• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI AUDIT INTERNAL DI UNIVERSITAS. (Studi Kasus Pada UNITAL Di Kota Dili Timor Leste) TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "FUNGSI AUDIT INTERNAL DI UNIVERSITAS. (Studi Kasus Pada UNITAL Di Kota Dili Timor Leste) TESIS"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

ii

FUNGSI AUDIT INTERNAL DI UNIVERSITAS (Studi Kasus Pada UNITAL Di Kota Dili Timor Leste)

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Program Pascasarjana Pada Program Magister Akuntansi

Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana

Oleh:

DINIS BARROS SOARES NIM : 932016901 MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA 2018

(2)

1

FUNGSI AUDIT INTERNAL DI UNIVERSITAS Studi Kasus di Universitas Oriental Timor Lorosa’e

PENDAHULUAN

Pada tahun 2014, Universitas Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL) telah terakreditasi oleh Agência Internacional para a Avaliação e Acreditação Academica (ANAAA). Dari hasil akreditasi tersebut, tim ANAAA merekomendasikan untuk diadakan divisi audit internal di UNITAL. Menanggapi rekomendasi tersebut, di tahun yang sama pihak yayasan dan UNITAL membentuk divisi audit internal guna memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melakukan evaluasi dan peningkatan keefektifan manajemen risiko, pengendalian, proses pengaturan, dan pengelolaan aktivitas di UNITAL.

Seiring dengan berjalannya waktu, divisi audit internal yang ada di UNITAL dapat dikatakan masih belum berjalan dengan efektif. Sejak diadakannya dan dilakukannya fungsi audit internal dari divisi tersebut hingga saat ini, fungsi dan peran audit internal di UNITAL tidak berjalan dengan efektif. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan sumber daya dan fasilitas. Kinerja yang dilakukan oleh divisi audit internal dapat dikatakan belum

(3)

2

dilakukan secara maksimal jika dilihat dari hasil kerja yang ada. Oleh karena itu, hasil yang telah disusun oleh tim audit internal belum dapat digunakan dengan baik. Visenti Dias selaku Direktur audit internal pun menilai adanya ketidakefektifan dari peran dan fungsi audit internal di UNITAL.

Audit internal merupakan aktivitas independen yang memberikan jaminan obyektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Vijayakumar dan Nagaraja (2012) menjelaskan, dengan bertambahnya risiko untuk mencapai tujuan organisasi akan menyebabkan setiap lembaga pada akhirnya harus melakukan pembenahan dan transparansi diri dan peningkatan kinerja, salah satunya melalui dengan adanya audit internal. Fungsi audit internal, khususnya dalam organisasi publik seperti universitas, berkembang dengan sangat cepat seiring dengan berkembangnya tuntutan para stakeholder yang menginginkan adanya peningkatan kinerja serta tranparansi dan akuntabilitas (Ahmat et al. 2009). Hal-hal ini dapat dicapai oleh tim manajemen universitas jika didukung oleh kegiatan audit internal. Para auditor internal dapat memberikan informasi atau rekomendasi guna memperbaiki kegiatan dan program yang dijalankan oleh universitas.

(4)

3

Audit internal merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menunjang pengendalian internal yang efektif dalam suatu organisasi. Menurut Monton dan Fischer (2012), kredibilitas fungsi audit internal secara khusus merupakan hal yang penting bagi organisasi sektor publik mengingat adanya tanggung jawab kepada para pemangku kepentingan (stakeholder) yang beraneka ragam. Peran audit internal menjadi penting sebagai upaya untuk mewujudkan good university governance dalam sebuah organisasi pendidikan (Sukirman dan Sari 2012). Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dikatakan bahwa peningkatan peran auditor internal akan mempengaruhi tata kelola suatu universitas pendidikan. Selain itu, hasil penelitian Rian dan Marwata (2016), menyatakan bahwa faktor lingkungan, jumlah staf auditor internal, kerja sama dari auditee, kompetensi atau pengetahuan tentang teknik audit, tindakan temuan pada audit dan rekomendasi oleh auditee atau manajemen, serta pengalaman audit internal dapat mempengaruhi efektitas fungsi audit internal dalam sebuah organinasi.

Lombardi et al. (2002) berpendapat bahwa gambaran tata kelola harus diperhatikan dalam mengembangkan suatu perguruan tinggi untuk memberikan pengendalian terhadap kualitas penelitian dan pengajaran dari berbagai disiplin ilmu. Gambaran tersebut berupa kerangka birokrasi,

(5)

4

kerangka politik, kerangka kolegial, dan kerangka simbolis dimana setiap gambarannya harus meliputi aspek transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan keadilan (Mac Carthaigh dan Horan 2010). Gambaran tersebut disesuaikan dengan karakter perguruan tinggi yang meliputi pembagian kerja di antara pelaku perguruan tinggi, adanya aturan yang mengatur kinerja, pemisahan antara hak pribadi dengan universitas, serta pemilihan personil berdasarkan kualifikasi teknis. Untuk mendukung terciptanya kondisi tersebut, salah satu peran yang dapat diupayakan dalam sebuah universitas adalah adanya audit internal.

Beberapa penelitian tentang audit internal sudah dilakukan oleh peneliti lain, diantaranya Sari dan Raharja (2011) yang melihat peran audit internal dalam upaya mewujudkan good corporate governance, Pesudo (2013) yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja fungsi audit internal di universitas, Tertiana (2016) yang berfokus pada manfaat audit internal untuk mendeteksi kecurangan, dan Sudarsana (2016) yang meneliti tentang peran auditor internal dalam mewujudkan tata kelola universitas. Dalam penelitian ini, peneliti akan berfokus pada permasalahan fungsi audit internal di lingkup yayasan dan lingkungan universitas yakni Universitas Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL). UNITAL merupakan salah satu universitas swasta di Timor-Leste yang mempunyai peran

(6)

5

strategis dalam pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia di Timor Leste. Oleh karena itu, UNITAL diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik, transparan, dan akuntabel. Di UNITAL, divisi Audit Internal telah terbentuk pada bulan Agustus tahun 2014 dan hingga saat ini masih berfungsi sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Rektor yang diadakan untuk pengawasan aktivitas di UNITAL. UNITAL dipilih menjadi objek penelitian karena dinilai masih memiliki permasalahan pada fungsi audit internal di dalamnya dan belum ada peneliti lain yang melakukan studi terkait permasalahan ini. Oleh karena itu, dari latar belakang diatas maka pertanyaan penelitian yang muncul antara lain: Bagaimana pembentukan divisi audit internal di UNITAL? Bagaimana peran divisi audit internal di UNITAL? Bagaimana divisi audit internal berfungsi di UNITAL? Bagaimana divisi audit internal berperan dalam tata kelola universitas di UNITAL?.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan proses audit internal UNITAL, yaitu : (1) untuk mengetahui pembentukan divisi audit internal di UNITAL; (2) untuk mengetahui peran divisi audit internal di UNITAL; (3) untuk mengetahui fungsi divisi audit internal di UNITAL; dan (4) untuk mengetahui peran divisi audit internal dalam tata kelola universitas di UNITAL.

(7)

6

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi kalangan akademisi mengenai audit internal dan tata kelola untuk dapat mengungkapkan persoalan yang dialami oleh universitas. Sedangkan untuk manfaat praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan gambaran mengenai audit internal untuk meningkatkan kualitas universitas di Timor Leste, khususnya UNITAL.

TINJAUAN PUSTAKA

Peran Audit Internal

Dalam kegiatan organisasi, audit internal diperlukan sebagai suatu fungsi penilaian independen. Fungsi ini bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi sehingga dapat membantu pihak organisasi untuk melaksanakan kegiatan dan tanggung jawabnya secara efisien dan efektif (Mulyadi 2002). Peran audit internal merupakan bagian dari fungsi pengendalian manajemen untuk menguji dan mengevaluasi efektivitas unsur pengendalian manajemen lainnya. Auditor internal juga berperan dalam memberikan jaminan bahwa pengendalian internal yang berkaitan dengan kepatuhan dan kecurangan atau pelanggaran hukum telah memadai dan efektif. Auditor internal harus mampu menilai dan mengevaluasi berbagai hasil yang telah dicapai

(8)

7

manajemen, maupun mendeteksi dan mengantipasi kelemahan yang akan terjadi di masa mendatang. Oleh karena itu, diharapkan bahwa seluruh aktivitas yang terjadi didalam divisi ini mengandung pengertian yang sama, seperti nasehat atau adanya peran ‘konsultan’ yang berasal dari pegawai perusahaan.

Namun, perlu dicatat bahwa nasehat yang diberikan oleh auditor internal bukanlah mutlak dan harus diikuti oleh tim manajemen. Proses pengambilan keputusan tetaplah berada di tangan pimpinan perusahaan. Dengan demikian, bagian auditor internal bukanlah satu-satunya penasehat bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Peran penting audit internal dalam organisasi, baik negeri maupun swasta, adalah untuk meningkatkan kinerja operasi organisasi (universitas) sehingga dapat mencapai tujuannya dengan berbagai pendekatan, disiplin, serta kejujuran. Ashton (1991) mengatakan bahwa keahlian memainkan peran penting dalam kinerja operasi organisasi dimana hal ini adalah faktor yang mendukung kemampuan auditor untuk mendeteksi kecurangan. Audit internal diharapkan dapat mendukung semua anggota staf untuk bekerja dengan efektif dan bertanggung jawab atas administrasi yang mereka kerjakan.

Audit internal juga membantu dalam proses analisa serta memberikan rekomendasi dan menghasilkan informasi

(9)

8

yang benar dan berkaitan dengan aktivitas atau program.

Selain itu, audit internal juga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola. Audit juga mempunyai peranan penting dalam membantu manajemen universitas untuk mencapai kinerja yang baik. Hal ini dapat dicapai melalui pendekatan yang sistematis serta pemberian catatan atas kekurangan yang ditemukan selama melakukan evaluasi. Dengan adanya sumber daya yang memadai dan kompeten dalam bidang ini maka diharapkan dapat membantu organisasi untuk memiliki proses manajemen yang lebih efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Tugiman 2000; 2006). Selanjutnya, Arief (2002) juga menyatakan bahwa auditor internal dengan perannya cenderung mencari dan menemukan suatu masalah untuk dilaporkan kepada manajemen. Sebaliknya, auditor juga berperan sebagai konsultan untuk mengatasi masalah dan mencegah masalah yang ditemukan. Untuk itu, auditor internal akan memberikan rekomendasi untuk perbaikan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.

IIA (Institute of Internal Auditor) menekankan bahwa audit internal merupakan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan objektif. Audit internal dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu universitas untuk mencapai tujuannya, melalui

(10)

9

suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses tata kelola. Oleh karena itu, pemeriksa internal akan melakukan analisis, penilaian, serta memberikan rekomendasi dan saran. Hasil temuan selama pelaksanaan internal audit yang dilaksanakan akan diuji, diseleksi, dan dievaluasi sehingga memberikan informasi yang akurat, handal, dan kompeten untuk dijadikan dasar temuan audit internal (Sawyers 2003). Selanjutnya, Robert dan Tampubolon (2005) menjelaskan bahwa audit internal merupakan salah satu persyaratan checks and balances untuk terlaksananya tata kelola yang baik (good governance).

Tindak lanjut hasil audit yang berupa tindakan korektif dan atau perbaikan tata kelola universitas yang dilakukan oleh manajemen adalah tahap akhir dari pelaksanaan audit. Tidak dapat dipungkiri bahwa tindakan korektif dan perbaikan yang dilakukan oleh manajemen akan memberikan dampak positif terhadap proses operasional universitas. Auditor internal tidak lagi hanya berperan sebagai watch dog, namun harus dapat berperan sebagai konsultan bagi manajemen (Arief 2002). Auditor internal dengan peran watch dog cenderung mencari dan menemukan masalah, dan apabila ditemukan suatu masalah maka auditor internal akan cenderung menyalahkan manajemen.

Sebaliknya, auditor internal dengan peran baru sebagai

(11)

10

konsultan lebih akan memberikan upaya pencegahan.

Apabila ditemukan masalah maka auditor internal akan memberikan rekomendasi perbaikan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa audit internal merupakan suatu aktivitas pemberian jaminan, keyakinan, dan konsultasi yang independen dan objektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah serta meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Auditor internal dapat memberi nilai tambah pada perusahaan dengan melakukan perbaikan terhadap kegiatan operasi perusahaan dan peningkatan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses pengelolaan perusahaan. Segala nilai tambah ini dilakukan sebagai upaya untuk membantu organisasi berdasarkan pada tujuan dan sasaran organisasi.

Kegiatan audit yang dilaksanakan dalam organisasi dapat dilakukan oleh pegawai perusahaan itu sendiri atau diserahkan kepada tenaga profesional lain di luar organisasi.

Fungsi Audit Internal

Untuk memperkuat fungsi audit internal di dalam organisasi tentu membutuhkan keinginan yang kuat dari pihak manajemen organisasi. Hal ini terkait erat dengan adanya kesadaran organisasi tersebut untuk membenahi diri dan keinginan untuk terus berkembang. Kesadaran dan

(12)

11

keinginan kuat ini diperlukan mengingat bahwa untuk membentuk fungsi audit internal yang efektif akan membutuhkan proses yang tidak mudah.

Judhistira dan Din (2016) menyatakan bahwa upaya pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan dengan baik melalui pengkajian atas fungsi dan efektivitas audit internal organisasi. Robert Tampubolon dalam bukunya “Risk and System-Based Internal Auditing” (2005) menjelaskan bahwa audit internal lebih berfungsi sebagai mata dan telinga manajemen. Hal ini dikarenakan manajemen membutuhkan kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang. Sedangkan tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.

Oleh karena itu, auditor internal akan memberikan berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, petunjuk, dan informasi sehubungan dengan kegiatan yang diperiksa.

Tujuan pemeriksaan mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian yang efektif dengan biaya yang wajar. Selain itu, Mulyadi (2002) menyatakan bahwa fungsi audit internal adalah menyelidiki dan menilai pengendalian internal dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi.

Dengan demikian, fungsi dari pengendalian internal adalah

(13)

12

menilai sejauh mana keefektifan suatu instansi yang berfokus pada bagian unit-unit kecil di dalamnya.

Fungsi audit merupakan kegiatan penilaian yang bebas dalam sebuah organisasi, yang dilakukan dengan cara memeriksa bagian akuntansi, keuangan, dan kegiatan lainnya untuk memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka. Dapat diartikan bahwa fungsi audit internal meliputi kegiatan pemeriksaan segala aktivitas organisasi dan tahapannya yang tidak terbatas pada bagian keuangan saja. Tidak hanya sampai disitu, audit internal juga mencakup penyelesaian masalah jika terdapat ketidaksesuaian didalamnya, melalui rekomendasi-rekomendasi yang membangun.

Ada enam tema penting yang telah diidentifikasi dan perlu diperhatikan dalam membangun audit internal yang efektif, yaitu: persepsi dan kepemilikan, organisasi dan kerangka kepemimpinan, perundang-undangan atau peraturan, profesionalisme yang meningkat, kerangka konseptual, dan sumber daya (Gansberghe 2005). Selain itu, hal penting lain terkait dengan efektivitas adalah hubungan capaian kinerja dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan.

Dalam organisasi publik, suatu program dapat dikatakan efektif apabila capaiannya (outcome) sesuai dengan tujuannya (Omar et al. 2007). Dengan memperhatikan hal-

(14)

13

hal tersebut, diharapkan akan dapat terbentuk suatu fungsi audit internal yang efektif dan mampu meningkatkan pelayanan organisasi pada stakeholder.

Hal ini menjadi penting karena stakeholder merupakan pihak yang akan merasakan dampak (impact) dari suatu program di dalam organisasi. Mardiasmo (2005) menggolongkan berbagai macam stakeholder yang dimiliki suatu organisasi publik. Salah satu stakeholder yang digolongkan ke dalam external stakeholders adalah masyarakat luas sebagai pengguna jasa publik. Dalam hal ini, Universitas sebagai lembaga pendidikan dan lembaga publik juga terkait dengan stakeholder ini (masyarakat).

Tidak hanya masyarakat, stakeholder lainnya adalah termasuk juga generasi mendatang yang akan menikmati manfaat maupun kerugian atas apa yang organisasi publik saat ini lakukan. Masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan merasakan manfaat apabila suatu fungsi audit internal dilakukan dengan efektif. Selain itu, penelitian Montondon dan Fischer (2009) menyatakan bahwa stakeholder yang dimiliki oleh suatu universitas swasta (private university) adalah donor atau lembaga donor yang memberikan bantuan baik finansial maupun non finansial, para pembayar biaya pendidikan yang disediakan oleh universitas, mahasiswa, dan karyawan-karyawan yang potensial. Efektivitas kinerja harus dibangun dan terus

(15)

14

menerus ditingkatkan dengan memperhatikan kepentingan para stakeholders tersebut. Dari beberapa hal yang diungkapkan di atas, dapat dipahami bahwa suatu fungsi audit internal dan kebutuhan akan peningkatan efektivitasnya di dalam universitas dipengaruhi oleh kebutuhan stakeholders universitas.

Kerangka Berpikir

Audit internal merupakan alat yang digunakan untuk menunjang pengendalian internal yang efektif dalam suatu organisasi. Menurut Monton dan Fischer (2012), kredibilitas fungsi audit internal secara khusus merupakan hal yang penting bagi organisasi sektor publik mengingat adanya tanggung jawab kepada para pemangku kepentingan (stakeholder) yang beraneka ragam. Peran audit internal menjadi penting sebagai upaya untuk mewujudkan good university governance dalam sebuah organisasi pendidikan (Sukirman dan Sari 2012).

Fungsi audit internal adalah memberikan berbagai macam jasa kepada organisasi termasuk audit kinerja dan audit operasional yang akan dapat membantu manajemen dalam memantau kinerja yang dihasilkan oleh manajemen dan dalam organisasi. Seorang auditor internal diharapkan dapat memberikan penilaian yang independen kepada organisasi. Farid (2012), Judhistira dan Din (2016)

(16)

15

menyatakan bahwa upaya pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan dengan baik melalui pengkajian atas fungsi dan efektivitas audit internal organisasi.

Beberapa penelitian tentang audit internal sudah dilakukan oleh peneliti lain, diantaranya Sari dan Raharja (2011), Pesudo (2013), Tertiana (2016), dan Sudarsana (2016) yang meneliti tentang peran auditor internal dalam mewujudkan tata kelola Universitas. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat peran dan fungsi audit internal yang ada di UNITAL dan pengaruhnya terhadap tata kelola universitas.

Gambar 1 Kerangka Berpikir Fungsi Audit

Internal UNITAL

Peran Audit Internal UNITAL

Tata Kelola UNITAL

(17)

16 METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif fenomenologi. Studi fenomenologi ini dilakukan dengan pengumpulan informasi secara konseptual dan partisipatoris dari beberapa target yang diambil peneliti (Kemmis dan Wilkinson 1998). Fenomena yang akan dijelaskan adalah mengenai pembentukan divisi audit internal di UNITAL, peran dan fungsi divisi audit internal di UNITAL, serta peran divisi audit internal dalam tata kelola universitas di UNITAL secara holistik.

Penelitian ini merupakan penelitian tunggal studi yang difokuskan pada fenomena yang terjadi di UNITAL.

Penetapan lokasi tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa peneliti merupakan salah satu staf di UNITAL.

Penelitian ini menggunakan data primer yang didapatkan melalui proses wawancara guna memperoleh informasi secara mendalam pada pihak-pihak yang berkaitan, seperti Pengurus Yayasan Universitas, Rektor Unversitas, Pembantu Rektor Satu, Direktur divisi Audit Internal, Sekretaris divisi Audit Internal, dan staf Audit Internal.

Langkah-langkah penelitian yang dilakukan peneliti adalah : (1) menyusun panduan wawancara mengenai permasalahan dan kemudian akan berkembang dengan

(18)

17

pertanyaan- pertanyaan khusus selama peroses wawancara berlangsung; (2) datang ke lokasi penelitian untuk menemui informan dan meminta kesediaan untuk diwawancarai; (3) peneliti melakukan wawancara secara langsung dan tatap muka dengan informan; (4) menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara secara sistematis untuk kemudian dibuat kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian. Dalam hal ini, penjabaran hasil data dan kesimpulan yang dibuat terkait dengan dinamika saat pembentukan divisi audit internal, peran dan fungsi divisi audit internal, dan peran divisi audit internal dalam tata kelola universitas di UNITAL.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Profil Universitas Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL) Universitas Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL) didirikan pada tanggal 5 September 2002 berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Oriental Timor Lorosa’e dengan No.01/SK/YPTO/ IX 2002 dan disahkan pada tanggal 26 September 2002 yang dihadiri oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Republik Demokrat Timor-Leste (RDTL).

UNITAL merupakan salah satu perguruan tinggi yang mengembangkan tugas dan fungsi perguruan tinggi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya dalam

(19)

18

bidang pendidikan tinggi yang mandiri. UNITAL memiliki enam fakultas diantaranya, Fakultas Hukum, Fakultas Pertanian, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Teknik, Fakultas Faspol, dan Fakultas Pendidikan. Pada tahun 2013, terdapat penambahan satu fakultas yakni Fakultas Pertambangan. Pengadaan fakultas-fakultas ini merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang berdasarkan prinsip-prinsip fundamental Timor-Leste yaitu “Honra Patria e Povo” Hari Hadia Haburas serta konstitusi Nasional RDTL. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berkompeten dalam mengembangkan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian, serta mengupayakan pengunaannya bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

UNITAL sebagai perguruan tinggi yang berkedudukan di Ibu Kota Negara Timor-Leste mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan di seluruh wilayah Timor-Leste. Hal ini penting untuk dilakukan juga dengan mengingat kedudukannya sebagai bagian dari masyarakat ilmiah yang bersifat universal.

(20)

20 Strutur Organisasi UNITAL

Gambar 1. Berikut ini adalah struktur organisasi Universitas Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL):

Dari struktur organisasi diatas, bagian yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pihak Yayasan UNITAL (Ketua Yayasan), Rektorat (Rektor dan Pembantu Rektor 1), Departemen Audit Internal, Sekretaris UNITAL, dan Staf Audit Internal UNITAL.

(21)

21 Visi dan Misi UNITAL

Visi

Universitas Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL) mempunyai visi untuk membentuk manusia yang handal dan terampil dalam menerima, menerapkan, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian demi kemajuan bangsa dan Negara Republik Demokratik Timor Leste yang memiliki integritas, etika, moral, beriman, berbudi, berkati luhur, dan bertanggung jawab.

Misi

Universitas Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL) mempunyai misi untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan sesuai dengan zaman, menyiapkan putra-putri bangsa yang berkemampuan untuk mengembangkan ilmu, pengetahuan, teknologi, kesenian, membentuk karakter putra-putri bangsa yang sadar dan memiliki moralitas yang tinggi untuk mengabdikan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian demi kesejahteraan sosial dalam ekonomi bagi bangsa dan Negara Timor Leste. Sesuai dengan visi dan misi diatas, maka tujuan dari Universitas Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL) yaitu:

(22)

22

1. Untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perkembangan zaman.

2. Mempersapkan sumber daya manusia yang berwawasan nasional dan berjati diri.

3. Membangun manusia yang bermoral dan memiliki integritas serta tangung jawab ilmiah dalam tugas dan pengalaman kepada masyarakat baik dalam lingkungan nasional maupun internasional.

4. Mendidik dan membina mahasiswa menjadi masyarakat ilmiah yang memiliki pengetahuan yang luas dan teknik- teknik analisis sesuai dengan disiplin ilmunya masing- masing serta kesepakatan terhadap masalah-masalah sosial.

Pembentukan Divisi Audit Internal di UNITAL

Audit internal merupakan organisasi yang independen di dalam UNITAL yang bertanggung jawab membantu dewan direksi dalam menganalisa dan memberikan kajian atas kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas operasional. Divisi ini juga termasuk memberikan rekomendasi profesional untuk meningkatkan efisiensi UNITAL dan menunjang implementasi semua kegiatan.

Pihak yang melaksanakan audit disebut dengan auditor.

Pengertian audit semakin berkembang sesuai dengan kebutuhan yang meningkat akan hasil pelaksanaan audit.

(23)

23

Sama halnya dengan yang dikatakan oleh Mulyadi (2002), fungsi audit internal adalah menyelidiki dan menilai pengendalian internal dan efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi. Dengan demikian, fungsi dari pengendalian internal adalah menilai sejauh mana keefektifan suatu instansi yang berfokus pada bagian unit- unit kecil di dalamnya. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh pimpinan UNITAL.

”Pembentukan divisi Audit Internal di UNITAL sangat penting. Suatu badan yang melakukan kegiatan pengawasan audit internal, rencana anggaran yang sudah ada, keteraturan sistem manajemen keuangan, sistem audit, dan sistem laporan kita yang perlu dibenahi.” (Bapak Evangelino Aguas, selaku Yayasan).

“Pembentukan divisi Audit Internal bisa membantu untuk melihat dan memperbaiki sistem manajemen atau anggaran yang sudah ditetapkan oleh UNITAL namun dengan keterbatasan yang ada.” (Bapak Roberto S. M. Jeronimo, selaku Rektor).

“Pembentukan divisi Audit Internal sangat penting di UNITAL. Tetapi, audit internal belum menjalankan tugas untuk mengaudit semua aktivitas secara maksimal karena adanya keterbatasan sumber daya.” (Eusebio Dias Quintas, selaku Pembantu Rektor I UNITAL).

“Pembentukan divisi Audit Internal Universitas juga mempunyai aturan untuk mengontrol semua dosen dan staf yang bekerja sesuai dengan tugasnya. Studi ini mendeskripsikan kondisi berbagai faktor yang mempengaruhi keefektifan fungsi audit internal dalam organisasi/Universitas yang diidentifikasi oleh Ahmad et al, (2009) dalam suatu konteks organisasi yakni universitas swasta”. (Bapak Vicenti Vias da Costa, selaku Direktur Audit Internal).

(24)

24

“Pembentukan divisi Audit Internal UNITAL juga tugasnya adalah pengawasan, dan mengontrol yang dilakukan dengan melakukan pemeriksaan investigatif. Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri maupun dalam bentuk Satgas yang berupa tim gabungan staf divisi Audit Internal. Kami bertugas untuk memeriksa apabila terjadi kasus-kasus khusus di universitas.

Kami memandang bahwa jumlah staf audit internal saat ini sudah cukup untuk mengerjakan tugas. Maka, untuk jumlah dua orang sebenarnya cukup dan opersionalnya pun sudah siap, laporan juga sudah siap tinggal mengaudit saja.

Kendala yang dihadapi adalah tidak adanya kerja sama.”

(Jeremias Soares, selaku Sekretaris Audit Internal).

divisi, untuk mengontrol semua aktivitas di UNITAL Saya melihat bahwa selama ini audit internal sudah melaksanakan tugasnya, namun belum efektif. Jumlah tenaga audit internal UNITAL sudah cukup namun perlu penambahan lagi kedepannya agar kerja tim auditor bisa semakin baik dan efektif.” (Armindo Pinto Fernandes, selaku Staf Audit Internal).

Dari hasil wawancara dengan pihak Yayasan UNITAL, Rektorat UNITAL, sekretaris Audit Internal UNITAL, dan staf Audit Internal UNITAL, dapat disimpulkan bahwa dinamika pembentukan divisi Audit Internal di UNITAL adalah untuk mengontrol, memperbaiki sistem kerja, dan meninjau semua aktivitas di UNITAL.

Aktivitas yang ada di universitas yang perlu dikontrol antara lain di bagian administrasi, yaitu untuk melihat sistem perekrutan dosen, staf administrasi, keamanan, dan menyediakan kebutuhan universitas. Bagian keuangan universitas juga harus dikontrol guna memenuhi kewajiban dosen, staf administrasi, dan kebutuhan lain.

(25)

25

Sesuai yang dijelaskan oleh Mardiasmo (2005), terjadi penggolongan berbagai macam stakeholder yang dimiliki suatu organisasi publik. Salah satunya adalah stakeholder yang digolongkan sebagai external stakeholders, yakni masyarakat luas sebagai pengguna jasa publik. Hubungan eksternal sangat penting bagi universitas agar dapat melakukan kerja sama dengan pihak lain untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas yang baik. Bagian akademik universitas pun juga sangat penting untuk pembentukan kurikulum yang sesuai dengan kondisi perkembangan zaman atau kebutuhan industri. Bagian ini berperan untuk menumbuhkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu. Dalam organisasi publik, suatu program dapat dikatakan efektif apabila capaiannya (outcome) sesuai dengan tujuannya (Omar et al., 2007). Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, diharapkan akan dapat terbentuk suatu fungsi audit internal yang efektif dan mampu meningkatkan pelayanan organisasi pada stakeholder. Fakultas mempunyai peran penting untuk mengontrol perkembangan jurusan, baik dalam metode pengajaran, pembuatan modul, penelitian, dan pekerjaan sosial. Divisi Audit Internal juga melakukan audit terhadap laporan keuangan universitas. Hal ini berhubungan dengan keputusan pimpinan universitas yang ditujukan agar divisi

(26)

26

Audit Internal juga akan fokus terhadap masalah-masalah operasional (internal) UNITAL.

Pembentukan divisi Audit Internal di UNITAL berdasarkan inisiatif dari pimpinan universitas, yaitu Bapak Roberto S. M. Jeronimo selaku Rektor UNITAL, Bapak Eusebio Dias Quintas selaku Pembantu Rektor I UNITAL dan Bapak Evangelino Aguas selaku kepala yayasan dan juga rekomendasi dari tim ANAAA. Divisi Audit Internal dibentuk pada tanggal 28 Februari 2014, dengan Surat Keputusan Rektor UNITAL Nomor: 07/R/I/2014.

Pembentukan divisi ini sangat penting untuk melakukan proses audit internal di dalam lembaga UNITAL. Divisi ini terdiri dari 3 orang, yaitu Bapak Vicenti Vias da Costa (Direktur Audit Internal), Bapak Jeremias Soares (Sekretaris Audit Internal), dan Bapak Armindo Pinto Fernandes (Staf Audit Internal). Divisi Audit Internal UNITAL secara nyata beroperasi selama kurang lebih empat tahun sejak pembentukannya.

Divisi Audit Internal dibentuk dengan tujuan untuk menjamin terlaksananya fungsi audit internal di lingkungan kerja UNITAL. Penyelenggaraan audit internal universitas menjadi penting untuk mengawasi dan mengaudit universitas guna menjaga kepercayaan publik. Sawyers (2000) berpendapat bahwa divisi audit internal merupakan

(27)

27

organisasi independen di dalam universitas yang bertanggung jawab untuk membantu dewan direksi dalam menganalisa dan memberikan kajian atas kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas operasional, termasuk memberikan rekomendasi profesional untuk meningkatkan efisiensi universitas dan menunjang implementasi dan penyelengaraan semua kegiatan. Tampubolon (2005) menjelaskan bahwa audit internal merupakan salah satu persyaratan checks and balances untuk terlaksananya tata kelola yang baik (good governance).

Divisi Audit Internal UNITAL juga mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: (1) dalam menjalankan tugasnya, divisi ini harus secara konsisten mendukung prinsip good governance, (2) membantu manajemen dalam menjalankan kewajibannya secara efektif, (3) divisi ini bekerja bersama dengan manajemen untuk mengidentifikasi segala risiko terhadap pencapaian tujuan universitas, termasuk menilai kelayakan atas pengelolaan risiko-risiko tersebut, serta (4) memberi saran-saran kepada manajemen dalam rangka membantu meningkatkan kinerja UNITAL. Selain itu, audit internal juga dapat melakukan penugasan khusus sesuai yang diminta oleh manajemen (Tampubolon 2005).

(28)

28 Peran Audit Internal

Peran penting audit internal dalam organisasi baik negeri maupun swasta adalah untuk meningkatkan kinerja operasi organisasi (Universitas) sehingga bisa mencapai tujuannya dengan berbagai pendekatan, disiplin, serta kejujuran. Dalam hal ini seperti yang dikatakan, Ashton (1991) bahwa keahlian memainkan peran penting dalam kinerja operasi organisasi. Keahlian merupakan faktor yang sangat mendukung kemampuan auditor internal untuk mendeteksi kecurangan. Audit internal mendukung semua anggota staff dengan efektif dan bertanggung jawab atas administrasi yang mereka kerjakan di universitas.

Peran Audit Internal Menurut Pimpinan UNITAL Peran Audit Internal di Bidang Keuangan

Peran audit internal di bidang keuangan UNITAL sangat penting karena bagian ini merupakan elemen yang vital bagi universitas untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Oleh karena itu, pimpinan UNITAL mempunyai wewenang dan tanggung jawab dimana pimpinan diberikan hak penuh kepada bagian keuangan.

Bidang keuangan juga mempunyai tanggung jawab untuk mengontrol keuangan dan merencanakan anggaran UNITAL bagi semua aktivitas unversitas. Hal ini sesuai yang dinyatakan oleh Pimpinan UNITAL yaitu:

(29)

29

”Peran audit internal di bidang keuangan di UNITAL sangat penting untuk mengontrol keuangan yang meliputi perencanaan anggaran, evaluasi kinerja keuangan dan kebijakan universitas, meningkatkan kinerja universitas, serta melakukan koordinasi dengan pimpinan terkait dengan kinerja keuangan yang dipublikasi.” (Bapak Evangelino Aguas, selaku Yayasan).

“Peran audit internal di UNITAL sangat penting untuk mengontrol keuangan internal yaitu perputaran keuangan universitas. Seorang auditor harus independen serta harus bekerja degan konsisten pula supaya dapat mengoptimalkan laporan yang ada.” (Bapak Roberto S. M. Jeronimo, selaku Rektor UNITAL).

“Peran audit internal di UNITAL sangat penting untuk mengontrol operasional keuangan. Departemen keuangan selama ini dalam menjalankan tugasnya tidak berjalan dengan efektif dikarenakan kurangnya transparansi dan komunikasi, antara pihak universitas dan departemen keuangan yang ada di universitas.” (Eusebio Dias Quintas, selaku Pembantu Rektor I UNITAL).

Hasil wawancara di atas menjelaskan tentang peran audit internal menurut pemahaman Pimpinan Yayasan UNITAL, Rektor UNITAL, dan Pembantu Rektor I UNITAL di bidang keuangan. Dapat disimpulkan bahwa peran audit internal merupakan suatu profesi yang memiliki peranan penting dalam menemukan sumber-sumber masalah dari setiap unit kerja. Selain itu, audit internal juga melaporkan hasil temuan dari tiap unit untuk mengetahui unit kerja UNITAL mana yang melakukan kecurangan dalam mengelola anggaran kerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan oleh pihak UNITAL melalui divisi Audit Internal UNITAL yang telah dibentuk. Divisi

(30)

30

ini harus menjunjung tinggi standar mutu pekerjaan dan menaati kode etik dalam menjalankan aktivitasnya. Untuk menjadi pengawas internal, auditor harus memahami pengetahuan dalam bidang pengawasan internal yang dipandang penting dalam universitas sehingga dapat melaksanakan kegiatannya dalam area yang cukup luas dengan hasil yang memuaskan. Auditor internal harus melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi dalam peningkatan proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur dalam bidang keuangan. Auditor internal tidak lagi hanya berperan sebagai watch dog, namun harus dapat berperan sebagai konsultan bagi manajemen (Arief 2002).

Peran Audit Internal di Bidang Operasional Pendidikan Pendidikan memiliki peran yang penting bagi setiap orang. Dengan adanya pendidikan, hal ini akan memberikan dampak baik bagi universitas untuk menjalankan akivitas operasionalnya. Peran audit internal di universitas adalah untuk mengontrol, mengawasi semua akitivitas di universitas sesuai dengan visi dan misi UNITAL, terutama di bidang pendidikan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh tiga orang pimpinan UNITAL:

(31)

31

“Peran audit internal di bidang pendidikan di UNITAL sangat penting karena universitas ingin mempunyai misi dan visi yang kuat dalam menjalankan aktivitas pendidikan.

Seorang auditor internal harus mampu menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan akitivitas UNITAL. Seorang auditor internal juga harus berpendidikan tinggi, minimal S1 jurusan akuntansi, dan mempunyai pengalaman di bidang pengauditan sehingga bisa memberikan hasil yang diharapkan oleh universitas.”

(Bapak Evangelino Aguas, selaku Yayasan).

“Peran audit internal dalam bidang operasional pendidikan sangat penting untuk mengontrol aktivitas universitas, diantaranya, akademik, kurikulum, fakultas, jurusan, dan aktivitas yang masih berhubungan dengan kegiatan pendidikan unversitas.” (Bapak Roberto S. M. Jeronimo, selaku Rektor UNITAL).

“Peran audit internal dalam bidang operasional pendidikan juga untuk mengawasi aktivitas pendidikan universitas, diantaranya adalah kurikulum yang digunakan sesuai dengan permintaan industri. Setelah itu, mahasiswa menerapkan kurikulum yang sudah disahkan agar hasil belajar dapat sesuai dengan yang dibutuhkan industri.”

(Eusebio Dias Quintas, selaku Pembantu Rektor I UNITAL).

Menurut pemahaman pimpinan UNITAL di bidang operasional pendidikan, dapat disimpulkan bahwa peran audit internal harus mampu mengontrol semua aktivitas pendidikan yang diterapkan oleh jurusan sesuai dengan kurikulum di UNITAL. Auditor internal harus melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi dalam peningkatan proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur. Hal ini juga harus didukung dengan kemampuan yang dimiliki oleh divisi audit internal UNITAL untuk dapat mengetahui setiap kekurangan

(32)

32

dan membuat pendapat terhadap kinerja bagian operasional pendidikan agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik untuk meningkatkan kualitas operasional pendidikan UNITAL. Sama halnya dengan yang diungkapkan Tugiman (2000), peran auditor internal yang optimal diharapkan berpengaruh terhadap proses manajemen yang lebih efektif dan tujuan organisasi tercapai.

Peran Audit Internal di Bidang Administrasi

Peran audit internal di bidang administrasi sangat penting bagi universitas untuk menjalankan aktivitasnya degan efektif. Administrasi harus bekerja sesuai dengan tugas yang sudah diberikan oleh pihak universitas, salah satunya untuk melihat dan mengontrol semua aktivitas.

George Terry (2002) menjelaskan bahwa administrasi merupakan perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini dinyatakan oleh tiga orang pimpinan UNITAL menjelaskan:

“Peran audit internal dalam bidang administrasi di UNITAL yaitu melakukan pengawasan terhadap aktivitas unversitas diantaranya, merekrut staf, menilai kinerja staf, merancang job description, dan aktivitas yang masih berhubungan dengan kegiatan universitas.” (Bapak Evangelino Aguas, selaku Yayasan).

“Peran audit internal dalam bidang administrasi di UNITAL yaitu untuk mengontrol semua administrasi di universitas diantaranya, administrasi keuangan, akademik,

(33)

33

administrasi sumber daya manusia.” (Bapak Roberto S.

M. Jeronimo, selaku Rektor UNITAL).

“Peran audit internal dalam bidang administrasi di UNITAL yaitu mengontrol semua administrasi di universitas diantaranya, administrasi keuangan, akademik, fakultas, jurusan, dan lainnya.” (Eusebio Dias Quintas, selaku Pembantu Rektor I UNITAL).

Menurut pemahaman pimpinan UNITAL, peran audit internal di bidang administrasi belum efektif karena semua staf yang memiliki jabatan belum melakukan tugasnya sesuai dengan job description nya masing-masing.

Oleh karena itu, audit internal dibutuhkan untuk mengontrol semua staf administrasi untuk meningkatkan kinerja sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan oleh pimpinan universitas. Arief (2002) menyatakan bahwa auditor internal dengan perannya setelah mencari dan menemukan masalah akan mnyalahkan manajemen. Sebaliknya, auditor juga sebagai konsultan untuk mengatasi dan mencegah masalah.

Selanjutnya, auditor internal akan memberikan rekomendasi perbaikan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi organisasi. Dalam hal ini, staf harus mampu menjalankan setiap tugas dan tanggung jawabnya dengan melihat kekurangan yang ada dalam job description. Hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi kehidupan organisasi dalam menjalankan setiap peran dan fungsi pada UNITAL.

Oleh karena itu, peran divisi audit internal sangat membantu dalam memberikan masukan yang dapat membangun kinerja

(34)

34

staf kearah yang lebih baik dalam menjalankan setiap tugas administrasi dari semua unit kerja di UNITAL.

Peran Audit Internal Menurut Pemahaman Anggota Audit Internal di UNITAL

Peran Audit Internal di Bidang Keuangan

Pemahaman anggota audit internal terhadap hal keuangan di UNITAL adalah penting. Hal ini terutama untuk mengontrol dan memberikan informasi mengenai keuangan yang telah digunakan selama aktivitas operasional universitas. Divisi ini juga turut serta untuk mengontrol anggaran serta menyusun laporan atas hasil temuannya. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh anggota audit internal UNITAL:

“Peran audit internal dalam bidang keuangan yaitu mengaudit laporan keuangan dan melakukan pemeriksaan laporan keuangan, serta melakukan pengendalian keuangan universitas.” (Bapak Vicenti Vias da Costa, selaku Direktur Audit Internal).

“Peran audit internal di UNITAL sangat penting karena audit internal yang melakukan kegiatan pengawasan pada rencana anggaran yang sudah ada, kemudian melihat keteraturan manajemen keuangan dan sistem laporannya kita benahi.” (Jeremias Soares, selaku Sekretaris Audit Internal).

“Peran audit internal dalam bidang keuangan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah

(35)

35

ditetapkan. Hasil audit laporan keuangan tersebut didistribusikan kepada para pemimpin universitas. Selain itu, menyiapkan laporan kepada pengendalian intern universitas serta temuan-temuan audit lainnya.” (Armindo Pinto Fernandes, selaku Staf Audit Internal).

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa peran audit internal di bidang keuangan adalah melakukan pengecekan pada perencanaan anggaran, menjaga keteraturan sistem manajemen, membenahi sistem audit, dan sistem pelaporan keuangan di UNITAL. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyadi (2002) bahwa fungsi audit internal adalah untuk menyelidiki dan menilai pengendalian internal. Selain itu, audit internal juga melakukan penilaian atas efisiensi pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi. Dengan demikian, fungsi pengendalian internal adalah menilai sejauh mana keefektifan suatu instansi yang berfokus pada bagian unit- unit kecil di dalamnya. Hal ini melihat apakah proses kinerja dari semua unit kerja yang ada di UNITAL telah menjalankan setiap proses kerjanya dengan baik. Selain itu juga membuat opini terhadap semua laporan keuangan yang ada dari semua unit kerja yang telah disusun apakah telah sesuai standar yang ada di UNITAL dan apakah terdapat temuan yang membuat setiap unit kerja tidak menjalankan setiap fungsinya dengan baik sehingga menimbulkan masalah dalam pengelolaan keuangan. Kemudian, hal ini dipaparkan kepada pimpinan UNITAL agar dapat ditindak

(36)

36

lanjuti dan memberikan teguran demi meningkatkan kinerja UNITAL dalam mengelola keuangan.

Peran Audit Internal di Bidang Operasional Pendidikan Pemahaman operasional audit internal di bidang pendidikan adalah untuk meningkatkan kulitas dan mutu.

Namun, pihak UNITAL saat ini masih memiliki kekurangan dan keterbatasan sumber daya yang ada. Hal ini membuat kinerja operasional UNITAL belum berjalan dengan efektif.

Informasi ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh anggota audit internal UNITAL:

“Peran audit internal dalam bidang operasional pendidikan yaitu mengaudit kurikulum yang digunakan di universitas.”

(Bapak Vicenti Vias da Costa, selaku Direktur Audit Internal).

“Peran audit internal dalam bidang operasional pendidikan yaitu pemeriksaan pada kurikulum yang diterapkan dan dosen pengasuh yang mempunyai kompetensi dalam jurusan sehingga dapat menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum.” (Jeremias Soares, selaku Sekretaris Audit Internal).

“Peran audit internal dalam bidang operasional pendidikan yaitu pengendalian intern universitas dengan memberikan audit pada proses perkuliahan. Termasuk dalam memberikan teori, praktik, dan tes akhir semester serta memberikan nilai sesuai dengan prosedur akademik.”

(Armindo Pinto Fernandes, selaku Staf Audit Internal).

Dapat disimpulkan bahwa peran audit internal menurut anggota audit internal UNITAL di bidang operasional pendidikan belum berjalan dengan baik. Hal ini

(37)

37

dikarenakan universitas mempunyai fakultas dan jurusan yang banyak sehingga sulit untuk dilakukan pengawasan menyeluruh. Oleh karena itu, pihak auditor internal harus membentuk tim audit yang besar pula untuk melakukan kegiatan audit. Robert dan Tampubolon (2005) menjelaskan bahwa audit internal merupakan salah satu persyaratan checks and balances untuk terlaksananya tata kelola yang baik (good governance). Peningkatan pengawasan dan tuntutan untuk bekerja lebih ekstra ditujukan kepada pihak audit internal UNITAL. Hal ini guna menanggulangi persoalan pengawasan pada bidang operasional pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas kerja dari divisi ini.

Dengan adanya pengawasan yang lebih ketat, hal ini diharapkan dapat membantu untuk menemukan berbagai kecurangan demi adanya peningkatan kinerja UNITAL dan divisi audit internal sendiri.

Peran Audit Internal di Bidang Administrasi

Pemahaman anggota audit internal di bidang adminitrasi UNITAL adalah untuk membantu dan memberikan informasi mengenai job description. Audit internal berperan untuk mengontrol dan mengawasi semua aktivitas operasional di UNITAL, meskipun masih terdapat banyak kekurangan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh anggota audit internal UNITAL:

(38)

38

“Peran audit internal dalam bidang administrasi yaitu mengaudit proses adminstrasi keuangan, akademik, dan administrasi sumber daya manusia agar dapat berjalan dengan baik.” (Bapak Vicenti Vias da Costa, selaku Direktur Audit Internal).

“Peran audit internal dalam bidang administrasi yaitu berkaitan dengan penilaian independen yang dijalankan Universitas. Tujuan pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yang efektif dengan proses administrasi agar dapat berjalan dengan baik.” (Jeremias Soares, selaku Sekretaris Audit Internal).

“Peran audit internal dalam bidang administrasi di UNITAL adalah untuk mengaudit administrasi dan memberikan laporan mengenai masalah yang ditemukan kepada para pimpinan universitas.” (Armindo Pinto Fernandes, selaku Staf Audit Internal).

Menurut anggota audit internal, peran divisi ini di bidang administrasi UNITAL sudah dilakukan. Namun, anggota audit internal yang melakukan audit pada bidang administrasi masih terbatas. Oleh karena itu, divisi audit internal perlu merekrut kembali staf audit agar tugas audit di berbagai kegiatan administrasi di UNITAL dapat efektif.

Keterbatasan ini menjadi rekomendasi bagi pihak UNITAL untuk menambah staf pada divisi audit internal. Dengan adanya penambahan staf yang memiliki keahlian di bidang ini, diharapkan kinerja audit dapat optimal dan setiap tugas audit dapat terlaksana dengan baik, khususnya pada bidang administrasi UNITAL. Keahlian yang mumpuni yang dimiliki oleh setiap calon staf sangatlah penting karena akan mendukung kemampuannya untuk mendeteksi kecurangan (Ashton 1991). Dengan tugas audit yang terlaksana dengan

(39)

39

baik, kinerja bidang administrasi UNITAL pun dapat berjalan dengan lebih optimal.

Peran Audit Internal Menurut Pemahaman Pihak- Pihak Lain di UNITAL

Peran Audit Internal di Bidang Keuangan

Pimpinan ANAAA menjelaskan bahwa suatu universitas atau lembaga haruslah mempunyai kinerja keuangan yang baik. Kinerja keuangan merupakan faktor utama agar universitas dapat menjalankan aktivitasnya dengan maksimal. Perlu diperhatikan pula bahwa kinerja di bidang keuangan juga termasuk pada upaya untuk memperoleh dana bagi universitas dengan biaya yang seminimal mungkin serta upaya untuk menggunakan dana tersebut secara efisien dan efektif. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh tim ANAAA:

“Peran audit internal dalam bidang keuangan adalah menemukan indikasi kecurangan dan melakukan investigasi terhadap kecurangan. Jika auditor internal menemukan indikasi dan mencurigai terjadinya kecurangan di universitas, maka ia harus memberitahukan hal tersebut kepada top management. Jika indikasi tersebut cukup kuat, manajemen akan menugaskan suatu tim untuk melakukan investigasi. Tim tersebut biasanya terdiri dari internal auditor, lawyer, investigator, security, dan spesialis dari luar atau dalam universitas (misalkan ahli komputer, ahli perbankan dan lain-lain). Hasil investigasi tim harus dilaporkan secara tertulis kepada top management yang mencakup fakta, temuan, kesimpulan, saran, dan tindakan perbaikan yang perlu dilaporkan”. (Bapak Godinho, selaku Pimpinan ANAAA).

(40)

40

Dari hasil wawancara, pimpinan ANAAA menjelaskan bahwa peran audit internal sangat penting.

Hal ini dikarenakan melalui opini atau penyertaan dari divisi audit internal bidang administrasi UNITAL (baik tentang laporan keuangan maupun aktivitas kerja di bidang administrasi UNITAL) akan sangat memberikan dampak atas pengelolaan dan pengendalian yang ada.

Hal ini akan memudahkan para pimpinan UNITAL dalam mengontrol setiap aliran anggaran dan mengetahui apakah setiap unit kerja dapat mengelola anggaran keuangan yang ada dengan baik. Sama hal nya dengan yang dijelaskan oleh Tampubolon (2005), audit internal merupakan salah satu persyaratan checks and balances untuk terlaksananya tata kelola yang baik (good governance).

Peran Audit Internal di Bidang Operasional Pendidikan Pendidikan merupakan dasar fundamental bagi negara. Oleh karena itu, dalam menjalankan operasinya suatu universitas harus mempunyai visi dan misi yang kuat.

Dengan demikian, audit internal mempunyai peran untuk mengontrol dan mengawasi semua akivitas di universitas sehingga dapat berjalan dengan efektif. Administrasi pendidikan adalah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian, baik dalam hal personal, spiritual, dan material, demi tercapainya tujuan pendidikan. Ngalim

(41)

41

Purwanto (2007). Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh tim ANAAA:

“Peran audit internal dalam bidang operasional pendidikan adalah untuk mengawasi akivitas universitas dalam dunia pendidikan. Tentu, pihak pemangku kepentingan mempunyai tugas untuk mengontrol dan mengawasi aktivitas di UNITAL. Saya bisa menyatakan bahwa selama UNITAL berdiri tentu sudah mencetak sarjana berkulitas di dunia pendidikan. Namun dalam pengendalian di bidang operasional, mereka belum menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dalam beroperasi.” (Bapak Godinho, selaku Pimpinan ANAAA).

Dari hasil wawancara dengan pihak ANAAA, terdapat gambaran bahwa UNITAL telah berhasil mencetak banyak lulusan yang berkualitas. Namun, bidang operasional pendidikan UNITAL sendiri dirasa belum dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik.

Terdapat hasil temuan audit internal UNITAL bahwa fungsi pengendalian dalam mengelola setiap unit pendidikan yang ada belum terlaksana dengan baik.

Pengendalian di seluruh fakultas yang terhambat ini disebabkan karena jumlah staf audit internal yang dirasa masih kurang. Mulyadi (2002) juga menjelaskan, fungsi audit internal adalah menyelidiki dan menilai pengendalian internal dan efisiensi pelaksanaan fungsi dari berbagai unit organisasi. Dengan demikian, fungsi dari pengendalian internal adalah menilai sejauh mana keefektifan suatu

(42)

42

instansi, terkhusus berfokus pada unit-unit kecil di dalamnya.

Peran Audit Internal di Bidang Administrasi

Bagian administrasi di dalam universitas merupakan suatu bidang yang membutuhkan staf berkompentensi tinggi dan harus mampu menjalankan tugasnya dengan efektif.

Seorang administrator universitas harus paham dengan tugasnya dan mengontrol semua aktivitas terkait administrasi. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh tim ANAAA:

“Peran audit internal dalam bidang administrasi adalah untuk mengawasi akivitas universitas dalam dunia berpendidikan. Tentu, pihak pemangku kepentingan mempunyai tugas untuk mengontrol dan mengawasi aktivitas di UNITAL. Saya bisa menyatakan bahwa selama UNITAL berdiri sudah mencetak sarjana berkualitas di dunia pendidikan. (Bapak Godinho, selaku Pimpinan ANAAA).

Menurut pemahaman dari pihak-pihak lain di UNITAL, auditor internal merupakan suatu profesi dengan peranan tertentu yang menjunjung tinggi standar mutu pekerjaan dan menaati kode etik. Untuk menjadi pengawas internal yang professional, seseorang harus memahami kumpulan pengetahuan yang berlaku umum dalam bidang pengawasan internal, khususnya yang dipandang penting dalam universitas. Pengetahuan ini akan membantu auditor internal dalam melaksanakan kegiatannya dalam lingkup

(43)

43

yang cukup luas dengan hasil kerja yang memuaskan. Dari penjelsan diatas , pihak UNITAL dinilai sangat membutuhkan fungsi audit internal untuk mengevaluasi dan berkontribusi dalam peningkatan proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur. Robert dan Tampubolon (2005) menjelaskan, audit internal merupakan salah satu persyaratan checks and balances untuk terlaksananya tata kelola yang baik (good governance).

(44)

44 Tabel 1. Ringkasan Peran Audit Internal di UNITAL

Peran Audit Internal

Keuangan Operasional Pendidikan Administrasi

Menurut Pimpinan UNITAL

Peran audit internal merupakan suatu profesi yang memiliki peranan penting dalam menemukan sumber-sumber masalah dari setiap unit kerja. Di UNITAL, auditor internal diharapkan dapat berperan sebagai konsultan bagi manajemen di Unital

Peran audit internal harus mampu mengontrol semua aktivitas pendidikan yang diterapkan oleh jurusan sesuai dengan kurikulum di UNITAL.

Peran audit internal di bidang administrasi belum efektif karena semua staf yang memiliki jabatan belum melakukan tugasnya sesuai dengan job description nya masing-masing.

Menurut Divisi Audit Internal

Peran audit internal di bidang keuangan adalah melakukan pengecekan pada perencanaan anggaran, menjaga keteraturan sistem manajemen, membenahi sistem audit, dan sistem pelaporan keuangan di UNITAL.

Pihak auditor internal harus membentuk tim audit yang besar pula untuk melakukan kegiatan audit.

Divisi audit internal perlu merekrut kembali staf audit agar tugas audit di berbagai kegiatan administrasi di UNITAL dapat efektif. Hal ini dikarenakan divisi ini memerlukan orang- orang dengan keahlian yang mumpuni untuk mendukung kemampuannya, salah

(45)

45

satunya mendeteksi kecurangan.

Menurut Pihak Lain

Pimpinan ANAAA menjelaskan bahwa peran audit internal sangat penting. Hal ini dikarenakan melalui opini atau penyertaan dari divisi audit internal bidang administrasi UNITAL (baik tentang laporan keuangan maupun aktivitas kerja di bidang administrasi UNITAL).

Terdapat hasil temuan audit internal

UNITAL bahwa fungsi

pengendalian dalam mengelola setiap unit pendidikan yang ada belum terlaksana dengan baik.

Pihak UNITAL dinilai sangat membutuhkan fungsi audit internal untuk mengevaluasi dan berkontribusi dalam peningkatan proses tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan teratur.

(46)

46 Fungsi Audit Internal

Beroperasinya fungsi audit internal di UNITAL dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang bersifat mendukung, yaitu jumlah staf audit internal, kerjasama dari auditee, kompetensi atau pengetahuan tentang teknik audit, tindakan pada temuan audit, rekomendasi oleh auditee/manajemen, dan pengalaman audit. Dengan adanya fungsi audit internal maka dapat membantu pihak UNITAL untuk mengetahui sejauh mana unit kerja dapat mempertanggungjawabkan kinerja mereka. Sementara itu, terdapat sejumlah faktor yang dapat menghambat fungsi audit internal, yaitu komitmen dari manajemen puncak, pelatihan, independensi, perubahan dalam divisi audit internal, persepsi dari auditee terhadap fungsi audit internal, dan sumber daya (Pesudo dan Marwata 2017).

Fungsi Audit Internal Menurut Pemahaman Pimpinan UNITAL

Fungsi Audit Di Bidang Keuangan

Fungsi audit internal di bidang keuangan UNITAL adalah membantu dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan UNITAL secara efektif dan sesuai dengan kentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan UNITAL hal ini didorong dengan penerapan fungsi consulting dan aussurance dalam mengontrol, mengkoordinasi, serta

(47)

47

meninjau semua kegiatan operasional keuangan agar dalam keadaan yang stabil dan kondusif pada setiap penggunaannya. Montondon dan Fischer (2009) menyatakan bahwa stakeholder yang dimiliki suatu universitas swasta (private university) adalah donor atau lembaga donor yang memberikan bantuan baik finansial maupun non finansial, para pembayar biaya pendidikan yang disediakan oleh universitas, mahasiswa, dan karyawan-karyawan yang potensial. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh pimpinan UNITAL:

“Fungsi audit internal di bidang keuangan sangat penting untuk penilaian terhadap efektivitas struktur pengendalian intern dan mendorong penggunaan struktur pengendalian intern yang efektif dengan biaya yang minimum. Selain itu juga menentukan sampai seberapa jauh pelaksanaan kebijakan manajemen puncak yang dipatuhi. Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang bersifat penyimpangan atau kecurangan, diharapkan auditor internal meningkatkan kerja sama yang baik untuk mencegah terjadintya penyimpangan. Kalau terjadi penyimpangan, segera diambil solusinya agar laporan-laporan keuangan yang tidak mengikuti ketetapan yang telah ditentukan undang-undang dapat segera diperbaiki untuk mencegah terjadinya kecurangan.” (Bapak Evangelino Aguas, selaku Yayasan).

“Fungsi audit internal di bidang keuangan sebagai alat bantu bagi manajemen untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur pengendalian intern universitas.

Kemudian memberikan hasil berupa saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindak selanjutnya.” (Bapak Roberto S. M. Jeronimo, selaku Rektor UNITAL).

“Fungsi audit internal di bidang keuangan sangat penting untuk menciptakan mekanisme pengawasan, terutama untuk

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Metode penelitian dalam bentuk kajian riset ini terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu dimulai dari tinjauan literatur mengenai kesehatan dan keselamatan kerja,

Hasil akhir yang dihasilkan dari penelitian ini adalah kitchen set modular dengan sistem knockdown yang dapat ditempatkan pada seluruh luasan dapur pada

Terjadi alih fungsi fasilitas parkir menjadi pasar kedua Masih banyak ditemukan pengunjung yang parkir jauh dari pasar, karena tidak dapat tempat parkir Pengunjung sulit

Dilakukan dengan cara menyandingkan program investasi pembangunan infrastruktur bidang cipta karya dari “baris” dengan program investasi pembangunan infrastruktur bidang bina

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel lingkungan fisik kelas dengan dukungan orang tua atau dapat diartikan

Penggunaan ANN dengan metode backpropagation memberikan kecepatan dan keakuratan tinggi pada proses pengenalan poligon walaupun memerlukan waktu yang relatif lama pada proses

Kesimpulan pengujian jaringan pada skenario satu adalah File Transfer pada infrastruktur jaringan manet dengan dua node dapat bekerja dengan baik tanpa