• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR KERJASAMA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) Disusun Oleh : Tim Penjaminan Mutu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "STANDAR KERJASAMA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) Disusun Oleh : Tim Penjaminan Mutu"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR KERJASAMA

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI)

Disusun Oleh : Tim Penjaminan Mutu

LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DAN PENJAMINAN MUTU (LP3M) UNIVERSITAS PERJUANGAN TASIKMALAYA

TASIKMALAYA 2021

(2)

STANDAR KERJASAMA 1.1. RASIONALE

Kerjasama merupakan upaya bersama yang dilakukan dalam rangka untuk saling menguntungkan dan menguatkan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelembagaan masing-masing, sehingga tercapai sinergitas antarlembaga. Kerjasama yang baik adalah kerjasama yang mutualistik atau kerjasama yang saling menguntungkan agar kerjasama dalam berbagai bidang yang dilakukan oleh perguruan tinggi dengan berbagai pihak baik di dalam, maupun di luar negeri dapat terlaksana tanpa melanggar peraturan undang-undang serta selaras dengan Visi dan Misi UNPER. UNPER menyadari pentingnya kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendukung perkembangan, kemajuan, dan eksistensi Perguruan Tinggi, maka perlu disusun dan ditetapkan standar tentang kerjasama dengan berbagai pihak baik di dalam, maupun di luar negeri.

1.2. RUANG LINGKUP STANDAR KERJASAMA

Ruang lingkup standar kerjasama ini meliputi bidang akademik dan non akademik. Bidang kerjasama meliputi seluruh aspek kerjasama yang terdiri atas delapan standar yaitu: 1) Standar hasil kerjasama; 2) standar isi kerjasama; 3) standar proses kerjasama; 4) standar penilaian kerjasama;

5) standar mitra kerjasama; 6) standar sarana dan prasarana; 7) standar pengelolaan kerjasama; dan 8) standar pembiayaan kerjasama.

1.3. PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB

Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam perncanaan, penetapan, pelaksanaan, penilaian, pengendallian, dan pengembangan standar kerjasama adalah sebagai berikut :

1. Rektor 2. Wakil Rektor

(3)

3. Dekan 4. LP2M 5. LP3M

6. Bagian Hubungan Masysrakat dan Kerjasama 7. Kaprodi

(4)

Standar Hasil Kerjasama Indikator Kinerja Utama (BAN-PT):

1. Mutu, manfaat, kepuasan dan keberlanjutan kerjasama tridharma yang relevan dengan program studi. UPPS dan program studi memiliki bukti yang sahih terkait kerjasama yang ada serta memenuhi aspek-aspek sebagai berikut:

a. memberikan manfaat bagi program studi dalam pemenuhan proses pembelajaran, penelitian dan PkM.

b. memberikan peningkatan kinerja tridharma dan fasilitas pendukung program studi

c. memberikan kepuasan kepada mitra industri dan mitra kerjasama lainnya, serta menjamin keberlanjutan kerjasama dan hasilnya 2. Hasil analisis data terhadap: jumlah, jenis, lingkup kerjasama tridharma (pendidikan, penelitian dan PkM) yang relevan dengan program

studi dan manfaatnya.

3. Jumlah kerjasama yang berkaitan dengan pelaksanaan tridharma yang dikelola oleh Fakultas dalam 3 tahun terakhir Pernyataan Standar Strategi Pencapaian Standar Indikator

1. Universitas menyelenggarakan kegiatan kerjasama dengan lembaga pemerintah maupun swasta baik skala lokal maupun nasional. Penyelenggaraan kerjasama dipusatkan di Universitas

2. Universitas menetapkan bahwa kerjasama dilaksanakan untuk:

a. Mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki oleh universitas

Strategi dalam realisasi program magang : Universitas

1. Membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja sama (MoU/SPK) dengan mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit semester dan penilaian;

2. Menyusun program magang bersama mitra, baik isi/konten dari program magang, kompetensi yang akan

Indikator kinerja Utama:

1. Tercapainya kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta lokal, nasional dan internasional.

2. Kualitas dan kuantitas dan variasi kerjasama semakin meningkat.

3. Pihak terkait yang terlibat dalam realisasi dan implementasi kerjasama semakin meningkat

4. Meningkatkan profesionalisme

(5)

b. Meningkatkan kinerja universitas/lembaga

c. Menyediakan akses bagi tenaga dosen untuk dapat mengembakan diri

d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi e. Mengembangkan citra

universitas

f. Menyediakan akses bagi mahasiswa untuk melaksakan pembelajaran

g. Menciptakan peluangf dan akses bagi mahasiswa/lulusan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan 3. Universitas menetapkan bahwa kerjasama dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan:

a. Kontrak manajemen b. Penelitian

c. Pengabdian pada masyarakat

diperoleh mahasiswa, serta hak dan kewajiban ke dua belah pihak selama proses magang;

3. Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama magang;

4. Bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di tempat magang untuk monitoring dan evaluasi;

5. Dosen pembimbing bersama supervisor menyusun logbook dan melakukan penilaian capaian mahasiswa selama magang;

6. Pemantauan proses magang dapat dilakukan melalui Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.

7. Semua kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan bimbingan dari dosen. Kampus merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman

mahasiswa sesuai dengan disiplin ilmunya

5. Terciptanya link and match antara teori dan praktik

6. Menerapkan teori ke dalam praktik pelaksanaan di lapangan (dunia kerja) sehingga nantinya diharapkan lebih memahami bidang pekerjaan yang ditekuni.

7. Internalisasi sikap professional dan budaya kerja yang sesuai serta diperlukan bagi dunia usaha dan/atau dunia industry (Co- opeative education dual system/link and match).

Indikator Kinerja Tambahan 1. Mahasiswa mampu mengeksplor

hard skills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills);

2. Mahasiswa mampu mengeksplor soft skills (etika profesi/kerja,

(6)

d. Melakukan kegiatan kewirausahaan,

e. Membuat studi / proyek independen,

f. Mengikuti program kemanusisaan

g. Pertukaran mahasiswa,

h. Pemanfaatan sumberdaya bersama dalam pelaksanaan kegiatan akademik dan non akademik

i. Penerbitan bersama karya ilmiah j. Penyelenggaraan bersama pertemuan ilmiah atau kegiatan ilmiah lain,

k. Kerjasama praktik kerja (magang) dengan mitra (industri, instansi pemerintah/

swasta, kelompok masyarakat, lembaga diklat, badan-badan usaha, dan organisasi lain)

kontekstual lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau menciptakan lapangan kerja baru Mitra

1. Menyusun dan menyepakati program magang yang akan ditawarkan kepada mahasiswa.

2. Menjamin proses magang yang berkualitas sesuai dokumen kerja sama (MoU/SPK).

3. Menyediakan supervisor/mentor/coach yang mendampingi mahasiswa/

kelompok mahasiswa selama magang.

4. Memberikan hak dan jaminann sesuai peraturan perundangan (asuransi kesehatan, keselamatan kerja, honor magang).

5. Supervisor mendampingi dan menilai kinerja mahasiswa selama magang, dan bersama dosen pembimbing

komunikasi, kerjasama);

3. Instansi mitra mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa langsung direkrut, sehingga mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan awal/ induksi.

(7)

dalam kerangka Merdeka Belajar- Kampus Merdeka,

untuk memperoleh

pemahaman dan keterampilan yang dilaksanakan dalam periode waktu 1 semester

memberikan penilaian

(8)

Standar Isi Kerjasama

Pernyataan Standar Strategi Pencapaian Standar Indikator Kinerja Tambahan 1. Universitas harus memperhatikan

kedalaman dan keluasan poin-poin/pasal kerjasama.

2. Kedalaman dan keluasan materi kerjasama yang dilakukan oleh Universitas harus mengacu pada standar hasil kerjasama.

3. Kedalaman dan keluasan materi kerjasama yang dilakukan oleh Universitas dan mitra harus mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta visi-misi dan tujuan universitas.

1. Melakukan pengkajian terhadap draft kerjasama. Kedalaman dan keluasan poin disesuaikan dengan kebutuhan kedua belah pihak dan mengacu pada standar hasil kerjasama, mengacu pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta visi-misi dan tujuan universitas

2. Melibatkan prodi dan fakultas untuk melakukan pengkajian terhadap draft kerjasama agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan prodi dan fakultas.

1. Pelaksanaan kerjasama menghasilkan keuntungan (benefit) bagi universitas dan mitra baik bidang akademik maupun non akademik

2. Pelaksanaan kerjasama antara universitas dan mitra dalam bentuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi minimal satu kali satu kegiatan dalam satu semester.

3. Pelaksnaan kerjasama antara universitas dengan mitra dalam bentuk kegiatan yang tertulis dalam standar hasil terukur dalam hasil kuesioner kepuasan kerjasama mitra.

(9)

Standar Proses Kerjasama Indikator Kinerja Utama:

Pernyataan Standar Strategi Pencapaian Standar Indikator

1. Universitas Perjuangan

menyelenggarakan kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat baik skala nasional maupun internasional.

2. Penyelenggaraan kerjasama harus dikoordinasikan di Universitas

3. Pelaksanaan kerjasama dapat dilakukan oleh Fakultas, Program Studi, maupun unit kerja lainnya di lingkungan Universitas Perjuangan.

4. Kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh universitas dapat berupa:

a. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU)

b. Kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

1. Memperluas jejaring universitas dengan keikutsertaan universitas dalam kegiatan yang berskala nasional dan internasional.

2. Memperluas jejaring universitas dengan perusahaan swasta, perusahaan negara, lembaga pemerintahan, dan masyarakat.

3. Bagian Humas dan Kerjasama memiliki SOP dan pedoman melakukan kerjasama dengan pihak eksternal. Dokumen kerjasama tidak hanya berupa MoU namun juga berupa bentuk bentuk kegiatan dan target capaian kegiatan yang tertuangd alam MoA

4. Tersedianya pedoman tertulis dan prosedur operasional baku tentang kerjasama di bidang akademik dan non akademik.

5. Tersedianya dana yang rasional dan proporsional untuk menjalin kerjasama di bidang akademik dan non akademik.

6. Terlaksananya kegiatan rintisan dan implementasi kerjasama di bidang akademik dan non akademik

7. Terjalinnya kegiatan peningkatan kerjasama riset dengan masyarakat dan industri

8. Terlaksananya kegiatan pertukaran dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan dengan institusi lain

9. Terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama di bidang akademik dan non akademik

10. Tersedianya laporan pelaksanaan kerjasama

(10)

c. Melakukan pertukaran dosen ataupun mahasiswa dalam penyelenggaraan kegiatan akademik.

d. Pemanfaatan bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan akademik.

e. Penerbitan bersama karya ilmiah f. Penyelenggaraan bersama pertemuan

ilmiah atau kegiatan ilmiah lain

g. Penyelenggaraan kerjasama dengan pemangku kepentingan (non akademik) yang terkait dan relevan dengan program studi di lingkungan Universitas Perjuangan

5. Kegiatan kerjasama yang dilaksanakan oleh Universitas harus melibatkan sekurang- kurang dua (2) pihak yang berkepentingan.

6. Kegiatan kerjasama yang dilakukan sebagai salah satu dari bentuk pembelajaran harus mengarah pada terpenuhinya capaian pembelajaran lulusan serta memenuhi ketentuan dan peraturan di Universitas.

di bidang akademik dan non akademik 11. Tersedianya laporan hasil monitoring dan

evaluasi kerja sama kerjasama di bidang akademik dan non akademik

12. Terlaksananya audit terhadap seluruh unit terkait kerjasama di lingkungan Universitas Perjuangan.

(11)

7. Kegiatan kerjasama harus diselenggarakan secara terarah, terukur, dan terprogram.

Standar Pengelolaan Kerjasama

Pernyataan Standar Strategi Pencapaian Standar Indikator a. Standar Perencanaan Pengelolaan

Kegiatan Kerjasama

1. Universitas harus menyusun rencana pengelolaan kerjasama yang dituangkan dalam rencana operasional.

2. Universitas harus menyusun rencana penugasan pengelola kerjasama kepada Dosen yang dinyatakan dalam tim kerjasama sesuai dengan SK Rektor.

3. Universitas harus membuat dan memiliki Rencana Pengembangan Kerjasama Jangka Panjang, Rencana Strategis, Rencana Operasional,

1. Merencanakan kerjasama kedalam Rencana Kerjasama Jangka Panjang, Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, serta Rencana Anggaran Kerjasama

2. Memiliki dokumen atau pedoman kerjasama yang berisi penetapan dokumen kerjasama, tatacara

penandatanganan MoU, format MoU dan MoA, diagram alur kerjasama, prosedur penyusunan naskah kerjasama, prosedur monitoring dan evaluasi kerjasama, prosedur promosi, audiensi, perpanjangan kerjasama, prosedur penandatanganan naskah kerjasama dll.

1. Program studi memiliki rencana kerjasama yang disusun sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Tim kerjasama menyelenggarakan proses kerjasama untuk mencapai capaian kerjasama sesuai dengan standar isi, standar proses, dan standar penilaian.

3. LP3M melaksanakan pemantauan dan evaluasi proses kerjasama secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses kerjasama.

4. LP3M menindaklanjuti hasil pemantauan dan evaluasi proses kerjasama untuk menjaga dan meningkatkan mutu proses kerjasama.

(12)

Rencana Kerja Tahunan, dan Rencana Anggaran.

• Rencana Pengembangan kerjasama Jangka Panjang

berisi kebijakan

penyelenggaraan kerjasama Universitas Perjuangan yang akan dicapai dalam kurun waktu minimal 20 tahun.

• Rencana Strategis (Renstra) berisi tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun, dalam bidang kerjasama akademik dan nonakademik

sebagai penunjang

keberlangsungan proses tridarma perguruan tinggi dan penjabaran Rencana Pengembangan Kerjasama Jangka Panjang.

(13)

a) Rencana strategis kerjasama bidang akademik meliputi pelaksanaan Tridarma;

b) Rencana strategis bidang nonakademik meliputi pelaksanaan organisasi;

keuangan; kemahasiswaan;

ketenagaan; dan sarana prasarana.

• Rencana Operasional merupakan penjabaran dari Rencana Strategis untuk kurun waktu lima tahun yang berisi rumusan rencana dan target pencapaian yang bersifat kuantitatif dan operasional dari setiap indikator kinerja pencapaian tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.

(14)

• Rencana Kerja Tahunan disusun berdasarkan Rencana Operasional sebagai dasar pengelolaan kerjasama universitas selama satu tahun.

Rencana Kerja Tahunan paling sedikit memuat Program dan Kegiatan kerjasama sebagai berikut:

a) Bidang Non Akademik o pengadaan sarana dan

prasarana pendidikan;

o pengadaan dan persediaan minimal bahan habis pakai;

b) Bidang Akademik

o Program pendidikan;

o program penelitian;

o program pengabdian kepada masyarakat;

(15)

o program penjaminan mutu;

• Rencana Anggaran kerjasama yang didasarkan pada Rencana Kerja Tahunan sebagai dasar pengelolaan kerjasama universitas yang memuat ketentuan mengenai pendanaan

dan pembiayaan

program/kegiatan kerjasama Universitas.

• Yayasan Badan Penyelenggara harus menetapkan Rencana kerjasama Jangka Panjang, Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, serta Rencana Anggaran kerjasama Universitas minimal dengan Surat Keputusan Yayasan yang bersifat mengikat kepada Yayasan Badan Penyelenggara

(16)

dan Universitas, serta segenap pihak yang berkepentingan.

• Universitas harus mensosialisasikan Rencana kerjasama Jangka Panjang, Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, serta Rencana Anggaran kerjasama pada setiap kesempatan.

b. Standar Pelaksanaan Pengelolaan Kegiatan Kerjasama

1. Unversitas, Fakultas/Lembaga, Program Studi, UPT dan unit lainnya harus melaksanakan pengelolaan kegiatan kerjasama sesuai dengan rencana Rencana Kerjasama Jangka Panjang, Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan, serta Rencana Anggaran Kerjasama

2. Universitas harus membuat dan memiliki pedoman yang mengatur

(17)

berbagai aspek pelaksanaan pengelolaan kerjasama yang mudah dibaca dan diperoleh oleh pihak yang berkepentingan yang berfungsi sebagai petunjuk pelaksanaan operasional agar pengelolaan kerjasama dapat dilaksanakan secara akuntabel, transparan, berkualias, serta efektif, dan efisien

3. Universitas dalam membuat Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan kerjasama minimal harus berisi :

a) Tujuan kerjasama b) Draft kerjasama

c) Ketentuan mitra kerjasama d) Jangka waktu kerjasama e) Tim pengelola kerjasama f) peraturan kerjasama;

g) biaya kerjasama.

4. Universitas harus merevisi Pedoman Pelaksanaan Pengeloaan Kerjasama

(18)

setiap tahun agar sesuai dengan Rencana Kerja Tahunan Universitas.

5. Universitas harus mensosialisasikan pedoman pengelolaan kerjasama dan bersifat mengikat kepada seluruh sivitas akademika dan segenap pihak yang berkepentingan.

6. Tim kerjasama yang melaksanakan pengelolaan kerjasama melaksanakan tugas sesuai ketetapan yang dituangkan dalam SK Rektor.

c. Standar Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pengelolaan Kerjasama

1. Universitas melalui GKM-Fakultas atau LP3M harus melakukan pemantauan, evaluasi, dan/atau audit pelaksanaan pengelolaan kerjasama secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses kerjasama yang sedang berjalan.

(19)

2. Universitas melalui Satuan Pengawas Internal (SPI) harus melakukan pengawasan pengelolaan kerjasama bidang nonakademik secara periodik dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan kerjasama bidang nonakademik.

3. Universitas di bawah koordinasi LP3M atau SPI harus melakukan tindak lanjut hasil pemantauan, evaluasi, dan atau audit pengelolaan kerjasama dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu proses kerjasama secara berkelanjutan

d. Standar Pelaporan Pelaksanaan Pengelolaan Kerjasama

1. Universitas, Fakultas, Lembaga, Program Studi, UPT, dan unit lainnya harus menyusun dan melaporkan hasil pelaksanaan pengelolaan kerjasama.

(20)

2. Setiap unit kerja di universitas harus membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja (LAKUK) pada setiap kerjasama yang dilaksanakan.

3. Unversitas harus mengkompilasi LAKUK menjadi Laporan Pertanggungjawaban Universitas dan melaporkannya kepada Yayasan Badan Penyelenggara yang ditembuskan kepada seluruh unit kerja universitas dan stakeholders eksternal.

4. Rektor sebagai pimpinan tertinggi universitas harus bertanggungjawab atas pelaksanaan pengelolaan kerjasama mulai dari perencanaan pengelolaan kerjasama, pelaksanaan pengelolaan kerjasama, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan kerjasama, dan

(21)

pelaporan hasil pelaksanaan pengelolaan kerjasama.

Standar Pelaksana dan Mitra Kerjasama

Pernyataan Standar Strategi Pencapaian Standar Indikator 1. Dosen dan atau Mahasiswa sebagai

pelaksana kerjasama wajib memiliki penguasaan metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan.

2. Pihak mitra kerjasama merupakan lembaga resmi, bukan partai politik atau afiliasi partai politik melainkan lembaga milik masyarakat atau negara baik di dalam negeri maupun luar negeri.

3. Pihak mitra kerjasama wajib memiliki penguasaan metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang

1. Universitas, fakultas, dan program studi membangun jejaring dengan institusi yang resmi, memiliki penguasaan metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, sesuai dengan kebutuhan.

2. Mendorong peningkatan kemampuan dan kapasitas dosen dan mahasiswa agar setara dengan mitra, terutama dalam pelaksanaan pembelajaran diluar kampus yang merupakan unsur pokok dari MBKM

3. Menganalisis rekam jejak mitra sebelum melakukan kerjasama.

1. Pelaksana dan mitra kerjasama minimal terdiri dari minimal pimpinan unit kerja institusi dan pimpinan lembaga mitra.

2. Setiap bentuk kerjasama antara pelaksana dan mitra kerjasama didokumentasikan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA)

3. Pelaksana dan mitra kerjasama tidak sedang berada dalam sengketa dengan pihak lain ataupun sedang dalam proses hukum.

4. Tujuan kerjasama harus menguntungkan kedua belah pihak dan tidak melakukan

(22)

keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan.

4. Kemampuan Dosen dan atau Mahasiswa sebagai pelaksana kerjasama harus ditentukan berdasarkan kualifikasi akademik dan hasil kerjasama.

5. Kemampuan mitra kerjasama harus ditentukan berdasarkan kualifikasi bidang keilmuan dan memiliki reputasi yang baik.

6. Kemampuan Dosen dan atau Mahasiswa sebagai pelaksana kerjasama dapat digunakan untuk menentukan kewenangan melaksanakan kerjasama

7. Kemampuan Mitra Kerjasama dapat digunakan untuk mengembangkan program studi dan institusi.

penetrasi ideologi yang bertentangan dengan ideologi negara.

(23)

Standar Sarana dan Prasarana Kerjasama

Pernyataan Standar Strategi Pencapaian Standar Indikator 1. Universitas harus menyediakan sarana dan

prasarana yang dapat digunakan untuk melaksanakan proses kerjasama yang terkait dengan bidang ilmu program studi.

2. Sarana dan prasarana kerjasama yang disediakan oleh Universitas harus dapat dimanfaatkan juga untuk proses pembelajaran, penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

3. Sarana dan prasarana kerjasama harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan semua pihak baik masyarakat maupun lingkungan, serta memberikan kepuasan kepada mitra kerjasama.

1. Menganggarkan pengadaan dan maintenance sarana dan prasarana dalam rencana kegiatan anggaran tahunan.

2. Melaksanakan perawatan, perbaikan, dan standarisasi pada sarana dan prasarana yang menunjang tridharma di UNPER

1. Seluruh unit kerja institusi memiliki prasarana dan sarana kerjasama.

2. Seluruh sarana dan prasarana kerjasama memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan semua pihak baik masyarakat maupun lingkungan.

3. Terdapat sarana dan prasarana yang memenuhi kebutuhan kegiatan yang menunjang tridharma dan program MBKM

(24)

Standar Pembiayaan Kerjasama

Pernyataan Standar Strategi Pencapaian Standar Indikator 1. Rektor, dekan, ketua program studi, ketua

lembaga atau unit-unit lain yang terkait sebagai pengguna anggaran dalam mengelola keuangan harus berdasarkan karakteristik pengelolaan keuangan yang terbuka, taat aturan, efisien, efektif, dan akuntabel dalam setiap laporan anggaran sekurang-kurangnya selama satu tahun sekali.

2. Rektor diwajibkan membentuk pengawas internal universitas bidang keuangan yang disebut dengan Satuan Pengawas Internal (SPI), dalam mengelola anggaran pembiayaan yang sesuai dengan rencana anggaran dalam waktu satu tahun.

3. Rektor, dekan, ketua program studi, ketua lembaga, atau unit-unit terkait dalam proses pengelolaan keuangan berdasarkan pada Rencana Strategi (Renstra), Rencana

1. Menganggarkan kegiatan kerjasama dalam Rencana Strategi (Renstra), Rencana Operasional (Renop), Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Bisnis Anggaran (RBA).

2. Satuan Pengawas Internal (SPI) melakukan monitoring dan evaluasi berkaitan dengan pengelolaan keuangan.

3. Yayasan Badan Penyelenggara dan Universitas harus menetapkan alokasi biaya kerjasama Universitas Perjuangan dengan institusi lain sesuai penentuan anggaran dana yang sudah ditentukan berdasarkan kesepatan.

1. Program Studi memiliki perencanaan sasaran mutu, perencanaan

kegiatan/kerjasama dan

perencanaan/alokasi dan pengelolaan

dana kerjasama sesuai

prosedur/mekanisme yang berlaku dan terdokumentasi secara baik dan tertelusur.

2. Program memiliki rata-rata dana operasional khusus untuk kerjasama minimal 50 juta per tahun.

3. Program Studi memiliki rata-rata kegiatan kerjasama dana minimal dengan 5 institusi per tahun.

4. Program mengelola dana kerjasama lebih dari Rp 50 juta per tahun.

(25)

Operasional (Renop), Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Bisnis Anggaran (RBA), dan Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Unit Kerja Universitas (LAKUKU) untuk dijadikan sebagai acuan dalam anggaran pembiayaan yang dikeluarkan selama 5 tahun.

4. Rektor, dekan, ketua program studi dan ketua lembaga atau unit-unit terkait harus mengetahui pemasukan dan pengeluran jumlah dana yang dikelola oleh universitas untuk menjamin pengelolaan dana dan pembiayaan sesuai dengan rencana anggaran secara trasparan dalam kurun waktu 5 tahun.

5. Rektor, dekan, ketua program studi dan ketua lembaga atau unit-unit terkait harus mengetahui penentuan alokasi dana anggaran untuk tiap-tiap unit kerja yang

(26)

mengacu pada program-program Rapat Kerja Tahunan Universitas Perjuangan selama satu tahun.

6. Universitas diwajibkan memiliki prosedur dalam penyusunan anggaran dengan memperhatikan masukan dari tingkat fakultas, dan program studi untuk pengembangan fakultas, jurusan, dan program studi di lingkungan Universitas Perjuangan dalam kegiatan kurikuler, ko kurikuler dan ekstrakurikuler sekurang- kurangnya dalam waktu 5 tahun.

7. Universitas harus memiliki prosedur pencairan anggaran yang mampu mendukung kelancaran setiap pelaksanaan kegiatan kerjasama yang telah direncanakan secara baik, bermutu, dan berkualitas untuk mencapai lembaga yang bermutu dan berkualitas tinggi sekurang-kurangnya satu tahun.

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian pendidikan teknologi yang diberikan secara proporsional mengembangkan keterampilan berpikir teknologi dan keterampilan vokasional sebagai akumalasi dari

Para Pihak sepakat bahwa ruang lingkup pekerjaan pemeriksaan, perawatan, penggantian suku cadang/ sparepart dan/atau perbaikan lainnya atas Kendaraan WASKITA yang akan

Dalam rangka pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), STIKOM InterStudi akan melakukan Audit Mutu Internal (AMI) untuk unit kerja program studi, bagian dan lembaga

 Pada tingkat Fakultas/Sekolah Pascasarjana diketuai oleh Ketua Unit Penjaminan Mutu. Unit Penjaminan Mutu Fakultas/Sekolah Pascasarjana membantu Dekan dalam a)

Dalam rangka pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), STT-PLN akan melakukan Audit Mutu Internal (AMI) untuk unit kerja, program studi, bagian dan lembaga pada

Data hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya dilakukan proses analisis dengan menggunakan software MINITAB sehingga diperoleh Optimasi Response Surface

Agar bau wangi yang di hasilkan mampu memberi keriangan dan tetap sehat maka di perlukan ke hati - hatian dalam menentukan pengharum mobil yang enak, unik, yang tahan lama,

15 Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis.. Setelah itu dilakukan pengolahan dengan proses editing, yaitu dengan meneliti kembali data-data yang didapat, apakah data