2020
LKIP
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT
Jl. Soekarno-Hatta No. 576 Bandung 42086 No. Telepon : 022-7562049
No. fax : 022-7562049
Email : admin.esdm@jabarprov.go.id Website : esdm.jabarprov.go.id
DAFTAR ISI
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 ii DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR GAMBAR ... iv
DAFTAR TABEL ... v
BAB I PENDAHULUAN ... I-1 1.1 Latar Belakang ... I-1 1.2 Tujuan ... I-1 1.3 Dasar Hukum ... I-1 1.4 Tugas Pokok dan Fungsi ... I-5 1.5 Isu Strategis ... I-8 1.6 Sistematika Penyajian ... I-9
BAB II PERENCANAAN KINERJA ... II-1 2.1 Rencana Strategis ... II-1 2.2 Perjanjian Kinerja ... II-13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... III-1 3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja ... III-1 3.2 Analisis dan Evaluasi Pencapaian Kinerja Sasaran
Stratejik... III-3 3.2.1 Sasaran Strategis Meningkatnya Penggunaan
Listrik yang Cukup... III-4 3.2.2 Sasaran Strategis Menurunnya Emisi Gas
Rumah Kaca Sektor Energi... III-11 3.2.3 Sasaran Strategis Meningkatnya Usaha
Pertambangan yang Tertib Administrasi dan Teknis...
III-17
DAFTAR ISI
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 iii Halaman 3.2.4 Sasaran Strategis Persentase Sumur Bor Yang
Meningkat Muka Air Tanahnya... III-32 3.3 Realisasi Anggaran dan Analisis Efisiensi ... III-81
BAB IV PENUTUP ... IV-1
DAFTAR ISI
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 iv DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral ... I-8 Gambar 3.1 Sistem Lakip & Pola Penetapan Indikator Kinerja... III-2 Gambar 3.2 Grafik Capaian Indikator Jumlah Konsumsi Listrik... III-6 Gambar 3.3 Kegiatan Pendukung Capaian Jumlah Konsumsi
Listrik Di Jawa Barat... III-10 Gambar 3.4 Grafik Capaian Indikator Tingkat Penurunan Emisi
Gas Rumah Kaca Sektor Energi...
III-16
Gambar 3.5 Kegiatan Pendukung Capaian Tingkat Emisi GRK Bidang Energi...
III-18
Gambar 3.6 Grafik Capaian Indikator Persentase Usaha
Pertambangan Yang Tertib Administrasi dan Teknis.. III-29 Gambar 3.7 Kegiatan Pendukung Capaian Persentase Usaha
Pertambangan Yang Tertib Teknis dan Administrasi.. III-31 Gambar 3.8 Grafik Capaian Indikator Persentase Sumur Bor Yang
Meningkat Muka Air Tanahnya... III-33 Gambar 3.9 Kegiatan Pendukung Capaian Persentase Sumur Bor
Yang Meningkat Muka Air Tanahnya...
III-35
DAFTAR ISI
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 v DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan... II-4 Tabel 2.2 Anggaran Kegiatan Tahun 2020... II-12 Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas ESDM Tahun 2019 ... II-13 Tabel 3.1 Skala Penilaian Capaian Kinerja Sasaran ... III-3 Tabel 3.2 Rekapitulasi Jumlah Konsumsi Listrik Di Jawa Barat
Tahun 2020... III-5 Tabel 3.3 Capaian Kinerja Indikator Jumlah Konsumsi Listrik... III-6 Tabel 3.4 Aksi Mitigasi Inti Bidang Energi Tahun 2019... III-12 Tabel 3.5 Aksi Mitigasi Pendukung Bidang Energi Tahun 2019... III-12 Tabel 3.6 Rekapitulasi Pencapaian Penurunan Emisi GRK Bidang
Energi Provinsi Jawa Barat Tahun 2010-2019... III-13 Tabel 3.7 Capaian Kinerja Indikator Tingkat Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca Sektor Energi... III-16 Tabel 3.8 Jumlah IUP yang Aktif Berproduksi Di Jawa Barat Tahun
2020... III-19 Tabel 3.9 Bobot Penilaian IUP... III-20 Tabel 3.10 Jumlah IUP Yang Memenuhi Kriteria Good Mining
Practice... III-20 Tabel 3.11 Jumlah IUP Yang Tidak Memenuhi Kriteria Good Mining
Practice... III-25 Tabel 3.12 Capaian Kinerja Indikator Persentase Usaha
Pertamangan Yang Tertib Administrasi dan Teknis... III-29 Tabel 3.13 Capaian Kinerja Indikator Persentase Sumur Bor Yang
Meningkat Muka Air Tanahnya... III-33 Tabel 3.14 Data Fluktuasi Muka Air Tanah S.D Bulan Desember
Tahun 2020...
III-36
Tabel 3.15 Jumlah Titik Sumur Bor Di Wilayah Cabang Dinas ESDM
Tahun 2020... III-80
DAFTAR ISI
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 vi Halaman Tabel 3.16 Rekapitulasi Capaian Indikator Dinas ESDM Tahun 2020.. III-80 Tabel 3.17 Rencana dan Realisasi Anggaran Sasaran Strategis... III-81 Tabel 3.18 Analisis Efesiensi Penggunaan Sumber Daya terhadap
Pencapaian Sasaran Strategis... III-82 Tabel 4.1 Rekapitulasi Capaian Strategis Dinas ESDM Tahun 2019.. IV-1
PENDAHULUAN
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan salah satu upaya untuk menciptakan Good Governance, dimana sistem pengelolaan pemerintahan harus didasarkan pada prinsip transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat sebagai Perangkat Daerah (PD) Pemerintah Provinsi berkewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja untuk disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan. Capaian akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah juga merupakan bagian dari Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah sebagaimana diatur dalam PP Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan Dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan LKIP adalah:
▪ Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan;
▪ Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang;
▪ Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang;
▪ Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
1.3. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 4 Juli 1950) jo.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
PENDAHULUAN
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-2 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4725);
6. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4746);
7. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4);
8. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4959);
9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
PENDAHULUAN
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-3 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 190);
11. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 147);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 52);
15. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis tentang Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);;
16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Ketenagalistrikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 Nomor 21 Seri E);
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat;
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Air Tanah (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 Nomor 1);
PENDAHULUAN
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-4 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 Nomor 2);
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Jawa Barat;
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Ketenagalistrikan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 Nomor 4);
22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawat Tahun 2018-2023;
23. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 79 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2010 Nomor 79 Seri E);
24. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
25. Peraturan Gubernur Nomor 57 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 45 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat;
26. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 62 Tahun 2017 tentang Tugas Pokok, Fungsi Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat;
27. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tugas Pokok, Fungsi Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat.
PENDAHULUAN
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-5 1.4. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 62 Tahun 2017 tentang Tugas Pokok, Fungsi Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang energi dan sumber daya mineral berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai fungsi:
▪ Perumusan dan penetapan kebijakan teknis energi dan sumber daya mineral;
▪ Penyelenggaraan urusan kesekretariatan, energi, ketenagalistrikan, pertambangan dan air tanah;
▪ Penyelenggaraan fasilitasi urusan energi dan sumber daya mineral meliputi energi, ketenagalistrikan, pertambangan dan air tanah;
▪ Penyelenggaraan koordinasi dan pembinaan Cabang Dinas dan UPTD.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut secara organisasi Dinas ESDM terdiri dari kesekretariatan, bidang, cabang dinas dan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas), sebagai berikut:
a) Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan pelaporan Dinas, pengkajian perencanaan dan pelaporan, pengelolaan keuangan dan aset, serta kepegawaian dan umum.
b) Bidang Energi
Bidang Energi mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang energi, meliputi pengembangan energi, pengusahaan energi, dan konservasi energi.
c) Bidang Ketenagalistrikan
Bidang Ketenagalistrikan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketenagalistrikan, meliputi pengembangan ketenagalistrikan, pengusahaan ketenagalistrikan, dan keteknikan ketenagalistrikan.
PENDAHULUAN
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-6 d) Bidang Pertambangan
Bidang Pertambangan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pertambangan, meliputi eksplorasi pertambangan, pengusahaan pertambangan, dan pengendalian pertambangan.
e) Bidang Air Tanah
Bidang Air Tanah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang air tanah, meliputi konservasi air tanah, pendayagunaan air tanah, dan pengendalian air tanah.
f) Cabang Dinas ESDM Wilayah I sampai dengan VII
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tugas Pokok, Fungsi Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan unsur pelaksana sebagian urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan daerah provinsi di wilayah kerjanya. Cabang Dinas ini terdiri dari tujuh wilayah kerja sebagai berikut :
a. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah I Cianjur meliputi Kabupaten Cianjur, Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi;
b. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah II Bogor meliputi Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok;
c. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah III Purwakarta meliputi Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kabupaten Karawang;
d. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah IV Bandung meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung Barat;
e. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah V Sumedang meliputi Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut;
PENDAHULUAN
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-7 f. Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah VI
Tasikmalaya meliputi Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran;
Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Wilayah VII Cirebon meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Indramayu.
Cabang Dinas ESDM mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral yang menjadi kewenangan daerah provinsi di wilayah kerjanya, meliputi energi dan ketenagalistrikan serta pertambangan dan air tanah, serta mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Cabang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral di Wilayah I s/d VII.
g) UPTD Laboratrium ESDM
UPTD Laboratorium Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat yang mempunyai menyelenggarakan sebagian tugas teknis operasional/tugas teknis penunjang di bidang Pengujian Energi dan Sumber Daya Mineral, meliputi pelayanan teknik pengujian, mutu dan pengembangan serta mengendalikan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTD Laboratorium Energi dan Sumber Daya Mineral.
PENDAHULUAN
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-8 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral
1.5 Isu Strategis
Isu strategis merupakan isu paling pokok yang tidak hanya berupa permasalahan namun juga bersifat aktual dan mendesak. Isu Strategis ini akan menjadi perhatian dalam pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral di Jawa Barat untuk lima tahun ke depandan tentunya mendukung penanganan isu strategis Provinsi Jawa Barat sebagaimana dirumuskan dalam RPJMD 2018-2023 dimana yang terkait dengan bidang energi dan sumberdaya mineral adalah sebagai berikut :
a. Kemiskinan, pengangguran dan masalah sosial. Sektor ESDM memiliki potensi penyerapan tenaga kerja yang besar untuk mengatasi permasalahan pengangguran dan kemiskinan.
b. Produktivitas dan daya saing ekonomi yang berkelanjutan. Ketersediaan energi dan pengembangan energi baru terbarukan dapat mendorong peningkatan daya saing ekonomi yang berkelanjutan terutama melalui peningkatan konsumsi listrik per kapita dan bauran energi baru terbarukan di Jawa Barat.
PENDAHULUAN
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-9 c. Pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sesuai daya dukung dan
daya tampung lingkungan. Tingginya pertumbuhan penduduk dan kegiatan investasi (industri dan jasa) di Jawa Barat mendorong meningkatnya alih fungsi lahan di Jawa Barat untuk permukiman dan pembangunan infrastruktur ekonomi. Perkembangan yang terjadi mendorong dilakukannya eksploitasi air tanah. Selain hal tersebut ketergantungan terhadap sumber energi fosil masih besar baik dari sektor industri, rumah tangga dan komersial.
Dengan memperhatikan permasalahan pelayanan Dinas ESDM terkait visi dan misi gubernur terpilih, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat, Renstra Kementrian ESDM, dan RPJMD Provinsi Jawa Barat, maka dapat ditentukan isu strategis sebagai berikut:
1. Diversifikasi energi melalui peningkatan pemanfaataan 2. Efisiensi dan konservasi energi
3. Penyediaan tenaga listrik
4. Keamanan dan kehandalan instalasi tenaga listrik 5. Pendayagunaan dan konservasi air tanah
6. Usaha Pertambangan yang tertib administrasi dan teknis
1.6 Sistematika Penyajian
Substansi yang tercakup di dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat ini disusun berdasarkan lampiran II Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.
PENDAHULUAN
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 I-10 BAB II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2020.
BAB III Akuntabilitas Kinerja
Dalam bab ini diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi Dinas ESDM, dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja serta realisasi anggaran yang digunakan.
BAB IV Penutup
Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan umum atas capaian kinerja Dinas ESDM serta langkah di masa mendatang untuk yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja.
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-1 BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis a. Visi dan Misi
Visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat 2018-2023 merupakan penjabaran dari visi gubernur dan wakil gubernur terpilih serta menjadi dasar perumusan prioritas pembangunan Provinsi Jawa Barat. Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat periode 2018-2023 menjadi arah bagi pembangunan sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang.
Berbagai kebijakan pembangunan jangka menengah Jawa Barat sampai dengan Tahun 2023 difokuskan untuk mewujudkan visi. Adapun visi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat 2018-2023, adalah:
Pernyataan visi Provinsi Jawa Barat 2018-2023 memiliki makna sebagai berikut:
Jabar Juara Lahir Batin: pembangunan Jawa Barat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat baik lahir maupun batin.
Inovasi: pembangunan yang dilaksanakan di berbagai sektor dan wilayah didukung dengan inovasi yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan publik, kualitas hidup, dan pembangunan berkelanjutan.
Kolaborasi: perwujudan visi dilakukan dengan kolaborasi antartingkatan pemerintahan, antarwilayah, dan antarpelaku pembangunan untuk memanfaatkan potensi dan peluang serta menjawab permasalahan dan tantangan pembangunan.
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-2 Dalam mewujudkan visi pembangunan jangka menengah, maka ditetapkan beberapa misi pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat 2018-2023, yaitu:
1. Membentuk Manusia Pancasila Yang Bertaqwa Melalui Peningkatan Peran Masjid dan Tempat Ibadah Sebagai Pusat Peradaban.
2. Melahirkan Manusia yang Berbudaya, Berkualitas, Bahagia dan Produktif Melalui Peningkatan Pelayanan Publik yang Inovatif.
3. Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah.
4. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Usaha Ekonomi Umat yang Sejahtera Dan Adil Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital dan Kolaborasi dengan Pusat-Pusat Inovasi Serta Pelaku Pembangunan.
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif dan Kepemimpinan yang Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Untuk mencapai misi kepala daerah dan wakil kepala daerah Provinsi Jawa Barat yang berkaitan dengan urusan pemerintahan energi dan sumber daya mineral yakni misi ke-3 ‘Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah’ maka dibentuk salah satu program unggulan terkait urusan ESDM yakni Program Unggulan ke-6 yakni Infrastruktur konektivitas wilayah dengan Program Juara “Energi Juara”. Program Energi Juara merupakan peningkatan infrastruktur energi yang dilaksanakan melalui:
1) Pengembangan penerapan energi baru dan terbarukan dan diversifikasi energi, yaitu dengan memberikan kemudahan dalam berinvestasi, dukungan regulasi, bantuan pembangunan pembangkit listrik dan pembentukan road map EBT;
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-3 2) Program Caang Baranang, yaitu dengan mendorong penerangan jalan umum di Jawa Barat menyala 100% menggunakan lampu hemat energi; dan
3) Program Elektrifikasi 100%, yaitu bekerja sama dengan PLN dalam membangun jaringan listrik ke pelosok hingga rasio elektrifikasi dapat mencapai 100%.
b. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi.
Tujuan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai hasil akhir yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 sampai dengan 5 tahun kedepan (Tahun 2018 - 2023) adalah sebagai berikut:
1) Terwujudnya Peningkatan Penggunaan Listrik yang cukup; dengan sasaran Meningkatnya Penggunaan Listrik yang cukup
2) Terwujudnya Konservasi Air Tanah; dengan sasaran Terwujudnya Konservasi Air Tanah
3) Terwujudnya Good Mining Practice; dengan sasaran Meningkatnya Usaha Pertambangan yang tertib administrasi dan teknis
4) Terwujudnya penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi; dengan sasaran Menurunnya emisi gas rumah kaca sektor energi
c. Strategi dan Kebijakan
Dalam suatu konstruksi perencanaan yang baik, harus dapat dilihat keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan saran, hingga strategi serta kebijakan yang ditetapkan oleh suatu organisasi. Dalam tabel 2.1 berikut ini dapat dilihat hubungan antara setiap level perencanaan di Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat dari setiap misi yang pada intinya keseluruhan dari uraian-uraian tersebut merupakan suatu elemen yang saling mendukung dalam upaya mewujudkan visi ““Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi””.
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-4 Tabel 2.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
VISI : Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi
MISI III : Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1. Terwujudnya penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi
Menurunnya emisi gas rumah kaca sektor energi
1. Meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas survei potensi energi air, bio energy, surya, angin, arus, gelombang, beda suhu laut dan EBT lainnya
2. Meningkatkan EBT dalam bauran energi 3. Membangun &
mengembangkan pasokan &
pemanfaatan EBT berbasis potensi setempat
4. Menyusun FS & DED pada daerah dengan potensi EBT skala tertentu;
5. Memperluas wilayah konversi BBM ke listrik, gas alam dan bio energy pada sektor rumah tangga 6. Menyusun kebijakan &
skema terhadap kewajiban
pemanfaatan
sejumlah EBT
dikaitkan dengan bangunan,
keberadaan
infrastruktur energi tertentu;
7. Mendorong pembangunan digester biogas dan PLTS kawasan urban dan perkotaan 2. Meningkatkan
konservasi energi
1. Menyusun Peraturan Daerah dalam rangka
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-5 VISI : Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi
MISI III : Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
dan konservasi sumber daya energi
menerapkan secara konsisten Konservasi Energi, termassuk kedalamnya dalam rangka substitusi BBM ke BBG dan atau listrik di berbagai sektor 2. Melakukan
Pengaturan
pemakaian energi efisien & ramah lingkungan pada kawasan pengguna energi terintegrasi 3. Melakukan gerakan
Konservasi Energi secara masif pada seluruh sektor pengguna
4. Melaksanakan program audit dan manajemen energi;
Melakukan sosialisasi dan edukasi hemat energi melalui media elektronik & sosial guna meningkatkan kesadaran
masyarakat 2.
Terwujudnya Peningkatan Penggunaan Listrik yang cukup
Meningkatnya Penggunaan Listrik yang cukup
1. Meningkatkan akses elektrifikasi dan daya untuk menunjang produktivitas masyarakat
1. Melakukan
sinkronisasi data TNP2K
2. Mengoptimalkan mekanisme
pengaduan Subsisdi Listrik Tepat Sasaran (SLTS)
3. Memberikan bantuan listrik bagi masyarakat miskin dan tidak mampu
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-6 VISI : Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi
MISI III : Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
4. Melakukan pemetaan Masyarakat Berlistrik 5. Memberikan fasilitasi
peningkatan daya listrik bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas
6. Memberikan fasilitasi pelaksanaan CSR Bidang
Ketenagalistrikan 7. Melakukan
inventarisasi data ketenagalistrikan 8. Melakukan
pengembangan sistem informasi ketenagalistrikan secara berkelanjutan 2. Melakukan
Penataan pengusahaan ketenagalistrikan
1. Melakukan
pemenuhan kewajiban perizinan usaha penyediaan dan usaha jasa penunjang ketenagalistrikan 2. Melaksanakan
pemenuhan pelaporan
usaha bidang
ketenagalistrikan 3. Memberikan fasiltasi
penyelenggaraan rencana usaha ketenagalistrikan 4. Memenuhi tingkat
mutu pelayanan pada wilayah usaha penyediaan
ketenagalistrikan 5. Melaksanakan
pembinaan dan pengawasan
penyediaan tenaga
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-7 VISI : Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi
MISI III : Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
listrik pada bangunan dalam kawasan terbatas
6. Melaksanakan sinergitas dan kolaborasi dengan stakeholder terkait dalam mendorong peningkatan konsumsi listrik.
3. Meningkatkan keamanan ketenagalistrikan melalui SLO dan tenaga teknik bersertifikat
1. Inventarisasi dan pemetaan infrastruktur instalasi tenaga listrik 2. Meningkatkan jumlah
instalasi tenaga listrik tersertifikasi laik operasi 3. Melakukan sosialisasi, pembinaan dan pengawasan instalasi tenaga listrik
4. Meningkatkan jumlah tenaga teknik ketenagalistrikan bersertifikat 5. Meningkatkan
pemenuhan
kompetensi dan jumlah inspektur
ketenagalistrikan 3. Terwujudnya
Konservasi Air Tanah
Terwujudnya Konservasi Air Tanah
1. Melakukan penataan perizinan air tanah dan dukungan data penetapan NPA oleh Gubernur
1. Melakukan pembinaan terhadap pemegang Izin air tanah yang dikeluarkan oleh gubernur
2. Melakukan Penertiban pengambil air tanah tanpa izin melalui kerjasama dengan instansi yang berwenang
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-8 VISI : Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi
MISI III : Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
3. Melaksanakan
pemberian izin pengambilan air tanah berdasarkan potensi dan kuota
4. Menerbitkan IPAT secara selektif
5. Melakukan uji petik data NPA
2. Melakukan pemantauan muka air tanah secara real time
1. Membangun sumur pantau pada lokasi yang menjadi aset pemprov
2. Mendorong pihak
swasta untuk
membangun sumur pantau
3. Mengoperasikan sistem pemantauan air tanah secara real time 4. Menjaga keberlanjutan
sumur pantau eksisting 5. Mengembangkan
sistem aplikasi berbasis web/mobile untuk memudahkan aparatur maupun masyarakat memperoleh informasi air tanah
3. Optimalisasi pengimbuhan air tanah
1. Membangun sumur imbuhan pada lokasi yang menjadi aset pemprov
2. Mendorong pihak
swasta untuk
membangun sumur imbuhan
3. Menjaga keberlanjutan sumur imbuhan eksisting
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-9 VISI : Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi
MISI III : Mempercepat Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Berbasis Lingkungan dan Tata Ruang yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan Konektivitas Wilayah dan Penataan Daerah
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
4. Membangun sistem basis data air tanah di Jawa Barat
4. Terwujudnya Good Mining Practice
Meningkatnya persentase usaha pertambangan yang tertib administrasi dan teknis
1. Meningkatkan pengelolaan pengusahaan sumber daya pertambangan
1. Melakukan penilaian teknis terhadap kegiatan usaha pertambangan 2. Melakukan pemberian
Pertimbangan Teknis terhadap pemohon
izin usaha
pertambangan 3. Memberikan sanksi
terhadap pelanggaran teknis pertambangan 2. Melaksanakan
Pembinaan Teknis Terhadap Pelaku Usaha Pertambangan
1. Meningkatkan kapasitas Kepala Teknik Tambang 2. Melakukan Sosialisasi
kebijakan Peraturan
Hukum Bidang
Pertambangan 3. Melaksanakan
Bimbingan Teknis Kepala Teknis Tambang
3. Inventarisasi Data dan Pengembangan Usaha
Pertambangan
1. Melakukan
pemutakhiran data potensi pertambangan dan kebutuhan pembangunan 2. Melaksanakan
rekonsiliasi data pendapatan dan pajak bidang pertambangan 3. Menetapkan harga
patokan mineral bukan logam dan batuan
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-10 VISI: Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi
Misi V : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Inovatif dan Kepemimpinan Yang Kolaboratif Antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
5. Terwujudnya
Pemenuhan Dukungan Manajemen
Perkantoran
Terpenuhinya dukungan manajemen perkantoran
1. Meningkatkan tingkat keikutsertaan aparatur dalam diklat/bimbingan teknis
1. Meningkatkan penyertaan aparatur dalam diklat struktural 2. Meningkatkan
penyertaan aparatur dalam pelatihan teknis
2. Meningkatkan kualitas Sistem Pelayanan Perencanaan dan Pelaporan Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral
1. Meningkatkan kesesuaian pelaporan kinerja dan keuangan Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral 2. Meningkatkan akurasi,
kecepatan dan kecermatan dalam pengelolaan dan pelaporan keuangan Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral 3. Meningkatkan
kesesuaian
Perencanaan Daerah dan Perencanaan Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral 4. Meningkatkan
ketersediaan data dan informasi pada Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral 3. Menyediakan
sarana dan prasarana untuk membantu pelaksanaan tugas aparatur
1. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana aparatur
2. Melakukan
pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur 3. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendukung untuk membantu operasional Dinas
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-11 d. Program
Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dirumuskan, untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai tugas dan fungsi Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Seperti telah dijelaskan dalam bagian mengenai strategi dan kebijakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, maka Program yang akan dilaksanakan dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2018 – 2023 antara lain adalah :
1. Program Pengembangan Ketenagalistrikan;
2. Program Ketenagalistrikan Wilayah I s/d VII;
3. Program Pengembangan dan Konservasi Energi;
4. Program Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Wilayah I s/d VII;
5. Program Pelayanan dan Pengembangan Laboratorium ESDM Bidang Energi;
6. Program Pertambangan;
7. Program Pertambangan Wilayah I s/d VII;
8. Program Pelayanan dan Pengembangan Laboratorium ESDM Bidang Pertambangan;
9. Program Air Tanah;
10. Program Air Tanah Wilayah I s/d VII;
11. Program Pelayanan dan Pengembangan Laboratorium ESDM Bidang Air Tanah;
12. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Cabang Dinas ESDM Wilayah I s/d VII, dan UPTD Laboratorium ESDM;
13. Program Dukungan Manajemen Perkantoran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral, Cabang Dinas Wilayah I s/d VII, dan UPTD Laboratorium ESDM.
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-12 e. Anggaran Kegiatan
Berikut ini merupakan rekapitulasi anggaran berdasarkan Program kegiatan yang ada di Dinas Energi dan Sumber daya Mineral Provinsi Jawa Barat Tahun 2020.
Tabel 2.2 Anggaran Kegiatan Tahun 2020 No Unit Kerja Jumlah
Kegiatan Pagu (Rp) 1 Sekretariat 10 7.414.604.017,00 2 Bidang Air Tanah 4 551.411.721,00 3 Bidang Pertambangan 6 827.848.730,00 4 Bidang Energi 6 458.691.484,00 5 Bidang
Ketenagalistrikan
9
1.653.515.428,00 6 Cabang Dinas ESDM
Wilayah I Cianjur
11 2.943.379.564,00
7 Cabang Dinas ESDM Wilayah II Bogor
12 1.654.665.900,00
8 Cabang Dinas ESDM Wilayah III Purwakarta
12 1.337.127.011,00
9 Cabang Dinas ESDM Wilayah IV Bandung
11 1.558.276.753,00
10 Cabang Dinas ESDM Wilayah V Sumedang
12 1.225.503.139,00
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-13 No Unit Kerja Jumlah
Kegiatan Pagu (Rp) 11 Cabang Dinas ESDM
Wilayah VI Tasikmalaya
12 1.251.738.282,00
12 Cabang Dinas ESDM Wilayah VII Cirebon
12 1.360.804.039,00
13 UPTD Laboratorium 10 2.066.547.348,00 DINAS ESDM 127 24.304.113.416,00
2.2 Perjanjian Kinerja
Indikator kinerja yang hendak diukur dalam dokumen ini didasarkan atas dokumen perjanjian kinerja yang telah disepakati oleh Gubernur Jawa Barat dengan Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat sebagai berikut:
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Dinas ESDM Tahun 2020
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program APBD
1 2 3 4 5
1. Meningkatnya
penggunaan listrik yang cukup
Jumlah konsumsi listrik di
Jawa Barat (GWh) 49.315
1. Program Pengembangan Ketenagalistrikan;
2. Program
Ketenagalistrikan Wilayah I s/d VII;
2. Menurunnya emisi gas rumah kaca sektor energi
Tingkat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Energi (terhadap BAU 2030) (%)
1,84
1. Program Pengembangan dan Konservasi Energi;
2. Program Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan Wilayah I s/d VII;
3. Program Pelayanan dan Pengembangan Laboratorium ESDM Bidang Energi
3.
Meningkatnya usaha pertambangan yang tertib administrasi dan teknis
Persentase Usaha Pertambangan yang tertib administrasi dan teknis (%)
45
1. Program Pertambangan 2. Program Pertambangan
Wilayah I s/d VII;
3. Program Pelayanan dan Pengembangan
PERENCANAAN KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 II-14 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program APBD
1 2 3 4 5
Laboratorium ESDM Bidang Pertambangan
4. Terwujudnya konservasi air tanah
Persentase Sumur Bor yang meningkat muka air
tanahnya (%) 2
1. Program Air Tanah;
2. Program Air Tanah Wilayah I s/d VII;
3. Program Pelayanan dan Pengembangan Laboratorium ESDM Bidang Air Tanah
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-1 BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Pemerintah Provinsi Jawa Barat selaku pengemban amanah masyarakat Jawa Barat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Provinsi Jawa Barat yang dibuat sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian kinerja sasaran sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawat Tahun 2018-2023.
3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja
Kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral diukur berdasarkan tingkat pencapaian kinerja sasaran yang dilakukan melalui media perjanjian kinerja yang kemudian dibandingkan dengan realisasinya. Pencapaian kinerja sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi dan analisis kinerja untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dan sebab-sebab tercapai dan tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Indikator kinerja merupakan unsur utama akuntabilitas kinerja. Indikator kinerja juga adalah ukuran keberhasilan pencapaian suatu sasaran, dan tujuan stratejik atau bahkan visi organisasi. Indikator ini bersifat kuantitatif atau kualitatif apabila tidak memungkinkan bersifat kuantitatif.
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-2
VISI
MISI (MISSION)
TUJUAN (GOAL)
SASARAN (OBJECTIVES)
STRATEGY
SISTEM INFORMASI (PENGUMPULAN
DATA)
INDIKATOR KINERJA
HASIL
AKTIVITAS
Gambar 3.1 Sistem Lakip dan Pola Penetapan Indikator Kinerja
Pencapaian kinerja dalam prosentase dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :
A. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus :
B. Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus :
Dari hasil pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi dan analisis kinerja untuk mengetahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral dan sebab-sebab tercapai dan tidak tercapainya kinerja yang diharapkan. Selanjutnya untuk
Presentase Pencapaian
Rencana tingkat capaian = x100%
rencana realisasi
Presentase Pencapaian
Rencana tingkat capaian = ( ) 100%
rencana x
rencana realisasi
rencana− −
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-3 mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran diberlakukan penggunaan makna dari nilai yang diperoleh sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Penilaian Capaian Kinerja Sasaran
Prosentase Kategori Keterangan
> 90% AA Sangat Memuaskan
80% <= 90% A Memuaskan
70% <= 80% BB Sangat Baik
60% <= 70% B Baik
50% <= 60% CC Cukup
30% <= 50% C Kurang
0% <= 30% D Sangat Kurang
Sumber: Permenpan RB No. 12 Tahun 2015 Tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
3.2 Analisis dan Evaluasi Pencapaian Kinerja Sasaran Stratejik
Di dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2020 antara Kepala Dinas ESDM dengan Gubernur Jawa Barat terdapat 4 (empat) sasaran strategis dengan 4 (empat) indikator kinerja yang didukung oleh 127 (seratus dua puluh tujuh) kegiatan pembangunan. Dalam sub-bab ini akan dibahas capaian dari setiap sasaran strategis tersebut dibandingkan dengan target yang merupakan akhir dari periode RPJMD Provinsi Jawa Barat 2018-2023 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawat Tahun 2018-2023. Selanjutnya dilakukan pembahasan terkait kendala yang dihadapi serta alternatif solusi yang telah diupayakan untuk mencapai target yang telah ditetapkan.
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-4 3.2.1 Sasaran Strategis Meningkatnya Penggunaan Listrik yang Cukup
Indikator Sasaran: Jumlah Konsumsi Listrik Di Jawa Barat (49.315 Gwh)
Indikator jumlah konsumsi listrik menunjukkan besarnya tingkat pemanfaatan tenaga listrik yang bersumber dari PLN dan Non-PLN. Tenaga listrik yang bersumber dari PLN meliputi pemanfaatan energi listrik PLN dari pelanggan PLN sektor industri, residensial (rumah tangga), bisnis dan publik dimana kebutuhan data diperoleh dari PLN Distribusi Jawa Barat.
Sedangkan data pemanfaatan energi listrik non-PLN diperloleh dari pemegang IUPTL, IO dan SKT. Konsumsi Listrik pelanggan Non-PLN yang bernilai signifikan adalah konsumsi listrik kawasan industri atau kawasan lainnya yang menjadi pemegang wilayah usaha dan konsumsi listrik industri besar dari pembangkit sendiri yang dioperasikan.
Berdasasarkan hasil rekapitulasi jumlah pemanfaatan tenaga listrik melalui Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum dan Izin Operasi Sifat Penggunaan Utama diperoleh bahwa Jumlah Konsumsi Listrik Di Jawa Barat Pada Tahun 2020 adalah sebesar 57.257 GWh. sektor penghasil konsumsi listrik terbesar adalah PT.PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat dengan jumlah produksi listrik sebesar 49,882 GWh.
Jumlah Konsumsi Listrik = Jumlah Pemanfaatan tenaga listrik PLN + Non-PLN
Keterangan:
PLN = Pemanfaatan energi listrik PLN dari pelanggan PLN sektor industri, residensial, bisnis dan publik, data diperoleh dari PLN Distribusi Jawa Barat
Non PLN = Pemanfaatan energi listrik dari pemegang IUPTL, IO,
SKT
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-5 Kemudian terbesar kedua adalah PT. Cikarang Listrindo, Tbk dengan penjualan listrik sebesar 3,798 GWh, serta PT. Dian Swastatika Sentosa- Unit Karawang 2 dengan produksi listrik sebesar 0,411 Gwh.
Tabel 3.2 Rekapitulasi Jumlah Konsumsi Listrik Di Jawa Barat Tahun 2020
No Badan Usaha Produksi/Penjualan
Listrik (kWh) A. Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum
54.372.181.497
1 PT. PLN (Persero) UID Jawa Barat 49.882.909.643 2 PT. Dian Swastatika Sentosa-Unit Karawang 2 411.500.054 3 PT. Dian Swastatika Sentosa-Unit Karawang 1 143.353.730 4 PT. Cikarang Listrindo, Tbk 3.798.081.202 5 PT. Green Power South East Asia 44.628.620
6 PT. Bekasi Power 91.708.248
B. Izin Operasi Sifat Penggunaan Utama
2.884.472.564
Jumlah Konsumsi listrik (kWh) 57.256.654.061
Jumlah penduduk (Versi BPS) 49.935.858
konsumsi listrik/kapita 1.146,60
Sumber: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, 2020
Berdasarkan target Perubahan Rencana Strategis Tahun 2018-2023 dan Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan yakni Jumlah Konsumsi Listrik Sebesar 57.257 GWh di Tahun 2020, maka Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melampaui target dengan realisasi sebesar 49.315 GWh atau tercapai sebesar 116,10%. Namun jika ditinjau dari target akhir Renstra Perubahan Tahun 2018-2023 dimana pada Tahun 2023 ditargetkan konsumsi listrik sebesar 56.869 GWh, capaian di tahun 2020 sudah melebihi target tersebut.
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-6 Tabel 3.3 Capaian Kinerja Indikator Jumlah Konsumsi Listrik Tahun 2018
(kondisi awal)
2019 2020 2021 2022 2023
Target Renstra
54.555 GWh 58.367
GWh 64.475
GWh 69.096
GWh 73.409
GWh 77.428 GWh Target
Perubahan Renstra
54.555 GWh 58.367
GWh 49.315
GWh 51.169
GWh 54.169
GWh 56.869
GWh Realisasi 54.555 GWh 63.381
GWh 57.257
GWh - - -
Capaian Kinerja
100% 108,59% 116,10% - - -
Gambar 3.2 Grafik Capaian Indikator Jumlah Konsumsi Listrik
Perhitungan Capaian Kinerja = (57.257 GWh) x 100% = 116,60 %
49.315 GWh
54.555
64.475 69.096 73.409 77.428 54.555
58.367
49.315 51.169 54.169 56.869 63.381
57.257
- 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 90.000
2018 (Kondisi
Awal)
2019 2020 2021 2022 2023
Jumlah konsumsi Listrik (GWh)
Tahun
Target Renstra Target Perubahan Renstra Realisasi
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-7
▪ Analisis
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi jumlah konsumsi listrik di Jawa Barat dari tahun 2019 ke tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 9,66%. Hal tersebut tidak terlepas dari berbagai hal sebagai berikut:
1. Penggunaan listrik PLN maupun Non PLN mengalami penurunan
sebagai dampak dari pandemi COVID 19.
2.
Sektor yang terdampak terbesar adalah sektor industri dimana sektor tersebut menyumbang hampir 90% dari total pengguna listrik di Jawa Barat.
3.
Terdapat Penyesuaian target konsumsi listrik perkapita mulai tahun 2020 menjadi 995 kWh/Kapita dengan asumsi penurunan konsumsi listrik non-PLN sebesar 70%.
▪ Permasalahan
Adapun permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target jumlah konsumsi listrik di Jawa Barat antara lain ialah:
1. Adanya penurunan penggunaan listrik khususnya pada sektor industri akibat pandemi sehingga perlu dilakukan perubahan target konsumsi listrik di Jawa Barat.
2. Belum semua pelanggan listrik non PLN menyampaikan laporan hasil penggunaan listriknya pada tahun 2020.
3. Pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian oleh Lembaga Inspeksi Teknik terbatasi oleh kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar.
4. Masih kurangnya kesadaran para pemilik instalasi tenaga listrik untuk melakukan proses sertifikasi laik operasi.
5. Adanya dualisme penyelenggaraan sertifikasi instalasi pembangkit tenaga listrik dengan sektor ketenagakerjaan dan sektor minyak dan gas.
6. Perubahan kewenangan provinsi pada Undang-undang 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja sehingga diberlakukannua pemberhentian sementara untuk SLO dan Perizinan pada tanggal 12 November
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-8 2020, hingga adanya peraturan pelaksanaan serta arahan lebih lanjut.
7. Belum tersedianya Peraturan dari Pemerintah Pusat/Kementerian ESDM sebagai NSPK bagi Pemerintah Daerah untuk menetapkan tingkat mutu pelayanan bagi pemegang IUPTL di Jawa Barat;
8. Masih terdapat masyarakat miskin dan tidak mampu yang kondisinya layak untuk mendapatkan bantuan subsidi listrik namun belum masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
9.
Terbatasnya sumber daya manusia (SDM) sektor ketenagalistrikan khususnya inspektur ketenagalistrikan sebagai pelaksana pembinaan, pengawasan dan pengendalian usaha ketenagalistrikan.
10.
Belum adanya NSP dari Pemerintah Pusat/Kementerian ESDM terkait penetapan konsumsi listrik per kapita sebagai indikator pembangunan daerah, sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Barat belum memiliki referensi dalam pelaksanaan Perhitungan Konsumsi Perkapita.
11.
Sektor terkait sebagai driver factor maupun sebagai pendukung peningkatan konsumsi listrik per kapita belum memiliki pemahaman yang baik mengenai kepentingan perhitungan konsumsi listrik per kapita.
▪ Solusi
Adapun solusi yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan- permasalahan tersebut antara lain ialah:
1. Perlunya stimulus kebijakan untuk pemulihan ekonomi di Jawa barat khususnya sektor industri sehingga jumlah konsumsi listrik dapat meningkat kembali
2. Perlunya pembinaan dan pengawasan serta sosialisasi tentang pentingnya Keselamatan Ketenagalisrikan dengan sertifikasi instalasi kepada para pelaku usaha maupun ke pemilik instalasi.
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-9 3. Diperlukan penyusunan kembali pedoman teknis untuk bidang dan
sub bidang lain sehingga pelaksanaan sertifikasi laik operasi dan registrasi di Jawa Barat dapat berjalan optimal.
4. Koordinasi dan kolaborasi yang lebih intensif dengan Pemerintah Pusat, Pelaku Usaha, konsumen tenaga listrik di wilayah usaha dan stakeholders terkait lainnya untuk dapat menyusun tingkat mutu pelayanan pemegang IUPTL yang dapat diaplikasikan dengan baik dan optimal.
5. Perlu dilakukan inventarisasi secara masif dan menyeluruh terhadap masyarakat miskin dan tidak mampu yang belum berlistrik dengan strategi khusus dan spesifik, dengan melibatkan berbagai pihak untuk melakukan kolaborasi program/kegiatan.
6. Peningkatan SDM sektor ketenagalistrikan melalui diklat dan pelatihan, serta penambahan personil Inspektur Ketenagalistrikan.
7. Koordinasi dan kolaborasi yang lebih intensif dengan Pemerintah Pusat maupun daerah serta stakeholders terkait lainnya dalam merumuskan penetapan konsumsi listrik per kapita di Jawa Barat.
8. Melakukan studi dan mempelajari sistem manajemen peningkatan konsumsi listrik per kapita di negara-negara dengan konsumsi listrik per kapita tinggi.
9. Melakukan sosialisasi yang instensif dan menyeluruh kepada stakeholers terkait mengenai konsumsi listrik per kapita.
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-10 Gambar 3.3 Kegiatan Pendukung Capaian Jumlah Konsumsi Listrik
Di Jawa Barat
Pemasangan Anjungan Penukaran Baterai untuk Kendaraan Motor Listrik
Uji Laik Operasi SLO Pembangkit Tenaga Listrik di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat
Perjanjian Kerja Sama pembangunan dan pemasangan instalasi rumah bagi masyarakat miskin dan tidak mampu melalui Program CSR Jabar Caang Tahun 2020
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-11 3.2.2 Sasaran Strategis Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Energi
• Indikator Sasaran : Tingkat Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Energi (Terhadap Bau 2030) (1,84%)
Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menurunkan emisi gas rumah kaca di Indonesia dinyatakan melalui Peraturan Gubernur Nomor 56 Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK) Provinsi Jawa Barat yang telah ditetapkan pada tanggal 2 November 2012. RAD-GRK pada intinya berisi upaya-upaya penurunan emisi GRK yang bersifat multi sektor dengan mempertimbangkan karakteristik, potensi dan kewenangan daerah, serta terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah. Kegiatan-kegiatan aksi mitigasi yang tercakup dalam RAD-GRK harus sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten-Kota (RTRWP/K).
Emisi gas rumah kaca dari sektor energi yang menjadi lingkup RAD GRK adalah dari emisi dari pembangkit dan penggunaan energi, serta emisi dari transportasi. Proyeksi kebutuhan energi Jawa Barat untuk perhitungan emisi dari bidang energi diadopsi dari Perencanaan Energi Daerah yang dikeluarkan oleh PUSDATIM Kementerian ESDM, 2008 yang menganalisis kebutuhan energi di Jawa Barat sampai dengan Tahun 2030.
Adanya pandemi COVID-19 pada tahun 2020 berdampak kepada tidak adanya pembangunan infrastruktur Energi Baru Terbarukan melalui APBD sehingga tidak adanya penurunan emisi gas rumah kaca yang dilaporkan. Adapun capaian persentase pengurangan emisi gas rumah kaca sektor energi yang dilaporkan pada tahun 2020 masih mengacu kepada Laporan Pemantauan, Evaluasi, Dan Pelaporan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jawa Barat Tahun 2019, dimana aksi-aksi mitigasi di bidang energi yang dijalankan oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat antara lain:
A. Pengembangan Energi Baru dan Terbaharukan
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-12 Pengembangan energi baru dan terbaharukan Off Grid merupakan pengadaan pembangkit energi rendah emisi namun energi listrik yang dihasilkannya tidak didistribusikan melalui sistem interkoneksi PLN. Aksi mitigasi Pengembangan Emisi Baru dan Terbaharukan yang dilaksanakan pada tahun 2019 berupa Revitalisasi Instalasi Energi Terbarukan Skala Kecil berupa PLTMH Off Grid dan Pembangunan PLTS Roof-Top pada Bangunan di Sektor Publik.
1. PLTMH Off Grid : Kabupaten Cianjur, Cipaleuh (17,6 KW) dan Kabupaten Bandung Barat, Tangsijaya (18,7 KW).
2. PLTS Off Grid : Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan, Cabang Dinas ESDM Tasikmalaya, Cabang Dinas ESDM Cianjur, Cabang Dinas ESDM Purwakarta (5 x 30 KWp).
B. Substitusi Bahan Bakar Fosil ke Biogas
Aksi mitigasi dari substitusi bahan bakar merupakan aksi mitigasi yang bertujuan untuk mengurangi permintaan bahan bakar fosil dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan. Aksi mitigasi ini dilaksanakan pada tahun 2019 sebanyak 150 unit biogas di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Bandung (Pangalengan).
Tabel 3.4 Aksi Mitigasi Inti Bidang Energi Tahun 2019
No Aksi Mitigasi Kegiatan Inti Quantity Lokasi
A Pengembangan Energi Baru dan Terbaharukan 1 PLTMH Off Grid Revitalisasi
Instalasi Energi Terbarukan Skala Kecil
36,3 KW Kabupaten Cianjur, Cipaleuh (17,6 KW) dan Kabupaten Bandung Barat, Tangsijaya (18,7 KW) 2 PLTS Off Grid Pembangunan
PLTS Roof-Top pada Bangunan di Sektor Publik
150 KWp Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan, Cabang Dinas ESDM Tasikmalaya, Cabang Dinas ESDM Cianjur, Cabang Dinas ESDM Purwakarta (5 x 30 KWp)
B Substitusi Bahan Bakar Fosil ke Biogas
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-13 1 Substitusi Bahan
Bakar Fosil ke Biogas
Pembangunan Instalasi Biogas Untuk Rumah Tangga
150 Unit biogas
Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Bandung (Pangalengan) Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, 2019
Adapun kegiatan pendukung Aksi Mitigasi Bidang Energi yang dilaksanakan tahun 2019 disajikan pada tabel 3.5. Dapat dilihat bahwa terdapat 4 kegiatan pendukung yang dilaksanakan pada tahun 2019.
Tabel 3.5 Aksi Mitigasi Pendukung Bidang Energi Tahun 2019
No Kegiatan Lokasi Jumlah
1 Perencanaan Pembangunan Instalasi Biogas pada Lingkungan Pesantren di Jawa Barat
Jawa Barat 1 Dokumen
2 Sosialisasi RUED-P, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
Kota Bandung 3 Kegiatan (70 peserta) 3 Bimbingan Teknis Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi
Kota Bandung 2 Kegiatan (50 peserta) 4 Sosialisasi Pelayanan Perizinan,
Pendaftaran dan Penandaan Kapal Perikanan (Substitusi Bahan Bakar ke BBG untuk Kapal Ikan)
Pantura dan Pansela
50 Perahu Nelayan
Sumber : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, 2019
Jumlah kegiatan inti penurunan emisi pada bidang energi pada Tahun 2019 terdiri dari 3 (tiga) kegiatan inti dan 4 (empat) kegiatan pendukung.
Anggaran kegiatan pada Tahun 2019 sebesar Rp 10.602.500.112 untuk kegiatan inti yang berasal dari APBD-P, sedangkan anggaran untuk kegiatan pendukung sebesar Rp 737.397.748 yang berasal dari APBD-P.
Rata-rata capaian penurunan emisi per tahun pada Tahun 2010-2019 sudah memenuhi penurunan emisi yang ditargetkan pada tahun tersebut.
Capaian penurunan emisi pada Tahun 2019 sebesar 539,57 ton eCO2 dan secara akumulatif tahun 2019 sebesar 1.013.017,32 ton eCO2. Apabila dibandingkan terhadap BaU 2020, maka pencapaian penurunan emisi akumulatif tahun 2019 telah mencapai prosentasi capaian sebesar 3,81%
AKUNTABILITAS KINERJA
LKIP DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2020 III-14 dari target sebesar 3,37 %, begitu pula capaian penurunan emisi akumulatif terhadap BaU 2030 telah mencapai prosentase capaian sebesar 1,84%
dari target sebesar 1,63% sebagaimana ditunjukkan pada tabel 3.6.