• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN

Sugiarti

SD Negeri 013856 Selawan, kab. Asahan

Abstract: Classroom action research generally aims to improve the quality of learning for class VI students of SD Negeri 013856 Selawan. specifically aimed at: 1. Increasing Student Learning Spirit through Demonstration Methods and Experiments on Special Characteristics of Natural Sciences in Class VI SD Negeri 013856 Selawan district Kota Kisaran Timur academic year 2017/2018; 2. Describe the management of science learning by the teacher; This classroom action research is carried out in 2 cycles, each cycle consisting of planning, implementing actions, observing and reflecting. This class action research was carried out in class VI SD Negeri 013856 Selawan which consisted of 20 students. The subjects of this study were class VI teachers and class VI students at SD Negeri 013856 Selawan, data were collected through observation, interviews, tests, and documentation studies.

Keywords: Learning Spirit, Demonstration and Experiment Method

Abstrak: Penelitian tindakan kelas secara umum bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran untuk peserta didik kelas VI SDN 013856 Selawan. secara khusus bertujuan untuk : 1. Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Melalui Metode Demonstrasi dan Eksperimen Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Pelajaran IPA Kelas VI SDN 013856 Selawan Kec. Kota Kisaran Timur TP. 2017/2018; 2. Mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran IPA oleh guru ; Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dikelas VI SDN 013856 Selawan yang berjumlah 20 orang siswa. Subjek penelitian ini adalah guru kelas VI dan siswa kelas VI SDN 013856 Selawan, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, test, dan study dokumentasi.

Kata kunci: Semangat Belajar, Metode Demonstrasi dan Eksperimen

Dalam dunia pendidikan, buku terbukti berdaya guna dan bertepat guna sebagai salah satu sarana pendidikan dan sarana komunikasi. Dalam kaitan inilah perpustakaan dan pelayanan per- pustakaan harus dikembangkan

sebagai salah satu instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan merupakan bagian yang vital dan besar pengaruhnya terhadap mutu pendidikan. Berdasarkan pengalaman penulis dilapangan, khususnya dalam

(2)

pembelajaran IPA didaerah-daerah yang sumber daya manusianya masih kurang, guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan metode pembelajaran. Dalam mengembang- kan metode pembelajaran seorang guru harus dapat menyesuaikan antara metode yang dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Agar memiliki kekuatan keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Hasbullah, 2005 ; 4).

Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkem- bangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita.

Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan.

Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif. Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan men- dengar dan minat baca yang besar.

Apabila membaca sudah merupakan

kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Salah satu kemampuan yang harus dipilih oleh seorang guru dalam meningkatkan kompetensi profesinya ialah ke- mampuan mengembangkan metode pembelajaran. Dalam melaksanakan pendidikan, seorang pendidik harus memperhatikan aspek-aspek perkem- bangan tersebut. Dari sekian banyak komponen pendidikan, guru meru- pakan factor yang sangat penting dalam usaha peningkatan pendidikan.

Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, guru perlu mengintergrasikan faktor-faktor berikut:

(1) Menciptakan kondisi terbaik untuk belajar;

(2) Bentuk presentasi yang meli- batkan sebanyak mungkin indera dan sekaligus membuat relaks, menyenangkan, bervariasi, cepat dan menggairahkan;

(3) Berpikir kreatif, dan kritis untuk membantu penguasaan materi;

(4) Rangsangan dalam mengakses materi pelajaran, serta kesem- patan untuk praktek; penjalin interaksi timbal balik;

(5) Peninjauan ulang dengan evaluasi secara teratur dengan merayakan keberhasil setiap tahap.

METODE

Penelitian dilakukan di SDN 013856 Selawan. Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VI SDN 013856 Selawan Kec. Kota Kisaran Timur T.P 2017/2018.

(3)

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian ini dilakukan untuk Meningkatkan Semangat Belajar Siswa Melalui Metode Demonstrasi dan Eksperimen Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Pelajaran IPA Kelas VI SDN 013856 Selawan Kec. Kota Kisaran Timur TP. 2017/2018.

Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini melalui data kualitatif yang diperoleh dari obser- vasi, pengamatan maupun wawancara.

1. Data Kinerja Guru

Dilakukan dengan cara mengisi lembar penilaian 1 yang dila- kukan oleh pengamat lain selain peneliti (dalam hal ini adalah Kepala Sekolah) pada saat proses pembelajaran pada setiap siklus.

2. Data aktivitas belajar siswa

Dilakukan dengan cara mengisi lembar pengamatan 2 yang dilakukan oleh peneliti dan dibantu pengamat lain (selain peneliti) pada saat proses pembelajaran pada setiap siklus.

3. Observasi

Kegiatan ini dilakukan peneliti dengan dibekali lembar penga- matan menurut aspek-aspek identifikasi, waktu pelaksanaan, pendekatan, strategi dan tindakan yang dilakukan peneliti, tingkah laku siswa serta kelemahan dan kelebihan yang ditemukan.

Sejak berkembang kembali di tahun 1960an (dimana penelitian tindakan kelas pertama kali diperkenalkan di Inggris pada tahun 1920), penelitian tindakan (action research) kini menjadi salah satu jenis penelitian yang banyak dilakukan, terutama dalam penelitian-penelitian sosial dan pendidikan. Kemmis (1983) mengatakan bahwa penelitian tindakan

merupakan suatu ujicoba ide-ide sehingga dapat bermanfaat bagi lingkungan situasi. Stringer (1999) maupun Webb (dalam Zuber-Skerrit, 1996) menyebut penelitian tindakan sebagai suatu penelitian dalam kehidupan profesional dan publik.

Hopkins (1993) maupun Kemmis dan McTaggart ( 1988) lebih menekankan pada penggunaan penelitian tindakan sebagai upaya pengentasan masalah- masalah riil, untuk meningkatkan efektifitas. Dengan demikian, dapat kita katakan bahwa penelitian tindakan sebagai suatu upaya peningkatan profesionalisme dan efektifitas kegiatan publik melalui pemecahan masalah-masalah riil.

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan Sekolah yang berlangsung selama 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Siklus I

Tahap Perencanaan (Planning) 1) Mempersiapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2) Membuat skenario pembelajaran . 3) Membuat lembar kerja siswa yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran yang diperlukan.

5) Mempersiapkan lembar pengamatan yang diperlukan Tahap Pelaksanaan

Orientasi

1) Menampilkan suatu fenomena yang sering terjadi

(4)

dalam kehidupan sehari-hari, yang berkaitan dengan topik yang dipelajari.

2) Mengaitkan topik yang akan dipelajari dengan fenomena lingkungan.

 Mengorganisasikan

- Membagi siswa kedalam kelompok kecil

- Mengajak siswa untuk mem- bentuk kelompok

 Membimbing

1) Memberikan masalah ke masing-masing kelompok 2) Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya materi yang sedang dipelajari

3) Membimbing siswa dalam memecahkan masalah

4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah

 Mengembangkan dan Menyajikan - Mengarahkan siswa untuk memecahkan masalah yang diberikan dengan mengem- bangkan hasil tugas.

- Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyajikan hasil tugas

1. Menganalisis dan Mengevaluasi 1) Memberi umpan balik untuk

memperkuat dan memeriksa kembali hasil tugas yang telah diperoleh siswa

2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan hasil tugas.

Tahap Pengamatan

Pada siklus I ini menunjukkan hasil yang baik tetapi beberapa penyempurnaan masih perlu dila- kukan antara lain:

1. Tata tertib belajar perlu ditingkatkan seperti perlu adanya

pelaksanaan pembatasan waktu, ketelitian siswa, dan kelengkapan jawaban.

2. Pada saat pembahasan soal guru sebaiknya menuliskan soal yang akan diisi oleh siswa secara berurutan dipapan tulis kemudian menunjuk siswa untuk mengisi.

3. Pada saat pemberian tugas tempat duduk siswa sebaiknya berjauhan dengan siswa yang lain agar tidak saling meniru jawaban.

Tahap Refleksi

1) Kinerja guru dalam proses pembelajaran:

Hasil penilaian pada kinerja guru dalam melaksanakan pembe- lajaran Melalui Metode Demons- trasi dan Eksperimen adalah sebagai berikut:

(a) jumlah skor kinerja guru 30, (b) persentase kinerja guru 62.5%, (c) kategori kinerja guru baik.

2) Aktivitas belajar siswa:

Dari hasil penilaian pada aktivitas belajar siswa pada siklus I terdapat 25 siswa atau 75 %%

siswa aktif mengikuti pembe- lajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi dan Eksperimen.

Dengan demikian penelitian pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan, sehingga penelitian ini perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Siklus II

1) Kinerja guru dalam proses pembelajaran:

Hasil penilaian pada kinerja guru dalam melaksanakan pembe- lajaran Melalui Metode Demons- trasi dan Eksperimen adalah sebagai berikut:

(a) jumlah skor kinerja guru 42,

(5)

(b) persentase kinerja guru 88 %, (c) kategori kinerja guru Sangat

baik.

2) Aktivitas belajar siswa:

Dari hasil penilaian pada aktivitas belajar siswa pada siklus II terdapat 22 siswa atau 92 % siswa aktif mengikuti pembelajaran Melalui Metode Demonstrasi dan Eksperimen. Dengan demikian penelitian pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan, sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikut- nya.

SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1) Hasil proses belajar sebelum penelitian Meningkatkan Sema- ngat Belajar Melalui Metode Demonstrasi dan Eksperimen Materi Ciri Khusus Makhluk Hidup Pelajaran IPA mencapai nilai rata-rata 60.5%. setelah termotivasi dilakukan penelitian melalui siklus I dan siklus II refleksi dan rekomendasi nilai rata-rata mencapai 88.13% berarti ada peningkatan sebesar 27.63 %.

2) Hasil belajar pada siklus I mencapai nilai rata-rata 78.33%

setelah siklus I dan siklus II, refleksi dan rekomendasi nilai rata-rata mencapai 88.13% berarti ada peningkatan sebesar 9.8 %.

DAFTAR PUSTAKA

Budimansyah, Dasim, 2002, Model Pembelajaran dan Penelian Portofolio, Bandung, PT.

Genesindo

Abdurrahman, M., (1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta dan Depdikbud, Jakarta.

Arikunto, S., (2002), Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta

Kolb. D (1984) Experientiel Learning : Ecperience as the source of learming and development.

Englewood Clifts :printice Hall Nurdin, M., (2005), Pendidikan yang

Menyebalkan. Penerbit: Ar- Ruzz, Jogjakarta.

Nurkancana, Wayan.,dan Sumartana, P.P.N.,(1986), Evaluasi Pendidikan. Penerbit: Usaha Nasional, Surabaya.

Rahardjo, T.,et. Al., (2001).

Pendidikan Populer: Panduan Pendidikan Untuk Rakyat.

Penerbit: Read Book, Yogyakarta.

Rosyada, D., (2004), Paradigma Pendidikan Demokratis.

PenerbitKencana, Jakarta.

Sukmadinata N.S., (2005), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung.

Syah, M., (2005) Psikologi Belajar, Penerbit : Grafindo, Jakarta.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Tujuan Pendidikan Nasional.

Usman, U., (2001), Menjadi Guru Profesional. Penerbit: Remaja Rosdakarya, Bandung.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

kinds of English textbooks used by students in schools.. However, the reality not all the English textbooks

Penulisan skripsi yang berjudul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi pada Siklus Penjualan Perusahaan Manufaktur dan Plastik (Studi Kasus

Angkot yang disewa sekitar 12 angkot Strategi ini dianggap sangat efektif karena menerapkan sistem iklan berjalan yang bertujuan memudahkan nasabah untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kapur terhadap plastisitas, kuat geser dan pemampatan lempung lunak pada kondisi kadar air lapangan dengan

Hasil penelitian ini adalah : Siswa dengan tingkat percaya diri tinggi mampu menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika, mampu menyajikan masalah dalam

ACKNOWLEDGEMENTS ………. Problem Formulation ………. Research Benefits ………. Theoretical Review ………. Learning by Absorbing ………. Learning through Reflection

Tahap pasca lapangan pada penelitian ini terdiri dari re-interpretasi peta penggunaan lahan dan jaringan jalan, pembuatan peta kekasaran permukaan, pemodelan run up

Butir-butir soal tes hasil belajar yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya selanjutnya bisa digunakan sebagai instrumen penelitian untuk mendapatkan data mengenai