• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N S E L A Nomor 63-K / PM.III-12 / AD / IV / 2021 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "P U T U S A N S E L A Nomor 63-K / PM.III-12 / AD / IV / 2021 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Hal 1 dari 6 hal Putusan Nomor 63-K/PM.III-12/AD/IV/2021

PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A

P U T U S A N S E L A

Nomor 63-K / PM.III-12 / AD / IV / 2021

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sela sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Mulyono

Pangkat/NRP : Sertu/31970716930776 Jabatan : Babinsa Koramil 0825/01 Kesatuan : `

Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 16 Juli 1976 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Tempat tinggal : Dsn. Kedawung RT. 02 RW. 03 Ds.

Sraten Kec. during Kab. Banyuwangi.

Terdakwa tidak ditahan.

Pengadilan Militer III-12 Surabaya tersebut di atas

Membaca : Berkas Perkara dari Denpom V/3 Malang Nomor : BP- 04/A-04/II/2020 tanggal 11 Februari 2020 atas nama Terdakwa dalam Perkara ini.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 083/Baladhika Jaya selaku Perwira Penyerah Perkara Nomor Kep/12/Ill/2021 tanggal 16 Maret 2021.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak / 73 / K / AD / lV / 2021 tanggal 14 April 2021.

3. Surat Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor Tapkim / 63-K / PM.III-12 / AD / IV / 2021 tanggal 20 April 2021 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penunjukan Panitera Nomor Taptera / 63-K / PM.III-12

(2)

Hal 2 dari 6 hal Putusan Nomor 63-K/PM.III-12/AD/IV/2021

/ AD / IV / 2021 tanggal 21 April 2021 tentang Penunjukan Panitera Pengganti.

5. Penetapan Hakim Ketua Nomor Tapsid / 63-K / PM.III- 12 / AD / IV / 2021 tanggal 21 April 2021 tentang Penetapan Hari sidang.

6. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para saksi serta surat-surat lainya yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak / 73 / K / AD / lV / 2021 tanggal 14 April 2021 di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

Menimbang : Bahwa meskipun Penasehat Hukum tidak mengajukan keberatan terhadap surat Dakwaan Oditur Militer namun Majelis Hakim akan menilai apakah surat dakwaan yang dibuat oleh Oditur Militer sudah memenuhi ketentuan sesuai pasal 130 ayat 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997.

Menimbang : Bahwa setelah memperhatikan surat dakwaan Oditur militer tersebut diatas, dan juga setelah memperhatikan segala ketentuan hukum yang berhubungan dengan surat dakwaan, Majelis hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Oditur Militer tentang pasal-pasal yang didakwakan oleh Terdakwa namun Majelis Hakim berpendapat bahwa Surat dakwaan yang diajukan oleh Oditur Militer dalam perkara Terdakwa tidak memenuhi pasal 130 ayat (2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 .

Bahwa sesuai Pasal 130 ayat (2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997, Surat Dakwaan Oditur Militer harus diberi tanggal dan ditanda-tangani, serta berisi:

a. tentang uraian identitas Terdakwa, dan

b. mengenai uraian fakta secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan

(3)

Hal 3 dari 6 hal Putusan Nomor 63-K/PM.III-12/AD/IV/2021

dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan. Surat Dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf b, adalah batal demi hukum.

Walaupun konsekuensi dari dakwaan yang uraian faktanya tidak cermat, jelas, dan lengkap adalah batal demi hukum, namun ternyata undang-undang tidak memberikan penjelasan mengenai pengertian “uraian fakta secara cermat, jelas dan lengkap” dalam surat dakwaan.

Oleh karena itu pengertian secara cermat, jelas, dan lengkap tersebut harus dicari dengan menafsirkan pengertian kata tersebut sesuai tata cara penafsiran yang sistematis, yaitu setelah dicari dalam penjelasan undang- undang tersebut tidak ada, maka dicari dalam yurisprudensi-yurisprudensi maupun dalam doktrin yang ditulis para ahli berkaitan dengan hal tersebut.

Menurut Harun M. Husein dalam bukunya: SURAT DAKWAAN, Tehnik Penyusunan, Fungsi dan Permasalahannya”, yang telah dikutip dalam buku:

PEDOMAN PEMBUATAN DAKWAAN yang dikeluarkan Kejaksaan Agung RI, dan dipedomani oleh Oditurat Jenderal TNI, yang dimaksud dengan “cermat” adalah ketelitian Jaksa (Oditur) dalam mempersiapkan Surat Dakwaan yang didasarkan kepada undang-undang yang berlaku bagi Terdakwa, serta tidak terdapat kekurangan dan/atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya Surat Dakwaan atau Surat Dakwaan tidak dapat dibuktikan, yaitu antara lain:

a. Apakah penerapan hukum / ketentuan pidananya sudah tepat;

b. Apakah Terdakwa dapat dipertanggungjawabkan;

c. Apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah kadaluwarsa;

d. Apakah tindak pidana yang didakwakan itu tidak nebis in idem.

(4)

Hal 4 dari 6 hal Putusan Nomor 63-K/PM.III-12/AD/IV/2021

Sedang yang dimaksud “jelas” adalah penuntut umum harus mampu merumuskan unsur-unsur delik yang didakwakan sekaligus memadukan dengan uraian perbuatan materiel (fakta yang dilakukan Terdakwa).

Yang dimaksud “lengkap” adalah uraian surat dakwaan harus mencakup semua unsur yang ditentukan undang- undang secara lengkap.

Menurut Yahya Harahap dalam buku “Pembahasan Permasalahan dan penerapan KUHAP” hlm.132 s/d 133, dikatakan bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum harus cermat, jelas, dan lengkap menguraikan mengenai tindak pidana yang didakwakan. Artinya, Penuntut Umum harus menguraikan secara lengkap dan jelas, yaitu :

a. Semua unsur delik yang dirumuskan dalam pasal pidana yang didakwakan harus cermat disebut satu persatu;

b. Menyebut dengan cermat, lengkap, dan jelas “cara”

tindak pidana dilakukan, karena surat dakwaan yang tidak menyebut bagaimana cara Terdakwa melakukan tindak pidana, dianggap sangat merugikan kepentingan Terdakwa untuk membela diri. Idealnya dijelaskan secara keseluruhan cara tindak pidana dilakukan, tetapi yang dituntut cukup garis besarnya, asal dari uraian itu terang dan jelas mengungkapkan bagaimana cara tindak pidana dilakukan secara utuh.

Bahwa dari uraian tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/

73/K/AD/lV/2021 tanggal 14 April 2021 yang disusun dengan dakwaan Alternatif komulatif, menurut Majelis Hakim tidak memenuhi syarat sesuai dengan pasal 130 ayat (2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 seperti yang diuraikan diatas sebab dalam pasal-pasal yang didakwakan yaitu dakwaan Komulatif Kesatu pertama saja yang terdapat locus delicti dan tempus delicti serta uraian

(5)

Hal 5 dari 6 hal Putusan Nomor 63-K/PM.III-12/AD/IV/2021

kejadian Terdakwa dalam melakukan tindak pidana secara jelas, cermat dan lengkap tentang tindak pidana, kapan dan dimana dilakukan sedangkan dakwaan Komulatif kesatu dan komulatif kedua yang didakwakan oleh Oditur Militer tidak diuraikan secara jelas dan lengkap tentang locus delicti dan tempus delicti serta uraian kejadian Terdakwa dalam melakukan tindak pidana, kapan dan dimana dilakukan, seharusnya Oditur Militer lebih jeli dan teliti dalam membuat surat dakwaan sebab surat dakwaan tersebut merupakan dasar untuk mengadili perkara Terdakwa dipersidangan, oleh karena Majelis Hakim berpendapat dan menyatakan Surat Dakwaan Oditur Militer disusun kurang cermat sehingga kabur dan tidak dapat diterima.

Menimbang : Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa Penyusunan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak / 73 / K / AD / IV / 2021 tanggal 14 April 2021 disusun kurang cermat, Oleh karena dakwaan Oditur Militer membingungkan dan dapat menyulitkan pemeriksaan di persidangan, dakwaan yang demikian termasuk dalam kategori obscuur libel atau kabur, sehingga dakwaan tersebut harus dibatalkan demi hukum untuk diperbaiki.

Mengingat : 1. Pasal 130 ayat (2) dan Pasal 145 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997.

2. Alternatif Pertama Pasal 279 ayat (1) ke-1 KUHP.

Kesatu Pasal 284 ayat (1) ke-1a KUHP Dan

Kedua Pasal 9 ayat (1) jo pasal 49 huruf a Undang- Undang RI Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.

3. Ketentuan Perundang-undangan lain yang berkaitan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Menyatakan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-11 Surabaya Nomor Sdak / 73 / K / AD / IV / 2021 tanggal 14 April 2021 adalah tidak sah

(6)

Hal 6 dari 6 hal Putusan Nomor 63-K/PM.III-12/AD/IV/2021

dan tidak memenuhi syarat yang ditentukan Undang- Undang.

2. Memerintahkan kepada Panitera Pengganti untuk mengembalikan Berkas Perkara Terdakwa kepada Oditur Militer pada Oditurat Militer III-11 Surabaya untuk diperbaiki Surat Dakwaannya.

Demikian Putusan Sela ini diputuskan pada hari ini Kamis tanggal 20 Mei 2021 di dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh Farma Nihayatul A, S.H., Letnan Kolonel Chk (K) NRP 11980035580769 sebagai Hakim Ketua, serta Musthofa, S.H., M.H., Mayor Chk NRP 607969 dan U. Taryana, S.H., M.H., Mayor Chk NRP 636558, masing-masing sebagai Hakim Anggota yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Agung Catur Utomo, S.H., M.H. Letkol Chk NRP 11990016920574, Penasehat Hukum Dwi Suryo Saputro, S.H. Letda Chk NRP 11190041641294, Panitera Pengganti Rudianto, S.H. Peltu NRP 21960347440875 serta di hadapan Terdakwa dan Umum.

Panitera Pengganti Ttd

Rudianto, S.H.

Peltu NRP 21960347440875

Salinan Putusan ini sesuai dengan aslinya Panitera

Khairil Anwar, S.Sos.,S.H.,M.H.

Mayor Chk NRP 11030033700382suai dengan aslinya

Hakim Ketua Cap/Ttd

Farma Nihayatul A, S.H.

Letnan Kolonel Chk (K) NRP 11980035580769 Hakim Anggota I

Ttd

Musthofa S.H., M.H., Mayor Chk NRP 607969

Hakim Anggota II Ttd

U. Taryana, S.H., M.H.

Mayor Chk NRP 636558

(7)

Hal 7 dari 6 hal Putusan Nomor 63-K/PM.III-12/AD/IV/2021

Panitera

Khairil Anwar, S.Sos.,S.H.,M.H.

Mayor Chk NRP 11030033700382

Referensi

Dokumen terkait

Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol, di bagian selatan serta di bagian timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan liat..

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari

Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih

a) Supermarket, minimarket, pasar, toko, atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar

Mencermati ketentuan di atas dapat diketahui bahwa partai politik mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dalam sistem demokrasi. Partai politik memainkan

Terdapat perbedaan yang bermakna terhadap pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pelatihan manajemen bundle care HAIs pada kelompok intervensi dan kelompok

Manakala dapatan skor min konstruk kefahaman pelajar tentang IR 4.0, dengan penggunaan aplikasi rangkaian media sosial bagi tujuan pembelajaran dan penggunaan alatan

Terkait dengan biskuit, pengetahuan tentang sifat dielektrik biskuit akan bermanfaat untuk untuk banyak aplikasi pangan diantaranya untuk memprediksi masa