PENGEMBANGAN MODEL PERILAKU AUDITOR MELALUI ETIKA AUDITOR
Yulianti
Ardiani Ika Sulistyawati
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang [email protected]
No. HP : 0818482100 ABSTRAK
Secara umum, keberhasilan individu dalam bidang pekerjaan ditentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme dan komitmennya terhadap bidang yang ditekuni, demikian juga auditor.Beberapa faktor yang berdampak pada perilaku auditor antara lainlocus of control, komitmen profesi, pengalaman dan etika auditor. Penelitian ini dilakukan pada kantor akuntan publik di Semarang dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh locus of control, komitmen profesi dan pengalaman auditor terhadap etika auditor dan menganalisis pengaruh locus of control, komitmen profesi, pengalaman auditor dan etika auditor terhadap perilaku auditor.
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 66 auditor yang bersedia mengisi kuesioner dengan teknik analisis regresilinier berganda. Riset ini membuktikan bahwa (1) locus of controldan komitmen profesi berpengaruh terhadap etika dan perilaku auditor, (2) pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap etika dan perilaku auditor serta (3) etika auditor tidak berpengaruh terhadap perilaku auditor. Dengan demikian etika auditor tidak mampumemediasi pengaruh locus of control, komitmen profesi dan pengalaman auditorterhadap perilaku auditor.
Kata kunci : locus of control, komitmen profesi, pengalaman auditor, etika auditor, perilaku auditor.
PENDAHULUAN
Keberhasilan dan kinerja seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat kompetensi, profesionalisme dan juga komitmennya terhadap bidang yang ditekuninya, begitu juga dengan profesi sebagai auditor. Melihat kenyataan tentang arti penting seorang auditor yang bertanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai apakah laporan keuangan suatu perusahaan/instansi itu bebas dari salah saji secara material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, maka sudah seharusnya hal tersebut harus mendapat perhatian lebih karena adanya suatu harapan yang tinggi terhadap kinerja profesional seorang auditor dalam melaksanakan penugasan auditnya (Brooks, 2004).
Konflik audit kemungkinan akan berkembang menjadi sebuah situasi dilema etika ketika auditor diharuskan melakukan pilihan–pilihan pengambilan keputusan etis dan tidak etis. Dalam proses tersebut, faktor determinan penting dalam perilaku pengambilan keputusan etis adalah faktor–faktor yang secara unik berhubungan dengan individu pembuatan keputusan dan merupakan hasil dari proses sosialisasi dan pengembangan masing – masing individu, orientasi etika komitmen profesional serta faktor situsional yaitu nilai etika organisasi (Budisusetyo, 2004).
Locus of control merupakan salah satu variabel individu yang diduga dapat digunakan untuk memprediksi perilaku atau tindakan yang dilakukan seorang individu. Riset Tsui dan Gul (1996) dalam Utami (2007) membuktikan,locus of control dan kesadaran etis mampu mempengaruhi perilaku dalam konflik audi.Kemudian Muawanah dan Indriantoro (2001) serta Utami (2007)menemukan bahwa locus of control berpengaruh terhadap respon auditor dalam situasi konflik audit.
Perilaku etis akuntan profesional sangat penting dalam penentuan status dan kredibilitas profesi di bidang akuntansi (Chan dan Leung, 2006 dalam Utami, 2007). Etika profesional dikeluarkan oleh organisasi profesi untuk mengatur perilaku anggota dalam menjalankan praktek profesi bagi masyarakat. Setiap profesi yang menyediakan jasa, memerlukan kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya. Sehingga komitmen profesional merupakan sikap yang berdasarkan pendirian atau keyakinan pada profesi yang dilakukan dan dituntut untuk menjalankan tugas sesuai dengan pengetahuan dan keahlian profesional yang berpedoman pada kode etik profesi (Suhakim, 2012).
Pengalaman menunjukkan berapa lama seseorang telah berkarya dalam menerapkan keahliannya dimasyarakat. Disamping pendidikan dan pelatihan, pengalaman memberikan gambaran nyata performance seseorang dalam meniti karier. Pengalaman membentuk seseorang menjadi bijaksana karena pernah mengalami pengalaman yang baik maupun yang buruk di masa lalu, merasakan nikmatnya menemukan pemecahan masalah dan bagaimana memenangkan argumentasi serta kebanggaan telah memperoleh rejeki karena keahliannya tersebut (Bonner & Lewis, 1990 dalam Farhan, 2004). Auditor disyaratkan memiliki pengalaman kerja yang cukup dalam profesi serta dituntut untuk memenuhi kualifikasi teknis dan berpengalaman dalam bidang industri yang digeluti kliennya (Arens dkk., 2004).
Pengalaman auditor akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya di bidang akuntansi dan auditing (Christiawan, 2002).
Riset Utami (2007) membuktikan, locus of control dan komitmen profesional berpengaruh terhadap perilaku akuntan publik, namun pengalaman tidak berpengaruh terhadap perilaku. Hidayat (2010) menyatakan bahwa locust of control, self efficacy, tingkat pendidikan berpengaruh terhadap perilaku auditor, sedangkan pengalaman kerja dan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap perilaku. Riset Suhakim (2012) menyimpulkan bahwa gender, locust of control, komitmen profesi dan kesadaran etis berpengaruh terhadap perilaku
auditor. Zoraifi (2005) juga menyatakan locus of control, pendidikan dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap perilaku auditor.
TELAAH PUSTAKA Kerangka Pemikiran
Hubungan Locus of Control dengan Etika Auditor
Individu yang memiliki locus of control internal cenderung menghubungkan hasil atau outcome dengan usaha-usaha mereka atau mereka percaya bahwa kejadian-kejadian adalah dibawah pengendalian atau kontrol mereka dan mereka memiliki komitmen terhadap tujuan organisasi yang lebih besar dibanding individu yang memiliki locus of control eksternal. Individu yang memiliki locus of control eksternal adalah individu yang percaya bahwa mereka tidak dapat mengontrol kejadian-kejadian dan hasil atau outcome (Spector, 1982 dalam Donelly et al, 2003 dalam Utami, 2007).
H1 : Terdapat pengaruh antara locus of control terhadap etika auditor.
Hubungan Komitmen Profesi dengan Etika Auditor
Menurut Cohen et al., (1980) dalam Aji dan Sabeni (2003), setiap tindakan individu pertama-tama ditentukan oleh kebutuhannya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut, setelah berinteraksi dengan pengalaman-pengalaman pribadi dan sistem nilai individu, akan menentukan harapan-harapan atau tujuan-tujuan dalam setiap perilakunya, sebelum akhirnya individu tersebut menentukan tindakan apa yang akan dilakukan.
H2 : Terdapat pengaruh antara komitmen profesi terhadap etika auditor.
Hubungan Pengalaman Auditor dengan Etika Auditor
Pengalaman menunjukkan berapa lama seseorang telah berkarya dalam menerapkan keahliannya dimasyarakat. Disamping pendidikan dan pelatihan, pengalaman memberikan gambaran nyata performance seseorang dalam meniti karier.. Pengalaman membentuk seseorang menjadi bijaksana baik pengalaman yang baik maupun yang buruk, karena dia
pemah merasakan bagaimana fatalnya melakukan kesalahan. nikmatnya menemukan pemecahan masalah dan bagaimana memenangkan argumentasi serta kebanggaan telah memperoleh rejeki karena keahliannya tersebut. (Bonner & Lewis, 1990; Farhan, 2004)..
H3: Terdapat pengaruh antara pengalaman auditorterhadap etika auditor.
Hubungan Locus of Control dengan Perilaku Auditor
Locus of control merupakan salah satu variabel individu yang diduga dapat memprediksi perilaku/tindakan yang dilakukan individu. Tsui dan Gul (1996) dalam Utami (2007) membuktikan bahwa locus of control dapat berinteraksi dengan kesadaran etis untuk mempengaruhi perilaku dalam konflik audit, dan hasilnya signifikan bahwa interaksi antara kesadaran etis dan locus of control sebagai variabel independen mempengaruhi auditor dalam situsi konflik audit dengan perbandingan terbalik.
H4: Terdapat pengaruh antara locus of control terhadap perilaku auditor.
Hubungan Komitmen Profesi dengan Perilaku Auditor
Riset Muwanah dan Indriantoro (2001) membutktikan bahwa salah satu determinan penting perilaku pengambilan keputusan etis adalah faktor-faktor yang unik yang berhubungan dengan individu pembuat keputusan.Faktor-faktor tersebut meliputivariabel- variabel yang merupakan ciri pembawaan lahir dan variabel yang merupakan hasil dari proses sosialisasidan pengembangan manusia. Komitmen profesional ini dapat digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku akuntan publik.
H5 : Terdapat pengaruh antara komitmen profesi terhadap perilaku auditor.
Hubungan Pengalaman Auditor dengan Perilaku Auditor
Intiyas, dkk (2007) memaparkan bahwa pengalaman berdasarkan kurun waktu 4 tahun kerja, karena dalam kurun waktu tersebut auditordianggap telah berpengalaman dalam situasi konflik audit. Riset Herliansyah dan Ilyas (2006) menyimpulkan, pengalaman bermanfaat untuk meningkatkan kinerja dalam pengambilan keputusan.
H6: Terdapat pengaruh antara pengalaman auditorterhadap perilaku auditor.
Hubungan Etika Auditor dengan Perilaku Auditor
Bertens (2000) dalam Hariri dan Maslichah (2006) mengatakan bahwa etika sebagai refleksi pemikiran moral, kita harus berfikir tentang apa yang dilakukan dan khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Masalah etika sering dihadapi dalam profesi akuntansi karena terdapat dua pihak sekaligus yang harus terlayani dengan baik. Yaitu, klien kita dan masyarakat pengguna laporan keuangan.
H7: Terdapat pengaruh antara etika auditor terhadap perilaku auditor.
METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel
Nama Variabel Indikator Skala Sumber
Locus of Control
adalah sebagai persepsi seseorang tentang sumber nasibnya (Robbins, 2003).
Locus of control internal
Locus of control eksternal Likert 1-5
Hidayat, 2010
Komitmen Profesi
adalah keterlibatan individu dalam profesi (Utami, 2007).
Mempunyai izin dalam berpraktek.
Menjadi anggota organisasi
Memiliki pengetahuan dan kecakapan
Memiliki otonomi dalam pekerjaan
Mempunyai tanggung jawab dan tugas khusus
Likert 1-5
Ghozali, 2006
Pengalaman Auditor
adalah akumulasi gabungan dari semua yang diperoleh melalui interaksi (Mulyadi, 2002).
Pelatihan profesi.
Pendidikan
Lama kerja
Likert 1-5
SK Menteri Keuangan No.
43/KMK.017/1997 Etika Auditor
Etika adalah suatu prinsip moral dan perbuatan yang menjadi landasan bertindaknya seseorang sehingga apa yang dilakukannya dipandang oleh masyarakat sebagai perbuatan yang terpuji dan meningkatkan martabat dan kehormatan seseorang (Munawir, 1984).
Tanggung jawab profesi
Kepentingan publik
Integritas
Objektivitas
Kompetensi dan kehati – hatian profesional
Kerahasiaan
Perilaku profesional
Standar teknik
Likert 1-5
Kode Etik Kongres VIII IAI,
1998
Perilaku Auditor
adalah perilaku dimana auditor sebagai akuntan publik mau memenuhi tuntutan klien dalam situasi konflik (Utami, 2007).
Pemenuhan tuntutan klien Likert 1-5
Utami, 2007
Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh auditor Kantor Akuntan Publik di Semarang dengan dan metode purposive samplingdengan kriteria (1) Kantor akuntan publik bersedia berpartisipasi, (2) merupakan auditor tetap, (3) berpengalamanminimal 2 tahun, (4) Pendidikan minimal S1 dan (5) Auditor bersedia diminta keterangannya.
Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari jawaban responden melalui penyebaran kuesioner.
Metode Analisis Data
Analisis regresi linear digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhvariabel independen yaitu locus of control,komitmen profesi dan pengalaman auditor terhadap variabel dependen yaitu perilaku auditor dengan dimediasi oleh variabel mediator yaitu etika.
Pengujian hipotesis menggunakan uji t.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses pengolahan data penelitian ini menghasilkan dua persamaan regresi berikut : Etika Auditor = 0,284LoC +0,380KP -0,144P
Perilaku Auditor = 0,277LoC +0,406KP -0,104P +0,062EA
Berdasarkan hasil uji hipotesis diketahui,H1dan H2 diterima artinya locus of controldan komitmen profesi berpengaruh terhadap etika auditor. Kemudian H3 ditolak bahwa pengalaman auditor tidak berdampak terhadap etika auditor. Selanjutnya H4dan H5
diterima artinya locus of controldankomitmen profesi berpengaruh terhadap perilaku auditor.
Sedangkan H6dan H7 ditolak dimana pengalaman auditor dan etika auditor tidak berdampak terhadap perilaku auditor.Nilai Adj R2 Squaremodel etika auditor sebesar 26,9% dan model perilaku auditor sebesar 33,3%. Hasil sobel test menunjukkan locus of control, komitmen profesi dan pengalaman auditor memiliki nilai t < dari nilai ttabel yaitu 1,99733, artinya etika auditor tidak memediasi pengaruh locus of control, komitmen profesi dan pengalaman auditor terhadap perilaku auditor.
Pembahasan Pengaruh Locus of Control terhadap Etika Auditor
Individu yang memiliki locus of control internal cenderung menghubungkan hasil atau outcome dengan usaha-usaha mereka atau mereka percaya bahwa kejadian-kejadian adalah dibawah pengendalian dan mereka berkomitmen terhadap tujuan organisasi yang lebih besar dibanding individu yang memiliki locus of control eksternal. Hal ini karena auditor yakin bahwa mereka dapat mengontrol hasil kegiatan dengan kemampuannya dan dipengaruhi etika auditor, apakah auditor akan memanipulasi hasil agar mencapai tujuannya atau mereka akan memberikan hasil yang apa adanya walaupun tidak mencapai tujuannya. Hasil ini sesuai dengan penelitian Suhakim (2012).
Pembahasan Pengaruh Komitmen terhadap Etika Auditor
Komitmen profesi bisa dihasilkan dari proses akulturasi dan asimilasi pada saat masuk dan memilih untuk tetap dalam profesi yang bersangkutan dan juga menyimpulkan bahwa perilaku etik auditor dipengaruhi dengan tingginya komitmen auditor pada profesi.Menurut Riccardo (2010), keterampilan, kejujuran dan keahlian seorang auditor mempengaruhi etika yang dimilikikarena dengan kemampuannya, auditor dituntut agar lebih bertanggung jawab terhadap profesi yang dijalaninya. Hasil ini mendukung penelitian Habbe dan Tawakal (2012).
Pembahasan Pengaruh Pengalaman terhadap Etika Auditor
Sesuai dengan standar umum dalam Standar Profesional Akuntan Publik bahwa auditor disyaratkan memiliki pengalaman kerja yang cukup dalam profesiyang ditekuni serta
memenuhi kualifikasi teknis danberpengalaman dalam bidang industri yang digeluti kliennya.
Dalam riset ini tidak terdapat pengaruh antara pengalaman auditor dengan etika. Etika auditor berbeda dengan pengalaman dalam hal teknis, karena lebih berdasarkan moral.Hasil ini mendukung penelitian Utami (2007) dan Hidayat (2010).
Pengaruh Locus of Control terhadap Perilaku Auditor
Locus of control merupakan salah satu variabel individu yang diduga dapat digunakan untuk memprediksi perilaku atau tindakan yang dilakukan seorang individu. Tsui dan Gul (1996) dalam Utami (2007) membuktikan, locus of control dapat berinteraksi dengan kesadaran etis untuk mempengaruhi perilaku dalam konflik audit, dan hasilnya signifikan bahwa kesadaran etis dan locus of control mempengaruhi auditor dalam situsi konflik audit dengan perbandingan terbalik. Semakin tinggi nilai locus of control pada diri akuntan publik menyebabkan respon yang tinggi dalam menghadapi situasi konflik audit. Sehingga auditor cenderung menerima tekanan dari klien. Seorang auditor yang memiliki locus of control internal akan lebih bisa bersifat independen daripada auditor yang memiliki locus of control external. Hasil ini sesuai dengan penelitian Zoraifi (2005), Utami (2007), dan Hidayat (2010).
Pengaruh Komitmen terhadap Perilaku Auditor
Hasil penelitian terbukti bahwa komitmen profesiberpengaruh positif terhadap perilaku auditor. Salah satu determinan penting perilaku pengambilan keputusan etis adalak faktor-faktor yang unik yang berhubungan dengan individu pembuat keputusan. Faktor-faktor tersebut meliputi variabel-variabel yang merupakan ciri pembawaan lahir dan variabel yang merupakan hasil dari proses sosialisasi dan pengembangan manusia. Komitmen profesional ini dapat digunakan sebagai faktor yang mempengaruhi perilaku akuntan publik. Hasil ini sesuai dengan penelitian Utami (2007) dan Suhakim (2012).
Pengaruh Pengalaman terhadap Perilaku Auditor
Hasil penelitian terbukti bahwa pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap perilaku auditor dalam menghadapi situasi audit. Dalam penelitian ini, jumlah responden sebagian besar merupakan auditor junior, sehingga auditor belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menjalankan auditnya. Pengalaman auditor dalam hal ini bukan merupakan factor yang sangat menentukan dalam perilaku auditor karena perilaku lebih dilandasi dari kesadaran dan emosi dan bukan hanya pengalaman. Hasil ini sesuai dengan penelitian Utami (2007) dan Hidayat (2010).
Pengaruh Etika Auditor terhadap Perilaku Auditor
Hasil penelitian membuktikan bahwa semakin rendah tingkat kesadaran etis auditor memahami etika profesionalnya maka semakin tinggi tingkat respon auditor dalam menerima
tekanan klien sehingga auditor cenderung tidak bersikap independen. Bila kemampuan individu untuk mengevaluasi dan menganalisis nilai-nilai etika semakin tinggi, semakin tinggi pula kesadaran etisnya maka perilaku auditor eksternal dalam situasi konflik audit dalam menerima tekanan dari klien semakin rendah. Hasil ini mendukung Zoraifi (2005) bahwa etika tidak berpengaruh terhadap perilaku auditor.
PENUTUP
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan (1) Locus of controldan komitmen profesi berpengaruh positif terhadap etika auditor dan perilaku auditor (2) Pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap etika auditor dan perilaku auditor serta (3) Etika auditor tidak berpengaruh terhadap perilaku auditor. Hasil Sobel Test menunjukkan bahwa Etika Auditor tidak memediasi pengaruh locus of control, komitmen profesi dan pengalaman auditor terhadap Perilaku Auditor.
DAFTAR PUSTAKA
Aji dan Arifin Sabeni. 2003. Pokok-Pokok Akuntansi Pemerintahan. BPFE-UGM, Yogyakarta
Alim, Nizarul, Trisni Hapsari dan Lilik Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasionl Akuntansi X; AVEP 08:1-26
Ardiansah, Muhammad N. 2003. Pengaruh Gender dan Locus of Control terhadap Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Keinginan Berpindah Kerja (Studi pada Auditor di Pulau Jawa).
Arens, A., A., and Loebbecke, J. K. 2004. Auditing and Integrated Approach. Eight Edition New Jersey: Prentice-Hall.
Aries, Ivan dan Imam Ghozali. 2006. Akuntansi Keperilakuan. Universitas Diponegoro.
Semarang.
Benson, Eric, & Steele, G, Ric. Locus of Control. Encyclopedia of Human Development.
2005. SAGE Publications.
Brooks, L.J. 2004. Business and Professional Ethics for Accountants. South-Western College Publishing
Budi, Sasongko. Basuki dan Hendaryatno. 2004. Internal Auditor dan Dilema Etika. SNA VII.
Budisusetyo, S. 2004. Internal Auditor dan Dilema Etika: Pentingnya Pengalaman, Komitment Profesional dan Orientasi Etika Auditor serta Nilai Etika Organisasi. Universitas Airlangga,
Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol.4, No. 2, November, 79 - 92.
Djarwanto PS. 1986. Statistik Nonparametrik. BPFE. Yogyakarta.
Elen, Ilha, Sabarudin. 2001. Metodologi Auditing (Pendekatan Prosedur Audit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.3 No. 3.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Semarang: BP Universitas Diponegoro. Semarang.
Hariri, dan Maslichah, 2006. Pengaruh Audit Fee dan Kesadaran Etis Terhadap Perilaku Auditor Ekstern Dalam Situasi Konflik Audit Pada Kantor Akuntan Publik di Malang.Jurnal Ilmiah Bidang Manajemen dan Akuntansi, Vol. 3, No. 1 : Hal 70-88.
Heriningsih, S. 2002. Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit: Sebuah Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik. Wahana, Vol 2:111-122.
Herliansyah, Yudhi. Meifida Ilyas. 2006. Jurnal. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgment. SNA IX. Padang.
Hidayat, Widi. 2010. Peran faktor – faktor individual dan pertimbangan etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit pada lingkungan inspektorat Sulawesi Tenggara.
Hyatt, T., and D. Prawitt. 2001. Does Congruence Between Audit Structure and Auditors Locus of control Affect Job Performance. The Accounting Review 76
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Ikhsan, A dan Ishak, M. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Salemba empat. Jakarta.
Jeffrey, C. and N. Weatherholt. 1996. Ethical Development, Professional Commitment, and Rule Observance Attitudes: A Study Case of CPAs and Corporate Accountants.Behavioral Research in Accounting, Vol. 8, hal 8-36.
Jusup, AL. H. 2001. Auditing (Pengauditan). Buku Satu. Cetakan Pertama. Yogyakarta.
STIE-YKPN.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2012.
Kartika, I dan Wijayanti P. 2007. Locus of ControlSebagai Anteseden hubungan Kinerja dan Penerimaan Prilaku Disfungsional Audit. SNA X. Makasar
Maryanti, P, 2005. Analisis Penerimaan Auditor Atas Dysfungctional Audit Behavior:
Pendekatan Karakteristik Individual Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Jawa). Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi, Vol 5. No. 2:213-225.
Muawanah, U., Indriantoro, N. 2001. Perilaku Auditor dalam Situasi Konflik Audit:
Peran Locus of Control, Komitmen Profesi dan Kesadaran Etis.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 4 No. 2, Mei 2001
Mulyadi. 2002. Auditing 1 : Edisi Enam. Salemba Empat. Jakarta
Riccardo, Yulius. 2010. Analisa Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Fraud Auditor (Studi Kasus pada PT. Sido Muncul). Journal of Indonesian Economy and Business
Rifai, Harif Amali. 2005. A Test of The Relationships Among Perceptions Of Justice, Job Satisfaction, Affective Commitment And Organizational Citizenship Behavior.
Gadjah Mada International Journal of Business, May-August, Vol. 7, No. 2, pp. 131— 154.
Robbins, S.P. 2003. Organizational Behavior. New Jersey: Prentice-Hall SK Menteri Keuangan No. 43/KMK.017/1997
Suartana, I Wayan dan Kartana, I Wayan. 2008, Pengalaman Audit, Red Flags, dan Urutan Bukti. Simposium Nasional Akuntansi 11.
Sugiyono. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta
Suhakim, Ade. Imam. 2012. Pengaruh gender, Locus of Control, komitmen profesi dan kesadaran etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik.
Sugianto, Abdul Hamid Habbe dan Tawakkal. 2012. Hubungan orientasi etika, komitmen profesional dan sensitivitas etis.
Suryanita, Dody, Hanung Triatmoko. 2007. Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.10 No.1
Utami, Intiyas. 2007. Pengaruh Locus of Control, komitmen profesional, pengalaman audit terhadap perilaku akuntan publik dalam konflik audit dengan kesadaran etis sebagai variabel pemoderasi.
Zoraifi, Renata. 2005. Pengaruh Locus of Control, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan pertimbangan etis terhadap perilaku auditor dalam situasi konflik audit.