• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2017 TENTANG FASILITAS BAGI MASYARAKAT INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2017 TENTANG FASILITAS BAGI MASYARAKAT INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2017

TENTANG

FASILITAS BAGI MASYARAKAT INDONESIA DI LUAR NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk memberdayakan dan meningkatkan peran masyarakat Indonesia di luar negeri dalam pembangunan, perlu diberikan fasilitas yang memadai untuk dapat terlibat aktif dalam kegiatan perekonomian, sosial, dan budaya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Fasilitas Bagi Masyarakat Indonesia di Luar Negeri;

Mengingat : Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG FASILITAS BAGI MASYARAKAT INDONESIA DI LUAR NEGERI

(2)

Pasal 1

Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:

1. Masyarakat Indonesia di Luar Negeri adalah Warga Negara Indonesia serta Orang Asing yang menetap dan/atau bekerja di luar negeri.

2. Orang Asing adalah Orang yang bukan Warga Negara Indonesia yang mencakup eks Warga Negara Indonesia, anak eks Warga Negara Indonesia, dan warga negara asing yang orang tua kandungnya Warga Negara Indonesia yang menetap dan/atau bekerja di luar negeri.

3. Warga Negara Indonesia yang selanjutnya disingkat WNI adalah orang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

4. Kartu Masyarakat Indonesia di Luar Negeri yang selanjutnya disingkat KMILN adalah kartu tanda pengenal yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Masyarakat Indonesia di Luar Negeri yang memenuhi persyaratan dan kriteria tertentu.

5. Fasilitas adalah kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Masyarakat Indonesia di Luar Negeri yang memenuhi persyaratan dan kriteria tertentu.

6. Paspor Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Paspor adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Warga Negara Indonesia untuk melakukan perjalanan antarnegara yang berlaku selama jangka waktu tertentu.

7. Kartu Tanda Penduduk, yang selanjutnya disingkat KTP adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti

(3)

diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

8. Instansi adalah lembaga negara, kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota.

Pasal 2

(1) Pemerintah Republik Indonesia memberikan KMILN kepada Masyarakat Indonesia di Luar Negeri yang memenuhi persyaratan dan kriteria tertentu sepanjang tidak memiliki masalah hukum dengan Pemerintah Republik Indonesia.

(2) KMILN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri untuk jangka waktu tertentu.

(3) Persyaratan dan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) serta tata cara penerbitan KMILN ditetapkan dengan Peraturan Menteri Luar Negeri.

Pasal 3

(1) Kepada pemegang KMILN dapat diberikan Fasilitas.

(2) Fasilitas bagi pemegang KMILN yang merupakan WNI, berupa:

a. membuka rekening di bank umum;

b. memiliki properti di Indonesia; dan/atau c. mendirikan badan usaha Indonesia.

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Dalam hal peraturan perundang-undangan mensyaratkan KTP dan/atau kartu keluarga, KMILN dapat digunakan sebagai persyaratan dalam

(4)

mendapatkan fasilitas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).

(4) Bagi pemegang KMILN yang merupakan orang asing, dapat diberikan fasilitas dan kemudahan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 4

Pemegang KMILN yang merupakan WNI tidak memerlukan adanya izin tinggal dan izin kerja.

Pasal 5

(1) Instasi memberikan kemudahan bagi pemegang KMILN sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat (2) dan ayat (4) dengan mengacu kepada ketentuan dalam Peraturan Presiden ini.

(2) Kemudahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh pimpinan instansi.

Pasal 6

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(5)

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 3 Agustus 2017

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 4 Agustus 2017

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 178

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dilakukan pengembangan dari penelitian terdahulu yang menggunakan objek penelitian yang berbeda serta dengan memodifikasi algoritma yang

(1) Belanja daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (1) huruf b dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten

Meski di tingkat provinsi capaian tersebut telah dapat memenuhi target Renstra, namun 2 dari 9 (22,22%) Kabupaten/Kota yang ada di provinsi Bali tidak dapat mencapai target

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri

Demikian pula kadar mineral kuarsa dan opak yang lebih tinggi di bagian dolin serta labradorit yang melimpah di bagian atas dan lereng perbukitan menunjukkan intensitas

Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang

tinggi suhu drn sanakin lama pageringan digunakai semalin c€p6t pula tetjadi laju p€rpindahan panas Dergan m€nggmakan suhu yang berbeda dengar waku vang b€fteda

(2) Lokasi bekas sungai dapat digunakan untuk membangun prasarana sumber daya air, sebagai lahan pengganti bagi pemilik tanah yang tanahnya terkena alur sungai