga pasar saham”.

Menurut Fahmi (2017:179), “Struktur modal merupakan gambaran dari bentuk proporsi financial perusahaan yaitu antara modal yang bersumber dari utang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri (shareholder’s equity) yang menjadi sumber pembiayaan suatu perusahaan.”

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara utang dengan modal sendiri. Sumber dana internal perusahaan berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana dari para kreditur dan pemilik, peserta atau pengambilan bagian dalam perusahaan.

Profitabilitas

Menurut Sudaryono (2015:167), “Rasio profitabilitas (profitability ratio) adalah rasio keuangan untuk mengukur pendapatan potensial perusahaan. Rasio ini menjelaskan seberapa berhasilkah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya melalui informasi tentang laba yang diperoleh”.

Menurut Hantono (2017:11), “Rasio profitabilitas atau rentabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perubahaan dalam mencetak laba”.

Menurut Harahap (2018:304),

”Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu periode tertentu. Mendengar kata profit cenderung mengacu pada suatukeuntungan yang di dapatkan, maka dengan menggunakan perhitungan rasio profitabilitas ini maka perusahaan atau

(5)

Jurnal Bisnis Kolega 50 masyarakat pun akan mampu menghitung

suatu kemampuan menghasilkan keuntungan.

III. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan. Jalan Teuku Daud no.7-C Kel.Madras Hulu, Kec.Medan Polonia.

Sumatera Utara. Penelitian dimulai dari bulan Agustus tahun 2020 hingga Januari tahun 2021.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 48 data aktiva tetap, total aktiva, penjualan, total utang, ekuitas, laba bersih PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan periode 2016-2019. Menurut Hikmawati (2019:69),

“Teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel”. Sampel penelitian sebanyak 48 data aktiva tetap, total aktiva, penjualan, total utang, ekuitas, laba bersih PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan periode 2016-2019.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini dengan menggunakan analisis dokumen terhadap laporan keuangan PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan periode 2016- 2019. dan tinjauan pustaka yang menjadi referensi penelitian ini.

1. Studi Dokumentasi

Menurut Hikmawati (2019:84),

“Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang”. Menurut Arsini dan Sutriyanti (2020:38), “Studi dokumentasi adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan melakukan dan mengumpulkan segala macam dokumen yang sudah didokumentasikan serta mengadakan pencatatan secara sistematis”.

Metode dokumentasi ini dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen berupa

sustainability report tahun 2016 serta laporan tahunan perusahaan periode 2016.

2. Studi Kepustakaan

Menurut Widodo (2017:44) “Tinjauan pustaka mereflesikan uraian secara komprehensif tentang teori-teori atau konsep-konsep yang relevan dengan topik penelitian, bahkan lebih spesifik lagi menjangkau variabel, dimensi dan indikator yang inherent (terkait).” Menurut Siregar dan Harahap (2019:48), "Studi kepustakaan berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian." Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari dan mengambil data dari literatur buku-buku teks terkait dan sumber-sumber lain yang dianggap dapat memberikan informasi mengenai penelitian.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data Sekunder yang diperoleh peneliti adalah laporan keuangan PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan periode 2016-2019

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Analisis Regresi Berganda

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Berganda Sub-Struktur I Model

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coeffi

cients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .201 .009 21.984 .000

StrukturAktiva -.090 .017 -.478 -5.183 .000 PertumbuhanPenjualan -.042 .008 -.496 -5.372 .000

a. Dependent Variable: ROA

Berdasarkan tabel 1 tersebut, maka dapat dibuat model regresi untuk sub- struktur I, yaitu:

Z = - 0,478X1 - 0,496X2

(6)

Jurnal Bisnis Kolega 51 Dari persamaan model regersi sub-

struktur I tersebut dapat dijelaskan bahwa:

1. Pengaruh struktur aktiva terhadap profitabilitas adalah sebesar -0,448 artinya jika struktur aktiva naik 1 satuan, maka profitabilitas akan turun sebesar 0,478.

2. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap profitabilitas adalah sebesar -0,496 artinya jika pertumbuhan penjualan naik 1 satuan, maka profitabilitas akan turun sebesar 0,496.

Berdasarkan tabel 1 hasil analisis regresi sub struktur I di atas dapat dijelaskan bahwa:

1. Dengan derajat bebas (df) sebesar 48, n-k

= 48-3=45 maka ttabel sebesar 2,014.

Variabel struktur aktiva memiliki nilai - thitung<- ttabel yaitu -5,183 < - 2,014 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel struktur aktiva memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Hubungan antara struktur aktiva dengan profitabilitas adalah negatif, yang ditandai dengan adanya tanda negatif pada nilai thitung.

2. Variabel pertumbuhan penjualan memiliki nilai thitung < ttabel yaitu - 5,372 < -2,014 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Hubungan antara pertumbuhan penjualan dengan profitabilitas adalah negatif, yang ditandai dengan adanya tanda negatif pada nilai thitung.

Uji Koefisien Determinasi

Tabel 2. Hasil Uji Koefisien Determinasi Sub-Struktur I Model

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .848a .719 .706 .02259

a. Predictors: (Constant), PertumbuhanPenjualan, StrukturAktiva

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,706 atau 70,6%

yang menunjukkan bahwa kemampuan struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap profitabilitas adalah sebesar 70,6% sedangkan sisanya yaitu 29,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, likuiditas, modal kerja.

Dengan menggunakan bantuan software SPSS v.25 , maka diperoleh hasil analisis regresi sub-struktur II sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Analisis Regresi Sub- Struktur II Model``

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coeffi

cients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.148 .300 3.824 .000

StrukturAktiva .659 .210 .516 3.136 .003 PertumbuhanPenjual

an

-.452 .095 -.790 -4.740 .000

ROA -2.492 1.430 -.366 -1.742 .088 a. Dependent Variable: DER

Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dibuat model regresi untuk sub- struktur II, yaitu:

Y = 0,516X1- 0,790X2- 0,366Z Dari persamaan model regersi sub- struktur II dapat dijelaskan bahwa :

1. Pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal adalah sebesar 0,516 yang artinya jika struktur aktiva naik 1 satuan, maka struktur modal akan naik sebesar 0,516.

2. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal adalah sebesar -0,790 yang artinya jika pertumbuhan penjualan naik 1 satuan, maka struktur modal akan turun sebesar 0,790.

(7)

Jurnal Bisnis Kolega 52 3. Pengaruh profitabilitas terhadap

struktur modal adalah sebesar -0,366 yang artinya jika profitabilitas naik 1 satuan, maka struktur modal akan turun sebesar 0,366.

Pengujian Hipotesis Sub-Struktur II Pengujian hipotesis sub-struktur II ini terdiri dari:

Uji t (Uji Secara Parsial)

Uji t atau uji secara parsial ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara setiap variabel bebas, yaitu variabel struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan terhadap variabel struktur modal. Berdasarkan tabel hasil analisis regresi sub-struktur II dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel struktur aktiva memiliki nilai thitung yang lebih besar dari ttabel yaitu 3,136>2,014 dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel struktur aktiva memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal dan juga dapat dilihat bahwa variabel struktur aktiva memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel struktur modal yang dapat dilihat pada tanda positif pada thitung, yang menunjukkan bahwa apabila struktur aktiva mengalami peningkatan maka hal tersebut akan dapat meningkatkan adanya struktur modal.

2. Variabel pertumbuhan penjualan memiliki nilai -thitung < - ttabel yaitu - 4,740<-2,014 dengan nilai signifikan 0,000. < 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Jika pertumbuhan penjualan meningkat, maka hal tersebut akan menurunkan struktur modal.

3. Variabel profitabilitas memiliki nilai - thitung> - ttabel yaitu -1,742 > -2,014

dengan nilai signifikan 0,088< 0,05.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal yang berarti bahwa jika profitabilitas mengalami peningkatan maka hal tersebut akan menurunkan struktur modal.

Uji Koefisien Determinasi

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari variabel struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas terhadap variabel terikat yaitu variabel struktur modal.

Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi Sub-Struktur II

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 .673a .452 .415 .21671 a. Predictors: (Constant), ROA, StrukturAktiva,

PertumbuhanPenjualan

Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,415 atau 41,5% yang artinya bahwa pengaruh variabel struktur aktiva, pertumbuhan penjualan dan profitabilitas terhadap struktur modal adalah sebesar 41,5%, sedangkan sisanya yaitu 58,5% dapat dipengaruh oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti suku bunga, ukuran perusahaan dan risiko bisnis.

Hasil Pengujian Sub-Struktur Analisis Jalur (Path Analysis)

Persamaan struktural sub-struktur I adalah : Z = - 0,478X1 - 0,496X2

Persamaan struktural sub-struktur II adalah : Y = 0,516X1-0,790X2 - 0,366Z

Pengaruh Langsung (Direct Effect)

Pengaruh langsung antara variabel bebas (X), variabel intervening (Z), dan

(8)

Jurnal Bisnis Kolega 53 variabel terikat (Y) pada penelitian ini dapat

dilihat pada penjelasan berikut :

1. Pengaruh langsung variabel struktur aktiva dan variabel profitabilitas adalah -0,478.

2. Pengaruh langsung variabel pertumbuhan penjualan dan variabel profitabilitas adalah -0,496.

3. Pengaruh langsung variabel struktur aktiva dan variabel struktur modal (X1 Y) adalah 0,516.

4. Pengaruh langsung variabel pertumbuhan penjualan dan variabel struktur modal (X2 Y) adalah -0,790.

5. Pengaruh langsung variabel profitabilitas dan variabel struktur modal (Z Y) adalah -0,366.

Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect) Pengaruh tidak langsung antara variabel bebas (X), variabel intervening (Z), dan variabel terikat (Y) pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pengaruh tidak langsung variabel struktur aktiva terhadap variabel struktur modal melalui variabel profitabilitas (X1 Z Y).

X1 melalui Z terhadap Y = -0,478 x - 0,366 = 0,174948.

2. Pengaruh tidak langsung variabel pertumbuhan penjualan terhadap variabel struktur modal melalui variabel profitabilitas (X2 Z Y).X2 melalui Z terhadap Y = -0,496 x -0,366 = 0,181536.

Pengaruh Total (Total Effect)

Pengaruh total adalah jumlah pengaruh langsung ditambah dengan jumlah pengaruh tidak langsung. Berikut ini adalah tabel nilai pengaruh total dalam penelitian ini

Dari pengaruh total tersebut dapat dijelaskan bahwa:

1. Nilai pengaruh langsung variabel struktur aktiva (X1) struktur modal (Y), yaitu 0,516 adalah lebih besar dari nilai pengaruh tidak langsung variabel struktur aktiva (X1) struktur modal (Y), yaitu 0,175 sehingga dapat disimpulkan

bahwa variabel tersebut memiliki hubungan dan hubungan antara variabel X1 dengan Y tersebut adalah positif.

2. Nilai pengaruh langsung variabel pertumbuhan penjualan (X2) struktur modal (Y), yaitu -0,790 adalah lebih kecil dari nilai pengaruh tidak langsung variabel pertumbuhan penjualan (X2) struktur modal (Y), yaitu 0,182 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tersebut memiliki hubungan dan hubungan antara variabel X2 dengan Y tersebut adalah negatif.

Pembahasan

Struktur Aktiva Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap StrukturModal

Hasil uji analisis regresi sub struktur II menunjukkan bahwa, variabel struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal pada PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan.

Berdasarkan perhitungan dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05. Struktur aktiva yang terjadi tinggi di perusahaan namun struktur modal yang berasal dari utang tinggi. Hal ini terjadi diakibatkan persediaan dan piutang yang terjadi di perusahaan tinggi sehingga mengakibatkan total aktiva perusahaan juga tinggi. Total aktiva yang ada di perusahaan mencakup aktiva lancar dan aktiva tetap.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Irawan dan Pramono (2017) yang menyatakan, RTA yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan Sektor Aneka Industri terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010- 2014. Hasil pengujian yang diperoleh bahwa RTA berpengaruh signifikan terhadap DER menunjukan bahwa perusahaan yang melakukan investasi pada aktiva tetap mempunyai pengaruh terhadap peningkatan struktur modal perusahaan. Hal ini disebabkan bahwa perusahaan yang ingin menambah investasi pada aset tetap lebih banyak menggunakan dana eksternal seperti penerbitan saham, penerbitan surat utang (obligasi) dan melakukan pinjaman kepada

(9)

Jurnal Bisnis Kolega 54 kreditor sehingga ketersediaan laba bersih

tetap terjaga dalam proporsi pembagian deviden

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Husnan dan Pudjiastuti (2015:289),

“Perusahaan dengan rasio asset tetap terhadap total aset yang tinggi mempunyai rasio hutang yang tinggi”.

Pertumbuhan Penjualan Berpengaruh Negatif dan Signifikan Terhadap Struktur Modal

Hasil uji analisis regresi sub struktur II menunjukan bahwa, variabel pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan.

Berdasarkan perhitungan dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, karena nilai tersebut negatif maka dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal. Pertumbuhan penjualan yang naik turun ini mengakibatkan laba perusahaan juga naik turun. Pertumbuhan penjualan yang terjadi di perusahaan tinggi diduga penjualan tinggi kebanyakan berasal penjualan kredit mengakibatkan perusahaan melakukan pendanaan dari hutang tinggi. Pertumbuhan penjualan di bulan Mei tahun 2016 sebesar 1,78 dimana penjualan sebesar Rp 6.705.130.000 dengan DER sebesar 0,67 dimana total hutang sebesar Rp 1.119.508.300 lebih tinggi dibandingkan bulan April tahun 2016.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Susanto (2019) menyatakan, pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap struktur modal. Tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi menunjukkan perusahaan memiliki sumber daya yang berkualitas dan kompeten, perusahaan yang dapat menciptakan peningkatan penjualan setiap periode menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk menjaga bisnis yang berkelanjutan, dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi akan

menarik minat kredit untuk meminjamkan dana kepada perusahaan, oleh karena itu tingkat penjualan yang tinggi akan meningkatkan struktur modal yang tinggi.

Sebaliknya tingkat penjualan yang rendah atau menurun tiap periode menandakan ada masalah yang dialami perusahaan, baik produk yang tidak bagus, harga kurang bersaing atau sumber daya manusia yang kurang kompeten, tingkat penjualan yang rendah akan mengakibatkan perusahaan kurang diminati oleh kreditur sehingga dapat mengakibatkan struktur modal yang rendah dikarenakan perusahaan mengalami trend penurunan penjualan menyebabkan struktur modal dari utang menurun.

Struktur Aktiva Berpengaruh Negatif dan Signifikan Terhadap Profitabilitas

Hasil uji analisis regresi sub struktur I menunjukkan bahwa, variabel struktur aktiva memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap profitabilitas pada PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan.

Berdasarkan perhitungan dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, karena nilai tersebut negatif maka dapat dinyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh terhadap profitabilitas. Perusahaan memiliki struktur aktiva yang tinggi dan dalam struktur aktivanya kebanyakan piutang dan persediaan sehingga perusahaan tidak dapat langsung menggunakannya sedangkan kas perusahaan termasuk rendah padahal kas perusahaan sangat penting peranannya dalam membiayai kegiatan operasi perusahaan.

Struktur aktiva yang terjadi tinggi di perusahaan namun struktur modal yang berasal dari utang tinggi. Hal ini terjadi diakibatkan persediaan dan piutang yang terjadi di perusahaan tinggi daripada total aktiva perusahaan yang berasal dari kas.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Alfiyah (2019) yang menyatakan, secara parsial struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Stuktur aktiva mengukur besarnya aset tetap perusahaan dari total aset yang dimiliki perusahaan, struktur aktiva

(10)

Jurnal Bisnis Kolega 55 yang tinggi menandakan perusahaan

memiliki aset tetap yang cukup banyak dimana aset tersebut bisa dijadikan sebagai jaminan oleh perusahaan untuk mengajukan peminjaman dana atau utang. Namun apabila aset tetap digunakan sebagai jaminan perusahaan untuk menambahkan pendanaan dari eksternal menandakan bahwa perusahaan tergantung pada penggunaan utang dalam kegiatan operasional perusahaanya. Penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan berdampak pada profitabilitas perusahaan. Hutang yang terlalu tinggi akan menimbulkan beban bunga atas hutang yang tinggi sehingga laba setiap periode harus dikurangi dengan beban bunga tersebut. Selain itu cicilan atas hutang yang harus dibayarkan juga akan berdampak pada aset aset lain perusahaan. Oleh karena itu, struktur aktiva yang tinggi atau rendah akan mempegaruhi tingkat profitabilitas yang dihasilkan perusahaan.

Pertumbuhan Penjualan Berpengaruh Negatif dan Signifikan Terhadap Profitabilitas

Hasil uji analisis regresi sub struktur I menunjukkan bahwa, variabel pertumbuhan penjualan memiliki pengaruh yang negatif signifikan terhadap profitabilitas pada PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan. Berdasarkan perhitungan dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05.

Pertumbuhan penjualan tinggi dapat meningkatkan profitabilitas tinggi biasanya perusahaan memiliki laba tinggi akan meminimalkan pinjaman disebabkan perusahaan akan menggunakan laba perusahaan untuk kegiatan operasi perusahaan. Namun penurunan pertumbuhan penjualan secara langsung mengakibatkan terjadinya penurunan profitabilitas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Oktapiani dan Wiksuana (2018) menyatakan, pertumbuhan penjualan berpengaruh negatifnya terhadap profitabilitas. Salah satu alat pengukur profitabilitas adalah laba bersih yang dimana

laba bersih besarannya ditentukan berdasarkan total penjualan dan beban pada periode berjalan. Tingkat penjualan yang tinggi berarti bahwa besaran penjualan pada periode berjalan meningkat tinggi dibanding periode sebelumnya, ditambah dengan asumsi beban yang stabil seperti periode sebelumnya. Dengan kondisi demikian akan menciptakan laba bersih yang tinggi pada periode berjalan. Laba bersih yang meningkat tinggi akan mempengaruhi besaran profitabilitas yang dihasilkan perusahaan, sebaliknya pertumbuhan penjualan yang rendah menandakan besaran penjualan periode berjalan tidak meningkat dari periode sebelumya, meskipun bebanperusahaan stabil tidak akan mampu menciptakan profitabilitas perusahaan yang tinggi. Oleh karena itu, pertumbuhan penjualan yang tinggi atau rendah akan mempegaruhi tingkat profitabilitas perusahaan tersebut.

Profitabilitas Tidak Berpengaruh Terhadap Struktur Modal

Hasil uji analisis regresi sub struktur II menunjukan bahwa, profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan. Berdasarkan perhitungan dengan nilai signifikan 0,088< 0,05.

Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal karena struktur modal dari perusahaan telah ditetapkan berdasarkan tingkat pengembalian dan biaya modalnya yang diperoleh dari penggunaan dana eksternal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Arsadena (2020) menyatakan, profitabilitas tidak berpengaruh positif terhadap struktur modal karena perusahaan tidak harus memperhatikan naik turunnya profitabilitas. Profitabilitas yang tinggi menggambarkan tingkat pengembalian atas penggunaan aset perusahaan cukup bagus, namun tingkat profitabilitas tidak bisa dijadikan sebagai salah satu indikator dalam mengambil keputusan untuk memberikan

(11)

Jurnal Bisnis Kolega 56 hutang oleh kreditur, kreditur cenderung

lebih memperhatikan besaran aset yang digunakan sebagai jaminan karena aset tersebut dalam menutup keraguan atas ketidakmampuan membayar hutang di masa yang akan datang, selain itu kita tahu bahwa laba yang dihasilkan perusahaan bukan menambah besaran aset yang bisa digunakan untuk membayar pokok hutang, sehingga kreditur biasa tidak akan memperhatikan tingkat profitabilitas dalam menentukan keputusan untuk meminjamkan dana atau tidak. Oleh karena itu profitabilitas yang tinggi atau rendah tidak akan mempegaruhi struktur modal.

V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal pada PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan.

2. Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal pada PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan.

3. Struktur aktiva berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan.

4. Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas pada PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan.

5. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada PT Nickerson Star Multi Perkasa Medan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis kemukakan, saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut : 1. Bagi pihak manajemen perlu

meningkatkan struktur aktiva perusahaan dengan meminimalkan piutang tinggi dan mempercepat perputaran piutang dan perputaran persediaan menjadi kas. Kas

ini yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional.

Perusahaan memiliki kas tinggi maka pihak manajemen akan mengurangi penggunaan struktur modal eksternal dari hutang.

2. Bagi pihak manajemen perlu menaikkan tingkat penjualan dengan memasarkan dan menawarkan produk yang gencar kepada konsumen serta memberikan promosi penjualan untuk menarik perhatian konsumen dalam membeli produk.

3. Bagi pihak manajemen harus meningkatkan struktur aktiva terutama aktiva lancar yang berasal dari kas.

Peningkatan kas perusahaan dapat dilakukan melalui meminimalkan piutang dan menyediakan persediaan produk yang tidak berlebihan serta memiliki kas yang produktif penggunaannya dalam satu periode.

4. Bagi pihak manajemen perusahaan perlu meningkatkan pertumbuhan penjualan tinggi dengan cara memasarkan produk dan meminimalkan biaya operasional perusahaan.

5. Bagi pihak manajemen perlu memperhatikan dan mengendalikan struktur modal perusahaan terutama pinjaman perusahaan dengan cara pengendalian piutang, persediaan dan menaikkan penjualan produk.

DAFTAR PUSTAKA Buku

Arifin, Johar. 2017. SPSS 24 Untuk Penelitian dan Skripsi. Jakarta: PT. Gramedia.

Fahmi, Irham. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul. 2015. Manajemen Keuangan Bisnis Konsep dan Aplikasinya. Edisi

(12)

Jurnal Bisnis Kolega 57 Pertama. Jakarta : Mitra Wacana

Media.

Hanafi, Mamduh. 2016. Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama. Edisi 2.

Yogyakarta : Penerbit BPFE Yogyakarta.

Hantono. 2017. Konsep Analisa Laporan Keuangan dengan Pendekatan Rasio &

SPSS. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Deepublish (CV. Budi Utama).

Harahap, S.S. 2018. Analisis Kritis Atas laporan Keuangan. Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada

Harmono. 2018. Manajemen Keuangan.

Jakarta : Penerbit PT Bumi Aksara Hery. 2016. Financial Ratio for Business

Analisis Keuangan Untuk Menilai Kondisi Finansial dan Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT Grasindo.

____. 2017. Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta : PT Grasindo.

Hikmawati, Fenti. 2019. Metodologi Penelitian.

Cetakan Ketiga. Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan, Cetakan Kedua. Jakarta:

Prenada Media.

Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan.

Yogyakarta : Andi.

Nidar, Sulaeman Rahman. 2016. Manajemen Keuangan Perusahaan Modern.

Bandung : Penerbit Pustaka Reka Cipta.

Putra, Indra Mahardika. 2017. Perpajakan Edisi Tax Amnesty. Yogyakarta : Quadrant.

Riyanto, Bambang. 2016. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Cetakan Kelimabelas. Edisi Keempat.

Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Sudana, I Made. 2015. Teori & Praktik Manajemen Keuangan Perusahaan.

Cetakan Kedelapanbelas. Jakarta : Erlangga.

Sudaryono. 2015. Pengantar Bisnis Teori &

Contoh Kasus. Edisi Pretama.

Yogyakarta : Andi.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Sistem Akuntansi.

Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Sujarweni, V. Wiratna. 2019. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka Baru.

Syakur, Ahmad Syafi’i. 2015. Intermediate Accounting Dalam Perspektif Lebih Luas. Edisi Revisi. Jakarta : AV Publisher.

Widodo. 2017. Meodologi Penelitian Populer

& Praktis. Jakarta : Rajawali Pers.

Bukan Buku

Alfiyah. 2019. Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan (Size), Dan Total Asset Turnover Terhadap Profitabilitas Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan Yang Masuk Di JII Periode 2014-2018). Jurnal (2019). Universitas Islam Indonesia.

Arsadena. 2020. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmu Manajemen Vol.8 No.3 (2020). Universitas Negeri Surabaya.

Pitriyani, dkk. 2018. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2013 - 2016). Tirtayasa Ekonomika Vol. 13, No 2 Oktober 2018. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan kondisi dan tata aturan kehidupan para rahib, maka status para rahib itu merupakan inti dari masyarakat kaum Buddhist, sebab melalui kehidupan kerahiban

Media yang digunakan oleh kelompok penetrasi radikal teroris atau paham intoleran terbanyak mengunakan media sosial dan internet (website) serta masuk langsung ke

Dua hal itu dianalisis melalui interaksi tiga aspek dalam sajian karya seni, yakni seniman (desainer), hasil karya (produk), dan pengamat atau pengguna (dalam Dharsono, 2016:

Mengetahui penghematan biaya yang dapat diperoleh dari penerapan rekayasa nilai pada proyek pembangunan Kantor Pusat PT.PELINDO III Perak-

Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi kelulusan pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim

Penganggaran subsidi digunakan untuk bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh

memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan sehingga perusahaan atau pabrik dan beroperasi dengan lancar, dengan biaya rendah, dan memungkinkan perluasan di masa

Dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa Implementasi Tabungan Mud}a&gt;rabah yang ada di BMT NU Jombang sudah sesuai syari’at akan tetapi transaksi kurang memenuhi