• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pendekatan kuantitatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pendekatan kuantitatif"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.

Penelitian asosiatif merupakan jenis peneltian yang tujuannya menganalisis tentang pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Pendekatan kuantitatif memunculkan kesulitan dalam mengontrol variabel – variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap proses penelitian baik secara langsung ataupun tidak langsung. Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen, satu variabel dependen, dan satu variabel moderasi.

B. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi

Untuk melakukan penelitian maka diperlukan suatu populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2017 – 2019. Perusahaan Properti dan Real Estate ini dari tahun ke tahun menunjukkan pertumbuhan perusahaan yang positif seiring dengan pembangunan di Indonesia yang semakin bertambah dari perumahan, apartemen, mall, gedung perkantoran, dan lain – lain. Hal ini dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di perusahaan properti dan real estate.

2. Teknik Penentuan Sampel

Setelah menentukan populasi untuk penelitian maka selanjutnya pengambilan sampel. Sampel adalah suatu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

(2)

oleh populasi (Sugiyono, 2011). Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik purposive sampling yaitu Teknik penentuan sampel dengan perimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2015). Purposive sampling ini digunakan saat hanya terbatasnya jumlah atau kategori sampel yang memiliki infromasi yang dicari (Sekaran dan Bougie, 2016).

Berikut adalah kriteria – kriteria untuk pengambilan sampel

1. Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017 - 2019

2. Perusahaan Properti dan Real Estate yang telah mempublikasi laporan tahunan 2017 – 2019

3. Perusahaan Properti dan Real Estate yang membagikan dividen selama tahun 2017 – 2019

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel Independen

a. Keputusan Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen menggunakan dananya untuk memperoleh keuntungan di masa depan. Keputusan investasi dalam penelitian ini diproksikan dengan Fixed Assets Ratio (FAR) yang menunjukkan seberapa besar proposri aset tetap terhadap seluruh aset perusahaan (Effendy &

Handayani, 2020).

𝐹𝐴𝑅 = 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝

(3)

b. Kebijakan Pendanaan

Kebijakan pendanaan merupakan suatu keputusan manajemen perusahaan dalam mendapatkan dana yang akan digunakan untuk aktivitas perusahaan.

Kebijakan pendanaan dalam penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) . Rasio ini menunjukkan seberapa besar bandingan ekuitas dengan hutang yang dimiliki oleh perusahaan.

𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

c. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan keputusan manajemen untuk membagikan labanya kepada pemegang saham atau menahannya dalam bentuk laba ditahan untuk diinvestasikan kembali untuk modal perusahaan. Kebijakan dividen dalam penelitian ini diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR). Rasio ini menunjukkan proporsi keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.

𝐷𝑃𝑅 = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑃𝑒𝑟 𝐿𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 2. Variabel Dependen

Variabel dependen yang ada pada penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan tingkat kinerja perusahaan yang dapat dicerminkan dnegan melihat harga saham perusahan. Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur menggunakan Per Book Value (PBV). Rasio ini menunjukkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk

(4)

menciptakan nilai perusahaan terhadap modal yang diinvestasikan. Semakin tinggi tingkat rasio maka semakin tinggi pula nilai perusahaan

𝑃𝐵𝑉 = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 3. Variabel Moderasi

Variabel moderasi pada penelitian ini adalah kepemilikan manajerial yaitu kepemilikan saham oleh manajemen dalam suatu perusahaan yang secara aktif ikut dalam pengambilan kebijakan di perusahaan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini.

𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑟𝑖𝑎𝑙 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑚𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 D. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan tahunan (Annual Report) perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2017 – 2019. Annual report yang digunakan diambil melalui website Bursa Efek Indonesia.

E. Teknik Perolehan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data melalui dokumentasi berupa laporan tahunan (Annual Report) yang dipublikasikan oleh perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2017 – 2019 di website Bursa Efek Indonesia. Metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen – dokumen yang telah dikumpulkan untuk keperluan penelitian.

(5)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian dilakukan melalui analisis statistika deskriptif, uji model data panel, uji asumsi klasik, analisis regresi dan uji hipotesis untuk menganalisis adanya pengaruh keputusan investasi, kebijakan pendanaan, dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dengan kepemilikan manajerial sebagai variabel moderasi.

1. Analisis Statistika Deskriptif

Analisis statistika deskriptif merupakan teknik dalam mengelompokkan data kuantitatif, sehingga dapat mmeperoleh gambaran yang teratur mengenai suatu kegiatan (Ghozali, 2011).

2. Uji Model Data Panel a. Uji Chow – Fixed Effect

Uji ini bertujuan untuk mengetahui model yang tepat dalam menggunakan Fixed Effect atau Random Effect dalam mengestimasi data panel dengan ketentuan sebagai berikut ini:

a.) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka model FEM yang dipilih.

b.) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka model CEM yang dipilih.

b. Uji Hausman – Random Effect

Uji ini bertujuan untuk mengetahui model estimasi data panel yang paling tepat diantara Fixed Effect atau Random Effect dengan ketentuan sebagai berikut:

a.) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka model FEM yang dipilih.

b.) Jika nilai probabilitas > 0,05 maka model REM yang dipilih.

(6)

3. Analisis Regresi

a. Uji Regresi Linear Berganda

Analisis ini bertujuan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independent terhadap satu variabel dependen. Asusmsi model ini terdapat hubungan satu garis lurus/ linier antara variabel dependen dengan masing – masing prediktornya. Dalam penelitian ini analisis regresi liniear berganda dirumuskan sebagai berikut ini :

LogPBV𝑖.𝑡= α+ β_1 FAR𝑖.𝑡+β_2 DER𝑖.𝑡+β_3 DPR𝑖.𝑡+β_4 KKxKM𝑖.𝑡+ ε_ⅈ Dimana :

LogPBV = Nilai Perusahaan / Variabel dependen α = Konstanta

β1 – β4 = Koefisien regresi variabel independen FAR = Keputusan investasi / Variabel independen 1 DER = Kebijakan pendanaan / Variabel independen 2 DPR = Kebijakan dividen / Variabel independen 3 KK = Kebijakan keuangan

KM = Kepemilikan manajerial / Variabel moderasi i.t = individu ke-I dan waktu ke-t

2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam variabel residual memiliki distribusi normal. Data dengan model regresi yang baik memiliki data yang berdistribusi normal. Alat uji dalam penelitian ini menggunakan dengan uji

(7)

Jarque-Bera. Dasar pengambilan keputusan data berdistribusi normal apabila nilai probabilitas > 0,05, sedangkan jika nilai probabilitas < 0,05 berarti data yang digunakan tidak berdsitribusi normal. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan melalui software EVIEWS 10.

2. Uji Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terdapat kolerasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen. Model persamaan regresi yang ideal diharuskan menghindari terjadinya multikolinearitas.

Berdasarkan salah satu cara menurut Ghozali adalah dengan dilihat dari nilai koefisien korelasi antarvariabel independen. Apabila antarvariabel independen

>0,90 maka diketahui bahwa model regresi mengalami multikolinearitas dan sebaliknya jika nilai koefisien korelasi < 0,90 dapat diketahui bahwa model regresi tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam setiap variabel independen dalam penelitian ini memiliki varian yang sama. Persamaan model regresi yang ideal adalah yang tidak adanya heteroskedastisitas. Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan Uji Glejser. Berdasarkan ketentuan yang digunakan untuk menentukan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak adalah apabila nilai probabilitas dari masing – masing variabel lebih besar dari 0,05.

Sedangkan jika model regresi lebih kecil dari 0,05 maka diketahui bahwa terjadi heteroskedastisitas.

(8)

4. Uji Autokorelasi

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antar residual pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1.

Data yang baik adalah model yang tidak terjadi autokorelasi. Alat uji untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan nilai uji Durbin- Watson. Pengambilan keputusan hasil uji nilai Durbin-Watson berdasarkan pada ketentuan (a) Apabila nilai Durbin-Watson terletak diantara dU dan 4-dU (dU<d<4- dU), artinya dalam model regresi yang digunakan tidak terjadi, sedangkan (b) apabila nilai Durbin-Watson tidak terletak diantara dU dan 4-dU (dU>d<4-dU) atau (dU<d>4-dU) artinya dalam model regresi terjadi autokorelasi.

3. Uji Hipotesis

1. Uji Kelayakan Model (Uji F)

Uji F dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α = 5%). Ketentuan penerimaan dan penolakan hipotesisi adalah (a) Jika nilai signifikansi F>0,05 maka secara simultan variabel independen tidak memilki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. (b) Jika nilai signifikansi F<0,05 maka secara simultan variabel independen memeilki pengaruh yang signifkan terhadap variabel dependen.

2. Uji Koefisien Determinasi (𝑅2)

Uji dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat baik atau tidaknya sebuah persamaan model regresi yang terestimasi. Nilai koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar variasi dari variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independent. Ketentuan tingkat koefisien determinasi (𝑅2) berdasarkan (a) apabila

(9)

nilai koefisien determinasi sama dnegan 0 (𝑅2= 0), maka variasi variabel dependen tidak dapat diterangkan sama sekali oleh variabel independent. (b) Apabila nilai R

= 1 menunjukkan bahwa variasi dari variabel dependen secara keseluruhan dapat diterangkan oleh varaibel independen.

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji T bertujuan untuk mengetahui signifkansi hubungan dari masing – masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2014). Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut ini : (a) Jika nilai signifikansi t> 0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima. (b) Jika nilai signifikansi t <

0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak

Referensi

Dokumen terkait

Työn tarkoituksena on tehdä tutkimus siitä, kuinka paljon raaka-ainetta on taloudellisinta pitää varastossa ja käsitellä tuotantolaitoksella niin, että pääoman

Fungsi utama lampu lalu lintas adalah untuk mengurangi konflik-konflik yang terjadi pada persimpangan dengan menghentikan pergerakan beberapa arus kendaraan pada saat yang

Dalam penelitiannya yang berjudul “REPRESENTASI KONSUMERISME PADA LIRIK LAGU BELANJA TERUS SAMPAI MATI (Analisis Semiotika Charles Pierce Tentang Konsumerisme Pada Teks

Namun rotasi kerja tersebut, memunculkan banyak keluhan karyawan yang berhubungan dengan kondisi kerja baru, antara lain menyesuaikan diri dengan orang baru dan

Dalam proses perancangan, khususnya perancangan arsitektur, pemahaman tentang proksemik berkaitan erat dengan personal space , dimana proksemik adalah studi yang

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah pembagian penerimaan pajak rokok dibagi 50% (lima puluh persen) berdasarkan

Kemudian untuk memperoleh kejelasan mengenai informasi yang diperoleh tersebut, lalu para saksi masing-masing berusaha untuk mencari tahu melalui media sosial