RADARBANDUNG
o
Sen;n0
Selasa0
Rabu.
Kamis0
Jumat1
2
3
(!)
5
6
7
8
9
10
11
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
o
Jan.
Peb0
Mar0
Apr0
Me;0
Jun0
Jul0
AgsBUDAYA
Kaula :Muda Kudu
Cinta Bqdaya
BAN
DUNG-
Mulai pudarnyakebudayaanasli
bangsa, salah satunya dikaret:lakantidak adanya
kebangaan akan kebudayaan sendiri oleh para
generasi
muda. Pasalnya salah satu upaya
mencegah dari kepunahan ini, adalah dengan
mempertahankanseni tradisi oleh generasi muda.
Seniman Nano S dan sastrawanAjip Rosidi saat
ditemui di pagelaran "Tina Sajak Kana Lagu, Nu
Kang Ajip Ku Kang Nano S" di Bale Rumawat
Padjadjaran Kampus Unpad, Jal~Dipati Ukur 35
Bandung, beberapa waktu lalu mengatakan jika
seni kesenian Indonesia sangat kaya.
"Untuk menampilkan kesenian, tidak perlu
mengadapt'asi musik dari Barat agar kelihatan
keren. Seni musik kita saja sangat kaya, tinggal
bagaimana menggalinya. Contohnya, melalui
pagelaran ini saya ingin sekali memperlihatkan
bahwa laras Sunda itu sangat kaya, tidak hanya
pelog dan salendro saja," ujar Nano S.
Malam itu, Nano S bersama pamirig Yusdiana,
Maman SWP, dap Tatang S serta juru sekar Ida
Widiawati dan Heri Suheryanto menampilkan
sembilan lagu yang seluruh liriknya berasal dari
sajak-sajakAjip Rosidi.Sajak-sajakyang ada dalam
bukukumpulanpuisi"JanteArkidam"terbitan 1967
itu ternyata mampu menjadi lagu yang bisa
dinikmati. Terbukti penonton yang memenuhi
kapasitas 150 tempat duduk di Bale Rumawat
Padjadjaran, bahkan beberapa orang terpaksa
menonton dari layar lebar di luar gedung, tetap
be!!..ahanhingga-E!gelaran'usai.
_
_
0=o
Sabtu0
M;nggu12 13 14 15 16
27 28 29 30 31
o
Sep0
Okt0
Nov0
DesAjip
Rosidi yang duduk di baris terdepan,
tampak antusias menyaksikan sajak-sajaknya dijadikan Lagu oleh Nano S. Sesekali Ajip yang malam itu tepat berusia 72 tahun menganggukkan kepala seirama lagu. Ajip mengaku senang menyaksikan hasil karya Nano S tersebut.
"Harapan saya, generasi muda kita bisa lebih mengenal kesenian bangsanya, sastranya, inusiknya. Kalau dilihat dari contoh buku sastra Sunda yang dicetak ulang, kebanyakan adalah karya lama yang terbit s.ebelum jaman perang. Ini barangkali. menunjukkan, peminat sastra Sunda kebanyakan orang-orang tua yang ingin membaca kembali karya sastra yang pernah dibacanya dulu," ujar Ajip Rosidi.
Sementara itu, Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia, yang ditemui secara terpisah mengatakan, kini bukan saatnya lagi mengharapkan orang-orang mencintai kesenian bangsa secara acak. Tidak bisa lagi sekadar berharap, semoga ada yang melestarikan kesenian tradisional yang sangat berharga ini.
"Kita harus .menyiapkan strategi agar para generasi muda mencintai kesenian, harus benar-benar diarahkan. Selain akan terus, menyajika~ pagelaran kesenian secara rutin, Unpad juga akan mulai menerapkan strategi itu, kita akan menargetkan anak-anak agar mau berkesenian," ujarnya.
. p,ada kesempatan itu. Ajip Rosidi iuga me-ngumun;tkan penerima Hadiah Sastra Rancage 2010. Hadiah Sastra Rancage ini diberikan kepada mereka yang dinilai berhasil membuat karya sastra berkualitas serta berjasa dalam penyebarluasan penggunaan bahasa daerah Sunda, Jawa, Bali, dan Lampung. Hadiah Sastra Rancage telah diberikan secara rutin setiap tahun sejak tahun 1989.
Penerima Hadiah Sastra Rancage 2010 kategori karya sastra Sunda diberikan kepada H.. Usep Romli HM, sedangkan kategori jasa diberikan kepada Drs. Karno Kartadibrata. Pada kategori karya saStra Jawa diberikan kepada Sumono Sandy Asmoro dan kategori jasa diberikan kepada Bonari Nabobenar.(tie)