• Tidak ada hasil yang ditemukan

MUH.HAIRUL AZHARI 105821103120

N/A
N/A
Eko Luanmasa

Academic year: 2022

Membagikan "MUH.HAIRUL AZHARI 105821103120"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KIMIA

DOSEN : Dr. Marupah, S.P., M.P.

DI SUSUN OLEH

NAMA : MUH. HAIRUL AZHARI NIM : 105821103120

KELAS : Elektro 2b

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK ELEKTRO

2021 – 2022

(2)

Larutan Elektrolit

Pengertian Larutan

Larutan yaitu campuran homogen yang terdiri atas 2 atau lebih zat. Di dalam larutan zat yang jumlahnya sedikit disebut dengan solut atau zat terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya banyak daripada zat yang lainnya disebut dengan solven atau pelarut. Di dalam larutan komposisi zat yang terlarut dengan zat pelarut dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat yang terlarut dengan zat pelarut membentuk larutan disebut degnan solvasi atau pelarutan.

Sebagai contoh, larutan yang sering ditemui yaitu padatan yang dilarutan dalam cairan misalnya gula dan garam yang dilarutkan dalam air. Gas juga bisa dilarutkan dalam cairan, misalnya yaitu oksigen atau karbon dioksida yang dilarutkan dalam air. Ada juga cairan yang bisa dilarutkan dalam cairan lain, dan gas yang dilarutkan dalam gas yang lain. Selain itu terdapat juga larutan padat, misalnya campuran logam (aloi) dan material tertentu.

Larutan adalah salah satu bentuk zat kimia yang paling sering direaksikan. Hampir semua reaksi kimia dilakukan dalam bentuk larutan. Jumlah zat kimia yang direaksikan dalam bentuk larutan tersebut dinyatakan dalam konsentrasi larutan. Konsentrasi suatu larutan adalah carayang digunakan untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarutnya. Terdapat berbagai cara yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi larutan, di antaranya adalah persen massa, persen volume, fraksi mol, molaritas, dan molalitas. Satuan yang paling umum digunakan saat membahas konsep laju reaksi adalah molaritas larutan.

Konsentrasi Larutan

Konsentrasi larutan menyebutkan komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan secara kuantitatif.Umumnya konsentrasi dinyatakan dalam perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut atau perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah total zat dalam larutan.

Sebagai contoh beberapa satuan konentrasi yaitu molar, molal serta bagian per juta (part per million, ppm). Sementara itu kommposisi larutan secara kualitatif bisa dinyatakan sebagai berkonsentrasi rendah (ecer) atau berkonsentrasi tinggi (pekat).

Pelarut

Dalam keadaan tercampur, molekul komponen komonen larutan berinteraksi secara langsung.

Dalam proses pelarutan, tarikan antar partikel komponen murni terpecah serta terganti oleh tarikan antara pelarut dengan zat yang terlarut. Terlebih apa bila pelarut dan dan zat yang terlarut sama- sama polar, namun terbentuk sebuah struktur zat pelarut yang mengelilingi zat yang terlarut, hal itu memungkinkan interaksi yang terjadi antara zat yang terlarut dengan pelarut tetap dalam keadaan stabil.

Apabila komponen zat yang terlarut ditambahkan secara terus menerus ke dalam pelarut, dalam sebuah titik komponen yang ditambahkan tidak akan bisa larut lagi. Misalkan, apabila zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, dalam sebuah titk padatan tersebut tidak bisa larut lagi dan terbentuklah sebuah endapan. Dalam larutan tersebut jumlah zat terlarut yaitu maksimal, serta larutannya disebut dengan larutan jenuh. Dapat tercapainya titik dimana keadaan

(3)

jenuh larutan itu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu tekanan, suhu serta kontaminasi. Kelarutan suatu zat secara umum ialah jumlah suatu zat yang bisa terlarut dalam pelarut tertentu sebanding dengan suhu. Terutaama hal tersebut berlaku dalam zat padat, meskipun ada pengecualian. Secara umum kelarutan zat cair dalam zat cair yang lain kurang peka terhadap suhu daripada kelarutan gas atau padatan dalam zat cair. Umumnya kelarutan gas dalam air berbanding terballik dengan suhu.

Larutan Ideal

Larutan ideal adalah larutan yang terbentuk apabila interaksi antarmolekul komponenkomponen larutan sebanding dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut dalam keadaan murni. Larutan ideal itu telah memenuhi hukum Raoult yakni tekanan cair (uappelarut) berbanding tepat lurus dengan fraksi mol pelarut dalam larutan. Larutan yang betul-betul ideal tidak ada di alam, tetapi beberapa diantara larutan memenuhi hukum Raoult hingga batas-batas tertentu.

Sebagai contoh larutan yang bisa dianggap sebagai larutan ideal yaitu campuran toulena dan benzena.

Ciri yang lain dari larutan ideal yaitu volumenya merupakan penjumlahan yang tepat dari velume komponen-kompenen yang menjadi penyusunnya. Dalam larutan nonideal, penjumlahan volume dari zat yang terlarut murni dan pelarut murni tidak sama degnan vlume larutan.

Pengertian Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit merupakan larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Dalam larutan elektrolit molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi) menjadi partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut dengan ion (ion positif-ion negatif). Ion positif yang dihasilkan dinamakan kation dan ion negatif yang dihasilkan dinamakan anion. Jumlah dari muatan ion positif dan ion negatif akan sama sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang kemudian menghantarkan arus listrik.

Perubahan kimia larutan ini ditandai dengan perubahan warna, munculnya gelembung gas dan adanya endapan, serta jika diuji dengan alat uji elektrolit larutan ini mampu menyalakan sebuah lampu. Semakin banyak ion yang terbentuk, maka semakin kuat sifat elektrolit larutan tersebut.

Jenis-Jenis Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit terbagi atas 3 yang mempunyai ciri-ciri tersendiri seperti yang ada dibawah berikut ini :

1. Larutan Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat, yakni larutan yang semua molekulnya terurai mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Oleh karena banyaknya ion-ion penghantar listrik yang terbentuk, maka daya hantarnya juga kuat. Umumnya larutan elektrolit kuat adalah larutan garam.

Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Kuat

• Penghantar arus listrik kuat atau baik

• Terionisasi dengan sempurna

• Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 1

(4)

• Jika diuji, larutan elektrolit kuat memiliki nyala lampu yang terang dan muncul gelembung gas yang banyak Contohnya :

• Garam (NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3),

• Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3), dan

• Basa Kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH)

Reaksi penguraian elektrolit kuat ditulis dengan tanda anak panah tunggal ke kanan. Contoh reaksi elektrolit kuat :

• NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)

• H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO4 2- (aq)

• NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH– (aq) 2. Larutan Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit lemah, yakni larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi tidak sempurna), sehingga hanya sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan listrik.

Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Lemah

• Penghantar listrik yang kurang baik atau lemah

• Terionisasi sebagian

• Tetapan atau derajat ionisasi (a) 0< a <1

• Jika diuji, larutan elektrolit lemah nyala lampunya lemah dan muncul gelembung gas yang sedikit. Contoh Larutan Elektrolit Lemah

• Asam Lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3) • Basa Lemah (NH4OH, Al(OH3),

• dan Fe(OH)3).

3. Larutan Non Elektrolit

Larutan non-elektrolit merupakan larutan yang tidak bisa menghantarkan arus listrik. Larutan- larutan non-elektrolit terdiri atas zat-zat yang terlarut dalam air namun tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, zat not-elektrolit tetap seperti molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah mengapa larutan ini tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Ciri-Ciri Larutan Non Elektrolit

• Tidak dapat terionisasi

• Tidak dapat menghantarkan arus listrik atau isolator

• Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 0

• Jika diuji, Larutan Non Elektrolit, tidak menyala dan tidak muncul gelembung gas.

Contoh Larutan Non Elektrolit

• Urea = CO (NH2)2

(5)

• Glukosa = C6H12O6

• Sukrosa = C12H22O11

• Etanol = C2H2OH

Contoh reaksi larutan non-elektrolit C6H12O6 (s) C6H12O6 (aq)

Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan pelarut.

Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa macam, di antaranya:

1. FRAKSI MOL (X)

Fraksi mol adalah perbandingan antara jumiah mol suatu komponen dengan jumlah molseluruh komponen yang terdapat dalam larutan.

Fraksi mol dilambangkan dengan X.

Contoh:

Suatu larutan terdiri dari 3 mol zat terlarut A dengan 7 mol zat terlarut B. maka:

XA = nA / (nA + nB) = 3 / (3 + 7) = 0.3 XB = nB /(nA + nB) = 7 / (3 + 7) = 0.7

* XA + XB= 1

2. PERSEN BERAT (%)Persen berat menyatakan gram berat zat terlarut dalam 100 gram larutan.

Contoh:

Larutan gula 5% dalam air, artinya: dalam 100 gram larutan terdapat : – gula = 5/100 x 100 = 5 gram

air = 100 – 5 = 95 gram 3. MOLALITAS (m)

Molalitas menyatakan mol zat terlarut dalam kg (1000 gram) pelarut.

Contoh:

Hitunglah molalitas 4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air !

– molalitas NaOH = (4/40) / 500 gram air = (0.1 x 2 mol) / 1000 gram air = 0,2 m

(6)

4. MOLARITAS (M)

Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.

Contoh:

Berapakah molaritas 9.8 gram H2SO4 (Mr= 98) dalam 250 ml larutan ? – molaritas H2SO4= (9.8/98) mol / 0.25 liter = (0.1 x 4) mol / liter = 0.4 M 5. NORMALITAS (N)

Normalitas menyatakan jumlah mol ekivalen zat terlarut dalam 1 liter larutan.

Untuk asam, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion H+.

Untuk basa, 1 mol ekivalennya sebanding dengan 1 mol ion OH–.

Antara Normalitas dan Molaritas terdapat hubungan : N = M x valensi

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlaruttetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).

Sifat koligatif meliputi:

1. Penurunan tekanan uap jenuh 2. Kenaikan titik didih

3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmotic

Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itusendiri.

Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalamlarutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolitterurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolitdan sifat koligatif larutan elektrolit.

Referensi

Dokumen terkait

3.Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, situs website guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan

Marilah, sepanjang jalan salib ini, kita mohon agar Tuhan membangkitkan dalam diri kita yang telah dipersatukan dalam Ekaristi, juga mau diutus untuk

Pengalaman untuk melihat proses lati- han dan berbentuknya musik, melihat juga bagaimana Robert Nordling (direktur Bandung Philharmonic) bicara kepada orkes dan secara

23 Senin, 23 Oktober 2017 (07.30 WIB) Nur Muhamad Mining Engineering Universitas Islam Bandung SAFETY OFFICER 24 Senin, 23 Oktober 2017 (07.30 WIB) Nyoman Pasek Subawa

Berdasarkan hasil observasi awal selelum dilakukan tindakan pada siswa kelas VII.2 SMPN 1 Nganjuk menyatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan guru pada mata

Efektifitas katalitik enzim lipase terimobilisasi pada zeolit alam akan dilihat dari kestabilan termal dan kestabilan penggunaan berulang melalui melalui reaksi hidrolisis

minum obat ditentukan oleh peran dokter, keluarga dan diri sendiri. Hampir semua odha menyatakan tidak punya pilihan untuk tidak minum obat karena mengalami

Aset Tetap pada Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Jawa Timur I diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai