• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Metode kualitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Metode kualitatif"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

27 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moh rusdi, 2019). Penelitian ini digunakan untuk mengetahui strategi pemasaran jeruk santang UD Fresh Fruit serta untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal pada UD Fresh Fruit. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi melalui

responden sebagai sampel penelitian yang menggunakan metode survei.

3.2 Jenis Data

Jenis data yang diambil dan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (observasi dan wawancara langsung dengan responden) dan data sekunder (studi kepustakaan serta literatur yang terkait dengan permasalahan). Data primer adalah data yang didapatkan dari hasil pengumpulan data di lapangan langsung dengan menggunakan kuisioner berdasarkan wawancara kepada responden. Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer yang diambil melalui sumber dari UD Fresh Fruit dan beberapa literatur seperti buku, jurnal dan laporan yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.3 Waktu dan Tempat

Kegiatan penelitian ini dilakukan selama empat bulan dari bulan Januari sampai Mei 2022. Penelitian ini dilakukan pada tempat grosir buah dan sayur impor “UD

(2)

28

Fresh Fruit” di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pengambilan lokasi

penelitian dilakukan secara purposive, yaitu dikarenakan produksi buah jeruk termasuk komoditi sayur dan buah buahan nomor 2 di kota batu berdasarkan BPS kota Batu 2018.

3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling. Metode Purposive Sampling merupakan suatu metode penentuan sampel dengan menetapkan

kriteria-kriteria khusus yang dianggap mampu mewakili penelitian. Berikut kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini.

Tabel 3. 1 Kriteria Pengambilan Sampel Pemilik UD Fresh Fruit

KRITERIA SAMPEL

1. Responden bersedia mengisi kuisioner dan melakukan wawancara.

2. Responden merupakan pemilik UD Fresh Fruit 3. Responden merupakan karyawan UD Fresh Fruit

4. Responden melakukan kegiatan pemasaran jeruk madu siam

Tabel 3. 2 Kriteria Pengambilan Sampel Konsumen UD Fresh Fruit

KRITERIA SAMPEL

1. Responden bersedia mengisi kuisioner dan melakukan wawancara.

2. Responden sebagai konsumen UD Fresh Fruit 3. Responden berada di wilayah Kota Batu – Malang 4. Responden berusia 20-50 tahun

5. Responden melakukan pembelian dalam 1 tahun terakhir

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus pendekatan (Joseph F Hair, 2006) menyatakan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5 observasi untuk setiap estimated parameter dan maksimal 10 untuk setiap estimated parameter. Rumus yang digunakan yakni n x 5 sampai 10, n merupakan jumlah indikator pertanyaan. Berikut jumlah sampel dalam penelitian ini :

(3)

29

Jumlah sampel = Jumlah indikator x 5 Jumlah sampel = 21 x 5

Jumlah sampel = 105 sampel

Berdasarkan perhitungan menurut pendekatan (Joseph F Hair, 2006) menyatakan bahwa banyak sampel yang diambil adalah 70 sampel untuk konsumen. Pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode survei. Menurut Ardian Michael (2003), metode survei merupakan metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai instrumen pengumpulan datanya. Metode survei menggunakan data yang berasal dari sebagian anggota populasi. Anggota populasi terpilih sebagai sample dimaksudkan untuk mewakili seluruh populasi yang ada, dalam penelitian ini

peneliti menggunakan 1 tempat sebagai sample penelitian yaitu di UD Fresh Fruit.

Berdasarkan hasil survei terdapat 20 pemilik usaha grosir buah dan sayur di Kota Batu, namun UD Fresh Fruit merupakan salah satu usaha grosir buah dan sayur yang unggul di Kota Batu. Keunggulan dari UD Fresh Fuit ini yaitu mampu melakukan pengiriman buah setiap hari sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dibandingkan usaha grosir buah dan sayur lainnya. Peneliti ingin mengetahui strategi pemasaran yang digunakan serta faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pemasaran pada UD Fresh Fruit.

3.5 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dapat digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data, dimana dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan metode sebagai berikut :

(4)

30

1. Metode observasi

Obeservasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang terlihat pada objek penelitian, peneliti terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber data penelitian.

2. Metode wawancara

Wawancara merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan atau pernyataan dan yang diwawancarai menjawab pertanyaan atau pernyataan yang telah diberikan.

Wawancara ini untuk mendapatkan informasi untuk data primer penelitian.

3. Metode kuisioner

Kuisioner merupakan salah satu instrumen penelitian yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden.

4. Metode dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengambilan data yang diperoleh melalui dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian untuk menguatkan informasi yang diperoleh.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan oleh peneliti nantinya digunakan untuk mengetahui strategi apa yang tepat untuk pengembangan usaha UD Fresh Fruit dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats). Analisis SWOT merupakan sebuah analisis yang membandingkan antara faktor-faktor eksternal berupa ancaman dan peluang, setelah itu data yang

(5)

31

teridentifikasi selanjutnya akan disusun ke dalam bentuk tabulasi dan dianalisis secara detail oleh aplikasi.

3.6.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan analisis yang menggambarkan secara jelas bagaimana sebuah faktor eksternal yaitu peluang, ancaman dan faktor internal yaitu kekuatan, kelemahan yang di alami oleh UD Fresh Fruit. Analisis SWOT dapat digambarkan ke dalam suatu matrik SWOT dengan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu kekuatan-peluang (S-O), kelemahan-peluang (W-O), kekuatan-ancaman (S-T), dan kelemahan-ancaman (W-T) (Rahmawati Irma, 2017). Berdasarkan pengertian dari SWOT tersebut dapat dijelaskan satu persatu mengenai segmen- segmen diantaranya :

1. Kekuatan (Strengths), merupakan bagian dari lingkungan internal yang menunjukkan kelebihan dari UD Fresh Fruit.

2. Kelemahan (Weaknesses), merupakan bagian dari lingkungan internal yang menunjukkan kekurangan dari UD Fresh Fruit.

3. Peluang (Opportunities), merupakan bagian dari lingkungan eksternal yang merupakan segala kemungkinan yang dapat digunakan untuk memperbaiki usaha UD Fresh Fruit.

4. Ancaman (Threats), merupakan bagian dari lingkungan eksternal yang menjadi ancaman pada usaha UD Fresh Fruit.

Berdasarkan hasil analisis SWOT dari kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diatas, maka selanjutnya perumusan strategi pemasaran jeruk siam madu

(6)

32

yang akan dijelaskan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Strategi yang tepat nantinya dapat digunakan untuk peningkatan volume penjualan di UD Fresh Fruit. Tahap selanjutnya yaitu menganalisis faktor internal dan faktor

eksternal yang bertujuan untuk memperoleh hasil berdasarkan penilaian responden untuk memberikan bobot dan rating pada setiap pertanyaan. Pendapat dari responden dapat di analisis menggunakan analisis SWOT melalui matrik IFAS (Internal Factor Analysis Strategi) dan EFAS (Eksternal Factor Analysis Strategi). Penentuan bobot

dapat didasarkan pada angka 0-1, yaitu dengan skala 1,0 yang merupakan skala penting dan skala 0,0 merupakan skala yang tidak penting. Nilai total pada semua bobot tidak boleh melebihi 1,0. Untuk penentuan rating pada setiap faktor dengan skala mulai dari 1-4 (Lusnarnera, 2018). Tujuan dilakukannya analisis faktor internal yaitu untuk mengetahui faktor dari kekuatan dan kelemahan. Bagan matriks IFAS ( Internal Factors Analisys Summary) yaitu :

Tabel 3. 3 Matrik Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

Faktor- Faktor Internal Bobot Rating (Bobot X Rating) Kekuatan (Strengths) :

1. Harga murah

2. Harga produk dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat

3. Produk jeruk siam madu matang dan manis

4. Pelayanan yang ramah

5. Lokasi strategis

Faktor- Faktor Internal Bobot Rating (Bobot X Rating) Kelemahan (Weakness) :

1. Tidak menggunakan jasa promosi 2. Terjadi overload demand (beberapa

pengiriman tidak dapat terselesaikan tepat waktu)

(7)

33

3. Sifat buah yang mudah rusak (perishable)

4. Lahan parkir UD Fresh Fruit yang kurang luas

5. Persaingan usaha yang ketat

Analisis eksternal dilakukan untuk mengembangkan faktor peluang yang dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang perlu dihindari oleh UD Fresh Fruit. Hasil analisis eksternal nantinya akan digunakan untuk mengevaluasi apakah strategi yang digunakan selama ini memberikan respon terhadap peluang serta ancaman. Bagan yang digunakan matrik EFAS (External Factors Analisys Summary), yaitu sebagai berikut.

Tabel 3. 4 Matrik Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)

Faktor-Faktor Eksternal Bobot Rating (Bobot X Rating) Peluang (Opportunities) :

1. Banyaknya peminat buah jeruk siam madu

2. Pangsa pasar yang besar

3. Hubungan yang baik dengan konsumen 4. Memiliki gudang sendiri

5. Memiliki cabang di Kota Malang

Faktor-Faktor Eksternal Bobot Rating (Bobot X Rating) Ancaman (Threats) :

1. Banyaknya pesaing dalam penjualan grosir buah

2. Perubahan selera konsumen

3. Harga buah jeruk madu siam yang berubah-ubah

4. Pesaing membuka tempat usaha sejenis tidak jauh dari lokasi UD Fresh Fruit 5. Produk tidak tahan lama

Dilihat dari hasil perhitungan matriks IFAS dan EFAS, selanjutnya dapat diketahui positioning untuk menentukan sumbu x dan sumbu y antara kekuatan dan kelemahan, juga peluang dan ancaman. Setelah itu, digambarkan dengan garis-garis

(8)

34

positif dan negatif. Rumus yang digunakan untuk menetukan letak atu titik koordinat yaitu: ( x , y ) = (S-W) , (O-T)

Bagan 3. 1 Kuandran Analisis SWOT

Kuadran 1 : (positif, positif) merupakan situasi atau posisi yang sangat menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Hal ini sangat memungkinkan suatu usaha untuk terus melakukan pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

Kuadran 2 : (positif, negatif) merupakan situasi dimana terdapat berbagai ancaman atau tantangan besar, namun masih memiliki kekuatan dari segi internalnya. Strategi yang harus ditetapkan adalah strategi diversifikasi (produk/jasa). Oleh karenanya, sebuah usaha disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi yang tepat.

Kuadran 3 : (negatif, positif) merupakan situasi atau posisi yang lemah namun sangat berpeluang besar. Fokus usaha ini adalah dengan cara menentukan strategi baru yang nantinya mampu memperoleh peluang yang lebih baik kedepannya.

Peluang

Kelemahan Kekuatan

Ancaman Ubah strategi

Kuadran III (-,+)

Progresif Kuadran I (+,+)

Kuadran IV (-,-) Stratefi bertahan

Kuadran II (+,-) Diversifikasi strategi

(9)

35

Kuadran 4 : (negatif, negatif) merupakan situasi atau posisi yang sangat tidak menguntungkan (kondisi sangat lemah karena perusahaan sedang dihadapkan dengan beberapa ancaman atau tantangan besar).

Setelah mengetahui posisi usaha UD Fresh Fruit pada diagram SWOT, maka langkah selanjutnya merumuskan strategi yang tepat dari analisis sebelumnya.

Tabel 3. 5 Matriks SWOT

Internal Eksternal

Strength- Kekuatan (S)

Weaknesses – Kelemahan (W)

Opportunity – Peluang (O)

Strengths – Opportunity Weaknesses – Opportunity Threats – Ancaman

(T)

Strengths – Threats Weaknesses – Threats

Matrik SWOT ini merupakan sebuah alat pencocokan yang digunakan sebagai alternatif penentuan strategi dengan cara mengembankan empat tipe strategi (Kusbandono, 2019), yaitu :

1. Strategi S-O (Strength – Opportunity) merupakan sebuah situasi atau posisi yang sangat menguntungkan karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang dari usaha tersebut.

2. Strategi S-T (Strength – Threats) merupakan situasi dimana terdapat berbagai ancaman atau tantangan besar bagi suatu usaha, namun masih memiliki kekuatan dari segi internalnya. Strategi yang harus dipakai adalah dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang untuk jangka panjang.

3. Strategi W-T (Weaknesses- Threats) merupakan sebuah situasi atau posisi yang lemah namun berpeluang sangat besar. Strategi yang sesuai yaitu dengan

(10)

36

meminimalkan masalah internal sehingga dapat mencapai peluang yang lebih baik bagi sebuah usaha.

4. Strategi W-T (Weaknesses- Threats) merupakan sebuah situasi atau posisi yang sangat tidak menguntungkan (kondisi sangat lemah) karena menghadapi beberapa ancaman atau tantangan besar yang sedang terjadi.

3.7 Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel adalah proses menentukan jumlah atau intensitas informasi mengenai orang, peristiwa, gagasan atau objek tertentu yang berhubungan dengan masalah atau peluang bisnis. Indikator pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuisioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset berupa survei (Suwandi et al., 2018). Jumlah skor dari variabel dihitung berdasarkan penjumlahan keseluruhan dari indikator penelitian. Skor maksimal setiap indikator yaitu 4 dan skor minimal dari setiap indikator yaitu 1. Berikut tabel skor Skala likert pada penelitian ini :

Tabel 3. 6 Bobot skor skala Likert

No Simbol Keterangan Skor

1 SS Sangat Setuju 4

2 S Setuju 3

3 TS Tidak Setuju 2

4 STS Sangat Tidak Setuju 1

(11)

37

Lembar angket yang digunakan bersifat angket tertutup. Lembar angket tertutup yaitu merupakan angket yang telah dilengkapi dengan alternatif jawaban.

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan peneliti untuk mengolah data yang didapatkan dari hasil penyebaran kuisioner yaitu dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

Pertanyaan pada kuisioner akan mengacu pada variabel-variabel yang berhubungan dengan faktor internal dan eksternal yang akan menentukan strategi pemasaran jeruk siam madu di UD Fresh Fruit, seperti :

Y = Strategi pemasaran X1 = Harga

X2 = Produk

X3 = Kepuasan Konsumen X4 = Lingkungan (persaingan) X5 = Bukti Fisik

X6 = Pelayanan

X7 = Loyalitas Konsumen

Tabel 3. 7 Pengukuran Variabel Strategi Pemasaran

Variabel Indikator Sub Indikator

Internal Harga Harga Jual Harga terjangkau

Penetapan harga sudah sesuai dengan kualitas

Produk Kualitas Produk Produk yang digunakan UD Fresh Fruit memiliki kualitas baik Produk dalam kondisi segar Tempat Lokasi Strategis Lahan parkir UD Fresh Fruit yang

luas

Lokasi UD Fresh Fruit strategis

(12)

38

Kepuasan Konsumen

Kepuasan Konsumen Kesigapan karyawan UD Fresh Fruit dalam melayani permintaan

konsumen

UD Fresh Fruit mengutamakan kepuasan konsumen

Eksternal Lingkungan (persaingan)

Persaingan Usaha Adanya pesaing yang menawarkan produk sejenis dengan harga yang lebih murah dan kualitas baik Pesaing membuka tempat usaha sejenis tidak jauh dari lokasi UD Fresh Fruit

Bukti Fisik Sifat Buah Sifat buah yang mudah rusak (perishable)

Pelayanan Kualitas Pelayanan Pelayanan ramah di UD Fresh Fruit yang diberikan oleh konsumen Pelayanan yang diberikan oleh UD Fresh Fruit membuat konsumen merasa puas

Loyalitas Konsumen

Melakukan Pembelian berkala

UD Fresh Fruit menjadi pilihan utama bagi konsumen

Daya beli konsumen yang tinggi terhadap produk jeruk siam madu di UD Fresh Fruit

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu uji yang digunakan untuk mengukur sah atau valid dan tidaknya kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Risantono, 2017). Validitas data diperoleh dengan menunjukkan skor angka yang berasal dari jawaban pertanyaan atau pernyataan angket yang telah dibuat. Hal ini digunakan untuk mengkorelasikan skor butir yang dinyatakan dengan simbol (X) terhadap skor total instrumen yang dinyatakan dengan simbol (Y). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

(13)

39

Keterangan :

Rxy = koefisiensi korelasi product moment N = jumlah responden

∑XY = jumlah perkalian antara X dan Y

∑X = jumlah skor butir X

∑Y = jumlah skor butir Y

∑X2 = jumlah kuadrat dari skor butir

∑Y2 = jumlah kuadrat dari skor total

Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat validitas yaitu jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif (Perdana, 2016).

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini di uji dengan internal consistency, yang dilakukan dengan mencoba instrumen sebanyak satu kali

kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen yaitu sebagai berikut :

Alpha Cronbach yaitu :

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

(14)

40

∑𝜎i2 = jumlah varians skor tiap-tiap item 𝜎i2 = varians total

Instrumen dapat dikatakan reliabel jika koefisien Alpha lebih besar atau sama dengan r tabel. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Excel (Perdana, 2016).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Grafik 4 diatas untuk debit air yang terbuang ini dapat kita ketahui dengan menghitung terlebih dahulu debit input air yang masuk dalam pompa

Adanya kerjasama tersebut tentunya akan menguntungkan kedua belah pihak, perajin yang kelebihan order tidak perlu menambah tenaga kerja tapi produksinya selesai,

Pengadilan Negeri Bangil merupakan bagian lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan

direkomendasikan : Jika produk ini mengandung komponen dengan batas pemaparan, atmosfir tempat kerja pribadi atau pemantauan biologis mungkin akan diperlukan untuk

Memorandum Jualan hendaklah disediakan oleh Pelelong dalam empat (4) salinan dan hendaklah ditandatangani oleh penawar yang berjaya atau wakil penawar yang berjaya, Plaintif

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa substitusi 92:8 lebih mendekati kualitas yoghurt yang diharapkan dari segi sifat organoleptiknya, yaitu rasa, warna dan

Hospital Miri dan PKRC di daerah Miri 2 KLUSTER NANSANG TUGONG, PAKAN Kluster Komuniti  Kluster komuniti melibatkan penduduk di sebuah rumah panjang yang terletak

• Adanya Insiden Atapupu semakin menguatkan dugaan bahwa kedudukan Pelabuhan Atapupu sangat penting yaitu sebagai pelabuhan feeder ke Pelabuhan Kupang, dimana Pelanuhan